Ah jung membenarkan, aku mencintaimu. Aku sangat mencintaimu sampai aku takut apa aku bisa hidup di dunia ini tanpa dirimu..tapi membicarakan pernikahan, aku takut. Apa aku punya hak, berilah aku waktu, sepertinya aku kehilangan sesuatu yang penting tapi aku tidak tahu apa itu. Sampai dengan aku menemukannya, kumohon tunggulah sebentar.
Ki Joon : Ya ada kemungkinan, dari pandangan seorang wanita, ini mungkin saja terjadi.
Ki Joon bersedia menunggu, aku akan menunggumu sampai kau menemukan-nya. Tapi jangan membuatku menunggu terlalu lama. Kau tahu aku benci menunggu, ya kan? Karena ini adalah kau, aku bersedia menunggu.
Ah Jung : Terima kasih.
Ah Jung minta ditugaskan ke pulau Jeju dan bossnya heran kenapa mendadak. Ah Jung berkata ia merasa capek dan ingin ganti suasana. Bossnya mengerti. Ia berkata tidak akan ada yang akan menghentikan Ah jung jika Ah jung ingin pindah ke Jeju. Kau akan diterima disana.
Ah jung : Kau akan mengurusnya, ya kan?
Boss tanya bagaimana dengan rencana pernikahan Ah jung, apa dia tidak akan menikah. Ah Jung berkata ia banyak pekerjaan dan tidak ada waktu memikirkan itu. Boss berkata kalau Presiden Hyun pasti akan sangat cemas. Tapi setuju dengan perpindahan Ah Jung.
Ki Joon mengantar Ah jung ke bandara. Ki Joon memberikan hadiah jam tangan untuk Ah Jung, agar waktu berlalu dengan cepat.
Ah Jung mengerti dan Ki Joon minta Ah jung segera kembali. Ki Joon mengulurkan tangan, seperti akan berjabat tangan. Tapi ia menarik Ah Jung dan menciumnya. Ki Joon minta Ah Jung telp dan mengambil kesempatan ini untuk menenangkan diri.
Ah jung mengambil foto mereka berdua, lalu jalan masuk sambil melambai ke Ki Joon.
Ah Jung kirim e-mail ke Ki Joon, sudah satu bulan ia di Jeju tapi Ah Jung suka menulis e-mail untuk tetap menyapa Ki Joon. Ini seperti menulis surat cinta. Ah jung mengalami masa sulit saat awal kerja tapi sekarang Jeju bagaikan kampung halaman-nya dan Ah Jung merasa nyaman.
Ah jung menulis : Apa kabar? Apa kau baik2 saja di duniamu yang sibuk?
Ki Joon membalas, bagaimana aku bisa baik2 saja? Apa kau tahu betapa mengesalkannya karena aku tidak melihatmu selama sebulan? Aku sudah bilang akan kesana, tapi kau tidak mengijinkanku. Kau juga tidak mengijinkanku sering meneleponmu. Tunggu saja sampai kita bertemu.
Ah Jung berkata pada rekannya ia masih tidak tahu semua hasil seni di tempat ini. Pria itu berkata ia lebih parah lagi, sudah 10 tahun kerja disini dan masih tidak tahu semuanya.
Lalu pria itu curhat, ia sudah menikah selama 20 th dan masih belum tahu perasaan istrinya. Aku sudah hampir tahu, tapi kemudian menjadi semakin tidak jelas. Ah jung berkata ia juga masih tidak mengerti.
Bibi Myung Jin resah karena banyak orang yang membicarakan hubungan Ki Joon-Ah Jung, apa kau melamar Gong Ah Jung dan ditolak?
Ki Joon berkata bukan seperti itu. Bibi kesal, ia ngomel kalau Ki Joon itu bodoh, apa yang sangat kau suka darinya?
Ki Joon : Dia cantik!
Bibi : Apa kau tahu apa yang dikatakan orang-orang dibelakangmu? Bercerai...putus. Mereka berkata ini karena kau selingkuh. Sungguh mengesalkan. Jika kau mau menikah, lakukan segera. Jika tidak, maka pergi kencan buta. Aku tidak bisa melihatmu terus menunggu begitu saja.
Ki Joon mohon bibi menunggu sebentar lagi, ia akan segera membawa Ah Jung untuk menemui Bibi secara resmi untuk mengumumkan pernikahan kami.
Bibi : Jangan cuma bicara tapi lakukan.
Ki Joon : Bagaimana kalau akhir bulan ini, apa kau bisa menyediakan waktu?
Bibi : Kau yakin?
Ki Joon : Apa kau pernah melihatku tidak menepati kata-kataku?
Bibi : Kau hanya bicara besar, aku akan menyediakan waktu pada hari itu.
Ki Joon : Baiklah.
Ki Joon telp Ah jung dan menanyakan kabar Ah Jung. Ki Joon berkata ia tidak bisa pergi ke Jeju akhir pekan ini karena banyak pekerjaan. Ah Jung mengerti. Ki Joon heran, kenapa Ah Jung tidak sering telp dan bahkan jarang menulis e-mail.
Ah Jung sibuk dan banyak pekerjaan. Ah Jung mendengar Ki Joon harus pergi, jadi ia berkata tutup saja, kau banyak pekerjaan kan, Ki joon janji akan telp lagi nanti.
So Ran memeriksakan kandungan dan ia tampak senang. Tapi saat pulang, Jae Bum tidak ada di rumah. Jae Bum sudah membawa semua bajunya, ia menulis pesan, aku muak dan lelah dengan wanita seperti dirimu, hiduplah dengan baik.
So Ran marah dan merobek surat Jae Bum, pria jahat, bagaimana kau bisa melarikan diri setelah membuatku seperti ini. So Ran menarik nafas, aku akan bertahan, aku akan bertahan...
Ah Jung asyik belajar bahasa Ing dan ia memuji dirinya sendiri, wah aku cukup pintar. Ah Jung memikirkan ide tentang pameran, "Memory From the Underground" wah..tidak jelek! So Ran telp Ah Jung dan mengabarkan kalau ia hamil.
Ah Jung senang sekali, benarkah? selamat! Tapi kenapa suaramu seperti ini?
So Ran memaki Jae Bum dan berkata ia meninggalkan rumah. Beberapa hari lalu mereka bertengkar dan pertengkaran itu semakin besar.
Ah Jung tanya apa Jae Bum pergi karena tahu So Ran hamil.
So Ran : Tidak, aku juga baru tahu hari ini. Ah Jung kesal karena So Ran suka bertengkar dengan Jae Bum. So Ran bingung, lalu apa yang harus kulakukan? Apa ia meneleponmu?
Ah Jung : Kenapa dia harus mengontakku?
So Ran : Jika kau dekat, kita bisa langsung ketemu. Ah Jung minta maaf karena tidak bisa mendampingin So Ran disaat seperti ini, Ah jung menghibur So Ran, jangan cemas tidak akan terjadi apa-apa. Ah jung menulis e-mail lagi ke Ki joon, Akhir2 ini, aku sangat sibuk karena urusan pameran. Aku harus menyiapkan nama dan juga kegiatan pameran. Aku benar2 tidak tahu bagaimana aku akan hidup, kau mengirim e-mail dan tanya apa pendapatku tentang pernikahan. Setelah menerima telp So Ran hari ini, semuanya jadi lebih rumit. So Ran hamil dan Jae Bum sunbae melarikan diri dari rumah. Ini membuatku bingung tentang hidup pernikahan. Mungkin menikah masih terlalu dini untukku. Ki Joon membaca e-mail Ah jung sambil senyum-senyum. Park Hoon masuk untuk memberikan dokumen, Park Hoon tertarik dengan apa yang dibaca Ki Joon. Ada berita menarik? Ki Joon tidak menjawab dan meminta Park Hoon pergi. Ki Joon sepertinya mendapat ide. Ah Jung selesai kerja dan melihat Ki Joon menunggunya. Keduanya duduk bersama di tepi air. Ki Joon tanya apa Ah Jung merasa kikuk karena sudah lama tidak bertemu. Ah Jung membenarkan, sedikit. Ki Joon berkata sepertinya Ah Jung baik-baik saja. Ah Jung tanya apa Ki Joon tidak suka karenanya. Ki Joon mengiyakan, lihat wajahku, aku bahkan jadi Panda. Lihat lingkaran hitam di mataku.
Ah Jung : Kau jelas terlihat semakin tampan, apa ini karena kau punya wanita lagi? Ki Joon tidak percaya, apa Ah jung harus seperti ini?
Ah jung : Bukannya kau datang untuk kerja? Ki Joon memang ingin menghindari pekerjaan di Seoul, saat mendengar harus memeriksa proyek di Jeju, ia senang sekali. Ki Joon pikir langit benar2 membantunya.
Ah jung : Kalau begitu kau pasti sibuk. Ki Joon akan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan main dengan Ah Jung. Ah Jung berkata ia banyak pekerjaan.
Tidak lama, Ki Joon dapat telp ada meeting hari ini. Ah Jung minta Ki Joon pergi saja karena sibuk. Alamat resortmu sama dengan yang waktu itu kan?
Ki Joon : Itu tempat kita tinggal dulu. Ah Jung protes, siapa yang tinggal dengan Ki Joon, bukankah waktu itu kita menginap di kamar yang berlainan? Ki Joon menggodanya, jadi, apa kau menyesalinya?
Ah jung : Siapa yang menyesal?
Jae Bum ternyata juga di Jeju, ia melihat gadis2 dengan bikini dan teriak2, kebebasan! kebebasan! Para gadis berbikini itu tertawa geli melihat Jae Bum. Ki Joon melihat Jae Bum dan ingat e-mail Ah jung tentang So Ran yang hamil dan Jae Bum yang pergi dari rumah. Ki Joon tersenyum. So Ran telp Ah Jung dan berkata ia sudah menemukan lokasi Jae Bum dari telpnya. Jae Bum ada di Pulau Jeju. Ah Jung kaget, apa So Ran akan nekad ke Jeju. So Ran berkata kehamilannya masih muda, ia bisa naik pesawat ke Jeju tanpa masalah. Ah Jung tidak setuju, So Ran tidak tahu persis dimana Jae Bum.
So Ran tetap ingin pergi karena ingin ketemu Ah Jung. Soal Jae Bum, So Ran hanya perlu terus menelepon-nya saja. Ah Jung senang kalau So Ran bisa pergi main, karena nanti So Ran tidak akan bisa kemana-mana selama setahun.
So Ran tiba di Jeju dan bertemu Ah Jung, keduanya berpelukan. Ah Jung semangat dan ia berkata harus hati-hati karena bayi So Ran. Ah jung membungkuk dan mendengarkan suara perut So Ran, So Ran geli, baru tiga minggu.
Ah Jung : Tapi selamat, aku senang kau datang.
Ah jung tanya apa yang akan So Ran lakukan jika ia mengatakan dimana Jae Bum. So Ran heran, bagaimana kau bisa tahu dimana dia? Apa dia mengontakmu? Ah jung berkata bukan, ia dapat sms dari Hyun Ki Joon. Ki Joon melihat Jae Bum di resort. Ah Jung menjelaskan kalau Ki Joon ada di Jeju sejak kemarin.
So Ran kesal pada suaminya, Chun Jae Bum awas kau! aku akan menangkapmu, Ah Jung menahan So Ran. Jae Bum sedang bersama tiga orang wanita. So Ran melihat mereka, ia teriak : sayang! So Ran mendekati mereka dan minta para wanita itu pergi. Jae Bum heran, bagaimana So Ran tahu keberadaan-nya. So Ran berkata Ah jung yang mengatakan padanya. Jae Bum lari karena stres. So Ran : Kalau begitu, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Aku akan membesarkannya sendiri.
Jae Bum heran siapa yang akan dibesarkan So Ran. Apa kau beli anak anjing? Lalu ia sadar, So Ran! Apa itu benar? apa itu benar? Kau benar2 hamil?
So Ran : Lalu? Kalau ingin jadi ayah kau tidak bisa tidak peduli seperti itu. Jae Bum kaget dan senang, ayah? ayah?! Ia gembira sekali menjadi ayah dan memeluk So Ran, aku akan jadi Ayah!
So Ran : Bayinya, bayinya...aku pusing! Jae Bum gembira sekali, dan meminta So Ran duduk, tapi So Ran ingin berdiri saja. Ki Joon menemui mereka, keduanya mengucapkan salam. Mereka berterima kasih pada Ki Joon. Ki Joon tersenyum dan memberi selamat pada keduanya.
Ki Joon : Aku ingin minta tolong.
Keduanya heran, minta tolong apa? Ah Jung selesai kerja. Ia melihat Ki Joon bersama So Ran dan Jae Bum. So Ran langsung mengajak liburan bersama. Mereka makan bersama. Jae Bum dan So Ran saling menyuapi, sayang..ini kesukaanmu. Ayo buka..aaa.. Ki Joon melihat ke arah Ah Jung. Ki Joon seperti ingin menyuapi Ah Jung. Tapi Ah Jung pura2 tidak sadar dan minum :) Jae Bum sibuk memotret So Ran. Lalu So Ran merangkul Ah jung dan Ki Joon dan berfoto bersama dengan beberapa macam pose. So Ran meninggalkan mereka dan minta Jae Bum memotret keduanya. Cute :) So ran dan Jae Bum jalan bergandengan tangan, sementara Ki Joon - Ah Jung jalan dibelakang mereka. Ki Joon menggandeng tangan Ah Jung. Ki Joon, Ah Jung, So Ran, Jae Bum bersulang bersama, tapi sebelum So Ran minum, Jae Bum tiba2 mencegahnya dan menyuruh So Ran minum jus saja. So Ran berkata ia hanya akan minum sedikit atau hanya membunyikan gelas saja. So Ran tidak ingin merusak suasana. Tapi Jae Bum tetap memesan jus untuk istrinya.
Ah Jung : Apa kau bahagia sekali?
So Ran : Ya, sangat bahagia. Aku sudah menikah beberapa tahun, tapi hari ini dia (JB) sangat baik padaku.
Ah jung : Bukankah kalian baru saja bertengkar, dan kau kesini untuk menangkap suamimu yang melarikan diri?
So Ran berkata memang seperti itulah hidup, kau akan menjadi semakin dekat dengan pasanganmu kalau kau bertengkar. So Ran tanya Ki Joon, benar kan? Ah aku lupa, kau masih belum tahu itu ya? Ki Joon membenarkan, ia ingin belajar.
Jae Bum tanya ke Ah jung, apa kau jual mahal ya? Ah jung kaget, sunbae! Jae Bum menasihati Ah Jung, dimana lagi mau mendapatkan pria seperti Hyun Ki Joon, seleramu benar2 tinggi. So Ran memukul Jae Bum dan pura2 perutnya sakit. Jae Bum pura2 panik dan tanya apa perlu ke RS. So Ran berkata ia pasti kebanyakan makan dan ingin istirahat di kamar. Jae Bum dan So Ran pergi dulu sambil bergandengan tangan.
Ki Joon berkata mereka itu terlihat bahagia. Ah Jung membenarkan dan ia iri. Ki Joon senang, kau iri ya? Ah jung berkata ia tahu hari ini akan tiba, tapi sekarang aku sadar seperti apa pasangan itu, mereka benar2 seperti keluarga seutuhnya. Aku bahagia untuk mereka. Ki Joon buka rahasianya, apa usahaku berhasil?
Ah jung kaget, apa? jadi semua ini rancanganmu? Ki Joon tadi minta Jae Bum dan So Ran menunjukkan betapa bahagianya hidup pernikahan itu di depan Ah Jung. Ki Joon mengajak Ah jung pergi, aku akan mengantarmu pulang. Ah Jung menolak, tapi Ki Joon tetap saja mengantar Ah Jung. Ki Joon mengantar Ah Jung sampai ke rumah dan mencari berbagai alasan untuk masuk ke rumah dinas Ah jung di Jeju. Misalnya, Apa Ah jung tega Ki Joon pulang selarut ini. Ki Joon tidak ingat jalan pulang ke resortnya dari rumah Ah Jung. Lalu, Ki Joon sudah sampai situ, apa tidak akan diundang untuk minum kopi? Atau makan cemilan atau haisom (tripang laut)?
Ki Joon : Tidak ada kapal lagi.
Ah Jung : Mana ada kapal disekitar sini?
Ki Joon : Aku sebenarnya tidak enak badan hari ini, apa aku tidak bisa menginap disini? Ki Joon janji, ia hanya akan tidur sambil memegang tangan Ah Jung :) Ah jung tidak mau. Ki Joon memegang tangannya, apa kau tidak percaya pada oppa? Ki Joon menyeret Ah Jung, ayo cepat. Ah Jung teriak, kau mau kemana? tidak! Aku sudah bilang tidak!
Ki Joon melihat-lihat sekitar rumah Ah Jung, wow..ini lebih bagus dari yang kuperkirakan. Ki Joon mengambil buku Ah Jung, kau mulai belajar bahasa Inggris?
Ki Joon adalah Ki Joon, ia memeriksa rak buku Ah Jung dan menemukan debu, wah! kau tidak bersih-bersih?
Ah Jung : Siapa yang mengira kau akan datang?
Ki Joon ingin memeriksa yang lain, seperti kulkas dan ia ribut. Lihat, lihat..susu ini sudah basi, tapi masih di kulkas. Tempat makanan yang sudah kosong, tapi masih disini dan tidak dicuci. Ada gochujang dimana-mana..
Ki Joon : Kenapa ada soju di rumah wanita single?
Ah Jung : Apa kau kesini untuk pemeriksaan? Apa kau pikir ini World Hotel? Ki Joon berkata memang bukan, tapi kalau Ah Jung stafnya, ia pasti sudah memecat Ah Jung.
Ki Joon lari ke kamar Ah Jung. Ah Jung protes, ah! kau mau kemana sekarang? Ki Joon : Bukannya aku tidak mempercayaimu.
Ah Jung : Ki Joon!
Ki Joon : Hanya memeriksa apa ada pria lain saat aku tidak ada. Ki Joon memeriksa tempat tidur Ah Jung dan menemukan selembar rambut, ah ada rambut di tempat tidur.
Ah jung : Itu rambutku bodoh. Ki Joon tidak percaya dan berkata itu rambut pria. Ah jung kesal, pria mana yang rambutnya sepanjang itu. Ki Joon mengambil buku harian Ah Jung dan Ah jung panik. Ah Jung mendarat di atas tubuh Ki Joon dan berusaha merebut bukunya kembali.
Ah Jung berhasil mengambil bukunya kembali, tapi tidak beranjak. Ki joon ingin tahu isinya, apa kau menulis hal jelek tentang aku? Ah Jung membenarkan. Tentu saja, Ki Joon bodoh, jelek, dan aku sama sekali tidak merindukanmu. Ki Joon akan mencium Ah Jung, tapi telp berdering dan Ah Jung harus menerima telp dari kantor.
Ki Joon mengeluh, apa ini. Di jam selarut ini. Ki Joon menunggu Ah Jung selesai bicara, sambil membuka lengan bajunya, bersandar ke bantal dan merentangkan lengannya. Ki joon menyeringai dan menepuk dadanya, ayo sini! Ah Jung lari, makan..kita belum makan.
Ki Joon : Kau sudah makan tadi dasar babi. Ki Joon mengejar Ah Jung. Gong Ah Jung, kembali kesini.
Ae Kyung menyuapi Prof Gong buah dan Prof bingung bagaimana cara memberi tahu Ah Jung kalau mereka akan menikah. Apa kita pura2 bodoh dan menngirim undangan ke Jeju?
Ae Kyung : Katakan saja padanya. Prof Gong tidak tahu caranya. Ae Kyung minta telp saja dan katakan. Jangan cemas. Kita tidak tahu kapan Ah Jung akan pulang apa kita akan menunggu dan mengatakan-nya langsung?
Prof Gong : Benar, lebih baik menelepon-nya dulu. Ae Kyung minta Prof Gong telp Ah Jung sekarang.
Ah Jung membawa makanan dan bir untuk Ki Joon. Ki Joon membaca buku hariannya. Ah Jung protes, siapa yang mengijinkan Ki Joon membaca buku harian orang lain? Ki Joon tidak merasa bersalah, tidak ada rahasia diantara kita.
Ki Joon ingin membicarakan isi buku harian Ah Jung dan ada telp lagi. Ki Joon kesal, aku akan lempar telp itu. Ah Jung berkata ini dari ayahnya. Prof Gong telp dan Ae Kyung ikut mendengarkan. Ayah berkata ia kesepian karena Ah Jung tidak disini. Prof Gong menyinggung tentang pernikahan, jika aku menikah, apa itu bisa mengurangi rasa sepi?
Ah Jung mengatakan tentang pernikahan dan Ki Joon salah persepsi. Ia pikir Ah Jung membicarakan pernikahan mereka. Ki Joon jadi senang.
Prof Gong : Jadi aku harus menikah kan? Ki Joon berusaha mendengar. Ah Jung minta ayahnya tidak perlu cemas tentang reaksinya. Ayah terlalu baik. Prof Gong mengingatkan, kalau ia menikah maka akan ada dua keluarga.
Ah Jung : Jika dua orang saling mencintai dan menyukai, maka itu cukup. Ki Joon mendekat dan berbisik, aku akan mengatakan itu padanya (Ayah).
Ah Jung menjauh dari Ki Joon, ayah meskipun aku menentangmu, kau harus tetap menikah. Dengan demikian kau akan jadi pria keren. Prof Gong berterima kasih.
Ki Joon tahu kalau ini tentang Prof Gong. Ki Joon kecewa, senyumannya hilang. Ki Joon tengkurap dan wajahnya tenggelam di kasur.
Ah jung datang lagi, aku sudah menyiapkan makanan, kau tidak akan makan? Ki Joon mengeluh, sepertinya Ayah akan menikah sebelum aku, lalu aku kapan?
Ah Jung : Jika kau mencoba mengintip buku harian wanita, maka sepertinya kau tidak akan pernah menikah. Berapa buku yang kau baca? Ah jung tanya sambil berbaring diatas punggung Ki Joon. Ki Joon heran, tapi mengapa ada bintang di tanggal2 ini? Untuk apa itu?
Ah Jung : Kau tidak perlu tahu. Tanggal yang hanya diketahui oleh wanita.
Ki Joon berpikir sejenak dan ia mengerti lalu berkata ahhh... Ki Joon senyum tipis, dan berkata pelan, Aku lihat hari ini tidak dikasih bintang. Ah Jung memukul Ki Joon dengan bukunya. Mereka minum bir di atas tempat tidur. Ki Joon minta diijinkan menginap di rumah Ah Jung.
Ah Jung : Tidak boleh, kau punya hotel mewah, kenapa tidur disini? Ki Joon tiduran diatas pangkuan Ah Jung, aku lebih suka disini.
Ah Jung : Apa kau tidak mau bangun?
Ki Joon : Aku tidak mau.
Ah Jung mengeluh, kepalamu berat. Ki Joon berkata, karena penuh dengan Gong Ah Jung. Ah Jung berkata kalau Ki Joon benar akan menginap, ia harus beli sikat gigi sebelum toko tutup. Ki Joon berkata tidak perlu, mereka bisa pakai sikat gigi Ah Jung saja.
Ki Joon : Aku hanya ingin memegang tanganmu, apa kau berpikir tentang ciuman? Ah Jung kesal, siapa yang memikirkan itu? Itu karena kau sangat gila kebersihan. Ki Joon ingin tinggal di Jeju saja, tidak perlu pulang ke Seoul. Hanya mengerjakan proyek di Jeju saja.
Ah Jung : Omong kosong, itu mustahil. Ki Joon mulai memejamkan matanya, tapi apapun yang kau katakan, kau tidak membenciku kan? Ah Jung membungkuk dan mencium Ki Joon. Ki Joon tersenyum. Apa maksudmu aku tidak menyukaimu? Aku sangat menyukaimu.
Ah Jung membelai rambut Ki Joon. Ki Joon lega, aku cemas setiap hari, apa yang akan kulakukan jika kau tidak menyukaiku dan menolakku? Ki Joon tanya, waktu itu kau berkata ada sesuatu yang hilang, apa kau sudah menemukannya? Ki Joon menggelitik Ah Jung, apa mungkin di kantungmu? biar kulihat! Ah jung teriak, jangan macam2 denganku.
Paginya, Ah Jung masih tidur. Ki Joon sudah menyiapkan sarapan dan membangunkan Ah Jung, ayo bangun, kau harus kerja.
Ah Jung : Lima menit lagi..biarkan aku tidur lima menit lagi!
Ki Joon menunjukkan sarapan yang ia buat dan Ah Jung makan sambil setengah tidur. Ki Joon tanya, bagaimana? jangan meremehkan keahlian Presiden Hotel.
Ah Jung makan : Enak sekali!
Ki Joon membujuk Ah Jung, kalau mereka menikah, ia bisa membuat sarapan untuk Ah Jung setiap hari. Ah jung tidak percaya, Ki Joon terlalu sibuk dan bahkan tidak sempat makan untuk dirinya sendiri.
Ki Joon : Kalau aku membuat sarapan tiap pagi, apa kau akan segera menikah denganku? Apa kita harus menulis kontrak atau kita rekam saja?
Ah Jung : Trik seperti itu berhasil untuk wanita lain ya?
Ki Joon mengantar Ah Jung ke kantornya dan meminta upah karena sudah mengantar Ah Jung.
Ki Joon : Aku sudah mengantarmu sendiri ke tempat kerja. Kau tidak bisa pergi begitu saja! Ah jung ingin langsung masuk, aku sudah terlambat kerja! Ki Joon menahannya, tunggu! tunggu! Bayar dulu tarifnya! Ah Jung ngomel, dasar...lalu mendekat ke jendela dan mencium Ki Joon :)
Ki Joon terlihat senang. Ah Jung langsung lari karena ada temannya yang melihat mereka.
Ki Joon sibuk kerja di proyek konstruksi baru World Grup. Ah jung menerima turis dan mengantar mereka keliling. Ada pria bule yang tanya tentang penyewaan audio player dan minta Ah Jung mengantarnya. Ki Joon juga muncul dan minta Ah Jung menjelaskan tentang pameran. Ki joon pura2 membungkuk, anda sudah kerja keras.
Ah jung kaget, kenapa kau datang kesini? Ki Joon tanya macam-macam hal, tapi menjurus, seperti apa itu keranjang bayi? Ah Jung menjelaskan, itu adalah anyaman dari bambu. Ayunan higienis dengan dasar lembut yang nyaman. Ah jung berkata semua sudah tertulis, apa anda mau lihat atau harus saya panggilkan kurator?
Ki joon : Apa yang dipajang di ruangan Tamra (nama Jeju kuno)? Ah Jung bersabar, dan menjelaskan : Dari sejak Sebelum Masehi sampai masa Goryeo, kebudayaan Tamra waktu itu bisa dilihat disana. Ki Joon melihat-lihat dan berkata, ah kudengar kau yang mengatur pameran kali ini. Ah jung membenarkan. Ki Joon membaca judul pameran, Memory dari bawah tanah. Apa artinya itu?
Ah Jung : Ini adalah pameran dari Pulau Jeju yang menampilkan penemuan dan juga karya seni yang sudah digali selama 10 tahun ini. Kebanyakan adalah barang pecah belah dari tanah liat. Meskipun semuanya tidak ada dalam ingatan kita lagi, tapi demi menemukan kembali nilai dari barang2 ini dalam memori, kami memakai tema ini.
Ki Joon : Menggunakan memori untuk menemukan kembali nilai penggalian. Itu sama dengan cinta. Dengan memori, kau bisa menemukan jalanmu kembali pada cinta. Terima kasih karena sudah mengatakan ide bijak ini. Ah Jung ingin tahu kenapa Ki Joon seperti ini. Ki Joon berkata karena Ah Jung terlalu lama, apa kau masih belum menemukan apa yang sudah kau hilangkan?
Ki Joon : Aku mempelajari satu hal setelah datang ke museum. Mungkin kau bisa menemukan apa yang sudah kau hilangkan.
Ah jung : Apa itu? Ki Joon berkata terlalu sulit dimengerti dan ia akan menulisnya, jangan bergerak! Ki Joon menulisnya di lengan Ah jung. Ingat ini. Ah Jung membacanya, tapi ini...
Ki Joon akan segera kembali ke Seoul. Ah Jung menanyakan pekerjaan Ki Joon. Ki Joon menyelesaikan pekerjaan dengan baik tapi masalah Gong Ah Jung belum selesai. Kapan aku bisa bertemu denganmu lagi? Ah Jung berkata kapan saja mereka bisa bertemu.
Ki Joon minta Ah jung meluangkan hari untuk pulang ke Seoul dan makan bersama bibinya. Ki Joon memberikan kalung pada Ah jung, kalung untuk melamar Ah Jung waktu itu. Perasaan Ki Joon sudah terperangkap bersama kalung itu/lamaran-nya selama sebulan lebih, sangat sulit untuk bernafas.
Ki Joon minta kalau Ah Jung datang nanti, pakai kalung itu. Ah Jung mengerti tapi ia masih belum yakin (untuk jadi istri Ki Joon).
Ki Joon : Aku tahu kau belum yakin, itulah sebabnya aku memberimu waktu. Jika kau muncul pada hari itu dengan mengenakan kalung ini maka aku akan tahu kalau kau mau menikah denganku.
Ah Jung : Ki Joon..
Ki Joon : Kalau kau tidak mau, maka kau tidak perlu datang. Tapi kuharap kau akan datang.
Ki Joon akan pulang dan dia sudah di bandara. Ah Jung juga disitu tapi ia sembunyi. Ah jung telp dan minta maaf karena tidak bisa mengantarnya pergi. Ki Joon : Tidak apa-apa, kita akan bertemu lagi.
Ah Jung : Aku seharusnya menemuimu dan mengatakan ini sambil memandangmu, tapi aku tidak punya keberanian, jadi aku telp. Ah Jung berkata jika ia nanti tidak datang...Ki joon memotongnya, tidak bisa. Ah jung harus datang. Ki Joon sudah mengatakan-nya pada bibi Myung Jin.
Ki Joon : Jika kau tidak datang, aku benar2 akan sangat marah, kau mengerti kan?
Ah Jung janji akan memikirkannya.
Ki Joon : Baiklah aku masuk dulu.
Ki Joon mencari oleh-oleh untuk orang tua Ah jung (Prof Gong dan Ae Kyung).
Ah Jung tampak tertekan. Menikah dengan Hyun Ki Joon memang tidak semudah itu. Ah Jung harus menemukan dirinya sendiri sebelum memutuskan untuk komitmen. Ah Jung memandangi kalung pemberian Ki Joon dan ingat kata2 Ki Joon, kalau ia sudah terperangkap di dalamnya selama sebulan lebih. Tentang acara makan bersama bibi Myung Jin.
Ah Jung mengangkat kalung itu dan mendekatkan ke lehernya. Lalu menyimpannya kembali dalam kotak. Ah Jung mengecek inventaris dan heran kenapa ada guci kecil disini. Guci itu tertukar. Rekan Ah jung heran, ia sendiri yang menerima dan membawanya kesini. Ah Jung minta dicarikan nomor kontak, siapa yang sudah mengirim guci kesini dan juga ahli yang menemukan barang2 ini.
Rekan Ah jung berkata kalau mereka libur, aku tidak tahu apa bisa menghubungi mereka. Ah Jung tetap ingin temannya mencoba.
Ki Joon menjemput bibi. Bibi heran, bukannya kita akan datang sendiri2, aku masih banyak pekerjaan. Ki Joon berkata ini sangat penting, makanya ia akan mengantar sendiri bibinya. Ki Joon menunggu Bibi selesai kerja, masih ada waktu.
Ah Jung masih sibuk dengan urusan artefak itu dan ia baru sadar kalau ketinggalan pesawat ke Seoul.
Bibi Myung Jin dan Ki Joon sudah tiba di lokasi pertemuan dan mereka menunggu Ah jung. Bibi tanya apa Ah jung bisa menepati waktu perjanjian. Ki Joon menenangkan bibi dan berkata kalau Ah jung akan segera tiba.
Ah Jung telp dan minta maaf, aku menepati janji tapi aku ketinggalan pesawat. Ki Joon kaget, kenapa baru telp sekarang? Ah Jung merasa bersalah, ada masalah mendesak dan aku sibuk telp.
Ki Joon tidak percaya, kau bahkan tidak punya waktu untuk telp? Aku sudah bilang sebelumnya untuk memastikan kedatanganmu. Ah Jung minta maaf dan mohon agar Ki Joon menjelaskan pada bibi Myung Jin.
Bibi kesal, aku akan mengatakannya. Kau membuatku cemas, ini sangat membuatku frustrasi. Apa kau tahu sekarang ini seperti apa? Gong Ah Jung tidak menghargai kita dan dia mengabaikanmu.
Bibi marah2, Jika dia tidak bisa datang, dia seharusnya mengatakan-nya. Apa dia tidak bisa telp? Dia bahkan tidak tahu sopan santun dasar.
Bibi pergi. Ki Joon terlihat marah dan terluka. Ah Jung jalan ke ruang pameran dan menemukan guci yang hilang itu. Ah Jung menangis, dan terus menangis sambil berkata aku menemukannya. Aku menemukannya.
Temannya datang dan heran, kau disini rupanya. Ah jung berkata sudah menemukannya. Ah Jung sudah menemukan apa yang hilang dari hatinya.
Ah Jung pulang dan ingat saat Ki Joon berkata ia harus datang dan jika tidak maka Ki Joon akan benar2 sangat marah. Ah Jung ingin telp Ki Joon tapi tidak berani dan membatalkannya.
Ki Joon menyuruh Park Hoon mengirim kotak ke alamat tertentu. Park Hoon mengerti dan pergi.
Ki Joon telp Ah Jung dan berkata ia akan ke Jeju untuk urusan kerja hari ini. Tapi karena ia sibuk, ia minta ketemu Ah jung di bandara.
Ki Joon : Kau harus datang apapun yang terjadi. Aku harus melihat wajahmu dan mendengar sendiri penjelasan darimu. Ah Jung menulis pesan dan meletakkan dalam kotak kalung, tapi kalungnya tidak ada. Pesan Ah jung : Untuk kekasihku, Hyun Ki Joon.... Ah Jung bertemu Ki Joon di bandara. Ki joon minta maaf karena tidak punya banyak waktu. Ki Joon ingin tahu, apa waktu itu Ah Jung tidak datang memang karena tidak ingin datang atau sebenarnya ingin datang hanya tidak bisa? Ah Jung minta maaf dan menyerahkan kotak kalung kosong itu, ini jawaban Ah jung. Ah Jung memandangi kalungnya : Apa kau belum melihatnya? Kenapa dia belum telp. Ki Joon belum membuka kotak kalung itu, ia takut. Ki Joon akan membukanya, tapi tidak jadi karena bibi telp.
Bibi : Kudengar kau ke Jeju lagi, apa kau bertemu Ah Jung? Apa katanya? Apa dia tidak ingin menikah denganmu?
Ki Joon : Aku akan mengatakan-nya padamu kalau aku pulang nanti.
Ki Joon menyimpan kotak itu ke laci tanpa membukanya! arrrgh....ok drama belum selesai. Ah Jung masih menunggu telp Ki Joon.
Ki Joon memeriksa dokumen dari Park Hoon. Tidak ada stempelnya. Hoon minta maaf.
Ki Joon : Apa ini standarmu mengurus pekerjaan? Cepat cari stempel. Hoon segera mencari ke seluruh ruangan. Ia membuka laci dan menemukan kotak kalung. Hoon langsung membukanya.
Hoon : Presiden, apa isi kotak itu? ada catatan-nya.
Ki Joon kaget, catatan? kotak apa? Akhirnya Ki Joon melihat pesan Ah Jung.
Ki Joon membacanya : Ki Joon, di hari itu, hari dimana kita memutuskan untuk bertemu bibimu. Kau pasti sangat marah karena aku tidak memenuhi perjanjian kita. Aku benar-benar minta maaf. Tapi aku, aku sudah menemukan hal yang hilang itu. Seperti yang kau katakan saat di museum, di waktu yang tanpa akhir ini, tidak ada bekas. Di ruang yang tidak jelas ini, tidak ada jalan.
Di waktu yang tidak berakhir ini, kita dilahirkan di usia yang sama. Di ruang yang tidak jelas ini, bisa bertemu dan menjadi satu denganmu..jodoh ini sungguh mengagumkan dan keajaiban-nya benar2 indah. Aku akhirnya merasakan-nya. Dan akhirnya..aku bisa menemukannya. Memori yang menjadi milikku, yang sempat menyesatkan arahku.
Di museum ini, masa lalu dan sekarang ada bersama-sama. Meskipun memakan waktu cukup lama. Tapi, aku yakin sekarang kalau aku bisa lari ke sisimu. Terima kasih karena bersedia menungguku. Dan juga.. Aku mencintaimu.
Ki Joon sadar dan langsung lari. Park Hoon panik, Presiden kau mau kemana? Masih ada yang harus diselesaikan!
Ah Jung mengenakan kalung itu dan sarapan. Ia ingat saat Ki Joon membuatkan sarapan untuknya. Ah Jung ngomel, hanya karena aku tidak memenuhi satu janji, ia tidak telp. Dasar pria jahat. Ada kiriman untuk Ah Jung.
Ki Joon lari dan memanggil taksi. Tidak sabar menunggu mobilnya. Ah Jung membuka kotak, itu kotak yang dikirim Park Hoon atas perintah Ki Joon. Isinya, ada jus tomat, coca cola, bebek karet (oh ini maksudnya kapal bebek hehe), uang 73200 Won yang dibayar Ah Jung untuk tagihan RS, boneka kakek batu Jeju (Saat mereka tiduran di rumput Jeju dengan latar belakang Jeju grandfather stone)
Mainan cone es krim dari plastik, tiket dari pertunjukan musik klasik yang diborong Ki joon. Bolpen World Hotel Ah Jung. Kliping koran waktu Ki Joon teriak menyatakan perasaan-nya ke Ah jung.
Ah Jung menangis melihat isi kotak itu, ia ingat Ki Joon dapat ide ini dari Ah Jung sendiri. Ki Joon telp. Ah Jung menunggu Ki Joon di tepi pantai. Ki Joon lari menemuinya dan keduanya berpelukan. Ki Joon : Aku belum terlambat kan?
Ah Jung : Kenapa kau baru telp sekarang?
Ki Joon : Maaf karena tidak mengerti perasaanmu.
Ah Jung : Maaf karena membuatmu menunggu. Aku sangat mencintaimu. Ki Joon. Ki Joon : Tidak...aku lebih mencintaimu. Ki Joon mencium Ah Jung wow...ini lama man :) breathe.......
Ki Joon : Mulai sekarang, aku tidak ingin jauh darimu meskipun hanya sehari saja.
Ah Jung : Aku juga. Meskipun kau berusaha melepasku, tidak akan bisa.
Keduanya berciuman lagi.
Suara Ah Jung berkata ke So Ran : Kami akan segera menikah.
So Ran tidak percaya, bohong. Kau mau aku percaya itu? Kali ini benar! kata Ah Jung. So Ran tidak mau percaya, aku tidak akan tertipu olehmu lagi.
Ah Jung : Kali ini benar! kami akan segera menikah musim gugur tahun ini.
Suara Ah Jung : Cinta datang padaku dalam kebohongan. Lalu kebohongan itu menjadi cinta.
Suara Ki Joon : Lalu kami belajar...kadang-kadang dalam sebuah kebohongan, ada tersembunyi kebenaran yang lebih menggairahkan daripada kenyataan.
TAMAT
Fiuh..akhirnya tamat juga. Lie To Me, aku tunggu di Indosiar ya tahun depan hehehe...(banyak tuntutan memang.) Aku senang karena karakter dalam drama ini berkembang. Ah jung memang salah dan kekanak-kanakan. Hanya gara2 gengsi dan sakit hati ia bohong. Tapi Ah Jung berani mengakui kebohongan-nya dan berkata jujur.
Ah Jung juga berani menghadapi resiko dan konsekuensi atas kebohongannya. Lalu memperbaiki kesalahan-nya. Itu yang penting.
So Ran si rubah itu ngga jadi dibuang kelaut hehe..dia berubah, mau menyadari kesalahan-nya, lalu rekonsiliasi dengan suaminya dan tetap jadi teman Ah Jung :)
Kalau Ki Joon, well..dia itu orang yang terlalu perfect, jarang ada businessman kaya Ki Joon di dunia nyata. Sebagian besar pebisnis mirip Manager Park Ji Yun dan Chairman Hyun Myung Jin (menurutku mereka keren.)
Bye..Tirzakwan logout.
No comments:
Post a Comment