PM Yi Sun menguji semua senjata mereka dan tidak puas, pedangnya terlalu ringan, tombaknya terlalu sempit. (Jangkauan tombak maksudnya, orang biasanya menggunakan tombak dengan gerakan memutar membentuk lingkaran. Tombak yang dipakai terlalu pendek, jadi jangkauannya sempit)
Kapten minta PM Yi Sun tidak terlalu melelahkan diri sendiri. PM Yi Sun marah, kau menggunakan senjata jelek untuk melindungi negara ini dan kau memintaku tidak melelahkan diri?
Kasim Yang datang membawa rompi pasukan Joseon yang ada lubangnya. PM Yi Sun memegang lubang itu, apa rompi ini yang dikenakan pasukan kita saat mereka dikalahkan oleh pasukan asing?
Kapten menjelaskan, rompi itu terbuat dari Ji-kab, yaitu kertas yang dipres. Sekitar 10-15 lembar.
PM Yi Sun berkata seharusnya paling sedikit ada 15 lembar ji-kab untuk menahan peluru musuh. Tapi kalau kurang dari 10 lembar seperti ini, maka jika kau tertembak, itu sama saja dengan langsung mati.
PM Yi Sun marah : Para prajurit di medan perang adalah ayah dan anak seseorang! Dan kau membuat mereka berperang dengan rompi dibawah standar seperti ini! Cepat selidiki semua pejabat militer dan berantas semua pemasok ilegal. Kalau ada korupsi sedikit saja, aku akan membasmi mereka semua!
PM Yi Sun segera memeriksa catatan pembukuan militer - Gunbokjejakilji. PM Yi Sun kesal sekali, di buku catatan tertulis 13 lembar, tapi kenyataannya hanya ada 10 lembar. Min Yu Jung (Menteri Min)..ini pasti Min Yu Jung lagi!
Kasim Yang juga curiga bahwa Menteri Min telah mengantongi sendiri kelebihannya karena kurangnya pengawasan militer. PM Yi Sun marah, ia memukul meja, kau sebut ini mengantongi? ini sudah pencurian besar-besaran.
P. Dong Pyeong muncul, ia bersiul ke arah PM Yi Sun. PM Yi Sun sedikit reda emosinya dan tersenyum pada Dong Pyeong.
P. Dong Pyeong tersenyum lebar, ia minta PM Yi Sun melupakan kejadian hari ini yang membuatnya kesal dan datang ke pesta yang diadakan di rumahnya. Itu adalah pesta yang diadakan sekali setahun untuk anak-anak bangsawan terbaik di ibukota. Pria dan wanita bangsawan itu akan saling menyatakan perasaan mereka. Kenapa Yang Mulia tidak datang bersama saya?
PM Yi Sun tidak tertarik. P. Dong Pyeong mengaku, ijinnya masuk istana tergantung pada kehadiran Putra Mahkota di pestanya.
P. Dong Pyeong diancam oleh Ratu Myeongseong. Kalau tidak bisa mempertemukan Yi Sun dengan Lady Min di pestanya, maka P. Dong Pyeong tidak boleh masuk istana lagi.
PM Yi Sun heran, bagaimana Dong Pyeong bisa mengajaknya pergi, sementara situasi negara seperti ini. Dong Pyeong menjawab, masalah ini tidak akan selesai meskipun anda tidak hadir di pesta ini.
Dan lagipula ada itu ..semuanya akan berjalan baik sesuai rencana kita. P. Dong Pyeong dan PM Yi Sun punya rencana sendiri tentang militer.
PM Yi Sun tetap tidak ingin hadir. P. Dong Pyeong mengerti, ya sudahlah, tapi saya punya itu.
P Dong Pyeong memancing PM Yi Sun dengan koleksi buku Mukyeongchungyo, buku tentang garis besar strategi.
PM Yi Sun berkata, istana juga punya buku itu. P. Dong Pyeong menjawab, koleksinya lebih lengkap, ada 15 seri. Semua ada di perpustakaannya dan cetakan asli.
PM Yi Sun tertarik, cetakan aslinya? Maksudmu, cetakan asli dari dinasti Song (Cina) ? (Btw, dinasti Song itu jamannya Kwee Ceng, apa jangan2 buku itu buku strategi yang dimiliki Kwee Ceng ya hehe)
P. Dong Pyeong membenarkan, tentu saja. Saya menyembunyikan buku-buku itu dengan cermat dalam perpustakaan saya. Menemukan buku itu sama dengan menemukan harta karun. Anda hanya perlu tinggal disana, sampai anda menemukan buku itu.
PM Yi Sun nyengir, ia memang suka buku strategi seperti itu.
Ok Jung menyiapkan barang. Hyang membicarakan pesta di kediaman P. Dong Pyeong.
Ok Jung tanya soal Ja Kyung, apa Hyang pernah mendengar kabar Ja Kyung. Hyang tanya apa Ok jung mimpi buruk lagi? Kau mimpi tentang guru?
Ok Jung merasa Ja Kyung pasti melihat penjahatnya. Hyang setuju, karena kebakaran itu terjadi setelah Ja Kyung mengurung Ok Jung dalam gudang.
Jang Hyeon datang dan tanya soal pesanannya. Ok Jung sudah menyiapkan tiga buah baju pesanan Pamannya. Jang Hyeon berkata P. Dong Pyeong memintanya mengambil baju itu dari Ok Jung dan mengajak Ok Jung ke kediaman P. Dong Pyeong.
Ok Jung : Kenapa paman berkata seperti itu?
Jang Hyeon ingin tahu apa ada hubungan khusus antara Ok Jung dengan P. Dong Pyeong. Ok Jung berkata mereka tidak punya hubungan khusus. Dan kalaupun ada hubungan istimewa, hatiku adalah milikku sendiri, jadi tolong jangan menyinggung masalah ini lagi.
P. Dong Pyeong sepertinya menyukai Ok Jung. Ia memang menunggu Ok Jung. Ok Jung-ku, sudah sedekat apa dia?
Jang Hyeon tiba di kediaman P. Dong Pyeong bersama Ok Jung dan Kwang San. Ok Jung mengamati para Joseon chaebol itu. Kaum muda dari kalangan bangsawan sibuk bersosialisasi dalam pesta, saling merayu dan bercakap-cakap. Minum teh, makan kue-kue dengan iringan musik. Mirip pestanya Gu Jun Pyo.
Sekelompok bangsawan muda membicarakan gosip, kudengar Putra Mahkota akan hadir hari ini. Yang Mulia akan hadir untuk bertemu dengan para gadis yang cocok untuk Putri Mahkotanya. Para gadis langsung ribut, siapa tahu salah satu dari mereka adalah calon yang dipilih Putra Mahkota, semua sibuk merapikan diri dan ada yang menyesal kenapa tidak mengenakan asesoris yang lebih berharga.
PM Yi Sun muncul diantara mereka sebagai bangsawan biasa, ia berkata bahwa posisi Putri Mahkota sudah ditentukan dan hanya akan ada dua kandidat utama. Semua terkejut, siapa?
PM Yi Sun menunjuk dengan kipasnya dan semua menoleh ke arah dua orang gadis, Lady Min dan Lady Kim. Dua putri pilar utama Joseon, putri Min Daegam dan Kim Daegam.
Dua gadis itu adalah In Gyeong dan In Hyeon. In Gyeong punya kriteria sendiri soal pria idamannya. Ia akan mengeluarkan saputangan dan menjatuhkannya. Lalu pria itu akan mengambilnya dan tanya apa sapu tangan ini milikku. Lalu kami akan bercakap-cakap.
In Gyeong mengaku pria yang disukainya adalah yang bertubuh tinggi dan gagah, suaranya hangat dan hatinya juga hangat.
In Hyeon : Bukankah itu adalah Putra Mahkota?
In Gyeong : Bukan, Putra Mahkota sepertinya tidak begitu ramah.
In Hyeon heran, bukankah kau juga memasukkan formulir pencalonan? In Gyeong berkata ayahnya yang mengajukan pencalonan itu.
In Gyeong tiba2 batuk-batuk. In Hyeon memberikan teh untuk In Gyeong. In Gyeong mengaku dia punya gejala asma. Lalu panik sendiri, ayah melarangku cerita ini pada siapapun.
In Hyeon berjanji tidak akan mengatakan itu pada siapapun. In Gyeong berterima kasih, kau sungguh baik hati.
PM Yi Sun jalan melewati keduanya. Ia sudah tahu siapa mereka tapi kedua gadis itu tidak tahu wajah Putra Mahkota.
PM Yi Sun hanya tersenyum tipis mendengar percakapan keduanya.
Jang Hyeon dan rombongan menemui P. Dong Pyeong. Semuanya menghormat dan Ok Jung memberikan baju pesanan ibu P. Dong Pyeong.
Ok Jung ingin langsung pergi menyerahkan pesanan, tapi P. Dong Pyeong memancingnya dengan buku-buku yang berisi mode baju terbaru dari Qing.
Jang Hyeon menahan P. Dong Pyeong dan berkata ingin bicara berdua saja dengan P. Dong Pyeong. Jadi Ok Jung bisa ke perpustakaan sendiri untuk membaca bukunya. Jang Hyeon menyadari kalau P. Dong Pyeong tertarik pada Ok Jung.
Jang Hyeon memberikan sebuah peti penuh uang dan perhiasan pada P. Dong Pyeong. P. Dong Pyeong langsung menutup peti itu.
Jang Hyeon ingin menukar perhiasan itu dengan informasi tentang istana, semua perhiasan ini tidak ada harganya baginya sebagai pedagang dan pantas untuk ditukarkan dengan informasi tentang istana.
Ok Jung masuk ke perpustakaan P. Dong Pyeong dan mencari buku model baju yang dimaksud. Ok Jung tidak sadar bahwa PM Yi Sun sudah ada di dalam perpustakaan itu.
PM Yi Sun terkejut, lalu mendekat dan mengamati Ok Jung. Dia merasa sangat familiar dengan Ok Jung, tapi ia tidak tahu kapan mereka bertemu. PM Yi Sun yakin pertemuan pertama mereka bukan saat Ok Jung mengambil ukurannya.
PM Yi Sun mendengar ada orang masuk. Tapi Ok Jung sepertinya tidak sadar dan jalan ke arah mereka. PM Yi Sun segera menarik Ok Jung sembunyi di antara rak buku.
Ok Jung terkejut. PM Yi Sun memberi tanda untuk diam dan menunjuk ke arah orang yang masuk perpustakaan, kita tidak mau mengganggu mereka kan?. Ok Jung melihat sepasang bangsawan sedang asyik bercumbu. Ok Jung langsung membuang muka.
Ok Jung terpaksa ikut sembunyi dengan PM Yi Sun. Dua orang ini ceritanya sama-sama kutu buku? so cute.
Tiba-tiba pasangan bangsawan itu bertengkar. Si wanita marah karena menemukan bekas lipstik di kerah baju pria yang bersamanya. Padahal ia sudah mencium pria itu dan memberikan uang padanya meskipun pria itu tidak tampan karena wanita itu berpikir bahwa pria itu baik.
PM Yi Sun nyengir mendengar pertengkaran pasangan itu, tapi Ok Jung justru melotot kurang suka ke arah PM Yi Sun. PM Yi Sun menunduk, ia tampak bersalah. wkk..
Pasangan bangsawan itu keluar dari perpustakaan. Ok Jung dan PM Yi Sun juga jalan ke arah pintu.
PM Yi Sun komen, gadis itu bodoh. Meskipun ia memberikan bibirnya, seharusnya dia tidak boleh memberikan uangnya. Lalu Yi Sun tersenyum, ini bukan pendapatku sendiri, tapi adalah perkataan teman dekatku.
P. Dong Pyeong tiba-tiba merasa telinganya gatal, siapa yang membicarakan aku?
Ok Jung membalas, saya juga mendengar satu perkataan. Pria itu bagaikan angin musim semi yang segar saat berusaha mendekati wanita, tapi akan berubah menjadi angin musim dingin yang membekukan saat kau sudah menikah dengannya.
Hati wanita yang penuh harap itu hanya akan terluka pada akhirnya. (woi..ini sangat Jang Ok Jung banget.)
Hyang juga mengorek telinganya, apa ada yang membicarakan aku ya? wkkk..
PM Yi Sun geli, sepertinya kita punya persamaan, kita tidak tertarik dengan hubungan asmara.
PM Yi Sun dan Ok Jung jalan di tengah pesta. Yi Sun komen, sepertinya Ok Jung suka membaca buku. Ok Jung menjawab, ada yang mengatakan kau bisa menemukan harta karun tersembunyi dalam buku.
PM Yi Sun tertawa : Lalu, apa yang kau suka, bukunya atau harta karunnya?
Ok Jung belum menjawab saat tiba-tiba ada seorang gadis remaja yang lari dan merangkul PM Yi Sun, Orabeoni!
PM Yi Sun memeluk gadis itu sambil berputar, ah ini dia Myeon An-ku. Apa yang kau lakukan disini?
(Myeong An Gung Ju, adik paling kecil PM Yi Sun)
Pt. Myeong An bercanda : Saya bergegas kesini, siapa tahu kakak akan menikah tanpa sepengetahuan saya.
PM Yi Sun geli dan mencubit hidung Myeong An. Kau pikir aku mau kemana tanpa dirimu? Ok Jung tidak tahu hubungan mereka dan tampak sedikit kecewa, lalu jalan pergi.
(Sukjong dan Putri Myeong An selalu diperlihatkan sangat dekat hubungannya. Dalam Dong Yi, juga diperlihatkan P. Myeong An sekilas bersama suaminya, saat menghadiri acara resmi.)
Ok Jung dihadang tiga bangsawan pria, kami belum pernah melihatmu, kau berasal dari kediaman mana? Ini putra kedua Menteri Kebudayaan dan aku adalah putra Menteri Pertahanan. Apa ini pertama kalinya kau hadir dalam acara ini?
Ok Jung menjelaskan, saya bukan putri dari keluarga bangsawan manapun, saya permisi.
Tapi ketiganya tetap mencegah Ok Jung pergi. Mereka mengira Ok Jung sombong karena merasa dirinya cantik, apa kami bertiga tidak cukup bagus untukmu?
Ok Jung : Orang bilang, salah mengenai suatu hal lebih buruk daripada tidak tahu sama sekali. Saya bukan seperti itu, jadi tolong biarkan saya pergi.
Tiga pria itu tetap ingin tahu siapa nama Ok Jung. Lalu datang tiga gadis bangsawan, coba lihat siapa ini, bukankah ini gadis yang dipermalukan di Buyongjeong?
Kau bukan dari kalangan bangsawan, tapi selalu saja mengikuti bangsawan kemana-mana.
Putra Menteri Pertahanan berkata kalau begitu kau ini siluman rubah. Lalu menarik tangan Ok Jung, ayo tuangkan aku minum, siapa tahu kau bisa berubah jadi manusia.
Ok Jung marah dan melepaskan dirinya, apa itu sikap yang pantas ditunjukkan oleh pria dari kalangan bangsawan? Putra Menteri Pertahanan marah dan ingin menampar Ok Jung.
PM Yi Sun tiba tepat waktu untuk menahan tangan pria itu. Katanya, orang yang paling lemah dan pengecut adalah orang yang paling cepat menggunakan kekuatannya.
Anak Menteri marah, siapa kau? PM Yi Sun berkata hanya lewat, tapi ia terlalu terhormat untuk melihat hal seperti ini. Pria itu mengira PM Yi Sun berani tidak sopan padanya, kami bukan orang yang akan berhubungan dengan orang seperti dirimu.
PM Yi Sun : Kau pikir aku ini siapa?
Anak Menteri : Aku tidak percaya, orang seperti dirimu berasal dari kalangan bangsawan!
PM Yi Sun : Aku jelas bukan orang yang pantas menerima perkataan ini darimu.
PM Yi Sun akhirnya meminta orang itu mendekat dan berbisik padanya. Pria itu syok dan pucat. PM Yi Sun tanya, apa sekarang ia boleh membawa wanita ini pergi?
Anak Menteri langsung membungkuk 90 derajat, ya tentu saja. Silahkan, lakukan saja apa yang anda suka.
PM Yi Sun menarik tangan Ok Jung dan keduanya pergi.
Setelah PM Yi Sun lewat, pria itu jatuh karena syok. Teman2nya bingung, kau kenapa. Siapa memangnya dia? Pria itu gemetaran, Seja Choha...Yang Mulia Putra Mahkota!
(Bisa dipastikan orang ini tidak akan diangkat Sukjong jadi Menteri nanti hahaha..)
Jang Hyeon dan Kwang San mencari Ok Jung, mereka melihat Ok Jung bersama PM Yi Sun. Tapi Jang Hyeon tidak tahu bahwa itu Putra Mahkota.
Ok Jung melepaskan diri dari PM Yi Sun, sebenarnya siapa kau ini, kenapa selalu ikut campur dalam urusanku?
PM Yi Sun : Aku? Aku adalah Naegeumwijang - Pengawal istana (khas Sukjong banget). Dan aku tidak sengaja melihatnya, aku tidak berniat ikut campur.
Ok Jung heran, tapi kenapa putra bangsawan bisa membungkuk di depan Pengawal istana?
PM Yi Sun : Yah, karena aku adalah Dangsanggwan, pengawal pribadi Putra Mahkota. Putra Mahkota dan aku sangat dekat. Aku sudah menyelamatkan dirimu, bukannya dapat ucapan terima kasih, tapi kau memarahiku?
Ok Jung : Kau seharusnya membiarkannya saja. Bukankah kau membuatnya semakin kacau karena ikut campur? Apalagi, ada seorang gadis lain yang harus kau perhatikan secara khusus. (maksudnya Myeong An)
PM Yi Sun : Gadis lain yang harus kuperhatikan?
PM Yi Sun ketawa geli. Ok Jung mengucapkan terima kasih dan jalan pergi. PM Yi Sun menggodanya, jangan bilang kalau kau cemburu.
Ok Jung : Tentu saja tidak!
PM Yi Sun nyengir : Kau langsung menjawab 'tentu saja tidak', bukankah seharusnya kau menjawab 'kau ini bicara apa?'
Ok Jung kesal sekali, kau dan aku tidak saling mengenal, bagaimana kau bisa bersikap seperti ini kepadaku?
PM Yi Sun : Bukankah kau tadi berkata, salah informasi lebih buruk daripada tidak tahu sama sekali. Kau juga seperti itu saat ini. Anak manis tadi, dia adalah orang yang paling penting bagiku di dunia ini dan dia adalah adikku. Kenapa juga aku harus menjelaskan ini kepadamu?
Lalu keduanya berpandangan..wkk. PM Yi Sun tanya apa benar kita belum pernah bertemu sebelumnya?
Ok Jung : Saat kita bertemu pertama kali itu, aku sudah mengatakan kalau kita belum pernah bertemu sebelumnya.
P. Dong Pyeong memanggil PM Yi Sun, hei..Pengawal istana! PM Yi Sun menemui pamannya. Ok Jung jalan pergi, ia jadi percaya kalau Yi Sun memang Pengawal Istana.
Jang Hyeon mengamati semuanya.
P. Dong Pyeong senang, akhirnya anda datang. Ratu ingin sekali anda mendapatkan pertemuan yang ditakdirkan itu. (Maksudnya dengan Lady Min)
PM Yi Sun hanya tersenyum geli. Lalu ia mencari Ok Jung, tapi Ok Jung sudah menghilang. PM Yi Sun tanya mana kembang api yang dibanggakan P. Dong Pyeong itu.
P. Dong Pyeong ingat, benar. Anda tidak boleh melewatkan itu.
Ok Jung jalan keluar dan bertemu Lady Min. Ok Jung membungkuk pada Lady Min. In Hyeon heran apa yang dilakukan Ok Jung disini.
Ok Jung : Nyonya rumah ini memesan baju dari saya.
In Hyeon : Kalau begitu kau bisa kembali kerja.
Keduanya hampir berpisah saat terdengar bunyi orang memukul genderang. Kembang api...akan dimulai!
Pelayan membuka tabung dan keluar seperti kunang-kunang kecil, banyak dan indah sekali. Lalu terbang ke langit, itu kembang api? semua mengaguminya. Oh my goodness, musik dan kembang apinya bagus sekali.
PM Yi Sun dan Dong Pyeong ketawa senang.
Kembang api kecil itu melayang ke angkasa dan meledak dengan indahnya. Semua bersorak-sorai.
In Hyeon memandangi kembang api dan komen, saat melihat kembang api di langit, hatiku selalu sedih. Kembang api yang meledak sesaat di langit, lalu menghilang di kegelapan malam. Bukankah itu seperti hidup kita? Aku lebih suka menjadi bulan, yang selalu bersinar dengan lembut di langit malam.
Ok Jung : Tidak, hati saya berdebar kencang saat melihat kembang api. Meskipun saya hanya hidup sekali dalam kehidupan ini, meskipun hanya sesaat, saya ingin bersinar terang dan menghilang di kegelapan malam seperti kembang api itu.
Sungguh menyedihkan karena seperti itulah kelak kehidupan keduanya.
Istana
Ratu Myeongseong dan Pt. Myeong An ngobrol. Ratu penasaran, gadis mana yang dipilih Putra Mahkota. Pt. Myeong An usul bagaimana kalau kita undang saja mereka berdua ke istana. Ratu merasa itu tidak adil untuk calon yang lain.
Pt. Myeong An : Anggap saja mereka datang untuk menemani saya yang sedang bosan.
Ratu setuju. good idea.
Ok Jung dapat masalah lagi. Penagih utang merusak tokonya. Membuat staf dan karyawan Ok Jung panik.
Ok Jung marah, apa yang kalian lakukan?!
Hyang mengaku, sebenarnya ia pinjam uang dari rentenir untuk membayar gisaeng2 yang menjadi model mereka. Tapi karena fashion show-nya gagal, mereka tidak punya uang untuk membayarnya.
Ok Jung : Kenapa kau tidak mengatakan ini padaku sebelumnya?
Ok Jung minta orang-orang itu pergi dulu dan ia janji akan membayarnya. Orang-orang itu bersedia pergi, tapi tidak begitu saja. Mereka masuk membawa obor dan ingin membakar toko Ok Jung.
Ok Jung trauma sekali dengan api, ia langsung merunduk dan ingat gurunya lagi. Hyang teriak minta semua menyingkirkan apinya. Ok Jung akhirnya membuka tabungannya dan memberikan semua uang yang dimilikinya, ambil itu. Itu hasil usahaku selama ini.
PM Yi Sun menghadiri pertemuan dengan para menteri, tapi ia justru menulis Naegeumwijang, naegeumwijang berkali-kali dan cengar cengir sendiri. Ia sampai tidak mendengar panggilan Menteri Kim, Seja Choha..! Seja Choha!
PM Yi Sun : Ya?
Menteri Kim tanya apa Yi Sun punya cadangan dana untuk menghadapi anggaran yang tidak cukup.
PM Yi Sun langsung membereskan kertasnya dan minta pertemuan ini diakhiri saja, ia kelelahan karena pesta semalam dan tidak bisa konsentrasi. Jadi kita bertemu lagi lain waktu.
Para Menteri mengerti dan mulai meninggalkan ruangan.
PM Yi Sun memanggil Min Daegam, ia melemparkan petisi-petisi berisi keluhan para sarjana kepada Menteri Min.
Menteri Min merasa ini tidak adil. PM Yi Sun menyindir, seekor burung yang berusaha bicara bahasa manusia tetaplah seekor burung, tidak peduli seperti apa Menteri Min bicara keadilan, semua tahu kalau tidak ada keadilan dalam diri Menteri Min. Tapi bagaimana aku bisa menyingkirkannya atau mengambil pekerjaannya?
Menteri Min tanya apa yang ingin dilakukan Putra Mahkota.
PM Yi Sun ingin melupakan yang sudah berlalu dan konsentrasi pada yang di depan. Ia ingin menghentikan pemasok bahan perlengkapan perang dan membeli perlengkapan dari pemasok yang membuat rompi perang paling bagus. Dan minta Min tidak ikut campur.
Menteri Min berkata silahkan saja, lakukan sesuai yang diinginkan Putra Mahkota. Tapi daripada mengurus masalah ini kenapa tidak konsentrasi dalam acara pemilihan Putri Mahkota, meskipun hanya masalah kecil, tapi urusan pernikahan Kerajaan adalah urusan paling penting. Ini adalah perhatian saya sebagai pelayan.
PM Yi Sun : Kalau begitu, sebagai pelayan, kau seharusnya berhenti memperhatikan urusanku, karena aku sudah mulai marah.
Menteri Min menemui Ratu dan membawa sekotak perhiasan. Ratu Myeongseong langsung terpesona. Menteri Min menghentikan Ratu menyentuh perhiasannya dan minta Ratu menyetujui kesepakatan bisnis yang sudah mereka buat, karena mereka ada di kapal yang sama. Menteri Min ingin Ratu mencegah Putra Mahkota mencampuri masalah bisnis ini. Soalnya Ratu juga kebagian hasil korupsi kakaknya.
Ratu melirik kotak perhiasan itu dan ia jadi serba salah.
Ok Jung dan Hyang jalan di pasar. Hyang tanya apa Ok Jung masih takut dengan api. Ok Jung membenarkan, kalau lihat api, ia tidak bisa bernafas dan gemetaran.
Mereka melihat pengumuman dari istana. Pemerintah akan mengirimkan bahan untuk membuat rompi militer yang bagus dan menerima desain dari masyarakat. Hyang berkata mereka tidak membuat rompi militer. Tapi Ok Jung merasa ini sebuah peluang. Ok Jung pergi sebentar.
Ok Jung menemui pamannya yang sedang main golf dan ingin meminjam uang untuk modal. Pamannya ketawa, apa jaminan-nya?
Ok Jung : Diriku sendiri. Pemerintah ingin mencari suplier baru untuk rompi militer.
Jang Hyeon : Lalu?
Ok Jung : Orang yang bisa membuat rompi militer yang bagus akan memenangkan tender sebagai pemasok barang. (bahasa sekarang banget ya wkk) Jika paman bisa terpilih menjadi pemasok dengan rompi buatanku, paman bisa menjual rompi untuk militer, tolong gunakan 2/3 keuntungan untuk membayar hutangku.
Jang Hyeon : Untuk apa aku melakukan itu? merepotkan sekali.
Ok Jung marah, ia tahu pamannya ada di balik para rentenir itu.
Jang Hyeon memukul bolanya dan mendekati Ok Jung, kita bicarakan soal jaminannya. Apa jaminannya?
Ok Jung gemetaran, ia benar2 ingin keluar dari masalah rentenir ini dan membebaskan ibunya dari perbudakan. Ok Jung setuju untuk kerja sama dengan pamannya.
Jang Hyeon tersenyum : Aku perlu bukti kalau kau memang serius dengan ini, Ok Jung-ah.
Jang Hyeon menyuruh Ok Jung pergi ke gibang untuk bertemu Bok Sun-gun. Ok Jung di dorong oleh gisaeng senior ke dalam kamar dan ia keluar. Ok Jung membungkuk pada Bok Sun-gun. Saya Jang Ok Jung, paman saya..
P. Bok Sun langsung mengagumi kecantikan Ok Jung, pamanmu tidak berlebihan saat membicarakan soal kecantikanmu.
P. Bok Sun mengelilingi Ok Jung. Bergabung dengan Tuan Jang artinya, kau siap memiliki hubungan denganku dan sepertinya kau sesuai dengan seleraku.
Ok Jung : Ada dua hal di dunia ini yang tidak bisa dipaksakan. Pertama, hati seseorang dan kedua, takdir yang dipaksakan. Jadi, kalau hati saya tidak tergerak, kita tidak perlu mengikat hubungan.
P. Bok Sun tidak setuju, kurasa dua hal yang tidak bisa dijamin di dunia ini adalah hati manusia dan takdir. Kau tidak ingin masuk ke kamar ini, tapi kenyataannya kau masuk ke sini. Jadi hubungan bisa dibangun atau tidak tergantung pada kondisi dan situasinya.
Ok Jung : Tidak. Situasi seperti ini tidak akan terjadi.
Ok Jung pergi. Tapi Bok Sun-gun berkata orang yang mengatakan tidak, akan datang kembali. Biasanya memang seperti itu. Ok Jung kelihatan marah dan jalan keluar.
Dari kamar samping muncul Jang Hyeon. Bagaimana menurut anda dengan anak itu?
Bok Sun-gun ingin tahu apa sebenarnya yang direncanakan Jang Hyeon, apa kau ingin balas dendam atas kematian putrimu atau kau ingin menjadi Buwon-gun (Ayah mertua Putra Mahkota)?
Jang Hyeon : Tentu saja menjadi Buwon-gun. Kalau anda merebus kepala, bukankah telinganya juga ikut direbus? Setelah saya menjadi ayah mertua Putra Mahkota, siapa yang bisa menghentikan saya untuk membalas dendam? Lagipula. sebagai orang biasa yang diperlakukan lebih rendah dari binatang, balas dendam apa lagi yang bisa saya lakukan?
Ok Jung dan Hyang mencoba membuat desain rompi perang yang bagus, tapi Ok Jung merasa tidak akan bisa dengan cara menebak saja. Aku harus melihat bagaimana cara prajurit bergerak, bagaimana rompi ini bisa melindungi dari panah dan pedang. Ok Jung harus melihatnya sendiri sebelum melakukan apapun.
Hyang : Bagaimana kau akan melihatnya? Hanya ada anak panah yang berdesing dan suara pedang beradu di tengah medan perang.
Ok Jung : Tapi kita tidak sedang perang sekarang. Apa ada tempat latihan di dekat sini?
P. Dong Pyeong keluar rumah pagi-pagi sekali. Ia membawa peti-peti berisi senapan. Dong Pyeong akan mengirim senapan ini untuk pengawal pribadi PM Yi Sun. Ini adalah rencana mereka untuk memperkuat posisi keluarga Raja.
P. Dong Pyeong menyadari mereka diintai oleh mata-mata Seoin (Partai Menteri Min). Dong Pyeong bicara sendiri, kita akan mendapat untung besar dari Seoin, kenapa mereka tidak memberikan perlakukan khusus pada bangsawan? Kenapa mereka tidak memberikan diskon?
Mata-mata itu pergi. Setelah mereka pergi, Dong Pyeong berkata ke anak buahnya, mereka harus bergegas. Kita harus memberikan ini padanya sebelum fajar.
Dong Pyeong menyembunyikan peti senjata itu dalam gudang dan ia sedang memasang gemboknya.
Ok Jung datang menemui Dong Pyeong. Ok Jung ingin melihat pasukan berlatih. Dong Pyeong heran, untuk apa seorang wanita melihat pasukan berlatih?
Ok Jung punya alasannya sendiri. Dong Pyeong mengerti, ia memang wajib membantu Ok Jung. Dong Pyeong merasa banyak berhutang budi pada Jang Hee Jae, kakak Ok Jung saat ia masih di Qing. Dong Pyeong akan mengantar Ok Jung melihat pasukan berlatih. Mereka akan berangkat 3 hari lagi. Ok Jung mengerti.
Pelayan Dong Pyeong datang dan berkata ada tamu dari keluarga Raja. Ok Jung cepat-cepat berpamitan.
Saat Ok Jung jalan keluar, PM Yi Sun dan pengawalnya jalan masuk kediaman Dong Pyeong.
PM Yi Sun melihat stok senapan yang dikumpulkan P. Dong Pyeong. PM Yi Sun senang dan sekarang tinggal proses pengirimannya. Tapi jumlahnya sepertinya lebih banyak dari yang ia perkirakan. P. Dong Pyeong menambahkan jumlahnya sedikit.
PM Yi Sun berkata, Raja sudah menyetujui rencananya dan akan mengeluarkan perintah rahasia. P. Dong Pyeong tanya apa Raja serius mau membawa orang ini ke istana. (Yang dimaksud adalah Heo Jeok, politisi dari Namin)
PM Yi Sun akan pergi saat hari pemilihan Putri Mahkota dengan alasan pergi berburu.
P. Dong Pyeong mengerti : Jadi seolah pengantin prianya merasa gugup dan harus menenangkan diri. Itu bisa dimengerti. Alasan yang bagus.
PM Yi Sun mengajak P. Dong Pyeong pergi bersama. Tapi Dong Pyeong menolak (ia janji membawa Ok Jung wkk), kenapa anda tidak pergi sendiri?
PM Yi Sun heran. P. Dong Pyeong berkata mereka dikuntit, saya rasa Menteri Min sedang merencanakan sesuatu.
P. Dong Pyeong usul, kita pecah saja perhatian mereka. Kita berangkat di saat yang bersamaan tapi tujuannya berbeda. PM Yi Sun setuju.
In Hyeon dan In Gyeong diundang untuk bertemu Ratu dan Pt. Myeong An. In Gyeong sangat gugup, ia minum teh terus. Apalagi karena ada kemungkinan Putra Mahkota juga akan datang.
In Hyeon : Apa kau takut dengan Putra Mahkota?
In Gyeong membenarkan, ia merasa Putra Mahkota itu sangat kaku. In Hyeon takut para dayang mendengarnya. In Gyeong tidak peduli, ia lebih menginginkan pria yang hangat dan sopan. In Gyeong berharap gagal dalam pemilihan ini, kalau aku bisa sampai ke tahap ke-tiga, aku tidak bisa menikah dengan orang lain.
Ratu dan Pt Myeong An tiba. In Hyeon dan In Gyeong langsung berdiri. In Gyeong tiba-tiba merasa panik, ia harus ke toilet karena kebanyakan minum haha...I love her.
In Hyeon dan In Gyeong langsung menghormat. Ratu heran, kenapa In Gyeong kelihatan gelisah, apa kau tidak enak badan?
In Gyeong mengaku, ia terlalu banyak minum teh dan harus ke toilet. Ratu heran dengan istilah yang dipakai In Gyeong. Dayang menjelaskan, maksudnya hoheon Yang Mulia. Itu sebutan toilet di istana.
Ratu tampak kesal dan menyuruh pelayan segera mengantar In Gyeong ke hoheon itu. In Gyeong ketakutan dan minta maaf.
In Hyeon tersenyum pada Ratu. Ratu jelas lebih suka dengan keponakannya. Ia ingin In Hyeon yang jadi Putri Mahkota.
In Gyeong selesai dengan urusannya. Ia batuk-batuk lagi dan menggunakan saputangan untuk menutup mulutnya. Tiba-tiba saputangan itu terbang dan jatuh ke tanah.
PM Yi Sun tiba bersama rombongannya. Yi Sun membungkuk dan mengambil sapu tangan itu. Ia tanya pada In Gyeong. Apa ini ..milikmu?
In Gyeong membungkuk : Ya, maafkan saya, Yang Mulia Putra Mahkota.
PM Yi Sun tersenyum : Apa yang perlu dimaafkan? aku permisi.
PM Yi Sun pergi.
And my dear In Gyeong....langsung jatuh hati pada PM Yi Sun.
In Gyeong menemui Ok Jung, ia ingin Ok Jung menjadi sumo-nya (pelayan pribadi). Ok Jung dan Hyang menolaknya, mereka memang pembuat baju tapi tidak melakukan pekerjaan seperti itu.
In Gyeong batuk2. Ok Jung terkejut, anda tidak apa-apa?
In Gyeong cerita, kalau sebenarnya ia jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Putra Mahkota. Ternyata Putra Mahkota adalah pria yang selama ini diimpikannya. Ia dengar rumor, lady So Hae yang berwajah jelek, dirias Ok Jung dan akhirnya Lady So Hae menikah.
Ok Jung berkata itu cuma rumor, yang jelas Lady So Hae sangat tulus mencintai calon suaminya.
In Gyeong menarik tangan Ok Jung, ia benar-benar tulus. Ok Jung tersenyum dan akhirnya setuju, tidak ada yang benar-benar menggerakkan hati seseorang selain ketulusan hati. Baiklah, agassi saya bersedia membantu anda.
Hyang protes, Ok Jung, kita masih harus berurusan dengan rentenir, ini bukan waktunya mengurusi pencalonan Putri Mahkota. Bagaimana dengan Buyongjeong? Ok Jung janji akan melakukan semuanya.
Ok Jung berkata ke In Gyeong, kalau dia bisa membantu, ia akan melakukan yang terbaik.
In Gyeong senang sekali, terima kasih. Terima kasih banyak.
Hyang protes, Ok Jung apa kau benar2 akan melakukannya? Lagipula, kau kan harus pergi dengan P. Dong Pyeong? Ok Jung menjelaskan, ia belum akan pergi setelah 3 hari lagi dan pemilihan Putri Mahkota adalah lusa, jadi masih ada waktu.
Ok Jung benar2 ingin membantu Ingyeong. Lagipula ini adalah satu-satunya kesempatan ia bisa masuk istana. Ia bisa melihat pasukan berlatih dan punya kesempatan membuat rancangan baju. Di ibukota ini hanya ada dua tempat yang merupakan pusat fashion, pertama di Istana dan kedua, gibang. Ok Jung sudah menguasai gibang, sekarang tinggal istana.
Hyang mengerti, ia akan mengontak Kka Koong yang kerja di Boyeomseo (bagian kosmetik istana), Ok Jung setuju dan minta referensi warna yang biasa dikenakan dalam istana.
(Kka Koong ternyata jadi gungnyeo, kupikir jadi gisaeng wkk)
Hari Pemilihan Putri Mahkota
Ok Jung tiba bersama In gyeong di depan istana. Ok Jung memandangi tembok istana, siapa yang menduga Ok Jung akan tinggal di istana kelak. In Hyeon juga tiba. Kedua Nona dari keluarga menteri ini saling menghormat. In Hyeon heran melihat Ok Jung. Ok Jung membungkuk dan menjelaskan, ia disini sebagai pelayan Lady Ingyeong.
Dayang istana meminta para Lady berbaris sesuai jabatan ayah mereka.
Para Dayang meletakkan benda seperti sebuah tutup panci besar dan para Lady harus menginjak pegangan tutup panci itu. Untuk menguji keseimbangan wkk.
Ada beberapa dayang dari partai Seoin yang bergosip, sebenarnya Putri Mahkotanya sudah ditentukan. Dayang itu menunjuk Lady Min.
Rombongan calon Putri Mahkota masuk istana bersama para pelayan mereka. Ok Jung senang sekali dan langsung menggambar seragam pasukan yang ia lihat, mengamati asesoris para calon gungnyeo, mengamati setiap detil seragam dayang dsb.
Ratu dan rombongan keluarga Raja tiba. Semua membungkuk. Ok Jung mengintip dan mengamati detil busana kerajan dan asesoris Ratu serta keluarga lain.
Kka Koong melihat Ok Jung. Ia langsung berseru dengan suara tertahan, Ok Jung..! Ok Jung! Teman dibelakangnya langsung memukul kepala Kka Koong. Ok Jung tersenyum lebar pada Kka Koong.
PM Yi Sun akan pergi 'berburu'. Kasim Yang mengingatkannya, Ratu mungkin akan memanggilnya. Yi Sun tidak tertarik, apa hubungannya acara ini denganku?
Raja keluar bersama rombongan, Sun..!
PM Yi Sun berhenti dan membungkuk. Keduanya jalan sambil bergandengan tangan. (oh ini jarang sekali, jarang ada Raja jalan bergandengan tangan dengan Putra Mahkota yang sudah dewasa)
Raja : Kenapa kau tidak tinggal untuk melihat para calon Putri Mahkota?
PM Yi Sun : Saya dengar prosedurnya bukan seperti itu.
Raja mengerti, kau tidak menyukainya. Kau harus menerima gadis itu meskipun hatimu tidak. PM Yi Sun akan tetap mengikuti prosedurnya sesuai hukum.
PM Yi Sun : Bagaimana saya bisa menghabiskan hidup saya dengan seseorang hanya demi koalisi.
Raja ingin tahu apa ada seseorang di istana ini yang menarik hati Yi Sun.
PM Yi Sun justru lebih tertarik dengan kehidupan ayahnya, dari semua Raja dari generasi ke generasi, kenapa hanya ayah yang tidak memiliki selir?
Raja tertawa, itu rahasiaku. Aku juga punya rahasia yang ingin kusembunyikan.
PM Yi Sun berkata ia harus pergi ke satu tempat. Yi Sun dan Raja menyadari banyak telinga yang mendengarnya. Jadi Yi Sun memberikan alasan berburu karena gelisah sebagai pria.
Heo Jeok- Perdana Menteri ke 124 Joseon |
Itu adalah pesan tersembunyi dari Raja untuk menemui Heo Jeok, politisi dari partai Namin.
PM Yi Sun mengerti dan tersenyum. Raja jalan sambil bicara, aku ingin tahu bagaimana proses pemilihannya?
Semua calon putri mahkota duduk untuk diperbaiki riasannya. In Hyeon tetap pada tema anggun, elegan dan tidak menonjol.
Sementara Ok Jung membersihkan rambut halus di dahi In Gyeong sehingga dahi In Gyeong terlihat sangat bersih. In Gyeong memiliki bintik2 hitam di wajahnya dan ingin menutupinya dengan bedak. Ok Jung berkata tidak perlu, daripada menutupi kekurangan itu, lebih baik menonjolkan asesoris In Gyeong. Ok Jung mengganti asesoris In Gyeong.
Ratu Myeongseong sudah hadir dan akan bersiap duduk saat dayang mengumumkan kehadiran Ibu Suri Jo (Nenek tiri PM Yi Sun). Ratu Myeongseong jelas tidak terlalu suka dengan Ibu Suri, saya mencemaskan kesehatan anda
Ibu Suri Jo : Wanita tua sepertiku yang tidak punya pekerjaan, begitu mendengar panggilan, tentu saja aku bergegas kesini.
Ibu Suri Jo berkata, ia mendengar kalau calon Putri Mahkota sudah ditentukan. Ratu Myeongseong menyangkal, tidak, pemilihan ini harus dilaksanakan dengan adil.
Ibu Suri Jo : Adil? kalau pemilihan ini adil, maka Ratu harus mengubah kata-katanya. Bukankah partai Seoin terlalu mendominasi? tapi karena Ratu sudah mengundangku kesini, mari kita duduk.
Ratu Myeongseong kesal sekali.
Saatnya makan siang. Dayang istana mengumumkan akan ada proses penyisihan cara makan. Ada dayang yang tersenyum pada In Hyeon, lalu dengan sengaja menumpahkan nasi dan sup ke atas rok In Gyeong.
In Gyeong dan Ok Jung langsung panik. Dayang istana itu minta maaf. In Hyeon sadar, mereka sengaja melakukan ini atas perintah ayahnya. In Hyeon tidak senang dan menatap tajam dayang istana itu.
In Gyeong menangis, semuanya sudah berakhir. Ok Jung membersihkan rok In Gyeong, belum, belum selesai. Saya akan mencari cara untuk mencarikan anda rok baru.
Ok Jung membungkuk pada dayang kepala, saya adalah pelayan dari salah satu Nona yang mengikuti pemilihan. Saya berharap bisa mendapatkan rok untuk menggantikan roknya yang telah rusak. Apa gilirannya bisa ditunda?
Dayang kepala marah, beraninya kau minta perlakuan khusus padahal kau hanya pelayan!
Ok Jung membungkuk, maafkan saya, tapi ini kecelakaan yang tidak adil dan tidak terduga yang terjadi pada Nona saya. Jika anda..
Dayang itu marah.
In Hyeon : Tolong anda bisa mengerti permohonannya! Istana juga adalah rumah untuk beberapa orang, apa tidak ada yang namanya belas kasihan? Tidak adil untuk Lady In Gyeong untuk mundur sendirian. Jadi saya juga akan mundur bersama dengannya.
Seorang dayang berbisik pada dayang kepala dan sepertinya berkata kalau itu adalah putri Menteri Min. Akhirnya dayang kepala memberi ijin kepada Ok Jung untuk mencari rok, tapi kalau kau terlambat sedetik saja, maka aku tidak punya pilihan lain.
Ok Jung mengerti dan berterima kasih. Ia minta In Gyeong menunggunya.
Ok Jung langsung lari keluar dan untungnya bertemu Kka Koong, Ok Jung tanya dimana ia bisa mendapatkan bahan untuk membuat chima untuk Nonanya.
Kka Koong tidak tahu, karena di jim bang juga penuh chima untuk para tetua. Jadi ukurannya pasti berbeda. Oh, coba saja kau pergi ke sedab-bang (bagian laundry istana), disana ada banyak kain yang siap dijahit.
Ok Jung tanya arah sedab-bang, tapi Kka Koong hanya memberi arah lurus terus dan kekiri, sampai sana kau tanya lagi pada orang pertama yang kau lihat. Kka Koong dipanggil atasannya. Kka Koong hanya menunjuk, pokoknya sedab-bang..sedab-bang!
Ok Jung bingung, tapi ia nekad jalan ke arah yang ditunjuk Kka Koong. Ok Jung melihat dua orang dayang, ia ingin jalan ke arah dayang2 itu, tapi tangannya ditarik oleh seseorang. Yi Sun Wang Seja! whoa!
Yi Sun senang sekali, pertama di rumah penjahit, kedua di perpustakaan dan sekarang di istana. Apa kau kesini untuk ikut dalam pemilihan Putri Mahkota? (yee..maunya)
Ok Jung : Tidak, saya datang sebagai pelayan salah seorang calon.
PM Yi Sun harus tanya pada Kasim Yang, apa maksudnya su-mo. Kasim Yang memberikan penjelasan. Lalu Ok Jung tanya arah ke sedab-bang.
PM Yi Sun mana pernah pergi ke bagian itu. Ia juga harus tanya Kasim Yang. Kasim Yang menunjuk arah dan Yi Sun tidak sabar, apa kau tidak tahu betapa luasnya istana ini? tunjukkan jalan!
Kasim Jang menunjukkan jalan ke arah laundry. PM Yi Sun juga ikut mengantar Ok Jung. Mereka sampai di lapangan yang penuh dengan kain warna-warni yang sedang dijemur. wow...
Ok Jung sampai terpesona. PM Yi Sun ingin mendengar alasan kenapa Ok Jung ingin pergi ke laundry istana.
Ok Jung : Nona yang saya layani dalam acara ini rusak roknya dan menimbulkan masalah. Saya berharap bisa memakai beberapa kain untuk membuat chima untuknya. Apa anda bisa mencarikan ijin untuk saya? Saya akan pastikan Nona itu membayar kainnya.
PM Yi Sun nyengir, dia orang kedua di istana ini yang berhak mengijinkan apapun. Menurutku, bertindak saja dulu dan nanti baru minta ijin. Pilih saja kain yang kau suka. Ok Jung senang sekali, ia membungkuk dan langsung jalan mencari kain yang cocok.
Kasim Yang bingung, Yang Mulia..memangnya siapa gadis itu, sampai Yang Mulia melakukan ini untuknya?
PM Yi Sun tersenyum, kenapa? bukankah menyenangkan mengalami sesuatu di dalam istana yang hanya bisa dialami diluar istana?
PM Yi Sun juga jalan diantara lembaran-lembaran kain itu dan mengamati Ok Jung. Ok Jung menemukan kain yang cocok, ia senang sekali. Lalu menoleh ke arah PM Yi Sun.
Ok Jung masuk ke ruang jahit dan mulai menggelar bahan. PM Yi Sun bingung, acara pemilihan sedang berlangsung, apa kau masih bisa menyelesaikan roknya dalam waktu sedemikian sempit?
Ok Jung : Meskipun membuat jeogori/baju atasan itu lumayan susah, tapi kalau chima, saya bisa membuatnya. Anda mungkin akan mengganggu, jadi saya benar2 berterima kasih kalau anda pergi. (wkk Putra Mahkota diusir)
Saya akan mengucapkan terima kasih setelah saya menyelesaikan pekerjaan saya.
PM Yi Sun protes : Aku mungkin mengganggu, jadi pergi saja?
Tapi PM Yi Sun terdiam begitu melihat Ok Jung yang serius dalam mengukur, menggambar dan menggunting pola rok.
PM Yi Sun akhirnya mengalah dan jalan keluar. Tapi ia menoleh lagi dan yakin pernah melihat Ok Jung sebelumnya. Dimana aku melihatnya? PM Yi Sun keluar dari ruangan itu.
Para Lady mulai bertemu Ratu dan semua keluarga Raja untuk dites. In Gyeong gelisah bukan main karena Ok Jung belum muncul. In Hyeon juga merasa tidak enak, ia punya hati nurani dan tidak suka dengan pemilihan yang tidak adil.
Akhirnya Ok Jung muncul. In Gyeong senang sekali, keduanya loncat-loncat gembira. Ok Jung langsung membantu In Gyeong mengenakan roknya. Ok Jung, ayo pergilah. In Gyeong pergi menemui Ratu dan Ok Jung menghembuskan nafas lega.
Ratu bertanya pada In Hyeon, bunga apa yang paling cantik di dunia.
In Hyeon menjawab, bunga kapas. Setelah bunganya mekar, bagian dalamnya bisa dipakai untuk baju dan selimut untuk masyarakat. Dan bisa dikenakan untuk waktu yang lama.
Ratu senang, benar seperti yang kudengar, kau memang bijaksana dan berbudi luhur.
Ibu Suri tanya pada In Gyeong, kau memiliki bintik di wajahmu, kenapa kau tidak menutupinya dengan bedak?
In Gyeong : Saya mendengar bahwa bintik-bintik bukan dasar untuk didiskualifikasi, dan bermanfaat untuk mengubah sifat jelek menjadi baik. Maafkan saya.
Ratu tersenyum dan ia tertarik dengan hiasan rambut In Gyeong, sangat cantik dan warnanya sangat indah, membuatku ingin membelinya untuk Myeong An-ku.
In Gyeong senang : Saya merasa tersanjung.
PM Yi Sun berangkat 'berburu' dengan resmi. Semua rakyat ibukota berlutut dengan wajah sampai ke tanah.
Menteri Min dan Kim mengamati PM Yi Sun. Menteri Kim heran, berapa lama Putra Mahkota akan pergi dengan barang bawaan sebanyak itu?
Menteri Min mengira Putra Mahkota benar2 gelisah, kalau gelisah kenapa tidak pergi ke gibang terbesar di Gae Gyeong saja? Putra Mahkota tidak tahu bagaimana cara bermain seperti pria pada umumnya.
Menteri Kim berkata seharusnya Menteri Min tidak berkata seperti itu, bukankah anda adalah calon mertua Putra Mahkota?
Menteri Min : Bukankah anda juga mendaftarkan putri anda?
Menteri Kim tahu, bahwa nanti yang dipilih adalah putri Menteri Min, bagi putri Tuan, gadis-gadis yang lain bagaikan pengiring pengantin saja.
Menteri Kim heran kenapa P. Dong Pyeong sering kontak dengan Putra Mahkota. Min juga curiga kalau P. Dong Pyeong membuat anak panah dari tanduk kerbau Qing. Menteri Min sudah meminta orang untuk mengikuti Dong Pyeong.
P. Dong Pyeong pergi bersama Ok Jung yang menyamar menjadi pria! Ok Jung heran melihat muatan yang dibawa P. Dong Pyeong. Tapi saat ditanya, P. Dong Pyeong hanya berkata itu hadiah karena dia teman baikku dan aku tidak enak datang dengan tangan kosong.
Ok Jung minta maaf karena telah merepotkan P. Dong Pyeong. Dong Pyeong melarang Ok Jung bicara seperti itu, anggap saja kau mendatangkan berkah untuk para prajurit itu.
Rombongan Dong Pyeong diserang, mereka dihujani panah. Ok Jung ketakutan. Dong Pyeong langsung turun dari kuda dan menarik Ok Jung turun.
Dong Pyeong teriak, siapa kalian? Orang2 itu ingin barang2 Dong Pyeong. Dong Pyeong bertarung dengan mereka.
Dong Pyeong menyuruh Ok Jung sembunyi lalu ia pergi. Seorang pembunuh melihat Ok Jung. Ok Jung lari dan mereka mengejarnya.
Dong Pyeong ingin mengejar Ok Jung dan terluka tangannya. Ok Jung tersudut di atas tebing. Dong Pyeong datang dan berdiri di depan Ok Jung. Kau tidak apa-apa?
Ok Jung mengiyakan.
Dong Pyeong murka, siapa yang berani melukai anggota keluarga Raja?! Dong Pyeong bertempur dengan dua pembunuh.
Dong Pyeong menusuk perut salah seorang pembunuh. Tapi orang itu sudah berniat mati dengan Dong Pyeong. Ia menahan pedang Dong Pyeong sehingga temannya bisa membunuh Dong Pyeong.
Ok Jung melihatnya, tidak! Ok Jung menghalangi pedang pembunuh itu.
Pria itu mendorong Ok Jung. Ok Jung terlempar jatuh ke arah sungai di bawah tebing.
Dong Pyeong marah, ia mencabut pedangnya dan sekaligus membunuh pembunuh satunya lagi. Dong Pyeong lari ke pinggir tebing, Ok Jung-ah!!
Dong Pyeong melihat ke arah air dengan syok.
Jang Ok Jung tenggelam ke dasar sungai.
Ok Jung [1], [2]
Notes :
Selama ini Ratu In Gyeong, istri pertama Sukjong jarang disinggung. Kelihatannya dia orang yang baik, sayang meninggal saat usia 19 th karena cacar air. Punya anak perempuan dua dan meninggal saat lahir, mungkin karena ibunya sakit2an jadi bayinya juga lemah.
Kalau Ibu Suri Jo/Jo Dae Wang Dae Bi ini nenek buyut tiri Sukjong. Dia istri kedua kakek buyutnya Sukjong, Raja Injo. Sudah tua sekali sebenarnya.
No comments:
Post a Comment