Choi Won berhasil menghadap Raja Jungjong atas bantuan PM Yi Ho dan Jang Geum. Ia berkata memiliki surat pengakuan mendiang Jubu Min yang menyatakan bahwa ada dalam dibelakang Tuan Kim Chi Young.
Ratu Munjeong pucat pasi, tangannya mulai gemetaran. Raja terkejut, dalang? Ada dalangnya katamu? Siapa itu? Aku tanya siapa orang itu!
Choi Won memberanikan diri, dalangnya ada disini sekarang. Dia adalah Yang Mulia Ratu.
Raja Jungjong menoleh ke arah Ratu dengan syok. Ratu tampak sedikit panik. Raja setengah tidak percaya, apa maksudmu Ratu yang ada disini? Choi Won membenarkan.
Ratu mencoba membela diri, Yang Mulia, apa yang ia katakan ini...kecuali dia sudah gila..
Raja Jungjong tidak mau mendengarnya. Ia memanggil Kasim Kepala dan menyuruhnya mengantar Ratu keluar kamar. Ratu menolak, Yang Mulia..kenapasaya harus keluar, agar anda bisa mendengarkan orang gila ini..
Raja Jungjong marah dan membentak Kasim, cepat bawa ia keluar!
Kasim mengiyakan dan ingin menarik lengan Ratu. Ratu mengibaskan lengannya dan memaki dengan keras, Kurang ajar kau! Choi Won tahu, Ratu memakinya. Tapi kali ini dia tidak gentar dan menatap tajam Ratu. Ratu akhirnya keluar.
Ratu gelisah di dalam kamarnya. Yoon Won Hyeong dan Gyeongwon menemui Ratu. Ratu ingin Yoon menyeret Choi Won dari depan Baginda. Yoon terkejut mendengar Choi Won ada disini. Ratu marah, meskipun kau harus memutar lehernya, kau harus menyeretnya keluar sekarang juga!
Raja Jungjong tanya apa Choi Won sadar betapa mengerikannya semua yang ia katakan tadi? Choi Won minta maaf pada Raja. Tapi kebenaran tidak bisa dibungkam meskipun itu menakutkan, itulah mengapa Choi won berani melakukan ini.
Raja tanya apa PM Yi Ho juga tahu. Won tampak ragu tapi Raja mengerti kalau PM Yi Ho juga tahu.
Jang Geum melihat ekspresi Raja dan tanya apa Raja merasa sakit karena bisulnya. Raja tidak menjawabnya, ia janji pada Won untuk menyelidiki semuanya tapi sebelum kebenaran bisa dibuktikan, ia ingin menghukum Choi Won karena berani menuduh Ratu. Raja memanggil Kasim untuk membawa Choi Won ke Uigeumbu.
Kasim ingin membawa Choi won keluar kamar, tapi Choi Won minta ijin apa boleh melihat luka di tubuh Raja.
Raja akhirnya memberikan ijin. Choi Won mulai memeriksa dan melihat bisul di punggung Raja yang hampir meledak. Choi Won menggunakan pisau untuk mengoreknya lalu mengeringkan darahnya.
Choi Won minta Jang Geum menyiapkan obat Takri sodokeum (Resep untuk pengobatan bisul. Mencegahnya menyebar dan melindungi organ). Choi won berhasil mengeluarkan semua nanahnya dan akan mulai melakukan moksibasi untuk jalan darah Jangmun dan Hyeolhaeh, agar racunnya bisa hilang dari daerah yang terinfeksi.
Jang Geum mengerti dan pergi menyiapkan obat yang diminta Won.
Raja Jungjong mendengar dan mempelajari tindakan Choi Won, ia tampak mempercayai Choi Won. Apa Kakekmu ..adalah tabib istana Choi Chang Son yang menjaga pangeran sejak ia menjadi Putra Mahkota?
Choi Won membenarkan.
Raja sudah mendengar dari Jang Geum, kalau kesetiaan dan pengabdian Won pada Putra Mahkota juga tidak goyah. Choi Won minta maaf, tapi ia melakukan semua ini untuk membersihkan namanya agar ia bisa segera mengobati penyakit putrinya.
Choi Won mohon agar Raja bersikap adil dan bersedia mengungkap kebenarannya. Raja setuju, kebenaran memang harus diungkapkan. Raja juga ingin putranya, Ho tidak lagi menderita karena ini.
Jang Geum mengantar Choi Won keluar, ia lega karena akhirnya Raja berubah pikiran dan tidak jadi menghukum Won. Raja mengijinkan Won pergi. Jang Geum merasa semua masalahnya akan segera selesai.
Choi Won membungkuk dan berterima kasih pada Jang Geum, kali ini pertolongan anda harus diakui Kepala Tabib Wanita.
Jang Geum menolaknya, ia hanya ingin menghadap mendiang gurunya (Kakek Won) dengan tenang kelak karena bisa membantu Choi Won. Jang Geum menanyakan Da In dan lega saat mendengar bahwa Da In aman bersama Won.
Jang Geum terkejut melihat Gyeongwon, Dae Gun Mama! Gyeongwon langsung menarik lengan Choi Won untuk bicara berdua saja.
Choi Won berlutut di depan Gyeongwon. Gyeongwon terkejut, kenapa Won bisa ke istana peristirahatan ini. Choi Won langsung menanyakan kondisi Gyeongwon, apa anda baik-baik saja? Apa anda kena marah oleh Yang Mulia Ratu?
Gyeongwon : Tentu saja. Tapi aku sudah menyiapkan diri, kalau tidak apa aku akan mendengarkanmu?
Choi won merasa bersalah dan minta maaf pada Gyeongwon. Gyeongwon minta Choi Won tidak mengatakan itu, tapi apa kau benar2 mengatakan pada Ayahanda kalau Ibunda ingin mencelakai Kakak? Bagaimana bisa? bagaimanapun dia adalah orang yang melahirkanku dan satu-satunya ibuku, bagaimana aku bisa melihat Ibunda menderita..
Ratu Munjeong dan Yoon Won Hyeong kebetulan melihat keduanya. Ia langsung mendekati Won dan menamparnya. Ratu membentak Choi Won, beraninya kau menculik Daegun!
Gyeongwon membela Choi won, ini bukan penculikan! Sayalah yang memintanya mengatakan cara untuk menyelamatkan Hyungnim!
Ratu mulai akting dan memegang bahu Gyeongwon, Daegun..bagaimana kau bisa tidak mengerti isi hati ibunda? bagaimana kau bisa ditipu oleh orang berbahaya ini..
Gyeongwon membantahnya, dia bukan orang berbahaya.
Ratu pura-pura terpukul, ia memeluk Gyeongwon : bagaimana kau bisa tidak mengerti hati Ibunda yang ingin melindungimu dan memihak orang yang mencoba membunuh ibu kandungmu?
Choi won hanya tersenyum dingin melihat sikap Ratu.
Ratu marah pada Choi Won, beraninya kau melakukan ini meskipun kau tahu siapa aku. Choi Won membalasnya, meskipun ini demi Daegun Mama, anda seharusnya tidak membuat orang rendahan seperti saya sampai sejauh ini.
Ratu memanggil penjaga untuk menangkap Won. Apa kalian tidak akan segera menangkap kriminal berbahaya ini?
Jang Geum menghentikan mereka, saya minta maaf karena telah lancang, tapi Yang Mulia Raja sendiri memerintahkan untuk membiarkan Tuan Choi pergi.
Ratu syok, apa? Jang Geum minta Choi Won segera pergi.
Choi Won jalan keluar bersama Chun Bong. Won menagih janji Chun Bong untuk menceritakan soal kakeknya. Chun Bong setuju dan mengajak Choi Won pergi.
Ratu Munjeong kembali ke kamarnya. Mu Myeong sudah ada disana, ia berlutut di depan Ratu, saya tertipu. Orang itu tidak ada disana. Ratu tahu, karena ia ada disini selama ini. Cepat, kau harus mengikutinya.
Choi Won dibawa oleh Chun Bong menemui perkumpulan rahasianya. Para sarjana itu menyambut Choi won dengan antusias, selamat datang. Pasti perjalananmu melelahkan ya. Ayo duduk..duduk dulu.
Choi Won tampak heran, anda semua adalah..
Chun Bong dan semua pria itu duduk, lalu Chun Bong menjelaskan kalau mendiang Kakek Choi Won juga salah satu pengikut Jeongam Jo Gwang Jo, dia percara kalau Putra Mahkota adalah penguasa yang bisa mencerahkan rakyat. Kakekmu yang mangatakan itu kepadaku.
Choi Won tanya kenapa Chun Bong mengatakan semua ini kepadanya. Mereka ingin Choi Won bergabung dengan kelompok ini, karena Choi Won berani menghadap Raja dan mengatakan kalau Ratu adalah dalang yang menginginkan kematian Putra Mahkota. Mereka berkata itu juga harapan Kakek Choi Won.
Mereka memuji Won, waktu itu saat upacara memohon hujan dan kali ini dengan surat pengakuan itu, kau adalah pembela utama Yang Mulia Putra Mahkota. Karena kau maka Istana Ratu dan Partai Soyun akan dihancurkan saat ini.
Choi Won berkata ia tidak tertarik dengan itu semua, ia hanya ingin membersihkan namanya.
Chun Bong tanya apa itu yang sebenarnya. Kau harus melihat dengan jelas apa yang sebenarnya kau inginkan. Jika hanya ingin membersihkan namamu, maka kau tidak perlu membawa-bawa Ratu.
Choi Won : Saya ..bukan orang yang anda pikirkan.
Choi Won pergi meninggalkan pertemuan itu. Semua sarjana jadi kesal karena sikap Choi Won.
Mu Myeong ada di luar kediaman itu dan mengamati Choi Won.
Da In menjemur baju di pemukiman bandit. Ia terus melihat ke arah gerbang masuk tapi tidak juga melihat Choi Won. Tiba-tiba saat akan merapikan cucian, tangannya dipegang oleh seseorang. Da In terkejut dan kelihatan sedikit ketakutan, bagaimanapun ini pemukiman bandit.
Ternyata orang iseng itu Choi Won. Da In terkejut sekaligus lega, Tuan!
Choi Won menggodanya, kukira kau akan terus memikirkan dan menungguku dengan gelisah, aku tidak mengira kau justru sibuk mencuci baju.
Da In tersenyum dan tanya tentang misi Won. Ia lega sekali Won bisa pulang dengan selamat. Choi Won bercanda, aku sebenarnya hampir mati, tapi karena dua orang wanita, aku berusaha keras untuk kembali. (hehe mulai berani dia)
Da In geli. Choi won menanyakan Rang. Da In berkata ia baru saja memberikan perawatan akupuntur untuk Rang.
Rang muncul, ia langsung lari ke dalam gendongan Choi Won. Ayah..!! ketiganya tampak seperti keluarga yang bahagia. Choi Won merasa ada yang mengamati, ternyata So Baek. So Baek langsung menyembunyikan diri.
Geo Chil, Kkeok Jung dan Nenek mendekati mereka. Apa semuanya berjalan lancar? Won membenarkan dan berterima kasih pada Geo Chil dan lainnya. Kim Chi Young akan diadili untuk semua kejahatannya.
Geo Chil tampak puas. Kkeok Jung juga merasa ada yang melihat, ia menoleh dan melihat So Baek.
Raja Jungjong kembali ke istana. Ia hampir terjatuh dan Ratu mencoba membantunya. Tapi Raja mengibaskan tangan Ratu, jelas Raja mulai marah dan tidak mempercayai Ratu.
Raja minta Kasim memanggil PM Yi Ho dan Inspektur Uigeumbu Lee Jung Hwan. Ratu terlihat marah dan pergi.
PM Yi Ho dan Jung Hwan menghadap Raja. Raja tanya apa yang dikatakan Choi Won itu benar.
PM Yi Ho dan Jung Hwan membenarkan. Jung Hwan mengaku sudah tertipu juga karena rencana yang begitu rapi dan membuat saya salah menduga bahwa Choi Won adalah pembunuh Min Do Saeng. Tapi pembunuh sebenarnya adalah Tuan Kim Chi Young dan pembunuhan itu terjadi untuk menutupi rencana meracuni Yang Mulia Putra Mahkota. Ampuni hamba Yang Mulia, tapi semua yang berhubungan dengan kebenaran harus diperiksa dan dibongkar secara menyeluruh. Karena ini menyangkut Putra Mahkota dan dasar negara ini.
Raja minta Jung Hwan menyelidiki semua masalah dan konspirasi untuk membunuh Putra Mahkota dan kebakaran di Istana Timur.
Jung Hwan punya kekuatan hukum untuk memeriksa Ratu. Menteri Yoon ketakutan, apa yang harus kita lakukan Yang Mulia? Jika terus seperti ini, bagaimana kalau apinya menjalar kepada saya..
Ratu Munjeong kesal dan membentak adiknya, Asisten Penanggungjawab, kau adalah adik kandungku, apa mereka berani menyentuhmu? tolong jaga sikapmu.
Lee Jung Hwan masuk ke kediaman Ratu. Maafkan saya Yang Mulia Ratu, saya diperintah Yang Mulia Raja untuk menangkap kriminal berbahaya. Jung Hwan menangkap Yoon Won Hyeong.
Yoon teriak2 pada kakaknya. Yang Mulia..Yang Mulia Ratu! Ratu membentak Jung Hwan, kurang ajar! Lepaskan dia. Apa yang kau lakukan? beraninya kau..
Jung Hwan : Saya hanya ingin menangkap kriminal. Apa anda tahu tentang kejahatan kriminal ini?
Ratu tertegun. Apa?
Jung Hwan : Kalau tidak, saya mohon diri.
Yoon Won Hyeong dijebloskan ke penjara bersama Kim Chi Young dan Gon Oh. Yoon menyalahkan Kim Chi Young karena melihatkan Tuan Jang, coba lihat kita sekarang ini? Kita semua akan mati! Yoon marah2, penasehat kanan macam apa dia? Yoon Won Hyeong berkelahi dengan Kim Chi Young.
Raja bertemu para menterinya. Mereka mendengar bahwa orang yang ingin membunuh Putra Mahkota adalah Yang Mulia Ratu. Tapi meskipun itu adalah Yang Mulia Ratu, ia tidak boleh diampuni begitu saja karena kejahatannya ingin membunuh dasar dari negara ini.
Raja tampak ragu menghukum Ratu Munjeong, karena tidak cukup bukti bahwa Ratu adalah dalang dibelakang Kim Chi Young.
Para Menteri mengerti tapi tetap mendesak Raja untuk tidak mengabaikan kebenarannya. Para Menteri tahu Ratu ingin mencelakai Putra Mahkota demi Daegun.
Tiba-tiba Ratu menerobos masuk ke ruangan utama, membuat semua terkejut. Ratu berlutut di depan Raja, Yang Mulia, saya bersedia menanggung semua tuduhan penjebakan dan pembunuhan rahasia, anda juga bisa menurunkan saya. Tapi saya mohon ampunilah Daegun. Kami berdua, ibu dan anak, akan hidup menyepi dan hidup seolah kami tidak pernah ada di dunia ini.
Raja minta Ratu Munjeong keluar dulu. Ratu masih memohon, dia (PM Yi Ho) adalah anak yang saya besarkan selama 27 tahun, saya bersedia masuk ke dalam api untuk menyelamatkannya. Yang Mulia, bagaimana saya bisa memiliki hati untuk membunuh Putra Mahkota? Bagaimana saya bisa melakukan sesuatu kejam..
Ratu tiba-tiba jatuh. Semua terkejut dan membantunya. Tapi itu cuma untuk akting di depan Raja dan para Menteri.
Saat kembali ke kediamannya, Ratu jalan sendiri dan wajahnya tampak dingin. Ratu memberi perintah pada Dayang Kang, kirim seseorang untuk diam-diam memeriksa kediaman Pedagang Jang Hong Dal serta Kim Chi Young. Pastikan tidak ada satupun surat perintah rahasiaku yang tertinggal. Panggil Mu Myeong.
Uigeumbu
Jung Hwan heran, kenapa Woo Young tidak mempercayainya? Kali ini kau benar2 akan dibebaskan dari perbudakan.
Woo Young membersihkan kantor Jung Hwan dengan wajah cemberut. Lupakan saja. Saya sudah mendengar itu beberapa kali. Tidak, meskipun saya ingin merasa gembira mendengarnya, tapi rasanya datar saja. Tidak ada tempat yang harus dilap lagi kan?
Jung Hwan menarik Woo Young, kali ini benar! Aku pasti bisa membuatmu membuka baju ini. (baju budak...gak ada maksud apa-apa.)
Woo Young : Benarkah? Apa Tuan benar2 akan membuat saya melepas baju ini?
Jung Hwan : Aku sudah bilang kan?
Woo Young akan mempercayai Jung Hwan sekali lagi dan siap juga kalau kecewa lagi. Jung Hwan heran kenapa wajah Woo Young tidak kelihatan gembira, kau akan mendapatkan keinginanmu kan?
Woo Young : Tuan, jangan bilang kalau Tuan juga senang.
Jung Hwan : Apa?
Woo Young : Kalau saya melepas baju ini dan pergi, saya tidak akan bisa menemui anda seperti ini, Tuan. Saya tidak merasa senang seperti sebelumnya.
Woo Young berbalik untuk keluar dari kantor Jung Hwan. Jung Hwan langsung menariknya dan menatap Woo Young dengan tajam. Woo Young sedikit grogi, kenapa anda ..melihat saya seperti ini?
Jung Hwan tetap menatap mata Woo Young, apa kau benar2 tidak tahu? Jung Hwan memeluk Woo Young, tapi, kau tetap harus membuka baju ini. Agar aku bisa membelikan baju yang cantik untukmu.
Woo Young yang tadinya sedikit terkejut langsung tersenyum.
Choi Won menunggu Jung Hwan di tengah hutan. Jung Hwan muncul, ia melambai ke arah Choi Won dan tersenyum padanya. Keduanya partner kerja sekarang, I love it.
Jung Hwan sudah mulai penyelidikan, tapi yang lucu, Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong bertengkar terus di penjara setiap hari. Tapi tidak seorang pun yang berbicara jujur dan mengatakan keterlibatan Istana Ratu.
Choi Won mengerti, berarti belum ada penyelidikan menyeluruh. Jung Hwan menghiburnya, Ratu memang adalah pribadi yang sulit untuk ditangani. Tapi semua kejahatan Kim Chi Young telah diketahui dan tidak lama lagi Choi won akan terbukti tidak bersalah.
Jung Hwan juga sudah menemukan tempat tinggal sementara sesuai permintaan Choi Won. Choi Won sangat berterima kasih. Jung Hwan tanya apa Choi Won tidak memiliki permintaan lain kepadanya?
Choi Won tampak heran. Jung Hwan ngomel sendiri, lupakan saja. Sepertinya kau sama sekali tidak mencemaskan adik perempuanmu satu-satunya? (ehem)
Choi Won : Woo Young saya, saya harus mengandalkan Tuan untuk menjaganya selama ia ada di Uigeumbu.
Jung Hwan : Aku tidak ingin mendengar ini, tapi karena ini adalah permintaanmu sebagai kakaknya, aku akan menjaganya baik-baik. (hehe..apa maksudnya minta ijin pacaran secara tidak langsung?)
Choi Won hanya tersenyum simpul.
Da In merebus obat bersama Rang. Keduanya dikejutkan oleh kedatangan So Baek. So Baek sekarang mengenakan hanbok cantik dan mengikat rambutnya dengan rapi.
Da In dan Rang sampai melongo. So Baek tersenyum lebar, bagaimana? Apa aku terlihat seperti wanita cantik? Da In dan Rang tidak bisa menjawabnya, keduanya masih syok dengan perubahan drastis ini.
Choi won menemui Geo Chil dll. choi Won berterima kasih untuk semua pertolongan mereka padanya, semua kebaikan kalian tidak akan kulupakan. Geo Chil heran, sepertinya kau ingin pergi.
Choi won membenarkan, ia harus segera pergi dari sini.
Tiba-tiba So Baek lari masuk. Ia juga syok mendengar ini. Tapi yang lebih jantungan adalah Geo Chil, Nenek dan Kkeok Jung saat melihat So Baek berdandan seperti itu.
Geo Chil tidak percaya, apa ..apa yang kau kenakan itu?
So Baek tidak menanggapi keterkejutan mereka. Matanya terpaku pada Choi Won, aku salah dengar kan? Kau tidak meninggalkan tempat ini kan, pencuri kuda?
Choi Won mencoba bersikap santai dan mengucapkan terima kasih untuk semua kebaikan keluarga Geo Chil. Terutama kau So Baek, terima kasih, aku sungguh minta maaf.
So Baek tidak bisa menerima ini, apa kau memang harus pergi? Tidak! Apa ini karena aku berkata ingin bertemu mata denganmu? Aku tidak akan seperti itu lagi, jika aku tidak melihatmu, aku tidak bisa hidup lagi!
Geo Chil marah, apa kau akan terus seperti ini? So Baek dengan keras kepala memutuskan, kalau Pencuri kuda harus meninggalkan tempat ini, aku akan pergi bersamanya!
Bagaimanapun, keluarga Choi Won harus meninggalkan perkampungan bandit itu. Semua melepas Choi Won. Nenek menangis.
Choi won berkali-kali mengucapkan terima kasih atas kebaikan mereka. Choi Won minta mereka tidak ragu mengontaknya jika ada masalah yang bisa ia bantu.
Geo Chil menolaknya, orang2 seperti kami tidak perlu mengontakmu, asal kami semua aman. Geo Chil tampak berat melepas Rang dan ia minta Choi Won menjaga Rang baik2.
Rang melepas sepatu barunya dan mengembalikannya pada Geo Chil. Geo Chil heran, anak pintar ..kenapa kau melepas sepatumu?
Rang menangis, apa karena paman ingin aku pergi makanya paman memberiku sepatu cantik? Geo Chil terkejut dan menjelaskan, bukan..bukan..sepatu ini tidak berarti untuk membuatmu meninggalkan tempat ini, tapi aku berharap karena kau memiliki sepatu baru, maka kau dan ayahmu akan bisa pergi ke tempat yang indah bersama dan bukannya tempat berbahaya seperti disini.
Geo Chil minta Rang tetap sehat dan kalau mereka bertemu lagi, Rang harus tetap cantik dan tumbuh besar seperti So Baek-nya. Kau mengerti?
Rang menangis : Paman, nanti kalau bertemu lagi, paman harus tetap menjadi paman yang tidak mencuri atau berkelahi, janji?
Geo Chil menahan tangis dan berjanji. Ia bahkan melakukan tos jari ala Rang. Geo Chil tidak tahan lagi dan memeluk Rang erat-erat.
Rang sadar, So Baek tidak ada diantara mereka. Choi Won minta waktu sebentar untuk bicara dengan So Baek. Choi Won berkata bukannya ia tidak tahu bahwa hati So Baek sakit, tapi ia tidak tahu bagaimana menyembuhkannya dan hanya bisa pergi. Choi Won minta maaf.
So Baek mengerti tapi ia tetap tidak ingin Choi Won pergi, tetaplah disini. Ia memegang erat lengan Choi Won. Choi won berkata tetap harus pergi. Ia minta So Baek kembali menjadi So Baek yang penuh energi dan hidup dengan baik. Meskipun kau tidak mengenakan baju2 ini, kau sudah sangat cantik. Choi Won perlahan melepaskan tangan So Baek.
Choi Won dan keluarganya meninggalkan perkampungan bandit. Rang menangis terisak sepanjang jalan. Choi Won hanya menghela nafas. Ketiganya jalan terus.
Kkeok Jung berlatih seperti biasa. Tapi So Baek hanya duduk diam saja. Kkeok Jung tidak percaya ini.
Kkeok Jung mengambil pedang kayu dan memberikannya pada So Baek. So Baek membuangnya, aku tidak akan berkelahi lagi! So Baek marah.
Rombongan Choi won istirahat sebentar karena Rang kecapaian. Choi won masih tidak percaya melihat Rang bisa mulai pulih, ini semua karena bantuan Da In. Da In juga berterima kasih karena ada Rang. Kalau tidak ada dia, sulit bagi Da In untuk bisa bertahan.
Choi won tiba-tiba cemberut, Lalu bagaimana denganku? Kenapa kau cuma menyebut Rang?
Da In terkejut lalu tersenyum geli, Tuan..disaat seperti ini, anda justru bersikap seperti anak kecil.
Choi Won mengaku hanya bisa bersikap seperti itu di depan Da In, karena saat ia difitnah dan tidak ada yang bisa menolongnya, aku menemukan seberkas cahaya. Ada seorang wanita yang menggenggam tanganku dan berkata akan membantu membersihkan namaku. Awalnya, aku cemas dia akan menderita karena diriku, jadi aku sengaja menolak tangannya yang terulur.
Tapi tanpa sadar, kalau aku menemui masalah, aku selalu memikirkan wanita yang mengulurkan tangannya kepadaku. Meskipun dimulut berkata tidak, tapi sebenarnya aku memegang tangannya. Demi keselamatan wanita itu, aku harus melepaskan tangannya aku harus melakukannya, tapi akhirnya, aku tetap memegangnya.
Choi Won menggenggam tangan Da In, apapun yang terjadi, aku tidak akan melepaskan tangan ini.
Jung Hwan mondar-mandir di depan sebuah rumah sederhana. Choi Won dan rombongan masuk ke halaman rumah itu. Jung Hwan langsung menegur mereka, kenapa kalian terlambat sekali? Aku takut terjadi sesuatu pada kalian.
Choi Won minta maaf, karena Rang harus istirahat sebentar. Jung Hwan mengerti dan minta mereka tinggal di rumah ini untuk sementara. Nanti kalau namamu sudah direhabilitasi dan propertimu dikembalikan, kau akan bisa kembali. Choi Won mengerti dan berterima kasih pada Jung Hwan.
Woo Young muncul dari dalam rumah, ia langsung lari memanggil Rang. Rang-ii! Rang lari memeluk Woo Young, Gomo..!
Woo Young rindu sekali dengan Rang dan langsung tanya ini itu. Rang menyadari satu hal, Gomo...apa kau datang bersama paman menakutkan? hehe..
Rang heran, apa sekarang bibi dan paman menakutkan tidak berkelahi lagi? Apa hubungan kalian sudah baik?
Jung Hwan langsung menyangkalnya, hubungan baik apa? Choi Won dan Da In tersenyum penuh pengertian. Jung Hwan tampak kikuk dan membalas mereka, dan kalian selalu berkeras kalau kalian bukan pasangan kekasih. Aku benar kan?
Choi Won dan Da In tersenyum, keduanya lebih santai mengakui hubungan mereka. Da In malah memuji ketajaman penilaian Jung Hwan, Ya. Anda benar Tuan. Kalau tidak, kenapa orang menjuluki anda Setan Merah?
Pujian Da In membuat Jung Hwan tampak santai dan semua untuk sementara bisa sedikit berbahagia.
Kkeok Jung marah dan membuang hanbok cantik milik So Baek. So Baek lari untuk menyelamatkan hanboknya. Apa yang kau lakukan? hentikan!
Kkeok Jung : Barang2 ini tidak cocok untukmu!
So Baek melindungi hanboknya, tidak! nona cantik itu berkata ini cocok untukku. Jika aku terus mengenakannya, maka si pencuri kuda akan..
Kkeok Jung membentaknya : Tidak! Choi Won tidak akan disini lagi!
So Baek berkata akan pergi mencari Choi Won, aku juga akan memanjangkan rambutku seperti nona cantik itu, aku harus membuat diriku jadi cantik dan mencari pencuri kuda itu.
Kkeok Jung tidak tahan lagi : Lalu bagaimana denganku? Aku tidak punya apapun selain kau, So Baek! Jika tidak ada dirimu ..disini terasa akan meledak! (Kkeok Jung memukul dadanya sendiri)
So Baek tertegun, ia baru sadar, karena aku, dadamu juga berdebar seperti aku, Kkeok Jung? Sama seperti rasa sakit yang kurasakan karena pencuri kuda, kau juga merasa sakit karena aku, Kkeok Jung? Lalu..apa yang harus kulakukan?
Kkeok Jung mengguncang bahu So Baek, kumohon! Kembalilah seperti So Baek yang dulu. Kkeok Jung pergi.
So Baek jongkok, ia tampak syok. Apa yang harus kulakukan? Aku tidak bisa membiarkan Kkeok Jung terluka karena aku. So Baek mengerti sekarang apa arti kata2 Won, saat Won berkata tidak ingin So Baek terluka karena dirinya. Aku mengerti sekarang apa maksudnya. So Baek menangis.
Mu Myeong menyerbu markas Chun Bong. Dengan sekali tebas saja, Mu Myeong menghabisi nyawa dua sarjana utama anak buah Chun Bong.
Mu Myeong mendapatkan buku berisi daftar nama.
Mu Myeong memberikan buku itu kepada Ratu Munjeong. Ratu memberikan buku itu kepada Raja, ini adalah buku yang berisi daftar nama pemberontak. Raja Jungjong terkejut. Ratu berkata, ini adalah kelompok pemberontak yang mengikuti mendiang Jo Gwang Jo. Pasukan Istana telah lama mengejar mereka dan buku ini ditemukan semalam di markas mereka.
Raja membuka buku itu. Ratu berkata ada nama mendiang tabib Istana Timur Min Do Saeng di buku itu. Kenapa Simgok Jisa Min Do Saeng ingin meracuni Putra Mahkota? Semuanya ini adalah konspirasi yang dilakukan kelompok pemberontak, pengikut Jo Gwang Jo untuk menyingkirkan saya dan Daegun, Yang Mulia.
Raja tanya bagaimana dengan Choi won.
Ratu Munjeong yakin, Choi Won juga adalah bagian dari kelompok itu. Seseorang telah melihatnya keluar dari markas Simgon Jisa. Bukan tidak menghormati kematian Min Do Saeng, tapi ini adalah konspirasi untuk menjebak saya dan Daegun yang dilakukan oleh kelompok itu dengan Choi Won dan Putra Mahkota sebagai pusatnya.
Ratu mulai akting lagi, Yang Mulia..sebagai ibu dari anak itu, meskipun saya tahu yang sebenarnya, saya menutupinya. Bagaimana Putra Mahkota bisa mengarahkan pisau pada ibunya dan menikam jantung saya? Saya tidak bisa membiarkan kejahatan yang dilakukan Putra Mahkota. Lebih baik anda sendiri yang menikam saya, Yang Mulia.
Raja Jungjong kelihatan mulai bimbang. Oh tidak..
Choi Won dan Da In menyiapkan obat untuk Rang. Tapi Choi Won bukan sibuk mengipasi tungku, justru mengipasi Da In. Da In protes, kita sedang membuat obat untuk Rang, anda harus serius. Choi Won membela diri, ia mengipasi Da in agar Da in lebih serius memasak obat, pada akhirnya ini demi Rang kan? hehe..
Choi Won jadi serius dan tanya apa Da In baik2 saja. Ia hanya seorang tabib kecil di RS Istana. Sementara Da in adalah tabib berbakat yang membantu Kepala Tabib Jang Geum, bukankah kau ingin menjadi seperti Kepala Tabib Jang Geum?
Da In membenarkan, ia memang ingin seperti Jang Geum, itu impiannya. Choi Won mengangguk, benar. Tempat ini memang tidak sesuai untukmu.
Da In : Tapi sungguh mengherankan bagaimana impian bisa berubah, selama saya bersama tuan dan Rang, saya sama sekali tidak memikirkan RS Istana sedikitpun. Bagaimana bisa seperti itu..hidup selalu tidak bisa diduga. Sepertinya saya akan benar2 tertahan oleh anda dan Rang.
Choi Won geli bagaimana seorang gadis bisa mengatakan itu tanpa malu-malu?
Da In : Saya malu. Apa anda tidak bisa melihat wajah saya yang merah? Cepat kipasi saya.
Choi Won : Baik, akan kulakukan.
Keduanya saling mengipas sambil tersenyum. Sama sekali tidak menyadari kehadiran Jung Hwan haha..
Jung Hwan menyindir mereka, kalian berdua bicara mesra sekali. Choi Won tersenyum lebar, Tuan.
Jung Hwan menyampaikan berita buruk, Choi Won dalam posisi sulit. Choi Won tampak gelisah, apa saya akan jadi kriminal lagi?
Jung Hwan tanya kenapa Won pergi ke pertemuan kelompok Simgonjisa dan membuat orang salah paham? Choi Won bingung menjawabnya.
Jung Hwan melanjutkan, anggota kelompok itu sudah ditangkap dan sekarang sedang diinterogasi. Sekarang Yang Mulia kalah. Choi Won tidak tahu kalau semua ini akan gagal.
Da In tanya apa yang akan terjadi pada Choi Won. Jung Hwan tidak menjawab, ia hanya merasa menyesal, ia pikir sudah hampir berhasil membersihkan nama Choi won. Tapi bagaimana hal seperti ini bisa terjadi.
Choi Won mau tidak mau harus mengakui kemampuan Ratu Munjeong untuk memutar balikkan keadaan. Yang Mulia Ratu benar-benar menakutkan.
Satu-satunya jalan untuk mengalahkan Ratu adalah perintah rahasia bunga peoni. Jung Hwan juga tahu itu dan bahkan sudah menggeledah kediaman Kim Chi Young dan pedagang Jang, tapi tidak menemukan apapun.
Da In berkata, kalau ayah angkatnya menyembunyikan barang berharga di tempat rahasia, mungkin masih ada perintah rahasia itu disana.
Malamnya, Jung Hwan, Choi Won dan Da In kembali ke kediaman Tuan Jang. Tempat itu berantakan dan sepi sekali. Da In terjatuh karena syok melihatnya.
Jung Hwan menghela nafas, kediaman ini berantakan karena sudah digeledah oleh Uigeumbu dan pihak Istana Ratu berkali-kali.
Da In mendengar harta grup pedagang telah ditransfer menjadi milik Yoon Won Hyeong.
Jung Hwan membenarkan, ia juga mengatakan tuduhan Ratu pada Pedagang Jang, katanya Pedagang Jang menggunakan cara ilegal untuk mendapatkan kekayaan-nya...
Da In tertekan dan menutup telinganya, ia tidak mau mendengar lagi. Da In bisa menenangkan diri dan menunjukkan lokasinya. Choi Won melarang Da In masuk ke dalam, tapi Da In ingin ikut dan mencarinya sendiri.
Ketiganya masuk ke kamar Tuan Jang. Da In membongkar laci rahasia dan menemukan sebuah kotak. Ia membukanya dan menemukan beberapa surat. Da In dibantu Won dan Jung Hwan mulai membuka surat itu satu persatu.
Choi won menemukan surat yang dulu diambil mendiang ayahnya. Choi Won gemetar, isi surat itu adalah perintah untuk membunuh Jubu Min. Jung Hwan tampak puas, sekarang semuanya akan beres. Tidak ada bukti yang lebih jelas daripada ini.
Da In mengingatkan, tidak ada lukisan bunga peoninya. Semua perintah rahasia harus ada lukisan bunga peoninya. Tiba-tiba Won ingat sesuatu dan mengeluarkan kantung obat milik Rang.
Choi Won memasangkan robekan lukisan bunga itu dengan bekas robek di surat. Cocok sekali. Jung Hwan terkejut, bagaimana bisa..
Da In heran bagaimana ayah Choi Won bisa memiliki robekan surat itu. (Rang pernah berkata ke Da In kalau ia menemukan lukisan bunga itu di kamar Kakeknya)
Choi Won pindah ke kantor Jung Hwan untuk membahas misteri ini. Jung Hwan memberikan bukti transaksi pembelian tanduk rusa yang dibuat Ayah Choi Won dengan Pedagang Jang. Jung Hwan menemukan ini waktu ia menggeledah kediaman Tuan Jang.
Choi Won terkejut, jadi..tanduk rusa yang dijadikan salah satu bukti untuk menuduh saya sebagai pembunuh juga..
Jung Hwan membenarkan : Dari Tuan Jang. Pelayan dari kediaman Jang berkata, saat ayahmu datang untuk meminta surat ini, dia diusir oleh Pedagang Jang. Jadi ia diam-diam kembali untuk mengambil bukti transaksi ini. Tapi ia justru melihat surat perintah rahasia. Agar ayahmu bisa membersihkan namamu, dia mengambil itu dan melarikan diri. Akhirnya, Pedagang Jang..
Choi Won terpukul dan marah. Ia baru sadar kalau ayahnya tidak bunuh diri seperti yang mereka duga selama ini. Choi Won minta Jung Hwan tidak bicara lagi. Jung Hwan hanya menghela nafas. Ia tetap menyimpulkan, sepertinya ayahmu tidak menggantung dirinya sendiri.
Choi Won mengerti sekarang, ucapan Tuan Jang di saat terakhirnya, yang kelihatannya tidak masuk akal pada saat itu.
Choi Won pulang dengan lunglai. Ia duduk dan menangis, Ayah. Choi Won syok karena baru sadar bahwa ayahnya dibunuh oleh Tuan Jang, ayah angkat Da In.
Da In keluar dan duduk di samping Won, ia tanya apa terjadi sesuatu. Da In belum tidur karena mencemaskan Choi won. Sepertinya terjadi sesuatu. Choi Won tidak ingin mengatakan masalah ini pada Da In dan berkata ia hanya merasa emosi karena akan segera bisa hidup bebas lagi. Surat perintah dengan simbol bunga peoni itu bisa membuktikannya.
Da In merasa lega, untungnya paman tidak membakarnya dan tetap menyembunyikannya, tapi..saya tidak mengerti kenapa robekan surat rahasia itu bisa..
Choi Won memotongnya dan berkata ingin istirahat. Da In ingin mencuci kaki Won, itu bisa membantu menghilangkan kepenatan. Choi Won menolaknya tapi Da In memaksanya. Choi Won akhirnya membiarkan Da In mencuci kakinya.
Da In berkata selalu melakukan ini jika ayah angkatnya kelelahan. Choi Won diam saja, ia benar-benar masih terpukul dengan pengetahuan soal kematian Ayahnya.
Choi Won tidak bisa tidur dan minum alkohol sendiri malam-malam. Choi Won memikirkan kata-kata Jung Hwan soal ayahnya.
Da In keluar dan melihatnya, ia terkejut karena Won jarang seperti itu.
Jung Hwan juga merenung di kantornya sambil memandangi surat perintah rahasia bunga peoni.
Detik berikutnya, Jung Hwan sudah memanggil Woo Young lagi untuk membersihkan tumpahan air. Woo Young protes, apa yang akan kita lakukan kalau ada yang melihat kita? Kenapa Tuan memanggil saya malam-malam seperti ini?
Jung Hwan menyangkalnya, siapa yang memanggilmu kesini? Aku menumpahkan air di lantai, jadi aku memintamu membersihkannya.
Woo Young : Apa Tuan sengaja menumpahkan air ini? Karena anda merindukan saya..
Jung Hwan : Tidak, sebenarnya aku ingin bertanya padamu. Ini tentang ayahmu.
Woo Young heran, kenapa dengan ayah saya? Tidak perlu tanya lagi, saya benar-benar merindukan ayah saya. Jung Hwan minta Woo Young tidak menangis kalau sedang merindukan ayahnya. Woo Young tidak tahu harus bagaimana kalau ia tidak boleh menangis.
Jung Hwan : Ya..tentu saja itu terserah kau..
Woo Young : Apa saya bisa mencari Tuan?
Jung Hwan terkejut, apa?
Woo Young menjelaskan, saat Tuan memeluk saya waktu itu...rasanya seperti lautan dan gunung, sama seperti pelukan ayah saya. Woo Young terisak lagi, saya merindukan ayah saya.
Jung Hwan perlahan menggeser duduknya, ia tampak kikuk. Lalu membuka kedua lengannya untuk Woo Young, kesinilah. Woo Young tampak bengong. Jung Hwan berkata akan pura-pura menjadi ayah Woo Young hari ini.
Woo Young kelihatan terharu lalu perlahan mendekat dan menerima tawaran Jung Hwan untuk memeluknya. Keduanya duduk seperti itu beberapa lama.
Paginya, Da In pergi menemui Jung Hwan, ia ingin tahu bagaimana lukisan peoni itu bisa ada di kamar Ayah Choi Won. Jung Hwan tidak bisa mengatakannya pada Da In.
Da In : Berarti Tuan tahu alasannya kan?
Jung Hwan : Aku tidak bisa mengatakannya, meskipun aku tahu.
Da In : Apa alasan itu yang membuat Tuan Choi Won sangat bersedih?
Jung Hwan : Apa kau menginterogasiku sekarang ini?
Da In mengubah pertanyaannya, apa mungkin alasannya ada hubungannya dengan saya dan mendiang paman? Jung Hwan kelihatan gelisah, ia mengetuk meja. Jung Hwan minta Da In pergi dulu karena ia banyak pekerjaan.
Da In bisa menebak kalau ini ada hubungannya dengan ayah angkatnya.
Choi Won melihat Rang main di halaman. Choi Won mendekat dan tanya dimana Da in.
Rang : Dia pergi memetik sayur. Ayah, apa Ayah bertengkar dengan kakak tabib?
Choi Won menggeleng, tidak. Rang heran, kalau tidak kenapa ayahnya seperti itu, dulu kalau melihat kakak tabib, ayah pasti tersenyum lebar, tapi sekarang ayah tidak tersenyum dan tidak bicara dengannya.
Choi Won tertegun, apa aku seperti itu?
Rang : Apa kakak tabib melakukan kesalahan?
Choi Won berkata tidak. Rang berkata, kalau begitu ayahnya yang salah. Ayah membuat kakak tabib yang sangat baik merasa sedih.
Choi Won mengerti, aku membuat kakak tabib yang baik merasa sedih padahal ia tidak bersalah. Seperti katamu, aku ini jahat. Choi Won menepuk kepala Rang.
Saat Da In datang, Choi Won langsung mengajaknya jalan-jalan sebentar. Choi Won dengar kalau Da In menemui Inspektur Lee.
Da in membenarkan, karena sejak mereka pulang dari kediaman Tuan Jang, wajah dan perasaan Won terlihat sangat muram, ada apa?
Choi Won memberikan alasan yang sama, ia terlalu emosi karena bisa membersihkan namanya dan hidup bebas. Da In tidak percaya, apa hanya itu? Choi won membenarkan, ini juga berkat bantuan Da In sehingga ia bisa mendapatkan perintah rahasia itu. Kau membantuku sekali lagi. Aku hanya menyombongkan diri saat berkata kalau aku akan melindungimu.
Da In : Apa benar hanya itu?
Choi Won : tentu saja.
Da In tampak lega, ia mengira ayah angkatnya terlibat dalam kematian ayah Won dan ini membuat Da In merasa tersiksa.
Choi Won memeluk Da In, aku minta maaf. Aku tidak akan membuatmu merasa sedih lagi.
Raja Jungjong memandang lencananya dan buku berisi daftar nama itu. Ratu mendesak Raja, Yang Mulia..kenapa anda ragu? Ada bukti yang sangat kuat di depan kita saat ini. Apa ini karena Putra Mahkota? Jangan khawatir, saya juga tidak ingin Putra Mahkota celaka.
PM Yi Ho tiba. Ratu terlihat terkejut. PM Yi Ho datang atas panggilan Raja. Ratu Munjeong langsung berkata bahwa mereka sedang membahas masalah kriminal Choi Won.
PM Yi Ho tampak santai, benarkah?
Ratu mencoba mendesak Raja lagi, Yang Mulia..seperti yang sudah saya katakan, saya tidak ingin Putra Mahkota celaka. Tapi ..soal membasmi kelompok pemberontak dan memenggal kriminal Choi Won tidak boleh ditunda lagi. Anda harus segera menangkap Choi won..
Kasim mengumumkan kedatangan Inspektur Lee Jung Hwan. Raja mengijinkannya masuk.
Pintu terbuka. Jung Hwan sudah berdiri di sana, tapi ada seorang pria lagi yang muncul, yaitu Choi Won. Keduanya jalan bersama dan berlutut di depan Raja Jungjong. Yang Mulia, saya sudah membawa Choi Won sesuai perintah anda.
Ratu syok. Choi Won menanyakan penyakit Raja. Raja berkata Choi Won memang berbakat seperti mendiang kakeknya, biasanya ini terasa sakit tapi sekarang sudah lebih membaik.
Ratu marah, bagaimana Raja bisa bersikap seperti itu pada kriminal..
Raja dengan tajam bertanya pada Ratu : Ratuku, apa kau benar-benar masih percaya kalau orang ini adalah kriminal?
Ratu : Yang Mulia.
Raja mengeluarkan surat perintah dengan robekan bunga peoni pada Ratu: Kalau kau tidak ingin lebih dipermalukan lagi, kau seharusnya tetap diam.
Ratu Munjeong tidak bisa berkutik lagi. PM Yi Ho, Jung Hwan dan Choi Won kelihatan sangat puas.
Raja : Alasan mengapa aku harus menemuimu sendiri hari ini, menurut penyelidikan yang kulakukan secara menyeluruh, Choi Won..bukanlah pembunuh!
Jung Hwan dan PM Yi Ho senang sekali. Ratu tidak percaya pendengarannya.
Choi Won gemetar menahan kegembiraannya, ia membungkuk berterima kasih, kemurahan anda tidak terukur, Yang Mulia.
Raja mengaku kalau Choi Won sudah menderita ketidak-adilan dan menjadi kriminal, mulai sekarang, Choi Won.. Kau dinyatakan tidak bersalah.
Sekarang Choi Won tidak tahan lagi dan menangis, kemurahan anda tidak terbatas...Yang Mulia!
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15]
Mandate of Heaven episode 16
On Friday, August 16, 2013 Labels: Mandate of Heaven
No comments:
Post a Comment