Da Jung mendapat pesan dari Hye Joo bahwa ada mata-mata di kediaman Perdana Menteri. Da Jung lari dan berusaha mengatakan ini pada Kwon Yul.
Kwon Yul juga ingin bicara dengan Da Jung, tapi soal perjanjian pernikahan mereka. Kwon Yul terus saja membahas revisi anggaran no..maksudnya revisi perjanjian nikah. Dia tidak sadar diperhatikan oleh pengawalnya. Da Jung berusaha menghentikan Kwon Yul agar tidak bicara lagi. Da Jung tidak punya pilihan kecuali mencium Kwon Yul. Whoa!
Kwon Yul tertegun sebentar. Lalu ia mundur dengan wajah syok. Apa yang kau lakukan?
Da Jung : Jong Ri-nim! Ada mata-mata.
Kwon Yul sepertinya lebih terkejut dengan berita mata-mata daripada soal ciuman Da Jung wehehe..
Jun Ki kembali ke mejanya dan berkata ia sudah memesan minuman yang sama. Jun Ki melirik ponselnya sekilas tapi tidak terlalu curiga.
Kembali ke kediaman PM Kwon. Da Jung mengatakan pesan Hye Joo pada Kwon Yul. Ada mata-mata di kediaman ini dan anda tidak dapat mempercayai siapapun.
Da Jung juga menjelaskan kalau ia mencium Yul bukan karena ingin melakukannya.
Kwon Yul : Ciuman? Kau sebut itu ciuman? Menurutku, itu seperti benturan mulut! dengan kata lain, itu seperti kecelakaan mobil. Ini pelecehan. Ini sangat melecehkan. Ini membuatku marah kalau memikirkannya, tapi..aku akan memaafkanmu kali ini, karena ini kondisi darurat.
Tapi, jangan melakukan pelecehan seksual padaku mulai saat ini. Apa kau mengerti? (astaga..banyak protes bener)
Da Jung melirik kesal pada "hubby-nya", pelecehan seksual? bagaimana anda bisa mengatakan hal seperti itu? Kwon Yul tanya apa Da Jung masih menyimpan kontraknya. Kwon Yul ingin Da Jung menghancurkan kontrak itu, ia takut kontrak itu jatuh ke tangan mata-mata itu. Ia juga akan menghancurkan surat perjanjiannya.
Da Jung tampak ragu, kalau ia menyingkirkan kontrak itu, lalu apa yang akan melindunginya. Bagaimana kalau Kwon Yul lantas "makan dan lari"? Kwon Yul marah-marah mendengar istilah bahasa Da Jung, bagaimana seorang jurnalis menggunakan kata2 seperti itu?
Da Jung : Man Se juga sering menggunakan kata2 seperti itu, bukannya dia belajar dari anda?
Kwon Yul : Kau anggap orang seperti apa aku ini..hentikan omong kosong ini dan hancurkan kontrak itu sekarang. Ini perintah! Kau boleh pergi.
Kwon Yul jalan ke sofa dan berbaring. Da Jung tanya apa Jong Ri-nim akan tidur di situ. Da Jung takut ketahuan oleh mata-mata itu.
Kwon Yul kesal, kita sudah berbenturan mulut seperti itu. Apa ada orang yang curiga kalau ini pernikahan kontrak?
Da Jung nyengir, kurasa anda benar. Kalau begitu, selamat malam! Da Jung langsung lari keluar.
Kwon Yul duduk dan tampak kesal sekali.
Jun Ki heran dengan sikap Hye Joo. Hye Joo berkata sekali lagi kalau ia hanya berperan sebagai teman dari kampus. Dulu mereka suka minum seperti ini, hanya saja waktu itu mereka minum soju dan bukan minuman seperti ini.
Hye Joo tanya apa alasan Jun Ki membenci Perdana Menteri sampai sekarang. Kalau ini karena Na Young-eonni, kau harus menghentikannya sekarang. Kau kehilangan adikmu, tapi Perdana Menteri kehilangan istrinya.
Jun Ki tidak senang mendengar Hye Joo terus membahas Perdana Menteri. Hye Joo tetap bicara dan tanya apa yang diinginkan Jun Ki untuk menghentikan pertikaian ini.
Jun Ki : Kalau kau datang padaku. Aku sudah banyak berkorban, tapi jika kau mau datang padaku, aku akan membuang semuanya. (Ini bisa berarti secara politik, minta Hye Joo menjadi pendukungnya atau berarti secara romantis)
Hye Joo tahu Jun Ki tidak akan bisa melakukan itu. Seonbae, kau bukan orang yang seperti itu.
Jun Ki membenarkan, itu bedanya dia dan Kwon Yul. Itu alasan kenapa Hye Joo tidak bisa meninggalkan Kwon Yul. Jun Ki kesal dan berkata ia tidak mau minum lagi, beberapa saat lalu kau adalah teman yang kusayangi tapi sekarang, kulihat kau hanyalah Chief Sekretaris Seo. Tidak menyenangkan minum bersamamu, Sekretaris Seo. Jun Ki pergi.
Da Jung ada di kamar Kwon Yul (yang sudah berhasil dikuasainya). Da Jung tahu kalau kontrak ini jatuh ke tangan mata-mata, pasti akan menimbulkan masalah besar. Tapi ia masih ragu menyingkirkannya. Well, mengingat kata-kata Kwon Yul waktu itu saat menyudutkannya di dinding.
Da Jung memutuskan menyimpan dokumen kontraknya dan berpikir untuk menyimpannya di dalam koper. Di dalam amplop yang diberikan Editor Go.
Amplop itu berisi kumpulan foto gosip-gosip selebritis yang berusaha disembunyikan. Bahkan ada foto Kang Ho Dong dan Ny. Na :)
Da Jung tertawa geli melihatnya. Ia menyimpan dokumennya dalam amplop itu, ia lebih takut pada Jong Ri-nim daripada mata-mata.
Malamnya, seseorang jalan perlahan di lorong rumah. Orang itu masuk ke kamar Perdana Menteri dan jalan mengendap-endap dalam gelap. Ia mencari sesuatu di meja sebelah tempat tidur.
Tiba-tiba Da Jung terbangun dan memukuli kepala orang itu dengan buku. Da Jung ketakutan dan teriak2, apa ada orang diluar? Apa ada orang disana?
Orang itu berusaha mendiamkan Da Jung, ia naik ke tempat tidur dan membungkam Da Jung. Pria itu menyalakan lampu. Ternyata dia Kwon Yul!
Da Jung terkejut, Jong Ri-nim! Apa yang anda lakukan disini? Kwon Yul tertegun sebentar, wehehe posisinya itu lo. Kwon Yul langsung duduk, menurutmu kenapa aku disini? Aku kesini untuk mengambil obatku.
Da Jung meringis kesakitan. Kwon Yul menoleh, kenapa apa kau terluka? Da Jung merasa pergelangan kakinya sedikit sakit.
Kwon Yul menarik kaki Da Jung untuk memeriksa pergelangan kakinya. Da Jung syok, kenapa anda melakukan ini?
Kwon Yul : Bibir kita sudah berbenturan. Ini bukan apa-apa.
Tiba-tiba Kwon Yul sedikit kikuk dan menyingkirkan kaki Da Jung, tidak apa-apa. Kau tidak akan mati. Kwon Yul merasa kepalanya sakit, ia mengambil buku di lantai, kau memukul kepalaku dengan buku ini? Ah untuk apa aku tanya. Yul melempar bukunya.
Da Jung mengambil obat di meja, apa anda mencari ini? Obat apa ini?
Kwon Yul merampas obatnya dari tangan Da Jung, kau tidak perlu tahu. Kau harus keluar dari kamar pk 5 pagi, aku harus siap-siap kerja.
Da Jung syok, pukul 5 pagi?
Kwon Yul kembali ke kantornya, ia benar-benar pusing karena Da Jung. Astaga wanita itu. Yul mencoba mengunyah obatnya tapi justru tersedak dan dia cepat-cepat cari air.
Da Jung juga pusing, kenapa hari ini gila sekali? Aku tahu, itulah mengapa aku tidak boleh menyingkirkan kontraknya.
Paginya, para bodyguard mulai kasak kusuk membahas adegan romantis Perdana Menteri dan istrinya.
Hye Joo datang dan melihat mereka memperagakan apa yang terjadi. Wajah Hye Joo jadi muram.
Kwon Yul seperti biasa melatih kendo ketiga anaknya. Kwon Yul teriak2, bahu! luruskan kakimu! Tapi Kwon Yul justru teringat saat Da Jung menciumnya.
Kwon Yul menyentuh bibirnya, ah ini benar-benar melecehkanku. Seperti apapun aku memikirkannya, ini melecehkanku. Dia pikir aku ini apa? Apa bibirku semurah itu?
Kwon Yul menoleh dan melihat Na Ra latihan pedang dengan Man Se. Parahnya, setiap pedang beradu yang diingat Yul adalah saat Da Jung menciumnya.
Kwon Yul panik sendiri dan teriak ke anak2nya, kalian berdua, cepat menjauh saat ini juga! Na Ra dan Man Se justru heran, karena ini latihan rutin. Kwon Yul sadar dan untuk menutupi rasa kalutnya, ia memerintah anak2nya latihan lagi.
Ahjumma menunjukkan letak kamar anak-anak keluarga Kwon. Ia sama sekali tidak suka dengan Da Jung dan menarik Da Jung begitu saja.
Da Jung tertarik dengan sebuah kamar yang digembok rapat. Ahjumma melarangnya masuk, ia berkata dengan tegas. Nyonya, di kediaman ini, ada banyak hal yang tidak bisa anda sentuh, ada banyak hal yang tidak bisa anda dengar dan ada ruangan yang tidak bisa anda masuki. Contohnya ruangan ini.
Da Jung ingin tahu alasannya. Ahjumma minta Da Jung tanya langsung pada Perdana Menteri. Kalau anda masuk kesana, anda akan dihukum oleh Perdana Menteri. Da Jung merasa ahjumma itu aneh dan ia curiga, apa Ahjumma itu adalah sang mata-mata.
Saatnya sarapan. Da Jung membagikan nasi dalam cangkir untuk keluarga Kwon (lucu kaya mie gelas tapi ini nasi gelas). Kwon Na Ra sengaja menginjak ujung hanbok Da Jung, membuat Da Jung kehilangan keseimbangan dan terjatuh di pelukan Kwon Yul hehehe ada-ada saja.
Kwon Yul segera melepaskan Da Jung. Da Jung minta maaf dan menyelesaikan pembagian nasi. Man Se tampak gembira dengan sarapannya.
Kwon Yul protes dengan sarapan pagi ini, apa ini? Da Jung dengan bangga menjelaskan, ini adalah Nasi Gelas. Ahjumma berkata kalau anak-anak tidak benar2 makan sarapannya, jadi saya mencoba mendemonstrasikan kemampuan saya. Ini simpel dan lucu, benar kan anak-anak?
Tidak ada yang menjawab Da Jung.
Kwon Yul melarang Da Jung melakukan hal aneh2. Orang Korea harus makan nasi dan sup di pagi hari. Ayo makan. Keluarga itu makan sarapannya tanpa protes lagi. Lucu juga, dan sepertinya makanan Da Jung lumayan enak karena tidak ada protes lagi meskipun ia juga tidak mendapat pujian.
Kwon Yul mulai mengkritik anak-anaknya. Kwon Woo Ri, nilai testmu turun banyak kali ini, apa yang terjadi? Jika nilainya tidak membaik saat test berikutnya, kau tidak akan mendapat liburan musim dingin kali ini.
Kwon Na Ra! aku memasang IPTV hanya karena kau membutuhkannya untuk belajar, tapi jika kau hanya menonton TV seperti itu, aku akan menyingkirkannya. Kau mengerti? Na Ra mengiyakan dengan lesu.
Kwon Yul mulai mengkritik Man Se. Da Jung akhirnya meletakkan sendoknya. Jong Ri-nim! Apa anda bisa tidak mengomel saat anak-anak sedang makan? Ada yang bilang, kau tidak boleh mengganggu anjing saat mereka makan. Jika anda terus melakukan itu, mereka akan sebel. Man Se nyengir.
Kwon Yul tidak suka dengan kata2 Da Jung dan tahu kalau sumbernya dari Kwon Man Se. Kwon Man Se! Mulai sekarang, mau "makan dan lari" atau "sebel", kalau kau ketahuan lagi mengatakan kata2 tidak pantas itu, maka aku tidak perlu mengatakan padamu apa yang akan terjadi, benar kan? Man Se mengiyakan.
Kwon Yul minta Da Jung bicara sebentar dengannya. Da Jung mengeluh diam-diam.
Kwon Yul langsung memperingatkan Da Jung, mulai saat ini, jangan membantahku di depan anak-anak. Dan jangan membalas apapun yang kukatakan. Aku takut anak-anak akan menirunya.
Da Jung merasa ia tidak mengatakan hal yang salah. Kwon Yul menegaskan, selama Da Jung ada di rumahnya, Da Jung harus melakukan apapun yang ia katakan tanpa syarat. Kau mengerti?
Kwon Yul menunjuk hanbok Da Jung, busana ini. Apa ini? Da Jung dengan bangga berkata kalau ini baju kerjanya. Sebagai istri Perdana Menteri, saya tidak bisa kesana kesini mengenakan jeans. Ini cocok dengan konsep pengantin baru.
Kwon Yul tidak peduli dengan konsep Da Jung, tapi, seperti apa yang terjadi barusan, aku tidak ingin melihatmu jatuh lagi karena bajumu diinjak. Ingat itu.
Tiba-tiba pengawal Kwon Yul lari masuk, Perdana Menteri, Nyonya..maaf mengganggu anda, ada hadiah pernikahan dari Menteri Park Jun Ki.
Kwon Yul, Hye Joo, In Ho dan Da Jung duduk di depan hadiah dari Jun Ki. Sebuah vas antik. Hye Joo yakin Park Jun Ki tidak mungkin mengirim hadiah begitu saja.
Da Jung tanya apa artinya, apa mungkin dia menanam alat pendengar dalam vas ini? Hye Joo membenarkan, dia adalah orang yang bisa melakukan hal seperti itu dan lebih lagi.
Hye Joo mengambil vas itu dan memecahkannya! Tangan In Ho sedikit berdarah terkena lemparan pecahan vas. Da Jung langsung memeriksa pecahan vas bersama Hye Joo, tidak ada apa-apa. Chief Seo, apa kau tidak terlalu sensitif?
Hye Joo ke Da Jung, kau berkata seperti ini karena kau tidak mengenal Menteri Park. Dia bahkan memiliki mata-mata di kediaman ini, apa yang tidak bisa ia lakukan?
In Ho heran darimana Hye Joo mengetahui informasi kalau ada mata-mata di kediaman Perdana Menteri? Hye Joo diam saja.
Flashback, Hye Joo melihat sms di ponsel Jun Ki. Hye Joo ingin tahu dan membukanya, ia tahu password ponsel Jun Ki. Ada pesan dari Sekretaris Bae, hadiah pernikahan sudah tiba dengan selamat.
Tapi Hye Joo menjawab, ia secara tidak sengaja mendengar percakapan Menteri Park dengan Sekretarisnya. Kwon Yul minta Hye Joo mengecek lagi latar belakang semua staf di kediamannya. Tidak ada ruginya jika kita lebih berhati-hati. Hye Joo mengerti.
Da Jung menyadari tangan In Ho yang tergores pecahan vas.
Beberapa saat kemudian, Da Jung memasang perban sampai ke pergelangan tangan In Ho. Padahal sepertinya cukup dengan satu plester kecil saja hahaha memang berlebihan.
Hye Joo menatap tajam keduanya dan memberi peringatan dengan nada dingin, kalian berdua benar-benar sangat akrab. Maaf, tapi Chief Kang, kau dipanggil Perdana Menteri. In Ho mengerti dan langsung pergi.
Hye Joo menyinggung soal "insiden: semalam. Da Jung tersenyum, Ah! ciuman itu?
Hye Joo mengangkat tangannya, itu..tidak perlu kau jelaskan. Aku bisa menebaknya. Tapi, sebagai isteri Perdana Menteri, kau bersama pria lain. Berpegangan tangan dengan Kepala Staf Perdana Menteri, ngobrol, dan cekikikan. Menurutmu, seperti apa itu kelihatannya di depan orang-orang? Kau tidak perlu terlalu mencemaskan soal mata-mata di rumah ini. Kau harus lebih memikirkan soal para staf di sini, dan jaga sikapmu baik-baik.
Apa kau mengerti? Hye Joo langsung pergi.
Da Jung tidak menjawab, ia hanya menahan nafasnya.
Setelah itu, Da Jung membuka kaus kakinya sambil mengeluh, astaga..hidup dengan keluarga mertua. Kenapa aku mempunyai begitu banyak ibu mertua?
Jun Ki tanya apa Sekretarisnya sudah mengirim hadiah untuk Kwon Yul. Sekretaris Bae membenarkan, saya mengirim sms kemarin, apa anda tidak melihatnya?
Jun Ki sadar, Hye Joo sudah membaca pesannya tanpa ijin. Jun Ki tampak marah dan ingin bertemu Hye Joo.
Hye Joo sedang mengadakan konferensi pers mengumumkan kunjungan resmi Putra Mahkota Catalusia (mungkin Catalonia) beserta isterinya ke Korea. Reporter Byun menyindir, apa ini acara pribadi lagi seperti jamuan makan dan pernikahan. Hye Joo langsung berkata kalau ini acara yang terbuka untuk umum. Ada pertanyaan lagi? Byun langsung menjawab tidak.
Kita dibawa ke awal episode 1, saat Kwon Yul dan Da Jung mengadakan jamuan resmi serta mengundang pejabat dan duta besar. Da Jung menyambut mereka dalam bahasa Spanyol, Apa kabar, kami dengan tulus menyambut anda di Korea, Yang Mulia Jose Carlos Messi Christiano Maria de valencia.
Kwon Yul dan Hye Joo tampak terkejut. Apalagi Putri Mahkota Catalusia terlihat begitu tersentuh dengan sambutan Da Jung dan memeluknya dengan hangat, membuat Kwon Yul semakin terkesan pada Da Jung. Da Jung berkata ini hanya dasarnya saja.
Ternyata Da Jung dituntun In Ho lewat earphone hahahaha
Man Se kecil ada di kamar ayahnya dan ia merasa bosan setengah mati (Well, meskipun sudah membongkar semuanya hahaha). Kenapa Ahjumma (Da Jung) tidak datang? Man Se melihat sekelilingnya dan tertarik dengan koper biru milik Da Jung. Oh tidak.
Kwon Yul dan Da Jung memberi salam kepada para tamu satu per satu. Da Jung lumayan lancar menyapa mereka karena In Ho menuntun-nya terus. Sampai Park Jun Ki datang.
Jun Ki mengenalkan diri secara resmi pada Da Jung. Da Jung tampak tegang dan hampir kelepasan bicara, Ah ya, saya dari Scandal News, Nam...
Kwon Yul langsung menoleh dan Da Jung cepat-cepat meralat. Tapi Jun Ki tidak terlalu memperhatikannya, ia sibuk bicara dengan Kwon Yul. Jun Ki tanya apa Kwon Yul menerima hadiahnya.
Kwon Yul membenarkan, aku sudah menerimanya dengan baik. Terima kasih. (Sudah pecah malah)
Jun Ki menyindir, Pernikahan itu awalnya seperti akan berakhir selamanya. Tapi anehnya, seringkali akan berantakan dengan mudahnya. Seperti vas porselen.
Kwon Yul tersenyum, aku akan mengingat arti dari hadiah itu. Jun Ki minta maaf karena ia harus menghadiri pertemuan.
Hye Joo juga menunggu mobil untuk mengantarnya menghadiri pertemuan. Mobil Jun Ki mendekat. Jun Ki mengajak Hye Joo masuk ke mobilnya. Hye Joo menolak tapi Jun Ki tahu kalau Hye Joo juga akan menghadiri pertemuan Kementrian Strategi dan Keuangan jadi sekalian saja.
Hye Joo akhirnya menerima tumpangan dari Jun Ki.
Da Jung duduk satu meja bersama pasangan Putra Mahkota dan Menteri Catalusia. Da Jung bingung mengambil roti, mana yang jadi bagiannya. In Ho menuntun-nya lagi, yang sebelah kir. Da Jung aman.
Menteri LN Catalusia menyinggung ketertarikan Korea pada pesawat tempur Catalusia terbaru, Euro Eagles. Kwon Yul ingin membahas masalah itu nanti saja. Tapi mereka mendesak Kwon Yul. Mereka ingin tahu respon Perdana Menteri yang menunjukkan tanggung jawabnya.
Sampai kapan Korea akan bergantung pada barang2 dari negara asing. Inilah mengapa komunitas internasional berpikir Korea adalah pasar yang mudah.
Kwon Yul tampak panas, negara sebagai sasaran pasar yang mudah? Kwon Yul menoleh ke Da Jung, Nam Da Jung-ssi, apa kata-kata yang kau pakai waktu itu? Yang dikatakan Man Se?
Da Jung : Makan dan lari?
Kwon Yul : Ah ya, makan dan lari. Anda tidak akan...berpikir untuk makan dan kemudian lari kan?
Penerjemah merasa segan menerjemahkan itu. Kwon Yul minta In Ho menerjemahkan perkataannya, kata per kata.
Kwon Yul : Saat Perancis menjual TGV (kereta super cepat) pada kami, mereka janji akan mengembalikan buku-buku yang mereka curi dari perpustakaan istana selama penjajahan mereka di Korea. Tapi mereka tidak memenuhi janji itu. Di Korea kami menyebutnya dengan istilah "makan dan lari." Kami akhirnya bisa mendapatkannya kembali, tapi itu membutuhkan waktu hampir 20 tahun lebih. Karena anda ingin mendengar jawaban pasti, jadi saya akan mengatakan satu hal. Catalusia, (seperti halnya Perancis) berjanji secara verbal tentang persetujuan transfer teknologi, tapi ..saya khawatir kalau anda hanya akan makan dan lari. Apa anda bisa menepati janji anda untuk membuat perjanjian transfer teknologi?
Putra Mahkota Jose Carlos tampak tersinggung. Ia berdiri dan berkata dengan tegas, kami berbeda dari Perancis. Saya berjanji akan memohon pada Raja Catalusia dan kami berjanji akan bernegosiasi dengan adil untuk 500 tahun mendatang.
Kwon Yul tampak lega, ia berdiri dan mengucapkan terima kasih. Lalu keduanya berjabat tangan. Kwon Yul mengambil gelas champagne, salute! semua mengambil gelas dan bersulang. Pertemuan itu sukses.
In Ho tersenyum tipis. Seperti kurang suka dengan keberhasilan Perdana Menteri.
Seperti biasa, para Nyonya menteri membicarakan Da Jung. Mereka kesal karena Da Jung dianggap sukses kali ini. Lalu salah seorang Nyonya komen, ia melihat Sekretaris Seo pergi satu mobil bersama Menteri Park.
Ny. Na langsung panas dingin. Apalagi para Nyonya mulai kasak kusuk, jangan-jangan suami Ny. Na selingkuh. Ny. Na langsung membantah itu dan berkata mereka hanya pergi untuk urusan pekerjaan. Meskipun dalam hati merasa cemas.
Kwon Man Se menyentuh punggung Ny. Na. Man Se tersenyum lebar, bibi kapan kau datang? Ny. Na menghela nafas, beberapa waktu lalu, kapan kau datang?
Hye Joo mengikuti Jun Ki ke kantornya, ini sudah dua jam, kapan pertemuan itu dimulai?
Jun Ki berkata kalau pertemuannya baru saja berakhir, hal yang ingin kubahas dengan kantor Perdana Menteri sudah selesai.
Hye Joo marah karena Jun Ki sengaja membuatnya tidak bisa mengikuti pertemuan. Hye Joo mengancam Jun Ki, jika Perdana Menteri tahu yang sebenarnya, dia tidak akan diam saja. Hye Joo jalan pergi.
Jun Ki tanya bagaimana Hye Joo tahu password ponselnya? Jun Ki mengaku, kodenya memang 0327, hari ulang tahun Hye Joo. Hari itu juga kau menolak lamaranku. Kau jangan salah paham, ini bukan karena aku masih mencintaimu, ini untuk mengingat kekalahanku setelah penolakanmu.
Hye Joo minta maaf soal ponsel Jun Ki. Jun Ki tidak mau melepaskan masalah ini begitu saja, Kepala Sekretaris Perdana Menteri berani mencuri lihat ponsel Menteri Strategi dan Keuangan. Jika masalah ini bocor keluar, apa kau bisa menanggung akibatnya?
Hye Joo mengalah, lalu apa yang kau inginkan dariku?
Jun Ki : Kau akan melakukan semuanya, jika aku mengatakan yang kuinginkan. Apa itu maksudmu?
Hye Joo : Menteri Park!
Jun Ki : Hari ini, Kepala Sekretaris Seo tidak datang ke pertemuan karena alasan pribadi dan itulah mengapa kita tidak menerima rekomendasi Perdana Menteri Kwon. Tanggung jawabmu mengurus yang lainnya. Kau mengerti maksudku kan?
Da Jung melepas sepatunya, aigoo ini melelahkan. In Ho muncul dan memujinya, Nyonya ..anda hebat hari ini. Da Jung terkejut melihat In Ho. In Ho mengingatkan Da Jung, agar tidak bersikap seperti ini di sini meskipun lelah. (melepas sepatu sembarangan) Tapi kau memang hebat hari ini, kau tidak memiliki kesalahan sebagai isteri Perdana Menteri.
Da Jung senang atas pujian In Ho, ini semua karena kau Chief Kang. Da Jung mengembalikan earphone-nya tapi In Ho minta Da Jung menyimpannya, kita tidak tahu kapan kita membutuhkan ini lagi.
Da Jung : Kau benar, kau harus membantuku lagi.
Da Jung menggenggam tangan In Ho, Kau adalah malaikat pelindungku. Tapi wajah In Ho tampak muram. Da Jung heran dan mengira ia menyakiti tangan In Ho.
In Ho : Bukan itu, tapi sebutan malaikat pelindung, itu terlalu baik untukku.
Da Jung merasa In Ho terlalu merendah. Lalu ia komen, bukankah Perdana Menteri kita terlihat keren saat makan malam tadi? In Ho tertegun.
Da Jung berkata, ia merasa marah sekali pada Menteri LN Catalusia yang berani bicara kasar, tapi waktu Perdana Menteri mengatakan itu kemukanya, rasanya benar-benar sangat memuaskan. Aku merasa hormat kepadanya. In Ho mendengar semua pujian itu dengan wajah muram, benarkah?
Da Jung melihat Kwon Yul dari jauh, oh itu Jong Ri-nim, sebelum aku menimbulkan masalah, aku akan pergi. Selamat tinggal. Ia meninggalkan sepatunya karena tergesa-gesa.
Kwon Yul melihat In Ho, oh kau belum pulang? Kwon Yul menepuk lengan In Ho dan memujinya. Ia melihat sepatu Da Jung dan memungutnya, ini milik Nam Da Jung-ssi kan? Astaga..dia memang ceroboh. Chief Kang, kau bisa pulang.
Kwon Yul jalan ke dalam sambil membawa sepatu Da Jung. Tingkah laku keduanya sudah semakin mirip suami-isteri. Wajah In Ho terlihat menakutkan.
Da Jung bergegas masuk ke dalam kamar, tapi belum sempat masuk, Kwon Yul sudah muncul. Nam Da Jung-ssi! Apa kau tidak kehilangan sesuatu?
Da Jung menggeleng, tidak ada. Kwon Yul menunjukkan sepatunya dan Da Jung cepat2 meraih sepatunya. Kwon Yul menghela nafas, astaga..aku benar-benar mencemaskanmu, tidak ada satupun yang kau lakukan dengan benar. Kenapa kau tidak mengubah namamu menjadi Nam Geok Jung (Geok Jung =cemas) dari Nam Da Jung.
Tapi Kwon Yul tidak bisa marah pada Da Jung hari ini karena Da Jung sudah bekerja dengan sangat bagus hari ini. Da Jung senang mendengar pujian dari Kwon Yul, benarkah? Kwon Yul juga tidak mengira bisa sebagus ini. Mulai sekarang, kuharap kau akan bersikap seperti hari ini.
Da Jung minta Yul tidak khawatir, perannya sebagai istri Perdana Menteri sama sekali bukan apa-apa. Kwon Yul langsung menegurnya, lagi! lagi! Da Jung tersenyum malu, lalu berkata akan masuk ke kamar dulu.
Da Jung kurang hati-hati dan hampir terjungkal ke arah sofa. Kwon Yul reflek menangkap Da Jung ..well.. well..well Keduanya tampak grogi karena wajah mereka dekat sekali. Keduanya berusaha mengalihkan pandangan dan bahkan Kwon Yul mengatupkan bibirnya hahaha maksudnya apa? takut dicium Da Jung lagi?
Kwon Yul segera menarik Da Jung dan ngomel lagi, coba lihat ini, baru saja aku memujimu! Ini sebabnya aku memanggilmu Nam Geok Jung. Istirahatlah. Kwon Yul pergi.
Kwon Yul berhenti di lorong dan ngomel sendiri, dia memang pembuat masalah. Lalu melihat kamar yang terkunci dan menghela nafas.
Da Jung masuk ke kamar sambil bicara sendiri, kenapa dia menangkapku tadi? Lalu ingat kedekatan mereka dan tiba-tiba Da Jung merasa wajahnya panas. Ia mengipasi wajahnya, lalu meyakinkan dirinya, ah ini juga tergolong kecelakaan. Tapi aku sering mengalami kecelakaan akhir-akhir ini.
Da Jung menoleh ke arah tempat tidur dan syok karena berantakan sekali. Kwon Man se..anak nakal itu. Da Jung menyadari kalau Man Se membuat kodok kertas dari dokumennya di koper dan ia panik sekali karena tidak menemukan kontrak nikahnya.
Da Jung masuk ke kamar Man Se dan memeriksa kodok2 kertas Man Se. Anak itu yang tadinya tidur jadi terbangun. Ahjumma, apa yang kau lakukan?
Da Jung : Man Se-ya, semua kertas2 yang kau lipat jadi kodok dari kamarku, semuanya ada disini kan? Kau tidak membawanya keluar kan?
Man Se : Yah, aku hanya memberikan satu pada Ayah.
Da Jung kaget sekali, apa? Kau memberikan satu untuk Jong Ri-nim? Lalu Man Se nyengir, oh ya..aku memberikan satu pada bibi untuk diberikan pada paman. Da Jung syok sekali, yang kau maksud paman....Menteri Park Jun Ki?
Man Se mengangguk sambil nyengir. Da Jung tidak percaya ini.
Ny. Na menemui suaminya dan benar-benar memberikan kodok kertas dari Man Se itu pada Jun Ki. Jun Ki heran, apa ini?
Ny. Na berkata itu hadiah dari Man Se. Jun Ki tersenyum geli. Lalu ia tanya apa istrinya ingin mengatakan sesuatu. Ny. Na sebenarnya ingin tanya kemana suaminya pergi dengan Hye Joo hari ini tapi ia tidak sanggup dan hanya berkata kalau suaminya terlihat tampan hari ini. Aku hanya ingin mengatakan itu padamu. Lalu Ny. Na keluar. Kasihan juga dia.
Da Jung berimajinasi lagi, pernikahan kontrak mereka ketahuan media. PM Kwon Yul, Da Jung, Sekretaris Seo dan Chief Kang ditangkap dan semua mengenakan baju tahanan karena dianggap sudah melakukan penipuan publik.
Seperti biasa, PM Kwon Yul marah-marah pada Da Jung, kalau kau membuang kontrak seperti yang sudah kuperintahkan padamu, ini tidak akan terjadi.
Da Jung protes, anda yang berkeras untuk menulis kontrak dengan benar! Keduanya bertengkar seperti biasa.
Lucunya lagi, Ny. Na dan Park Jun Ki tertawa senang melihat mereka. Jun Ki memuji istrinya sampai mengeluarkan kodok kertas warna pink sebagai hadiah untuk Ny. Na.
Sementara itu Reporter Byun tampak puas sekali. Bahkan ia menari-nari dan tertawa histeris karena begitu puas mendapat berita besar yang menggemparkan Korea.
Da Jung kembali ke dunia nyata. Ah..tidak akan! Itu tidak akan pernah terjadi. Da Jung pusing memikirkan siapa yang mendapat kodok kertas dari surat perjanjian nikahnya. Perdana Menteri? Menteri Park? Atau mata-mata itu?
Da Jung menyingkirkan pikiran itu dan memutuskan untuk mengecek kodok yang diterima Kwon Yul.
Kwon Yul sedang memainkan kodok buatan Man Se. Yul geli sendiri. Lalu mengamati gambar wajah kodoknya yang terlihat pemarah. Kenapa wajahnya seperti ini?
Da Jung mondar-mandir di depan kamar kerja Kwon Yul. Ia bingung, bagaimana caranya aku mengambil kodok itu darinya? Ada seseorang yang mengendap-endap. Da Jung mendengarnya, ternyata Kwon Woo Ri. Woo Ri terlompat kaget melihat Da Jung.
Da Jung : Woo Ri-ya! Kau baru pulang sekarang? Apa kau tahu jam berapa ini?
Woo Ri kesal, Ahjumma ..ini bukan urusanmu! Da Jung menahan Woo Ri dan mencium bajunya, bau apa ini? Jangan-jangan kau..
Tiba-tiba terdengar suara Kwon Yul, siapa disana? Da Jung terkejut, itu Jong Ri-nim! cepat sembunyi, cepat! Da Jung memasukkan Woo Ri ke kamar sebelah dan langsung menutupnya.
Kwon Yul keluar kantor dan melihat Da Jung. Ia terkejut, Nam Da Jung-ssi? aku baru saja mendengar sesuatu. Apa kau tidak mendengarnya?
Da Jung menggeleng, tidak, saya tidak mendengar apapun. Kwon Yul tetap curiga dan ingin memeriksa kamar sebelah. Tapi Da Jung langsung mencegahnya dan menariknya kembali ke kantor, Jong Ri-nim, ada yang ingin saya katakan pada anda.
Woo Ri bisa menyelinap keluar dengan aman. Hehehe Da Jung baik juga.
Begitu keduanya sampai dalam kantor, Kwon Yul melirik tangan Da Jung yang merangkul punggungnya. Da Jung langsung melepaskannya. Kwon Yul minta Da Jung bicara.
Da Jung mengarang alasan dan berkata kalau saat Kwon Yul bicara tentang "makan dan lari" pada pertemuan tadi, Kwon Yul benar-benar keren. Tapi Kwon Yul tidak merasa demikian.
Kwon Yul merasa ia terlalu ceroboh. Sebagai Perdana Menteri negeri ini, aku seharusnya tidak menanggapinya dengan begitu emosional. Meskipun mereka memprovokasiku.
Da Jung : Bagi saya, itu tidak apa-apa.
Kwon Yul tanya apa Da Jung hanya ingin mengatakan soal "makan dan lari tadi benar2 keren." Apa hanya itu? Da Jung mengiyakan dengan terbata. Kwon Yul menghela nafas dan berkata Da Jung boleh pergi sekarang.
Kwon Yul jalan ke arah jendela dan merenung. Da Jung secepat mungkin memeriksa meja Kwon Yul untuk mencari kodok kertas. Ia membuka buku2. Kwon Yul menoleh, kau belum pergi?
Da Jung menunjuk buku PR, saya melihat ini! Oh, Jong Ri-nim, anda juga memeriksa PR anak-anak! Anda benar-benar hebat.
Kwon Yul membenarkan, agar menjadi warga negara demokratis yang bertanggung jawab, mereka harus dibentuk agar memiliki kebiasaan untuk menjalankan tugasnya sejak dari anak-anak. Apa kau mengerti?
Da Jung : Tapi lebih daripada itu, saya rasa penting bagi anda untuk lebih dekat dengan anak-anak. Jong Ri-nim, anda tidak sedekat itu dengan anak-anak.
Kwon Yul : Jadi maksudmu, "kau harus memenuhi tanggung jawabmu sebagai ayah." begitu?
Da Jung : Bukan seperti itu, saya rasa anda harus sering berkomunikasi dengan anak-anak. Khususnya Woo Ri karena dia masuk usia pubertas. Sejujurnya, dimana ada anak sekolah menengah yang tidak memiliki smartphone? Woo Ri anak baik, jadi dia menahannya saja. Dan..
Kwon Yul memotong perkataan Da Jung, hentikan. Aku tidak mau mendengar lagi. Kau bisa pergi. Kau mau pergi sendiri atau diseret keluar? Da Jung menghela nafas, saya pergi sendiri. Ia jalan sambil masih celingak-celinguk mencari kodok.
Tapi setelah Da Jung pergi, Kwon Yul tampak memikirkan kata-kata Da Jung.
Woo Ri membuka gembok kamar terlarang dan menyelinap masuk. Ia mendekati piano, membuka tutupnya dan menekan tutsnya. Woo Ri berbisik, Ibu.
Kwon Yul benar-benar serius menanggapi kata-kata Da Jung. Ia mengeluarkan kodok kertas dari Man Se lagi dan tersenyum. Kwon Yul jalan keluar sambil membawa kodok itu.
Kwon Yul merasa heran dengan sikap Da Jung, ia tampak aneh sejak kemarin. Lalu Kwon Yul melihat kodoknya dan curiga, jangan-jangan..
Da Jung masih berada di sekitar situ dan melihat Kwon Yul mulai membongkar kodok kertas di tangannya. Da Jung panik, Jong Ri-nim..jangan! Da Jung lari ke arah Kwon Yul dan berusaha merebut kodok kertas itu.
Kwon Yul sampai kehilangan keseimbangan dan jatuh. Da Jung juga ikut terjatuh tapi ia tetap konsentrasi berusaha mengambil kodok di tangan Jong Ri-nim.
Kedua pengawal Kwon Yul lewat dan tampak syok melihat mereka, karena posisinya memang menjanjikan. Da Jung berhasil mendapatkan kodoknya tapi ternyata kertasnya bukan surat perjanjian kontrak nikah mereka.
Kwon Yul kesal sekali, apa yang kau lakukan?
Da Jung dengan cepat melipat kembali kodok itu dan mengembalikannya pada Kwon Yul. Jong Ri-nim, ini adalah pemberian Man Se, anda tidak boleh membongkarnya begitu saja. Tolong jaga baik-baik. Da Jung bergegas bangkit dan jalan masuk.
Kwon Yul duduk, ia kelihatan syok dan tidak percaya. Kenapa dia seperti itu denganku? Kwon Yul menoleh dan melihat dua pengawalnya.
Kedua pria itu langsung berkata, kami tidak melihat apa-apa Jong Ri-nim! Kwon Yul tersenyum, ok! Keduanya membungkuk, selamat malam, Pak! hahaha..dua orang ini awalnya mengantuk dan pasti sekarang sudah seger lagi.
Da Jung semakin bingung, kalau tidak ada pada Perdana Menteri, berarti..Menteri Park Jun Ki!
Paginya, Da Jung sepertinya ingin minta bantuan In Ho soal ini, tapi In Ho tidak bisa karena dia sedang ada di tempat lain. In Ho janji akan segera menelepon Da Jung setelah urusannya selesai.
In Ho ada di RS. Ia duduk di samping tempat tidur seorang pria. Dia kakak In Ho, Kang Soo Ho.
In Ho bicara dengan kakaknya, Hyung...berapa lama lagi kau akan seperti itu? Cepatlah bangun! Aku bersama orang itu sekarang. Apa yang akan kulakukan..kau harus melihatnya, Hyung.
Ayah Da Jung mengeluh mual, kurasa Da Jung-ku sedang hamil. Aku merasa mual di pagi hari. Dokter menjelaskan, Ayah seperti ini karena baru saja kemoterapi. Hasilnya bagus dan kau juga baik-baik saja.
Ayah masih merasa Da Jung hamil ^^ Lalu Ayah melihat In Ho keluar dari sebuah kamar. Ayah dan Dokter mengenali In Ho, bukankah itu..
In Ho melihat Ayah dan membungkuk. Omo..kakak In Ho dan Ayah Da Jung satu RS?
Hye Joo menemui Kwon Yul, ia minta maaf tidak bisa menghadiri pertemuan Kementrian Strategi dan Keuangan. Hye Joo tampak bersalah, apa yang harus kita lakukan dengan Revisi Rencana Anggaran?
Kwon Yul berkata dia yang akan mengurusnya. Kwon Yul lebih mencemaskan Hye Joo. Insiden dengan Da Jung dan kali ini dengan Park Jun Ki, sudah membuat Hye Joo melanggar batas.
Kwon Yul tahu semua itu terpaksa dilakukan Hye Joo demi dirinya. Tapi kau yang akan paling menderita. Hye Joo menggeleng, dia baik-baik saja. Ini yang harus ia lakukan untuk Kwon Yul.
Kwon Yul tidak mau Hye Joo membuat keputusan salah seperti ini. Ini demi dirimu sendiri, bukan untuk orang lain.
Hye Joo jalan keluar dan memikirkan kata2 Kwon Yul. Ia juga memikirkan kata2 Jun Ki. Astaga..apa Hye Joo ingin pura-pura mendekati Jun Ki demi Kwon Yul?
Da Jung berkunjung ke rumah keluarga Menteri Park. Yun Hee menerimanya, omo..istri Perdana Menteri, kenapa anda kesini? Da Jung berkata ia ingin memberi salam karena mereka akan sering bertemu di perkumpulan "bunga putih" (perkumpulan istri pejabat dan sejenisnya).
Ny. Na menyindir Da Jung, seharusnya dia yang berkunjung karena statusnya lebih rendah dari Da Jung. Ny. Na merasa Da Jung ingin mengambil hatinya. Sementara Da Jung memutar otak, mencari cara untuk bisa mencari kodoknya.
Da Jung menyinggung soal kodok kertas dari Man Se untuk Menteri Park, apa Menteri Park senang melihatnya? Ny. Na heran, kenapa harus senang? dia kan bukan anak kecil. Dia meninggalkannya di meja rias.
Da Jung mulai memuji interior rumah Ny. Na dan minta ijin untuk berkeliling. Ny. Na mengijinkan. Da Jung langsung terlompat senang. Ny. Na berpikir, ia bisa mengorek soal Sekretaris Seo pada Da Jung.
Da Jung langsung masuk ke kamar tidur mereka. Astaga..tapi demi kodok, apa boleh buat. Da Jung mencari kodoknya di meja rias tapi tidak ketemu. Ia jongkok dan menemukan kodok Man Se dibawah meja. Da Jung senang sekali.
Tapi disaat itu, Menteri Park Jun Ki masuk ke dalam kamarnya! Dia terkejut sekali, apa yang kau lakukan? Da Jung terkesiap, ia hanya tersenyum dan memberi salam. Jun Ki tanya sekali lagi, apa yang kau lakukan disini?
Kwon Yul masuk kamarnya, ia mencari Da Jung. Kemana dia? Lalu tampak eneg melihat kamarnya yang jadi berantakan gara-gara Da Jung. Ia memungut kaus kaki dan geleng kepala. Kwon Yul melihat sesuatu di bawah lemarinya, sebuah kodok kertas. Haha pasti itu surat perjanjian mereka.
Jun Ki tidak percaya, kau kesini hanya untuk melihat-lihat rumahku? Aku benar2 tidak percaya. Apa Perdana Menteri tahu kau disini? Dia pasti tidak tahu. Keluar sekarang juga. Perdana Menteri akan menjelaskan kepadamu kenapa kau tidak seharusnya berada disini.
Da Jung menunduk, saya minta maaf. Da Jung jalan keluar. Jun Ki menahannya, ia minta kodok kertas di tangan Da Jung. Da Jung terpaksa memberikannya pada Jun Ki.
Setelah Da Jung pergi, Jun Ki merasa curiga. Dia tidak mungkin datang kesini kalau ia berpikir waras.
Kwon Yul memungut kodok kertas di bawah lemari, ada tulisan Ahjumma dengan wajah berseri dan ada merah2nya. Kwon Yul heran, kenapa wajahnya? Lalu ia curiga dan membuka lipatan kodok itu. Well, benar saja itu memang surat kontrak nikah mereka.
Lalu, apa yang diterima Menteri Park? ternyata foto skandal istrinya dengan Kang Ho Dong belasan tahun lalu hahaha
Jun Ki marah besar, ia salah paham dan mengira Ny. Na sengaja membuatnya kesal dengan cara seperti ini. Jun Ki tidak mau mendengar masa lalu menjijikkan istrinya lagi, jika kau ingin membuatku kesal pikirkan cara lain daripada ini.
Ny. Na susah payah menjelaskan kalau ia tidak tahu soal ini, sayang! sayang bukan seperti ini! Tapi terlambat, suaminya sudah terlanjur marah. Ny. Na jadi marah pada Da Jung. Dia tidak akan lolos!
Da Jung pulang dengan lesu, mati aku. Lalu Da Jung berusaha berdoa, Tuhan, kumohon tolong aku. Aku benar-benar akan mati kalau dia tahu.
Kwon Yul muncul, apa yang kau bicarakan? Apa kau menyembunyikan sesuatu dariku?
Da Jung kaget setengah mati, tapi ia berusaha tenang dan menyangkalnya. Tentu saja tidak. Tidak ada yang saya sembunyikan.
Kwon Yul : Benarkah? Kau dari mana?
Da Jung : Habis bertemu teman.
Kwon Yul : Teman? Jadi, apa kau menemukan kontrak yang hilang?
In Ho menyetir ke arah kediaman Perdana Menteri. Wajahnya terlihat gelisah.
Kwon Yul marah besar pada Da Jung, sudah kubilang jangan sampai menghilangkan kontrak ini. Tapi, bagaimana bisa sampai disini?
Da Jung tampak lega meskipun kena marah, dimana anda menemukan ini? Ah leganya!
Kwon Yul : Dimana aku menemukannya, apa itu penting?
Da Jung minta maaf tapi kontrak itu sudah ditemukan jadi itu sudah cukup.
Tapi yang membuat Kwon Yul marah besar bukan hanya itu. Kwon Yul marah karena Da Jung pergi ke kediaman Menteri Park. Ahjumma yang mengatakan kalau kau pergi ke kediaman Park Jun Ki. Bukan orang lain, tapi Nam Da Jung yang pergi kesana, apa itu masuk akal? Kau tidak tahu, kalau Menteri Park adalah kakak mendiang istriku Na Young?
Da Jung tampak menyesal, ia terlalu panik dan tidak berpikir sejauh itu. Saya minta maaf, saya benar-benar minta maaf..
Kwon Yul : Bagaimana kau bisa berpikir seperti itu? Saat aku tanya apa kontraknya hilang, kenapa kau tidak mengatakannya padaku? Jika kau menghilangkannya seharusnya kau mengatakan itu padaku! Kenapa kau menunggu?
Da Jung berkata ia takut Kwon Yul merasa cemas jadi ia ingin menyelesaikannya sendiri.
Kwon Yul : Jadi seperti ini kau menyelesaikannya? Yang benar saja..berapa banyak lagi masalah yang harus muncul agar kau menyadarinya? Aku seharusnya tidak boleh menyetujui kontrak nikah denganmu. Jika aku tahu kau wanita seperti ini. Kau mungkin berpikir, begitu kau mengenakan gaun pengantin, maka perjanjian pernikahan ini selesai. Tapi aku tidak bisa seperti itu. Aku mempertaruhkan segalanya saat mengambil pilihan itu. Tapi sepertinya kau menganggap enteng keputusanku.
Kuharap kau tidak lupa kenapa kita memutuskan melakukan pernikahan kontrak yang tidak masuk akal ini saat itu.
Da Jung diam saja, tapi ia berjuang keras menahan tangisnya.
In Ho tiba di kediaman Perdana Menteri dan berusaha menelepon Da Jung, tapi tidak diangkat. In Ho justru menemukan Da Jung duduk diluar sambil menangis.
Da Jung menghapus air matanya waktu melihat In Ho. In Ho datang karena tadi Da Jung meneleponnya dan ia merasa cemas, sebenarnya apa yang terjadi?
Da Jung menangis lagi. In Ho tanya apa terjadi sesuatu antara Da Jung dan Perdana Menteri?
Kwon Yul mondar-mandir di kantornya, ia ingat ekspresi wajah Da Jung tadi dan merasa terganggu. Mungkin mulai merasa bersalah. Kwon Yul jalan keluar.
Da Jung masih curhat pada In Ho, ia tahu ia salah tapi ia sudah melakukan yang terbaik..
In Ho menoleh dan melihat Kwon Yul.
Tiba-tiba In Ho memeluk Da Jung, disaat seperti ini, tidak apa-apa bersandar pada seseorang dan menangis. Jika kau tidak keberatan dengan orang seperti diriku.
Menangislah, tidak apa-apa.
Kwon Yul sampai di sekitar lokasi itu dan benar-benar melihat keduanya. Kwon Yul tertegun melihat mereka.
Kwon Yul melihat pengawalnya mendekat. Ia bergegas menahan pengawalnya dan berkata kalau ia melihat ada orang disana.
Kedua pengawalnya tidak melihat ada orang. Tapi Kwon Yul tetap meminta mereka memeriksanya. Setelah keduanya pergi, Kwon Yul menghela nafas.
Da Jung berterima kasih pada In Ho. In Ho memastikan kalau dia selalu ada di pihak Da Jung, kalau kau ingin menangis, katakan saja kapan saja padaku. Aku akan meminjamkan bahuku padamu, kapan saja.
Da Jung menolak, ia janji tidak akan pernah menangis lagi seperti ini. In Ho minta Da Jung segera masuk ke dalam, ini waktunya penjaga patroli di sekitar sini. Da Jung mengerti. Da Jung minta In Ho janji merahasiakan kalau ia sudah menangis histeris seperti ini.
Da Jung masuk ke dalam, ia janji pada dirinya sendiri akan membalas Kwon Yul yang sudah mengatakan kata-kata keras padanya. Ia tahu sudah melakukan kesalahan tapi Kwon Yul keterlaluan.
Da Jung masuk ke kamar, menyalakan lampu dan terlompat kaget saat melihat Kwon Yul sudah duduk di atas tempat tidur. Jong Ri-nim!
Kwon Yul tanya kemana saja Da Jung. Da Jung tidak menjawab, ia justru tanya kenapa Kwon Yul ada di kamarnya.
Kwon Yul mendekat, apa salahnya aku ada di kamarku sendiri? Mulai hari ini, aku akan tidur disini.
Da Jung panik, lalu saya bagaimana?
Kwon Yul : Kita akan tidur bersama, bukankah kita sudah menikah?
Da Jung : Apa yang anda bicarakan? Anda harus keluar saat ini juga, ini kamar saya.
Kwon Yul : Bagaimana jika aku tidak bisa melakukannya?
Da Jung membuka pintu, cepat keluarlah! Kwon Yul menutup pintu itu kembali. Tidak. Aku tidak bisa melakukannya.
Kwon Yul : Waktu itu kau bilang agar aku menjalankan peran sebagai ayah yang baik? Aku minta maaf, tapi sebelum itu..(Kwon Yul mengunci pintu.) aku harus memainkan peran sebagai suami yang baik.
Da Jung : Peran sebagai suami? Tapi kenapa tiba-tiba anda seperti ini? Apa karena saya membuat masalah?
Kwon Yul : Bukan hanya itu, perhatianmu membuatku jadi bahan tertawaan para staf.
Kwon Yul memutuskan, mulai sekarang, kita akan menggunakan kamar yang sama, seperti suami-istri sesungguhnya.
Kwon Yul jalan ke dalam, ia masih teringat apa yang dilihatnya tadi, waktu In Ho memeluk Da Jung. Kwon Yul tidak senang dan memperingatkan Da Jung, meskipun ini pernikahan kontrak, tapi kau harus ingat kalau kau adalah isteri Perdana Menteri. Kuharap kau tidak lupa untuk bersikap dewasa dan terhormat.
Da Jung mengeluh, apa salahku?
In Ho menyetir pulang, ia ingat ekspresi wajah Perdana Menteri saat melihatnya memeluk Da Jung dan wajah Da Jung yang menangis karena Kwon Yul. In Ho jadi kesal sendiri. Sepertinya In Ho benar2 naksir Da Jung dan tidak tega memanfaatkannya untuk balas dendam pada Kwon Yul. Sejauh mana dendam In Ho pada Kwon Yul masih belum jelas.
Apa yang dilakukan pasangan suami isteri Kwon setelah tinggal satu kamar? well, Madame Da Jung tidur nyenyak sementara Tuan Kwon Yul sibuk bekerja.
Da Jung terbangun, ia mengecek jam sudah 03.34 pagi. Da Jung melihat Yul masih kerja. Ia komen sendiri, apa dia tidak butuh tidur?
Da Jung tidur lagi. Kwon Yul terus bekerja, tapi sesekali ia menoleh ke arah Da Jung.
PMI [1], [2], [3], [4]
Notes :
This drama makes me addicted. Just wow.
Jelas In Ho punya dendam pada Kwon Yul, ia sepertinya menuduh Kwon Yul entah secara langsung atau tidak bertanggung jawab atas kondisi kakaknya. Tapi sepertinya In Ho benar-benar menyukai Da Jung, jadi dia pasti tidak akan memanfaatkan Da Jung. Rebutan Da Jung mungkin iya.
Hye Joo tipe orang yang akan melakukan apapun, tidak peduli kalau itu akan merugikan dirinya sendiri demi Kwon Yul.
Kwon Yul sepertinya mulai naksir Da Jung (well, siapa yang tidak kkk) tapi dia pasti akan menyangkalnya :)
The Prime Minister and I episode 5
On Wednesday, January 8, 2014 Labels: The Prime Minister and I
No comments:
Post a Comment