Beberapa saat sebelum P. Onyeong tewas di tangan Seung Yoo...
P. Onyeong pulang dalam kondisi mabuk dan dilepas oleh P. Suyang dll di halaman gibang.
P. Onyeong membungkuk pada Suyang, aigoo..Raja..Sang Raja sendiri yang melepas aku.
Kwon Ram dll ketawa, Raja? Ya dia benar2 Sang Raja.
P. Suyang minta P. Onyeong hati-hati dalam perjalanan pulang, masih ada banyak hari di depan untuk kau nikmati.
P. Onyeong membenarkan, semua kekayaan dunia ini ada di tanganmu.
P. Suyang : Kau sudah kerja keras selama ini.
P. Onyeong : Tidak sama sekali. Rajaku.
P. Suyang minta P. Onyeong istirahat dan mereka akan bertemu besok pagi. Semua melepas P. Onyeong pulang. Tanpa tahu kalau itu adalah yang terakhir...
P. Onyeong sampai rumah, ia jalan terhuyung masuk kamar lalu mulai ganti baju. P. Onyeong menyadari ia tidak sendirian di dalam kamarnya.
P. Onyeong menoleh dan sebuah pedang langsung diarahkan ke lehernya.
P. Onyeong syok, kau siapa?
Seung Yoo : Aku datang untuk kepalamu, P. Onyeong.
Seung Yoo membuka topengnya. P. Onyeong ketakutan, Kim ..Kim Seung Yoo..
Seung Yoo berkata kalau nama itu sudah tidak ada lagi.
Selesai mengatakan itu, Seung Yoo langsung menebas P. Onyeong. P. Onyeong tumbang dan tewas dengan bersimbah darah.
Seung Yoo menggunakan darah P. Onyeong untuk menulis sesuatu lalu pergi.
P. Suyang masih bercakap-cakap dengan Han Myung Hoe di Cheong Pung Gwan. P. Suyang merasa sangat gembira, hari yang sangat bagus.
Han setuju, mulai sekarang tidak akan ada lagi yang menentang Pangeran. Selamat, Dae Gun.
Seung Yoo menuliskan kata-kata Dae Ho, Harimau Besar. Julukan Kim Jong Seo.
Di rumah P. Suyang, Lady Yoon bersama Sung dan Se Jeong menyambut kedatangan P. Suyang. Mereka tampak gembira karena Raja memutuskan untuk turun takhta.
P. Suyang berkata agar mereka menjaga sikap karena ia belum memutuskan menerima pengangkatan sebagai Raja.
Sung tampak tidak terlalu gembira tapi ia menahan dirinya. Se Jeong jelas gembira, ia minta Ayahnya segera menerima penunjukkan-nya sebagai Raja. Bagaimana jika Yang Mulia menarik keputusannya?
Lady Yoon memperingatkan Se Jeong. P. Suyang berkata pada putranya kalau ia sebenarnya ingin menjauhkan Sung dari penderitaan sebagai keluarga Raja. Sung mengerti.
Tidak ada Se Ryung diantara mereka dan Lady Yoon memberi alasan kalau Se Ryung sakit kepala dan beristirahat. Suyang mengerti. lalu mengajak semuanya masuk.
Se Ryung tidak sakit, ia duduk saja dan merenung. Yeo Ri berkata kalau Tuan Besar akan segera menjadi Raja negeri ini, ia tidak mengerti dengan sikap Se Ryung.
Se Ryung tidak menjawab, ia ingat kata2 Putri kalau ia membutuhkan Kim Seung Yoo dan keluarganya. Bukan untuk masalah sepele seperti cinta, tapi aku membutuhkannya untuk melindungi Putra Mahkota dan diriku sendiri dari rencana jahat ayahmu.
Waktu itu Se Ryung merasa Putri keterlaluan dan ia tidak percaya. Tapi Putri berkata semua juga tahu kecuali dia dan Se Ryung.
Lalu Seung yoo yang berkata dengan dingin kalau sepertinya Se Ryung tidak mengenal siapa sebenarnya ayahnya. Pura2 menggunakan alasan pengasingan dan membunuh semua musuh ayahmu, termasuk aku. Se Ryung menyembunyikan wajah ke pangkuannya.
Sekarang semuanya terbukti benar, kalau ayahnya mengincar takhta sejak semula.
Seung Yoo kembali ke gibang Bing Ok Gwan. Seok Ju sudah menantinya. Kau baru pulang?
Seung Yoo mengiyakan tanpa suara, ia memalingkan wajahnya dan menyembunyikan pipinya yang kena percikan darah P. Onyeong.
Seok Ju minta Seung Yoo jangan datang dan pergi sesukanya, kecuali Seung Yoo mau pergi dari sini.
Seung Yoo : Aku mengerti.
Seung Yoo masuk kamar dan membersihkan darah di pedangnya.
Tengah malam, keluarga Suyang dikejutkan dengan gedoran di pintu gerbangnya. Ja Beon teriak, tolong buka pintunya!
Se Ryung yang pertama mendengar karena sepertinya belum tidur.
Lady Yoon terbangun dan segera membangunkan P. Suyang. P. Suyang keluar untuk menemui Ja Beon. Ada apa?
Ja Beon : Petugas Shin mengirim saya. Saya harus menyampaikan insiden tragis ini.
Suyang : Kejadian tragis?
Ja Beon lapor kalau P. Onyeong diserang oleh pembunuh dan ia terbunuh.
Suyang syok. Apapun beritanya, jelas Suyang tidak mengharapkan ini yang akan dia dengar.
Suyang tanya siapa yang bertanggung jawab, tapi Ja Beon mengaku kalau mereka belum menemukan petunjuk. Tapi ada ..tulisan darah di baju P. Onyeong. Tulisan : Harimau Besar.
Se Ryung juga mendengar ini dari Yeo Ri, ada tulisan Harimau Besar dengan darah di mayat P. Onyeong. Mengerikan sekali.
Se Ryung terkejut. Yeo Ri bingung apa artinya Harimau Besar? Tuan tampak terkejut.
Se Ryung ingat ancaman Seung Yoo, selama ia bisa membunuh kalian semua, dan membalaskan dendam keluargaku..aku tidak peduli jika aku mati.
Se Ryung tahu pelakunya : Itu dia.
Yeo Ri tidak mengerti, Apa?
Paginya, kediaman P. Onyeong sudah dijaga petugas Hanseong dan ada police line ala Joseon di depan pintunya. P. Suyang datang dan petugas memberi jalan masuk.
Banyak orang berkerumun di depan kediaman P. Onyeong dan membicarakan kejadian mengerikan ini. Mereka mendengar ada tulisan darah Harimau Besar, itu kan nama lain Tuan Kim Jong Seo, jangan bilang ia bangkit dari kematian sebagai hantu untuk membalaskan dendam keluarganya?
P. Suyang tidak suka dengan kasak kusuk itu. Tapi ia tidak bisa membendung opini masyarakat.
P. Suyang masuk ke kamar P. Onyeong. Di dalam sudah ada Shin Suk Joo, Kwon Ram dan Han Myung Hoe. P. Suyang tampak terpukul melihat mayat pamannya.
(P. Onyeong adalah adik tiri Raja Besar Sejong, ayah P. Suyang)
P. Suyang melihat tulisan Harimau Besar dengan darah. Ia terlihat marah.
P. Suyang berkumpul bersama Shin Suk Joo dll. Mereka gusar karena selain membunuh P. Onyeong, pelaku juga menggunakan nama 'Harimau Besar' yang jelas adalah julukan mendiang Kim Jeong Seo.
Rencana pelaku pasti ingin mengacaukan masyarakat dan mengancam P. Suyang.
Shin Suk Joo berkata ini mungkin peringatan. Lalu tanya pada anaknya, apa tidak ada jejak.
Shin Myun : Kami tahu kalau dia adalah ahli pedang yang hebat, tapi tidak ada yang lain. Saya pikir orang yang menculik Nona Se Ryung juga dibalik ini.
Shin Suk Joo berkata mereka tidak akan tahu siapa sasaran berikutnya. Suyang berkata yang jelas dia adalah sasaran terakhir mereka.
Shin Suk Joo minta anaknya untuk menjaga P. Suyang baik2. Shin Myun mengiyakan.
P. Suyang minta semuanya menjaga keselamatan mereka masing2.
Shin Myun : Saya akan mengatur pasukan dari Hanseongbu.
Shin Suk Joo minta P. Suyang segera menerima pengangkatan sebagai Raja, dan pindah ke istana. Mereka hanya kelompok bawah tanah yang berjuang untuk melawan, jika Pangeran tidak naik takhta sekarang, anda hanya akan mempermudah mereka.
Jika P. Suyang naik takhta dan menjadi Raja negeri ini, mana ada yang berani mencari masalah dengan anda?
Han Myung Hoe juga setuju kata Shin Suk Joo, jangan ragu-ragu lagi. Tolong terima posisi itu.
Suyang merenungkan semua usulan rekannya dan mengangguk-angguk.
Raja Danjong sudah bertekad untuk turun takhta, tidak mempedulikan teriakan protes Prof Lee dan Prof Sungkyunkwan lainnya.
Tidak Yang Mulia, Anda tidak bisa turun takhta. Tolong tarik keputusan anda Yang Mulia.
Danjong hanya bisa menghela nafas mendengar ini. Ia juga terpaksa melakukannya. Danjong sudah tidak punya pendukung yang kuat lagi.
Rombongan P. Suyang jalan masuk ke Daejeon. Prof Lee langsung berdiri dan marah2, siapa yang sebenarnya anda layani? Menyebut P. Geumsung dan Pangeran Pendamping sebagai penghianat dan mengancam Yang Mulia.. Apa kalian tidak takut pembalasan Tuhan?
Suyang hanya memperingatkan, jaga perkataan anda.
Prof Lee sekarang bicara khusus ke Shin Suk Joo. Beom Ong, jawablah. Apa anda masih ingat apa yang anda katakan saat anda mempercayakan Myun pada saya?
Bukankah anda minta agar saya mengajarnya kesetiaan sebelum mengajar pengetahuan yang lainnya?
Prof Lee : Setelah ini semua, apa anda masih bisa menghadap Raja Sejong dan Raja Munjong?
Suyang menatap Prof Lee dengan kesal. Tapi tidak mengatakan apapun, ia jalan pergi bersama rombongan.
Shin Suk Joo menatap mata Prof Lee, jelas ia sudah menetapkan pada siapa dia akan setia. Shin Suk Joo akhirnya jalan mengikuti Suyang. Prof Lee tampak sangat terpukul dan marah.
Suyang menghadap Danjong dan berkata akan mengikuti perintah Danjong, ia juga tidak akan meracun P. Geum Sung dan Jung Jong sesuai permintaan Danjong.
P. Geum Sung akan diasingkan sementara Jung Jong boleh tetap hidup bersama Tuan Putri.
Danjong : Setelah pembuangan, kau harus tetap membiarkan Paman Geum Sung hidup. Tolong berjanjilah.
Suyang setuju, selama Geum Sung tetap diam, saya akan melakukannya.
Danjong memerintah kasim membawakan stempel kerajaan. Para Kasim terkejut dan tidak segera melaksanakannya. Danjong sampai teriak, bawakan stempel kerajaan! Cepat!
Kasim mau tidak mau keluar untuk mengambil stempel. Tinggal Danjong dan Suyang. Danjong keluar ruangan lebih dulu. Sementara Suyang menoleh ke arah takhta dengan pandangan rakus.
Kepala Kasim membawa stempel kerajaan dengan berderai air mata.
Danjong dan Suyang menunggu di luar, di depan para Prof dan pejabat lain yang masih setia pada Raja. Danjong akhirnya menyerahkan stempel kerajaan pada Suyang, Paman, kumohon, jadilah Raja yang baik dan bijaksana.
Suyang menerima stempel itu dengan senang hati.
Prof Lee dan yang lain terus saja teriak, tidak Yang Mulia..tidak Yang Mulia. Tapi setelah stempel di tangan Suyang, Prof Lee hanya bisa menangis menyesalinya. Yang Mulia...
Lady Yoon mengumpulkan ketiga anak-anaknya. Ia mengatakan kalau ayah mereka akhirnya menjadi Raja. Se Jeong sangat gembira. Sung diam saja, dan Se Ryung tampak muak.
Lady Yoon minta mereka tidak ribut dan berkata kalau mulai sekarang mereka adalah pangeran dan putri negeri ini. Akan ada upacara penobatan dan Lady Yoon minta semuanya menjaga tingkah laku mereka.
Se Jeong dan Sung mengiyakan. Se Ryung diam saja.
Lady Yoon : Se Ryung, kenapa kau tidak menjawab?
Se Ryung menjawab dengan walk-out dari ruangan itu. Lady Yoon kesal sekali, Se Ryung!
Sung mengejar kakaknya, Noonim kau terlihat marah. Apa karena lukamu belum sembuh?
Se Ryung : Sung, apa kau senang menjadi Pangeran?
Sung mengaku tidak seberani Se Ryung, saya hanya bisa bertindak sesuai keinginan ayah. Tapi...kalau saya mendapatkan kesempatan, saya tidak akan menjadi kejam seperti ayah.
Se Ryung menghela nafas, Sung..
Se Ryung masuk ke kamarnya, ia merosot duduk dengan lemas, kata2 ibunya terngiang..mulai sekarang, kalian adalah Pangeran dan Putri negeri ini..
Di Bing Ok Gwan terjadi keributan. Seung Yoo tiba-tiba murka dan mencengkeram baju seorang pelanggan.
Cho Hi, Muyeong dan gisaeng lain susah payah mencegahnya.
Cho Hi : Beraninya kau menarik baju pelanggan! lepaskan dia.
Seung Yoo tidak peduli, ia ingin pria itu mengulang perkataan-nya.
Pria itu marah, beraninya penjaga gibang bicara seperti itu padaku?
Seung Yoo menarik pedangnya dan mengarahkan ke leher pria itu, aku tanya padamu, apa yang baru saja kau katakan?
Pria itu ketakutan, ia langsung menjawab : Kita punya Raja baru. Suyang Dae Gun telah menjadi Raja.
Seung Yoo murka, ia segera melepas pria itu dan jalan keluar. Cho Hi ingin mengejarnya tapi dicegah Seok Ju. Seok Ju yang keluar mengejar Seung Yoo.
Seok Ju menghadang Seung Yoo, kau mau kemana? Seung Yoo mengarahkan pedang ke Seok Ju, ia akan membantai siapapun yang menghalangi langkahnya.
Seok Ju dengan mudah menjatuhkan pedang Seung Yoo. Apa kau kira kalau aku akan terbunuh dengan orang yang tidak matang dan tidak jelas seperti dirimu?
Seok Ju : Tatapanmu terlihat bagus, dengan tatapan sebagus itu bagaimana kau bisa mati sia-sia? Dia adalah orang yang bisa membunuh saudaranya sendiri tanpa ampun, dan mencuri takhta dari keponakannya sendiri. Dengan kemarahan dan pedang ini apa kau bisa melawan pria kejam itu?
Hari ini, aku tidak akan membiarkanmu pergi. Anggaplah ucapan kakakmu sebagai obat.
Seok Ju mengajak Seung Yoo minum. Seok Ju berusaha membujuk Seung Yoo, aku menyelamatkan pria yang menakutkan. Apa balas dendam adalah segalanya dalam hidupmu?
Jika benar, maka hidupmu akan sangat tidak berarti. Tidak ada kegembiraan, tidak ada kesedihan. Jika hidup begitu keras dan melelahkan, apa artinya hidup itu? Jika hanya untuk hidup seperti itu..maka sebaiknya kau lebih baik mati di pulau itu.
Seung Yoo : Hanya jika aku bisa membunuh Suyang, maka aku bisa mati.
Seok Ju : Hidup untuk mati. Kau..kau sebaiknya lari dengan wanita itu.
Seung Yoo tampak terkejut.
Seok Ju melanjutkan, jika dia adalah Raja maka itu berarti putrinya akan jadi Putri Raja.
Seok Ju : Putri Raja, adalah posisi yang terlalu tinggi dan jauh untuk orang seperti kita bahkan hanya untuk memikirkannya saja. Jadi, rampaslah dia selagi masih bisa diraih.
Seperti waktu itu. Kemanapun kau pergi, lupakan segalanya dan hiduplah dengan normal dengan wanita itu. Bahkan bentuklah keluarga. Jagalah anak-anakmu, kau akan jadi ayah yang sibuk, dan kerja keras. Sesuatu tidak penting seperti balas dendam akan jadi urusan orang lain.
Mata Seung Yoo meredup dan ia mengulang kata2 Seok Ju, lupakan segalanya dan hidup ..ini bagaikan mimpi.
Keduanya tertidur. Lalu Seung Yoo bangun dan duduk. Ia merenung dan memikirkan Se Ryung, sungguh ironis, karena pertama kali mereka bertemu ia mengira Se Ryung adalah Putri Raja.
Seung Yoo keluar untuk latihan pedang. Seok Ju mengawasinya diam-diam. Seung Yoo sudah menetapkan target berikutnya.
Lady Yoon membantu suaminya berpakaian. Lady Yoon tampak terharu dan meneteskan air mata.
Suyang : Istriku.
Lady Yoon berkata ia sangat bahagia, sampai meneteskan air mata. Hari dimana Tuan naik takhta akhirnya tiba, setelah hari ini, Tuan akan terbebas dari jubah ini dan akan mengenakan jubah Raja. Memikirkan itu saja..
Lady Yoon memberi hormat, Yang Mulia, mohon menjadi salah satu penguasa terbesar negeri ini.
Suyang : Istriku, kau juga harus menjadi ibu yang menyayangi negeri ini.
Yah mereka memang partner in crime.
Yeo Ri memohon-mohon, agar Se Ryung keluar. Anda akan ditampar Nyonya lagi jika..
Yeo Ri : Anda suka atau tidak, dia tetaplah ayah Nona.
Akhirnya Se Ryung keluar, tapi ia punya rencana.
Suyang keluar dan semua menyambutnya. Suyang tersenyum lebar melihat Shin Myun dan pasukan sudah siap.
Suyang senang karena akan ke istana dengan menantunya sebagai pengawal, apa yang lebih baik dari ini?
Lady Yoon minta Shin Myun mengawal P. Suyang dengan ekstra hati-hati.
Shin Myun : Saya akan mengawal anda dengan selamat.
Suyang tersenyum dan berpamitan pada anak-anaknya. Ia berkata ke Sung kalau ia sudah melangkah sejauh ini demi putranya. Tidak lama akan ada upacara pengangkatan.
Suyang minta mereka bersiap sebelum masuk istana.
Suyang ke Sung : Kau akan menjadi Pangeran negeri ini, kau harus menggunakan bakatmu untuk posisi itu.
Sung : Putra anda akan bekerja lebih keras untuk memperdalam keahlian literatur dan militer saya.
Suyang senang, bagus.
Se Jeong juga senyum lebar.
Saat melewati Se Ryung, Suyang tidak berkata apapun, ia hanya menepuk bahu Se Ryung dan akan jalan pergi.
Se Ryung tiba-tiba buka suara, Apa Ayah puas sekarang?
Suyang dan semua orang terkejut. Mimpipun Suyang sepertinya tidak akan menyangka kalau putrinya berani menegur di depan semua orang seperti ini.
Se Ryung : Setelah merampas takhta dari keponakan ayah yang masih muda..apa akhirnya ayah puas sekarang?
Suyang : Se Ryung.
Se Ryung : Perkataan kalau ayah terus mengincar takhta. Yang Mulia Putri ternyata benar. Memang benar, Ayah mengincar takhta dan membunuh atau mengasingkan saudara ayah sendiri.
Akhirnya, Ayah menyingkirkan keponakan Ayah yang masih muda. Hentikan menggunakan anak-anak Ayah sebagai alasan.
Sebenarnya Ayah, ini semua adalah keserakahan dan keinginan Ayah yang meminta darah dari orang tidak bersalah.
Sung mencoba menghentikan Se Ryung. Suyang berkata kalau Se Ryung salah paham ia tidak bisa apa-apa.
Suyang : Waktu akan memulihkan kasih sayang antara ayah dan anak.
Se Ryung tidak puas, ia masih protes. Saya dengar "Harimau Besar" sudah muncul. Jika Tuan Kim Jong Seo masih hidup, apa Ayah masih bisa menguasai takhta?
Suyang murka, tutup mulutmu sekarang, jangan memancing kemarahan ayahmu. Patuhlah dan bersiap untuk upacara penobatan.
Se Ryung masih membantah, saya tidak akan menerima mahkota sebagai Putri.
Shin Myun tidak tahan lagi dan menarik Se Ryung, apa kau sudah gila?
Se Ryung mengibaskan tangan Shin Myun. Ia terus saja berseru, saya tidak akan menjadi Putri yang memalukan seperti itu.
Shin Myun menarik paksa Se Ryung untuk menjauh dari situ. Meninggalkan P. Suyang, Lady Yoon dan semuanya. Mereka syok dengan kata2 Se Ryung.
Se Ryung marah, lepaskan aku. Lepaskan aku! Ia masih teriak2, Putri negeri ini cuma Putri Kyung Hye. Hanya dia satu-satunya Tuan Putri!
Shin Myun berhasil membawa Se Ryung ke halaman belakang. Se Ryung mengibaskan tangan Shin Myun, bukankah aku sudah bilang untuk tidak menyentuhku? Lepaskan!
Shin Myun teriak, jangan keras kepala lagi. Meskipun kau menolak penobatan resmi, apa kau pikir ini akan mencegahmu menjadi seorang Putri? Pada saat Pangeran duduk di takhta, tidak peduli dimanapun Nona berada, kau akan tetap dipanggil Tuan Putri dan akan diperlakukan sebagai Putri.
Jadi hentikan penolakan ini. Tolong masuklah ke istana. Tidak peduli betapa kau ingin melarikan diri, kau tetap ditakdirkan menjadi Putri dan aku akan menjadi Pangeran Pendamping.
Se Ryung : Kata siapa kau akan menjadi Pangeran Pendamping? Apa kau masih percaya kalau aku akan menikahimu? Jika kau mau menghabiskan hidupmu bersama mayat, maka silahkan saja.
Shin Myun menatap Se Ryung dengan tajam, ia sangat tersinggung. Akhirnya Shin Myun berbalik dan pergi. Se Ryung hanya memandangnya dengan marah.
P. Kyung Hye dan Jung Jong menunggu di luar istana. Mereka akan menjemput Danjong.
Tiba-tiba terdengar seruan, Yang Mulia tiba.
P. Kyung Hye dan Jung Jong masih harus menyesuaikan diri bahwa itu adalah sebutan baru untuk Suyang. Mereka menepi dan terpaksa membungkuk sedikit.
Suyang pura2 tanya, apa kalian datang untuk menjemput Raja yang turun takhta?
Jung Jong membenarkan. Suyang berkata kalau Danjong akan kesepian saat ia pindah ke Istana Chang Deok, aku merasa senang kalau kalian sering mengunjunginya.
Suyang jalan masuk dan P. Kyung Hye memaksakan diri mengucapkan selamat.
P. Kyung Hye : Anda sudah mendapatkan posisi ini dengan harga banyak jiwa. Saya harap itu bisa digunakan dengan tulus untuk menjaga rakyat, untuk membersihkan darah yang sudah tercurah.
Suyang dengan dingin mengucapkan terima kasih, aku akan mengingat itu. Lalu jalan masuk.
P. Kyung Hye menahan diri untuk tidak menangis, setelah Suyang menghilang, ia tidak tahan dan menangis tersedu-sedu. Jung Jong menahannya.
Jung Jong minta P. Kyung Hye menahan tangisnya saat Danjong keluar. Kau harus kuat, jika Yang Mulia keluar, kau harus menyambutnya dengan wajah bahagia.
Danjong menyiapkan diri keluar dari istana, ia sudah menghabiskan masa kecil sampai remaja di tempat ini dan sekarang harus keluar begitu saja. Danjong mengenang saat mendiang Raja Munjong hampir meninggal, Hong Wi..
Saat Kim Jong Seo bersumpah melindunginya sampai mati. Sementara di luar, para Kasim dan dayang istana yang melayaninya menangis sedih.
Dilain sisi, Suyang masuk istana dengan puas. Ia memandang takhta lalu mengenakan jubah kerajaan dibantu para dayang.
Danjong akhirnya keluar dari Daejeon. Diiringi tangisan pejabat, dayang dan kasim yang setia padanya. Yang Mulia..Yang Mulia..
Suyang jalan ke Daejeon diiringi Shin Suk Joo dan para menteri lainnya. Suyang duduk di takhta, ia memandang semua yang ada di sisinya dengan puas.
Danjong keluar dan menemui kakak beserta iparnya. Mereka menyambut Danjong dengan haru. P. Kyung Hye menggenggam tangan adiknya, berusaha keras menyembunyikan rasa sedih.
Suyang berkata kalau ia adalah orang dengan penuh kekurangan, tapi ia dipercayakan tugas besar oleh Raja terdahulu, dan juga mewarisi banyak masalah pemerintahan. Tapi Suyang (Seharusnya Raja Sejo, tapi aku masih belum menerimanya. Sejarah memang kejam.) tetap ingin membagi kebahagiaan dengan masyarakat.
Suyang mengadakan jamuan pribadi dengan sekutu dekatnya. Ia berterima kasih karena tanpa mereka, Suyang tidak akan ada disini saat ini.
Semua membenarkan, tapi tanpa pemimpin yang hebat, bagaimana bisa mendapatkan pengikut yang hebat? Shin Suk Joo masih tetap hati-hati dan memperingatkan, kalau Suyang harus benar2 hati-hati dengan mereka yang akan menentang Yang Mulia diistana.
Suyang geli, Beom Ong akan selalu disana mengingatkanku.
Shin Suk Joo : Ini adalah awal. Yang Mulia adalah Pangeran yang tepat untuk duduk di takhta. Kita harus mengumumkan pada semua orang tentang ini. Dan juga, anda seharusnya membuktikan pada dunia kalau anda adalah orang yang bisa membawa kembali kedamaian seperti yang diraih Raja Sejong.
Suyang ketawa, aku tahu. Tapi tolong berikan aku sedikit waktu hari ini. Jalan yang sudah kita lalui sangat sulit. Ada baiknya untuk menikmati arak yang bagus bersama teman baik sebentar saja.
Shin Suk Joo minta maaf.
Kwon Ram menghela nafas, jika P. Onyeong masih hidup, ia pasti sangat bahagia.
Suyang melihat meja P. Onyeong yang kosong dan tiba2 introspeksi diri, sudah banyak jiwa yang dikorbankan untuk mendapatkan posisi ini. Aku sudah bertanya pada diriku ribuan kali...Mengapa kau sangat menginginkan posisi ini? (telat om)
Suyang : Apa ini posisi yang membuat darah mendidih?
Shin Suk Joo : Apa anda sudah mendapatkan jawabannya?
Suyang hanya tersenyum dan Han Myung Hoe mencairkan suasana dengan berkata kalau semua merasa depresi, kenapa harus mencari jawabannya? Ayo..ayo kita minum, kita singkirkan dulu masalah rumit ini. Ayo minum.
(Han Myung Hoe kelak akan menuai kejahatannya, selama masa hidup ia banyak memenggal kepala orang. Ternyata saat ia mati, kuburnya dibongkar dan kepalanya dipenggal oleh P. Yeonsanggun, Raja ke-12 Joseon.)
No Geol mencoba merayu Soaeng. No Geol ingin mengajak Soaeng jalan-jalan besok pagi.
Soaeng : Buat apa?
No Geol ingin membelikan binyeo untuk Soaeng.
Soaeng senang, benarkah? terima kasih. No Geol juga mulai berani, besok kita jalan-jalan di pasar dan membeli tusuk konde. Karena kita beli tusuk konde, kita atur rambutmu kembali di tempat tidur.
Soaeng marah, ia berdiri dan langsung menendang No Geol tepat di bagian kelemahannya (ha!) No Geol kesakitan setengah mati, seperti hampir pingsan.
No Geol justru melihat anak buah Gong Chil Gu. No Geol mengeluh, kenapa mereka datang sekarang?
No Geol dan Soaeng langsung lari ke dalam. No Geol mencari Seok Ju. Kakak! Kakak! anak buah Gong Chil Gu datang lagi.
Mu Yeong juga memanggil Seok Ju. Seok ju langsung keluar, ia mengeluh karena Seung Yoo tidak ada. No Geol dengan pengecut mengunci diri dalam kamar.
Seok Ju turun bersama Mu Yeong, kali ini Mu Yeong juga menghunus pedang (dia kan sebenarnya laki!)
Anak buah Gong Chil Gu saling memandang, lalu tanpa disangka, mereka berlutut di depan Seok Ju. Hyungnim. Kami mohon, ampuni kami. Kami benar2 tidak bisa terus mengikuti Gong Chil Gu. Kami mohon, ijinkan kami ada di samping kakak lagi. Kakak..
Seok Ju kaget, ia berpandangan dengan Cho Hi yang tersenyum tipis.
Berita ini jelas sampai ke telinga Gong Chil Gu yang ngamuk-ngamuk. Apa? mereka ke tempat Seok Ju? Chil Gu meraung-raung, aku sudah digigit, aku digigit sekawanan anjing. Aku sudah digigit. Anjing2 kotor itu.
Gong Chil Gu akhirnya ingat tawaran Shin Myun, ia tanya ke bawahannya, orang yang mencariku itu, ia berkata kalau ia adalah pejabat Hanseongbu, ya kan? Mereka mencari orang yang menentang Suyang daegun.
Chil Gu menyeringai, sepertinya aku, Gong Chil Gu akan memberikan informasi yang berharga.
Ja Beon lapor pada Shin Myun kalau ada orang yang pernah datang ke kediaman P. Onyeong untuk mencari keluarga Kim Jong Seo.
Shin Myun terkejut dan ingin tahu siapa orang itu. Ja Beon belum tahu, katanya seperti orang kurang waras. Shin Myun minta Ja Beon pergi.
Tiba-tiba Shin Myun sadar, ayahnya ada dalam bahaya. Ia bergegas pergi.
Benar, Seung Yoo sudah mengintai Shin Suk Joo. Ia melihat ayah Shin Myun pulang dengan tandu. Ada 4 pengawal Hanseong jalan di depan tandu.
Seung Yoo tiba-tiba melompat dari atas dan menghadang Shin Suk Joo.
Shin Suk Joo kaget, siapa kau? Beraninya menghadang jalanku.
Shin Suk Joo memerintah pengawal membunuh Seung Yoo. Tapi Seung Yoo berhasil mengatasi mereka dengan mudah dan cepat.
Ini menggentarkan 4 tukang tandu yang tidak punya keahlian bela diri. Mereka langsung meletakkan tandu Shin Suk Joo dan lari menyelamatkan nyawa mereka.
Tinggal Seung Yoo dan Shin Suk Joo. Seung Yoo mengarahkan pedang ke leher Shin, siap menebasnya.
Tepat di saat kritis, Shin Myun datang menangkis pedang Seung Yoo. Ia datang bersama Ja Beon dan pasukan.
Shin Myun minta Ja Beon mengantar ayahnya ke dalam dan ia menghadapi Seung Yoo.
Shin Myun : Apa kau yang menculik Nona? Siapa kau sebenarnya? Apa mungkin...
Shin Myun tampak curiga, tapi tidak lama karena Seung Yoo langsung menyerang.
Mereka bertempur puluhan jurus, keduanya seimbang. Tapi Shin Myun berhasil melukai wajah Seung Yoo.
Ini membuat topeng Seung Yoo sedikit tertarik ke bawah.
Seung Yoo menguasai diri dan menyerang Shin Myun lagi, ia berhasil melukai tangan Shin Myun. Membuat pedang Shin Myun jatuh.
Seung Yoo mengarahkan pedang ke kepala Shin Myun.
Ja Beon dan pasukannya datang. Shin Myun teriak agar mereka menyalakan obor.
Seung Yoo terkejut dan segera menutupi wajahnya, ia langsung melarikan diri. Pasukan Hanseong mengejarnya.
Prof Lee mengunjungi Jung Jong dan mendengar kalau Myun terluka. Ia terkejut, Prof berkata orang itu pasti sama dengan yang membunuh P. Onyeong.
Prof Lee mendengar tentang tulisan "Harimau Besar" di baju mendiang P. Onyeong, lalu ia tanya apa benar bukan Jung Jong yang melakukan semuanya itu? (Guyon si Prof ini, Jung Jong tidak bisa berkelahi.)
Jung Jong menggeleng, bukan.
Prof lega dan ia tanya apa Jung Jong tahu siapa pelakunya. Jung Jong teringat kata2nya pada Seung Yoo mengenai musuh tidak kelihatan itu dan ia menyadari sesuatu.
Jung Jong mengaku mungkin ia tahu orangnya. Tapi masih ragu untuk mengatakannya, saat tiba2 terdengar bunyi kerikil di jendelanya.
Prof dan Jung Jong kaget. Jung jong permisi keluar. Seung Yoo muncul dan memanggilnya.
Jung jong menutupi kecemasannya, ia dengan santai tanya darimana Seung Yoo dapat luka itu.
Seung Yoo mengalihkan pandangannya, bukan apa-apa. Jung Jong tanya apa Seung Yoo yang melakukan semua ini pada P. Onyeong dan Myun.
Seung Yoo diam saja.
Jung Jong menasihati : Seung Yoo-ah, apa yang kukatakan waktu itu saat aku marah, adalah salah. Jangan memikirkan balas dendam lagi. Aku tidak ingin melihatmu dalam bahaya.
Tiba2 Prof Lee keluar, apa kau baru mengatakan Seung Yoo?
Seung Yoo kaget dan berbalik. Ia memandang Profnya. Prof Lee tampak terkejut, lalu mendekati Seung Yoo. Ia memegang wajah Seung Yoo dan merasakan darah di jarinya, kau berdarah. Sepertinya kau benar2 masih hidup.
Jung Jong menahan tangisnya. Prof memeluk Seung Yoo sambil menangis, oh kau benar2 hidup..Seung Yoo kau benar2 hidup selama ini.
Seung Yoo juga menangis.
Prof Lee mengajak Seung Yoo bicara di dalam. Ia merasa sedih, bagaimana wajah ceriamu berubah menjadi seperti ini?
Seung Yoo diam saja. Memang wajahnya tampak sedih, muram, tertekan, lelah, sakit hati, dll tapi keren :)
Prof tidak mengerti bagaimana Seung Yoo bisa membunuh orang. Tolong hentikan.
Seung Yoo berkata tidak mungkin sekarang.
Prof : Aku tidak ingin kau menghancurkan dirimu sendiri, jika mendiang ayahmu tahu ini, ia akan merasakan hal yang sama. Kau menjadi seperti ini, rasanya adalah kesalahanku juga.
Jika kami para tetua menghentikan Suyang, kau tidak akan melalui penderitaan seperti ini. Meskipun sudah terlambat, tapi gurumu ini akan berjuang. Jangan melakukan hal berbahaya lagi.
Seung Yoo : Saya pasti akan membunuhnya.
Prof : Seung Yoo.
Seung Yoo : Guru, anda harus menjalani jalan anda dan saya akan menjalani jalan saya.
Seung Yoo memberi hormat dan pergi. Prof memanggilnya, Seung Yoo!
Shin Myun menghadap Suyang di istana dan lapor. Suyang tanya, jadi sekarang giliran Beom Ong?
Shin Myun membenarkan.
Suyang tanya apa Shin Myun belum menemukan sesuatu tentang orang itu.
Shin Myun : Belum ada petunjuk.
Suyang : Kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Aku harus membawa keluargaku ke istana secepat mungkin.
Shin Myun : Saya akan pergi dan memberi tahu mereka.
Suyang minta Shin Myun segera menemukan siapa yang pura2 jadi "Harimau Besar" itu. Shin Myun mengiyakan.
Lady Yoon marah2 lagi pada Se Ryung. Apa kau benar2 tidak mau mematuhi ibumu? Bukankah aku berkata kalau upacara penobatan-nya adalah besok pagi? Kita harus mulai memilih perabotan. Kenapa kau sangat tidak patuh? Cepat keluar.
Keluar, agar pelayan bisa mengemasi barang2mu.
(Pikiran Se Ryung penuh dengan ketidakadilan yang diterima keluarga Raja, dan ibunya memintanya memilih perabotan? yeah right..)
Se Ryung : Saya sudah berkata kalau saya tidak akan mengambil bagian dalam penobatan ini.
Lady Yoon : Jika kau terus seperti ini, aku akan menyeretmu keluar. Dengan menjadi anak yang tidak setia pada Yang Mulia Raja, kau akan membuatnya menjadi bahan tertawaan orang.
Se Ryung tidak percaya : Yang Mulia? Apa ibu barusan menyebut Ayah "Yang Mulia"?
Lady Yoon : Dia yang paling diutamakan di negeri ini, Joseon. Tentu saja aku harus memanggilnya, Yang Mulia.
Se Ryung : Tidak peduli apa yang ibu lakukan, saya tidak akan memasuki istana.
Lady Yoon : Kau akan masuk. Sama seperti saat kau mencoba menyelamatkan Kim Seung Yoo waktu itu, apa kau mau memotong lehermu lagi? Meskipun kau melakukannya, kali ini kau akan melihat pedang di leher ibumu juga.
Se Ryung : Ibu.
Lady Yoon : Besan kita hampir terbunuh oleh seseorang dan demi melindungi ayahnya, Petugas Shin telah terluka. Jika kau bertemu dengannya, bersikap lembutlah. Demi mencari penculikmu, ia pergi untuk mulai memeriksa di dermaga Mapo. Tapi ia sudah terluka dalam pertempuran dengan pembunuh itu.
Setelah Lady Yoon pergi, Se Ryung justru gelisah. Ia mencemaskan Seung Yoo.
Paginya, saat keluarga Suyang bersiap untuk pergi ke istana, Yeo Ri dengan panik menunjukkan surat Se Ryung pada Lady Yoon, Nona menghilang.
Lady Yoon membaca surat Se Ryung : Saya harus pergi ke suatu tempat dan akan segera kembali.
Lady Yoon pusing. Ngidam apa waktu hamil Se Ryung bu? hahaha..
Shin Myun mendapat kunjungan Gong Chil Gu. Chil Gu berkata bukankah Shin Myun minta jika ia menemukan tersangka sekitar dermaga Mapo, ia harus menemuinya?
Chil Gu : Aku sudah bertanya-tanya. Ada gibang bernama Bing Ok Gwan yang menampung orang2 yang berhasil lari dari kapal menuju P. Gang Hwa.
Se Ryung juga mendekati Mapo dan tanya lokasi dermaganya. Se Ryung terkejut karena melihat Shin Myun dan pasukannya. Ia bergegas sembunyi.
Seok Ju terkejut dengan keributan pagi ini, ia membangunkan No Geol dan mengeluh karena Seung Yoo menghilang lagi.
Seok Ju minta No Geol mencari Seung Yoo. Kalau ketemu, cegah dia pulang kesini. Seok Ju akan menahan mereka.
Diluar, Gong Chil Gu teriak2 : Kakak, bukan Tuan. Anjingmu kembali untuk menggigit pemiliknya. Cepat keluar.
Seok Ju memaki, dasar Gong Chil Gu brengsek.
Shin Myun memberi kode untuk menyerbu. Pasukan Hanseong masuk ke Bing Ok Gwan.
Seung Yoo sedang menunggu pedang baru di sebuah toko pandai besi.
No Geol lari mencari Seung Yoo dan anehnya ia tidak melihat Seung Yoo yang justru heran melihat No Geol lari pagi2 sekali.
Shin Myun curiga kalau tersangkanya kabur. Mereka keluar, untuk mengejar.
Seung Yoo masih jalan tanpa menyadari apa yang terjadi.
Terdengar keributan dan Seok Ju juga melarikan diri. Pasukan Shin Myun mengejarnya, tangkap dia!
Seung Yoo melihat Seok Ju kabur dan melihat Shin Myun.
Shin Myun jalan cepat sambil menoleh ke arah Seung Yoo berdiri. Mereka hampir saja bertatapan mata ketika tiba-tiba...
Sebuah tangan menarik Seung Yoo untuk sembunyi di balik kain hanbok yang dipajang di jalan.
Seung Yoo kaget. Karena Se Ryung berdiri di depannya.
Shin Myun menoleh dan hanya melihat kain2 yang tertiup angin.
Se Ryung, membuktikan kalau ia masih hidup dan menyelamatkan Seung Yoo.
PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15]
The Princess'Man episode 16
On Monday, December 5, 2011 Labels: The Princess'Man
No comments:
Post a Comment