Seung Yoo masih menunggu pedang barunya di tukang pandai besi. Sama sekali tidak tahu kalau akan ada kekacauan di Bing Ok Gwan.
Se Ryung jalan mencari Bing Ok Gwan dan melihat Shin Myun bersama pasukannya. Se Ryung segera sembunyi.
Seok Ju dan No Geol melihat pasukan yang mengepung Bing Ok Gwan. Seok Ju langsung minta No Geol mencari Seung Yoo dan melarangnya kembali ke Bing Ok Gwan.
Seok Ju sendiri mengalihkan perhatian Shin Myun dan pasukan.
Seung Yoo jalan mendekati Bing Ok Gwan, ia heran melihat No Geol yang lari melewatinya. Seok Ju juga lari-lari dikejar pasukan Shin Myun.
Seung Yoo hampir ketahuan oleh Shin Myun saat sebuah tangan menariknya ke balik kain2 yang dijual dipinggir jalan.
Seung Yoo terkejut, apalagi saat melihat Se Ryung berdiri di depannya. Memandangnya dengan mata penuh senyum.
Seung Yoo terpana sekejap kemudian sadar lalu mengibaskan tangan Se Ryung dan akan pergi.
Se Ryung menahannya, Jika kau tertangkap, apa yang akan kau lakukan?
Seung Yoo : Mengapa kau pergi kesini?
Se Ryung : Ada yang harus kukatakan padamu.
Seung Yoo tidak ingin mendengar. Se Ryung mendesaknya, aku hidup atau mati, apa kau benar2 tidak peduli lagi?
Seung Yoo jalan keluar dari tirai2 kain itu tapi langkahnya terhenti.
Ia melihat Seok Ju yang digelandang pergi oleh pasukan Shin Myun.
No Geol lari2 mendekati Seung Yoo, adik, kau kemana saja? Hyungnim memintaku untuk menghentikanmu apapun yang terjadi.
Seung Yoo tidak menjawab dan jalan terus.
No Geol baru menyadari Se Ryung, kau kan..yang waktu itu menahan anak panah demi adik? Kau masih hidup?
No Geol berkata meskipun Seung Yoo tidak mengatakan apapun, ia tahu kalau sebenarnya Seung Yoo mencemaskan Se Ryung.
Seung Yoo jalan lebih cepat lagi. No Geol mengajak Se Ryung menunggu di Bing Ok Gwan. No Geol harus mengikuti Seung Yoo.
Se Ryung minta No Geol membantu Seung Yoo.
No Geol minta Muyeong menjaga Se Ryung, Nona ini adalah tamu adik. Cho Hi ingin tahu apa yang terjadi.
Mu Yeong lapor kalau Seok Ju tertangkap, sementara Seung Yoo dan No Geol mengikuti Seok Ju.
Mu Yeong minta Se Ryung menunggu dan So Aeng heran siapa Se Ryung.
Mu Yeong : Tamu pengawalmu.
Soaeng terlihat curiga.
Seok Ju dibawa ke Hanseungbu. Seok Ju berkata kalau ia dijebak oleh Gong Chil Gu. Di dermaga Mapo tidak ada yang tidak mengenal dirinya.
Seok Ju : Maksudku, bagaimana petugas Hanseong tidak tahu ini? Kalau di gibang Cheong Pung Gwan ada Han Myung Hoe, maka di Bing Ok Gwan - Mapo, ada aku, Jo Seok Ju.
Shin Myun ingin tahu apa Seok Ju tidak ada dalam kapal yang membawa tahanan diasingkan ke pulau Gang hwa.
Seok Ju mengaku memang ada di dalam kapal. Ia hampir saja jadi hantu air dan tenggelam ditengah lautan. Aku susah payah lolos dari maut. Katakan, apa itu juga salahku?
Shin Myun : Kapal itu berisi orang2 yang terlibat kejahatan berat.
Seok Ju mendengus, jangan membuatku ketawa. Bagiku, mereka telihat seperti satu grup penjahat yang diseret kesana tanpa alasan.
Shin Myun tersinggung, jadi menurutmu..mereka ada di kapal itu tanpa alasan?
Seung Yoo ingin menunggu sampai malam dan menyusup ke Hanseong. No Geol syok.
Seok Ju : Tanya saja pada Gong Chil Gu. Diantara para penjahat yang dituduh bersalah yang seharusnya ada di kapal, sebagian dari mereka sudah mati karena disiksa.
Seorang oknum dari Nae Geum Bu menerima suap dari Gong Chil Gu, dan memenuhi tempa2 yang kosong dengan orang lain.
Shin Myun menyinggung tentang putra PM Kim Jong Seo. Apa kau mengingatnya?
Seok Ju : Bagaimana aku bisa tahu putra Kim Jong Seo? Selain aku, semuanya sudah mati.
Shin Myun : Benarkah?
Seok Ju : Aku tidak punya alasan untuk berbohong.
Shin Myun dan Ja Beon tidak punya alasan lain, mereka harus melepas Seok Ju.
Gong Chil Gu menunggu di halaman Hanseong, ia puas karena mengira semua akan berjalan lancar. Melenyapkan Seok Ju dan mendapatkan imbalan besar dari Shin Myun.
Chil Gu kaget saat tiba2 Seok Ju muncul dan menariknya. Kau sebaiknya tidak melakukan hal-hal yang akan memperpendek usiamu.
Seok Ju melempar chil Gu. Lalu jalan keluar.
Shin Myun dan Ja Beon muncul, mereka juga marah. Shin Myun mengarahkan pedang ke Chil Gu. Jangan memanfaatkan aku untuk membalaskan dendam pribadimu. Ini cukup membuat Chil Gu tidak berkutik lagi.
Seok Ju keluar dan segera disambut No Geol dan Seung Yoo. No Geol omong besar lagi, kalau ia berencana masuk ke dalam untuk menyelamatkan Seok Ju.
Seok Ju hanya mengangguk-angguk saja dan minta semuanya pergi dari situ. Ia berkata ke Seung Yoo kalau tempat ini berbahaya baginya, ketiganya segera pergi.
Cho Hi tidak sabar, ia ingin pergi melihat Seok Ju. Mu Yeong mencegahnya, apa yang bisa dilakukan Cho Hi meskipun pergi.
Cho Hi : Berapa lama aku harus menunggu? Siapa tahu kemana mereka akan membawanya.
Mu yeong akan pergi saat Seok Ju pulang bersama No Geol dan Seung Yoo. Cho Hi lega tapi tidak banyak bicara.
Se Ryung lega melihat Seung Yoo. Seung Yoo tidak percaya melihat Se Ryung masih tetap menunggunya.
So Aeng langsung lari merangkul lengan Seung Yoo, Orrabeoni, kau kemana saja? So Aeng mencemaskanmu.
Seok Ju meninggalkan mereka dan naik menyusul Cho Hi. Se Ryung tampak cemburu melihat Soaeng. Seung Yoo tahu itu dan melepaskan diri dari Soaeng.
Lebih bagusnya lagi, Seung Yoo menarik Se Ryung keluar.
No Geol terpukau, dia agresif. Lalu menahan Soaeng yang ingin menyusul Seung Yoo.
Soaeng kesal sekali, siapa gadis itu sebenarnya?
No Geol : Sang Putri. Posisi yang tidak bisa kau tandingi.
Soaeng : Apa?
Diluar, Seung Yoo melepaskan tangan Se Ryung dan berbalik pergi. Se Ryung menahannya lagi, apa kau tidak ingin melihat keluargamu?
Seung Yoo tidak percaya. Tapi Se Ryung menegaskan kalau Ah Kang dan kakak ipar Seung Yoo masih hidup, bukankah aku sudah pernah mengatakan ini padamu? Lihatlah sendiri, Guru.
Seung Yoo masih tampak skeptis, Se Ryung terus mendesaknya, ayo pergi. Tempatnya cukup jauh.
Seung Yoo akhirnya memutuskan percaya dan berkuda bersama Se Ryung ke tempat yang dimaksud. Se Ryung menahan nyeri di punggungnya karena luka tembakan panah yang belum pulih benar.
Seung Yoo ingin menyentuh punggung Se Ryung tapi mengurungkan niatnya.
Seung Yoo menghentikan kuda dan turun. Ia memutuskan menjalankan kuda perlahan agar Se Ryung tidak terlalu kesakitan.
Suyang bertemu dengan Shin Suk Joo dll. Ia lega karena Shin Suk Joo selamat. Suyang tanya wajah penyerang itu tapi Shin Suk Joo tidak melihatnya, saat itu gelap dan ia mengenakan topeng.
Suyang berkata jika tidak ada Shin Myun, ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Sudah jelas kalau Dae Ho mengincar para pejabat 'berjasa'.
Shin Suk Joo lebih mencemaskan rombongan utusan dari Ming yang akan tiba sebagai pengakuan untuk Suyang. Jika pihak Ming (Cina) setuju dengan pengangkatan ini, para sarjana dari Jiphyeonjeon yang mengkritik pengangkatan Suyang akan menutup mulut mereka.
Shin Suk Joo takut jika utusan Ming itu tiba dan mereka menemukan kejanggalan karena Suyang sudah merebut takhta dari keponakannya yang masih muda, ia tidak tahu apa yang akan terjadi. Apa reaksi mereka.
Suyang minta Shin Myun menjaga ibukota selama utusan Ming tiba.
Shin Myun mengerti.
Han Myung Hoe bicara, ini semua...karena Raja yang sudah turun takhta/mantan Raja masih hidup.
Han ingin setelah utusan Ming mengakui pengangkatan Suyang dan kembali ke Cina, Suyang harus segera melenyapkan mantan Raja.
Kasim lapor kalau Ratu sudah tiba di istana.
Suyang menghentikan dulu pertemuan dan menyambut istri juga keluarganya. Selamat datang, Nyonya.
Suyang heran kenapa tidak melihat Se Ryung.
Lady Yoon memberikan alasan Se Ryung masih perlu waktu untuk menenangkan diri. Suyang kesal, dia itu Putri Raja, bagaimana ia bisa berkeliaran saja?
Lady Yoon minta maaf, ini salahnya. Ia gagal mengendalikan Se Ryung.
Suyang minta Shin Myun segera mencari Se Ryung dan membawanya masuk istana, segera.
Shin Myun mengiyakan.
Se Ryung melihat pedagang sepatu dan minta Seung Yoo menghentikan kuda. Ia melihat2 sepatu dan memilih sepasang sepatu untuk anak perempuan.
Seung Yoo menatap Se Ryung dengan pandangan lembut. Ia sudah mulai melunak perasaannya.
Se Ryung menunjukkan sebuah rumah pada Seung Yoo, ini tempatnya. Kau bisa pergi dan melihatnya sendiri. Apa mereka benar2 masih hidup.
Se Ryung : Ini adalah tempat yang diberikan oleh Petugas Shin untuk mereka. Kukira lebih baik mencari tempat lain.
Seung Yoo jalan perlahan mendekati rumah itu. Ia tidak melihat Lady Ryu dan Ah Kang jalan dibelakangnya. Lady Ryu menjatuhkan tempayan dan mengejutkan Seung Yoo.
Seung Yoo berbalik dan syok melihat keduanya.
Ah Kang yang pertama bereaksi, ia menangis dan lari ke arah Seung Yoo. Paman!
Seung Yoo langsung memeluk Ah Kang. Lady Ryu gemetaran dan melihat Seung Yoo dari atas ke bawah, ia tidak percaya adik iparnya masih hidup.
Ah Kang melepas pelukannya dan membelai pipi pamannya, apa kau benar2 pamanku? Seung Yoo tersenyum dan mengangguk.
Ah Kang ke ibunya, Uhmonim, ini paman. Paman sudah kembali.
Lady Ryu menangis, kau masih hidup.
Ah Kang memeluk Seung Yoo lagi erat2, Se Ryung tersenyum lega melihat mereka.
Lady Ryu menjelaskan kalau Se Ryung menolong Ah Kang saat anak itu hampir meninggal di tahanan, lalu membawanya ke tabib.
Se Ryung juga membantu mereka bebas dari kediaman pria yang lebih buruk dari hewan buas.
Seung Yoo mengajak mereka pindah, lingkungannya tidak terlalu baik tapi akan lebih baik daripada disini.
Lady Ryu langsung setuju, kemanapun kami akan ikut denganmu, karena kita keluarga.
Ah Kang menemui Se Ryung. Se Ryung langsung memberikan sepatu baru itu untuk Ah Kang sambil membelai kepala Ah Kang.
Lady Ryu tersenyum melihat keduanya. Ah Kang kembali dan memamerkan sepatu barunya, ini cantik sekali kan? kakak memberikan ini untukku.
Ah Kang : Kakak berkata kalau kita harus melupakan kenangan buruk dan kalau paman harus hidup bahagia bersama kami di tempat yang jauh, sangat jauh.
Lady Ryu merasa bersalah karena tidak sempat mengucapkan terima kasih pada Se Ryung yang sudah mempertemukan mereka.
Seung Yoo menoleh dan tidak menemukan Se Ryung, ia segera menyusulnya.
Seung Yoo menahan tangan Se Ryung, terima kasih. Tapi kelak, kuharap kita tidak akan pernah bertemu lagi.
Seung Yoo melepaskan tangan Se Ryung. Se Ryung memberi hormat tanpa bicara lalu jalan pergi.
Seung Yoo hanya memandang punggung Se Ryung yang semakin menjauh. Tidak rela melepasnya, tapi tidak bisa menahannya.
Lady Ryu tanya apa Seung Yoo dan Nona itu saling mencintai. Aku ingin tahu dari keluarga mana ia berasal..
Seung Yoo menyangkalnya, kita tidak perlu bertemu dengannya lagi.
Shin Myun pergi ke kediaman P. Kyung Hye. Ia mencari Se Ryung. P. Kyung Hye terkejut mendengar Se Ryung menghilang.
P. Kyung Hye tidak percaya kalau Se ryung melarikan diri dari rumah karena menolak pemberian gelar.
Shin Myun : Apa dia benar2 tidak datang kesini?
P. Kyung Hye : Mana mungkin dia kesini. Apa dia mau pamer kalau dia sudah menjadi Putri Raja? Atau dia ingin merayakannya denganku?
Shin Myun : Jika dia datang...
P. Kyung Hye : Kami mengerti, sekarang tolong pergi.
Sebenarnya Se Ryung benar2 ke kediaman Kyung Hye. Ia melihat Shin Myun dan sembunyi. Sepupunya ngomel, dia melarikan diri? dia memang seperti itu.
Se Ryung akan pergi lagi tapi kali ini Kyung Hye melihatnya, kau pikir kau mau pergi kemana?
Se Ryung menghadap Kyung Hye. Kyung Hye tidak mengira Se Ryung akan benar2 tanpa punya malu datang menemuinya.
Se Ryung : Saya tahu tidak seharusnya saya pergi kesini tapi saya tidak punya tujuan dan tidak ada orang lain yang bisa saya jadikan curahan hati.
P. Kyung Hye : Bagaimana kau bisa tidak memiliki tujuan? Bukankah istana sekarang adalah rumahmu?
Se Ryung diam saja, P. Kyung Hye tanya, kenapa? Apa kata2ku terlalu kasar?
Se Ryung berkata selama ini P. Kyung Hye pasti sangat kesal padanya yang sama sekali tidak tahu tentang ayahnya.
P. Kyung Hye : Sekarang kau sudah tahu, tapi meskipun demikian, apa kau pikir gelar sebagai Putri Raja adalah sesuatu yang bisa kau tolak?
Se Ryung berkata tidak akan menolaknya lagi. Saya akan masuk istana. Lalu, saya akan terus menanyakan pada diri sendiri pertanyaan Putri.
P. Kyung Hye : Pertanyaan apa maksudmu?
Se Ryung : Anda pernah bertanya apa saya akan mampu melawan ayah saya sendiri. Saya akan mengamati segala yang dilakukan ayah baru saya akan menemukan jawabannya.
Jika Raja tidak melakukan hal yang benar demi kebaikan rakyat, saya akan berusaha keras menghentikannya.
P. Kyung Hye tidak percaya, Se Ryung..
Se Ryung : Bagi saya, Putri negeri ini, hanyalah anda, Tuan Putri, Putri Kyung Hye. Saya datang hanya untuk mengatakan ini pada anda.
Se Ryung memberi hormat dan pergi.
Seung Yoo menggendong Ah Kang pulang ke Bing Ok Gwan bersama Lady Ryu. Semua melongo melihatnya.
Cho Hi ingin tahu siapa mereka. So Aeng syok, Orrabeoni apa kau sudah menikah? Lalu siapa wanita yang tadi? No Geol kagum karena mengira Seung Yoo sudah punya istri, anak plus kekasih.
Seung Yoo segera meluruskan, ini kakak iparku dan keponakanku. Aku ingin mereka tinggal di kamarku sementara ini.
Cho Hi : Tanggungan selalu menyebalkan, jika kau bisa kerja boleh tinggal. Kalau tidak pergi saja. Kau bisa apa?
Seung Yoo : Aku akan kerja lebih banyak lagi.
Lady Ryu : Tidak apa-apa, adik. Aku tidak ingin menjadi beban. Aku bisa masak dan juga bersih-bersih.
Cho Hi setuju. Seok Ju membujuknya untuk memberikan kamar tersendiri, kita punya banyak kamar kosong kan?
Cho Hi : Terserah.
Cho Hi pergi meninggalkan mereka. So aeng langsung membawakan buntalan milik Lady Ryu. Sementara Seok Ju langsung menggendong Ah Kang haha..
Seung Yoo minta Lady Ryu bertahan di tempat ini untuk sementara. Aku akan mulai mencari tempat yang lebih baik.
Lady Ryu : Tidak apa-apa. Dibandingkan dengan mereka yang sudah mati, bahkan tempat seperti ini bisa dikatakan sebagai tempat yang baik.
Adik ipar, kau berhasil kembali dengan selamat. Ini pasti Ayah dan Kakakmu yang sudah membantu kita dari tempat mereka.
Seung Yoo menunduk, ia menahan sedihnya. Aku pergi dulu. Lady Ryu mengangguk, baiklah. Tapi saat Seung Yoo akan pergi, Ah Kang tidak mau melepaskan tangan pamannya.
Seung Yoo terharu.
Lady Ryu jadi ingat wanita yang mencari Seung Yoo, apa dia adalah Nona itu? Apa dia benar2 bukan kekasihmu, Adik ipar?
Seung Yoo : Tidak ada alasan bagi kami untuk bertemu lagi. Dia juga bukan orang yang seharusnya kau temui.
Ah Kang bicara dalam tidur, paman...
Seung Yoo keluar dari kamar mereka dan menghela nafas diluar.
Se Ryung jalan keluar dari kediaman P. Kyung Hye. Shin Myun menunggunya, siap membawa Se Ryung ke istana.
Suyang puas sekali, seperti yang kuharapkan, Petugas Shin telah menemukanmu lagi.
Lady Yoon : Ini takdir. Yang Mulia, tolong segera tentukan tanggal pernikahan Putri.
Suyang : Aku akan melakukannya.
Se ryung menyela : Putri anda ingin mengatakan sesuatu.
Se Ryung berkata kalau dalam kehidupan ini, ia tidak akan menikah dengan siapapun. Suyang, Lady Yoon, Shin Myun kaget.
Se Ryung : Saya dipaksa melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak saya. Menjadi Putri Raja sudah cukup. Mulai sekarang, saya akan hidup dengan cara saya sendiri.
Suyang marah, bagaimana kau bisa tidak hormat? Upacara pernikahanmu akan segera diadakan. Kau harus segera bersiap. Sekarang kembalilah.
Se Ryung : Kelak, Ayah tidak akan bisa memaksa saya sesuai keinginan Ayah.
Se Ryung berdiri dan memberi hormat, ia pergi.
Suyang menghibur Shin Myun, jangan goyah. Kau sudah menjadi Pangeran pendamping bagiku.
Shin Myun diam saja.
Shin Myun menemui Se Ryung diluar, kenapa anda tidak bersembunyi hari ini?
Se Ryung : Karena petugas Shin sudah tahu kalau hatiku tidak akan berubah sejak awal.
Shin Myun : Dibandingkan menjadi Pangeran Pendamping, hati Tuan Putri lebih penting.
Saya yang masih hidup...apa saya benar2 kalah dengan pria yang sudah meninggal?
Se Ryung : Dia selalu hidup dan tinggal di dalam lubuk hatiku.
Shin Myun : Apa?
Se Ryung : Aku sungguh minta maaf, Petugas Shin. Tapi kalau seseorang hanya setia mencintai satu orang, sulit untuk tidak menyakiti orang lain. Tolong mengerti ini.
Se Ryung jalan ke kediaman resminya yang ternyata adalah bekas kediaman P. Kyung Hye.
Yeo Ri sudah menunggu Se Ryung. Sekarang Yeo Ri resmi jadi dayang istana. Se Ryung berkata kalau seragam ini cocok untuk Yeo Ri.
Yeo Ri minta Se Ryung segera masuk karena para staf sudah ingin memberi salam. Se Ryung berkata kalau P. Kyung Hye dulu tinggal disini.
Yeo Ri : Apa itu menganggu anda?
Se Ryung mengangguk.
Ia jalan ke rak sepatu, semua hampir sama seperti ketika ia mengunjungi sepupunya.
Se Ryung menyentuh sepatu sutra, ia ingat pernah tanya kenapa Putri mengoleksi sepatu sutra, meskipun tidak pernah dipakai.
P. Kyung Hye waktu itu menjawab, karena aku ingin.
Se Ryung membalas, kalau begitu sama dengan saya, karena saya ingin naik kuda.
Se Ryung tersenyum tipis mengenang kejadian itu. Ia juga harus berganti jubah dengan hanbok resmi Putri Raja. Sama seperti saat ia menyamar menjadi Putri waktu itu. Se Ryung menangis.
Seung Yoo menyendiri lagi dan Seok Ju menemuinya, kenapa kau selalu disini setiap hari? Apa kau putra Kim Jong Seo?
Seung Yoo tertegun. Seok Ju berkata kalau petugas Hanseong menyelidiki apa Seung Yoo masih hidup atau sudah mati.
Seok Ju menyinggung Se Ryung lagi. Seok Ju membujuk Seung Yoo, kudengar ia mengorbankan nyawanya demi dirimu! Aku tahu dia tulus. Apa kau ...mempertimbangkannya?
Seok Ju : Kau goyah ya kan? Tidak peduli siapa ayahnya, kau hanya ingin lari dan memeluknya, ya kan?
Seung Yoo tampak kesal dan jalan pergi. Seok Ju menghela nafas, dasar orang tidak punya hati.
Di Cheong Pung Gwan terdengar gelak tawa. Han Myung Hoe membagikan jabatan baru untuk dua pembunuh. Apa itu cocok dengan selera kalian?
Dua pembunuh itu ketawa puas, Apa kau harus tanya, kakak?
Han ketawa, kalian tidak perlu berterima kasih. Ada banyak jabatan yang bisa kalian duduki kelak. Kedua anak buah Han senang sekali dan terus mengucapkan terima kasih. Kalian boleh pergi.
Kedua pembunuh itu keluar sambil ketawa. Han juga akan pergi. Mae Hyang menahannya, kau mau kemana? ini sudah malam.
Han : Setiap malam, Kim Jong Seo bertopeng itu ingin mencabut nyawa pejabat yang berjasa. Aku harus tidur di tempat lain untuk sementara.
Kedua pembunuh itu jalan pulang sambil membicarakan saat menghabisi nyawa Kim Jong Seo dan keluarganya.
Seung Yoo sudah mengintai mereka. Seung Yoo menghadang keduanya.
Pembunuh 1 langsung tewas dalam satu kali tebasan pedang.
Pembunuh 2 masih bisa bertempur beberapa jurus, lalu terjatuh. Seung Yoo mengarahkan pedang ke lehernya.
Pembunuh 2 : Kau siapa? apa kau..
Seung Yoo membuka topengnya perlahan, lalu sebelum pembunuh 2 itu selesai dengan pertanyaan-nya, Seung Yoo secepat kilat menghabisi nyawanya.
Seung Yoo kembali ke Bing Ok Gwan, ia terkejut karena Prof. Lee Gae telah menunggunya.
Lee Gae : Sepertinya kau leluasa sekali jalan dalam kegelapan.
Seung Yoo kaget, bagaimana..tempat ini..bagaimana guru..
Lee gae : Aku mendengarnya dari Jong, pasti susah bagimu tinggal disini.
Seung Yoo : Kenapa guru kesini?
Lee Gae prihatin karena Seung Yoo yang haus darah. Siapa yang kau bunuh kali ini?
Seung Yoo minta gurunya pulang. Lee Gae berkata meskipun Seung Yoo membunuh banyak orang, ujung pedangmu, apa akan mengenai Suyang? Kau sebaiknya bergabung dengan rencana pemberontakan kita.
Lee Gae : Kami akan menyingkirkan Suyang dan menaikkan kembali Yang Mulia ke takhta. Bagaimana jika bekerja bersama kami?
Seung Yoo ragu, pelajar yang seperti gurunya bagaimana bisa melawan Suyang. Dia benar2 tidak punya aturan dan tangguh.
Lee Gae : Inilah mengapa kita harus kuat. Selama kita bekerja sama, tidak akan gagal.
Seung yoo : Apa guru percaya kalau pendapat mereka sama dengan guru? Saya adalah orang yang dikhianati teman saya sendiri. Siapapun ini, saya tidak bisa percaya siapapun.
Lee Gae : Apa kau bahkan tidak bisa mempercayaiku dan Jong?
Seung Yoo : Jangan meremehkan Suyang.
Lee Gae pergi dan Seung Yoo duduk mengelap pedangnya yang berlumuran darah.
Ah Kang terbangun dan melihat pamannya. Lady Ryu kaget lalu segera menutup mata Ah Kang. Lady Ryu mencemaskan Seung Yoo.
Paginya, Shin Myun dan Ja Beon memeriksa jalanan yang akan dilewati rombongan utusan Ming. Shin Myun mendapat laporan kalau ada mayat yang digantung.
Shin Myun dan Ja Beon bersama pasukan lari ke tempat yang dimaksud, keduanya terkejut. Rakyat juga ngeri melihatnya.
Mayat dua anak buah Han Myung Hoe tergantung di pohon dengan tulisan Dae Ho besar2 ditulis di tubuh mereka.
Rakyat mulai bergunjing, sudah berapa kali ini terjadi? Apa benar Dae Ho bangkit dari kematian? Roh yang penasaran akan kembali untuk mencari keadilan.
Seung Yoo merenung di kamarnya. Lady Ryu masuk membawa makanan. Lady Ryu tanya apa Seung Yoo adalah Dae Ho yang disebut orang2 itu.
Seung Yoo minta kakak iparnya tidak perlu memikirkan masalah ini.
Lady Ryu : Pikiran ingin membunuh mereka..bagaimana aku bisa tidak mengerti? Tapi...adik ipar, bukankah cara yang kau gunakan terlalu terburu-buru? Kuharap kau bisa memikirkan ini sebentar.
Jika Ayah masih hidup, bagaimana ia melakukannya? Kuharap kau tidak mempermalukan dua kata 'Dae Ho' itu. Kumohon bertindaklah hati-hati.
Seung Yoo mengangguk dan Lady Ryu jalan keluar.
Sebagai Putri Raja, Se Ryung harus mengikuti pelajaran wajib untuk semua Putri Raja. Se Ryung jalan ke ruang belajarnya dengan perasaan berat.
Kenangan saat Se Ryung memohon agar P. Kyung Hye mengijinkannya sekali saja mengikuti pelajaran dari Jikgang Kim karena ingin melihat wajah calon suaminya berputar di otaknya.
Se Ryung masuk ke dalam dan ingat saat Seung Yoo mengenalkan diri. Se Ryung membuka tirai tapi tidak ada Seung Yoo disana.
Justru Prof Lee Gae yang tiba-tiba jalan masuk. Se Ryung terkejut dan Lee Gae membungkuk memberi hormat.
Lee Gae berkata kalau mulai hari ini, ia yang akan bertanggung jawab untuk pelajaran Tuan Putri.
Se Ryung : Senang bertemu anda.
Lee Gae : Hari ini, saya akan mulai mengajar dari buku Kepatuhan.
Se Ryung : Dulu, saat saya belajar dari Buku Kepatuhan, seorang Jikgang datang ke ruangan ini dengan bekas lipstik di lehernya.
Lee Gae tersenyum tipis : Diantara murid-murid saya, ada orang seperti itu.
Se Ryung : Orang itu...seperti apa orang itu?
Lee Gae : Dia memiliki wajah tampan, tapi dia tidak pernah serius, seperti playboy. Tapi..dia juga selalu ceria. Dia menghargai teman-temannya seperti nyawanya sendiri. Seorang anak yang sangat positif.
Se Ryung menahan tangisnya, sepertinya anda benar2 menyayangi orang itu.
Lee Gae juga menangis, hari ini dari semua hari, saya benar2 merindukan anak itu.
Se Ryung menangis terisak-isak dan Lee Gae hanya menghela nafas.
Suyang bertemu Shin Myun dan yang lain. Mereka tampak kesal dengan insiden2 yang terjadi dan mendesak Shin Myun segera menyelesaikan masalah ini.
Suyang : Semua yang melawanku, akan dihabisi, untuk membayar kejahatan mereka.
Suyang juga harus segera menyambut utusan dari Ming.
Danjong mendapat laporan dari P. Kyung Hye dan Jung Jong kalau Dae Ho sebenarnya adalah Kim Seung Yoo, putra mendiang Perdana Menteri.
Danjong terkejut tapi senang karena Kim Seung Yoo masih hidup. Jung Jong berkata kalau sekarang Seung Yoo mengabdikan diri untuk membantai musuh2 ayahnya.
P. Kyung Hye berkata kalau masih ada yang berpihak pada Danjong, jadi ia ingin Raja tetap semangat.
Jung Jong mengatakan rencana mereka, besok diacara jamuan makan bersama utusan Ming, beberapa orang akan berusaha membunuh Suyang.
Suyang mendadak datang mengunjungi Danjong. Membuat ketiganya tegang.
Suyang mengundang Danjong untuk ikut menyambut utusan dari Ming.
Suyang : Saya takut kalau Yang Mulia akan terpengaruh dengan pikiran jahat dan mengatakan sesuatu yang akan membuat utusan Ming salah paham. Ini benar2 membuat saya cemas.
Suyang mengatakan ini sambil melihat ke arah Kyung Hye dan Jung Jong.
Danjong memastikan kalau semua itu tidak akan terjadi. Suyang mengangguk. Saya harap Putri dan Pangeran Pendamping bisa selalu ada di sisi Yang Mulia. Ini permintaan saya sebagai paman kalian.
Seung Yoo merenung dan ingat kata2 Lee Gae juga nasihat kakak iparnya. Seung Yoo menetapkan hatinya untuk melakukan sesuatu.
Jung Jong mengumpulkan orang2 yang akan membunuh Suyang. Mereka akan membunuh Suyang saat acara makan bersama utusan Ming dan ini adalah kesempatan terakhir mereka.
Kita harus mengatakan dengan jelas pada utusan Ming kalau Suyang merampas takhta. Setelah itu mereka akan menaikkan kembali Danjong ke takhta.
Jung Jong berkata ada kekuatan tambahan. Lalu Seung Yoo masuk ke dalam, mengenakan busana Yangban rapi.
Semua heran karena belum mengenal Seung Yoo. Jung Jong mengenalkan, dia adalah putra mendiang Tuan Kim Jong Seo, Kim Seung Yoo.
Seung Yoo : Meskipun kekuatan saya terbatas, saya akan mendukung anda sebaik mungkin.
Pria pemimpin kelompok itu syok, kau benar-benar..benar2 masih hidup?
Semua terkejut, kalau begitu kekacauan dengan nama Dae Ho itu adalah pekerjaanmu? Apa yang membuatmu berubah pikiran?
Seung Yoo : Saya ingin membunuh mereka yang membunuh ayah saya, dengan cara yang sama. Tapi kemudian saya sadar kalau ini bukanlah pembalasan yang benar untuk mendiang ayah saya. Ini hanya untuk melampiaskan kemarahan dalam diri saya.
Mulai sekarang, saya akan bergabung dalam rencana menggulingkan Suyang dan memberikan dukungan untuk pengangkatan kembali Yang Mulia. Meskipun dalam hal terkecil, saya akan memberikan yang terbaik.
Semua senang dan semangat mendengar perkataan Seung Yoo. Semua terharu, Seung Yoo yang tumbuh besar dalam kehangatan keluarga, tiba2 harus melalui luka sepahit ini. Kau benar2 luar biasa. Jika ayahmu masih hidup, dia pasti sangat bangga padamu.
Ketua kelompok minta maaf pada Seung Yoo, saat Tuan Kim Jong Seo menghadapi ketidak adilan kami tidak bisa melakukan apapun, tolong maafkan kami.
Han Myung Hoe minta Shin Myun mengawasi Jung Jong dll, mereka jelas tidak akan duduk diam saja. Han berkata ia tahu ada pertemuan di kediaman Jung Jong. Beberapa sarjana seperti Seong Sam Mun, Bak Paeng Nyeon, Lee Gae sering terlihat bertemu.
Han berkata jika mereka merencanakan sesuatu, mereka tidak akan melewatkan kesempatan saat utusan Ming tiba.
Shin Myun : Mereka hanya sekumpulan pelajar, pasti ada kesalahan.
Han : Tolong temukan hubungannya.
Shin Myun mengiyakan.
Se Ryung mencemaskan 'Dae Ho' dan ia ingin menghentikan Seung Yoo. Se Ryung berpikir kalau mungkin Jung Jong bisa menghentikan Seung Yoo.
Se Ryung menghadap ibunya dan minta ijin mengunjungi P. Kyung Hye.
Lady Yoon kaget, kau baru saja masuk istana beberapa hari sekarang kau ingin pergi lagi?
Se Ryung ingin membawa obat untuk P. Kyung Hye. Lady Yoon memberikan ijin, jika kau tetap menjaga hubungan dengan P. Kyung Hye akan tampak bagus juga di depan orang.
Se Ryung berkata hanya akan pergi dengan Yeo Ri.
Lee Gae duduk merenung setelah memberikan pelajaran untuk Tuan Putri. Salah seorang guru tanya bagaimana Putri yang sekarang ini? Apa dia benar2 payah seperti gosip yang beredar?
Lalu beberapa Jikgang berkata kalau Tuan Putri katanya tidak mau menikah, kalau dia ingin tetap sendiri sepanjang hidupnya.
Jikgang di depan Lee Gae ngomel, Putri2 ini, hanya memikirkan diri mereka sendiri.
Lee Gae menghentikan ocehan rekan2nya, hati-hati dengan kata2mu!
Lee Gae mendapat tamu, ada murid yang ingin bertemu Anda. Ternyata Shin Myun.
Shin Myun : Anda sering mengunjungi Jong, ya kan?
Lee Gae tersenyum, sepertinya kau mengunjungi gurumu untuk menyelidiki.
Shin Myun memperingatkan gurunya, jika terus mengunjungi Jong, maka akan timbul salah paham. Tolong hati2.
Lee Gae tidak mengerti salah paham apa, jika guru dan murid bertemu bisa salah paham, maka kejadian biasa juga tidak akan diijinkan.
Shin Myun : Jong dan Geum Sung sudah pernah konspirasi melawan Raja dan saya tidak ingin anda membuat Yang Mulia marah.
Lee Gae tidak percaya, Yang Mulia? kau bilang Yang Mulia? terdengar asing.
Shin Myun membungkuk dan pergi. Lee Gae berkata, kalau kau juga bisa bergabung bersama kami, pasti menyenangkan.
Se Ryung menuju kediaman P. Kyung Hye. Ia tidak sabar dan ingin segera sampai, bahkan Se Ryung ingin jalan sendiri saja. Yeo Ri susah payah menahan Se Ryung agar tetap di dalam tandu.
Seung Yoo mengamat-amati sekitar istana dan menara penjaga. Mempelajari situasi dan keadaan sekitar.
Seung Yoo pergi ke kediaman Jong dan kali ini P. Kyung Hye melihat Seung Yoo sendiri.
P. Kyung Hye terpana, ia tidak percaya, orang yang kukira sudah meninggal kembali hidup-hidup... Ini benar2 mengejutkan.
Seung Yoo membungkuk, saya minta maaf.
Jung Jong tersenyum, lalu ia pura2 cemburu, jika kau terus melihatnya seperti ini. Aku akan cemburu. Di masa lalu, selain aku, dia adalag calon terkuat sebagai Pangeran Pendamping. Jika saat itu, kalian berdua ditakdirkan...
(Ekspresi Eun Geum lucu..)
P. Kyung Hye menatap Jung Jong dengan tidak percaya dan Seung Yoo minta temannya tidak menggoda Tuan Putri lagi.
Rombongan Lee Gae dan yang lain tiba dan P. Kyung Hye berterima kasih karena mereka bersedia membatu Danjong.
Lee Gae dan yang lain minta P. Kyung Hye tidak perlu memikirkan ini.
Rombongan ini masuk ke dalam dan membagi tugas. Orang yang akan membunuh Suyang adalah Tuan Yu. Kantor Kementerian Militer, pasukan Tuan Kim Mun Gi juga akan ikut serta.
Mereka membutuhkan pemimpin untuk pasukan ini dan Lee Gae minta Seung Yoo melakukannya.
Lee Gae : Kau biasa dengan strategi militer dan ilmu pedang, ya kan?
Seung Yoo mengiyakan, akan saya lakukan yang terbaik.
Seung Yoo juga harus membunuh Han Myung Hoe, Kwon Ram dan Shin Suk Joo.
Seung Yoo : Saya sudah mempelajari kondisi istana, ada beberapa tempat untuk bersembunyi. Saya akan bersembunyi bersama pasukan disana. Menunggu waktu menyerang.
Pertemuan selesai dan beberapa mulai meninggalkan kediaman Jong. Mereka tidak melihat Se Ryung di pintu. Se Ryung terkejut melihat orang2 ini.
Di dalam, Lee Gae berkata kalau Shin Myun mencarinya, mereka sepertinya curiga dengan apa yang kita lakukan.
Seung Yoo mengajak bertemu di tempatnya saja. Lee Gae tertegun, tapi di tempat penuh gisaeng?
Seung Yoo terlihat malu. Ia serba salah karena tidak punya tempat lain.
Jung Jong nyengir, tidak jelek, sama sekali tidak jelek. Mata kita bisa memandangi gisaeng sementara kita memperkuat keputusan kita. Ini benar2 bagai membunuh dua burung dengan satu batu.
Terdengar suara tajam, apa katamu? Semua menoleh ..
Jung Jong langsung nyengir pada P. Kyung Hye, cuma bercanda. Seung Yoo geli melihat pasangan itu. Lee Gae lega karena melihat Seung Yoo tersenyum lagi. Sekarang kau mirip dengan dirimu yang waktu itu.
Seung Yoo : Saya datang jauh2 hanya untuk membunuh Suyang. Demi mewujudkan rencana ini, saya akan mempertaruhkan nyawa saya sendiri.
Se Ryung yang dari tadi berdiri di balik pintu dan mendengar semuanya, jadi syok. Ia menjatuhkan jangotnya.
Seung Yoo kaget dan menoleh, ia melihat Se Ryung.
Jung Jong dan P. Kyung Hye juga tampak terkejut. Lee Gae tetap tenang dan membungkuk memberi hormat.
Di saat kikuk seperti itu, Eun Geum lari dan berseru, Yang Mulia, Petugas Shin datang.
Se Ryung kaget dan menatap tajam Seung Yoo. Seung Yoo juga melihat ke arah Se Ryung.
Shin Myun tampak jalan memasuki kediaman P. Kyung Hye.
PM [1], [History], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16]
The Princess Man episode 17
On Thursday, December 15, 2011 Labels: The Princess'Man
No comments:
Post a Comment