Kang To mengambil seragam polisinya dan merobek badge namanya. Ia pergi ke tailor dan minta dibordirkan badge nama dengan nama Jepang-nya : Sato Hiroshi.
(Aku tetap lebih suka menyebutnya Lee Kang To)
Kang to jalan ke kantor Gubernur Jenderal dan menemui Konno Koji. Koji terkejut, ia berdiri, siapa ini. Aku ingin tahu apa yang terjadi pada dirimu.
Kang to memberi hormat dengan nama barunya. Koji tertegun lalu ketawa, Sato Hiroshi..ayo duduklah.
Koji tanya tentang penguburan keluarga Kang To. Kang To mengiyakan. Koji menghiburnya dan minta Kang To menganggap Kaisar Jepang sebagai ibunya.
Koji heran kenapa Taro sudah mengumumkan di koran kalau Gaksital sudah mati. Kimura Taro dan Choi Myeong Sub, dia jelas menyembunyikan hubungannya dengan Gaksital.
Kang To dengan yakin berkata kalau Gaksital tidak mati. Tunggu saja, dia pasti akan muncul lagi.
Koji : Itu benar karena mayat Gaksital belum ditemukan.
Koji ingin Kang To segera menemukan kelemahan Kimura Taro lalu ia akan mengangkat Kang To untuk mengisi posisi Kenji.
Kang To : Terima kasih Pak! Saya pasti bisa melakukannya!
Kang To kembali ke kantor polisi Jong Ro. Ia melihat rakyat Joseon yang dikumpulkan dan diinterogasi di tengah kantor. Abe senang melihat Kang To tapi Koiso menyindirnya, aigoo..senang melihatmu.
Koiso : Kau tidak muncul dalam penguburan Kapten Kenji, dan baru muncul sekarang.
Kang To tidak mempedulikan Koiso tapi langsung menyerang anak pemilik kedai, membuat semua terkejut. Kau kan?! Kau orangnya kan?
Kang To sengaja menimpakan semua kesalahan pada orang itu, kau yang membakar rumahku, pembunuh yang membunuh ibuku. Koiso! kenapa bastard ini diinterogasi?
Koiso terkejut karena Kang To sama sekali tidak curiga. Ia berkata kalau mereka mengambil uang curian yang diambil Gaksital dari Bank Jo Il.
Kang To marah, lalu bagaimana dengan laporan tentang ibu dan kakak-ku yang meninggal? Apa kau tidak mendengar tentang itu? Keluarga atasanmu dibunuh, dan tidak satupun yang berpikir untuk menangkap penjahatnya?
Koiso : Meskipun keadaanmu sangat buruk, kasus seperti pembunuhan biasa ditangani oleh Dept Keamanan Masyarakat.
Kang To murka, ia memukul Koiso dan mengarahkan pistol kepadanya.
Kang To : Ingat ini, Koiso. Aku bukan Lee Kang To. Aku adalah Sato Hiroshi! Ini bukan kasus pembunuhan biasa dimana orang Joseon dibunuh. Ini ancaman pada polisi Kerajaan dari penghianat.
Kalau polisi dari Unit Penyelidikan Kriminal mengurus masalah ini maka tidak akan ada masalah. Apa aku harus menunjukkan padamu berapa banyak darah Joseon yang bisa kuperoleh dengan tanganku?
Ia mengarahkan pistol kepada tahanan Joseon, apa aku harus memulainya dengan dirimu?
Abe ketakutan dan mencoba menenangkan Kang To. Letnan! Tolong tenanglah. Tidak ada bukti untuk menahan orang ini, jadi tenanglah.
Koiso kesal, kenapa kau tidak mencoba menembaknya? Kalau kau membunuh tersangka saat interogasi, maka Chief akan...
Kang To tiba-tiba menembak tembok di dekat Koiso. Membuat semua ketakutan. Kang to menyeringai.
Kimura Taro keluar dan tampak marah pada Kang To. Semua membungkuk pada Taro. Kang To juga membungkuk.
Kang To jalan ke kantor Taro dan menghela nafas sebelum mengetuk pintu kantornya. Kang To jalan masuk dan reflek menangkap sesuatu yang dilempar ke arahnya.
Kang to membuka tangannya dan tertegun, itu biji catur Baduk.
Taro : Kau adalah orang yang bisa menangkap biji Baduk yang terbang ke arahmu, tapi kau tidak bisa menangkap Gaksital yang sudah tertembak? Bagaimana ia bisa melarikan diri? Bagaimana kau bisa membiarkannya lolos dan berakhir di RS di hari yang sama saat Kenji meninggal?
Taro marah sekali.
Kang to menunduk, ini semua adalah kesalahan saya, sehingga Kapten Kenji meninggal. Jika anda ingin saya mengundurkan diri, saya akan mengundurkan diri. Jika anda ingin saya mati, saya akan mati. Tapi tolong tunggulah sampai saya bisa menangkap penjahat Joseon itu. Tolong tunggulah.
Taro tidak mengerti, Gaksital sudah ditembak oleh Kang To bagaimana ia bisa menyerang kantor polisi besoknya dan membunuh anaknya.
Kang to : Tidak mungkin orang yang sudah tertembak oleh saya bisa membunuh Kapten Kenji. Hari itu, ada orang lain selain Gaksital di tempat kejadian. Karena orang itu, saya juga terluka. Itulah mengapa Gaksital bisa melarikan diri.
Taro terkejut saat mendengar ada orang lain selain Gaksital. Ia minta Koiso dipanggil. Taro tanya kebenaran kesaksian Kang To.
Koiso ingat saat itu memang ada orang lain (Baek Gun) yang memukul Kang To sampai Kang To pingsan. Taro terkejut, apa katamu? Jadi Gaksital tidak sendirian?
Kang To : Dia jelas tidak sendirian, tapi ada dalam organisasi teroris. (Haha..Kang To mulai membuat Taro ketakutan.)
Taro memerintah Koiso menginterogasi gadis yang ditangkapnya untuk mengorek identitas asli Gaksital. Koiso pucat pasi, gadis..gadis itu..saat Gaksital menyerbu kantor polisi, dia melarikan diri.
Taro marah : Apa ? Apa katamu?
Koiso terbata-bata, saya ingin segera menangkapnya tapi Guru Shunji menghentikan saya.
Kang To tidak percaya, apa ini masuk akal? Dia adalah gadis yang bisa kita manfaatkan untuk menemukan Gaksital, kenapa Shunji melakukan itu?
Koiso kesal, apa kau menuduhku berbohong di depan Chief?
Kang to meminta agar Taro menyerahkan masalah Mok Dan dan Shunji padanya. Taro setuju dan memerintah Koiso menyerahkan masalah ini pada Kang To.
Taro : Lepaskan para pedagang itu.
Koiso terkejut tapi ia keluar untuk menjalankan perintah.
Taro : Gadis itu dan Shun..tangkap dia segera!
Kang To mengiyakan lalu pergi.
Shunji memainkan organ dan meminta anak2 menyanyi lagu Kimigayo. Anak2 menyanyi dengan setengah hati karena ini lagu kebangsaan Jepang. Shunji teriak, minta mereka menyanyi lebih keras lagi.
Jang Soo/adik Sun Hwa berdiri, Guru..kau tidak membunuh Gaksital, ya kan? benar kan?
Shunji tampak kesal, Uhm Jang Soo, kita sedang menyanyi dan kau mengajukan pertanyaan? Kita sedang menyanyi lagu kebangsaan. Siapa yang mengijinkan kau seperti ini? Siapa?
Jang Soo : Kelas kita tidak pernah menyanyikan lagu ini sebelumnya, kenapa kita menyanyikannya hari ini?
Shunji marah, ia mengambil bambu kecil dan mendekat ke Jang Soo, anak nakal! tunjukkan tanganmu!
Jang Soo ketakutan tapi anak itu tetap menunjukkan telapak tangannya. Shunji memukul telapak tangan Jang Soo dengan buluh kecil. Jang Soo menangis kesakitan. Shunji tersadar dan merasa bersalah. Ia jalan keluar.
Mok Dan kebetulan datang dengan makanan, ia mendengar kejadian itu dan tidak berani memanggil Shunji.
Shunji duduk di halaman sekolah. Ia menenangkan diri. Mok Dan mendekatinya dan duduk di samping Shunji.
Mok Dan memberikan makan siang, Sun Hwa yang membuatnya untukmu. Dia berpikir kau mungkin belum makan dengan benar beberapa hari ini. Dia bilang kau bisa menitipkan kotak kosongnya ke Jang Soo. Aku pergi dulu.
Shunji menahan Mok dan, kenapa kau tidak tanya? Bukankah kau datang untuk mencari tahu apa Gaksital mati atau hidup kan? Orang yang berjanji padamu untuk mengetahui apa yang terjadi pada Gaksital...orang yang sudah belajar dan mengerti kebenaran dari hal salah..lebih lagi seorang guru yang mengajar anak-anak. Bisa marah seperti seorang polisi Kerajaan. Akan lebih baik jika kau marah padaku.
Mok Dan membenarkan, ia memang datang untuk mencari tahu soal Gaksital, meskipun aku percaya ia tidak mati, aku masih ingin konfirmasi darimu. Tapi aku tidak bisa bertanya. Betapa lelahnya kau saat ini, aku tahu. Kau adalah guru yang mengajar anak-anak Joseon. Kau tahu seperti apa Jang Soo menyukaimu. Kau tahu itu kan? Kau harus kuat.
Mok Dan jalan pergi. Shunji mengejarnya dan memeluk Mok Dan dari belakang : Dia (Gaksital) mungkin masih hidup.
Kang to tiba di situ dan melihat keduanya. Kang to tertegun lalu pergi.
Shunji berkata kalau Gaksital mungkin masih hidup dan sebenarnya yang tertembak adalah kudanya. Meskipun kami mencari di sepanjang sungai selama beberapa hari, kami tidak bisa menemukan jejaknya sama sekali.
Mok Dan melepaskan diri dan berterima kasih atas berita ini.
Shunji : Kau tahu ..Kau tahu siapa Gaksital kan? Orang yang ingin kau temui dan orang yang memberimu pisau itu adalah Gaks..
Mok Dan memotongnya, aku tinggal di rumah Jang Soo. Jangan mencemaskanku. Jagalah dirimu.
Mok Dan lari ke tengah hutan. Ia mengeluarkan pisaunya.
Kang to minum-minum di bar. Wajahnya tampak kusut. Ia tidak peduli dengan Tasha yang menyanyi atau Tamao yang ada di meja lain.
Rie jalan mendekat dan duduk di meja Kang To. Rie mengambil gelas arak Kang to lalu meminumnya. Rie tanya, apa kau tidak mengingatku? Kau tidak ingat padaku?
Kang To tiba-tiba menarik Rie ke pangkuannya, apa kau menyukai ...Oppa ini?
Tingkah laku keduanya tidak luput dari perhatian Tasha dan Tamao.
Rie mencium Kang To. Lalu berbisik, namaku Lala, jangan lupa itu.
Rie berdiri dan jalan meninggalkan Kang To. Kang To tampak tidak senang.
Mok Dan merobek lapisan roknya, lalu mengiris jarinya.
Mok Dan menulis namanya, Boon Yi dengan darah di sobekan kain itu dan menggantungkan-nya di dahan pohon. Ia meninggalkan pesan untuk Gaksital.
Lee Shi young naik kereta bersama istrinya. Keduanya sedang makan, Lee menyuapi istrinya.
Tidak jauh dari situ, ada sepasang suami istri juga yang sedang makan. Sang suami adalah ayah Mok Dan, Damsari yang menyamar menjadi kaum bangsawan.
Tiba2 ada seorang pria yang masuk ke gerbong itu, ia berkata sebagai salah satu anggota kelompok kemerdekaan Han In yang ada di propinsi. Pria itu mengeluarkan bom, membuat semua orang ketakutan.
Pria itu minta tolong bantuan mereka untuk melewati pemeriksaan sampai ia turun di stasiun berikutnya. Tapi, kalau mereka tidak bersedia membantu, ia akan mengajak mereka mati bersama.
Pria itu melihat para penumpang dan langsung mendekati Lee Shi Young. Lee sudah ketakutan. Pria itu ingin Lee pura2 menjadi ayahnya.
Petugas patroli masuk untuk pemeriksaan kartu identitas. Semua penumpang mengeluarkan identitasnya, kecuali pria yang membawa bom itu.
Polisi mendekat dan minta identitas pria itu. Lee gugup dan berkata kalau pria itu adalah anaknya. Tapi ia sangat gugup sehingga petugas langsung mengarahkan senjata pada pria itu.
Pria itu menarik Lee dan menjadikannya sandera.
Jatuhkan senjata kalian! Pria itu menyalakan bom. Semua langsung tiarap.
Kecuali Damsari. Ia menjatuhkan pria itu lalu menyambar bomnya. Damsari melempar bom keluar kereta. Bom itu meledak di luar.
Penjaga langsung melumpuhkan pria itu dan membawanya pergi.
Istri atau yang berperan sebagai istri Damsari memeluk suaminya, sayang..kau tidak apa-apa?
Diane dan Lee Shi young langsung mendekat dan mengucapkan terima kasih pada Damsari.
Diane langsung menunjukkan wajah tertarik.
Damsari langsung kenalan dengan Lee Shi Young, saya adalah penasehat dewan dan anggota keluarga Raja, Bangsawan Lee Shi Young.
Damsari mengeluarkan kartu namanya, saya Choi Tae Gun. Ia adalah Presdir Choi dari tambang emas Gu Seong (Kenapa Gu Seong? ada Gu Ma Joon disini ya hehe..)
Lee Shi Young dan Diane langsung ngiler membaca namanya. Pemilik tambang emas gitu..
Mereka turun dari kereta dan keluarga Lee mengucapkan terima kasih sekali lagi pada Tuan Choi/Damsari.
Choi melihat pria teroris tadi dibawa oleh penjaga. Pria itu mengangguk dan berkedip pada Choi, bahkan kedua penjaga itu juga tersenyum tipis. Choi mengangguk pada mereka. Itu semua adalah sandiwara Damsari untuk mendekati Lee Shi Young.
Baek Gun menyamar sebagai tukang semir sepatu dan membersihkan sepatu Kang To. Kang To membaca koran sambil mendengarkan Baek Gun.
Baek gun minta Kang To membersihkan nama Gaksital yang dituduh membunuh pengawal Bank Jo Il. Itu adalah tuduhan palsu.
Kang to : Tuduhan palsu?
Baek Gun : Saat tuan muda (Kang San) membalaskan dendam ayah anda, dia sangat berhati-hati. Dia bukan orang yang akan membunuh karyawan bank.
Kang To menutup korannya, Bingo! Aku tahu kalau itu bukan Gaksital. Ia jalan pergi.
Kang to menemui Reporter Park dari Gyeong Seong Ilbo. Ia menunjukkan foto2 pegawai bank yang dibunuh malam itu.
Kang to : Uangnya hilang dan bank-nya akan bangkrut, bagaimana kabar Presiden Jo akhir2 ini?
Park : Presiden Jo? Ia semakin muda saja, apa kau tidak mendengar gosipnya?
Di Geum Hwa Jeong, geisha senior mengantar Dr. Woo ke sebuah kamar dengan terburu-buru. Ia membuka kamar itu, ternyata di dalamnya Presiden Jo yang sedang bermesraan dengan Masako memegangi lehernya karena tercekik.
Dr. Woo segera menolongnya. Jo memuntahkan sesuatu dari tenggorokannya, ternyata gigi emasnya tertelan.
Dr. Woo mengeluh pada Masako, aigoo..kau seharusnya lebih pelan-pelan lagi. Bagaimana kau bisa membuatnya menelan gigi emasnya?
Masako tertawa malu. Jo berkata ia menjanjikan sebuah restoran pada Masako dan saat Masako mendengarnya ..aigoo..aigoo..Jo membelai pipi Masako, dia benar2 manis.
Geisha senior minta Jo jangan hanya memperhatikan Masako saja, tapi ia juga ingin diperhatikan.
Jo : Aigoo, kau jangan merengek lagi. Aku sedang menyiapkannya.
Dr. Woo jadi tertarik dan ingin tahu mereka membicarakan apa, ia juga ingin dapat info.
Jo ketawa dan berkata invest saja 1000 Won dan Dr. Woo akan mendapatkan properti di pasar Jong Ro. Dr. Woo semangat, aku bermimpi dua babi emas lari ke arahku semalam, oh Geum Hwa Jeong sungguh amat bagus.
Jo keselek lagi dan Dr. Woo menolongnya lagi, semua ketawa.
Jo tergopoh-gopoh menemui Taro. Jo heran, kenapa kau kesini? Taro menyindirnya, kudengar kau pindah kesini.
Jo : Bukan seperti itu. Ini hanya sementara sampai kondisinya jadi tenang.
Taro memperingatkan Jo, jangan sembarangan membuka mulutnya, kalau ia terlibat dalam masalah kebangkrutan Bank ini. Jo mengerti dan minta Taro tidak khawatir.
Kang To melihat mereka dari kejauhan. Ia juga ada di dekat Geum Hwa Jeong. Ada ricksaw yang mendekat, Kang to melihat penumpangnya, ia tersenyum dan ikut naik ke atas ricksaw.
Kang to mendekati Masako dan memujinya, telingamu cantik sekali. Lalu Kang To melakukan gerakan sulap dan mengeluarkan mawar dari telinga Masako.
Masako senang sekali dan tersipu2.
Konno Koji kagum dengan Kang To, seperti yang sudah kuduga, Sato Hiroshi kau bisa membuat selir Jo Yeong Goon berpihak padamu.
Kang to : Kalau kita tidak masuk ke sarang harimau, bagaimana kita bisa mendapatkan anak harimau?
Koji membenarkan dan tanya apa rencana Kang To dengan Taro dalam sarang itu?
Kang To : Uang yang dicuri Gaksital dari Bank Jo Il disebarkan ke pasar Jong Ro. Chief Kimura harus mendapatkan uang itu kembali dengan cara apapun. Jika kita bisa menemukan kemana larinya uang itu, kita akan bisa mengetahui pergerakan Kimura Taro.
Koji tertawa, kau membuatku semakin bangga. Lebih dari anakku sendiri. Setelah semua kejadian buruk ini, kau tetaplah petugas kelas satu, Sato Hiroshi.
Kang To : Ini semua berkat anda, Pak.
Koji telp Gubernur Jendral dan berkata ia menemukan orang yang tepat untuk menggantikan posisi Kimura Kenji. Kau harus bertemu dengannya. Koji berkata akan segera menyiapkan surat penunjukannya.
Kang to berterima kasih pada Koji.
Taro menemui Ueno Rie. Rie berkata kalau ayah angkatnya ingin Kimura Shunji menggantikan posisi Kenji.
Taro berkata ia membutuhkan alasan yang masuk akal untuk penunjukan mendadak itu. Agar tidak ada kekacauan.
Rie : Bukankah Kimura Shunji membunuh Gaksital?
Taro membenarkan, tapi Shunji adalah guru SD, tanpa perintah khusus dari Gubernur Jenderal, itu tidak mungkin.
Rie : Jika Kimura Shunji setuju, maka Gubernur Jenderal akan setuju juga.
Taro minta Rie tidak cemas, bagaimanapun Shunji memiliki darah Kimura, yang terkenal sebagai samurai terbaik di Hokkaido.
Rie : Kudengar darah mengalir dalam ilmu pedang, tapi pedang yang mencintai anak2 Joseon dan mencintai wanita Joseon...
Taro terkejut.
Rie berkata untungnya Taro akan mendapat apa yang diinginkannya karena ada anggota Kishokai Gyeongseong yang mengumpulkan uang untuk membangun patung emas Gubernur Jenderal.
Taro mengerti, ia permisi pergi dengan wajah tampak marah.
Katsuyama Jun (I just love this guy hehe..): Apa anda memang harus memprovokasi dia?
Rie : Aku menerima latihan keras untuk sampai di posisiku saat ini, apa orang yang mencintai Joseon bisa duduk di posisi itu atau tidak? Bukankah Chief Kimura harus memulainya dengan mengendalikan anaknya?
Taro memanggil Kang To dan menanyakan Mok dan. Kang to minta maaf, ia yakin bisa menangkap gadis itu lagi.
Taro : Apa hubungan gadis itu dengan Shunji?
Kang to ragu menjawabnya. Ini membuat Taro membentaknya dan tanya lagi. Kau bilang kalau Koiso tidak bisa menghadapi Shunji. Kau jelas tahu sesuatu karena bisa mengatakan itu!
Kang To : Dia adalah gadis yang ditemui Shunji saat ia membawa pengasuhnya ke RS waktu masih kecil.
Taro terkejut, saat ia kecil? Di RS? Lalu ingat waktu ia memukuli Shunji saat ketahuan menggadaikan samurai keluarga demi pengasuhnya.
Ada perawat kecil yang merawat Shunji, jadi gadis kecil itu.
Taro minta Kang to pergi. Ia duduk dan marah, ia ingat saat Shunji mencuri samurainya, dia berani mencuri samurai keluarga untuk operasi pengasuhnya, dan sekarang si brengsek itu bahkan.. Taro jalan pergi dengan marah.
Shunji mengingat saat Mok Dan tidak mau mengatakan apapun soal Gaksital dan kalau ia tinggal di rumah Sun Hwa.
Shunji membanting topeng Gaksital yang dikoleksinya dan menginjaknya sampai hancur. Ia marah dan cemburu pada Gaksital.
Kang To datang, ia melihat topeng Gaksi yang dihancurkan Shunji. Keduanya saling pandang. Shunji memalingkan muka, lalu menoleh, kenapa kau kesini?
Kang to berkata kalau ayah Shunji tahu soal hubungan Shunji dan Mok Dan. Ia memerintah agar gadis itu ditangkap. Aku...akan jadi semakin kejam. Jika mereka ingin aku membunuh, aku akan membunuh. Jika mereka ingin aku mati, aku akan mati. Ini sikap terakhirku sebagai teman.
Kang To pergi. Shunji mengejarnya dan menarik Kang To, jika mereka ingin kau membunuh, kau membunuh? Jika mereka ingin kau mati, maka kau akan mati?
Shunji : Jadi kau ingin menyerahkan Mok Dan pada ayahku?
Kang to : Karena dia adalah wanita yang kau cintai, aku tidak bisa menangkapnya. Apa kau ingin aku melaporkannya seperti itu?
Shunji : Apa Mok Dan satu-satunya cara untuk menangkapnya?
Kimura Taro datang dan mendengar pembicaraan keduanya. Ia minta Kepala Sekolah jangan bersuara.
Shunji berusaha membela Mok Dan, ia tidak tahu siapa Gaksital itu atau orang seperti apa dia. Dia tidak tahu apa-apa.
Kang to : Gaksital membunuh kakakmu, gadis itu pasti akan ditangkap meskipun bukan aku yang menangkapnya. Apa kau bisa melindungi gadis itu sampai akhir?
Shunji : Meskipun Mok Dan membunuh kakak-ku, aku tidak akan melepaskannya.
Kang To diam saja, ia jalan pergi lewat arah lain, sehingga tidak melihat Taro.
Shunji menghela nafas dan jalan masuk kelas, ia menoleh dan terkejut saat melihat ayahnya.
Taro tanpa mengatakan apapun, langsung mengeluarkan pistol dan menembak ke arah Shunji, kena papan penunjuk kelas. Kepala Sekolah sampai jatuh tersungkur karena terkejut dan ketakutan.
Shunji syok. Taro murka, Kepala Sekolah Yamada! mulai sekarang, Shunji bukan lagi seorang Kimura.
Taro jalan pergi dengan marah. Yamada mengejarnya dan berusaha menenangkan Taro.
Ny. Oh mengadakan pertunjukan dengan Shin Nan Da sebagai sasarannya. Telinga Shin Nan Da tergores pisau Ny. Oh :) Adegan ini mungkin untuk pelepas ketegangan saja.
Kang to menemui Presiden Jo dan menunjukkan foto-foto anak buahnya yang terbunuh malam itu. Kang to berkata kalau mereka dibunuh dengan pedang.
Jo : Jadi maksudmu, ada orang lain membunuh anak buahku dan menjebak Gaksital?
Kang to : Ini jelas konspirasi, jangan percaya siapapun.
Jo kesal, ini omong kosong, lain kali jangan mencariku untuk masalah ini lagi.
Saat Jo sendirian, ia ingat waktu telp Taro tentang perampokan yang dilakukan Gaksital. Taro lalu meminta Jo untuk mengatakan pada karyawannya agar tidak pergi. Taro akan mengirim polisi ke sana.
Jo lalu lari pergi. Kang To mengamati gerak gerik Presiden Jo.
Jo pergi ke bank Jo Il dan ia masuk ke dalam kantornya.
Kang To sudah ganti kostum sebagai Gaksital, ia mengamati Jo.
Jo menurunkan lukisan bendera Jepang di dinding dan membuka lemari besinya. Ia lega karena uang, batangan emas, dan surat2 berharganya masih ada.
Jo segera mengamankan hartanya dalam koper.
Tiba-tiba sebuah pisau dengan pesan merah "Jeok Ak Yeo Ang" meluncur ke arahnya dan menancap tepat di samping Jo.
Jo ketakutan. Gaksital sudah di depannya.
Ada penjaga masuk dan mereka mencoba menahan Gaksital. Sayang mereka bukan lawan Gaksital.
Jo melarikan diri dengan mobilnya. Ia panik dan teriak minta sopirnya lebih cepat lagi.
Gaksital mengejar dengan kuda. Ia berhasil menghadang mobil Jo di sebuah terowongan. Jo panik dan mencoba lari.
Gaksital lebih cepat, ia melumpuhkan sopir dan menghadang Jo.
Di kantor polisi, Abe bingung mencari Kang To dan tanpa sengaja membuat Koiso tersinggung dengan celetukannya.
Koiso hampir saja memukuli Abe, tapi ia melihat Gye Sun dan memutuskan menemui Gye Sun.
Gye Sun mengingatkan Koiso kalau ia sudah membantu mendiang Kenji dan Kenji saat masih hidup janji untuk membayarnya. Gye Sun minta Koiso membayarnya.
Koiso menarik kepala Gye Sun dan tanya dimana Mok Dan.
Anggota sirkus bersiap untuk tampil. Sun Hwa berkata kalau Mok Dan ada di tempat yang aman. Ny. Oh minta Sun Hwa menjaga agar Jang Soo tetap tutup mulut. Mereka takut kalau Jang Soo akan mengatakan keberadaan Mok Dan pada Shunji (Padahal Shunji sudah tahu).
Sun Hwa minta mereka mempercayai Guru Shunji. Shin Nan Da curiga apa Sun Hwa suka dengan Shunji.
Gye Sun datang dengan mengendap-endap tapi Sun Hwa melihatnya, kakak kau dari mana saja? Ini sudah giliran kita.
Ny. Oh juga heran, Gye Sun kau ini seperti janda saja, selalu menyelinap pergi.
Gye Sun marah : Aku tidak terlambat.
Anggota sirkus tampil, para penonton memberi sambutan meriah.
Tiba-tiba polisi Jepang menyerbu masuk dan menangkapi anggota sirkus. Abe masih bersikap sopan saat menangkap Shin Nan Da dan Ny. Oh.
Jang Soo ketakutan dan langsung lari pulang.
Shunji jalan ke arah rumah Sun Hwa, ia memandang jendela kamar Mok Dan dengan pandangan penuh dilema.
Shunji merunduk saat Jang Soo pulang dan teriak memanggil Mok Dan, Nuna! Mok Dan keluar, ada apa Jang Soo? Apa yang terjadi?
Jang Soo menangis dan berkata kalau kakaknya dipukul oleh polisi Jepang dan juga semua anggota sirkus. Mereka semua ditangkap. Nuna..
Mok Dan menenangkan Jang Soo. Lalu pergi.
Mok Dan terkejut melihat Shunji. Shunji menahannya, kau mau kemana?
Mok Dan : Semua anggota sirkus ditangkap karena aku..
Shunji : Jadi kau berpikir kau akan menyerahkan diri?
Mok Dan tidak punya pilihan. Shunji memperingatkan Mok Dan, kalau kau pergi kau akan mati. Kau akan mati!
Mok Dan : Bagi anak itu, Sun Hwa adalah ibu dan ayahnya, bagaimana aku bisa membuatnya kehilangan Sun Hwa?
Shunji tetap melarang Mok Dan pergi, kau tidak bisa pergi! aku tidak bisa membiarkanmu!
Mok Dan : Kimura Shunji! Kau dan aku berbeda. Apa kau tidak mengerti itu? Kau dan aku..kukira kita tidak bisa menjadi teman lagi.
Semua anggota sirkus dikumpulkan di kantor polisi. Ny. Oh berdiri dan protes, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kami dibawa kesini?
Ny. Oh marah2 sehingga membuat Koiso kesal, ia teriak pada Takeda, untuk membuat Ny. Oh diam dan Takeda memukul Ny. Oh sampai hampir pingsan.
Koiso menunjukkan gambar wajah Mok Dan dan minta mereka mengatakan dimana Mok Dan berada.
Gye Sun (%^&%#$$$%!!!) secara diam2 menunjuk ke arah Shin Nan Da. Koiso menekan Shin Nan Da untuk mengatakan dimana Mok Dan. Shin Nan Da ketakutan.
Ia mengalihkan perhatian Koiso ke arah Sun Hwa. Pemimpin Jo tampak marah pada Shin Nan Da.
Koiso menarik baju Sun Hwa, dimana Mok Dan? Ia mengancam akan membakar Sun Hwa dengan besi panas, lalu memukulnya dengan cemeti, lalu menghukumnya dengan kursi listrik. Koiso ingin Sun Hwa membuka mulut. Tapi Sun Hwa bungkam.
Mok Dan tiba-tiba muncul dan menghentikan Koiso. Aku sudah datang, jadi biarkan semuanya pergi.
Koiso telp Taro dan lapor kalau Mok Dan akhirnya muncul. Taro mengerti, ia memerintah Koiso memasukkan Mok Dan ke ruang interogasi dan ia sendiri yang akan memeriksanya. Masukkan semuanya ke penjara.
Taro teriak dan minta disiapkan sopir. Ia bersiap untuk ganti baju.
Shunji menemui ayahnya. Ia masuk dan berlutut. Shunji berjanji akan melakukan apapun yang diinginkan ayahnya, aku akan hidup sebagai seorang Kimura.
Taro marah, bagaimana kau bisa menyukai seorang gadis yang memihak orang yang sudah membunuh kakakmu? Jangan pernah muncul di depanku lagi!
Shunji : Saya sadar sekarang, setelah kakak meninggal. Saya sadar kalau saya ini adalah orang Jepang sejati...saya menyadari itu sekarang. Seperti Ayah, dan juga kakak. Saya ingin mengenakan seragam dari Kekaisaran Jepang.
Tapi dengan satu syarat.
Taro : Syarat?
Shunji : Tolong bebaskan gadis itu. Jika Ayah melepaskan gadis itu saat ini, saya tidak akan mempedulikan gadis itu lagi. Saat saya mengenakan seragam saya, saya akan menghapus kenangan akan dirinya sama sekali.
Koiso kesal karena harus melepaskan anggota sirkus untuk kesekian kalinya. Ia membuka sel dan meminta semua keluar.
Awalnya anggota sirkus ragu, tapi akhirnya mereka keluar semua.
Kang To kembali ke kantor dan bertemu mereka di halaman. Ia heran kenapa mereka ada di kantor polisi. Abe lega melihat Kang To, Letnan! Kau dari mana saja? Kau meninggalkanku sendirian.
Kang to tanya apa yang terjadi dan Abe cerita kalau Mok Dan ternyata anggota sirkus Timur Jauh, Koiso menangkap mereka untuk mendapatkan Mok Dan.
Kang To tanya apa Mok Dan tertangkap. Abe membenarkan, tapi Chief..
Mok Dan keluar bersama Ny. Oh dan Ketua Jo. Mereka terkejut melihat Kang To. Mok Dan marah, kenapa kau melepaskanku?
Ny. Oh dan Ketua Jo menarik Mok Dan. Tapi Mok Dan masih tidak terima dan berbalik, Apa Gaksital sudah meninggal? Apa karena Gaksital meninggal maka kau tidak membutuhkanku sebagai umpan lagi?
Kang to menatap tajam Mok Dan, jangan berisik. Jika kau datang kesini sekali lagi, aku sendiri yang akan membunuhmu.
Mok Dan semakin berapi-api, bastard seperti kau seharusnya mati ...Gaksital seharusnya hidup.
Kang To diam saja. Mok Dan pergi.
Kang to tanya kenapa mereka membebaskan Mok Dan. Abe berkata itu perintah Chief Kimura. Kang To heran mendengarnya.
Koji marah karena mendengar promosi untuk Kang To dibatalkan, justru mereka memilih Kimura Shunji.
Koji : Apa? sertifikat penunjukan-nya bahkan sudah selesai!
Koji kesal dan pergi ke kantor Gubernur Jenderal.
Gubernur Jenderal yang mata duitan menerima anggota Kishokai yang menyumbangkan emas dalam jumlah besar untuk pembangunan patung emasnya.
Ia hafal setiap nama mereka. Diane Lee bahkan usul untuk membangun patung yang lebih besar daripada patung Perdana Menteri Ito.
Gubernur Jenderal tampak senang, tapi ia menahan diri dan minta patungnya jangan lebih besar dari patung Ito. Tapi kalau kalian semua berkeras, ya pastikan nama penyumbang dana diukir di balik patung itu.
Bangsawan Lee merasa senang dan berkata ini semua adalah ide Kepala Polisi Kimura Taro.
Gubernur Jenderal : Seperti yang sudah diduga..kau memang berbeda. Jadi, Kimura Shunji juga pasti sangat setia karena mirip ayahnya.
Taro membungkuk, anda terlalu memuji.
Konno Koji mendadak masuk dan melancarkan protesnya. Tapi ia terdiam saat melihat siapa tamu2 Gubernur Jenderal.
Gubernur Jenderal marah, ia teriak pada sekretarisnya kenapa mengijinkan semua orang masuk sembarangan ke kantornya.
Konno Koji mengerti sekarang kenapa keputusan Gubernur Jenderal mendadak berubah. Ia melirik marah ke arah Taro.
Taro hanya melirik sedikit dan tersenyum dingin.
Akhirnya Kimura Shunji diangkat sebagai pengganti kakaknya Kenji.
Semua memberi selamat. Koji terpaksa bertepuk tangan meskipun wajahnya kelihatan kesal.
Abe tampak terharu. Kang To bertepuk tangan, ia menunjukkan wajah bersahabat.
Upacara selesai dan Shunji turun dari panggung. Kang To mendekat.
Shunji : Aku mengandalkanmu, Sato Hiroshi.
Kang to memberi hormat : Selamat, Kapten Kimura.
Duel sesungguhnya dimulai.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
No comments:
Post a Comment