Gaksital membunuh Park In Sam lalu pergi. Kang To menyelinap kembali ke kantor polisi. Ia mengelap keringat dan merapikan seragamnya. Kang To melihat sekitar dan menuruni tangga.
Kang To jalan ke arah kantor dan melihat Kimura Shunji duduk menunggunya.
Shunji berdiri dan menatap tajam Kang To. Kang To terlihat tegang. Lalu ia segera menundukkan kepala, saya minta maaf. Saya hanya seperti ini kalau terlambat.
Shunji memaksakan senyuman : Benarkah? Aku harus belajar darimu.Kang To tanya kemana semua polisi. Shunji hanya berkata mereka dikerahkan keluar.
Shunji : Petugas Sato, buatkan aku secangkir es kopi.
Kang To setengah lega, ia tanya apa mau es yang banyak. Shunji setuju, ya itu bagus juga.
Shunji masuk ke kantornya dan mengamati Kang To. Wajahnya tampak murka, Shunji bicara dalam hati, penjahat licin. Kau pikir kau bisa menipuku sampai akhir? Tunggu saja, aku sendiri yang akan membuka topengmu.
Kang To mengetuk pintu dan membawakan es kopi untuk Shunji. Shunji memintanya duduk. Kang To..tolong bantu aku.
Kang To tampak heran.
Shunji menampilkan wajah ramah, ia minta Kang To bertanggung jawab penuh atas kasus Gaksital.
Kang To : Bagaimana dengan anda? Bukankah anda bertanggung jawab untuk kasus Gaksital?
Shunji pura2 pusing setelah insiden Taegukgi kemarin. Aku benar2 mati. Tidak ada ketenangan di kantor Gubernur Jendral. Gubernur takut akan ada demonstrasi Manse yang ke-2. Jadi setiap hari, Gubernur teriak padaku untuk menangkap pemimpin insiden ini.
Kang To minta Shunji memberikan kasus Gaksital pada Letnan Koiso, bukankah saya cuma polisi biasa?
Shunji : Koiso itu bisa apa? Hei, apa kau benar2 ingin tetap jadi polisi biasa? Kau harus segera kembali ke posisimu.
Kang To tersenyum : Saya mengerti.
Shunji tanya apa Kang To perlu bantuan, apa yang kau inginkan? Kang To menolaknya. Ia minta tolong Shunji agar Koiso tidak menghalanginya.
Shunji bersedia memenuhi permintaan Kang To.
Koiso masuk. Kang To langsung berdiri dan membungkuk ke Koiso.
Koiso lapor, Kapten! Presiden Park diserang oleh Gaksital dan kali ini ia dibunuh.
Shunji diam saja, ia hanya berkata mulai sekarang Sato Hiroshi yang akan bertanggung jawab untuk kasus Gaksital, jadi kau mundur dulu.
Koiso syok, Sato? Tidak..kenapa?
Kang To mengambil kesempatan ini untuk keluar, saya akan melihat TKP dulu.
Shunji mengiyakan. Kang To keluar dan wajahnya tampak curiga.
Kang To menerima telp dari Mok Dan. Mok Dan minta Kang To pergi ke toko penjahit Jeong Ja Ok sekarang. Akan ada orang yang menunggumu.
Kang To mengerti dan ia akan kesana.
Shunji dan Koiso melihat Kang To pergi. Koiso langsung memanggil Ishida untuk mengikuti Kang To, tapi Shunji melarangnya.
Shunji : Saat ini, yang paling penting adalah membuatnya lengah dan merasa aman.
Kang To pergi ke toko penjahit Jeong. Penjahit Jeong membungkuk dan menyambutnya sebagai polisi Lee Kang To. Kang To hanya melambaikan tangan dan jalan ke arah seorang pria yang membaca koran.
Pria itu adalah Damsari, ia tersenyum hangat pada Kang To. Kang To membalas senyumannya. Damsari berdiri dan menepuk bahu Kang To, Ayo, guru telah menunggumu.
Penjahit Jeong tampak syok melihatnya. Bukankah ini polisi Lee Kang To? apa tidak salah.
Damsari mengantar Kang To ke ruang bawah. Jin Hong menyambutnya, Guru sudah menunggumu. Mereka menemui Guru Yang Baek.
Yang Baek sedang menulis sesuatu. Tangannya gemetaran. Jin Hong menyapanya, guru.
Yang Baek mengangkat wajah dan tersenyum. Ia berdiri dan jalan ke arah Kang To.
Kang To membungkuk, biarkan saya mengenalkan diri. Nama saya Lee Kang To. Tolong terima hormat saya.
Kang To ingin menghormat secara resmi dengan berlutut. Tapi Guru Yang menahannya, tidak perlu berlutut. Ia menggenggam tangan Kang To, terima kasih.
Guru Yang bahkan memeluk erat Kang To, terima kasih banyak. Guru Yang melihat ke arah muridnya, Hong-ah..
Jin Hong mengerti dan menyajikan kentang rebus untuk Kang To. Guru Yang mengambil satu dan mengupaskan kentang untuk Kang To meskipun tangannya gemetaran.
Guru Yang : Aku memiliki ibu yang sudah berusia 80 th. Ibuku memintaku agar aku memasak kentang ini untuk Gaksital kalau aku bertemu dengannya. Ibu menanam sendiri kentang ini. Jadi pasti sangat enak.
Jin Hong melihat tangan Guru Yang gemetaran. Ia minta ijin mengupaskan untuk gurunya. Tapi Guru Yang menolak, tidak. Biarkan aku yang melakukannya.
Damsari : Komrad, apa kau tidak tahu kalau Guru sangat ingin melakukan ini begitu ia tiba di Gyeong Seong?
Jin Hong tersenyum, benar. Aku lupa.
Guru Yang selesai mengupas kentang, ia memberikannya pada Kang To. Cara Guru Yang seperti seorang ayah/ibu yang ingin menyuapi anaknya makan, ayo aaa...ini cepat makanlah.
Kang To menerima kentang rebus itu dan mengunyahnya. Pertahanan Kang To jebol dan ia menangis.
Kang To ingat saat ibu dan kakaknya masih hidup. Saat ibunya juga memberikan makanan yang hampir sama untuk mereka.
Lalu saat ia dan Kang San bercanda sambil makan. I miss Kang San hiks..
Kang To menangis tidak terkendali. Ia terus saja makan sambil menangis. Guru Yang mengulurkan teh hangat.
Kang To minum teh dan melanjutkan makannya. Ia menangis lagi. Tindakan Guru Yang membuat Kang To merasakan lagi kehangatan keluarganya.
Tamao mabuk-mabukan di Angel Club. Ia menyuruh seorang gadis menuang alkohol dan menarik gadis lain ke pangkuannya. Lalu mendorongnya pergi, aku tidak menyukaimu, pergi! Minta Madam kesini!
Tamao kesal, ayahnya saja tidak pernah mengusirnya. Aku adalah orang dengan status bangsawan..Aku!
Pelayan Club geleng kepala, sudah berapa hari ini? Tamao marah, apa kau meremehkanku? Benar, aku memang pengecut yang tidak punya pikiran, lalu kau mau apa?
Pelayan itu berkata apa Tamao harus membanggakan itu. Bangga sebagai pengecut? Siapa yang tidak takut, tapi meskipun anda takut, anda harus melakukan apa yang harus dilakukan!
Tamao tampak tertegun, tapi ia tidak mempedulikan pelayan Club. Tamao mencari Tasha. Pelayan berkata Tasha sedang menemui tamu penting.
Tasha menemui anggota Gerakan Kemerdekaan (Belum tahu namanya, anybody knows his name? Ok, anggap aja namanya Sung wkk suka2dotcom.). Tasha berkata bahwa reporter Song dan semua staf Joseon Joong Ang Ilbo ditangkap polisi.
Sung merasa ada kemungkinan surat itu belum sampai pada Guru Dong Jin. Tasha tampak cemas, lalu bagaimana kalau belum sempat diberikan.
Sung tanya dimana Song ditahan. Tasha berkata di Kantor Polisi Jong Ro, apa yang kau rencanakan?
Tiba-tiba Tamao masuk, ia mabuk dan komen, wow..apa ini? Apa kau punya pacar baru?
Tamao jalan ke arah Tasha dan merangkulnya, apa hubunganmu dengannya?
Sung berdiri dan secepat kilat melumpuhkan Tamao. Tamao pingsan dengan sukses. Pelayan No masuk. Komrad Sung langsung pamit dan bergegas pergi. Tasha menyuruh No Sang Yub mengurus Tamao.
Kang To masih menemui Guru Yang. Ia memberikan informasi kalau pemerintah Jepang sudah tahu bahwa Guru menyelinap ke Joseon. Jika anda tertangkap anda pasti dibunuh. Apa sebenarnya alasan Guru sampai mengambil resiko datang ke Gyeong Seong?
Guru Yang berkata ia ingin bertemu Dong Jin. Jin Hong berkata, Guru selalu mengirim orang untuk bertemu Dong Jin, tapi sebelum mereka bisa mengontak Guru Dong Jin, mereka pasti terbunuh dan tidak ada yang selamat. Guru tidak sanggup melihat pemuda Joseon mengorbankan diri lagi, jadi dia datang sendiri kesini.
Damsari juga berkata tidak bisa bertemu Dong Jin saat terakhir pergi ke Gyeong Seong, karena begitu banyak musuh.
Guru Yang ingin bertemu Dong Jin, apapun yang terjadi. Kami harus bekerja sama karena ada sesuatu yang harus kami lakukan.
Sung datang dengan berita buruk, sepertinya surat Guru tidak sampai pada Guru Dong Jin. Karena orang yang menjadi penghubung Dong Jin ditangkap.
Ishida mencambuk reporter Song berkali-kali. Shunji mengamati Song. Lalu ia menghentikan Ishida.
Shunji : Dengar, kau ini seorang reporter. Seharusnya kau punya pemahaman dan pengertian.
Song : Pemahaman? Dalam dunia yang dikendalikan oleh kekerasan ini, apa yang bisa kita mengerti? Kami hanya melakukan apa yang diperintahkan.
Shunji marah, apa kau mau melepaskan penamu?
Song menyindir : Hanya pelajar bangsawan yang berani bermain dengan pena mereka, bagaimana aku bisa berani melakukan itu?
Shunji : Pemimpinmu yang menyuruhmu kan? Kau merencanakan kerusuhan saat Parade untuk Atlit Nam Sung Heun, kau adalah orang yang memberikan Taegukgi pada rakyat Semenanjung dan mendorong mereka.
Song tidak mengakuinya. Shunji mengancamnya akan memasukkan ke peti paku. Song tidak gentar, aku memang menunggu kapan kau mengatakan itu.
Shunji murka dan menyuruh Ishida melepas baju Song.
Ishida menemukan sesuatu dalam lipatan baju reporter Song. Shunji merobek baju Song dan menemukan surat dari Yang Baek. Astaga.
Shunji membacanya, Kakek akan tiba di Gyeong Seong dan ia ingin bertemu Paman Jin yang tinggal di sebelah timur Club-mu.
Shunji : Kakek adalah Yang Baek. Timur (Dong) Jin Ajussi adalah ...Dong Jin.
Reporter Song mengeluh dalam hati karena Shunji menebak dengan benar. Shunji tertawa lebar karena berhasil memecahkan kode mereka.
Shunji melaporkan ini pada Taro. Taro terkejut, kalau mereka bertemu, apa yang ingin mereka lakukan?
Murayama tidak percaya, semua sudah berpihak pada Jepang, tapi bagaimana kedua orang ini tetap keras kepala.
Taro menyuruh Shunji menemukan Yang Baek dan Dong Jin segera. Shunji mengerti.
Kang To ingin mencari informasi keberadaan Dong Jin. Damsari ragu, karena reporter Song hanya mengenal Lee Kang To sebagai antek Jepang.
Guru Yang memberikan kaligrafi yang tadi ditulisnya. Daeu Gyeol - Kesatuan. Guru Yang minta Kang To menunjukkan-nya pada Song.
Jin Hong menjelaskan, ini adalah tulisan yang selalu ditulis Guru kapanpun ia bertemu rekan seperjuangan. Reporter Song akan mengingatnya karena mereka pernah bertemu sebelumnya.
Sung cemas, apa Song akan percaya karena tulisan Guru berbeda dari sebelumnya.
Damsari menjelaskan ke Kang To, jika reporter Song curiga, katakan ini jenis tulisan Peluru. Kang To heran.
Jin Hong : Saat Guru ditembak di Changsa, Guru berhasil selamat. Tapi kami tidak bisa mengambil peluru dalam tubuhnya. Karena pengaruh itu, tangan kanannya gemetaran.
Kang To mengerti dan janji akan berusaha menemukan Guru Dong Jin.
Yang Baek berterima kasih dan akan menunggu.
Kang To kembali ke kantor polisi dan berusaha menemui Reporter Song tapi ditahan oleh rekannya.
Shunji datang dan tanya apa yang ingin dilakukan Kang To.
Kang To mengarang alasan, Presiden Park dibunuh setelah menulis artikel tentang Dong Jin, saya ingin menyelidiki apa benar ada hubungan antara Gaksital dan Dong Jin.
Shunji : Baiklah, aku akan menyelidiki itu.
Kang To : Bukankah anda menyerahkan kasus Gaksital pada saya? Apa anda ingin saya tidak melakukan apapun?
Shunji berpikir di kepalanya : Kau benar2 berusaha keras untuk bertemu anak buah Dong Jin.
Kang To : Apa tidak mungkin kalau Dong Jin dan Gaksital saling kenal?
Shunji : Sato Hiroshi, apa kau tidak salah arah dalam penyelidikanmu? Park In Sam bukan hanya memalsukan artikel soal Dong Jin, dia juga melakukan banyak kejahatan pada rakyat Korea, jadi kenapa kau cuma mengarah pada Dong Jin?
Kang To mengerti dan berkata akan menyelidiki dari arah lain. Kang To pergi.
Shunji menatap dingin Kang To. Ia terus mengikuti Kang To.
Ternyata Kang To jalan ke ruang arsip dan mencari sesuatu di antara rak2. Shunji mengamatinya.
Kang To menemukan tentang Dong Jin, ia membacanya lalu pergi. Shunji jalan ke arah rak dan mencari apa yang tadi dibaca Kang To.
Shunji berpikir, katanya ingin mengubah arah penyelidikan, tapi tetap datang untuk mencari arsip Dong Jin? Lee Kang To mencari Dong Jin. Yang Baek juga ingin bertemu Dong Jin.
Lalu apa si brengsek itu benar2 adalah Gaksital?
Shunji sepertinya ingin menyangkal kenyataan ini, meskipun semua bukti sudah mengarah ke Kang To. Tapi Shunji sepertinya tetap ingin Kang To sebagai temannya dan bukan orang yang membunuh kakaknya.
Putra Park In Sam, Park Seung Mo berlutut di depan ketua Ueno. Park Jr ingin meminta bantuan Ketua Ueno membalaskan dendam ayahnya. Sebagai gantinya, ia bersedia melakukan apa saja dan tetap setia pada Ketua Ueno.
Ueno bicara pada Rie, apa kau dengar itu? Rie minta maaf, ia tidak mengira Gaksital akan menyerang Gyeong Seong Ilbo.
Ketua Ueno mengancam, kalau ada satu lagi anggota Kishokai dibunuh oleh Gaksital, maka Rie harus menyerahkan lehernya. Rie dan bahkan Jun tampak terkejut mendengar ini.
Ketua Ueno mengijinkan Park Seong Mo menempati posisi mendiang ayahnya dalam Kishokai. Aku harap kau akan menjadi patriot yang hebat. Seong Mo janji dan bersumpah setia pada Kekaisaran Jepang.
Setelah Park Jr. keluar, Ketua Ueno memperingatkan Rie, tidak terhitung orang Joseon yang bersedia bersumpah setia pada Jepang dan ia minta Rie tetap waspada. Rie mengerti.
Kang To masuk ke ruang penyiksaan. Tapi ruangan itu kosong, reporter Song tidak ada disana.
Rie jalan keluar dan bertemu Kimura Shunji. Shunji langsung menariknya. Jun menahan tangan Shunji. Shunji marah dan menyuruh Jun minggir. Rie mengangguk dan minta Jun diam saja.
Shunji langsung menarik Rie ke kamar. Ueno Rie, aku tanya untuk terakhir kalinya. Kau tahu aku bisa langsung menemui ayahmu begitu aku keluar ruangan ini kan? Kau tahu aku bukan orang yang akan bersikap murah hati padamu.
Shunji menatap tajam Rie : Lee Kang To adalah Gaksital, ya kan?
Rie mendengus, dasar bodoh. Kau begitu tergila-gila pada gadis itu, sampai kau kehilangan kemampuanmu untuk membuat penilaian.
Shunji marah, apa katamu?
Rie : Saat aku bertempur dengan Gaksital di Geum Hwa Jeong, lengan dan paha kanannya terluka..Karena kau mencurigai Lee Kang To maka aku memeriksa apa dia punya luka. Dia bersih.
Shunji : Bagaimana kau memastikannya?
Rie : Kenapa? kau pikir aku bohong lagi? Benar, penilaianmu memang hanya setingkat ini.
Rie mendorong Shunji. Tapi Shunji menahan Rie kembali ke dinding. Shunji teriak, aku tanya bagaimana kau memastikannya!
Rie juga teriak : Tanya saja pada Masako! Rie mendorong Shunji dan jalan keluar dengan marah.
Shunji bergegas masuk kamar Masako. Masako terkejut, Kapten!
Shunji tanya apa Masako melihat Lee Kang To dan Lala bertemu dalam waktu dekat ini.
Masako membenarkan, mereka minum bersama beberapa waktu lalu. Petugas Lee pingsan lalu Lala eonni meminta saya mengurus petugas Lee.
Shunji terkejut. Shunji pergi ke Angel Club dan minum2. Ia mengingat lagi kata2 Rie, kau sungguh bodoh! Shunji tampak bingung, apa dia benar2 memang sudah salah menilai atau Rie bohong?
Kang To pulang dan diskusi dengan Baek Gun cara untuk menemukan Guru Dong Jin. Kang to kesulitan menemukan Dong Jin karena semua stafnya juga sudah dipindahkan.
Baek Gun tanya soal keluarga Guru Dong Jin.
Kang To berkata rumah Guru Dong Jin dibom, dan seluruh keluarganya meninggal.
Baek Gun marah, penjahat2 itu! mereka semua pantas mati! Baek Gun menghela nafas, itu memang benar, mereka berani membunuh Raja dan Ratu negri ini. Keluarga pejuang kemerdekaan mungkin tidak ada artinya bagi mereka.
Baek Gun menyinggung soal insiden Taegukgi kemarin dan sepertinya anggota pasukan berani mati Dong Jin yang melakukannya. Jika Tuan Muda bisa menemukan anggota Pasukan berani mati Dong Jin, maka ada kemungkinan menemukan Guru.
Kang To mengerti dan akan berusaha menemukan caranya. Guru Yang Baek dan Guru Dong Jin harus bertemu. Aku harus pastikan keduanya bertemu.
Bangsawan Lee Shi Young dan istrinya menemui Kimura Taro, mereka ingin jadi Presdir Joseon Joong Ang Ilbo tapi staf koran itu menolaknya. Bangsawan Lee kesal.
Ny. Lee : Apa salahnya dengan Bangsawan kita?
Taro berkata ia sudah mengatakan pada mereka kalau Presiden koran itu dipecat dan Bangsawan Lee Shi Young akan menggantikan posisinya, tapi para pemegang saham menolaknya dan tetap ingin melanjutkan motto berani mati dan tidak akan menyerah. Mereka menolak tawarannya.
Ny. Lee berkata kalau suaminya menginginkan perusahaan koran itu bukan demi uang, tapi ingin bertanggung jawab untuk menyuarakan suara Gubernur Jendral.
Taro : Nyonya, Kalau untuk tujuan itu, kami sudah memiliki Gyeong Seong Ilbo.
Shunji menyuruh Koiso memanggil Gye Sun ke kantor polisi. Gye Sun ingin keluar hotel, tapi terkejut lalu sembunyi. Ternyata Lee Kang To jalan masuk hotel. Gye Sun melihatnya.
Mok Dan mencuci baju bersama Shun Hwa dan Shin Nan Da. Shun Hwa bercerita dengan semangat soal insiden Taegukgi kemarin. Eonni, kami berteriak Hidup Pemuda Joseon! Aku semangat sekali sampai aku menangis. Tangan dan kakiku gemetaran.
Shin Nan Da sebaliknya, ia merasa trauma. Apa kalian tidak tahu? Saat demonstrasi Manse, berapa banyak orang yang terbunuh? Ada lebih dari 20 ribu orang! Suara tembakannya..seperti neraka. Persis seperti neraka! Memikirkan itu saja..
Mok Dan mengerti tapi ia merasa tetap bersemangat saat melihat Taegukgi berkibar. Shun HWa apa kau bisa menunjukkan padaku lagi?
Shun Hwa mengeluarkan Taegukgi itu dan memberikan pada Mok Dan. Mok Dan mengagumi bendera Korea dan tanya siapa pembuatnya. Shun HWa berkata tim pasukan berani mati Dong Jin. Orang yang memberikan Taegukgi ini yang mengatakannya.
Mok Dan : Pasukan berani mati Dong Jin?
Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan Lee Kang To muncul.
Shin Nan Da secepat kilat merampas Taegukgi dan menyembunyikan di balik bajunya, ia pura2 gatal dan menggaruk dadanya.
Shun HWa tampak pucat. Kang To hanya melirik Shin Nan Da, ia sepertinya menyembunyikan rasa gelinya. Oh Mok Dan, keluar sebentar. Kang To segera pergi.
Mok Dan mengerti. Ia menenangkan Shin Nan Da dan Shun Hwa, tidak apa-apa.
Kang to menunggu Mok Dan di kamar. Mok Dan masuk dan keduanya duduk. Kang To tampak putus asa, aku benar2 ingin membantu Guru Yang Baek. Aku benar2 ingin membantu dengan segenap kekuatanku..tapi tidak ada cara untuk menemukannya.
Mok Dan tanya apa permintaan Guru Yang Baek. Kang To menjawab, Guru Yang ingin bertemu Guru Dong Jin yang sudah menghilang. Guru Yang berkata meskipun ia harus mempertaruhkan nyawanya, mereka harus melakukan satu hal penting bersama.
Mok Dan terkejut, Guru Dong Jin?
Kang To : Kenapa? Kau tahu sesuatu?
Mok Dan : 2 hari lalu di pasar, Shun Hwa tanpa sengaja bertemu orang dari pasukan berani mati Dong Jin.
Kang To terkejut sekaligus gembira, apa katamu? pasukan berani mati Dong Jin?
Mok Dan membenarkan, kalau kau bertemu orang itu, kau mungkin bisa bertemu Guru Dong Jin.
Kang To berkata ia harus bertemu orang itu. Mok Dan akan keluar dan mencari orang itu, Jangan cemas dan kembalilah.
Kang To : Apa tidak bahaya?
Mok Dan ketawa, akan jauh lebih berbahaya kalau kau yang pergi ke pasar Jong Ro. Kang To tersenyum dan menggenggam tangan Mok Dan.
Shunji bertemu Gye Sun, ia tanya apa ayah Oh Mok Dan pernah menemui putrinya. Gye Sun menggeleng, tidak. Shunji mengerti dan minta Gye Sun mengawasi Mok Dan dengan baik, catat semua yang ditemui Mok Dan.
Gye Sun berkata Mok Dan tidak kemana-mana, ia tinggal di hotel terus. Hanya Lee Kang To yang kadang-kadang menemuinya.
Shunji terkejut, apa? kadang-kadang?
Gye Sun heran : Kenapa? Saya baru saja melihatnya ke penginapan sebelum saya kesini.
Shunji marah dan berpikir dalam hati, si brengsek itu, ia tidak bisa bertemu penghubung Dong Jin, ia memeriksa file Dong Jin, lalu ..dia pergi mencari Mok Dan?
Shuji mengeluarkan uang, ia minta Gye Sun mengawasi Mok Dan, ikuti dia seperti bayangannya. Kapan Lee Kang To datang dan kapan ia pergi. Berapa lama ia menemuinya, katakan padaku semuanya. Kau bisa melakukannya kan?
Gye Sun mengangguk. Shunji meminta Gye Sun pergi. Setelah Gye Sun keluar, Shunji membuka laci dan mengambil cincin Kishokainya, ia mengenakan cincin itu.
Gye Sun tiba di Hotel dan melihat Mok Dan pergi ke pasar bersama Shun Hwa. Gye Sun mengikuti mereka. Shun Hwa dan Mok Dan mencari Kim Deuk Soo. Masalahnya, Shun Hwa hanya mengenali wajah pria itu tapi belum tahu namanya.
Mok Dan menoleh ke sekitar dan tanpa sengaja melihat Gye Sun.
Gye Sun terkejut dan sembunyi. Gye Sun langsung lari.
Mok Dan minta Shun Hwa menunggunya, ia harus menemui seseorang. Shun Hwa heran, siapa kak? Temanku, kata Mok Dan.
Gye Sun langsung lari secepat mungkin. Mok Dan mengejarnya. Ia berhasil menyergap Gye Sun. Kenapa kau melarikan diri?
Gye Sun terkejut : Siapa yang melarikan diri? Aku hanya pergi biasa.
Mok Dan tahu Gye Sun mengikutinya. Kau juga lihat kan, bagaimana Shunji membunuh bibi Dong Nyeon. Kau juga lihat bagaimana Ketua Jo disiksa. Apa kau pikir Shunji tidak akan melakukan itu padamu juga?
Kenapa kau tidak sadar kalau satu saat kau juga bisa diserang? Tidak peduli betapa pentingnya uang itu, apa itu lebih penting dari nyawamu? Kau lihat kan Shun HWa diseret pergi? Kau dan aku juga bisa diseret. Jika Gaksital tidak muncul, apa yang akan terjadi pada Su Hwa, Bu Yong, Shun Hwa? Kenapa kau tidak mengerti, membantu Shunji berarti sama dengan melukai Gaksital.
Gye Sun tampak mulai resah, tapi ia tetap mengeraskan hati dan berkata akan mengurus urusannya sendiri. Gye Sun pergi.
Shun Hwa masih berdiri di tengah pasar. Kim Deuk Soo dan rekan2nya melihat Shun Hwa. Deuk Soo mendekati Shun Hwa, hei, aku ingin tahu..siapa sebenarnya namamu?
Shun Hwa tertegun, orang yang dicari justru berdiri di depan mata. Shun Hwa langsung teriak2, eonni! eonni! aku menemukannya! Aku menemukannya.
Mok Dan datang dan menemui Deuk Soo, apa kau anggota pasukan berani mati Dong Jin?
Deuk Soo mengenali Mok Dan, kau adalah putri Pemimpin Damsari kan? Saat Lee Kang To mengejarmu waktu itu, aku menyelamatkanmu. Apa kau ingat?
Mok Dan ketawa, aku ingat. Haha..tunggu sampai tahu bahwa Lee Kang To adalah Gaksital. Deuk Soo pasti syok.
Mok Dan telp Kang To, ia menyampaikan info, Shun Hwa sudah bertemu anggota pasukan berani mati Dong Jin.
Kang To tersenyum, itu bagus. Kang To tanya dimana mereka, lalu menutup telp.
Ketua Jo tidak percaya, Oh Tuhan, Lee Kang To benar2 membantu kita? Mok Dan tersenyum dan mengangguk.
Ketua Jo : Saat ia menangis dan berkata ingin membantu menyelamatkanmu, aku merasa dia tulus. Mungkin karena dia adalah tetap orang Joseon dalam hatinya.
Mok Dan ketawa, kelak kalau Shunji menyiksa Ketua lagi, Lee Kang To tidak akan tinggal diam. Ketua Jo tampak lega, paling tidak kita memiliki pendukung dalam kepolisian Jong Ro.
Shunji menemui Ketua Ueno. Ia membungkuk dan duduk di depan Ueno. Ueno tanya ada masalah apa. Kenapa kau ingin bertemu sendirian denganku?
Shunji : Apa saya bisa membunuh putri anda, Ketua? (What?)
Ueno pun terkejut mendengar permintaan Shunji, apa katamu?
Shunji : Ueno Rie, jelas tahu siapa Gaksital itu, tapi dia tidak bersedia mengatakan identitasnya. Dalam hal ini, kami adalah musuh, karena saya ingin mengungkap identitasnya.
Ketua Ueno : Bukankah aku memintamu menangkap Yang Baek?
Shunji berkata Yang Baek juga terhubung dengan Gaksital. Jika kami menangkap Gaksital, maka Yang Baek dan Dong Jin akan bisa kami tangkap juga.
Ketua Ueno: Kau bilang Ueno Rie tahu identitas Gaksital, itu benar kan?
Shunji berkata ia bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk itu. Gaksital pasti akan membantu anak buah Dong Jin melarikan diri. Ini adalah kesempatan sempurna untuk menangkapnya.
Ketua Ueno tanya apa yang bisa ia bantu. Shunji minta bantuan Samurai Ketua Ueno. Kinpei Kato. Wow..orang ini menakutkan, asli. Kayanya cuma bisa ditandingkan dengan Jet Lee atau Donnie Yan.
Kang To bertemu Guru Yang Baek dkk. Sung menawarkan diri untuk pergi menemui Guru Dong Jin. Kang to berkata ia saja yang pergi untuk memastikan keamanannya. Kang to mengerti Dong Jin tidak mengenalnya, tapi ia pasti mengenal Gaksital.
Kim Deuk Soo pergi ke tempat pertemuan. Sesuai pesan Mok Dan, ia pergi ke dekat mata air Namsan. Ada orang yang harus bertemu Guru Dong Jin, ia akan menemuimu disana.
Deuk Soo mondar-mandir, siapa orang itu..? Tiba-tiba terdengar suara kaki kuda. Gaksital berkuda ke arah Deuk Soo.
Gaksital turun dari kuda dan menemui Deuk Soo. Deuk Soo terpana, jadi, orang yang ingin bertemu Guru Dong Jin adalah Gaksital?
Gaksital mengangguk. Deuk Soo langsung memeluknya dengan erat, Gaksital! Apa kau tahu betapa aku sangat menyukaimu? hahaha..
Reaksi Deuk Soo sungguh lucu, ia memukul wajahnya sendiri. Ini mimpi atau kenyataan?
Deuk Soo menggenggam tangan Kang To, terima kasih. Terima kasih! Gaksital tanya, bagaimana dengan guru Dong Jin?
Guru Dong Jin melatih pasukan berani matinya dengan disiplin penuh. Kelihatan benar dari matanya, tujuannya hanya satu, Jepang angkat kaki dari Korea atau mati. This guy is awesome.
(Dong Jin = Kak Jin Gu - Baker King!! teman lama dong dengan JW. Dong Jin diperankan Park Sung Woong, suaminya Hwa Su In- Faith)
Gaksital tiba di tengah hutan bersama Deuk Soo. Deuk Soo langsung meloncat turun.
Gaksital juga turun dan menghormat pada Dong Jin. Dong Jin mendekat dan Gaksital menunjukkan tulisan Guru Yang kepadanya.
Dong Jin mendengar rencana Gaksital dan berkata ia mengerti maksud Guru Yang Baek, tapi meskipun harus bertempur bersama Guru aku tetap harus menyelamatkan Reporter Song yang ditahan di Kantor Polisi Jong Ro.
Setelah menyelamatkan reporter Song, aku akan bertempur bersama Guru.
Gaksital : Saya yang akan menyelamatkan Reporter Song, tolong ijinkan saya melakukannya.
Dong Jin : Tidak. Bun Jeuk Do Hab Phil Lib - Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh.
Gaksital mengerti, tapi Dong Jin harus melakukan hal penting dengan Guru Yang Baek, dan sekarang polisi ingin menangkap anda, jadi untuk masalah ini, tolong serahkan pada saya.
Dong Jin berpikir sebentar lalu mengulurkan tangan, Gaksital menjabatnya. Dong Jin setuju rencana Gaksital.
Kang To membagikan bahan untuk meeting. Ia juga membagi untuk Abe, Abe berterima kasih dan masih menyebutnya sebagai Letnan. Shunji muncul dengan wajah lesu dan batuk2. Ia seperti sakit.
Shunji tanya Koiso apa sudah membawa reporter Song kembali. Koiso mengiyakan. Shunji minta Koiso mengantar Song ke kantor Jaksa. Koiso tanya apa Shunji sakit. Shunji berkata ia perlu istirahat dan akan menemui Chief Murayama.
Shunji jalan naik tangga dengan lesu. Kang To mengamatinya. Tapi begitu sampai di luar pengamatan Kang To, Shunji langsung sehat. Itu semua memang sengaja ia perlihatkan di depan Kang To.
Shunji menghormat pada Murayama dan berkata ia harus meninggalkan kantor tapi tidak bisa mengatakan pada Murayama alasannya. Shunji berkata jika rencana hari ini berhasil maka Yang Baek juga akan bisa ia tangkap.
Murayama kesal, apa kau ingin menyembunyikan rencana itu dariku?
Shunji minta Murayama mengerti. Murayama marah, kau sungguh arogan. Meskipun aku tidak tahu apa itu, tapi kau harus berhasil. Aku tidak akan mengampunimu hanya karena kau putra Chief Kimura.
Shunji : Saya mengerti.
Kang To telp anggota kemerdekaan. Ia berkata Reporter Song akan dikirim ke kantor Jaksa hari ini.
Sung mengerti dan akan bersiap.
Shunji turun dan bertemu Kang To. Shunji berkata akan pulang lebih awal untuk istirahat.
Shunji jalan melewati Kang To sambil batuk2. Lalu ia menyeringai.
Koiso dan anak buahnya mengawal Reporter Song menuju kantor Jaksa. Koiso memastikan semua berjalan lancar. Ishida mengiyakan, ia sudah merekrut petarung2 terbaik. Koiso mengerti dan mereka berangkat.
Hanya beberapa meter dari kantor polisi, truk mereka dihadang oleh Gaksital. Semua polisi kaget dan panik.
Gaksital langsung melumpuhkan sopir truk. Koiso ingin menembaknya, tapi tongkat Gaksital lebih cepat dari pistol Koiso.
Kang To menghajar Koiso wkk..Kang To juga melumpuhkan polisi yang lain.
Tiba-tiba dari atas jembatan Komrad Sung meluncur turun dan melumpuhkan polisi yang menjaga reporter Song. Ia menarik tangan polisi itu dan mengarahkan pistol ke dadanya, ia menembak mati polisi yang menahan Song. (Orang itu Ishida bukan ya? gak jelas)
Sung membebaskan Reporter Song. Komrad! Ayo pergi! Keduanya melompat turun dari truk dan lari lebih dulu.
Reporter Song sempat menoleh ke arah Gaksital dengan cemas, tapi mereka juga harus menyelamatkan diri.
Tiba-tiba Kinpei Kato muncul. Kinpei langsung menyerang Kang To. Jurus2nya mematikan. Kang To langsung terluka.
Kinpei terus menyerang Gaksital dan berhasil melukai pinggang Gaksital. Gaksital sudah sempoyongan. Kinpei tampak santai. Wow.. coba tanding dengan Donnie Yan.
Keduanya berhasil menjatuhkan pedang dan tongkat besi masing2 lalu mulai menggunakan tangan kosong.
Tapi Kinpei tetap saja diatas angin, tendangannya cepat sekali dan berhasil menendang bagian leher Kang To, membuatnya terjatuh.
Kang To tetap melawan dan ia berhasil menendang tungkai Kinpei, membuatnya berlutut.
Kang To mengambil kesempatan itu untuk melarikan diri. Ia berhasil mengambil kembali tongkat besinya dan lari dengan sempoyongan. Anehnya Kinpei tidak mengejar Kang To.
Kang To jalan di satu lorong. Ia setengah sadar lalu menjatuhkan tongkatnya.
Kang To jatuh pingsan di jalan.
Shunji muncul di sudut jalan. Ia melihat Gaksital roboh tidak berdaya.
Shunji jalan mendekat dan mengamati Gaksital.
Shunji berlutut dan perlahan membuka topeng Gaksital. Oh tidak..tidak.
Lalu memandang wajah teman dekatnya, Lee Kang To.
Shunji memang sudah memperkirakan ini, tapi tetap saja ia merasa syok. Shunji pasti merasa dikhianati dan dipermainkan. Beraninya Kang To melakukan ini kepadanya. Shunji pasti membalas dengan mempermainkan Kang To. Semakin tegang saja.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16], [17], [18], [19], [20], [21]
Bridal Mask episode 22
On Wednesday, November 28, 2012 Labels: Bridal Mask
No comments:
Post a Comment