Pil Hoon keluar dari rumah dengan perasaan kecewa. Ia tahu ayahnya memang lebih mengutamakan uang dari semuanya, tapi meskipun begitu..meskipun sudah jelas, Pil Hoon tetap merasa terpukul waktu tahu ayahnya memang terlibat dalam kejahatan bersama John J.
Pil Hoon menangis dalam pangkuan Seo Won. Seo Won memeluk Pil Hoon, ia menangis. Aku minta maaf...maafkan aku. (Karena mendesak Pil Hoon konfrontasi dengan ayahnya.)
NIS membebaskan Jae. Kau bebas, pulanglah ke rumah.
Seo Won mengajak Pil Hoon ke satu tempat. Pil Hoon tanya apa Seo Won tidak perlu ganti baju. Baju Seo Won sudah basah oleh air matanya dan juga ingus wkk..
Seo Won tersenyum, tidak perlu. Aku bisa langsung membuang baju ini. Keduanya ketawa.
Ternyata Seo Won mengajak Pil Hoon masuk museum tentang cinta? Keduanya jalan melewati banyak foto pasangan sedang berciuman. Ada tulisan di dinding, Shall we love?
Keduanya berdiri di depan dinding dengan tulisan tentang cinta, lalu Pil Hoon menarik Seo Won dan mencoba menciumnya. Seo Won menelikung Pil Hoon. Tapi Pil Hoon masih sempat mencuri ciuman dari Seo Won.
Seo Won dan Pil Hoon duduk di depan layar film (yang memutar adegan ciuman dari berbagai film. wkk). Pil Hoon tanya apa yang akan dilakukan Seo Won dengan dokumennya. Seo Won tanya apa yang diinginkan Pil Hoon.
Pil Hoon ingin Seo Won tidak melaporkannya, ia ingin mereka menyelidikinya sendiri.
Seo Won setuju. Pil Hoon berkata dibalik dokumen itu ada kontrak bisnis. Sehari setelah Direktur Kim Mi Rae masuk ke perusahaan kami, ia mulai menerima insentif. Di memonya tertulis dari perusahaan di Thailand. Nama Presiden-nya Choi Heung Soo.
Seo Won : Apa itu penting?
Pil Hoon : JJ adalah anak lelaki Choi Heung Soo, Choi Woo Hyuk.
Seo Won terkejut mendengar ini. Lalu tampak kagum, Gil Ro..kau baru saja mendapatkan informasi yang penting (yeah). Bahkan dengan semua anggota intelijen yang bekerja untuk kasus ini, mereka belum bisa menemukan informasi seperti itu. (I wonder why too.)
Pil Hoon tidak semangat, aku juga menemukan hal yang lebih besar lagi. Ayahku membuat transaksi dengan Choi Woo Hyuk. Juga dengan mata-mata korporat internasional. Dia melakukan kejahatan pada negara.
Seo Won memegang tangan Pil Hoon : Gil Ro, memang benar ayahmu sudah menjual teknologi tinggi pada negara asing, tapi ia belum melakukan hal yang melanggar hukum tentang itu. Jika ia terlibat dalam kasus ini, polisi pasti sudah menyelidikinya saat ini. Tapi ia belum diselidiki juga.
Pil Hoon : Meskipun ia tidak melanggar hukum, tapi secara moral, apa yang ia lakukan itu tidak benar.
Seo Won berkata itu bukan hal penting saat ini. Ia mendapat sms dan menghela nafas. Lalu melanjutkan, Pil Hoon adalah anak Han Joo Man, tapi juga seorang agen. Pil Hoon harus melihat kasus ini dari sisi seorang agen. Jadi lihat saja sisi hukumnya, melanggar hukum atau tidak. Itu saja.
Pil Hoon : Aku tidak bisa bolak-balik seperti itu (kadang sebagai anak, kadang sebagai agen)
Seo Won : Kau bisa. Karena kau adalah agen yang luar biasa. Dan juga pacar paling hebat sedunia.
Pil Hoon geli : Apa itu..membuatku malu saja.
Seo Won dapat sms lagi. Pil Hoon tanya dari siapa. Seo Won menggeleng, bukan siapa2. Ia melanjutkan pembicaraan mereka lagi, apa yang harus kita lakukan setelah ini.
Pil Hoon : Pertama, Hubungan Choi Heung Soo dan ayahku. Aku sudah mencoba meretas database NIS tapi aku gagal.
Seo Won tidak percaya, apa kau sudah gila? Agen NIS tidak seharusnya meretas server NIS! Apa yang kau pikirkan? Kalau kau tertangkap dan diseret ke ruang interogasi..kau bisa dipecat.
Pil Hoon tidak punya cara lain. Seo Won punya cara lain, kita punya rekan yang memiliki akses ke situ. Lalu apa lagi?
Pil Hoon : Siapa Kim Mi Rae dan kenapa si brengsek itu ingin membunuh ayahku. Tapi ada yang sangat ingin kuketahui. Apa ayahku benar2 ada di TKP saat agen itu terbunuh.
Seo Won : Itu informasi yang penting, tapi bagaimana kita bisa mengetahuinya.
Pil Hoon : Aku punya cara.
Mi Rae bertemu Direktur Oh di lokasi jogging. Oh berkata ia sudah membebaskan Jae. Mi Rae senang dan ia minta persyaratannya. Yaitu nyawa Kim Won Suk.
Oh ragu, apa aku adalah tipe orang yang menjual nyawa sesama rekanku?
Flashback,
Mi Rae menunjukkan disk, demi mendapatkan daftar nama ini, apa kau tahu berapa banyak nyawa agen telah melayang dari seluruh dunia? Harga nyawa seorang agen, tidak ada artinya dibanding informasi seperti ini.
Oh tanya apa alasan Mi Rae menginginkan nyawa Won Suk. Mi Rae berkata ini soal balas dendam. Kalau kau lepaskan rekanku, aku akan memberikan sisa daftarnya.
Oh : Lalu bagaimana dengan John J?
Mi Rae : Saat Kim Won Suk mati...kau bisa mendapatkan John J (Jadi Oh juga pasti akan dibunuh).
Kembali ke saat ini. Oh setuju, jika mengorbankan satu nyawa seorang agen bisa mendapatkan daftar itu, anggap saja ini adalah sebuah pengorbanan demi kebaikan negara ini.
Mi Rae memberikan daftar mata-mata yang beroperasi di Eropa. Aku yakin, perusahaan Korea yang menembus pasar Eropa, juga banyak menderita karena mereka. Oh tanya apa yang harus ia lakukan. Mi Rae ingin Oh mengirim Won Suk ke tempat dan waktu yang ia tentukan. Kalau Won Suk sudah mati, informasi yang kau inginkan soal John J akan kuberikan padamu.
Pastikan kau menyembunyikan dirimu, karena kau adalah orang yang sudah mati. (foto Oh yang seperti orang mati itu dipakai Mi Rae untuk mengancamnya.)
Seo Won berkata ke Young Sun kalau ia sudah mendapatkan dokumen itu dari Gil Ro. Young Sun terkejut, lalu kenapa kau tidak segera menyerahkannya pada mereka.
Seo Won : Saya janji padanya untuk tidak memberikan pada orang lain.
Young Sun berkata jika seperti itu maka Seo Won bisa dianggap melanggar perintahnya.
Seo Won : Tapi saya sudah berjanji kepadanya.
Young Sun tidak setuju. Tapi Seo Won ingin melakukan yang terbaik sebagai agen dan sebagai manusia. Ia hanya menjalankan apa yang dinasehatkan oleh Young Sun. Seo Won minta waktu sedikit lagi. Young Sun hanya menghela nafas.
Ayah dan Ibu Seo Won ribut lagi seperti biasa. Ayah akan dipanggil ke balai desa lagi untuk urusan proyeknya. Ayah juga memamerkan kartu kredit pertamanya pada ibu dan ibu langsung mematahkannya. Ibu kesal, kau bisa menggeseknya sesuka hati tapi tunggu kalau kau harus bayar tagihannya.
Seo Won+Pil Hoon bertemu Poong Eun+Soo Young. Seo Won menunjukkan foto Keluarga Presdir Choi pada Soo Young karena Soo Young punya banyak kenalan agen.
Soo Young membaca namanya, Choi Heung Soo..apa dia tidak ada dalam database? Pil Hoon berkata sebenarnya ada, tapi file-nya dikunci.
Soo Young : Kalau file-nya dikunci, aku juga tidak bisa membukanya.
Seo Won membujuk Soo Young, kau pasti bisa mendapatkan akses dari seseorang di divisi LN. Kau pasti bisa mendapatkan rumor atau informasi apapun. Tidak peduli sekecil apa informasi itu, akan sangat berguna bagi kami.
Poong Eun tanya apa mereka memang ditugaskan dalam kasus ini. Pil Hoon mengaku, itu sebenarnya adalah kasusnya. Seo Won berkata, ini kasus yang mereka kerjakan bersama.
Soo Young langsung setuju akan membantu mereka.
Pil Hoon minta tolong Poong Eon, untuk mengirim DNA darah di TKP saat agen Kim Seung Joon ditembak. Poong Eon menelan ludah, kau benar2 harus sering mentraktirku untuk itu. Pil Hoon ketawa.
Seo Won dapat sms lagi dan ia terlihat tertekan. Pil Hoon jelas kelihatan penasaran.
Istri Won Suk minta kepastian lagi, kapan..mereka bisa berangkat ke Amerika.
Won Suk akhirnya mengaku, mereka tidak jadi ke AS. Karena ada sesuatu yang harus ia lakukan disini.
Istri Won Suk : Sesuatu yang harus kau lakukan, dan kau tidak akan mengatakannya padaku.
Won Suk minta maaf. Istrinya berkata tidak perlu minta maaf, tapi ini juga bukan berarti ia mengerti. Ia tidak ingin mengerti. Kenapa Won Suk tidak mengatakan alasan kenapa mereka tidak jadi ke AS, lalu bagaimana dengan kelanjutan pendidikan putri mereka, kenapa tidak pernah membicarakan ini. Kenapa selalu memutuskan semuanya sendiri.
Won Suk : Itu kondisi pekerjaanku.
Istri Won Suk sudah lelah, aku selalu hidup seperti ini selama 20 th sejak aku bertemu denganmu. Meskipun aku selalu berhasil menahannya, tapi hari ini aku akhirnya menyadari satu hal..Negara mungkin membutuhkanmu, tapi aku..aku tidak membutuhkanmu.
Pil Hoon menunggu Seo Won mengambil minuman, ia melirik ponsel Seo Won, Pil Hoon ingin membukanya tapi tidak jadi. Seo Won datang membawa minuman dan Pil Hoon berkata ada sms. Seo Won mengecek sebentar lalu membahas tentang TKP penembakan agen Kim.
Seo Won ingin tahu setelah Pil Hoon mendapat laporan DNA di TKP, DNA siapa yang ingin ia bandingkan.
Pil Hoon : DNA Ayahku dan si brengsek itu.
Seo Won : Tapi si brengsek itu bukan JJ.
Pil Hoon : Tidak ada saksi dalam pembunuhan itu dan tidak ada bukti kalau JJ melakukannya. Dia bisa saja membuat jebakan dan melarikan diri.
Seo Won ragu mereka bisa mendapatkan sampel itu karena atasan melarangnya. Pil Hoon benar2 mengharapkan bantuan Poong Eon dan Soo Young.
Pil Hoon tanya siapa yang sms Seo Won, ibu? ayah? atau adik iparnya? Seo Won heran kenapa Pil Hoon ingin tahu.
Pil Hoon : Tidak, ini karena kau selalu dapat sms.
Seo Won : Oh itu hanya pemakaian kartu kredit.
Pil Hoon tetap ingin tahu, ia bahkan menunjukkan password ponselnya, passwordku adalah 007-Nol wkk..
Seo Won merasa tidak perlu tahu password ponsel masing2. Pil Hoon memberikan contoh, katakan saja kita naik gunung, lalu tiba2 aku pingsan dan baterai ponselmu mati, jadi kau perlu tahu password ponselku untuk telp.
Seo Won geli : Meskipun aku tidak tahu password ponselmu, aku tetap bisa telp 112, 119, atau nomor darurat lain dari situ..
Pil Hoon ingin tahu, lalu dari siapa sms itu? Seo Won berkata ia suka kalau Pil Hoon tertarik, tapi tidak suka kalau terlalu posesif. Pil Hoon menyangkal, apa ingin tahu tentang sms itu posesif?
Seo Won : Ada apa sebenarnya?
Pil Hoon ingin tahu, apa Seo Won memberikan dokumen itu pada orang lain. Seo Won berkata ia menepati janjinya pada Pil Hoon, dokumen itu masih di tangannya. Tapi Seo Won berkata kalau ia memiliki dokumen itu.
Pil Hoon : sms itu, bukan dari Pemimpin Tim atau Asisten Pelatih kan?
Seo Won : Apa maksudmu, aku melakukan apapun yang diperintahkan oleh Pemimpin Tim dan Asisten Pelatih? Kalau kau begitu meragukanku, maka kau adalah orang brengsek. Dan aku yang membuatmu seperti ini (susah percaya pada siapapun) adalah orang yang lebih buruk lagi.
Seo Won mengajak Pil Hoon pergi, aku tidak menyukaimu saat ini, dan aku lebih tidak suka pada diriku sendiri.
Mi Rae menyambut Jae. Keduanya berpelukan. Jae tanya apa yang sebenarnya terjadi.
Mi Rae menunjukkan foto Direktur Oh yang seperti sudah mati pada Jae, lalu berkata ia membunuh Oh setelah Jae lepas. Mi Rae membohongi Jae.
Jae : Lalu bagaimana dengan sisanya?
Mi Rae : Sisa musuh kita bernama Kim Won Suk. Karena kita sudah mendapatkan satu orang, maka kau harus membuang rasa sentimentilmu yang ingin menuntut maaf darinya, lalu langsung membunuhnya. Aku akan mengatakan waktunya.
Jae : Kalau kau tertangkap, aku juga akan melakukan hal yang sama.
Mi Rae : Kau harus tahu, aku tidak mencintaimu dan aku tidak ingin menerima cintamu. Kalau Woo Hyuk tidak memintaku menjagamu, aku tidak harus menyelamatkanmu. Pulanglah dan istirahat.
Young Sun menerima telp di depan Do Ha, ia menerima jadwal untuk kencan buta. Young Sun segera menerimanya lalu berkata ke Do Ha, ia akan kencan besok jadi ia harus pergi sekarang untuk siap-siap.
Do Ha heran, apa tim mereka tidak akan kerja. Young Sun berkata, setelah mereka selesai menulis laporan, tim mereka akan segera dibubarkan.
Pil Hoon mengantar Seo Won pulang. Seo Won tanya dimana Pil Hoon akan tidur malam ini. Pil Hoon berkata tidak akan pulang ke rumahnya. Seo won melarang Pil Hoon menginap di kantor, carilah hotel atau semacamnya.
Pil Hoon mengerti. Ia masih cemberut. Akhirnya Seo Won mengajak Pil Hoon ke satu tempat, aku akan cerita satu hal.
Keduanya makan samgyeopsal dan minum soju. Seo Won berkata setelah kerja, ia pikir ia akan kaya mendadak, ia bisa pergi liburan atau semacamnya. Ternyata tidak.
Kebetulan Seo won dapat sms lagi. Ia mengeceknya dan menunjukkan ponselnya pada Pil Hoon, kau mau lihat?
Pil Hoon membaca sms Seo Won, isinya adalah sms dari server2 bank/asuransi/kartu kredit dll yang melaporkan semua jumlah uang yang didebet dari rek Seo Won.
Seo Won : Setiap kali gajian, aku akan mendapatkan sms pemberitahuan dari mereka, sewa rumah, biaya2, gas, air, listrik, biaya pendidikan adikku, asuransi kesehatan ayah-ibu, tagihan kartu kredit, pembayaran pinjaman bank, dan juga pinjaman pendidikan.
Apa itu tidak lucu?
Pil Hoon heran, semua itu Seo Won sendiri yang membayarnya? Seo Won menjawab, siapa lagi. Pil Hoon protes, kau bukan wali mereka. Mengurus semua keluargamu sendirian...kau benar2 terperangkap di dalamnya.
Seo Won berkata ia tidak pernah menganggap keluarganya sebagai beban. Tapi mereka bisa sangat berat bagiku. Seo Won tidak mengatakan soal sms itu karena ia tidak ingin Pil Hoon tahu masalah ini.
Pil Hoon minta Seo Won hidup untuk dirinya sendiri, sedikit saja. Seo Won berkata Pil Hoon juga tidak bisa melakukannya, kau sampai saat ini juga tidak bisa meninggalkan ayahmu.
Pil Hoon : Kenapa kau tidak menabung sedikit?
Seo Won : Menabung apanya? aku ini pegawai biasa yang menyewa rumah di Seoul. Apa kau pikir aku bisa menabung?
Pil Hoon mengaku : Kurasa aku juga tidak punya uang untuk ditabung, karena aku menghabiskan gajiku untuk banyak hal.
Seo Won : Kau seharusnya menabung, bukankah kau tidak akan mengambil alih perusahaan ayahmu? Lalu bagaimana rencanamu ke depan?
Pil Hoon : Semua uang ayahku yang didapat tanpa mengindahkan moral, bagaimana aku bisa menggunakannya? Kau dan aku saat ini benar2 brangkut.
Keduanya ketawa geli dan tos. Pil Hoon seperti memikirkan sesuatu.
Presdir Han membuka brankas rahasianya dan mengenakan jam tangan pemberian Pil Hoon. Ia ingat perkataan Pil Hoon. Presdir Han seperti memutuskan sesuatu.
Do Ha memeriksa komputer Pil Hoon dan tidak menemukan hal yang mencurigakan. Ia lapor pada Oh, kalau Han Gil Ro sudah menghapus semua file yang membuktikan usahanya meretas server NIS. Sekarang komputer Gil Ro sudah normal.
Do Ha akan terus memonitor Gil Ro.
Sun Mi tiba2 muncul. Do Ha segera mematikan komputernya dan tanya kenapa Sun Mi datang ke kantor.
Sun Mi menyodorkan makanan, aku bawa snack. Sun Mi minta Do Ha makan. Isinya buah semua. Do Ha berkata ia tidak lapar, tapi Sun Mi minta Do Ha makan, aku sudah keluar uang untuk beli ini semua.
Do Ha makan. Sun Mi tanya bagaimana rasanya. Do Ha berkata rasanya seperti buah. Ini rasa nanas, ini strawberry, ini..
Sun Mi kesal, sudah makan saja. Sun Mi berkata kalau saja Do Ha bukan orang brengsek, Do Ha sebenarnya menyenangkan. Apa kau benar2 orang yang akan sanggup melakukan apapun?
Do Ha ingat pertanyaan Won Suk, meskipun itu sesuatu yang melanggar hati nurani, apa kau tetap akan melakukannya? Do Ha mengiyakan, kalau itu demi negara maka ia akan melakukannya.
Won Suk : Meskipun itu sesuatu yang jahat?
Do Ha : Ya, saya akan melakukannya.
Sun Mi tanya apa Do Ha melakukan sesuatu yang tidak ingin ia lakukan saat ini? Do Ha tidak menjawab. Ia menutup kotak makanan dan berterima kasih. Sun Mi menunjuk sebuah bungkusan, itu hadiah untukmu. Itu lukisan yang lebih bagus dari karya awal Roy Lichtenstein. Kau tidak akan membukanya?
Do Ha : Hadiah tidak seharusnya dibuka di depan pemberinya.
Sun Mi : Kong Do Ha...aku minta maaf. Oppa.
Do Ha tertegun, ia masih tidak mengerti perkataan Sun Mi. Do Ha keluar untuk ke toilet. Sun Mi segera memeriksa semua monitor, mana yang terasa panas/habis dipakai. Ternyata monitor komputer Han Gil Ro. Sun Mi tampak kecewa, berarti Do Ha masih melaporkan kegiatan Gil Ro pada Direktur Oh.
Ayah Seo Won pulang dengan tangan hampa, pihak dewan kota menolak ide eco-vilage di desanya karena menurut mereka desa itu tidak membutuhkan perkembangan lagi.
Ibu bingung lalu bagaimana dengan semua pemberian itu? semua daging sapi dan madu yang mahal itu? Mereka ingin minta tolong Kyung Ja lagi tapi ponsel Kyung Ja tidak aktif.
Ayah Pil Hoon tiba2 berkata ke Ibu, kalau selama ini Ibu sudah melakukan banyak hal. Ibu heran kenapa ayah tiba2 seperti itu. Ayah tersenyum, sejak bertemu denganku kau harus menderita sendiri. Ibu mendengus, kalau ia bisa menulis novel, maka ini sudah akan menjadi drama.
Ibu mengira terjadi sesuatu, apa kau didiagnosa kanker atau apa?
Ayah : Kau..tidak tahu kalau Pil Hoon kerja di NIS kan?
Ibu : Apa? omong kosong apa itu? Ramalan Pil Hoon tidak menyebutkan soal mengambil alih negara. (wkk..ibu pikir kalau anaknya jadi PNS, sudah bisa langsung jadi Presiden)
Ayah berkata ia akan pergi sebentar. Tapi ia akan kembali. Ibu mulai bingung, sebenarnya ada apa, kau mau kemana? sayang..!
Ayah ternyata pergi ke kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Do Ha lapor, masih tidak ada yang terjadi. Semua rekannya tenang2 saja. Ketua tim pergi ke jimjilbang dan asisten pelatih kencan buta. Oh mengerti dan minta Do Ha terus mengawasi mereka.
Oh mendapat laporan kalau Han Joo Man menyerahkan diri. Oh kesal sekali, kasus ini sudah ditutup kenapa orang itu tiba2 muncul. Oh tanya apa semua file tentang kasus itu sudah dihapus.
Asistennya membenarkan.
Jadi, Polisi berkata tidak ada kasus soal pencurian teknologi yang dilaporkan ayah Pil Hoon. Han Joo Man heran, Saya membocorkan rahasia negara tentang teknologi maritim. Saya ini menjual teknologi kavitasi pada pihak asing.
Polisi tetap tidak menemukan apapun, tidak ada nama John J ataupun Kim Mi Rae. NIS tidak bisa memberikan verifikasi soal itu pada kami. Polisi minta Presdir Han untuk kembali saja.
Pil Hoon membuka rekening bersama. Ia menunjukkan buku tabungan pada Seo Won. Ada nama mereka, Kim Seo Won dan Han Gil Ro.
Itu tabungan bersama, Pil Hoon sepakat akan menabung 100 ribu Won tiap bulan. Dia 50 ribu dan Seo Won 50 ribu, nanti mereka akan menggunakan rek itu untuk keperluan mereka sendiri, seperti liburan ke LN.
Apa kita tidak boleh hidup untuk diri kita sendiri?
Seo Won setuju dan berterima kasih. Ia tanya lalu bagaimana cara mencairkan rek ini? Pil Hoon berkata harus berdua, kalau cuma salah satu saja tidak bisa.
Seo Won : Lalu bagaimana kalau kita tidak bisa datang bersama?
Pil Hoon : Ya tidak bisa mencairkan uang. Ada pasangan yang putus padahal tabungan mereka ada 2 juta Won. Karena masing2 tidak ingin bertemu akhirnya mereka tidak bisa mengambil uang itu.
Tapi..itu tidak akan terjadi pada kita.
Seo Won : Pasangan itu juga awalnya tidak berniat putus.
Pil Hoon : Apa ini? Apa kau pikir kita akan putus?
Seo Won : Bukan seperti itu.
Lalu mereka berebut untuk menyimpan buku tabungan itu. Sampai main batu-gunting-kertas untuk memutuskannya.
Kim Won Suk datang dan heran melihat keduanya. Seo won langsung akting dan pura2 memarahi Gil Ro untuk satu hal. Tapi Won Suk tahu dan bertanya, apa kalian pacaran?
Keduanya serempak menjawab : Tidak, kami tidak pacaran! (Ada yang bilang penyangkalan keras berarti pembenaran - Steve Lee)
Won Suk menghela nafas dan jalan masuk. Lalu berbalik, tidak apa-apa kalau kalian pacaran. Tapi jangan hidup bersama. Menikah adalah kematian bagi agen NIS.
Pil Hoon menoleh ke Seo Won : Ah ..tidak akan seburuk kematian kan?
Young Sun terpesona dengan pria yang 7 tahun lebih muda darinya. Tapi Jin Ju mengharuskan Young Sun menyuntik wajahnya dengan lemak. Young Sun terkejut tapi Jin Joo mendesaknya. Usia Young Sun harus tampak seperti usia pria yang ia kencani. Young Sun mengalah dan tanya dimana ia bisa mendapatkan fat-injection. Jin Joo tahu klinik yang bagus.
Tapi mood Young Sun langsung lenyap waktu Seo Won mengira pria itu adalah keponakan Young Sun.
Sun Mi melihat hadiahnya yang belum disentuh Do Ha. Sun Mi menghela nafas.
Pil Hoon+Seo Won bertemu dengan Poong Eon + Soo Young lagi. Mereka berkata Presdir Choi Heung Soo melakukan berbagai bisnis senjata dan obat bius atau semacamnya. Tapi ada yang salah dan seluruh keluarga Presdir Choi dibunuh.
Seo Won : Mereka semua dibunuh?
Soo Young membenarkan, Presdir dan istrinya, lalu Choi Woo Hyuk dan Choi Woo Jin. Kedua anak mereka juga dibunuh.
Seo Won ingat cerita Won Suk soal Presdir Kim dan Choi yang mereka manfaatkan waktu itu. Seo Won mulai mendapat jawabannya.
Seo Won tanya, Presdir Kim Sang Gook apa dia memiliki seorang putri? Kedua rekannya heran, darimana Seo Won tahu.
Soo Young : Dia memang partner Presdir Choi dan ia memiliki seorang putri Kim Eun Hee.
Seo Won ingat kata2 Won suk dan tanya, apa anak perempuan itu juga meninggal? Soo Young membenarkan. Di hari yang sama saat Presdir Choi dibunuh, keluarga Presdir Kim juga dibunuh. Seo Won tanya soal DNA.
Poong Eon menjelaskan, yang satu milik agen NIS Kim Seong Jun, yang lainnya ia tidak tahu milik siapa. Tapi Poong Eon sudah menguploadnya ke server NIS jadi Pil Hoon bisa segera men-downloadnya. Kau harus cepat. Ada dua tipe DNA yang berbeda, ok?
Seo Won juga minta Poong Eon mengecek apa orang yang mereka tangkap masih ada di tahanan NIS. Poong Eon mengerti. Seo Won dan Pil Hoon langsung bergegas pergi.
Seo Won berkata ke Pil Hoon, Choi Woo Hyuk yang seharusnya sudah mati, ternyata masih hidup. Jadi, apa mungkin Choi Woo Jin juga masih hidup? Pil Hoon membenarkan, itu mungkin saja karena mereka masih kecil saat itu, ada kemungkinan mereka tidak terpisah.
Seo Won : Bagaimana kalau tahanan kita adalah Choi Woo Jin? Bagaimana kita membuktikannya?
Pil Hoon : Kita bisa membandingkan DNA-nya dengan DNA yang ditemukan di TKP. Kalau DNA cocok, pembunuh agen itu adalah Choi Woo Hyuk.
Dan yang ditangkap adalah Choi Woo Jin.
Seo Won akan mencoba bicara dengan Young Sun masalah ini. Siapa tahu Young Sun memiliki catatan tentang DNA Choi Woo Jin.
Pil Hoon : Saat aku tanya Pemimpin Tim soal Choi Heung Soo, reaksinya aneh. Aku tidak percaya pada pemimpin tim.
Seo Won mengerti tapi ia bisa mempercayai Young Sun. Pil Hoon berkata jika Seo Won percaya, ia juga memutuskan percaya.
Seo Won : Gil Ro..kalau pria yang kita tangkap adalah Choi Woo Jin, maka ini adalah balas dendam.
Keduanya kembali ke kantor dan Seo won menceritakan soal NIS yang memanfaatkan Presdir Choi dan Kim untuk misi mereka. Pil Hoon terkejut, pemimpin tim melakukan itu?
Seo Won : Dia berkata tidak punya pilihan antara hati nurani dan misinya.
Pil Hoon tetap tidak mengerti, bagaimana bisa misinya lebih penting dibanding anak-anak yang bisa terbunuh? Mereka kan warga negara negeri ini.
Seo Won : Ketua Tim adalah agen NIS, aku tidak ingin memihak, tapi anak yang seharusnya meninggal ternyata masih hidup dan salah satu membunuh seorang agen NIS.
Pil Hoon : Kalau mereka masih hidup, kedua anak lelaki itu adalah Choi Woo Hyuk dan Choi Woo Jin. Lalu putri Presdir Kim?
Seo Won : Kim Mi Rae. Apa kau pikir mereka tidak akan membalas dendam pada para agen yang membiarkan keluarga mereka terbunuh?
Pil Hoon baru mengerti kenapa reaksi Ketua Tim seperti itu saat mendengar nama Choi Heung Soo. Seo Won berkata Ketua Tim hidup dengan penyesalan yang ia buat waktu itu.
Won Suk muncul dan geleng kepala melihat Seo Won+Pil Hoon. Kalian berdua bersama lagi? Won Suk akan ke kantor dulu lalu pulang.
Pil Hoon dan Seo Won mengangguk.
Seo Won menemui Young Sun, ia ingin mendapatkan DNA orang yang mereka tangkap. Young sun tanya untuk apa. Seo Won berkata ia membutuhkannya untuk penyelidikannya.
Young Sun : Kau melakukan penyelidikan tanpa diperintah?
Seo Won berkata setelah ia mendapatkan DNA itu, ia akan memberikan semua hasil penyelidikannya. Young sun tidak mau, sekarang ia ingin Seo Won menyerahkan dokumen milik ayah Pil Hoon. Seo Won menolaknya, ia sudah janji pada Pil Hoon.
Young Sun : Hentikan itu, apa janji pribadi lebih penting daripada misi? Tidak ada boleh kau prioritaskan selain tugasmu pada organisasi ini.
Berikan dokumen itu padaku. Kau harus memilih, mau menyerahkan dokumen itu atau diskors?
Pil Hoon tiba2 muncul dan menawarkan kopi. Young Sun kesal sekali, keluar. Tapi Pil Hoon justru masuk ke kantor dan tanya apa Young Sun pernah mendengar nama Choi Heung Soo.
Pil Hoon : Saya akan memberikan dokumennya, tapi jangan memarahi Seo Won.
Young Sun kesal, kalau kalian seperti ini, aku akan marah2 dan semua akan berkata tabiatku jelek.
Mi Rae memberikan lokasi penembakan pada Jae. Jam 10 malam ini, Kim Won Suk akan pergi ke lokasi ini.
Jangan membuat kesalahan dan bunuh dia.
Istri Won Suk tanya pada putrinya, kalau orang tuanya bercerai, siapa yang akan dipilih Eun Jung. Eun Jung terkejut, tapi ia menjawab, tidak peduli dengan siapapun asal ia tidak harus ke AS. Tapi apa kalian benar2 akan bercerai?
Istri Won Suk ingin bertemu dengan suaminya di tepi sungai.
Won Suk mengecek jamnya, ia minta istrinya bicara. Karena ia ada janji. Istri Won Suk mengeluh, kau selalu punya janji untuk melarikan diri.
Sayang, bagaimana kalau kita bercerai saja? Won Suk menghela nafas, baiklah. Aku akan berusaha lebih baik mulai saat ini. Istrinya berkata, ia tahu Won Suk tidak suka hidup dengannya.
Won Suk : Aku menyukainya.
Istri WS : Aku tidak menyukainya.
Istri Won Suk minta cerai bukan karena mereka tidak jadi ke AS. Tapi karena prioritas Won Suk selalu negara dan bukan keluarganya. Bahkan untuk menyenangkan hati istrinya dan bohong pun, Won Suk tidak bisa. Karena negara selalu yang terutama.
Aku sama sekali tidak ada artinya untukmu. Aku hanya menjadi seorang istri yang suka mengeluh dan posesif.
Won Suk : Bukan seperti itu, negara itu penting tapi kau..kau yang paling berharga dalam hidupku, bersama Eun Jung kita.
Istri Won Suk sebenarnya hanya ingin, suaminya membicarakan apapun keputusan yang ia ambil dengan dirinya. Kita bercerai saja. Won Suk menghela nafas dan berkata akan membahas masalah ini lain waktu saja karena saat ini ia harus pergi.
Won Suk jalan pergi. Ia menoleh sekilas pada istrinya dan pergi. Kemungkinan besar ini pertemuan mereka yang terakhir.
Direktur Oh mondar-mandir, ia kelihatan gelisah dan bersalah.
Young Sun, Pil Hoon dan Seo Won membandingkan DNA Jae dengan DNA yang ditemukan di TKP, kemungkinan DNA Choi Woo Hyuk. Ternyata DNA mereka 100% cocok, mereka adalah saudara kandung.
Pil Hoon : Pembunuh senior Kim Seong Jun adalah JJ dan nama aslinya Choi Woo Hyuk. Orang yang kita tangkap adalah Choi Woo Jin, mereka adalah saudara kandung.
Young Sun terkejut dan kesal karena baru mendapat laporan ini sekarang.
Lebih parahnya, Poong Eon telp Pil Hoon dan berkata orang yang mereka tangkap itu ternyata sudah dibebaskan kemarin. Pil Hoon tidak percaya dan lapor ke Young Sun.
Young Sun langsung ingin menemui Direktur Oh. Pil Hoon ingin mengatakan soal Won Suk yang menjadi incaran, tapi Seo Won menahannya, karena ini belum pasti dan kalau mereka tidak hati2 bisa dianggap melanggar hukum.
Pil Hoon mencemaskan Won Suk. Seo Won langsung telp Won Suk, tapi tidak diangkat.
Pil Hoon meminta Seo Won melacak Won Suk dan pergi mencari Won Suk sambil membawa senjata.
Won Suk telp Direktur Oh, saya sudah sampai disini. Oh mengerti, ia berkata juga sedang menuju ke sana. Tapi sebenarnya Oh masih di kantor.
Oh minta maaf pada Won Suk. Anggap saja ini sebagai pengorbanan pada negara.
Won Suk : Tentu saja, aku akan mengorbankan diriku kalau perlu.
Pil Hoon dan Seo Won menuju ke taman. Won Suk masih bicara dengan Oh.
Won Suk tertawa dan mengenang masa lalu dengan Direktur Oh, kita ini kalau dipikir sudah veteran. Oh minta Won Suk memanggilnya Jin Chul saja.
Won Suk : Kau dimana...Jin Chul?
Oh tampak bersalah : Aku segera sampai.
Jae mencari Won suk dan ia menemukan posisi Won Suk. Jae menyiapkan pistolnya lalu mulai berlari mendekat ke arah Won Suk.
Seo Won + Pil Hoon tiba di taman, mereka segera lari mencari Won Suk.
Young Sun menemui Direktur Oh, ia tanya kenapa Oh melepas Jae. Apa anda memasang pelacak dalam tubuhnya? Orang itu adalah adik JJ. Anda tidak bisa melepaskannya.
Oh terkejut mendengarnya, tapi terlambat dia memang sudah menyerahkan Won Suk ke tangan mereka demi keserakahannya sendiri.
Jae jalan ke arah Won Suk. Lalu mulai lari kecil.
Won Suk masih menunggu dan ia mengeluarkan ponselnya. Won Suk mengamati foto anak istrinya.
Seo Won telp. Won Suk mengangkatnya, ada apa?
Seo Won : Kenapa anda baru mengangkat telp sekarang? Kita mendapat masalah. Mereka melepaskan Choi Woo Jin.
Won Suk heran, siapa Choi Woo Jin? Seo Won berkata Choi Woo Jin adalah putra Choi Heung Soo. JJ itu adalah Choi Woo Hyuk, mereka saat ini mengincar anda. Anda dimana sekarang?
Won Suk tertegun. Ia syok. Tidak merespon teriakan Seo won lewat ponselnya.
Jae muncul di depan Won Suk dan mengarahkan pistol ke Won Suk.
Seo Won dan Pil Hoon lari semakin cepat ke arah Won Suk.
Won Suk berdiri dan mendekat ke Jae, apa kau Woo Jin? Choi Woo Jin?
Won Suk ingat saat ia merangkul Woo Jin dan Eun Hee kecil, keduanya menangis, tolong selamatkan ayah kami.
Won Suk menangis, kau masih hidup. Jae tampak ragu, ia sedikit goyah. Lalu ingat kata-kata kakaknya Choi Woo Hyuk. Woo Jin, ada buaya yang hidup di sungai. Dan legenda menceritakan bahwa buaya itu akan membunuh seorang manusia hanya untuk meneteskan air mata.
Dan setelah itu..dia akan membunuh manusia lain lagi untuk meneteskan air mata. Semua akan tertipu dengan air mata itu..jadi mereka akan terus menjadi mangsanya. Kalau satu hari kau menghadapi orang2 itu (NIS), tidak peduli apakah mereka menangis atau mencoba menarik simpatimu, ingatlah dengan cerita yang kukatakan padamu saat ini. Itu hanya air mata buaya.
Jae : Ya, Aku masih hidup karena aku harus membunuhmu.
Seo Won dan Pil Hoon masih mencari Won Suk. Seo Won mencoba telp Won Suk terus. Tiba-tiba mereka melihat Won Suk ditodong oleh Jae.
Pil Hoon teriak, Ketua Tim! Keduanya lari.
Jae melihat mereka dan langsung menembak Won Suk dua kali di dadanya. Won Suk tampak pasrah, ia sama sekali tidak menghindar. Won Suk justru kelihatan lega. Won Suk roboh ke tanah.
Jae menembak Seo won dan Pil Hoon. Pil Hoon menarik Seo Won untuk merunduk. Ia mengeluarkan pistol dan mengejar Jae. Jae melarikan diri.
Pil Hoon berusaha menembak Jae tapi tidak kena. Jae berhasil lolos. Keduanya lari mendekati Won Suk.
Seo Won minta Pil Hoon mengecek kondisi Won Suk. Pil Hoon tampak panik, Ketua Tim! Ketua Tim! Pil Hoon berusaha melakukan CPR untuk Won Suk. Won Suk sudah tidak sadar.
Ponsel Won Suk terjatuh dan memperlihatkan foto keluarga Won Suk.
Level 7 [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15]
Notes :
What? Kim Won Suk benar2 meninggal?
Sebenarnya aku ingin, entah bagaimana caranya, Won Suk bisa tahu atau curiga dengan Oh, lalu pura2 jadi umpan dan pura2 meninggal. Tapi sepertinya dia benar2 meninggal. Semoga Do Ha segera sadar kalau Oh memang mengerikan dan berbalik membantu timnya.
Kenapa Mi Rae harus menipu Jae/ Woo Jin kalau dia sudah membunuh Oh. Padahal tidak. Apa tujuan Mi Rae sebenarnya.
Level 7 Civil Servant episode 16
On Tuesday, March 19, 2013 Labels: Level 7 Civil Servant
No comments:
Post a Comment