Woo Young terkejut melihat Choi Won, ia menjatuhkan barang yang dibawanya dan langsung menghambur ke arah Won. Orabeoni! Apa yang terjadi?
Won : Woo Young.
Woo Young marah dan stres, bukankah kau berkata kau akan membawa kami pergi setelah kau membersihkan namamu dari ketidak-adilan ini?
Jung Hwan menanggapi dengan dingin, dia bisa membersihkannya, kalau benar dia difitnah. Kakakmu jelas seorang pembunuh.
Woo Young membentaknya, kau salah! Jung Hwan langsung diam.
Woo Young menuntut kakaknya untuk membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah, tapi kenapa kakak bisa tertangkap lagi?
Jung Hwan teriak minta anak buahnya membawa Choi Won ke penjara.
Choi Won berseru, saya tahu siapa pembunuh sebenarnya. Pembunuh Jubu Min yang sebenarnya adalah orang lain. Woo Young dan Jung Hwan terkejut. Di saat bersamaan, Gon Oh juga datang dan mendengarnya. Ia terkejut melihat Choi Won.
Jung Hwan tersenyum tidak percaya, pembubuh sebenarnya adalah orang lain. Kalau begitu siapa?
Choi Won ingin mengatakannya tapi ia melihat Gon Oh. Choi Won tahu Gon Oh juga kaki tangan Kim Chi Young. Choi Won langsung bungkam.
Sementara itu, Kasim Hwang masih berlutut di depan Raja Jungjong. Raja menuntut jawaban dari Hwang, cepat jawab aku. Apa Putra Mahkota benar-benar menyembunyikan kriminal berbahaya di Istana Timur?
Raja membentaknya, apa yang kau lakukan? Cepat jawab aku!
Kasim Hwang akhirnya membuka mulut, Yang Mulia Putra Mahkota...tidak pernah melakukannya! Whoa..
Kim Chi Young dan Yoon Won Hyeong terkejut. PM Yi Ho menoleh ke arah Kasim Hwang.
Flashback, PM Yi Ho tanya pada Kasim Hwang, kenapa ia ingin membunuh Deok Pal. Kasim Hwang syok, ia mohon untuk dihukum mati saja. PM Yi Ho tidak mau ada orang yang harus dihukum mati karena dirinya lagi.
PM Yi Ho : Akan lebih baik kalau aku tidak tahu soal ini. Aku cemas kalau kau akan mati di tangan mereka seperti Jubu Min dan Deok Pal.
Kasim Hwang menangis, Yang Mulia...! Hwang sadar PM Yi Ho tahu kejahatannya, tapi bukannya menghukum, PM Yi Ho justru mencemaskan keselamatan mata-mata seperti dirinya.
Sekarang Hwang membalas jasa PM Yi Ho, ia memutuskan memihak Putra Mahkota. PM Yi Ho hanya tersenyum tipis.
Jung Hwan menginterogasi Choi Won, jadi..pembunuh sebenarnya akan memiliki bekas luka di telapak tangannya yang diakibatkan oleh pisau medis?
Choi Won membenarkan. Jung Hwan langsung memeriksa tangan Choi Won, tapi kau tidak memiliki bekas luka. Lalu siapa yang memiliki bekas luka di telapak tangannya?
Choi Won : Di telapak tangan tuan Kim Chi Young.
Jung HWan terkejut, Apa maksudmu Penasehat Kanan dan Kepala RS Istana? Choi Won membenarkan dan minta Jung Hwan memeriksanya.
Jung Hwan : Kau berani memintaku pergi dan memeriksa telapak tangan Penasehat Kanan.
Choi Won menjelaskan semuanya, Tuan Kim Chi Young ingin memperalat Jubu Min untuk meracuni Putra Mahkota, tapi gagal. Jadi ia membunuh Jubu Min dan menjadikan saya sebagai kambing hitam.
Jung Hwan : Meracuni Putra Mahkota?
Choi Won memohon agar Jung Hwan mendengarkan penjelasannya. Saya bersumpah demi nyawa putri saya kalau apapun yang saya katakan itu benar.
PM Yi Ho meninggalkan balairung istana bersama Kasim Hwang. Lalu ia berbalik dan jalan ke arah Kim Chi Young serta Yoon. PM Yi Ho memanggil Kasim Hwang. Hwang mendekat, Ya Yang Mulia..
PM Yi Ho menantang Kim Chi Young dan Yoon, apa kalian berencana membunuhnya juga saat ini? Kalau benar, maka lakukan di depanku.
KIm Chi Young terkejut, Yang Mulia.
PM Yi Ho : Kalau kalian tidak melakukannya sekarang, kesempatan kalian akan semakin berkurang kelak. Mulai sekarang, jika terjadi sesuatu padanya, maka tidak diragukan lagi bahwa itu adalah perbuatan kalian. PM Yi Ho pergi.
Kim Chi Young dan Yoon diam saja. Yoon tanya apa rencana Kim Chi Young untuk Kasim Hwang. Yoon takut Hwang buka mulut. Tapi Kim Chi Young yakin, kalau Kasim Hwang ingin bicara ia sudah mengatakannya di depan Baginda tadi. Kasim Hwang bukan tipe orang yang berani mempertaruhkan nyawanya.
Dia membantu PM Yi Ho demi melindungi nyawanya sendiri. Menteri Yoon sekarang cemas, apa yang akan terjadi kalau Ratu tahu masalah ini.
Ratu Munjeong dan Gyeong Won membicarakan kemungkinan PM Yi Ho diturunkan dari posisi Putra Mahkota. Ratu minta putranya tidak terkejut karena selama ini ia selalu memperlakukan dan menganggap Gyeong Won sama seperti PM Yi Ho. Apa kau mengerti sekarang?
Ratu : Aku tahu akan ada satu hari dimana aku harus memperlakukanmu sebagai batu penjuru negeri ini.
Gyeong Won terkejut.
Dayang Kang masuk dan lapor bahwa Kasim Hwang telah memihak PM Yi Ho dan memberikan kesaksian palsu sehingga Putra Mahkota terhindar dari krisis diturunkan dari posisi Putra Mahkota.
Ratu Munjeong terkejut, ia jelas tidak mengharapkan ini.
Choi Won dimasukkan ke dalam penjara lagi. Ibu tirinya dan Mak Bong terkejut melihat Choi Won. Mak Bong mengeluh, aigoo 300 Nyangku, kalau saja ia tidak tertangkap seperti itu, akan lebih baik kalau aku yang menangkapnya.
Woo Young datang dan memberikan makanan untuk kakaknya. Makanlah, kau harus makan agar tetap hidup.
Geum Ok minta nasi pada Woo Young. Woo Young tidak sudi membaginya. Choi Won menoleh dan terkejut melihat ibu tirinya. Mak Bong kelaparan dan mencuri nasi kepal milik Choi Won.
Choi Won juga baru mengenali Mak Bong. Won tampak tidak percaya.
Woo Young tidak mempedulikan mereka, ia kesal karena ibu tirinya sudah menghianati mereka. Woo Young tampak serba salah, Kakak..Rang tidak disini.
Choi Won tahu itu, giliran Woo Young yang terkejut. Kau tahu kalau Rang ada di kediaman Tuan Kim Chi Young?
Choi Won : Tidak, Rang tidak ada disana.
Woo Young semakin terkejut. Choi Won menenangkan adiknya dan berkata Rang ada di tempat yang aman, kau tidak perlu mencemaskannya.
Rang ada di markas bandit Heuk Suk Gol. Chun Bong memeriksa nadi Rang. Sementara Kkeok jung merawat luka-lukanya. So Baek tanya kondisi Rang. Si pencuri kuda terus mencemaskannya karena demamnya tidak juga turun. So Baek cerita, kalau Won menggunakan jarum besar untuk menusuk punggung Rang.
Chun Bong bicara sendiri, ia tahu Choi Won bukan dukun biasa tapi ia benar2 berani mengambil resiko pada putrinya sendiri. Tapi untungnya kondisinya tidak kritis lagi.
So Baek tampak lega, apa anak ini baik-baik saja? Ayahnya tanya, kalau anak ini baik2 saja, apa kau mau membesarkannya? Mana ayah anak ini?
So Baek baru sadar, oya..dimana Pencuri kuda? Kkeok Jung yakin Choi Won tertangkap.
So Baek langsung menyangkal : Tidak!
Kkeok Jung : Dia masih belum kembali, jadi ia pasti tertangkap.
So Baek teriak keras : Tidak!
Semua jadi terdiam karena kaget dengan reaksi So Baek.
Da In tampak resah. Ia ingat percakapannya dengan PM Yi Ho saat PM Yi Ho menemukan lukisan bunga peoni Ratu di kantung obat milik Rang.
Apa maksudmu, Tuan Kim Chi Young menggunakan Rang sebagai tawanan untuk membuat Choi Won membunuh Deok Pal?
Da In membenarkan, ia menjelaskan bahwa Choi Won tidak bisa melakukannya. Tapi PM Yi Ho sudah terlanjur marah dan tidak percaya lagi, tutup mulutmu! Dia ingin menyelamatkan putrinya, benar kan? Jadi ia bahkan tidak memikirkanku sedikitpun, benar kan?
Da In bingung, bukan begitu. Paman Deok Pal tidak meninggal karena Tuan Bongsa Choi..
Sayang PM Yi Ho sudah tidak percaya lagi, jangan pernah menyebut namanya lagi di depanku. Jangan pernah!
Jang Geum menemui Da In dan minta Da In tidak menyinggung soal Choi Won lagi di depan PM Yi Ho untuk sementara ini.
Da In tahu itu tapi ia ingin kesalahpahaman ini diluruskan, Tuan Bongsa Choi tidak membunuh paman Deok Pal. Jang Geum memotongnya, kurasa salah paham ini tidak bisa diselesaikan begitu saja. PM Yi Ho juga tidak percaya kata-kata Jang Geum.
Jang Geum tidak mengerti, apa sebenarnya yang ditemukan Yang Mulia dalam kantung itu?
Da In : Bukankah lukisan bunga peoni?
Jang Geum syok, apa katamu? Lukisan bunga peoni? Da In membenarkan. Da In tidak tahu bahwa Ratu suka melukis bunga peoni. Da In komen, PM Yi Ho tampak tertegun saat melihat lukisan itu. Rang berkata bahwa bunga peoni adalah bunga kesukaan ibunya. Jang Geum masih tampak syok dengan kata2 Da In.
Choi Won memikirkan kembali reaksi Lee Jung Hwan saat mendengar keterangannya. Bahwa pembunuh sebenarnya adalah Tuan Kim Chi Young. Choi Won menyimpulkan, karena reaksi Jung HWan seperti itu, ada kemungkinan Setan merah bukanlah anak buah Kim Chi Young.
Choi Won tampak lega, kalau memang benar, itu bagus sekali.
Mak Bong dan Geum Ok bertengkar saling menyalahkan.
Jung Hwan memeriksa kembali dokumen kasus pembunuhan Min Do Saeng. Gon Oh mencoba mengalihkan perhatian atasannya dan menekankan kalau kasusnya sudah ditutup.
Gon Oh tanya apa Ins. Lee masuk ke dalam jebakan kriminal itu.
Jung Hwan menunjukkan dokumen pada Gon Oh dan berkata Choi Won tidak bohong. Luka disini memang benar berbeda. Kalau melihat ini, artinya ada penyimpangan di sudut luka. Kalau ia menggunakan pisau medis yang tidak bergagang, maka jelas akan ada luka di tangan pembunuhnya akibat pisau itu, benar kan?
Gon Oh panik, meskipun demikian, hanya karena pernyataan orang itu, bagaimana anda bisa mencurigai Tuan Kim Chi Young?
Jung Hwan memotongnya, kecurigaan adalah dasar dari penyelidikan, benar kan? Tapi kalau dipikir, kau membawa putri Choi Won untuk dijadikan budak dan ingin sekali segera menangkap Choi Won, itu membuatku lebih curiga. .
Jung Hwan jalan pergi. Gon Oh mengikutinya.
Ins. Lee menemui Kim Chi Young dan Menteri Yoon, ia lapor kalau Choi Won sudah tertangkap. Keduanya senang. Menteri Yoon minta Jung HWan segera mengeksekusi Choi Won.
Jung Hwan berkata kali ini saat ia memburu Choi Won, ia menemukan petunjuk baru. Jung Hwan sudah memeriksa kembali buku catatan kasus pembunuhan itu, sepertinya pembunuh Tabib Min Do Saeng akan memiliki bekas luka di tangannya. Sayangnya, tangan Choi Won tidak memiliki bekas luka.
Menteri Yoon menelan ludah dengan gugup dan Kim Chi Young terkejut.
Jung Hwan tidak berhenti begitu saja, ia berkata bahwa si Choi Won kurang ajar itu mengatakan ada bekas luka di tangan Penasehat Kanan. Apa benar?
Menteri Yoon marah, apa kau sudah gila? Bagaimana kau bisa percaya orang gila itu?
Jung HWan : Saya percaya atau tidak, hanya bisa ditentukan setelah melihatnya, benar kan? Maafkan saya, apa saya bisa melihat tangan anda, Tuan?
Gon Oh panik, Inspektur!
Menteri Yoon marah2. Tapi Kim Chi Young juga tidak gentar, silahkan lihat.
Kim Chi Young mengulurkan tangannya untuk dilihat. Jung Hwan sangat berharap bisa melihatnya. Yoon melihat tangan Kim Chi Young, jelas ada bekas luka. Ia panik dan menghalanginya. Tidak!
Menteri Yoon marah-marah, aku tidak bisa membiarkan ini! Bagaimana kau bisa memiliki pikiran mencurigai Penasehat Kanan sebagai pembunuh? Yoon mengusir Jung Hwan.
Menteri Yoon marah2. Tapi Kim Chi Young juga tidak gentar, silahkan lihat.
Kim Chi Young mengulurkan tangannya untuk dilihat. Jung Hwan sangat berharap bisa melihatnya. Yoon melihat tangan Kim Chi Young, jelas ada bekas luka. Ia panik dan menghalanginya. Tidak!
Menteri Yoon marah-marah, aku tidak bisa membiarkan ini! Bagaimana kau bisa memiliki pikiran mencurigai Penasehat Kanan sebagai pembunuh? Yoon mengusir Jung Hwan.
Gon Oh mengajak Ins. Lee pergi. Jung Hwan terpaksa pergi meskipun ini semakin meningkatkan kecurigaannya.
Jung Hwan bertemu PM Yi Ho saat ia keluar. Jung HWan lapor, ia sudah berhasil menangkap Choi Won. Anda telah memerintah sebelumnya, jika saya menangkapnya, saya harus melaporkannya pada anda. Anda merasa menyesal karena tidak berdaya membantunya, mungkin anda ingin bertemu Choi Won sekarang?
PM Yi Ho diam saja. Ia sedang mencurigai Choi Won saat ini.
PM Yi Ho masuk ke RS Istana dan melihat Da In merawat Kepala Pengawal Seo. Kenapa kau disini?
Da In datang dikirim oleh Jang Geum. PM Yi Ho masih tidak mempercayai Da In, kau membantu orang yang menghianatiku, bagaimana aku bisa membiarkanmu merawatnya?
Da In mencoba menjelaskan, ini semua salah paham. Tuan Bongsa Choi benar-benar tidak menghianati anda, Yang Mulia.
PM Yi Ho marah, ia tidak ingin mendengar Da In lagi. Keluar!
Da In terpaksa keluar. Tapi sebelum Da In pergi, PM Yi Ho bicara sendiri, karena dia menipuku, seharusnya dia tidak boleh tertangkap.
Da In terkejut, Yang Mulia, maafkan saya tapi apa maksud anda?
PM Yi Ho : Kenapa? Apa kau tidak tahu bahwa Choi Won tertangkap?
Malamnya, Da In pergi ke Uigeumbu untuk menemui Choi Won. Tapi tentu saja ditolak, dia sudah pernah kabur, dia tidak diijinkan bertemu siapapun.
Untungnya Jung Hwan datang, ia juga ingin menemui Choi Won dan mengajak Da In masuk bersama. Gon Oh protes, Tuan, dia seorang kriminal berbahaya yang pernah kabur dari penjara dan ada instruksi untuk tidak mengijinkannya bertemu siapapun.
Jung Hwan : Benarkah? Kalau begitu, bawa dia ke kantorku, aku ingin menyelidiki sesuatu.
Gon Oh protes tapi tidak ditanggapi. Gon Oh hanya bisa marah2 sendiri. Hehe..I love Jung HWan.
Choi Won dibawa ke kantor Jung Hwan. Da In duduk di depannya. Keduanya hanya saling memandang dengan perasaan tidak karuan. Choi Won dalam hati merasa bersalah pada Da In, mengingat semua usaha Da In untuk membantunya, tapi Choi Won tetap saja tertangkap.
Da In dalam hati juga tampak tidak percaya, bagaimana anda bisa tertangkap seperti ini? Saya selalu mendoakan keselamatan anda.
Lee Jung HWan berdiri memunggungi mereka, ia komen ke Da In, katanya kau ingin mengatakan sesuatu kepadanya?
Da In membenarkan, ia protes, apa Jung Hwan harus terus berdiri disana.
Jung Hwan : Abaikan saja aku. Tugasku adalah mengamati apa yang kalian lakukan. Wkk
Orang ini mempertaruhkan nyawa putrinya dan berkeras bahwa ia tidak bersalah, jadi aku merasa ada yang tidak benar. Jadi, aku ingin mengkonfirmasi luka di tangan Tuan Kim Chi Young.
Choi Won terkejut mendengar ini, anda benar-benar menemui Tuan Kim Chi Young? Lalu bagaimana, apa anda bisa mengkonfirmasi luka di tangannya? Jung Hwan tidak bisa melakukannya, tapi ia akan melakukannya lain waktu.
Jung Hwan ingin memastikan bahwa Choi Won dan Da In benar2 pasangan kekasih. Jadi, anggap saja aku tidak disini dan lakukan apa yang seharusnya kalian lakukan.
Choi Won tidak ingin bicara lagi dan minta Da In diantar keluar. Da In menolak, ada yang harus saya lakukan.
Choi Won tidak mau Da In membahayakan diri sendiri hanya demi membantunya.
Da In mengaku ia memang takut, tapi lebih takut lagi kalau Won akan mati dengan tidak adil. Dan yang lebih menakutkan saya adalah kecerobohan saya mengakibatkan anda menderita ketidak-adilan. (Da In merasa bersalah gara2 ia menjatuhkan hiasan batu jade itu di perpustakaan sepertinya.)
Da In yakin, Inspektur Lee akan membantu Choi Won, karena Setan merah berkata ia mungkin bisa hidup tidak benar sepanjang hidupnya, tapi ia tidak akan pernah membuat penilaian yang tidak adil.
Jung HWan mendengarkan semua percakapan mereka, sepertinya ia mulai percaya kalau Choi Won mengatakan yang sebenarnya. Seorang petugas datang, Tuan..Yang Mulia Putra Mahkota ada disini. Jung Hwan tidak terlalu terkejut.
Choi Won berlutut di depan PM Yi Ho. Yang Mulia, kematian Deok Pal pasti membuat anda gelisah. Kalau mereka tahu anda kesini..
PM Yi Ho memotongnya, meskipun jantungku ditikam pedang, bagaimana itu bisa dibandingkan dengan penghianatanmu?
Choi Won bingung, tidak tahu maksud PM Yi Ho. PM Yi Ho menuduh Choi Won, Demi menyelamatkan putrimu, kau hanya bisa membunuh Deok Pal. Kau hanya bisa mengikuti keinginan mereka. Kau hanya bisa menghianatiku dan kabur. Kau adalah ayah dari putrimu, sebagai seorang ayah...demi putrimu kau bisa membunuh orang lain.
Choi won : Yang Mulia, ini kesalahpahaman. Pelayan anda sama sekali..
PM Yi Ho marah besar dan tidak ingin mendengar alasan Won lagi.
PM Yi Ho melempar kantung obat Rang dengan lukisan bunga peoni di kertas. Choi Won memungutnya dan bingung, ini..
PM Yi Ho : Tidak seorangpun tahu ini lebih baik dari dirimu. Hanya karena kau menerima perintah rahasia ini, kau kemudian menyudutkanku, benar kan?
Choi Won bingung, ia tidak mengerti maksud PM Yi Ho. Perintah rahasia? Apa maksud anda?
PM Yi Ho : Kau masih menyangkalnya. Bukankah kau menerima perintah rahasia faksi Soyun untuk membunuh Deok Pal?
Choi Won menyangkalnya, tidak. Saya sama sekali tidak membunuh Deok Pal.
PM Yi Ho : Benarkah? apalagi yang bisa kuharapkan darimu? hutang budiku padamu dan kakekmu sudah kuhapus saat ini. Akhirnya, seperti inilah hubungan kita berakhir.
Jung Hwan mendengar percakapan keduanya dari jauh, ia tersenyum, bahkan sekarang Putra Mahkota juga tidak mempedulikan Choi Won. Ini jadi semakin menarik, benar-benar menarik.
Woo Young komen dengan tajam, ini pasti menyenangkan untukmu! Orang tidak bersalah ditangkap dan akan menghadapi hukuman mati..
Jung Hwan minta Woo Young diam, ia tidak ingin orang mendengarnya. Jung Hwan jalan pergi.
Woo Young terus menyindirnya, kau sebenarnya takut kalau ternyata kau salah, benar kan? Mengakui kesalahanmu sendiri terkadang lebih sulit dari kematian.
Jung Hwan kesal sekali dengan Woo Young, karena ia sadar bahwa kata2 itu ada benarnya juga. Jung Hwan berbalik dan melotot tajam pada Woo Young. Lalu ia pergi.
Da In bisa bertemu dengan Choi Won lagi karena salah seorang penjaga pernah berhutang budi kepadanya. Da In tanya apa salah paham mereka sudah diselesaikan. Won menggeleng dengan sedih, ia memegang lukisan bunga peoni itu.
Da In tidak tahu apa artinya dan Won juga bingung bagaimana Rang bisa mendapatkan lukisan bunga itu. Da In inisiatif untuk bertanya pada Rang. Dimana Rang sekarang? Da In merendahkan suaranya, apa di markas di gunung?
Choi Won mengangguk. Tapi ia kemudian sadar, ia tidak boleh membuat Da In dalam bahaya lagi. Da In sudah setuju untuk pergi kesana dan ia minta Choi Won menghadapi realita, Yang Mulia Putra Mahkota tidak akan membantu kita lagi. Hanya tinggal kita berdua, anda dan saya, Tuan. Akan lebih baik kalau anda berkata karena ada saya disini, anda merasa lebih tenang.
Choi Won tidak bisa membantah Da In.
Da In tanya, karakter Gu yang ditulis mendiang Jubu Min, apa benar2 menunjuk pada paman Deok Pal?
Choi Won juga merasa itu aneh karena pembunuh sebenarnya bukanlah Deok Pal.
Da In : Jadi karakter Gu itu mungkin tidak mengacu pada paman Deok Pal tapi sesuatu yang lain?
Choi Won mengangguk.
Rang akhirnya sadar, meskipun masih sakit parah. Tapi orang pertama yang dilihatnya adalah Geo Chil wkk...Rang ketakutan. So Baek langsung menutup mata Rang, jangan takut. Meskipun ayahku terlihat sepertu itu..haha..
Rang menutup matanya lagi dan tidak mau membukanya meskipun Geo Chil membujuknya. Nenek akhirnya menyingkirkan Geo Chil dan membujuk Rang. Rang akhirnya membuka matanya, tapi ia menangis mencari ayahnya. Geo Chil buru-buru menutupi wajahnya, tidak ingin Rang ketakutan kepadanya.
Choi Won mengamati lukisan bunga peoni itu dan ingat pertanyaan Da In soal karakter Gu, mungkin itu tidak ada hubungannya dengan paman Deok Pal tapi hal lain?
Choi Won berpikir, pembunuh sebenarnya bukanlah Gu Deok Pal melainkan Kim Chi Young. Deok Pal juga tidak tahu siapa penjahat sebenarnya. Karakter gu itu, apa benar menunjuk pada orang lain dan bukan Deok Pal?
Disaat bersamaan, Jung Hwan juga memikirkan semua fakta dan kesaksian Choi won. Choi won mencari Deok Pal karena karakter Gu yang ditinggalkan mendiang Jubu Min.
Sekarang Jung Hwan menyadari sebuah fakta yang hilang. Jelas tidak ada karakter Gu di TKP, tapi Choi Won melihatnya. Kalau semua itu dibuat-buat, hanya demi karakter Gu, Gu Deok Pal, ia tidak mungkin mempertaruhkan nyawanya pergi ke Yangju.
Paginya, Ins. Lee Jung Hwan kembali ke perpustakaan terlarang dan memeriksanya sekali lagi.
Ia tanya pada seorang pelayan yang membersihkan perpustakaan, apa ada noda darah yang sengaja dihapus di dekat mayat itu?
Pelayan itu membenarkan, ia bahkan sempat kesulitan membersihkan bekas darah itu. Jung Hwan mengangguk, kalau begitu memang ada karakter "gu".
Choi Won bermimpi, ia minum bersama Do Saeng. Do Saeng menegurnya, hei Won, ayahmu berharap kau akan menikah lagi. Bagaimana dengan tabib wanita di RS Istana?
Choi Won : Hentikan omong kosong ini. Aku harus merawat penyakit Rang dulu. Kau yang seharusnya segera menikah. Jika kau menikah dan memiliki anak perempuan semanis Rangku, kau pasti sangat bahagia. Ini seperti memiliki seluruh dunia.
Do Saeng membenarkan, ia mengaku sudah memiliki kekasih. Menikahinya dan memiliki anak perempuan darinya adalah yang kuinginkan dari hidup ini.
Choi Won senang sekali mendengarnya. Tapi Do Saeng menyangkalnya, aku sudah mabuk jadi melantur. Choi Won nyengir, orang mabuk biasanya mengatakan yang sebenarnya. Do Saeng menyinggung lokasi rahasia masa kecil mereka.
Choi Won : Ah kau mengalihkan perhatian saja.
Do Saeng geli, Putra Mahkota sangat ingin pergi kesana saat itu..
Won minta Do Saeng tidak menyebut soal Putra Mahkota. Do Saeng berkata, bukankah Won yang menunjukkan tempat itu pada Putra Mahkota? Do Saeng minta maaf, ia sudah lama tidak minum bersama Choi Won dan ingin mengenang masa lalu.
Do Saeng masih sering pergi ke batu kura-kura itu. Won tidak percaya, kau masih menyebutnya sebagai batu kura-kura? bukankah namanya batu gu ryeong? Do Saeng lebih senang menyebutnya batu kura-kura. Kemudian di dekat batu kura-kura itu, aku akan hidup bersama wanita yang kucintai.
Choi Won terbangun dan sadar, benar..batu kura-kura Gu ryeong.
So Baek berbaring di samping Rang, ia ingin mengetahui kondisi Choi Won tapi ayahnya tidak mengijinkannya pergi.
Rang heran melihat So Baek, eonni...kau perempuan kan? tapi kau terlihat seperti laki-laki. Whoa..So Baek justru senang sekali, benarkah? itu adalah sesuatu yang selalu kuinginkan. Sayangnya ia bukan seorang pria, tidak ada yang tumbuh dibawah sana, justru yang diatas yang tumbuh. Wkk..
Rang ingin ada disamping ayahnya. So Baek mengerti, ia akan pergi tanpa sepengetahuan ayahnya untuk mencari ayah Rang, aku pasti akan membawanya kesini di depanmu.
Rang menegur So Baek, sebagai seorang anak perempuan, tidak baik menyembunyikan sesuatu dari ayahmu. Eonni, kalau kau bersikap seperti itu, ayahmu akan sangat mencemaskanmu.
So Baek : Tapi aku bisa berkelahi.
Rang : Itu bukan sesuatu yang pantas dibanggakan. Berkelahi dan mencuri adalah hal terburuk di dunia ini. Tapi kau sepertinya orang yang baik. Kau dulu membuat bibi dan aku bisa bertemu ayahku.
So Baek tidak mau dipanggil eonni tapi minta Rang memanggilnya Hyung wkk..Rang setuju. So Baek juga tanya kenapa ayah Rang selalu mencium jari2nya lalu tos dengan Rang. Rang berkata, ayahnya sangat menyayanginya, tapi Rang takut ayahnya ketularan penyakitnya, itu sebabnya sampai ia sembuh, mereka memutuskan untuk mencium jari2 mereka sendiri.
Percakapan itu membuat Rang ingat ayahnya dan ingin bertemu Won.
So Baek juga tiba-tiba merasa dadanya sakit lagi, ini aneh, saat aku mendengar namanya, jantungku berdetak kencang sekali tanpa sebab. So Baek mengambil air minum untuk menenangkan diri.
Jung Hwan memeriksa lagi semua catatan kasus pembunuhan Do Saeng. Anak buahnya masuk dan lapor, di saat terjadinya pembunuhan, seorang dayang istana bernama Wol Ha menghilang.
Jung HWan langsung menemui Won, apa korban Min Do Saeng dan dayang dapur istana, Wol Ha adalah kekasih?
Choi Won membenarkan. Saya juga mendengarnya setelah pembunuhan Do Saeng dari Deok Pal. Choi Won sadar Do Saeng pasti sangat mencintai Wol Ha, sampai ia merahasiakan hubungan mereka pada teman baiknya demi melindungi Wol Ha.
Jung Hwan : Demi wanita itu, Do Saeng bersedia mati, ini cinta yang membuatku menangis. Kalau dipikir, Hong Da In juga sangat mencintaimu, benar kan? Untuk membersihkan namamu, dia tidak ragu mengorbankan nyawanya.
Choi Won menyangkalnya, ia hanya pernah menolong Da In dulu. Choi Won terkejut, tapi apa dia benar2 berkata akan mempertaruhkan nyawanya?
Jung Hwan : Apa mungkin aku bercanda dengan kriminal seperti dirimu, benar kan? Aku harus menyelidiki apa yang kau katakan, apa benar mendiang Min Do Saeng dan Wol Ha adalah pasangan kekasih.
Choi Won : Anda masih belum percaya dengan apa yang saya katakan?
Jung Hwan : Aku adalah si Setan Merah. Hanya percaya pada bukti yang nyata bukan percaya rumor dan penipu.
Sebelum Jung Hwan pergi, Choi Won memintanya untuk pergi ke sebuah rumah di dekat batu Gu ryeong. Kekasih Do Saeng tinggal disana. Choi Won minta Jung Hwan pergi sendiri jangan menyuruh orang lain.
Sayangnya Gon Oh mencuri dengar percakapan mereka dan langsung bergerak.
PM Yi Ho juga mendengar soal Wol Ha dari Kasim Hwang, jadi Jubu Min terpaksa mengikuti perintah faksi Soyun karena dayang dapur istana itu?
Kasim Hwang membenarkan. PM Yi Ho tanya apa dayang istana itu sudah meninggal juga.
Kasim Hwang : Tidak. Saya menerima perintah dari Tuan Kim Chi Young dan mengirim orang mencarinya tapi dayang itu tidak bisa ditemukan. Tapi karena saya takut harus bertanggungjawab, saya mengatakan pada Penasehat Kanan bahwa dayang itu sudah dibunuh.
PM Yi Ho takut terjadi sesuatu pada Wol Ha, ia ingin segera menemukan Wol Ha.
Jung Hwan tiba di pondok dekat batu Gu ryeong, tapi rumah itu kosong, tidak ada seorang pun.
Ternyata Gon Oh sudah mendahului Jung Hwan. Gon Oh menipu Wol Ha dan berkata Tuan Bongsa Choi akan dieksekusi sekarang, ia menjemput Wol Ha atas perintah Choi Won.
Wol Ha berkata punya cara untuk menolong Choi Won. Tuan Jubu Min telah meninggalkan bukti nyata untuk Yang Mulia Putra Mahkota.
Gon Oh terkejut mendengarnya. Wol Ha membenarkan, Tuan Jubu Min telah mencatat semua yang bekerja sama untuk mencelakai Putra Mahkota dan Yang Mulia Raja.
Kim Chi Young berkumpul bersama Yoon, Tuan Jang dan anak buahnya. Yoon panik karena Ins. Lee tidak juga menutup kasus Choi Won. Yoon ingin Lee Jung Hwan segera dicopot dari jabatannya. Kalau seperti ini terus, anda akan tertangkap oleh Setan merah Tuan. Kim Chi Young kelihatan kesal pada Yoon.
Tuan Jang mengagumi tapi sekaligus takut pada Jung Hwan. Sebagai Inspektur di Uigeumbu, dia benar2 berpendirian teguh. Tidak peduli seperti apa kau mencoba menyuap atau mengancamnya, dia sama sekali tidak goyah. Jika ia mulai mendengarkan perkataan Choi Won, akibatnya akan luar biasa.
Menteri Yoon ingin mengajukan tanggal eksekusi Choi Won. Ini bukan masalah biasa.
Tiba-tiba terdengar suara, tentu saja ini bukan masalah biasa. Semua terperanjat, pintu terbuka dan Ratu Munjeong jalan masuk.
Semua syok dan berdiri menghormat. Jung Jeon Mama! Menteri Yoon langsung mendekat ke kakaknya, Yang Mulia kenapa anda datang kesini?
Ratu Munjeong tampak kesal, ia duduk dan menyindir mereka, kukira kesempatanku datang ke sini tidak akan pernah terjadi seumur hidupku.
Kim Chi Young minta maaf. Menteri Yoon berkata seharusnya Ratu tinggal menulis surat perintah rahasia. Ratu memotongnya tajam, apa yang seharusnya kutulis dalam perintah rahasia? Kalian semua, apa aku masih bisa mempercayai kalian? Apa ada gunanya menulis surat perintah rahasia?
Ratu Munjeong ingin menemui Pedagang Jang. Tuan Jang terkejut, kenapa anda ingin bertemu dengan orang rendahan ini?
Ratu : Pedagang Jang, kau adalah ayah angkat tabib wanita Da In itu kan?
Kemudian kita lihat, Da In ada di bak mandi mewah penuh taburan bunga. Da In tampak bingung. Ratu Munjeong datang. Ratu minta semua keluar.
Da In : Yang Mulia Ratu.
Ratu ingat Da In sebagai tabib wanita yang merawat Raja, yang berbakat dan bisa menggantikan Kepala Tabib Jang Geum. Ratu ingat melihat Da In di Istana Timur. Da In merasa malu dengan sikap Ratu. Ratu berkata ia memang selalu memperlakukan pelayan yang ia sayangi seperti ini. Ratu mulai membasuh tubuh Da In.
Ratu ingin mulai sekarang, Da In menjadi tabib wanita di Istana Timur. Aku tidak berharap kau tidak mengerti maksudku, kudengar kau adalah anak yang pintar. Aku memilihmu menjadi tabib di Istana Timur yang akan bertanggung jawab pada kesehatan Putra Mahkota.
Ratu Munjeong yakin PM Yi Ho akan terpesona dengan Da In, ia ingin mulai sekarang Da In mengambil nyawa PM Yi Ho sedikit demi sedikit. Kalau tidak, kau akan dimandikan dalam darah ayah angkatmu lain kali.
Ratu komen, daun bunga peoni hari ini sangat indah, cocok sekali. Da In tampak ketakutan.
Paginya, Da In mengirim tonik obat untuk PM Yi Ho, tapi PM Yi Ho langsung membanting toniknya. Ia tidak bisa mempercayai Da In, kau juga akan membawaku ke jalan kematian. Sekarang apa lagi kesepakatan yang kau buat?
Da In berkata tidak membuat kesepakatan apapun. Da In mohon agar PM Yi Ho mempercayainya.
PM Yi Ho menolaknya, aku takut padamu. Jangan muncul di depanku lagi!
PM Yi Ho jalan pergi, ia terjatuh karena stres. Da In mencoba membantunya, tapi ditolak. Jangan mendekat! Da In menghela nafas. Lalu membereskan obat yang dibuang PM Yi Ho. Da In memikirkan kata-kata Ratu Munjeong dan menemukan hubungan bunga peoni dengan Ratu.
Tuan Jang mencemaskan keselamatan Da In, anak itu karakternya memang selalu jujur. Dia akan memilih hancur daripada menunduk. Kalau Choi Won meninggal, ia akan sadar lagi. Tuan Jang memohon agar Kim Chi Young tetap mengijinkan Da In menjadi tabib wanita biasa.
Kim Chi Young tidak bisa melakukannya, sekarang Ratu sudah memintanya langsung. Masalah ini diluar kendaliku. Sebaiknya kau mendisiplinkan Da In.
Tuan Jang terkejut : Daegam!
Choi Won terkejut mendengar kata2 Jung Hwan bahwa Wol Ha sudah menghilang. Aku terlambat selangkah. Selain aku, siapa lagi yang kau beritahu soal tempat itu?
Choi Won minta Jung Hwan mendekat, ia berbisik bahwa Kim Chi Young memiliki mata-mata di Uigeumbu. Karakter Gi di Perpustakaan terlarang itu juga pasti dihapus oleh orang itu. Dayang istana itu pasti dibawa olehnya.
Jung Hwan tanya siapa orangnya. Ia ingat melihat Gon Oh keluar dari kediaman Kim Chi Young. Tidak mungkin kalau..
Choi Won : Dia adalah Inspektur Im Gon Oh. Deok Pal juga mengatakan itu.
Jung Hwan terkejut, kenapa kau baru mengatakan ini sekarang? sepertinya kau juga tidak bisa percaya sepenuhnya kepadaku.
Choi Won yakin Wol Ha pasti disandera oleh Tuan Kim Chi Young. Choi Won mohon agar Jung Hwan menyelamatkan Wol Ha, dia adalah wanita yang dicintai Do Saeng sampai mempertaruhkan nyawanya demi melindunginya. Saya mohon, saya mengandalkan Tuan.
Jung Hwan keluar dan bertemu Gon Oh. Gon Oh menyampaikan informasi, bahwa Jung Hwan dikeluarkan dari kasus Min Do Saeng oleh atasan mereka. Choi Won akan segera dieksekusi.
Jung Hwan tidak terima, sebagai Setan merah, apa aku mengajukan penundaan eksekusi tanpa alasan? Katakan ini pada atasan. Aku tidak bisa mundur dari sebuah kasus yang memiliki banyak poin meragukan. Aku akan melakukan penyelidikan ulang!
Chun Bong memeriksa nadi Rang. Rang mengenali Chun Bong, kakek ..anda adalah orang yang menyebut ayah saya sebagai dukun kan? Kakek, apa anda seorang tabib?
Nenek menjelaskan kalau Chun Bong memang tabib. Dukun yang sebenarnya. Rang jadi geli, ia tahu sekarang kenapa Chun Bong menyebut ayahnya sebagai dukun, di mata seorang dukun, ayahku juga seorang dukun.
Chun Bong tampak geli dan kagum dengan kecerdasan Rang. Geo Chil dan So Baek memuji Rang, wah anak ini pintar seperti Kkeok Jung.
Rang mencari kantung kainnya. So Baek tanya kantung apa. Rang menjelaskan, itu kantung obat dan juga ada lukisan bunga peoni. Saat itu ketika kakek meninggal, aku memungutnya dari kamarnya. Chun Bong tampak tertarik mendengar lukisan bunga peoni itu.
Rang tanya pada So Baek, kapan ayahnya datang. Rang memanggil So Baek dengan panggilan Hyung. Geo Chil langsung marah pada So Baek haha..
So Baek membujuk ayahnya, ia ingin menyelamatkan si pencuri kuda. Geo Chil tidak setuju.
Woo Young kebetulan mendengar Gon Oh bicara dengan anak buahnya untuk memindahkan Choi Won. Woo Young langsung panik melihat sikap mereka, ia heran kenapa kakaknya tiba-tiba dipindah.
Woo Young lari mencari Jung Hwan. Kenapa kakakku dipindahkan? Apa ia benar-benar akan mati seperti ini?
Jung Hwan heran, ia juga baru tahu. Dipindahkan? Woo Young berkata, Inspektur Im baru saja menyeret kakakku pergi! Jung Hwan terkejut dan langsung pergi mengejar mereka.
Gon Oh membawa Choi Won pergi bersama seorang polisi. Tapi di tengah jalan, Gon Oh pura2 lupa dokumen penyelidikan Choi Won dan meminta anak buahnya kembali untuk mengambilnya.
Sekarang Gon Oh hanya berdua saja dengan Choi Won. Gon Oh menyeretnya ke hutan. Choi Won sadar, ini bukan jalan ke penjara, benar kan? Gon Oh dengan dingin menjawab, mau ke penjara atau disini, kau akan tetap mati.
Gon Oh bersiap menghunus pedangnya. Choi Won terkejut dan mencoba melarikan diri. Tapi Gon Oh berhasil menjatuhkannya lagi. Ia bersiap membunuh Choi Won.
Untung disaat kritis, Jung Hwan datang. Ia melempar sesuatu dan menjatuhkan Gon Oh. Gon Oh mencoba membela diri, saya hanya menjalankan perintah untuk memindahkan penjahat berbahaya. Tapi orang ini mencoba melarikan diri.
Jung Hwan tidak percaya begitu saja, jadi bukannya memindahkan orang ini ke penjara tapi kau ingin membunuhnya secara diam-diam?
Gon Oh terdesak, ia mulai bertindak licik. Gon Oh mengambil pasir dan melemparnya ke arah Jung Hwan. Keduanya berkelahi. Choi Won mengambil kesempatan ini untuk kabur.
Jung Hwan menjatuhkan dan melempar pedang Gon Oh, jawab aku! Siapa yang memerintahmu membunuh Choi Won?
Choi Won melarikan diri ke perkampungan bandit. So Baek diikat oleh ayahnya agar tidak lari mencari Choi Won wkk.
Sebelum jantung So Baek mulai kacau, Choi Won berhasil mencapai markas bandit. Kondisinya lemah tapi ia selamat. So Baek langsung lari menyongsong Choi Won membuat Geo Chil ikut tertarik. (siapa suruh mengikat anak ini hehe)
Rang mimpi buruk, ia terus memanggil ayahnya. Choi Won masuk ke kamar putrinya, Rang! ini ayah. Rang membuka matanya dan Choi Won langsung memeluk anaknya.
Rang menangis, ayah jangan mati..kita harus hidup bersama untuk waktu yang lama..lama sekali. Keduanya lalu tos jari.
Geo Chil, nenek, Kkeok Jung dan So Baek terharu melihat mereka. Istri Deok Pal masuk ke dalam dan berkata ingin bicara dengan Choi Won.
Song bertanya tentang kematian suaminya, saat itu tidak menyulitkan untuknya kan?
Choi Won minta maaf, ia merasa bersalah karena tidak bisa menyelamatkan nyawa Deok Pal.
Song mengerti, itu sudah takdirnya. Song minta Choi Won memberi nama untuk anaknya. Choi Won ragu, apa aku berhak melakukan itu?
Song : Ya, jelas. Anda yang sudah membawa anak ini ke dunia.
Choi Won mengerti dan janji akan memikirkannya baik-baik. Song menambahkan, suaminya pernah berkata, sepertinya karakter gu yang ditinggalkan oleh Jubu Min bukan mengacu pada namanya.
Choi Won : Apa maksudmu..
Song : Jubu Min tidak suka jika ada orang mengejek suami saya sebagai Deok Pal si kura-kura. Jubu Min juga berkata, mengejek suami saya karena dia bongkok tidak seharusnya dilakukan oleh seorang manusia.
Mengingat Jubu Min adalah orang sebaik itu, bagaimana mungkin karakter gu yang ia tinggalkan adalah nama suami saya?
Choi Won jadi berpikir, kalau begitu apa benar ada sesuatu di batu Gu ryeong?
Choi Won segera pergi ke batu Gu Ryeong itu.
Sementara itu Wol Ha benar-benar jatuh ke tangan Kim Chi Young dkk. Mereka menyiksa Wol Ha sampai Wol Ha tidak tahan dan akhirnya teriak, Batu Gu Ryeong! batu Gu Ryeong.
Kim Chi Young : Di batu Gu Ryeong? Ada senjata tersembunyi di tempat itu yang akan menyudutkan kami?
Kim Chi Young memerintah agar Wol Ha dibunuh. Kasihan dayang ini.
Choi Won bergegas ke batu Gu Ryeong itu dan mencoba mencari petunjuk. Tapi tidak ada apa-apa. Choi Won berpikir ia salah menebak petunjuk lagi.
Sampai akhirnya Choi Won melihat ke bawah batu itu dan menemukan tulisan. Choi Won menggali tanah di bawah batu dan menemukan sebuah kotak. Ia membukanya dan menemukan tumpukan surat.
Choi Won membaca sebuah surat yang ditujukan pada PM Yi Ho
"Yang Mulia Putra Mahkota, ini adalah pengakuan dari hamba rendahan anda. Karena perintah dari faksi Soyun. Saya melakukan kejahatan yang sangat besar dengan memberikan tonik beracun kepada anda. Kalau terjadi hal-hal yang tidak diharapkan pada saya dan tidak bisa melindungi Yang Mulia lagi, semua perintah diberikan oleh faksi Soyun selama bertahun-tahun ini telah saya catat dalam surat pengakuan yang saya tinggalkan. Juga resep tonik obat yang diberikan untuk mencelakai Yang Mulia. Ini adalah usaha terakhir saya dalam mencoba melindungi Yang Mulia."
Choi Won masih membaca surat Do Saeng. Do Mun mulai bergerak pergi ke batu itu.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9]
Bonus : Foto Jung Hwan tanpa seragam Joseon ^^ seger..
Aku baru sadar, Lady Mimi ini ternyata Choi Woo Young haha |
No comments:
Post a Comment