Da In ingin bertemu Choi Won tapi ia juga melihat Jung Hwan mendekat dari arah berlawanan. Da In memberi kode pada Won untuk lari.
Choi Won mengerti, ia lari meskipun heran. Da In juga lari ke arah lain.
Ins. Lee melihatnya dan ingin mengejar Da In, tapi sesuatu mengganggunya. Ia berbalik dan melihat Woo Young dalam situasi yang berbahaya.
Jung Hwan tampak bingung, ia ingin mengejar buronan tapi disisi lain..Woo Young sedang dikelilingi beberapa pria hidung belang yang jelas berniat mencelakainya.
Woo Young terdesak ke sebuah sudut, jangan mendekat! aku sudah punya suami! Pria2 itu tertawa, mereka tidak percaya. Suami? kau sudah punya suami? siapa? aku atau dia?
Woo Young melihat Jung Hwan. Tanpa pikir panjang, ia langsung menunjuk ke arah Ins. Lee. Dia, disana!
Mereka menoleh dan ketakutan saat melihat Jung Hwan. Woo Young langsung lari dan memegang lengan Jung Hwan. Dia adalah suamiku, puas?!
Jung Hwan bengong, suami? Woo Young mengangguk. hehe..
Choi Won akhirnya bertemu Da In di tempat sepi. Won heran karena Da In bisa menemukannya. Da In tahu niat Choi Won, yang ingin masuk istana dengan menyamar sebagai budak RS Istana.
Da In merasa Won sudah gila. Kalau Tuan meminta saya mengantarkan pesan untuk mengatakan keadaannya, anda seharusnya menunggu dan diam saja. Choi Won tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Da In berkata, bagaimanapun Choi Won pasti akan dikenali oleh orang. Kalau Tuan ingin menyamar, anda harus melakukannya dengan baik.
Choi Won menanyakan kondisi Deok Pal. Apa dia sudah sadar?
Da In janji akan segera memberikan informasi pada Won kalau ada kemajuan. Won takut Deok Pal kena tetanus, itu akan semakin sulit menyembuhkannya. Jadi Won ingin bertemu Deok Pal sebelum kondisinya memburuk.
Da In : Kepala Tabib Wanita sekarang sedang berusaha keras menyelamatkannya atas ijin Yang Mulia Putra Mahkota.
Choi Won tetap ingin menyelamatkan Deok Pal sendiri karena ia takut kondisi Rang akan semakin buruk kalau kasusnya tidak kunjung selesai.
Da In menahannya, ia minta Won bersabar. Bukannya saya tidak mengerti bagaimana perasaan Tuan dengan kondisi Rang, tapi kalau anda tertangkap maka semuanya akan sia-sia.
Choi Won terpaksa mengalah. Da In menjelaskan, Ins. Lee dari Uigeumbu ada di dekat sini, anda akan segera tertangkap jika mengenakan baju ini, bahkan sebelum sampai ke istana. Choi Won akhirnya bisa mengerti dan menahan dirinya untuk sementara.
Da In kembali ke RS Istana. Sudah ada berita bahwa Da In akan dikeluarkan dari RS Istana. Perdana Menteri Kim memanggil Da In.
Kim Chi Young tanya apa Da In mengerti tujuannya memanggilnya. Da In mengerti, ia sudah mendengar dari pamannya. Orang yang mengeluarkannya dari Uigeumbu adalah Perdana Menteri. Da In tahu ia harus membalas budi baik Kim Chi Young.
Perdana Menteri Kim tampak senang, lalu bagaimana kau akan membalasku?
Da In : Asalkan saya bisa tetap berada di RS Istana, maka saya akan menjadi kaki dan tangan Anda.
Kim Chi Young tampak puas.
Jang Geum terkejut mendengar niat Da In yang bersedia menjadi kaki dan tangan Kim Chi Young.
Da In membenarkan, anda tidak akan bisa membantu. Agar saya tidak dikeluarkan dari RS Istana, tidak ada jalan lain kecuali ini.
Jang Geum tanya apa yang dikatakan Perdana Menteri setelah Da In mengatakan niatnya. Da In berkata, Perdana Menteri sepertinya ragu, apa ia bisa mempercayai kata-kata saya atau tidak.
Da In ingin membuat Kim Chi Young mempercayainya dan ia bisa menghianati Jang Geum untuk membuktikan itu pada Perdana Menteri.
Jang Geum tidak percaya, bagaimana kau bisa begitu berani?
Da In : Saya melakukannya karena saya merasa takut. Saya tahu apa yang anda takutkan, jadi saya melakukan itu.
PM Yi Ho dan kepala pengawalnya masuk. Ia menanyakan kondisi Deok Pal. Jang Geum berkata kondisinya tidak terlalu baik, ia tidak bisa menghentikan pendarahan Deok Pal. Tulang-tulangnya juga tidak sembuh.
PM Yi Ho tetap ingin mereka menyelamatkan Deok Pal. Apapun caranya. PM Yi Ho tanya apa mereka membutuhkan sesuatu, obat atau cara yang dibutuhkan untuk menyelamatkan Deok Pal.
Jang Geum membutuhkan buku pengobatan dari Perpustakaan Terlarang dan minta PM Yi Ho mengijinkan Da In masuk perpustakaan itu.
Da In masuk ke perpustakaan terlarang untuk mencari buku pengobatan. PM Yi Ho ikut masuk dan ingin ikut mencari bersama Da In. Ia gelisah dan tidak bisa diam saja. PM Yi Ho melihat buku Geumgwe buyeongbang dan ingat soal Rang.
Da In lapor, Rang membutuhkan perawatan akupuntur setiap hari serta diperiksa oleh tabib. Tapi Ins Lee melarang saya masuk ke Uigeumbu.
PM Yi Ho mengerti dan akan mengurus masalah itu. Ia memberikan buku pengobatan Geumgwe itu pada Da In. Kudengar ini adalah cara pengobatan terbaik untuk penyakit TBC. Tidak perlu mengembalikan buku ini. Pakailah dengan baik untuk menyembuhkan Rang.
Da In : Terima kasih, saya akan melakukan perintah anda, Yang Mulia.
Malamnya, Choi Won tanpa sengaja bertemu Pil Doo, astrolog istana. Choi Won senang sekali. Ia tampak bersalah karena Pil Doo harus menderita gara-gara dirinya.
Pil Doo menghibur Won, ia tidak apa-apa. Memangnya siapa aku ini? Aku ini astrolog istana yang menulis jimat untuk setiap pejabat di Uigeumbu, jadi mereka segera melepaskan dirinya.
Won tahu, Pil Doo hanya ingin menghiburnya. Won minta maaf. Aku tidak bisa menyusahkanmu lagi. Pil Doo kelihatan gelisah.
Choi Won tanya apa Pil Doo punya cara untuk menyelundupkannya ke istana. Pil Doo terkejut, Istana? apa kau sudah gila? Orang-orang di istana ingin sekali menangkapmu! Tidak bisa! Bagaimana kau bisa mengatakan omong kosong seperti itu?
Tiba-tiba Pil Doo berubah pikiran dan minta Choi Won menunggunya, ia akan masuk istana dan memikirkan sebuah cara.
Pil Doo sebenarnya diancam oleh Menteri Yoon (adik Ratu). Yoon tahu dimana istri dan anak Pil Doo. Pil Doo ketakutan, Yoon Daegam..
Menteri Yoon : Kau tidak mau anak dan istrimu dibunuh karena kebodohanmu kan? Jangan coba-coba melakukan sesuatu, kau harus melakukan sesuai yang kuperintahkan.
Pil Doo terpaksa menghianati Choi Won karena ia tidak ingin keluarganya dibunuh. Tidak lama, Gon Oh datang dengan pasukan, tapi Choi Won sudah tidak ada.
Choi Won sepertinya tidak ingin menyulitkan Pil Doo. Choi Won pergi tanpa pamit.
Malang untuk Pil Doo, ia harus menahan pukulan Gon Oh lagi. Tapi di dalam hati, Pil Doo berterima kasih pada Won yang sudah melarikan diri sehingga tidak membuatnya harus menghianati temannya sendiri.
Rang belum tidur, ia cekikikan mendengar cerita bibinya yang menyebut Ins. Lee sebagai suaminya. Woo Young mengeluh, apa sebenarnya yang kukatakan tadi? Aku sudah gila, gila!
Woo Young menoleh dan keponakannya masih cengar-cengir. Woo Young menutup wajah Rang, mumpung kau tidak batuk sebaiknya kau tidur. Kalau kau batuk-batuk, kau tidak bisa tidur nyenyak.
Rang : Aku tidak bisa tidur. Semalam, dua malam, dalam beberapa malam, aku akan bisa bertemu ayah lagi.
Woo Young tertegun, ia tidak yakin dengan itu.
Markas Bandit Heuk Suk Gol.
Para bandit berlatih berkelahi, termasuk So Baek dan Kkeok Jung. Tapi So Baek tidak konsentrasi, untung Kkeok Jung bisa menghentikan tinjunya.
So Baek : Aku tidak bisa melakukannya. Si pencuri kuda itu tinggal disini, dia ada disekitar sini. Aku bisa gila.
wkkk So Baek kena penyakit cinta. Kkeok Jung jadi sebal :)
Geo Chil memberikan uang untuk Chun Bong. Chun Bong kelihatan tidak puas, sepertinya sedikit ringan. Apa kualitas upeti istana sudah menurun?
Nenek marah, itu didapat dari usaha keras mereka. Mereka bahkan belum mendapat apapun dan memberikan semuanya untuk Chun Bong. Semua belum berubah.
Chun Bong yakin, dunia akan berubah. Chun Bong menarik tangan Geo Chil, ia sudah membantu Geo Chil balas dendam. Geo Chil sepertinya dendam dengan seseorang dan ia bersumpah akan membunuh orang itu.
Perdana Menteri Kim membawa tabib baru untuk menjadi tabib pribadi Putra Mahkota Yi Ho. Yaitu tabib Lee. Kemampuannya juga luar biasa di dalam RS Istana.
PM Yi Ho : Dia juga tabib yang akan dengan patuh mengikuti perintahmu, ya kan?
Perdana Menteri Kim sedikit berubah raut wajahnya. PM Yi Ho menyindir mereka, ia tanya ke tabib baru, jadi bagaimana? bukankah tubuhku sangat sehat, aku akan baik-baik saja meskipun aku minum racun, ya kan?
Kim Chi Young tetap diam sementara tabib Lee kelihatan kaget. PM Yi Ho memberi peringatan keras, kalau begitu jangan mendekatiku kalau tidak kupanggil.
Perdana Menteri Kim terkejut, bagaimana Yang Mulia menolak diperiksa tabib Istana Timur? Tidak ada yang terjadi di istana Timur yang tidak boleh diketahui kan?
Kim Chi Young sengaja memancing PM Yi Ho. PM Yi Ho kelihatan gelisah. Tiba-tiba terdengar erangan tertahan dari ruangan sebelah. PM Yi Ho terperanjat dan Kim Chi Young jelas curiga.
Tabib wanita Jang Geum dan Da In susah payah menahan Deok Pal agar tidak bersuara. Deok Pal sadar dan mengerang karena kesakitan.
Kim Chi Young menemui Ratu Munjeong, ia menceritakan semuanya. Ratu Munjeong diam, ia ingat pernah mencari Jang Geum karena Raja sakit, dimana Kepala Tabib Jang Geum? kenapa ia tidak disisi Baginda Raja?
Raja Junjong berkata ia mengirim Jang Geum untuk satu tugas sementara ini.
Ratu Munjeong geram, jadi itu sebabnya Jang Geum tidak ada di samping Raja. Sepertinya itu urusan Deok Pal. Dengan ijin rahasia dari Yang Mulia Raja, ia menerima perawatan dari Jang Geum.
Menteri Yoon terkejut, Kenapa Yang Mulia Raja melakukan itu, bagaimana Raja bisa menyembunyikan itu dari Yang Mulia Ratu?
Ratu tersenyum dingin, Raja sudah tua.
Menteri Yoon tahu itu tapi bagaimana kalau Deok Pal bisa memberikan kesaksian di depan Raja?
Kim Chi Young yakin Deok Pal pasti banyak kehilangan darah karena ia terluka di bagian tulang belakang. Saya dengar ia tidak sadarkan diri sekarang.
Ratu Munjeong ingin Deok Pal dibungkam selamanya.
Chun Bong berkumpul dengan rekan2nya, sesama pengikut Jo Gwang Jo. Mereka sangat menantikan kesaksian Deok Pal. Bukankah faksi Soyun mengintainya sekarang ini, seperti harimau. Mereka yakin kali ini Putra Mahkota pasti tidak akan memberikan kesempatan dan mereka bisa menghancurkan faksi Soyun.
(Faksi Soyun dipimpin oleh adik Ratu Munjeong, Yoon Won Hyeong)
Yoon ingin Ratu mengirim Kasim Hwang untuk membunuh Deok Pal. Mengerahkan pasukan dan mengacaukan istana.
Ratu Munjeong tidak suka putranya harus naik ke takhta yang bernoda darah.
Perdana Menteri Kim setuju dan ia akan membuat Deok Pal mati diam-diam. Mereka harus melaksanakannya dengan hati-hati dan menunggu kesempatan bagus.
Yoon : Kalau terus seperti itu, bagaimana jika Deok Pal tiba-tiba membuka mata dan bicara?
Ratu Munjeong : Kalau itu yang terjadi, kalian berdua yang harus bersiap kehilangan nyawa.
Oh my..sadis Ratu ini. Ratu akan selalu disamping Raja dan Deok Pal tidak boleh muncul di depan Raja.
Sementara pihak Chun Bong berharap Deok Pal bicara, karena itu akan menyelesaikan semuanya. Jika tidak, PM Yi Ho akan ada dalam bahaya karena mereka memiliki pasukan yang kuat.
chun Bong : Bukankah kita memiliki kekuatan yang lebih besar dari rakyat?
Anak buah Chun Bong merasa tidak tenang karena ada kecenderungan rakyat berbalik dan memusuhi PM Yi Ho karena insiden pohon paulownia yang lalu. PM Yi Ho adalah anak tidak berbakti di depan mata rakyat.
Chun Bong marah, kalau ia tidak melakukan itu, apa kalian pikir PM Yi Ho akan berdiri di pihak kita?
Kita tidak boleh terjatuh dalam jebakan ibu tiri yang jahat dan harus masuk ke rencana yang lebih besar lagi.
PM Yi Ho kesal sekali karena Perdana Menteri Kim sudah tahu bahwa mereka merawat Deok Pal. Dia pasti tidak akan diam saja.
Da In : Saya akan mengatakan sesuatu pada mereka untuk mengulur waktu.
PM Yi Ho terkejut tapi tertarik dengan ide itu.
Da In menemui Perdana Menteri Kim dan Menteri Yoon. Ia lapor, Kepala tabib Jang Geum memberi perawatan pada Deok Pal. Jang Geum juga memintanya merahasiakan dan menyiapkan obat2an untuk Deok Pal.
Menteri Yoon tanya kondisi Deok Pal.
Sebelum menjawab, Da In ingin Perdana Menteri Kim janji kepadanya untuk tidak mengusirnya dari RS Istana. Da In minta Menteri Yoon sebagai saksinya.
Kim Chi Young setuju dan minta Da In bicara. Da In lapor, Deok Pal masih tidak sadar saat ini, tapi ia tidak bisa menarik kesimpulan, Deok Pal akan mati atau tidak. Keahliannya tidak begitu bagus, jadi ia tidak bisa memberikan penilaian. Jang Geum juga tidak bersedia mengatakan kemungkinannya pada Da In.
Kim chi Young kesal, kau ingin jadi kaki dan tanganku dengan informasi seperti ini?
Da In : Meskipun saya adalah kaki dan tangan Tuan, saya tidak bisa memberikan laporan bohong. Apa itu yang ingin Tuan dengar? Saya memang seperti itu, meskipun ada pisau diarahkan ke leher saya, saya tidak akan berbohong.
Menteri Yoon marah dengan sikap Da In. Da In tetap bicara, saya berani mengatakan ini, tapi jangan paksa saya untuk berbohong. Meskipun laporan saya tidak lengkap saat ini, saya akan memberikan laporan lebih lengkap nanti.
Kim Chi Young tampak kagum, tidak percuma Pedagang Jang membesarkanmu. Baik, aku akan mengijinkanmu tetap di RS Istana. Tapi, aku belum sepenuhnya mempercayaimu.
Da In mengerti : Apakah saya akan menjadi kaki dan tangan Tuan, akan diputuskan setelah saya memberikan laporan berikutnya, apa itu maksud Tuan? Baiklah, terima kasih karena Tuan menyetujui permintaan saya.
Da In keluar. Menteri Yoon marah, ini..bagaimana bisa ada wanita sekasar itu, beraninya menentukan syarat pada Tuan Perdana Menteri.
Kim Chi Young tersenyum dingin. Aku sudah puas dengan laporan itu. Menteri Yoon tanya, kalau begitu kenapa tidak meminta Da In membunuh Deok Pal.
Perdana Menteri Kim akan meminta Da In melakukannya kalau ia sudah benar2 menjadi kaki tangannya.
Mak Bong mengantar Geum Ok melihat-lihat rumah. Tapi harganya mahal sekali, 50 Nyang. Parahnya lagi, ternyata transaksi itu ilegal dan mereka harus berurusan dengan pihak berwajib.
Keduanya dibawa ke Uigeumbu.
Woo Young kebetulan sedang mengambil air dan ingat tentang Jung Hwan. Woo Young bergidik sendiri, ia berusaha menghilangkan bayangan Ins. Lee dari kepalanya meskipun sulit wkk.
Woo Young melihat mereka. Ia tampak murka pada Geum Ok. Ibu tirinya itu melarikan diri dengan semua uang ayahnya. Geum Ok melihat Woo Young. Ia ketakutan dan sembunyi di balik punggung Mak Bong.
Woo Young menyiramkan air ke arah Geum Ok. Geum Ok teriak2 kedinginan.
Deok Pal terkena tetanus. PM Yi Ho panik, bagaimana bisa terkena tetanus? Da In cemas, dia bisa meninggal, ya kan?
PM Yi Ho minta Jang Geum melakukan sesuatu. Apa kau tidak punya solusi untuk menyelamatkannya? Mungkin Choi Won.. Apa Choi Won bisa menyelamatkannya?
Jang Geum : Dengan kondisi seperti ini, tidak akan ada gunanya meskipun itu adalah Tuan Bongsa Choi. Kalau dia pergi ke istana, Yang Mulia bisa dicurigai juga.
PM Yi Ho mulai frustasi, lalu apa yang harus kita lakukan? Kita harus membuatnya mengatakan yang sebenarnya. Aku sudah membuat perjanjian dengan Ayahanda!
Da In menulis surat untuk Choi Won. Ia masuk ke toko obat herbal untuk meletakkan pesannya.
Choi Won masih memikirkan Rang, ia bingung, ia merasa sudah memberikan perawatan akupuntur yang benar tapi kenapa kondisi anaknya justru memburuk.
So Baek lari membawa surat dari Da In. Won cepat-cepat membacanya. So Baek takjub, nona cantik itu menulis semuanya ini?
Won tidak menjawab, ia sibuk membaca. Deok Pal masih pendarahan dan ia sudah terinfeksi tetanus. Kepala Tabib Jang Geum dan saya tidak bisa menyembuhkannya. Choi Won panik, tidak!
Choi Won menjatuhkan surat itu dan terduduk di lantai, bagaimana bisa kena tetanus? tidak! So Baek memungut suratnya, apa yang terjadi? Ada apa?
Perdana Menteri Kim memanggil Ins. Lee. Ia ingin putri Choi Won, Rang menjadi budak di kediamannya. Ins. Lee tanya alasannya.
Kim Chi Young menyindir Jung Hwan yang tidak becus menangkap Won.
Perdana Menteri Kim memutar fakta, sekarang Putra Mahkota ingin membalikkan kebenaran dari penyelidikanmu dan menciptakan kebenaran baru. Dia ingin menyelidiki ulang pembunuhan Jubu Min.
Kakek Choi Won telah melakukan banyak jasa ketika ia menjadi Kepala RS Istana. Dia adalah tabib pribadi Putra Mahkota saat ia masih sebagai pangeran biasa. Padahal Putra Mahkota itu sakit-sakitan, alasan dia bisa naik ke posisi Putra Mahkota adalah berkat jasa Kakek Choi Won.
Jung Hwan kelihatan kesal : Sebagai Putra Mahkota negeri ini, bagaimana ia bisa memiliki perasaan pribadi seperti itu? Jadi, Da In ditekan untuk memberikan perawatan pada putri Choi Won, benar kan?
Perdana Menteri Kim : Apa kau sadar, mana yang lebih mudah bagi Choi Won, mengambil putrinya dari Uigeumbu atau kediamanku?
Kim Chi Young ingin menjadikan Rang sebagai umpan, demi putrinya Choi Won bahkan kabur dari penjara, dia pasti datang ke kediamanku. Aku akan menyerahkan Choi Won padamu.
Jung Hwan kembali ke Uigeumbu dan menemukan Rang menyemir sepatunya. Jung Hwan heran, apa yang kau lakukan?
Rang : Apa yang saya lakukan adalah mencoba tampil cantik di depan Paman.
Jung Hwan menanggapi Rang dengan dingin seperti biasa, tidak perlu. Cepat tidur sana.
Rang tersenyum ke arah Jung Hwan. Jung Hwan tidak suka, apa senyum-senyum?
Rang : Kalau aku lihat, paman tidak terlalu menakutkan.
Jung Hwan : Apa? Kau mungkin belum tahu, aku ini orang yang sangat menakutkan.
Rang : Dulu aku juga mengira demikian, tapi sepertinya paman hanya sedikit menakutkan.
Jung Hwan mau protes, tapi Rang batuk-batuk. Jung Hwan spontan tanya apa Rang sudah minum obat.
Rang nyengir : Benar kan? Kau ini sama saja seperti ayahku yang akan tanya apa aku sudah minum obat atau belum.
Jung Hwan mencoba mempertahankan image-nya, itu karena, aku..
Rang memberikan baju hasil cuciannya pada Jung Hwan, meskipun tanganku dingin sekali, aku tetap saja mencucinya sampai bersih. Sekarang, kalau aku tidak melihatmu ajussi, aku bisa sedih.
wkk..Jung Hwan tidak berdaya di depan Rang. Rang memoles sepatu Jung Hwan lagi, ia berharap jika ia bersikap manis maka Jung Hwan bisa mempercayainya. Ayahku benar-benar bukan orang jahat. Rang tampak menahan tangisnya.
Choi Won melakukan hal yang gila. Ia mengambil lebah dan sengaja menyengat wajahnya sendiri. So Baek ngeri melihatnya.
Chun Bong masuk dan komen, kau tidak tahu betapa kuatnya racun lebah ini? Jika kau membuat kesalahan sedikit saja, kau akan mendahului putrimu. Chun Bong memberikan obat untuk membantu mengendalikan racun lebah, dan memintanya minum obat itu dalam 6 jam agar racun tidak menyebar.
Choi Won meninggalkan markas bandit itu dengan wajah bengkak-bengkak mengerikan. So Baek hampir menangis melihatnya.
Choi Won menyamar sebagai budak dari RS Istana dan masuk untuk mengantar barang. Petugas mengijinkannya masuk meskipun sedikit heran. Choi Won menemui Da In. Da In tidak mengenali Choi Won awalnya, lalu terkejut saat sadar kalau itu Choi Won. Tuan Bongsa Choi?
Choi Won mengangguk dan hampir membuat Da In menjatuhkan baki isi obatnya. Choi Won menahan tangannya. Da In syok sekali. Choi Won ingin menemui Deok Pal.
Da In jalan bersama Choi Won, Da In menyesal, seharusnya ia tidak mengatakan kondisi Deok Pal pada Choi Won. Choi Won tidak boleh masuk istana.
Choi Won tidak bisa diam saja saat tahu Deok Pal terkena tetanus. Da In mengamati wajah Won, sebenarnya apa yang anda lakukan pada wajah anda? Apa itu sengat lebah? Da In langsung panik lagi, Tuan! Kalau racunnya menyebar anda bisa dalam bahaya!
Choi Won minta Da In jangan ribut. Da In bisa membahayakan hidupnya, ia berkata sudah minum penawarnya.
Tiba-tiba Ratu Munjeong muncul, siapa disana? Da In dan Won terkejut. Choi Won langsung membungkuk dengan wajah menghadap ke tanah.
Ratu mengenali Da In, bukankah kau perawat istana yang merawat Baginda Raja? Da In membenarkan.
Ratu Munjeong heran, kenapa kau ada di Istana Timur? Apa itu obat untuk Putra Mahkota? Da In terpaksa membenarkan.
Ratu ingin membawa obat itu sendiri untuk Putra Mahkota, ia langsung mengambil baki di tangan Da In. Ratu melihat ke arah Choi Won. Da In menjelaskan, dia adalah budak RS Istana yang datang mengantar bahan obat. Da In meminta Won membawa obat ke gudang.
Choi Won mengeluh dalam hati dan berdiri. Tanpa sengaja ia menjatuhkan obat pemberian Chun Bong.Obat itu menggelinding ke kaki Ratu. (haiya..kapan ada tokoh utama sekikuk ini wkk)
Dayang Kang mengambilnya. Ratu minta Choi Won mengangkat wajahnya. Choi Won tampak ragu dan Da In tegang sekali.
Dayang Kang : Yang Mulia memintamu mengangkat wajah, apa kau tidak mendengarnya?
Choi Won akhirnya mengangkat wajahnya. Ratu kelihatan sedikit terkejut dan Dayang Kang memalingkan wajahnya.
Choi Won : Saya memberanikan diri untuk mengatakan ini, obat itu untuk stamina pria (wkkk), penampilan saya seperti ini, jadi saya membutuhkan sesuatu agar menjadi pria yang dihormati wanita.
Choi Won langsung menjatuhkan diri lagi, orang rendahan ini pantas mati.
Ratu menyuruh dayang Kang mengembalikan obat itu. Ratu dan rombongan pergi. Fiuh..Won bisa aman untuk sementara.
Ratu Munjeong tidak bisa masuk ke dalam kamar Putra Mahkota. Kasim Hwang minta ampun, Putra Mahkota sudah melarang semua masuk tanpa ijinnya. Ratu marah, apa artinya itu? seorang ibu tidak bisa menemui putranya?
Ratu Munjeong menyuruh Dayang Kang menampar Kasim Hwang. Dayang Kang tampak serba salah, tapi ia terpaksa menjalankan perintah Ratu.
Untung sebelum Kasim Hwang ditampar, PM Yi Ho muncul, kalau mau menampar, tampar saja mulutku!
Semua staf terkejut dan membungkuk. Ratu dan PM Yi Ho berhadapan. PM Yi Ho dengan tegas berkata : Aku sudah mengeluarkan Perintah Kerajaan untuk melarang siapapun masuk ke Istana Timur. Jadi tampar saja mulutku.
Dayang Kang ketakutan dan berlutut, Yang Mulia saya pantas mati.
Ratu Munjeong membentak dayangnya, apa kau benar-benar ingin mati? Ayo berdiri. Lalu bicara ke PM Yi Ho. Seja..bagaimana anda, Seja apa anda benar-benar melakukan ini pada Ibunda? Ada pasien yang dirawat di Istana Timur, benar kan?
Ratu memberikan baki obat, kalau begitu biarkan dia meminum obat ini, anda ingin mendengar apa yang ia katakan, benar kan?
Ratu tanya apa sebenarnya yang ingin didengar PM Yi Ho, Ratu menawarkan diri untuk mengatakannya. PM Yi Ho setuju, ia menantang Ratu : "Aku ingin putraku yang kulahirkan bisa naik takhta. Putra Mahkota, kau sebaiknya mati saja."
Ratu Munjeong terkejut dan mulai akting tersinggung, bagaimana..bagaimana anda bisa menganggap Ibunda seperti..
Lalu PM Yi Ho nyengir : Bagaimana saya bisa bersikap tidak berbakti seperti itu kepada anda, Omma Mama? Tapi saya sudah membuang anda dari dalam hati saya Omma Mama. Jadi, anda bisa mengatakan yang sebenarnya dengan mulut anda sendiri, Jung Jeon Mama.
PM Yi Ho sudah mengganti sebutannya, dari Ibunda ke Yang Mulia Ratu.
Ratu Munjeong tampak syok dan menjatuhkan baki obatnya, entah sungguhan atau pura-pura, tapi ini adalah tanda bahwa PM Yi Ho sudah tidak menganggapnya ibu lagi tapi hanya sebagai Ratu.
PM Yi Ho tampak dingin : Apa yang kalian lakukan? Cepat antar Yang Mulia Ratu ke kediamannya. Masak lagi obatnya.
PM Yi Ho langsung jalan masuk ke dalam kamarnya. Ratu Munjeong melepaskan diri dari bantuan dayang. Ia marah sekali.
Choi Won menyelinap ke gudang obat dan segera minum penawarnya. Choi Won mendengar percakapan Perdana Menteri Kim dan Menteri Yoon soal Deok Pal. Mereka yakin Deok Pal tidak akan pulih secepat itu.
Yoon tanya soal luka di telapak tangan Perdana Menteri Kim, apa sudah sembuh? Luka itu dari pisau medis kan? Tidak mungkin..anda turun tangan sendiri dalam pembunuhan Jubu Min? Perdana Menteri Kim marah, apa kau tidak bisa tutup mulut?
Choi Won gemetaran saat mendengarnya. Tapi satu misterinya sudah terpecahkan.
Beberapa saat kemudian, Da In menemukan Won. Choi Won berkata ia sudah tahu sekarang siapa yang membunuh Jubu Min dengan pisau medisnya.
PM Yi Ho tampak terpukul. Ia berdiri diam dan baru sadar bahwa memutuskan hubungan dengan wanita yang sudah lama ia anggap sebagai Ibu ternyata sangat menyakitkan.
Jang Geum tampak prihatin, Yang Mulia..apa anda baik-baik saja?
PM Yi Ho : Aku membuang dari hatiku seseorang yang sudah kuanggap Ibu selama 27 tahun. Bagaimana aku bisa baik-baik saja? Rasanya menyakitkan. Sangat menyakitkan.
Kalau aku tahu akan sesakit ini, aku akan membuangnya sejak dulu.
Da In membawa masuk Choi Won dan mengejutkan semua orang. Choi Won langsung melihat luka Deok Pal. PM Yi Ho pusing, bagaimanapun kau ini buronan. Apa yang terjadi kalau ada yang melihatmu disini? Bukan hanya kau, tapi semua orang yang ada disini akan..
Choi Won : Apa saya terlihat seperti Choi Won saat ini?
Won memeriksa obat yang dipakai, lalu bicara dengan Jang Geum, sepertinya anda sudah menggunakan Okjinsan dan Sujogo.
Jang Geum membenarkan, tapi tidak berhasil. PM Yi Ho tanya apa ada metode lain. Choi Won mohon, selama mereka melakukan pengobatan, jangan ijinkan siapapun masuk ke dalam sini. Khususnya pembunuh yang membunuh Jubu Min. Perdana Menteri Kim Chi Young.
PM Yi Ho terkejut sekali. Beberapa saat kemudian, ia membahas ini dengan Jang Geum, Da In dan Kepala Pengawalnya. Jika Perdana Menteri Kanan Kim benar-benar memiliki luka di tangannya, bukankah itu bukti bahwa ia adalah pembunuhnya?
Da In berkata mayat Jubu Min yang sudah dikubur sudah membusuk, jadi akan sulit membuktikan ini melalui otopsi sekarang.
PM Yi Ho marah dan memukul mejanya.
Jang Geum : Lagipula, mereka menyebut Tuan Bongsa Choi sebagai buronan berbahaya, jadi kata-katanya akan sulit dipercaya.
PM Yi Ho marah sekali, ia menghantam meja berkali-kali, apa aku harus membiarkan penjahat yang sebenarnya yang sudah membunuh tabib istanaku, melenggang bebas begitu saja? Dan tetap harus menghormatinya?
Jang Geum menenangkan PM Yi Ho. PM Yi Ho masih murka, tunggu saja, aku akan memastikan Kim Chi Young dan orang-orangnya akan dihukum.
Ratu Munjeong marah, karena PM Yi Ho tetap tidak bersedia mengunjungi Ratu meskipun sudah dikabarkan bahwa Ratu jatuh sakit. Ratu melempar mangkuk obatnya, beraninya dia memanggilku "Yang Mulia Ratu".
Woo Young berusaha mati-matian mempertahankan Rang. Ia teriak2 minta si Setan Merah datang, mana si brengsek itu? panggil dia kesini!
Rang berpegangan erat pada bibinya, tapi Gon Oh dan anak buahnya menarik Rang dan membawanya ke kediaman Kim Chi Young. Beberapa orang menahan Woo Young.
Rang melewati Ins. Lee. Ia teriak, paman..turunkan aku! Rang melihat Jung Hwan dengan pandangan memohon.
Jung Hwan menghela nafas, ia membuang muka. Tapi jelas sebenarnya Jung Hwan tidak tega melakukan ini.
Paginya, wajah Choi Won sudah normal lagi. Mereka semua masih berada di Istana Timur, di samping Deok Pal. Da In menyerahkan baki berisi macam-macam racun mematikan pada Won. Da In heran untuk apa semua racun mematikan ini.
Choi won berkata ia ingin menggunakan semua itu untuk merawat Deok Pal. Da In terkejut karena itu terlalu bahaya. PM Yi Ho juga heran, apa kau ingin membunuhnya dengan racun?
Jang Geum mengerti, menggunakan racun untuk melawan racun. Apa kau benar2 akan menggunakan metode ini?
Choi won terpaksa karena tetanus akan mencegah lukanya untuk sembuh dan racunnya akan menyebar ke seluruh tubuh. Won harus mencoba menggunakan metode ini karena tidak ada obat untuk tetanus.
Won minta Da In membantunya membuat obat dari Baek Ji dan Bangpung untuk anestesi. Choi Won langsung bekerja.
Da In menyiapkan obat sambil merenung. Jang Geum mendekatinya, kau sedang memikirkan apa yang akan kau katakan pada Perdana Menteri Kim kan? aku tahu. Kenapa kau harus melakukan pekerjaan yang bukan keahlianmu? Mulai sekarang, lakukan saja apa yang kukatakan padamu.
Woo Young mengejar Lee Jung Hwan. Kirim juga aku kesana! kirim aku ke kediaman dimana Rang berada! Kau tidak bisa menangkap Orabeoniku, kenapa kau menjadikan Rang sebagai korban?
Anak itu sakit, dia masih kecil. Kalau aku tidak disampingnya untuk merawatnya, ia akan mati seperti ibunya.
Setan Merah tetap jalan, jangan protes kepadaku, kalau kau mau mengatakan sesuatu katakan saja pada Perdana Menteri Kanan Kim Chi Young. Woo Young marah dan menghadang Jung Hwan.
Kau akan menerima kemarahan dari langit. Tidak cukup sudah membuat kakakku difitnah sebagai pembunuh, kau bahkan memaksa anak kecil yang sakit-sakitan itu ke dalam kondisi mengerikan. Apa kau akan bisa baik-baik saja? Kaulah pembunuh yang sebenarnya!
Jung Hwan jelas terpengaruh dengan kata-kata Woo Young, tapi ia diam saja.
Jung Hwan jalan pergi. Woo Young masih menangis, Rang kami yang sedang sakit..hanya demi mengambil hatimu, dia memasukkan tangannya ke air dingin dan mencuci baju-bajumu.
Woo Young terduduk sambil menangis, Rang..Rang. Jung Hwan mengeraskan hatinya dan jalan pergi.
Rang dikurung di kediaman Kim Chi Young. Meskipun diberi makan dan ada tempat untuk toilet, Rang tetap menangis ketakutan dan ingin bertemu bibi dan ayahnya. Rang menangis lalu batuk-batuk.
Da In lapor pada Kim Chi Young dan Yoon, kalau ia tidak bisa lagi mendekati Istana Timur. Ini perintah dari Kepala Tabib Jang Geum. Karena saya dianggap lalai menjaga kesehatan Yang Mulia Raja, maka Yang Mulia Ratu sangat marah. Kepala Tabib takut Ratu akan menghukum saya jadi ia mengirim saya untuk menjaga kesehatan Baginda.
Menteri Yoon tampak senang : Bahkan Kepala Tabib Jang Geum yang sangat agung juga takut dengan kemarahan Yang Mulia Ratu. Tapi kau sudah janji untuk memberikan laporan sisanya agar kami bisa membiarkanmu tetap di RS Istana.
Perdana Menteri Kim : Kudengar kau merawat putri Choi Won. Anak itu dikirim sebagai budak di kediamanku. Jadi mulai sekarang, kau bisa datang ke rumahku.
Da In terkejut, tapi Kim minta Da In mempertahankan nyawa anak itu. Sekarang pergilah. Da In pergi.
Kim menjelaskan niatnya pada Yoon, karena kita tidak bisa menggunakannya untuk membunuh Gu Deok Pal, paling tidak kita bisa menggunakannya untuk menangkap Choi Won. Kim Chi Young ingin Rang tetap hidup sebelum ayahnya datang.
Da In berpikir keras, bahkan Rang juga dijadikan umpan. Apa yang harus kulakukan, apa aku harus mengatakan pada Tuan Bongsa-Choi? tidak, jika aku melakukan itu..
Menteri Yoon mencoba masuk ke Istana Timur. Ia sengaja mencari perhatian penjaga, aku ini Wakil Penanggung jawab di RS Istana! Adik Yang Mulia Ratu! Paman Yang Mulia Putra Mahkota!
Yoon sengaja seperti itu sehingga Kasim Hwang bisa menyelinap ke dalam.
Choi won mendengar ada orang datang. Ia bergegas bersembunyi dan melihat Kasim Hwang mendekati Gu Deok Pal.
Kasim Hwang ternyata membekap Gu Deok Pal. Choi Won syok sekali tapi ia tidak berdaya menghentikannya. Pilihannya adalah nyawa Deok Pal dan nyawanya sendiri.
Choi Won tidak tahan lagi dan mengambil hiasan perunggu, ia ingin memukul Kasim Hwang.
Untung PM Yi Ho segera kembali. Kasim Hwang terkejut dan bergegas keluar. Choi Won segera memeriksa kondisi Deok Pal, ia tegang dan sangat marah.
PM Yi Ho syok dan marah saat mendengar keterlibatan Kasim Hwang dalam kejahatan ini.
Kim Chi Young berkumpul bersama rekan2nya. Menteri Yoon memastikan bahwa Choi Won ada di Istana Timur, karena meskipun Kasim Hwang gagal menghabisi Deok Pal, ia melihat peralatan medis milik Choi Won disana.
Mereka tahu PM Yi Ho berusaha menyelamatkan Deok Pal untuk menghabisi mereka semua. Yoon ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyudutkan Raja dan membunuh PM Yi Ho.
Kim Chi Young setuju dan menunjukkan perintah rahasia dari Ratu Munjeong, berupa sapu tangan dengan lukisan bunga peoni. Tapi ia tetap ingin mempertahankan putri Choi Won untuk jaga-jaga.
Yoon heran, tapi apa pihak Uigeumbu tidak semakin curiga pada Tuan karena membawa anak itu kesini?
Kim Chi Young tersenyum dingin, pihak Uigeumbu tidak bisa menangkap kriminal yang membunuh tabib pribadi Putra Mahkota, apa artinya menyerahkan putri orang itu padaku?
Tanpa mereka ketahui, Gyeong Won Dae-Gun yang ada di kediaman Perdana Menteri Kim mencuri dengar pembicaraan mereka dan terkejut. Dia membunuh tabib pribadi Hyungnim?
Gyeong Won jalan sambil berpikir, siapa yang berani melakukan kejahatan besar seperti itu? Kudengar putrinya ada disini.
Tiba-tiba Rang memanggilnya, Tuan Muda! Tuan Muda! disini! Tuan muda, saya tidak bisa tetap disini, apa anda bisa membantu saya membukakan pintu yang terkunci ini?
Gyeong Won membentak Rang, Lancang! Kau pikir siapa aku ini?
Rang tidak peduli, ia harus kembali ke Uigeumbu. Ayah saya merasa saya ada disana.
Gyeong Won : Apa ayahmu adalah orang yang membunuh tabib Hyungnim-ku? si kriminal berbahaya itu?
Rang : Ayah saya bukan pembunuh tabib yang kejam. Ayah saya adalah tabib paling hebat di RS Istana dan dia bahkan bisa menyembuhkan Raja.
Gyeong Won tidak percaya, ayahmu menyembuhkan Abba Mama-ku?
Rang : Bukan Abba Mama anda, tapi Yang Mulia Raja. Karena ayah saya menyembuhkan Raja, dia dianugerahi hadiah..
Gyeong Won marah, dia benar2 berbohong pada putrinya sendiri. Ayahmu itu orang jahat. Rang membela ayahnya, tidak! Ayah saya orang baik, anda adalah Tuan Muda jahat! Tunggu sampai saya bertemu ayah saya.
Gyeong Won : Ayahmu ada di istana. Dia akan segera tertangkap dan dipenggal.
Rang syok, tidak..tidak mungkin...
Rang terjatuh dan pingsan. Gyeong Won terkejut, hei! Gyeong Won mencoba memanjat jendela gudang. Hei..apa kau bisa mendengarku?
Menteri Yoon dan yang lain memergoki Gyeong Won. Yang Mulia Pangeran Agung! aigoo, Pangeran Agung kami yang hebat..kenapa anda ada disini?
Menteri Yoon mengajak Gyeong Won kembali ke istana. Yang Mulia harus ada di istana, Ibunda Ratu sedang sakit. Menteri Yoon membawa Gyeong Won pergi.
Kim Chi Young dan Tuan Jang membicarakan pembunuh yang mereka kirim hari ini. Tuan Jang berkata mereka adalah pembunuh terbaik dari Ming, sampai sekarang mereka belum pernah gagal. Kalaupun gagal, mereka akan bunuh diri di tempat. Do Mun tidak akan ikut serta dalam misi ini.
Da In tiba di kediaman Kim Chi Young dan bertemu Do Mun, kau datang bersama paman?
Do Mun membenarkan. Da In hanya mengangguk. Ia berkata datang atas perintah Perdana Menteri Kim Chi Young untuk merawat anak yang sakit. Da In ingin pergi tapi Do Mun memanggilnya lagi, sayangnya Do Mun tidak bisa mengatakan sesuatu karena Kim Chi Young dan Tuan Jang datang.
Lalu ada laporan bahwa Rang muntah darah dan pingsan. Da In tampak panik, ia langsung lari mengikuti pelayan untuk memeriksa Rang.
Gyeong Won DG menemui Ratu Munjeong.
Da In merawat Rang. Rang mengigau memanggil ayahnya. Da In memanggil Rang, ini eonni..Rang apa kau tidak mengenaliku? Rang membuka matanya dan memanggil Da In.
Rang tanya apa ayahnya ada di dalam istana. Da In terkejut, bagaimana Rang bisa tahu. Rang menangis karena takut ayahnya dipenggal.
Da In menghibur Rang, itu tidak akan terjadi. Siapa yang mengatakannya?
Rang berkata, Tuan Muda yang tinggal disini yang mengatakannya. Dia bilang ayahku ada di istana dan dia akan tertangkap lalu dipenggal. Da In susah payah menghibur Rang, itu tidak akan terjadi. Rang menangis karena kangen dengan ayahnya. Rang pingsan. Da In panik, Rang..! Rang.
Gyeong Won DG menemui PM Yi Ho. Gyeong Won tampak menyesal, Yang Mulia, ini semua adalah kesalahan saya. Jika Ibunda tidak melahirkan saya, dia dan Yang Mulia tidak perlu bersitegang, ini semua karena kelahiran saya.
PM Yi Ho terkejut dan mencoba menghibur adiknya, tidak, tidak seperti itu. Kenapa kau berkata seperti itu?
Gyeong Won masih tampak bersalah dan menangis, ini semua salah saya. Ibunda jatuh sakit karena mendengar Yang Mulia memanggilnya Jung Jeon Mama. Yang Mulia yang sangat berbakti bahkan memanggil Ibunda dengan panggilan Yang Mulia Ratu. Ini semua karena kelahiran saya. Jika saya tidak ada..
PM Yi Ho yang pada dasarnya berhati polos langsung sedih, ia mendekati adiknya. Bagaimana kau bisa mengatakan hal seperti itu? Adikku, betapa kau membuatku senang. PM Yi Ho menghapus air mata Gyeong Won. Ini bukan karena dirimu. Ini semua karena kekuranganku.
Gyeong Won DG memohon PM Yi Ho untuk menemui Ibunda yang terbaring sakit sekali saja, apa Yang Mulia bisa melakukannya?
PM Yi Ho mengalah dan pergi menemui Ratu Munjeong bersama Gyeong Won DG.
Gu Deok Pal sadar. Choi Won terkejut, hei..apa kau mengenaliku? Ini di Istana Timur. Yang Mulia Putra Mahkota memintaku kesini untuk merawatmu. Deok Pal ingin bertemu PM Yi Ho. Won mengerti dan keluar. Ia berkata ke Kepala Pengawal bahwa Deok Pal sudah sadar dan minta PM Yi Ho segera kembali. Ini mendesak.
Kepala Pengawal segera pergi.
Dua pembunuh lari diatas atap Istana dan melompat masuk ke halaman Istana Timur. Membunuh para pengawal Istana Timur hanya dengan beberapa tebasan pedang. wow...
Kim Chi Young muncul. Ia ingin memastikan tidak ada kesalahan sedikit pun.
Di dalam kamar, Choi Won dan Deok Pal masih belum tahu keadaan di luar. Deok Pal berterima kasih karena Choi Won menyelamatkannya, padahal ia sudah banyak melakukan kejahatan pada Won. Bagaimana saya bisa membalas Tuan?
Won menggeleng, ia sudah sangat senang Deok Pal bisa membuka matanya. Choi Won bahkan ingin memberi nama untuk putra Deok Pal.
Deok Pal ingat putranya, putra saya dia akan baik-baik saja kan? Won membenarkan.
Tiba-tiba Kim Chi Young dan dua orang pembunuh itu, jalan masuk ke dalam kamar mereka.
Kim Chi Young berhadapan muka dengan Choi Won. Choi Won syok.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
Notes:
Mandate of Heaven sudah tamat dan happy end. Wah ..lega, semangat jadinya. Akhirnya pasangan favoritku si Setan merah dan Nona galak itu menikah juga wkk..(itu yang penting bagiku hehe..soalnya kalau Won dan Da In pasti dapat lah)
Istilah aneh :
Sujogo : obat untuk demam dan peradangan.
Baekji dan Bangpung : Obat penahan rasa sakit.
Mandate of Heaven episode 8
On Friday, July 5, 2013 Labels: Mandate of Heaven
No comments:
Post a Comment