Ada seorang lagi yang tiba-tiba datang dan melarang Eun Ok diambil oleh bibinya. Yaitu Dr. Park Shi On. Tidak boleh. Anda tidak seharusnya membawa Eun Ok pergi. Anda tidak boleh membawanya!
Yoon Seo terkejut melihat Shi On. Shi On bicara lagi, Eun Ok tidak mau pulang. Dia membenci bibinya.
Bibi Eun Ok marah, siapa kau ini?
Shi On : Saya dokter residen tahun pertama, Park Shi On. Dokter jaga Eun Ok sampai dengan kemarin.
Yoon Seo cepat-cepat tanya bagaimana Shi On bisa kembali lagi ke RS ini. Shi On menjelaskan, Direktur yang memintanya kembali. Katanya saya telah terbukti tidak bersalah.
Yoon Seo senang sekali. Perawat Nam dan Jo juga kelihatan gembira.
Shi On : Saya tidak melakukannya dan Direktur percaya pada saya.
Yoon Seo tersenyum lebar, ya, itu bagus sekali.
Karena Bibi Eun Ok dan pihak RS tidak ada yang mau mengalah akhirnya Shi On minta mereka menanyakan hal ini langsung pada Eun Ok. Bibi Eun Ok tersenyum sinis, anak itu tidak bisa bicara. Apa yang akan kau tanyakan padanya?
Shi On yakin Eun Ok bisa mengekspresikan keinginannya. Kita bisa tahu Eun Ok suka atau tidak. Bibi Eun Ok menantang Shi On, tentu saja, ayo kita lakukan.
Do Han merenung di kantornya. Ia memikirkan undangan makan malam Kang Hyun Tae untuk membahas rencananya lebih detil. Kang Hyun Tae yakin Do Han juga akan menyukainya.
Do Han menerima telp dari Direktur Choi.
Pihak RS dan bibi Eun Ok serta polisi masuk ke kamar Eun Ok. Eun Ok langsung beringsut ketakutan saat mendengar suara keras bibinya, pulanglah bersama bibi, Eun Ok.
Yoon Seo menegur wanita itu, jangan berteriak kepadanya. Perawat Nam dan Jo ikut masuk. Semua jelas melihat kalau Eun Ok tidak menyukai bibinya. Lalu Shi On masuk. Aku disini, Eun Ok.
Eun Ok menoleh dan matanya langsung bersinar saat melihat Shi On. Eun Ok tersenyum. Shi On duduk di samping Eun Ok dan perlahan mengulurkan tangannya.
Eun Ok juga mengulurkan tangan dan menyentuhkan tangannya ke tangan Shi On dengan wajah berseri. Eun Ok mengusapkan pipinya ke tangan Shi On dengan penuh rasa sayang.
Yoon Seo, Chief Nam dan Perawat Jo tampak takjub melihat keduanya.
Yoon Seo mencoba bertanya, Eun Ok-ah..apa kau mau pulang bersama bibimu?
Eun Ok langsung menggenggam erat tangan Shi On dan menggelengkan kepala. Yoon Seo tanya lagi, ia memegang bahu Shi On, kalau begitu..apa kau mau tetap disini dengan dokter ini?
Eun Ok menatap Shi On lekat-lekat dan mengeluarkan suara lemah : Y-y..Ya.
Yoon Seo dan kedua perawat senior semakin takjub, wow..anak ini bisa bicara. Pihak RS tampak senang. Bibi Eun Ok juga tidak percaya. Ia membentak Eun Ok. Tapi ini semakin menunjukkan betapa tidak manusiawinya wanita ini.
Perawat Jo memperingatkan bibi Eun Ok.
Polisi juga setuju, ia melihat sendiri reaksi Eun Ok dan berkata anak ini sepertinya ingin disini. Lagipula kondisinya seperti ini, apa yang bisa anda lakukan di rumah? Biarkan saja ia disini sampai sembuh. Jika anda masih ingin mengajukan keberatan, carilah pengacara bukannya kami. Bibi Eun Ok tidak bisa bicara lagi.
Shi On tersenyum pada Eun Ok, Eun Ok-ah..kau sangat cantik, aku menyayangimu. Eun Ok tersenyum senang. Shi On membelai rambut Eun Ok.
Chief Go seperti akan kena stroke, a-apa..? Apa maksud anda kalau itu bukan kesalahan Park Shi On?
Direktur dan pihak komite disiplin mengadakan pertemuan. Kang Hyun Tae menjelaskan, kalau masalah ini bukan salah Park Shi On. Ia memiliki catatan-nya. Park Shi On sudah mengunci pintu kamar Eun Ok dengan baik. Tapi 4 menit kemudian, pintu itu terbuka dan tidak dikunci lagi.
Kim Jae Joon tanya siapa orang yang membuka pintu itu. Kang Hyun Tae hanya berkata itu kesalahan teknis. Di RS ini terdapat banyak sekali peralatan nir-kabel dan terkadang terjadi kesalahan teknis diantara peralatan itu.
Do Han : Jadi kesimpulannya, ini bukan kesalahan Dr. Park Shi On?
Kang Hyun Tae : Ya, benar.
Direktur Choi akhirnya memutuskan untuk memanggil kembali Dr. Park Shi On ke RS ini. Semua terpaksa setuju. (Ngakak kalau lihat ekspresinya Chief Go.)
Setelah rapat, Do Han menemui Direktur Choi. Ia mengaku seharusnya menggunakan kesempatan ini untuk menyingkirkan Park Shi On. Do Han merasa ia bisa mencari cara untuk melindungi Direktur Choi setelah Park Shi On pergi.
Do Han : Saya tidak bisa menerima kenyataan bahwa posisi anda tergantung pada Park Shi On.
Direktur Choi mengerti perasaan Do Han saat ini. Maafkan aku.
Do Han : Mulai sekarang, saya akan mencari paling bijaksana untuk melindungi Anda.
Chief Go mengikuti Kang Hyun Tae sampai ke kantornya. Ia tidak bisa mengerti kenapa Kang Hyun Tae ikut campur. Semuanya seharusnya sudah beres kalau anda tidak ikut campur.
Kang Hyun Tae dengan polos berkata ia tidak bisa mengabaikan masalah keamanan karena ini ada dalam wewenangnya. Lagipula ini menyangkut Direktur, jadi ia tidak punya pilihan.
Chief Go langsung mencari Il Kyu dan menendang kakinya. Dasar brengsek! Apa sebenarnya yang terjadi? Il Kyu kesakitan, tapi ia berkata tidak bisa melakukannya karena banyak mata yang melihatnya. Il Kyu hanya berkata kalau pintunya terbuka sendiri.
Chief Go kesal, kenapa kau tidak mengatakan ini padaku? Chief Go marah2 sendiri. Il Kyu tidak berani banyak bicara karena posisinya juga bisa terancam. Kang Hyun Tae ini mengetahui banyak rahasia dan mengendalikan mereka.
Shi On tetap duduk di samping Eun Ok, menunggui Eun Ok tidur. Do Han dan Yoon Seo melihat mereka dari luar kamar.
Yoon Seo tersenyum lebar, ia tahu ini akan terjadi. Dr. Park memang tidak bisa berbohong. Do Han tersenyum, apanya yang membahagiakan, karena ini artinya kita mendapatkan "masalah" kita kembali.
Yoon Seo tahu Do Han sebenarnya senang, ia tetap tanya, apa artinya kita bisa menerimanya kembali sekarang?
Do Han tampak kesal saat mengiyakan. Tapi Yoon Seo senang sekali, Yes!
Do Han menoleh dan terlihat geli, apa kau benar-benar merasa senang? Yoon Seo membenarkan, ini seperti mendapatkan kembali adiknya yang sudah lama hilang.
Yoon Seo heran kenapa Do Han memandanginya. Do Han mengaku, selama 10 tahun mengenal Yoon Seo, baru kali ini ia melihat Yoon Seo begitu gembira seperti hari ini.
Yoon Seo tersenyum, ah..tidak juga. Do Han minta satu hal, mulai sekarang Yoon Seo harus benar2 menjaga "adik lelakinya" itu dengan baik. Yoon Seo langsung setuju. Mau tidak mau, Do Han tersenyum juga. Ia melihat Shi On sekilas lalu jalan pergi.
Yoon Seo langsung masuk ke dalam kamar dan mengajak Shi On pergi.
Shi On dengan patuh mengikuti perintah Yoon Seo. Shi On berdiri dengan kikuk di depan Yoon Seo. Yoon Seo langsung memeluk Shi On.
Yoon Seo menepuk punggung Shi On, dasar tidak punya perasaan, kenapa kau pergi begitu saja?
Shi On cegukan, hik..hik.
Yoon Seo : Mulai sekarang, jangan merasa terluka lagi. Sekarang semua mempercayaimu.
Shi On : hik..hik.
Yoon Seo melepas pelukannya, kau cegukan lagi?
Shi On : Hik!
Yoon Seo tersenyum geli dan mengacak rambut Shi On.
Jin Wook dan rekan2nya membahas kembalinya Shi On. Woo Il Kyu yang tidak punya malu masih menunjukkan rasa tidak senangnya. Meskipun semua rekannya mulai merasa kalau Shi On itu mengagumkan meskipun mereka harus siap jika terjadi masalah lagi dengan Shi On.
Yoon Seo jalan masuk bersama Shi On, si "pembuat masalah" sudah kembali..! Shi On membungkuk dalam2 pada seniornya.
Jin Wook langsung menyambut hangat Shi On, aigoo, bocah tengik ini. Kenapa rasanya kau kembali setelah pergi selama setahun, padahal baru sehari.
Shi On : Karena saya sudah kembali, saya merasa sangat bahagia.
Il Kyu : Baguslah kalau kau merasa sangat sangat bahagia.
Yoon Seo mendelik, Dr. Woo bicara apa kau ini? Il Kyu langsung jalan pergi sambil cemberut.
Kim Do Han masuk dan berkata dengan tegas pada Shi On, tidak ada yang berubah, lakukan saja apa yang biasa kau lakukan.
Shi On : Apa saya bisa menjadi dokter jaga untuk Eun Ok?
Do Han menghela nafas : Ya.
Shi On tampak senang sekali. Do Han memperingatkan Shi On, kau harus lebih memperhatikan Eun Ok agar tidak terjadi kecelakaan lagi. Shi On mengerti.
Sebelum Do Han pergi, Yoon Seo tanya apa mereka bisa melakukan penyambutan untuk Shi On malam ini, soalnya sejak Shi On masuk ke RS, mereka belum mengadakan pesta selamat datang untuk Shi On.
Jin Wook juga setuju, kalian bagaimana? Do Han tidak melarang, lakukan saja sesuka kalian.
Yoon Seo tersenyum lebar, baik. Ia melompat gembira, oh yeah! ia tanya ke Shi On, Kau mau makan apa?
Shi On : Saya akan makan apa saja.
Yoon Seo menepuk bahunya, cepat, katakan saja. Shi On akhirnya berkata, alkohol. Hee..
Shi On : Alkohol itu seperti arrowroot. Awalnya terasa pahit, tapi kalau kau terus meminumnya, maka rasanya akan menjadi manis.
Semua dokter geleng kepala dan nyengir mendengarnya. Yoon Seo mengeluh, dia benar-benar ketagihan alkohol. Yah..siapa yang mengenalkan anak polos ini pada alkohol coba? Dr. Cha harus tanggung jawab.
(Oya, arrowroot itu kalau di Indonesia namanya umbi garut atau ararut (Maranta arundinacea). Sejenis sagu. Mirip ganyong juga, hehe..ada yang pernah dengar? ini bukan spesies langka, tapi umbi ini bisa menjadi pengganti gandum dan kalorinya juga sama dengan beras atau terigu.)
Direktur Choi duduk di kantornya dan memikirkan proposal yang diajukan wakil Kang Hyun Tae. Ini adalah sebuah rencana untuk menaikkan performa RS dan bagian anak. Di saat bersamaan, ini adalah rencana yang akan menjamin masa depan Park Shi On.
Tolong baca informasi ini dan tentukan pendapat anda.
Direktur Choi menghela nafas, sepertinya penawaran Kang Hyun Tae ini akan membuat banyak perubahan dalam RS Seongwon.
Do Han menemui Chae Kyung, ia juga tertekan. Apa yang seharusnya aku lakukan? Aku ingin menyelesaikan semuanya di tanganku tapi, aku tidak tahu apa yang harus kulakukan.
Chae Kyung tersenyum, ia tahu Do Han tidak ingin terlibat dalam pertempuran karena tidak ingin kelihatan bagaikan sampah seperti yang lain. Chae Kyung juga setuju kalau Do Han tidak terlibat dalam konflik RS. Karena itu tidak pantas untuk Do Han.
Chae Kyung : Bagaimana jika...bagaimana jika aku menjadi Presdir? Oppa hanya perlu menikahiku dan setelah itu, kita bisa mengurus semuanya. Dan kau oppa, tidak perlu terlibat dalam pertempuran kotor ini lagi.
Do Han tersenyum lalu tanya, bagaimana dengan Presdir Lee. Chae Kyung dengan dingin berkata, ia hanya perlu turun dari posisinya saat ini.
Do Han : Bagaimana caramu menjadi Presdir?
Chae Kyung : Aku tidak bisa mengatakannya, bukankah itu akan terjadi begitu saja?
Do Han : Tentu saja, akan bagus kalau memang bisa seperti itu. Itu akan menghilangkan kekhawatiranku.
Yoon Seo dan Shi On kembali ke kamar Eun Ok. Eun Ok tidur nyenyak. Yoon Seo tanya bagaimana Shi On bisa membuat Eun Ok bicara. Shi On berkata, ia terus saja mengajukan pertanyaan pada Eun Ok. Seperti : Apa kau lapar? Apa kau kesakitan? Apa kau mengantuk? Kau mau main? Mau snack?
Yoon Seo kagum, hanya dengan pertanyaan itu, kau bisa membuatnya bicara? Shi On menjelaskan, itu adalah kata-kata yang biasa ditanyakan ibu Eun Ok.
Yoon Seo merasa Eun Ok mungkin tidak ingat ibunya, karena usia Eun Ok baru 3 tahun saat ibunya meninggal dunia.
Shi On tidak setuju, karena Eun Ok jelas tahu kalau ia memiliki ibu. Shi On berkata bahwa orang yang paling dirindukan Eun Ok adalah ibunya. Shi On cerita, saat mereka hanya berdua saja, ia mengatakan pada Eun Ok, kau cantik. Aku mennyayangimu.
Yoon Seo tersenyum, sepertinya Dr. Park Shi On sudah berperan sebagai ibu Eun Ok. Shi On mengangguk. Yoon Seo mengerti, ini metode Shi On mendekati Eun Ok, ia berperan seperti ibu Eun Ok.
Shi On mengaku ia iri pada Eun Ok. Eun Ok meskipun samar masih bisa mengingat ibunya, sementara ia sama sekali tidak ingat ayah dan ibunya. Hanya Hyung yang ia ingat. Ia tidak ingat wajah mereka, atau suara ataupun kenangan yang mereka lakukan bersama. Shi On yakin ibunya juga mengatakan bahwa ia manis dan bahwa ibunya menyayanginya.
Yoon Seo terdiam.
Yoon Seo menemui Ny. Oh dan mengabarkan bahwa Shi On sudah kerja lagi. Ny. Oh menangis lega, terima kasih. Saya benar2 berterima kasih.
Yoon Seo juga janji akan mempertemukan Ny. Oh dengan Shi On, tentu saja tidak di RS tapi di tempat yang lebih baik. Saya janji akan pura-pura tidak tahu apa-apa. Ny. Oh terharu, terima kasih banyak.
Shi On jalan di gang bagian bedah anak dan dikejutkan oleh teriakan In Hae. Dokter..!!! In Hae langsung lari dan melompat ke gendongan Shi On. Kalau kau kembali, seharusnya kau mengatakannya padaku! (Anak ini....pinter sekali. Hahaha.. )
Shi On kesakitan dan berusaha melepaskan diri dari In Hae, leherku..lepaskan leherku. In Hae tetap bertahan, Ia menuntut Shi On berkata kalau Shi On ingin bertemu dengannya. Ha!
Shi On : Aku ingin menemuimu. Senang bertemu denganmu.
In Hae masih belum mau membebaskan Shi On, seberapa banyak?
Shi On : Banyak..sangat sangat banyak.
Akhirnya In Hae turun juga. Benar! Dalam hubungan kita, seharusnya kita mengatakan itu. Shi On mengatur nafas, lalu tanya, In Hae..kau adalah temanku, ya kan?
In Hae mengangguk, tentu saja. Aku adalah satu-satunya temanmu. Shi On ingin tanya sesuatu pada In Hae. Shi On tengok kanan-kiri dan mengajak In Hae ke sudut istimewa mereka.
Shi On menceritakan soal cegukannya pada In Hae.
In Hae : Jadi kalau dia menyentuh tanganmu atau memelukmu, kau mulai cegukan?
Shi On membenarkan, ya, meskipun tidak ada masalah dalam diafragma atau aktivitas pernafasanku (wkk). Tiba-tiba saja cegukan.
In Hae : Tadi, saat aku memelukmu, kau tidak cegukan?
Shi On : Ya.
In Hae tanya bagaimana perasaan Shi On saat cegukan. Shi On menjelaskan, itu seperti melihat timnas sepakbola Korea akan menendang tendangan penalti di Piala Dunia. Atau seperti saat mencapai lantai teratas saat naik lift dan kau bisa melihat keluar. Atau seperti, meskipun aku makan es krim cokelat, tapi aromanya seperti parfum. (intinya deg-degan abis)
In Hae kelihatan kesal saat mendengar penjelasan Shi On. Pertama, siapa gadis murahan itu? (Ow..In Hae cemburu haha)
Shi On terkejut, apa kau baru saja memaki?
In Hae : Baiklah, aku tidak akan memaki. Katakan siapa Nona itu. Katakan padaku!
Shi On terkejut, apa kau baru saja memaki?
In Hae : Baiklah, aku tidak akan memaki. Katakan siapa Nona itu. Katakan padaku!
In Hae menghela nafas, baiklah. Aku akan mendengarnya nanti. Tapi ini artinya kau menyukai gadis itu.
Shi On : Menyukai?
In Hae : Ya, menyukainya sebagai wanita. Sebagai seorang lawan jenis.
Shi On jalan sambil mengingat kata-kata dewi cinta In Hae, itu adalah perasaan yang biasa timbul saat kau berdekatan dengan orang yang kau sukai. Tapi apa kau bisa mengatakan padaku siapa dia?
Shi On terhenti karena mendengar suara nyanyian opera yang indah sekali. Ternyata itu suara dari video klip seorang penyanyi opera cilik. Anak-anak melihatnya dengan penuh kekaguman. Mereka membahas anak laki itu, dia sangat berbakat dan bahkan terpilih masuk ke paduan suara di Jerman dan bisa belajar ke LN.
Salah seorang anak, Woo Ram ingin menirukan nyanyian penyanyi opera cilik itu, tapi Shi On sudah mendahuluinya wkk. Shi On juga kelihatan kagum, indah sekali. Apa anak itu terkenal? Ye Eun membenarkan, bahkan ia pernah muncul di TV beberapa waktu lalu.
Woo Ram masih ingin menunjukkan nyanyiannya dan nekad menyanyi, membuat semua temannya menutup telinga mereka. Bahkan Shi On juga harus tutup telinga. Perawat Jo lari ke ruang anak, suara apa itu? kenapa terdengar seperti babi yang lehernya terpuntir? Anak-anak ketawa geli mendengarnya, mereka menepuk punggung Woo Ram untuk menghiburnya.
Shi On menunjukkan rekaman nyanyian opera itu pada Eun Ok. Shi On minta Eun Ok memejamkan matanya rapat2 dan mendengarkan lagu itu baik-baik.
Eun Ok mengikuti saran Shi On dan memejamkan matanya.
Shi On : Bagus sekali kan? Bukankah rasanya seperti di surga?
Shi On juga memejamkan matanya dan minta Eun Ok membayangkan wajah ibunya, meskipun kau tidak ingat. Aku juga akan membayangkan wajah ibuku. Keduanya menutup mata dan membayangkan ibu mereka. So cute.
Do Han tidak ikut acara minum-minum bersama Shi On karena ia ada janji, tapi ia memberikan kartu kredit pada Yoon Seo untuk minum sepuasnya.Karena bagaimanapun ini acara makan tim mereka.
Yoon Seo menerimanya dengan gembira, lalu tanya apa Do Han bisa menerima Shi On sebagai residen resmi.
Do Han menolaknya, hanya karena kita membiarkan masalah ini, bukan berarti ini sudah berakhir. Aku tidak pernah berubah pikiran.
Do Han ternyata bertemu dengan Kang Hyun Tae. (Astaga..ini resto Yi Soo + Hae Woo wkk. JSW duduk di kursi KNG)
Kang Hyun Tae memiliki rencana untuk menjadikan bagian bedah anak RS mereka sebagai perwakilan dari RS. Do Han ketawa, ia setengah tidak mempercayai ide ini. Perwakilan RS berarti bagian yang terbaik.
Do Han berkata, mereka membicarakan bagian yang sedang susah payah hanya untuk bertahan tetap di RS. Apa anda pikir itu mungkin?
Tentu saja, kata Kang Hyun Tae. Ia berencana membuat bagian bedah anak sebagai bagian yang terbaik, yang tidak memiliki masalah kekurangan sumber saya manusia dan dukungan dana. Do Han merasa itu adalah rencana yang terlalu idealis.
Kang Hyun Tae : Profesor Kim, saya ini seorang pedagang, saya tidak akan melihat sesuatu kalau tidak ada kemungkinannya.
Do Han : Yang tidak saya mengerti, bukankah ini adalah yang ditentang oleh pihak anda?
Kang Hyun Tae menyilangkan tangannya, saya tidak berpihak. Ini hanya suatu proses untuk membedakan antara permata dan batu. Kang Hyun Tae minum, lalu ingin menuang soju untuk Do Han, sekarang..mari kita minum.
Setelah itu, Kang Hyun Tae berkata kalau ia dan Do Han sekarang ada di tim yang sama, ada seorang investor yang bisa mendukung tim kita. Lagipula, investor ini sangat memperhatikan bagian bedah anak RS Seongwon dan anda, Prof Kim Do Han. Maksudnya Presdir misterius itu?
Do Han memegang gelas sojunya dan tampak resah.
Para dokter anak mengadakan acara minum2 mereka sendiri. Tapi yang ikut merayakan kedatangan Shi On hanya Yoon Seo, Jin Wook, Chief Nam dan Perawat Jo. Semua bersulang untuk Dr. Park.
Chief Nam merasa tidak enak, ini acara khusus dokter anak, tapi mereka perawat senior juga ikut. Yoon Seo minta Chief Nam tidak berkata seperti itu, ia sudah menganggap mereka semua sebagai keluarga.
Perawat Jo Setuju, ia sudah lama berpikir kalau mereka harus minum bersama. Lima Sekawan ini lucu juga.
Jin Wook minta Shi On mengatakan sesuatu karena Shi On adalah bintang di acara makan2 ini.
Shi On berpikir sebentar, um..hmm...lalu melihat paman Byung Soo membawa baki makanan. Mata Shi On langsung terbelalak, Ini masakan golbaengi!
Semua menoleh ke arah Paman Byung Soo. Yoon Seo kesal sekali, ini pertama kalinya dalam acara pesta penyambutan ada yang berkata "Ini masakan golbaengi!" Semua ketawa geli mendengarnya. (Golbaengi, tumis keong laut dengan bawang, wortel, cabe, madu, gochujang dll. Dimakan bersama mie, soun, atau nasi.)
Paman meletakkan makanan lalu komen, kenapa dalam acara penyambutan ini hanya sedikit sekali yang datang? Perawat Jo berkata, ini karena mereka tidak menyukai Dr. Park.
Sementara Shi On tidak memikirkan percakapan mereka, ia fokus pada Golbaengi-nya dan segera mengambil piring itu ke dekatnya. Shi On sibuk makan. wkk..
Byung Soo heran, beberapa tahun lalu, acara seperti ini selalu penuh. Yoon Seo berkata itu sudah lama sekali, sekarang hanya orang bodoh yang masuk ke bagian bedah anak.
Jin Wook langsung protes : Saya bukan orang bodoh, kalian tidak tahu seperti apa bagian bedah torak ingin saya bergabung dengan mereka.
Yoon Seo nyengir dan berkata, kalau ia sungguh beruntung Jin Wook mau bekerja bersama dengannya. Jin Wook tertawa lebar. Chief Nam komen, meskipun tidak banyak dokter di bagian bedah anak, tapi yang ada saat ini adalah yang terbaik. Prof Kim, Dr. Cha, dan Dr. Han.
Perawat Jo tersenyum, dan juga Dr. Park.
Shi On berhenti mengunyah, apa anda memanggil saya?
Yoon Seo menepuk bahu Shi On, tidak. Makan saja yang banyak. Karena pesta ini untukmu. Shi On mengangguk dan mengunyah golbaengi-nya lagi.
Do Han pulang, ia memikirkan kata2 Kang Hyun Tae. Kang berkata ini pasti berat untuk Do Han, tapi ini yang terbaik untuk Direktur, Dept Bedah anak dan juga anak buah Do Han. Tolong pertimbangkan lagi.
Do Han minta sopir mengantarnya ke RS Univ Seongwon.
Do Han masuk ke bar Byung Soo, Hyung...kemana dokter dari bagian anak? Byung Soo berkata mereka sudah pergi, sepertinya untuk ronde ke-dua.
Ha-ha-ha - by Jaurim |
Yoon Seo menyelesaikan lagunya, berikutnya siapa? Shi On langsung berdiri, saya..saya! Semua bersorak untuk Shi On. Dr. Park ingin menyanyi.
Shi On mengambil mic dan mulai menyanyi. Yoon Seo menari lagi, ia mengambil rebana dan mengiringi Shi On dengan semangat. Haha so cute.
Do Han melihat mereka dari celah pintu, ia tersenyum tipis. Lalu jalan pergi.
Yoon Seo menyadari kedatangan Do Han, ia lari mengejarnya. Profesor? Do Han berbalik. Yoon Seo tersenyum lebar sambil menghormat dengan topinya :)
Yoon Seo dan Do Han duduk di luar. Yoon Seo heran katanya Do Han tidak akan datang, mengapa sekarang datang kesini? Do Han memberi alasan, ia ingin tahu berapa banyak mereka menggunakan kartu kreditnya.
Yoon Seo tahu bukan itu maksud Do Han, ia menggoda bosnya, saya sudah memaksimalkan penggunaannya.
Do Han tiba-tiba tanya apa menurut Yoon Seo, ia cukup bijaksana. Do Han bahkan memanggil nama Yoon Seo secara langsung dan minta Yoon Seo jujur. Yoon Seo kelihatan kikuk. Ia berkata kalau Do Han terlihat bijaksana tapi sedikit..sedikit saja menyebalkan.
Yoon Seo tanya kenapa Do Han tiba-tiba menanyakan soal itu. Do Han ingin mendengar pendapat dari Yoon Seo. Sebagai teman terdekatnya. Yoon Seo tertegun.
Do Han : Tidak apa-apa kalau kau mengeluh padaku atau membuat kesalahan. Aku hanya ingin kau mempercayaiku.
Yoon Seo bingung, kenapa anda tiba-tiba seperti ini?
Do Han tidak menjawab, ia memilih mengkritik Yoon Seo. Oh dan juga..apa kau bisa menghentikan gaya bicara militermu ? Apa kau ini tentara wanita? (Karena gaya bahasa Yoon Seo sangat resmi kalau bicara dengan Do Han)
Yoon Seo : Saya sudah memakai gaya bahasa ini selama 10 tahun, bagaimana anda berharap saya bisa mengubahnya hanya dalam 1 hari?
Do Han ingin Yoon Seo mengubahnya. Karena ia sangat terganggu mendengar gaya bahasa itu dari junior lamanya. Yoon Seo protes, apa maksudnya dengan lama.
Do Han : ubah saja. (gaya bicaranya)
Yoon Seo membalas Do Han, Profesor juga sebentar lagi berusia 40 th. Do Han tertawa, sejak kapan kau mulai tumbuh dewasa? Keduanya jadi geli sendiri dan tertawa.
Penyanyi opera cilik yang video-nya ditonton anak2 sedang latihan menyanyi. Ia serius sekali. Ibu anak itu duduk dan mengamati anaknya. (Astaga..ini Komrad Jeok-pa! Wah ..andaikan Damsari juga muncul.)
Tiba-tiba pemain piano menghentikan permainan karena Kyu Hyun sedikit melakukan kesalahan. Santai saja dan kita mulai lagi. Kyu Hyun tampak tegang, sepertinya ia lebih takut pada ibunya.
Kyu Hyun melakukan kesalahan lagi. Ibunya dengan dingin berkata, Lee Kyu Hyun, kalau kau terus seperti ini, kau akan mempermalukan dirimu di Jerman. Fokus dan lakukan lagi.
Kyu Hyun mulai menyanyi lagi, tapi tiba-tiba ia terbatuk-batuk.
Ibu Kyu Hyun hanya melihat putranya dengan dingin. Kyu Hyun sampai membungkuk dan berlutut sambil memegang tenggorokannya. Batuknya parah sekali. Ibu Kyu Hyun kesal, berdiri. Kyu Hyun tetap batuk.
Ibu sampai berdiri dan membentaknya, berdiri sekarang! Tapi batuk anaknya semakin parah. Akhirnya Ibu baru menyadari kalau Kyu Hyun benar2 sakit. Ibu naik ke panggung, Kyu Hyun-ah, ada apa?
Wajah Kyu Hyun merah sekali seperti kepiting rebus, tenggorokanku..sakit sekali. Astaga..kasihan sekali anak ini.
Shi On dan Yoon Seo pulang. Yoon Seo mabuk sementara Shi On sepertinya biasa-biasa saja. Keduanya masuk ke apartemen Shi On. Yoon Seo masih ingin minum lagi untuk ronde ketiga. Ia tanya apa Shi On punya bir.
Shi On menggeleng, ia tidak punya.
Yoon Seo : Kalau begitu kau harus membelinya.
Yoon Seo memberikan uang pada Shi On, jangan yang kemasan plastik tapi kemasan botol. Shi On mengerti dan langsung pergi beli bir.
Yoon Seo langsung melompat ke atas tempat tidur Shi On, ia senang karena membayangkan bir lagi.
Saat Shi On pulang, Yoon Seo sudah tertidur di atas tempat tidurnya. Shi On tertegun lalu perlahan mendekati Yoon Seo. Ia menatap wajah Yoon Seo lekat-lekat lalu duduk di sampingnya.
Shi On cegukan. Hik! Shi On berpikir, Hyung..kurasa aku mulai menyadari sedikit seperti apa perasaan itu. Perasaanmu saat itu, waktu kau menyukai anak perempuan pemilik laundry, Soon Yeong.
Shi On ingat semua perhatian dan juga pelukan Yoon Seo kepadanya.
Paginya, Do Han memeriksa daftar nama para dokter bedah anak. Ia melakukan instruksi Asisten Direktur Kang Hyun Tae untuk mengumpulkan para dokter bedah anak terbaik. Semua orang akan menjadi target untuk perekrutan RS kita.
Yoon Seo minum vitamin C untuk menghilangkan efek mabuk-nya. Ia melihat Shi On yang berdiri di dekat rak buku, hei, Dr. Park! Bagaimana kondisimu?
Shi On berkata ia baik-baik saja. Saya tidak apa-apa. Yoon Seo mengeluh, ia melarang Shi On minum2 lagi, karena itu cuma pemborosan uang saja. Apa artinya minum alkohol, kalau tidak bisa mabuk? wkk
Yoon Seo mengambil parfum dari lacinya dan menyemprotkan parfum (pasti yang dari Do Han haha) ke tubuhnya untuk menghilangkan bau soju. Shi On mendekat dan mengendus-endus baunya.
Yoon Seo mengibaskan baju, ia tanya, bagaimana? enak kan baunya?
Shi On : Saat bau soju bercampur dengan parfum, aromanya seperti lemon soju. Membuat saya ingin minum lagi. Hahaha..
Yoon Seo mencium bajunya lagi, ia takut masih bau soju. Oh ekspresi Shi On benar2 lucu. (akting Joo Won keren)
Bibi Eun Ok ternyata belum melunasi biaya perawatan untuk Eun Ok. Sehingga untuk sementara perawatan Eun Ok dihentikan. Yoon Seo kesal sekali mendengarnya, wanita ini. Perawat Jo juga merasa serba salah, meskipun mereka tidak akan mengeluarkan paksa Eun Ok dari RS ini, tapi semua biaya injeksi atau perawatan lain juga tidak bisa diberikan.
Yoon Seo tidak mengerti, bukankah bibi Eun Ok memiliki peternakan anjing atau semacamnya, tapi ia tidak bisa membayar biaya perawatan untuk keponakannya?
Chief Nam menjelaskan, bibi Eun Ok bukan pemilik peternakan itu, hanya mengurusnya saja. Yoon Seo hanya geleng kepala. Perawat Jo mengingatkan satu hal, bukankah Eun Ok itu termasuk penyandang cacat? Biasanya penyandang cacat akan menerima bantuan dari pemerintah.
Shi On membenarkan, saya juga menerimanya. Saya juga menerima bantuan anak cacat saat saya masih kecil. Direktur menerimanya dan menyimpannya dalam sebuah rekening untuk saya.
Yoon Seo kesal sekali setelah mendengar ini, seharusnya bibi Eun Ok menggunakan uang itu untuk pengobatan Eun Ok. Perawat Jo yakin kalau wanita itu pasti menggunakan uang bantuan itu untuk dirinya sendiri.
In Young mengunjungi adiknya dan merasa senang karena In Hae tidak mengeluh ingin meninggalkan RS lagi. (Tentu saja ini karena Dr. Park ada di RS ini hehe) In Hae menjawab, ia hanya tidak ingin kena infeksi lagi, jadi ia akan lebih berhati-hati. In Young senang dan ia juga merasa lebih tenang kalau In Hae ada di RS.
In Young minta In Hae bersabar, sebentar lagi mereka akan mendapat donor untuk penyakit In Hae.
In Hae tanya apa mereka tidak bisa hidup seperti ini saja? Kita sudah menghamburkan banyak uang. In Young marah dan minta In Hae tidak bicara seperti itu lagi.
Dr. Han Jin Wook masuk ke kamar mereka dan langsung kikuk saat melihat In Young. Ia tidak bisa bereaksi. In Young minta adiknya minum obat dengan teratur lalu bergegas pergi. Keduanya hanya bertukar salam sambil membungkuk.
In Hae kebingungan dan langsung minta Dr. Han mengejar kakaknya, Dokter! pali-pali! (wkk..In Hae sudah terkontaminasi Shi On dengan pali-palinya itu)
Tapi Jin Wook tetap tidak bisa mengejar In Young. In Hae kesal sekali, dokter! kenapa anda tidak melakukan apapun? Perawat Jo jalan masuk dan ikut memberi saran pada Jin Wook. Jin Wook terkejut dan In Hae menjelaskan, kalau perawat Jo juga sudah tahu. Anda perlu sekutu, dokter. Hahaha I love this girl.
Perawat Jo memberi contoh bagaimana membuat terkesan gadis yang ditaksir Jin Wook, tapi In Hae memotong mereka. Kalian harus bisa mengerti apa yang paling dibutuhkan oleh wanita. Paling dibutuhkan, yang paling dibutuhkan!
Jin Wook dan Perawat Jo memikirkan kata-kata dewi cinta In Hae. Perawat Jo tampak mendapat ide bagus.
Perawat Jo tiba-tiba menemui Chief Nam dan memberikan krim perawatan wajah untuknya. Chief Nam terkejut, apa ini? Perawat Jo mengaku sempat melihat wajah tanpa make-up Chief Nam dan merasa Chief Nam membutuhkan krim ini. Oh tidak. Ini penghinaan haha..
Benar saja, Chief Nam marah dan tersinggung. Ia melempar dokumen ke arah perawat Jo. Aku tidak percaya ini! Apa kau ini penasehat kecantikanku? dsb, dll.
Perawat Jo merasa bingung karena ia tidak bermaksud apa-apa dan tulus dengan pemberiannya, tapi Chief Nam benar2 tersinggung karena merasa Perawat Jo mengolok wajahnya yang terlihat mulai tua. Dan itu pantangan besar untuk wanita hahaha. Perawat Jo hampir menangis.
Kyu Hyun akhirnya dibawa menemui Kim Do Han. Ibu Kyu Hyun berkata ia mendengar kalau Prof Kim Do Han adalah dokter bedah anak terbaik, tapi anda tampak sangat muda.
Do Han menawarkan diri untuk mengenalkan ibu Kyu Hyun pada profesor yang lebih tua. Ibu Kyu Hyun menolak, itu juga merepotkan.
Do Han memeriksa Kyu Hyun dan memberikan diagnosanya, sepertinya ada infeksi pada jaringan lunak di leher, dan ada kemungkinan internal abses. Do Han tanya apa kondisi seperti ini sering terjadi.
Ibu Kyu Hyun membenarkan, saat Kyu Hyun masih kecil, ia pernah beberapa kali terkena radang tenggorokan parah. Kami mengobatinya dengan antibiotik. Mungkin ini ada hubungannya dengan latihan menyanyi-nya, dia juga sering terkena batuk-pilek.
Do Han memberi instruksi untuk membawa Kyu Hyun ke UGD, mengecek golongan darahnya dan melakukan CT scan tenggorokan. Jin Wook mengerti dan tanya apa perlu diberi antibiotik juga. Do Han setuju. Ia minta Jin Wook segera menyerahkan hasil tesnya.
Ibu Kyu Hyun ingin semua diselesaikan hari ini, karena Kyu Hyun hanya punya waktu sehari untuk istirahat dan harus mulai latihan lagi besok. What?
Do Han hanya menghela nafas. Lalu minta Jin Wook memanggil Park Shi On juga kalau hasil tesnya sudah keluar. Oh ya, Park Shi On adalah kamus kedokteran hidup.
Yoon Seo senang waktu mendengar Prof Kim juga memanggil Shi On dalam diagnosa Kyu Hyun.
Do Han menunjukkan hasil CT scan tenggorokan Kyu Hyun. Semua dokter termasuk Shi On mengamati hasil foto itu. Semua mengatakan diagnosanya tapi Shi On justru diam dan mengamati foto itu dengan sangat teliti.
Yoon Seo dan Jin Wook berkata sepertinya abses biasa yang timbul pasca limfadenitas (pengerasan kelenjar getah bening. Biasanya terjadi di sekitar leher atau ketiak.) Do Han diam saja, tapi dari ekspresinya terlihat jelas bukan itu penyakit sebenarnya.
Do Han berkata memang terkadang penyakit ini sering dikira abses yang timbul setelah pengerasan kelenjar getah bening, atau tiroiditis (radang kelenjar tiroid) tapi bukan itu. Dan ia juga pertama kali melihat kasus ini. Do Han menoleh pada Park Shi On, ia minta Shi On mengatakan diagnosisnya.
Shi On tanya apa pasien ini memiliki sejarah sering batuk, serak dan mengeluh sakit saat menelan? Do Han membenarkan.
Shi On : Pyriform Sinus Fistula (http://en.wikipedia.org/wiki/Piriform_sinus)
Semua rekannya baru pertama kali ini mendengar nama penyakit itu. Il Kyu blank sama sekali. Gil Nam bengong, pyri-fo..apa? Yoon Seo mengerti. Jadi ini Pyriform Sinus Fistula. (infeksi cacat bawaan yang disebabkan adanya sebuah lobang tidak normal dalam tenggorokan.) Yoon Seo hanya membacanya dalam tesis.
Shi On : Ini adalah penyakit bawaan langka yang menunjukkan gejala seperti penyakit anak-anak biasa. Seperti infeksi pada saluran nafas atas, sakit tenggorokan dan nyeri pada daerah tiroid. Jika hanya mengobati gejalanya tanpa menghilangkan penyebabnya, maka penyakit itu akan terus kambuh. Dan pada kasus yang parah bisa disertai radang kelenjar tiroid.
Do Han tersenyum kagum. Hee..
Yoon Seo tanya apa mereka bisa mengoperasinya seperti pada kasus abses dan kelainan pada celah brankial lainnya?
Shi On : Tidak bisa. Letak fistula jauh lebih sulit daripada kelainan celah brankial lain dan area yang bisa terkena radang itu luas, jadi akan menimbulkan bahaya kerusakan saraf selama operasi berlangsung.
Do Han : Apa tes yang harus kita jalankan?
Shi On : Swallowing Esophagography. Test Fungsi Esophageal, test menelan untuk menunjukkan fistula.
Yoon Seo : Dari foto, terlihat infeksinya telah menjangkau tiroid. Apa Kyu Hyun akan baik-baik saja?
Shi on : Untuk mencegah penyakit ini kambuh adalah dengan memotong jalan masuk fistula dari Pyriform sinus. Dan menutupnya dengan cara dijahit.
(Fistula ini seperti lubang atau abnormal canal, dia bisa muncul di bagian tubuh mana saja dan dalam kasus Kyu Hyun ada di tenggorokannya, karena termasuk kelainan bawaan, seperti ada saluran dari dalam ke luar, mungkin dari luar tidak kelihatan. Tapi kadang bisa muncul nanah dari dalam. Kalau dibiarkan akan terjadi infeksi terus menerus. Dapat dibedah tapi sulit karena salurannya berkelok-kelok.)
Do Han : Kalau perlu kita harus menghilangkan sebagian kelenjar tiroidnya.
Yoon Seo melihat posisi fistulanya dan tahu kalau mereka melakukan operasi, kemungkinan besar ini akan merusak saraf oksipital. Jadi..
(saraf oksipital = saraf yang menyuplai bagian atas dan belakang kepala.)
Shi On : Dia tidak akan bisa mencapai nada tinggi. (bukan masalah besar untuk anak biasa, tapi bencana bagi penyanyi opera.)
Yoon Seo yang tidak mengenal Kyu Hyun tampak heran. Jin Wook menjelaskan siapa Kyu Hyun dan Yoon Seo baru mengerti. Semua terdiam.
Do Han menyimpulkan, diantara kalian semua, tidak ada yang tahu persis soal penyakit ini kecuali Park Shi On. Kita memerlukan diagnosa akurat untuk melakukan pembedahan yang akurat. Jangan mengabaikan ini hanya karena ini adalah kasus yang langka. Tapi berusahalah dengan lebih baik. Mengerti?
Semua mengiyakan. Do Han jelas terlihat kagum pada Shi On. Yoon Seo tersenyum bangga untuk "adiknya" wkk
Do Han menemui orang tua Kyu Hyun dan berkata kalau mereka harus mengoperasi Kyu Hyun. Ibu Kyu Hyun langsung menolak, kami harus ke Jerman minggu depan.
Do Han menjelaskan, kalau Kyu Hyun terus dipaksa menyanyi, tekanan pada pita suaranya akan lebih tinggi dan kontaminasi pada fistulanya akan semakin memburuk. Demi kesehatan anak itu, kami harus segera mengoperasinya.
Ayah-Ibu Kyu Hyun tampak cemas. Ayah tanya, setelah dioperasi, berapa lama kami harus menunggu sampai boleh menyanyi lagi?
Do Han berterus terang, kalau Kyu Hyun dioperasi, dia tidak akan bisa mencapai nada tinggi.
Ibu Kyu Hyun syok. Apa kata anda? Do Han menegaskan, seperti yang sudah saya katakan, putra anda mungkin tidak akan bisa menyanyi. Ibu Kyu Hyun marah besar. Apa kalian akan menghancurkan masa depan putraku demi kenyamanan kalian?
Yoon Seo menjelaskan, kalau mereka tidak segera mengoperasi Kyu Hyun, mereka akan kehilangan kesempatan untuk mengoperasinya.
Ayah Kyu Hyun tanya apa ada cara lain selain operasi. Do Han menggeleng, tidak ada. Kalau anda ingin dia sembuh dengan sempurna. Ibu jelas menolak, ia berkata akan membawa Kyu Hyun ke RS di LN saja, aku tidak mempercayai kalian! Ibu Kyu Hyun jalan keluar dengan marah. Ayah Kyu Hyun membungkuk dan jalan keluar.
Yoon Seo kesal dengan sikap orang tua Kyu Hyun. Do Han tidak terlalu marah, orang tua bebas memilih dokter mana saja yang ingin dipercayainya.
Ayah Kyu Hyun lebih rasional, jika mereka membawa putra mereka ke LN, mereka masih harus mencari RS dan dokter lagi. Ayah takut kondisi Kyu Hyun semakin memburuk.
Ibu tidak setuju, mereka sudah berkorban banyak untuk hal ini. Ini soal choir Freude. Kyu Hyun juga hanya tahu menyanyi sejak usia 4 tahun, ini juga impian Kyu Hyun. Ayah mengalah, ia membujuk istrinya untuk membiarkan Kyu Hyun dirawat dulu, tidak perlu operasi dan kita akan lihat nanti.
Sementara Kyu Hyun duduk di bangku dengan mata terpejam dengan earphone di telinganya.
Do Han minta Yoon Seo memberikan antibiotik dulu untuk Kyu Hyun karena orang tuanya tidak setuju dengan operasi.
Yoon Seo senang karena Do Han mau melibatkan Shi On dalam kasus ini. Do Han berkata ia hanya ingin memastikan kemampuan Shi On untuk terakhir kalinya. Do Han ingin memindahkan Shi On ke bagian Lab Medis. Shi On lebih cocok berada di sana.
Yoon Seo berkata ia sudah pernah membujuk Shi On, tapi Shi On menolak keras. Do Han berkata, Shi On beruntung karena masih memiliki alternatif lain. Do Han akan bicara dengan bagian Lab, ia minta Yoon Seo meyakinkan Shi On.
Yoon Seo mengajak Shi On makan siang di luar. Shi On sibuk mengunyah sandwich raksasanya (kayanya enak wkk). Yoon Seo mencoba membahas soal impian Shi On lagi, apa Shi On masih bermimpi menjadi dokter bedah. Shi On mengangguk. Yoon Seo memuji kemampuan Shi On dalam mendiagnosa penyakit, tidak ada yang bisa mengalahkanmu dalam hal itu.
Shi On langsung tahu maksud Yoon Seo, apa anda ingin meminta saya untuk tidak menjadi dokter bedah lagi? Yoon Seo mencoba mengelak, bukan begitu, tapi aku ini seniormu dan ingin menasehati bahwa ada bagian yang lebih cocok untukmu.
Shi On cemberut, ia sampai meletakkan makanan-nya. Yoon Seo mencoba menjelaskan, ia mengatakan ini bukan untuk membuat Shi On merasa kesal.
Shi On : Impian dan melakukan sesuatu dengan baik itu berbeda. Saya hebat dalam menggambar, saya yakin kemampuan menggambar saya lebih baik daripada kemampuan bedah. Impian adalah sesuatu yang ingin diraih, meskipun kau tidak terlalu menguasainya. Saya memikirkannya saat makan dan saat saya tidur. Itulah impian. Hal yang membuat saya merasa bahagia, itulah impian.
Shi On langsung jalan keluar. Yoon Seo teriak memanggilnya, lalu lari mengejar Shi On.
Yoon Seo mengikuti Shi On, jangan marah dengan kata-kataku. Ini pertama kalinya aku melihatmu semarah ini. Yoon Seo akhirnya berkata akan mengijinkan Shi On ikut mengurus Kyu Hyun. Aku akan bicara dengan Profesor.
Shi On berhenti dan kelihatan senang. Yoon Seo geli, ia menjitak kepala Shi On dan menepuk punggungnya.
Shi On mulai mendekati Kyu Hyun. Tapi Kyu Hyun bersikap sangat dingin. Anak ini berbaring sambil mendengarkan musik dengan earphone di telinga. Shi On memuji suara Kyu Hyun, tapi Kyu Hyun tetap diam saja. Perawat Jo masuk sambil membawa air minum untuk Kyu Hyun, tapi Kyu Hyun sama sekali tidak mengacuhkannya.
Ibu Kyu Hyun masuk sambil membawa air mineral mahal untuk anaknya, ia berkata akan mengurus sendiri makan-minum anaknya. Ibu tidak mengijinkan mereka sembarangan masuk kamar Kyu Hyun.
Shi On tanya, apa Kyu Hyun hanya bisa menyanyi dan tidak bisa bicara? Kalau Kyu Hyun tidak bicara, anak lain akan menganggapnya bodoh. Ibu Kyu Hyun kesal, sementara Perawat Jo susah payah menahan ketawa.
Perawat Jo mengeluhkan sikap Kyu Hyun dan ibunya yang sangat sombong. Chief Nam menegurnya, karena tidak sopan membicarakan pasien dan wali mereka. Perawat Jo justru melihat krim di wajah Chief Nam, ia senang karena Chief Nam akhirnya mau memakai krim wajah pemberiannya. Meskipun Chief Nam menyangkalnya. Perawat Jo menari-nari sendiri. Haha..
Kang Hyun Tae menemui Direktur Choi, ia tanya apa Direktur sudah membaca rencananya. Direktur membenarkan, lalu tanya apa Kang Hyun Tae datang ke RS mereka hanya untuk ini. Kang Hyun Tae membenarkan.
Direktur Choi : Apa anda pikir ini benar2 untuk RS Seongwon dan bagian bedah anak?
Kang : Saya sudah mengatakan pendapat saya.
Direktur Choi marah, anda salah menilai saya. Ia menolak tawaran Kang dan minta Kang segera meninggalkan RS ini dalam waktu seminggu sebelum ia membawa masalah ini ke dewan.
Sekarang Chief Go dan Direktur Yayasan Lee yang mulai ragu, apa Kang Hyun Tae itu ada di pihak mereka atau sudah berpihak pada Presdir Lee dan Direktur Choi. Si brengsek itu benar-benar tidak tahu berterima kasih, siapa coba yang membawanya ke RS ini?
Chief Go tanya apa yang harus ia lakukan sekarang. Lee Hyuk Pil minta Chief Go berkorban sekali ini, ia akan bertanggung jawab. Chief Go terkejut, apa? haha..dia pasti akan dijadikan kambing hitam.
Anak-anak mengintip kamar Kyu Hyun, lalu memberanikan diri masuk ke dalam. Mereka semua masih kelas 1 SD, jadi memanggil Kyu Hyun yang sudah kelas 4, sebagai kakak. Mereka memuji kemampuan Kyu Hyun. Lalu Ye Eun mengulurkan buku gambar dan minta tanda tangan Kyu Hyun.
Kyu Hyun hanya melirik mereka. Lalu menoleh ke bukunya lagi tanpa menghiraukan mereka. Ibu Kyu Hyun masuk dan mengusir anak2 itu, siapa yang mengijinkan kalian masuk ke kamar ini? Kalian tidak boleh masuk ke sini, Kyu Hyun harus istirahat dan belajar. Keluarlah.
Shi On melihat mereka, ia mendekati Ibu Kyu Hyun setelah anak-anak pergi. Maaf wali Kyu Hyun, Kyu Hyun membutuhkan teman agar sakitnya sedikit berkurang. Bicara perlahan tidak akan menyakiti tenggorokannya. Dia harus bicara dan tertawa agar menjadi lebih sehat.
Kyu Hyun melirik ke arah Shi On, sepertinya anak ini mendengar perkataan Shi On meskipun memakai earphone.
Ibu Kyu Hyun merasa Shi On selalu bicara hal yang tidak ada hubungannya dengan penyakit Kyu Hyun.
Shi On menjelaskan, saat ia kecil, ia tidak bisa bicara atau tertawa, ia menjadi semakin sakit. Saya sakit setiap hari. Ibu Kyu Hyun tidak menjawab, hanya menatap dingin Shi On. Akhirnya Shi On diam. Kyu Hyun seperti mendengar semuanya.
Shi On jalan ke arah meja informasi bedah anak. Yoon Seo dan semua perawat ada di sana. Yoon Seo komen, Dr. Park, kudengar kau membayar biaya perawatan Eun Ok? Semua perawat terkejut, mereka langsung melihat Shi On. Shi on menunduk, ia tampak bersalah. Seperti anak yang takut kena marah.
Yoon Seo tersenyum, aku mengerti perasaanmu. Ia juga pernah melakukan itu, tapi lama kelamaan kebaikan seperti itu tidak akan bisa berhenti begitu kau memulainya. Kau juga harus hidup.
Shi On : Saya punya banyak uang. (wow) Saya punya lebih dari 1 juta Won. Saya membayar biaya perawatan Eun Ok dengan uang tunjangan anak cacat yang saya terima dari Pemerintah.
Yoon Seo terkejut, kau sama sekali tidak memakainya? Shi On menggeleng. Semua kebutuhannya sudah ditanggung oleh Direktur Choi. Direktur memberi uang jajan dan merawat saya, jadi saya tidak membutuhkan uang itu. Oya, selain 40 potong onigiri dan sandwich, serta 80 ribu Won untuk abonemen karcis bis sebulan, saya tidak membutuhkan apa-apa lagi. Irit tenan..haha
Yoon Seo : Tapi tetap saja..
Shi On : Saya harus menolong mereka yang lebih membutuhkan bantuan.
Yoon Seo kagum, kau ini sudah dewasa..dan kau benar-benar bersikap dewasa. Perawat Jo setuju, anda jauh..jauh lebih dewasa daripada saya. Shi On hanya menggaruk kepalanya.
Shi On melihat Kyu Hyun tertidur di bangku di luar kamarnya. Masih mengenakan earphone. Shi On perlahan melepaskan earphone Kyu Hyun. Lalu Shi On sadar, tidak terdengar lagu sama sekali, bahkan tidak ada file musik dalam mp3 player-nya. Jadi selama ini Kyu Hyun pura-pura mendengar musik.
Shi On masuk kantor dan melihat panci sup milik ibunya. Shi On sadar ia sudah lupa mengembalikan panci itu. Shi On cepat-cepat pergi ke kafetaria untuk mencari Ny. Oh.
Direktur Choi yang sedang makan bersama dua staf dokter melihatnya. Ia memanggil Shi On, Shi On-ah! Shi On langsung membungkuk pada Direktur dan rekannya.
Direktur Choi tanya panci apa itu. Shi On cerita, beberapa hari lalu, seorang bibi dari kafetaria ini memasakkan sup bola-bola kentang untuknya. Direktur Choi heran karena tidak ada menu seperti itu di kantin. Shi On berkata, bibi kafetaria memasak sup ini sendiri untuknya.
Shi On berkata masakan ini persis seperti makanan yang ia makan waktu kecil. Shi On bahkan menyebutkan bahan-bahannya. Membuat Direktur geli. Direktur juga ingat rasa sup khas daerah Shi On, lalu minta Shi On segera mengembalikan panci itu.
Shi On menemui ibunya dan memberikan panci itu. Ny. Oh sekarang membuka maskernya dan tersenyum senang melihat Shi On. Dokter! Shi On berkata sudah menghabiskan sup ini, ia minta maaf karena baru sekarang mengembalikan panci.
Ibu tersenyum, tidak apa-apa, anda pasti sibuk. Kalau anda ingin makan sup ini lagi, jangan ragu mengatakannya pada saya kapan pun.
Shi On : Apa saya bisa melakukannya?
Ibu : Tentu saja, kapan pun anda mau.
Direktur Choi melihat Shi On bicara dengan Ny. Oh. Ny. Oh tanpa sengaja juga melihat Direktur, ia segera menutup wajahnya dengan masker, takut ketahuan Direktur. Untung sekretaris Direktur datang dan memanggilnya.
Direktur Choi bergegas ke ruang rapat. Ternyata ada orang dari pihak Asosiasi Pengawas Makanan dan Obat menuduh bagian bedah anak menggunakan obat terlarang di RS. Ini masalah obat Heta Vizen yang digunakan Chief Go. Jadi ini maksud Lee Hyuk Pil waktu minta Chief Go berkorban.
Petugas harus memeriksa semua bagian di RS Seongwon. Kim Do Han melihat mereka dan kelihatan tidak suka.
Tidak lama, Shi On menelepon Yoon Seo dan berkata kalau kondisi Kyu Hyun sangat gawat.
Kyu Hyun kesakitan, ia memegang tenggorokannya erat-erat. Shi On panik dan berkata bahwa Kyu Hyun harus segera dioperasi. Cepat! cepat! Ibu Kyu Hyun stres dengan kepanikan Shi On, apa kau tidak bisa diam? Kenapa dokternya belum datang juga?!
Untung sebelum Shi On menarik tempat tidur Kyu Hyun, Do Han dan Yoon Seo masuk ke kamar Kyu Hyun.
Shi On melaporkan kondisi Kyu Hyun, bagian kiri leher Kyu Hyun membengkak dan suhu badannya 39.2 Celcius. Tenggorokannya sakit sampai dia tidak bisa bicara sejak satu jam lalu.
Do Han mengerti dan ingin segera mengoperasi Kyu Hyun tapi ibu Kyu Hyun tetap tidak setuju. Ini akan membuat Kyu Hyun tidak bisa bernyanyi lagi.
Ibu Kyu Hyun hanya ingin mereka memberikan antibiotik untuk menghilangkan sakitnya saat ini, ia tetap tidak mau operasi di RS Seong Won. Do Han mengerti, mereka tidak bisa memaksa kalau wali tidak setuju. Do Han minta Shi On menyiapkan antibiotik untuk Kyu Hyun.
Shi On tidak beranjak, ia kelihatan kesal. Saya pikir semua ibu menyayangi anaknya, tapi Ibu Kyu Hyun tidak menyayangi Kyu Hyun. Ibu Kyu Hyun tersinggung dengan kata-kata Shi On.
Hong Gil Nam, Il Kyu dan Sun Joo istirahat di halaman RS. Mereka senang karena bisa menghirup udara segar. Gil Nam bahkan ingin mengajak Il Kyu pergi ke klub akhir pekan ini.
Saat mereka sedang ngobrol, tiba-tiba sesuatu menjatuhi Gil Nam. Sebuah earphone. Ketiganya melihat ke atas dan syok, ada seorang anak berdiri di atap RS Seong Won. Anak itu adalah Lee Kyu Hyun. Astaga..ngapain anak ini di atas atap?
Ibu Kyu Hyun, Do Han dan semua dokter anak lari ke atap RS. Kyu Hyun!
Anak ini wajahnya mirip sekali dg Do Han. Hihi..Do Han kecil. |
Ibu Kyu Hyun dan semua dokter anak jadi panik. Tidak...!!!
Good Doctor [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7]
Notes :
Astaga..anak kecil ini bikin jantungan saja. Aktor anak ini berani sekali, syuting di gedung setinggi itu. Tapi episode ini lumayan menyegarkan, terutama saat di karaoke room itu.
No comments:
Post a Comment