Genre : Romance, Comedy
Episode : 10
Produksi : E-Channel, Sabtu pk 23:00
Production Company: CMG Chorokstars
Director: Choi Do Hoon
ScriptWriter: Lee Soo Ah
Cast
Lee Young Ah as Im Seung Hee
Nam Goong Min as Kim Jong Dae
Suh Joon Young as Hwang Wan Ha
Bae Seul Gi as Moon Sun Joo
Episode 1 "Queen of Dramas"
Drama ini dibuka dengan sebuah narasi oleh Im Seung Hee, ia sedang mencoba mengarang drama baru.
Seorang pengantin wanita yang langsung dibenci oleh ayah mertuanya begitu ia masuk rumah. Adik iparnya juga tidak menyukainya. Ayah mertua sangat kasar kepada menantunya. Ia mendorong menantunya sampai jatuh bergulingan di tangga. Menginjak tangan menantunya. Ini semua karena ayah mertua yang mengepalai sebuah RS marah, karena putra pertamanya mencintai asisten perawat di RS itu. Ayah mertua bahkan mempermalukan menantunya di pesta keluarga.
Akhirnya sang menantu tidak tahan dan "meledak". Tapi bukan ledakan seperti membakar rumah keluarga atau sejenisnya, ia marah dan protes pada ayah mertuanya, kalau memang ayah mertua tidak bisa menerima dirinya, ia akan bercerai saja.
Ternyata ayah mertua tidak membenci menantunya, sebaliknya ayah mertua justru mencintai menantunya. Ia lebih dulu mengenal perawat itu dibanding putranya. Menantunya syok, marah dan tidak percaya. Ia menampar ayah mertuanya dan pergi.
Tapi saat wanita itu ingin masuk kamar untuk menenangkan diri, ia melihat suaminya bermesraan dengan adiknya sendiri. Wanita itu syok, bagaimana kakak-adik bisa melakukan itu?
Keduanya mengaku bukan kakak-adik kandung. Karena orang tua kami menikah, jadi kami harus menjadi kakak-adik. Cinta kami begitu suci seperti "Autumn in My Heart" (gubrag, haha semakin tidak jelas saja.)
Wanita itu terjatuh karena pukulan emosional yang sangat berat, pengakuan cinta dari ayah mertua dan cinta antara suaminya dan adik iparnya. Ini agresif. Agresif.
Sebuah suara memotongnya dengan lelah, kami pernah mendengar cerita seperti itu.
Seung Hee : Kalian pernah mendengarnya?
Kembali ke dunia nyata. Seung Hee mendengar penjelasan tim penulis dan produser yang berperan dalam drama singkat diatas kalau dramanya sudah pernah dibuat tahun lalu, apa Seung Hee tidak melakukan riset sebelum menulis?
Seung Hee mengusulkan cerita lain, bagaimana kalau sang suami ingin bercerai karena menyukai pria lain/cinta sesama jenis. (Brrr) Itu juga sudah pernah dibuat. Sejarah drama TV sudah sangat panjang, jarang menemukan cerita yang belum pernah dibuat sama sekali.
Kami ini memang peniru, tapi bagaimana kau bisa menjadi plagiator? Seung Hee hanya menghela nafas.
CEO Kim menemui Seung Hee, apa kau merasa kesal karena PD Lee? Dia memang ahli mengatakan hal yang sama dengan cara yang sadis, benar kan?
Seung Hee : Anda juga sama.
CEO Kim membantah, aku kan hanya mendengar saja sejak tadi. Seung Hee langsung tahu, apa yang anda inginkan? CEO Kim nyengir lebar, kau cepat sekali. Andaikan kau menulis secepat ini, kau sudah jadi penulis yang hebat. Seung Hee mendelik.
CEO Kim mengajak Seung Hee membuat proyek sendiri. Seung Hee langsung menolaknya, ini bukan pertama kalinya ia mendengar usulan CEO Kim.
Seung Hee : Anda juga tidak membayar saya lebih kalau saya bekerja lebih banyak. Anda tetap membayar saya seperti biasa, jadi bagaimana anda bisa minta saya melakukan segalanya?
Asisten penulis komen, tapi kau tetap mendapatkan empat asuransi.
CEO Kim membenarkan, karena Seung Hee termasuk pendiri Botari Production, ia bisa memberikan toleransi untuknya. Seung Hee menyindir, kalau anda lebih bertoleransi lagi, saya bisa kehilangan rumah.
CEO Kim : Kau tidak boleh seperti ini. Meskipun hasilnya kecil, tapi produksi drama adalah investasi. Kalau kita mendapatkan slot yang bagus, aku akan menaikkan gajimu.
Seung Hee tidak butuh janji, bayar saja saya tepat waktu. CEO Kim nyengir lagi, kau akan melakukannya. Benar kan, penulis Im?
CEO Kim mengingatkan Seung Hee, aku merencanakan sesuatu untukmu, bukankah kau bergabung di perusahaan dengan gaji kecil ini demi menjadi Ratu Drama? Aku akan membuatmu menjadi Ratu Drama. Ini adalah drama sungguhan, seperti mini seri.
Seung Hee : Benarkah?
CEO Kim : Aku akan segera mengabarimu, kau harus membuat contoh program dengan sebaik mungkin. Aku harus bertemu seseorang untuk riset drama.
Seung Hee : Ceritanya tentang apa?
CEO Kim : Casino, perjudian, dan keinginan manusia. Dan cinta yang berkembang dari semua itu. (perasaan kaya All In wkk)
Bossnya memberi semangat, lalu jalan keluar. Seung Hee menghela nafas, drama..
Seung Hee pulang ke rumah dan melihat teman serumahnya ternyata pulang. Seung Hee tidak terlalu semangat melihat temannya. Namanya Moon Sun Joo. Seung Hee heran bukannya Sun Joo seharusnya tinggal di condo di Gangwon-do? Sun Joo dengan ringan berkata tidak menyukai condo itu.
Sun Joo protes, apa kau menghabiskan kopi espresso-ku? Seung Hee mengaku dan minta maaf. Sun Joo tidak marah, ia hanya kesal karena Seung Hee tidak menyisakan satu pun kopinya, kau tahu aku hanya minum kopi itu.
Seung Hee mencibir, kau bisa minum apa saja. Haha..keduanya teman seangkatan tapi jelas Moon Sun Joo lebih sukses karirnya di bidang menulis.
Sun Joo mendengarkan cerita Seung Hee bahwa dia mengarang cerita drama yang ternyata sudah pernah ada, lalu memberikan pendapatnya, akan lebih buruk kalau kau menulis miniseri. Kesalahan seperti itu tidak akan bisa ditolerir.
Seung Hee sebal sekali dan hampir melempar Sun Joo dengan bantal. Haha
Tapi Seung Hee menutupinya dan berkata akan pergi untuk membeli kopi buat Sun Joo, karena ia sudah menghabiskan semua kopinya. Sun Joo berterima kasih.
Seung Hee justru membuat kopi espresso itu untuk saus dan mencelupkan juhi keringnya ke dalam saus kopi milik Sun Joo wkk. Ada pasangan di dekat Seung Hee yang jijik dengan cara makan Seung Hee. Jorok sekali. Seung Hee melotot kesal pada pasangan itu.
Seung Hee minum soju menggunakan sedotan (ye..memangnya teh botol.) Lalu ia cerita lagi, saat ia dan Sun Joo tinggal bersama untuk pertama kalinya, Seung Hee-lah yang memiliki masa depan yang menjanjikan
Flashback, th 2010. Seung Hee dengan semangat menulis skenarionya untuk kompetisi drama. Sun Joo yang harus membuatkan kopi saat itu. Sun Joo juga masih belum mendapatkan ide cerita untuk drama.
Tapi nasib berbalik 180 derajat, Seung Hee terluka lengannya dan tidak bisa menyelesaikan skenarionya. Sun Joo memberikan obat untuk Seung Hee, lalu dengan gembira kembali ke mejanya untuk menulis skenario. Kesempatan itu berpindah ke Sun Joo. Sementara Seung Hee menjadi penulis Im yang akan menulis apa saja demi uang.
(Heran, kenapa tidak mengetik dengan tangan kiri? atau pakai text to speech? hehe..ngotot banget. Tapi tidak sengotot temanku yang menulis artikel dengan smartphone-nya!)
Sun Joo akhirnya meraih bukan hanya satu, tapi beberapa award dan menjadi penulis skenario terkenal.
Seung Hee : Alasan kenapa Sun Joo masih berbagi tempat tinggal denganku padahal Sun Joo dengan mudah akan menemukan tempat baru pasti karena itu. Karena ia mendapatkan kehidupan yang seharusnya menjadi milikku. Tapi aku tidak membenci Sun Joo. Karena semua kesialanku dimulai dengan si brengsek itu...
Flashback, Seung Hee mengejar seorang pria, Jong Dae-ya! wow ini tokoh utama kita. Jong Dae tidak mendengarnya dan jalan terus ke arah eskalator. Seung Hee mengejarnya.
Seung Hee yang mengenakan high-heels kehilangan keseimbangan karena salah satu hak sepatunya lepas. Seung Hee jatuh terjengkang ke belakang. Jadi Jong Dae yang membuat lengan Seung Hee luka?
Seung Hee menggelengkan kepala, ia berusaha menyingkirkan kenangan buruk itu.
Tidak lama, Seung Hee menerima telp dari onnie-nya. Kakak Seung Hee ingin menginap di rumah Seung Hee, ia sedang marah dengan suaminya dan membawa pergi kedua anak mereka.
Kakak Seung Hee kesal karena suaminya pergi ke bar dan "bicara" dengan para hostess disana. Ia tidak percaya kata-kata suaminya. Mana mungkin hanya bicara, tangannya pasti kemana-mana, apa kau tahu saat pacaran, dia selalu ingin menyentuhku! Kupikir saat itu karena dia mencintaiku. Ah ini membuatku gila!
Seung Hee minta kakaknya pulang saja, bagaimana kau bisa pergi dari Daejeon ke Seoul setiap bertengkar dengan suamimu? Dia tidak akan mencarimu karena kau membawa anak-anak. Kau seharusnya meninggalkan mereka, sehingga suamimu mencarimu. Karena ia akan kesulitan menjaga mereka.
Kakak Seung Hee tidak bisa mempercayai suaminya untuk menjaga anak2. Itu buruk untuk pendidikan mereka.
Seung Hee : Kak, ada anak2 di bangku belakang kan? Caramu berbicara sekarang ini juga buruk untuk pendidikan mereka.
Kakak Seung Hee ngotot tidak mau pulang dan akan ke rumah Seung Hee. Meskipun anaknya juga mengajak ibunya pulang, ayah juga tidak akan mencari ibu. Kakak Seung Hee semakin murka dan tetap akan menemui Seung Hee.
Seung Hee stress. Tidak di rumahku!!!
Akhirnya Seung Hee membawa semua keluarga kakaknya ke jimjilbang. Kakak Seung Hee tidak percaya, kau bahkan tidak bisa menggunakan rumahmu sendiri?
Seung Hee tidak bisa bebas di rumahnya karena ada Sun Joo, dia sangat sensitif. Ini mengesalkan.
Kakak Seung Hee ingin tahu drama baru yang ditulis Sun Joo, pasti bagus ya? Kakak Seung Hee tidak menyukai Sun Joo tapi mengakui kalau Sun Joo bisa membuat drama bagus. Kau seharusnya juga menulis seperti dia! Kalian berdua sama-sama mulai dari bawah, kenapa dia bisa terbang tinggi seperti itu sekarang?
Oh ..ini menyakitkan wkk
Seung Hee minta bahan untuk menulis drama pada kakaknya. Kakaknya berkata sudah mengatakan semua cerita di sekitarnya pada Seung Hee. Seung Hee melihat sekitar dan memutuskan berkeliling untuk mencuri dengar pembicaraan orang2 di jimjilbang.
Seung Hee mendengar gosip hot dari 3 orang ajumma di satu ruangan. Seung Hee memutuskan berbaring di dekat mereka untuk mencuri dengar. Tiga ajumma itu tahu semua rahasia teman-teman mereka yang selingkuh di belakang suami mereka.
Seung Hee tertarik dan akhirnya bergabung dengan mereka, ia mengarang cerita agar bisa bergabung dan mendengarkan cerita mereka lebih banyak lagi.
Seung Hee langsung berteman akrab dengan salah seorang ajumma yang paling cerewet. Keduanya duduk di kursi pijat. Seung Hee langsung syok waktu mendengar kalau ajumma itu ternyata tinggal di lingkungan yang sama dengan Seung Hee. Hei, kapan-kapan kita minum kopi bersama, ok? Seung Hee meringis karena stres. Nestapa mencari ide hahaha.
Sekarang Seung Hee harus mempertahankan identitas palsunya sebagai seorang ibu. Pasti ribet. Apalagi ajumma itu mulai tanya, anak Seung Hee masuk TK mana? haiyah..
Paginya, Kakak ipar Seung Hee muncul di jimjilbang untuk menjemput keluarganya setelah menyogok sejumlah uang ke Seung Hee. Kakak Seung Hee kesal dan berusaha mengambil setengah uang suaminya.
Seung Hee langsung terbang ke kantornya dan mulai menulis skenarionya. Boss Kim kagum, wow..katanya kau sudah tidak punya ide lagi. Bagaimana kau bisa tiba-tiba memiliki ide seperti ini dalam semalam?
Seung Hee nyengir, saya memiliki gudang ide. Boss-nya benar2 kagum, bagaimana kau bisa menulis ini padahal kau belum menikah?
Seung Hee : Apa saya harus menikah dulu baru bisa menulis? Apa penulis Superman harus terbang dulu sebelum menulis?
Boss Kim geli, baiklah..segera selesaikan ini dan kita akan membuat pilot programnya.
Seung Hee pulang ke apartemen-nya dalam kondisi lelah. Kondisi di apartemennya sepi sekali. Seung Hee jalan ke arah lift. Di belakangnya tampak bayangan seorang pria jalan ke arah yang sama.
Seung Hee masuk lift. Ia menekan tombol lantai 3. Saat pintu lift mulai tertutup, tiba-tiba sebuah tangan menahan pintu itu. Seung Hee terperanjat.
Pria itu mengenakan jaket panjang dan lumayan tampan. Seung Hee mulai curiga karena pria itu tidak menekan lantai tujuannya. Seung Hee tiba-tiba teringat berita kriminal tentang seorang wanita yang diserang di dalam lift.
Seung Hee menjadi panik dan mulai berimajinasi yang bukan-bukan. Pria itu tiba-tiba mencium pipi Seung Hee. Tapi tidak berhenti di situ, pria itu mulai membuka jasnya dan berusaha melakukan yang tidak-tidak. Seung Hee melawan dan berkelahi dengan pria itu.
Yah tentu saja, itu hanya ada dalam pikiran Seung Hee. Seung Hee mendelik ke arah pria itu. Pria itu tersenyum sopan.
Seung Hee bergegas keluar lift dan dengan panik berusaha membuka pintu apartemennya.
Pria itu jalan ke arahnya. Semakin dekat...dan semakin dekat.
Seung Hee ketakutan, ia langsung menyerang pria itu dengan tasnya. Sampai akhirnya orang itu berhasil menahan tangan Seung Hee. Tenanglah. Saya ingin bertemu dengan penulis Moon!
Seung Hee tertegun. Pria itu ingin bertemu Moon Sun Joo. hahaha..malu.
Seung Hee menempelkan plester di jari pria itu. Ia minta maaf dan merasa malu.
Pria itu tersenyum, tidak apa-apa. Seung Hee berkata kalau penulis Moon sedang keluar tapi pria itu bisa menunggunya disini.
Seung Hee jalan ke dapur dan menawarkan kopi pada pria itu. Seung Hee baru sadar kalau kopinya habis dan benar2 beruntung waktu tamunya menolak minum kopi haha. Pria itu juga terlihat rapi, ia langsung membereskan kotak P3K.
Sun Joo telp dan berkata kalau nanti akan ada seorang pengacara yang datang. Seung Hee berkata orang itu sudah datang. Sun Joo bingung, bagaimana ini. Aku tidak bisa pulang karena harus bertemu orang juga. Ia baru tiba di rumah sekitar 2 jam lagi.
Seung Hee tanya apa dia minta pria itu pergi saja. Sun Joo melarangnya, pengacara itu sangat penting. Sun Joo minta Seung Hee mentraktir pengacara itu makan malam, ambil kartu kredit di laciku dan traktir dia makan malam yang enak dan mahal. Seung Hee langsung semangat, yang enak dan mahal?
Seung Hee pergi "kencan" dengan pengacara itu, tapi justru Seung Hee yang makan lebih lahap. Pengacara itu bernama Hwang Wan Ha. Dia tanya apa Seung Hee juga seorang penulis dan ingin tahu apa yang ditulis Seung Hee.
Seung Hee merasa Pengacara itu tidak akan tahu. Pengacara Hwang berkata ia tahu banyak tentang drama TV.
Seung Hee akhirnya menyebutkan satu per satu drama yang ia tulis. Seung Hee kelihatan tidak percaya diri.
Pengacara Hwang bingung juga, wah judul-judulnya provokatif sekali. (Kasihan juga, apa ini jenis drama yang akan aku skip begitu saja tanpa melihat satu episode pun? tapi ini bukan salah penonton kan? kita bebas memilih dong haha)
Seung Hee mengaku, ia memang menulis tema perceraian dan hal-hal seperti itu. Anda mungkin belum pernah melihatnya, Cinta dan...
Pengacara Hwang tertawa, ah ibu saya melihat itu. Tapi yang dimaksud Seung Hee bukan drama yang dilihat ibu Wan Ha. Seung Hee berkata isinya mirip dengan yang terkenal itu.
Wan Ha komen, itu program yang sangat populer, pasti akan banyak imitasinya. (Jleb, kata-katanya sangat mengena.)
Seung Hee meringis, ada banyak istilah yang bisa dipakai selain imitasi. Seperti dijadikan patokan atau referensi.
Wan Ha minta maaf, ia sama sekali tidak bermaksud menyinggung Seung Hee.
Seung Hee : Tidak apa-apa, semua orang sering salah paham seperti itu.
Keduanya jalan kembali ke apartemen Seung Hee. Seung Hee tanya bagaimana Wan Ha bisa kenal Penulis Moon.
Wan Ha : Dia ingin mendapatkan referensi soal hukum. Dia mengajukan permohonan ke firma tempat saya bekerja dan saya mengajukan diri. Saya mengagumi karya Penulis Moon.
Tiba-tiba Wan Ha berhenti dan ingin menanyakan sesuatu. Wan Ha mendekat, bukankah kita pernah bertemu sebelumnya?
Seung Hee menatap Wan Ha dan berpikir, ini kalimat yang kuno untuk seseorang dengan wajah seperti ini. Tapi Seung Hee tidak marah. Ia berpikir lagi, kalau ini artinya ia tertarik padaku, aku akan memaafkan dia.
Situasinya sedikit romantis, tapi terganggu dengan kehadiran Moon Sun Joo. Maaf, saya benar-benar terlambat!
Sun Joo mendekat, maaf..anda pasti bosan menunggu. (Apa maksudnya ini grrr)
Untungnya Wan Ha menyangkalnya, tidak. Saya mendapat makan malam yang enak dan menyenangkan. Seung Hee tersenyum tipis. Sementara wajah Sun Joo kelihatan sedikit kecewa. (Karena Seung Hee tidak merusak suasana? dasar)
Sun Joo mengajak Wan Ha ke coffee shop dekat apartemen mereka, bagaimana kalau kita kesana dan bicara? Ia jelas2 melihat Seung Hee dan Wan Ha sudah membawa kopi, tapi mengacuhkannya. Wan Ha setuju dan jalan pergi. Sun Jo sekilas berkata terima kasih ke Seung Hee lalu pergi.
Wan Ha menengok ke belakang, Maaf, Penulis Im! Sampai ketemu lagi! Wan Ha tersenyum lebar.
Seung Hee tersenyum kecil. Ia sedikit terhibur.
Boss Seung Hee menghabiskan waktunya di pusat permainan pachinko. Seung Hee menghabiskan waktunya menonton drama. Seung Hee mendapat telp dari asisten penulis dari kantor, pihak TV menolak ide tim B, jadi Seung Hee harus segera menyiapkan skenario untuk episode berikutnya dalam tiga hari. PD Lee benar2 membutuhkan skenario Seung Hee.
Seung Hee kesal sekali, apa dia pikir aku ini mesin?
Seung Hee benar-benar pusing. Apalagi di meja ada amplop yang berisi uang sewa rumah. Sun Joo sudah membayar bagiannya dan minta Seung Hee membayar sisanya. Ini gawat. Seung Hee benar-benar membutuhkan ide!
Seung Hee punya ide. Ia segera telp ajumma teman barunya itu untuk mendapatkan cerita baru. Ia sengaja bangun pagi dan ikut jogging dengan ajumma itu. (Btw, penampilan ajumma ini khas ajumma Korea haha, dengan visor-nya dll)
Seung Hee tanya apa ada cerita baru di lingkungan mereka. Ajumma itu belum mendapat cerita apapun, lalu tiba2 ia terhenti, astaga..apa kau sudah mendengar ini? Ada ibu mertua yang berusaha memakan liver menantu perempuannya (serem amat). Seung Hee terkejut dan ajumma itu ketawa, bukan makan hati yang sesungguhnya, ayo kita ke sana dan bicara. Ini jackpot!
Ajumma itu cerita, ada seorang ibu mertua yang membutuhkan cangkok liver dan ternyata setelah melakukan tes, liver menantunya cocok untuknya. Seung Hee merasa itu kisah yang menyentuh. Tapi ajumma itu menyambung, bukan seperti itu. Ibu mertua itu sengaja meminta setiap calon menantunya untuk cek kesehatan dulu sebelum menikah dengan putranya. Putranya mendapat istri dari perjodohan. Setiap calon istrinya akan diminta cek kesehatan, kalau ibu mertua melihat bahwa livernya tidak cocok dengannya, ia minta putranya putus dengan gadis itu. Sampai ia menemukan seorang gadis yang memiliki liver cocok dengan livernya. Baru ia mengijinkan putranya menikahi gadis itu.
Yang paling parah, sekarang suaminya juga memaksa istrinya untuk memberikan livernya pada ibunya. Ajumma itu kesal, ibu mertua kan orang tua juga, bagaimana ia bisa melakukan itu? Jadi mereka bercerai. Wanita itu beruntung karena tidak memiliki anak.
Seung Hee memeluk ajumma itu, onnie terima kasih banyak. Ajumma itu jadi heran dan kasihan pada Seung Hee, kau pasti juga mendapat banyak kesulitan dengan keluarga mertuamu. Seung Hee ingin mentraktir ajumma itu untuk balas budi.
Seung Hee membeli banyak sekali makanan sampai ajumma itu bisa membawa pulang beberapa. Seung Hee tanya kelanjutan ceritanya, tapi ajumma itu juga tidak tahu dengan keluarga itu, wanita itu akan ke kolam nanti, kau bisa keluar untuk menemuinya.
Ajumma itu minta Seung Hee membawa anaknya juga, Jadi mereka bisa main dan kita bisa ngobrol, aku juga akan cerita soal ibu mertua gumiho-ku. Bagaimana? Katanya anakmu berusia 7 tahun? Sama dengan anakku, mereka bisa main bersama. Anak-anak tumbuh besar sambil bermain.
Seung Hee tidak punya pilihan lain. Ia hanya bisa memutar otaknya. Astaga..kenapa ceritanya tidak dilanjutkan sendiri, tinggal dikembangkan dan dipelintir kesana-sini wkk.
Seung Hee harus meminjam keponakannya pada kakaknya untuk dijadikan anaknya dan keponakannya harus berdandan manis, seperti anak usia 7 th. Padahal anak itu sepertinya sudah 9 tahunan haha.. kasihan anak itu.
Seung Hee sepertinya mencari nama seseorang yang lulus ujian bar tahap kedua pada koran pagi sebelum teman2nya meletakkan makanan di atas koran itu.
Seung Hee juga terpaksa membayar makan siang untuk teman sekantornya karena kartu kredit kantor sudah melebihi limitnya. Apa gara-gara CEO Kim suka main judi ya? parah.
Asisten minta maaf, ia akan memastikan CEO Kim mengembalikan uang Seung Hee. Seung Hee hanya minta gadis itu memastikan agar Boss membayar kartu kredit mereka tepat waktu. Memang berapa limitnya sampai langsung habis hanya karena beberapa mangkuk mie?
PD Lee menambahkan, Boss tadi telp, ia minta maaf karena tidak bisa membayar gaji kita tepat waktu. Asisten tidak percaya, lagi? Seung Hee hanya bisa kesal, kenapa kau baru mengatakan soal ini pada kami sekarang? PD Lee cuek dan jalan pergi.
Asisten tanya apa yang akan dilakukan dengan mobil bekas yang dibeli perusahaan, ia usul untuk membawanya ke rentenir lokal untuk mendapat pinjaman. Seung Hee tanya kemana sebenarnya Boss mereka. Asisten-nya hanya berkata, Boss sedang pergi ke Propinsi Gangwon.
Sebenarnya Boss Kim tidak ke Gangwon. Ia sudah menggadaikan mobil perusahaan untuk mendapat pinjaman, waktunya hanya seminggu. Kalau lebih dari itu, mobil perusahaan akan hangus. Uang itu ternyata digunakan untuk main judi. Keterlaluan Boss yang satu ini.
Kondisi kantor Seung Hee benar-benar mengenaskan (Kalau seperti ini aku memilih ngantor di pulau Alor haha, asal ada koneksi internet, kantor pos dan BCA). Mereka kehabisan kopi, bahkan kopi instan juga tidak ada, tidak ada air mineral, jadi mulai besok harus minum dari air di kamar mandi.
Asisten minta ijin pulang lebih awal. Seung Hee heran, kenapa?
Asisten : Saya bosan dengan jajangmyeon dan saya tidak banyak makan akhir2 ini.
Seung Hee mengijinkannya. Asisten itu bersiap pulang dan tanya satu hal, Penulis Im? Bagaimana kalau perusahaan ini bangkrut?
Seung Hee heran, kenapa harus bangkrut? bukankah drama kita Cinta dan Kehancuran tayang setiap hari di TV dan jadi program reguler. Dan bukannya kita tidak memiliki pekerjaan.
Asisten tahu itu, tapi kenapa mereka tidak memiliki uang? Seung Hee berkata semua perusahaan kecil seperti ini, mereka benar-benar parah pada awalnya.
Asisten : Benarkah? Lalu kenapa anda tetap di perusahaan seperti ini?
Seung Hee tidak bisa menjawab. Asisten itu mengerti, ini jelas. Karena tidak ada perusahaan lain yang memanggil anda. (Kenyataan yang pahit) Lalu asisten itu sadar sudah salah bicara, ia memukul kepalanya sendiri. Seung Hee minta anak itu pulang saja kalau tidak ada lagi yang harus ia kerjakan.
Hari Sabtu tiba dan Seung Hee membawa keponakannya untuk main bersama anak ajumma itu. Jelas sekali kalau keponakan Seung Hee tersiksa, tapi demi satu-satunya adik ibunya, ia terpaksa ikut peran serta. Ajumma itu memuji ketampanan "anak" Seung Hee. Lalu menambahkan, oh dia pasti seperti ayahnya.
Seung Hee tanya kelanjutan cerita keluarga yang menginginkan cangkok hati menantunya. Ajumma itu melanjutkan, kali ini giliran keluarga menantunya, ayahnya juga membutuhkan cangkok ginjal dan ingin mendapatkan menantu laki-laki yang memiliki ginjal yang cocok dengannya. Capek deh..
Ajumma itu tampak kagum karena "anak" Seung Hee bisa membuka kotak susu sendiri. Ia memuji mertua Seung Hee yang sudah berhasil mendidik cucunya. Seung Hee sengaja menendang keponakannya perlahan agar tanpa sengaja menumpahkan susunya. Seung Hee langsung membersihkan baju keponakannya, coba lihat..dia masih kecil kok. Anak ini pasti dongkol sekali haha.
Belum cukup sampai situ, ajumma itu senang karena anaknya bisa main dengan "anak" Seung Hee, katanya dia datang setiap akhir pekan? Bagaimana kalau kita main setiap akhir pekan.
Seung Hee dan keponakannya berpandangan dengan ngeri. Seung Hee langsung mengarang alasan dengan cepat, tapi ibu mertuaku sangat menyayanginya, mungkin justru aku yang harus ke Daejeon mulai sekarang. Ajumma itu kelihatan kecewa, benarkah?
Seung Hee ingin segera berpisah dengan ajumma itu, tapi ajumma itu tidak mau pergi begitu saja, kau mengundangku jauh-jauh kesini dan tidak mengajakku masuk? Ayo ke rumahmu agar anak kita bisa main lagi. Seung Hee seperti akan pingsan.
Seung Hee berusaha membujuk teman barunya agar tidak mampir ke rumahnya hari ini, tapi ajumma itu mana peduli dan langsung masuk ke dalam lift.
Seung Hee keluar dari lift dengan lunglai. Tiba-tiba langkahnya terhenti, ada dua orang preman berdiri di depan pintu apartemen-nya. Im Seung Hee-ssi?
Seung Hee : Ya?
Dua orang itu tanya apa Seung Hee kenal Presiden Kim. Seung Hee membenarkan.
Ajumma itu langsung ketakutan melihat preman itu dan berkata akan mampir lain waktu, permisi. Ia buru-buru kabur dengan anaknya. Tapi tentu saja tidak membuang kesempatan itu untuk bergosip lagi. Kali ini menggosipkan Seung Hee.
Preman itu minta Seung Hee menelepon mereka kalau mendengar kabar dari Presiden Kim.
Seung Hee mendapat telp dari Asisten dari lokasi syuting drama Cinta dan Kehancuran. Gadis itu panik, Penulis Im kita dalam masalah. Semua staf meninggalkan lokasi syuting.
Seung Hee bingung, kenapa?
Asisten : Tim Kamera dan Lighting belum dibayar selama berbulan-bulan. Apa yang harus kita lakukan sekarang? Perusahaan kita pasti sudah bangkrut.
Seung Hee syok, Apa?!
Notes :
Unemployed Romance, ceritanya ringan dan realistis. Meskipun kita ketawa melihatnya, tapi ini adalah sisi pahit dari industri drama Korea. Memang ada kejadian seperti ini, staf dan kru yang tidak dibayar berbulan-bulan.
Kasus tragis seperti ini ternyata juga terjadi pada drama Faith, meskipun tidak persis seperti ini, tapi Sutradara Faith (yang rambut putih itu) memutuskan bunuh diri karena kesulitan keuangan. Kehidupan penulis skenario drama sepertinya lebih enak di Indonesia.
Sayang Nam Gong Min hanya muncul sekilas tapi sepertinya mereka sudah saling kenal. Atau mantan pacar? menarik.
Unemployed Romance episode 1
On Wednesday, October 9, 2013 Labels: Unemployed Romance
No comments:
Post a Comment