Go Dok Mi pingsan karena stres bertemu kembali dengan mantan teman SMA-nya Cha Do Hwi, salah satu orang yang sering menyerangnya waktu sekolah dulu.
Enrique membawa Dok Mi ke apartemennya. Dok Mi sadar dan mengenali apartemen itu. Itu apartemen pria yang disukainya.
Enrique minta Dok Mi menunggu sebentar. Kakaknya dokter dan ia ingin kakaknya memeriksa Dok Mi.
Dok Mi panik dan berkata akan pulang saja. Enrique mencegahnya, ia ingin minta tolong pada Dok Mi. Ada hal yang sangat sulit yang harus kulakukan. Tolong bantu aku. Tetaplah disini.
Pintu terbuka dan masuklah Han Tae Jun. Dok Mi tertegun melihat pria kecengannya jalan ke arahnya.
Enrique melihat ekspresi Dok Mi dan nyengir.
Tae Jun heran melihat Dok Mi. Enrique menunjuk Dok Mi, ajumma ini tinggal di seberang. Ini kakakku, Han Tae Jun. Ajumma dan aku berteman.
Tae Jun menegur Enrique karena memanggil Dok Mi ajumma wkk.
Tae Jun menyapa Dok Mi, apa kabar. Aku Han Tae Jun.
Dok Mi susah payah membalas sapaan Tae Jun, ia justru berkata ingin pergi.
Enrique mencegahnya, ajumma, kalau ada orang yang menyapa dan mengenalkan diri, kau juga harus membalasnya.
Dok Mi berusaha keras mengatakan namanya : Saya Go Dok...Go Dok...Go Dok Mi!
Tae Jun : Go Dok Mi.
Enrique berkata kalau Dok Mi akan ikut makan malam. Dok Mi terkejut. Tae Jun setuju, ia berkata ke Dok Mi kalau pasta Enrique sangat enak.
Enrique sadar kalau ia belum mengenalkan diri, oya, namaku Enrique Geum. Enrique Geum.
Dok Mi diam saja.
Enrique jadi protes, kenapa kau tidak bereaksi? biasanya kalau orang mendengar namaku mereka selalu komen, itu nama asing ya? Apa kau imigrasi? kenapa kau diam saja?
Dok Mi berkata ia tidak datang untuk makan malam. Enrique berkata Dok Mi pingsan tadi.
Dr. Tae Jun langsung memeriksa Dok Mi. Dok Mi tampak kikuk dan gelisah berada begitu dekat dengan pria idamannya.
Dok Mi : Tidak, tidak perlu, saya tidak apa-apa.
Enrique duduk di bawah sofa dekat kaki Dok Mi, manis banget :)
Enrique berkata Dok Mi itu temannya, jadi ia minta kakaknya memeriksa Dok Mi dengan seksama. Apalagi tadi Dok Mi pingsan.
Tae Jun tanya apa Dok Mi sering pingsan. Terdengar bunyi bel. Enrique berdiri dan berkata itu Seo Young.
Tae Jun diam saja. Enrique jalan membukakan pintu.
Seo Young masuk dan tampak semangat. Ia membawa bunga dan menyerahkan jaketnya pada Enrique, mana kak Tae Jun? ia belum pulang?
Seo Young langsung tertegun waktu melihat ternyata Tae Jun sedang duduk di sofa, dengan seorang wanita. Apalagi Tae Jun minta wanita itu mengeluarkan lidahnya dll.
Seo Young marah, ia langsung meletakkan bunga dan mendekati Tae Jun dan Dok Mi. Sebagai tuan rumah yang baik, kenapa kau tidak menyambut tamu?
Tae Jun tampak geli, tamu apa? Kau kan teman Kkae Geum.
Seo Yeong kelihatan tidak suka dengan Dok Mi, aku adalah teman Kkae Geum (Enrique), lalu apa kau teman Tae Jun?
Enrique menjelaskan, Dok Mi adalah temanku dan Tae Jun juga pertama kali bertemu dengan Dok Mi. Tae Jun memeriksanya karena Dok Mi pingsan tadi.
Seo Young terkejut. Ia merasa bersalah. Lalu segera membungkuk, maafkan aku. Aku memang...
Enrique berbisik : Tabiatnya memang jelek.
Dok Mi : Ah..tidak apa-apa. Sebenarnya aku juga ingin pergi.
Dok Mi berdiri tapi kali ini Seo Young yang menahannya, kau harus tetap disini untuk makan malam. Kalau kau pergi, mereka pasti akan memarahiku. Meskipun pertemuan pertama kita tidak menyenangkan, aku ini sebenarnya orang yang baik.
Dok Mi tetap ingin pergi, ia tidak nyaman berada di tengah mereka.
Enrique menahan lengannya, suara Enrique berbeda dari biasanya yang selalu terdengar ceria, jangan pergi, ajumma.
Enrique menarik Dok Mi, aku mohon..tolong aku. Dok Mi heran melihat Enrique, ia tidak bisa menolaknya.
[Cinta pertama menyakitkan, cinta bertepuk sebelah tangan menghancurkan hati.]
Bicara soal cinta bertepuk sebelah tangan, ada satu lagi yang mengalaminya...Oh Jin Rak berdiri gelisah di tengah jalan. Ia tidak bisa menghilangkan apa yang ia lihat tadi.
Jin Rak melihat Dok Mi menahan tangan Enrique dan tiba2 jatuh bersandar ke pelukan Enrique. Dan sampai sekarang, Dok Mi belum pulang.
Jin Rak tidak melihat Cha Do Hwi masih mengintipnya. Do Hwi berusaha mematahkan high-heelsnya untuk menarik perhatian Jin Rak.
Dong Hoon dan Ryu Watanabe mendekatinya, mereka heran melihat Jin Rak. Dong Hoon mengajaknya makan sup+nasi.
Ryu heran dan tidak mengerti kata2 Dong Hoon, Hoon bicara dengan bahasa slang. Jin Rak memukul kepala Dong Hoon. Dong Hoon akhirnya menjelaskan pada Ryu, maksudku ayo kita makan nasi sup.
Do Hwi mendekati mereka dan berusaha menarik perhatian Jin Rak. Ia ingin pinjam ponsel Jin Rak karena ia kehilangan ponselnya. Jin Rak tidak merespon.
Dong Hoon yang langsung merespon dan meminjamkan telpnya.
Do Hwi pura2 telp dan berkata ponselnya mati. Dong Hoon tampak kasihan pada Do Hwi, kau sepertinya sedang sial. Kehilangan ponsel dan hak sepatumu rusak.
Do Hwi ingin memberikan kesan baik dan berkata ini sebenarnya keberuntungan untuknya, sepatunya rusak tapi ia berhasil menyelamatkan kucing.
Dong Hoon kagum, Do Hwi bukan hanya cantik luarnya, hatinya juga cantik. (Aku tidak sabar menunggu Seo Young menghabisi Do Hwi haha..kalau lihat karakter Seo Young, ia pasti bisa membuat Do Hwi kapok wkk)
Do Hwi bahkan pura-pura kehilangan keseimbangan dan berkali-kali menjatuhkan diri ke pelukan Jin Rak.
Dok Mi dan Enrique masak pasta di dapur. Dok Mi mencuri lihat ke arah Tae Jun. Tae Jun mengambil vas bunga untuk bunga dari Seo Young.
Seo Young bicara terus, ia membeli bunga ini di toko bunga dekat RS Tae Jun. Eonni disana mengenalmu oppa, ia tanya macam-macam tentang dirimu. Jadi aku mengatakan padanya kalau aku adalah pacarmu.
Dok Mi tertegun, tangannya berhenti mengaduk pasta.
Seo Young masih bicara, tapi Tae Jun tidak melihat ke arah Seo Young.
Enrique juga melihat ke arah keduanya. Dok Mi melihat ke arah Enrique dan menyadari apa yang terjadi. Enrique melihat ke arah Dok Mi, keduanya berpandangan. Lalu menguasai diri dan Enrique minta Dok Mi segera menyelesaikan masakannya.
Jin Rak dkk mengantar Do Hwi ke toko tukang sepatu. Do Hwi berterima kasih dengan sopan. Jin Rak tidak terlalu peduli, ia berbalik dan jalan duluan.
Dong Hoon dan Ryu menyusulnya. Do Hwi minta sepatunya tidak perlu benar2 diperbaiki, ia juga berniat membuangnya.
Kembali ke apartemen Tae Jun. Ke-empat orang dengan perasaan rumit itu makan malam bersama.
Seo Young tampak resah. Enrique tanya apa pastanya tidak enak? Seo Young tersenyum dan berkata enak sekali. Spaghetti Kkae Geum benar2 yang terbaik, jangan pulang ke Spanyol dan buka restoran pasta saja disini. Jika kau ke Spanyol, oppa tidak akan menemuiku lagi.
Enrique tanya ke Dok Mi, bagaimana rasanya, enak tidak?
Dok Mi jadi batuk2 dan minum anggurnya. Dok Mi mengangguk, dan mengiyakan.
Seo Young protes, kenapa memanggil Eonni ini ajumma, padahal dia masih muda. (dalam hati Seo Young menambahkan, dan juga cantik. Tapi ia tidak mengatakan itu.)
Seo Young tanya bagaimana keduanya bertemu. Bagaimana kau bertemu Kkae Geum?
Enrique : Kami hanya bertemu beberapa kali, dan mungkin mewakili 3 tipe drama. Triler, nakal, kedokteran. Kali ini aku justru berpikir akan jadi jenis melodrama.
Dok Mi tersedak mendengar perkataan Enrique. Tae Jun segera memberikan air pada Dok Mi. Dok Mi menerima gelas itu dan tersenyum. Enrique jadi sadar kalau Dok Mi sebenarnya menyukai Tae Jun.
Seo Young komen karena Dok Mi terlalu pendiam, eonni, kau merasa tidak nyaman atau ini memang karaktermu? Jika ini karaktermu, kau adalah tipe orang yang membuatku tidak enak.
Tae Jun tidak suka dan meletakkan garpu dengan suara keras. Lalu menegur Seo Young, sejak kau datang sampai sekarang kenapa nada bicaramu seperti itu. Setahun ini, apa yang kau lakukan dan dimana kau berada.
Enrique : Kalau kau ingin tahu kau bisa menemuinya, bagaimana kau bisa bersikap pura2 tidak tahu padahal kau tahu ia datang ke Seoul karena dirimu.
Tae Jun diam saja.
Seo Young menoleh ke Dok Mi dan minta maaf. Makan malam ini benar-benar menegangkan.
Jin Rak jalan bersama Dong Hoon. Dong Hoon tahu kalau Do Hwi sengaja melakukan semua itu untuk menarik perhatian Jin Rak. Jin Rak tidak menanggapi, ia heran dimana Watanabe.
Dong Hoon menunjuk ke satu arah, itu disana!
Watanabe melambai dan menunjuk ke arah restoran, ini tempat kerjaku.
Jin Rak dan Dong Hoon mendekat, kau diterima kerja disini? Watanabe mengangguk dan mengajak dua temannya masuk ke resto bibigo (iklan ..iklan)
Dong Hoon membicarakan Do Hwi, semua barang2nya, dari tas, mantel, baju, bahkan antingnya, semuanya model terbaru. Jin Rak menyindir, Dong Hoon benar-benar ahli dalam soal menebak.
Dong Hoon belum selesai, ia masih mengatakan pendapatnya, seorang wanita yang hanya memikirkan barang2 baru kenapa ia mengenakan sepatu yang sudah tidak tren lagi? Dong Hoon yakin, wanita itu sengaja melakukan itu untuk mendekati Jin Rak.
Dong Hoon tidak terima, kenapa dia melakukan itu? Padahal aku ada di dekatmu? wanita cantik itu?
Jin Rak komen, selera Dong Hoon soal wanita memang payah.
Dong Hoon : si no. 402 pergi sambil bergandeng tangan dengan Enrique. Apa sebenarnya hubungan mereka. Apa mereka saling mengintip dengan teropong lalu saling bertatapan dan jatuh hati?
Jin Rak marah : Ya! apa kau cuma bisa memikirkan hal seperti itu?
Jin Rak mengancam Dong Hoon, aku bisa mengusirmu nanti. Lakukan saja tugasmu dengan baik, mengerti?
Dong Hoon tidak mengerti, kenapa Jin Rak tiba2 marah.
Watanabe datang membawa makan malam mereka, ayo kita makan. Ketiganya langsung jalan mencari tempat duduk.
Makan malam di apartemen Tae Jun sudah selesai. Semua bekerja sama untuk beres-beres. Enrique mengeringkan peralatan makan. Dok Mi membawa piring ke dapur.
Tae Jun tanya kapan Enrique pulang. Enrique berkata sekitar 2 atau 3 bulan lagi, tergantung situasi.
Tae Jun ke Seo Young : Kalau Kkae Geum pulang, kau juga pulang saja.
Seo Young meledak, ia menangis dan marah, berhenti menjodohkan aku dengan Kkae Geum, kami cuma teman. Tidak ada hubungan apapun diantara kami! Enrique berhenti mengelap.
Seo Young menatap Tae Jun lekat2 : Apa aku harus pergi? Apa aku harus menghilang dari pandanganmu?
Suasana jadi hening. Dok Mi tertegun dan tanpa sengaja menjatuhkan piringnya.
Dok Mi berlutut dan perlahan memunguti pecahan piring itu, seperti memunguti hatinya yang pecah berkeping-keping.
Enrique : Ajumma, jangan menyentuhnya nanti kau bisa luka.
Dok Mi tetap memunguti pecahan piring. Enrique tidak tahan dan teriak, jangan menyentuhnya!
Dok Mi ingat saat Enrique minta tolong, ia mengerti sekarang betapa sulitnya permintaan Enrique itu.
Seo Young menangis. Tae Jun hanya menghela nafas, ia merasa serba salah.
Enrique meletakkan lap dan menarik tangan Dok Mi, berdirilah, kau akan terluka. Ia minta Tae Jun mengurus pecahan piring itu. Kalian bicara saja.
Enrique ke Seo Young : Jangan menangis dan merengek terus, bicaralah. Pria benci tangisan.
Enrique mengambil mantel Dok Mi dan menarik tangannya, ayo. Keduanya pergi meninggalkan Tae Jun dan Seo Young.
Jin Rak, Dong Hoon, dan Watanabe makan bersama. Dong Hoon memperingatkan watanabe, jangan pakai sausnya, karena terlalu pedas. Jin tanya apa tujuan Watanabe ke Korea.
Watanabe ingin mempelajari masakan Korea. Dong Hoon komen, masakan Korea itu sulit. watanabe justru semangat, ia juga ingin mempelajari berbagai masakan di dunia.
Dong Hoon ingin pergi duluan, tapi ditahan Jin Rak, ia menghukum Dong Hoon untuk membayar makanannya.
Watanabe minta temannya bayar masing2 saja. Jin Rak berkata kalau Dong Hoon ini sebenarnya anak orang kaya yang melarikan diri. Watanabe mengerti, oh...
Dong Hoon berkata Jin Rak bohong. Lalu ia berkata akan membayarnya tapi jangan memarahinya kalau pulang terlambat. Watanabe tidak mengerti istilah yang dipakai Dong Hoon.
Dong Hoon minta Watanabe belajar saja, lalu ia berdiri dan pergi.
Enrique menarik Dok Mi di sepanjang jalan. Dok Mi melepaskan tangannya. Enrique minta maaf. Lalu ingin membantu Dok Mi mengenakan mantel. Dok Mi menolak dan mengambil mantelnya dari tangan Enrique, ia memilih mengenakan mantelnya sendiri.
Enrique minta maaf lagi dan tahu alasan Dok Mi mengintip, kau menyukai kakakku kan? Sejak kapan? Kenapa kakakku sama sekali tidak mengetahuinya?
Dok Mi menyangkal : Tidak, aku tidak menyukainya.
Enrique : Itu benar.
Dok Mi : Tidak.
Enrique : Benarkah?
Dok Mi : Benar.
Enrique : Baguslah, mereka berdua kelihatan serasi kan?
Dok Mi diam saja, dan menunduk. Enrique nyengir, coba lihat, kau memang menyukainya. Aku mengakhiri cinta bertepuk sebelah tanganmu.
Dok Mi berkata, tidak ada yang harus ia akhiri, tapi cinta bertepuk sebelah tanganmu yang berakhir, Kkae geum-ssi.
Enrique sedikit terkejut, lalu berkata bukan. Cinta pertamaku yang berakhir. Cinta pertamaku selama 10 tahun lebih berakhir. Brr..dingin. Mereka berdua pasti bicara banyak dan aku tidak bisa masuk ke dalam mengganggu mereka. Enrique jalan sambil menggigil kedinginan.
Dok Mi jalan mengikuti Enrique.
Jin Rak jalan pulang dan melihat keduanya. Ia menyembunyikan diri dan mengintip mereka.
Enrique mengajak Dok Mi minum, ini waktu yang sempurna untuk minum. Dok Mi membuang muka. Enrique menghiburnya, cinta apapun itu pasti ada kenangan manisnya, kita bicarakan saja dan biarkan itu berlalu.
Dok Mi jalan pergi. Enrique terus bicara, kalau ia sudah merasa lega sekarang, merasa lebih ringan, bebas, segar kembali..
Dok Mi bicara dalam hati : Pembohong.
Enrique mengakuinya : Ya, aku tahu itu bohong. Aku tidak baik-baik saja.
Dok Mi terkejut dan berbalik ke arah Enrique, ia bicara dalam hati, kau juga bisa mendengar itu?
Tiba-tiba Enrique punya ide hebat, ia mengajak Dok Mi melakukan perjalanan perpisahan. Ia tidak punya banyak waktu senggang dan ia juga tidak mau terkurung dalam apartemen dengan perasaan tersiksa.
Dok Mi tidak bersemangat. Enrique minta ponsel Dok Mi lalu mencarinya sendiri. Dok Mi akhirnya memberikan ponselnya.
Enrique mengetik sesuatu dan minta Dok Mi datang ke tempat itu besok jam 9 pagi. Jangan menyiapkan apa-apa, aku yang akan membayarnya. Enrique mengembalikan ponsel Dok Mi.
Dok Mi menerima ponselnya dan berkata tidak bisa pergi. Enrique mengambil kembali ponsel Dok Mi dan menunjukkan tujuan wisatanya, desa diujung dunia. Bagaimana kalau aku pergi ke tempat terpencil ini sendirian, merasa sedih dan ingin mengakhirnya?
Dok Mi tertegun dan teringat beberapa tahun lalu..
Flashback, Dok Mi masih SMA dan berdiri di satu tempat tinggi.
Dok Mi berdiri di atap gedung sekolah. Kelihatan sedih dan putus asa. Seperti akan melompat. Dok Mi berdiri di tepi dinding atap sekolah. Ngeri..
Dok Mi ke Enrique : Bagaimana kau bisa mengatakan itu dengan ringannya?
Enrique : Aku tahu.
Lalu ia melompat dan membujuk seperti anak anjing, aku tahu..itu sebabnya ayo kita pergi bersama, kita pergi bersama, kita pergi bersama..! Aku akan meneleponmu besok jam 9 pagi, ok? Ini ambil ponselmu dan masuklah ke dalam. Aku pergi ya!
Enrique mendorong Dok Mi ke arah pintu apartemennya, lalu ia jalan pergi sambil melambai ke arah Dok Mi dengan ceria.
Jin Rak menyembunyikan diri di plastik2 sampah agar tidak terlihat Enrique haha.
Dok Mi masih berdiri beberapa saat lalu masuk ke dalam. Jin Rak lari mengikutinya.
Keduanya berdiri di depan lift. Tapi Dok Mi tidak menyadari kehadiran Jin Rak.
Sampai Dok Mi masuk lift. Jin Rak berdiri di depannya dan keduanya tetap diam. Dok Mi baru sadar saat ponselnya berdering.
Dok Mi terkejut saat melihat Jin Rak. Jin Rak minta maaf, seharusnya aku membuat kehadiranku lebih terlihat. Silahkan mengangkat telpmu.
Dok Mi mengangkat telpnya. Ternyata dari Do Hwi. Do Hwi ingin tahu berapa uang muka apartemen yang ditinggali Dok Mi.
Dok Mi : Aku tidak tinggal disitu, aku ada di lift sekarang jadi telpnya akan terputus.
Dok Mi sengaja mematikan ponselnya. Do Hwi masih bicara, tapi aku melihatmu masuk ke sana tadi..tapi telpnya sudah terputus. Do Hwi tidak percaya ini.
Ada tiga wanita di bangku belakang mobilnya, ketiganya cekikikan..kau ditolak oleh Dok Mi? mereka menertawakan Do Hwi
Pintu lift terbuka. Jin Rak menunggu Dok Mi. Dok Mi masih terpaku pada pikirannya sendiri. Ia tidak sadar. Pintu lift tertutup kembali. Jin Rak menahannya wow..dengan slow motion lagi haha
Jin Rak minta Dok Mi keluar dulu. Dok Mi berterima kasih. Lalu jalan keluar.
Jin Rak menyusulnya dan ingin bicara dengan Dok Mi, tapi Dok Mi sudah keburu masuk apartemennya. kasihan Jin Rak.
Watanabe sibuk kerja di bibigo. Dong Hoon mengantar seorang gadis yang mabuk pulang ke rumahnya.
Jin Rak mengamati ilustrasi yang dibuatnya. Tentang Dok Mi, ini mungkin membuatnya takut. Seseorang yang tidak pernah keluar dari rumahnya seumur hidupnya. Tiba-tiba dikelilingi orang seperti itu.
Jin Rak melihat ke arah ilustrasi Enrique dan kesal sendiri, ada apa sebenarnya dengan Enrique? Ia menggambar kumis dan jenggot pada Enrique, lalu nyengir sendiri.
Ajumma di lantai 4 membuat selebaran untuk membantu Watanabe mengumumkan kelas memasaknya. Penjaga apartemen heran kenapa repot2 melakukan ini dan menambahkan foto ajumma itu di selebaran. Tapi Ajumma itu berkata ia hanya ingin membantu saja. Ini juga lucu, ajumma itu suka dengan Watanabe, dan penjaga apartemen suka dengannya.
Dok Mi melihat Tae Jun dan Seo Young bicara. Lalu ingat perkataan Enrique tentang cinta pertamanya. Dok Mi merasa sedih untuk Enrique, ia melihat ke jalan dan ingin tahu kemana Enrique.
Enrique ada di warnet dan main game Zombie Soccer ciptaannya sendiri sambil menangis. Kasihan juga anak ini.
Dok Mi melihat Tae Jun dan Seo Young bicara, lalu melihat Enrique jalan ke arah apartemen Tae Jun. Dok Mi panik, tidak. Kau tidak boleh masuk sekarang.
Dok Mi melihat lagi, dan kali ini Tae Jun ingin mengantar Seo Young pulang. Tapi Seo Young justru memeluk Tae Jun.
Dok Mi membalikkan badan, tidak sanggup melihatnya karena hatinya ternyata sakit.
Enrique naik ke lantai 3. Ia keluar dari lift dan jalan ke arah apartemen Tae Jun.
Dok Mi tidak melihat Enrique, ia heran kemana dia?
Enrique tahu Seo Young dan Tae Jun masih di dalam, ia berdiri di lorong menunggu mereka pergi.
Enrique ingat percakapannya dengan Seo Young. Enrique sadar kalau ia harus berhenti, cinta bukan tempat duduk di pesawat. Hanya karena kau mendapat tiketnya pertama kali, tidak berarti aku bisa berkata itu tempat dudukku. Dan aku benci mendengar kata-kata, maafkan aku. Apa kau lupa?
Dok Mi melihat Tae Jun keluar mengantar Seo Young. Tidak lama kemudian, Enrique lari masuk dan duduk di sofa. Ia segera mengenakan selop pandanya dan menggigil.
Dok Mi : Dia pasti kedinginan.
Dok Mi menulis : Orang yang berpikir kalau kebahagiaan itu adalah sesuatu yang bisa mereka raih...aku ingin tahu seperti apa bahagianya mereka itu? Wanita itu ... selalu merasa gugup kalau ia merasa terlalu bahagia. Bagi wanita itu, kebahagiaan adalah seperti gelembung sabun yang biasa kita mainkan saat kanak-kanak.
Saat ia menyentuh gelembung yang memantulkan cahaya pelangi disekitarnya..gelembung itu pecah. Di depan kebahagiaan, wanita itu..menyerah bahkan sebelum mengulurkan tangannya.
Paginya, tukang susu mengantar susu untuk Dok Mi. Ternyata tukang susu itu tidak pernah menulis surat untuk Dok Mi karena ia berlalu begitu saja.
Beberapa menit kemudian, seseorang mendekat dan menempelkan pesan untuk Dok Mi : Semoga harimu penuh kebahagiaan.
Lalu ia melihat Dok Mi juga menempel surat di pintunya : Kepada Pengantar barang, terima kasih. Saya menyukai pesan-pesan anda.
[Aku pikir orang ini mungkin Jin Rak, tapi anehnya di tangan kanannya tidak ada cincin. Jin Rak mengenakan dua buah cincin di tangan kanan. Mungkin orang lain, atau mungkin Jin Rak melepas cincin sebelum beraksi. Jangan-jangan....Han Tae Jun?? Ok, tebakanku Han Tae Jun. Kalau salah ya udah haha]
Dok Mi bertemu Enrique. Enrique semangat sekali, kita harus pergi ke perjalanan perpisahan, kita harus pergi. Ayo..Ayo.
Dok Mi bicara dengan tegas : Kita tidak cukup dekat untuk pergi ke perjalanan perpisahan bersama. Dan kita jelas tidak cukup dekat sampai kau boleh terus memanggilku ajumma.
Dok Mi teriak, kita tidak ada hubungan apapun! Lalu ia membuka mata dan Enrique menghilang.
Ternyata itu mimpi. Dok Mi mengeluh, mimpi apa itu tadi?
Dok Mi menyalakan kompor untuk memasak air. Ia membuka pintu dan mengambil susu kotaknya. Dok Mi membaca pesan di kotak susu dan menempelnya di dinding, ada banyak sekali.
Dok Mi membuka tutup ceret dan memasukkan kotak susu di dalamnya. Ha! cara praktis menghangatkan susu. Tapi airnya tidak diminum kan ewww..(bayangkan, kotak susu itu nangkring berjam-jam di lantai, dan kotaknya masuk ceret isi air, kalau airnya juga diminum..? ewww)
Dok Mi terkejut saat mendapat sms dari Enrique. Jam 9 Desa Ujung Dunia. Tangan Dok Mi sampai hampir terbakar, ugh panas.
Dok Mi panik dan bingung mencari alasan, ia ingin sms tapi beberapa kali dihapus. Dok Mi bingung mau memberi alasan apa. Lalu ia mendengar bel di apartemen sebelah.
Jin Rak tidur di kursi. Ia dengar bunyi bel. Jin Rak membangunkan Dong Hoon yang tidur di tempat tidur. Ia menggusur Dong Hoon, coba lihat siapa yang datang.
Dong Hoon terpaksa bangun, ia mengeluh kenapa Jin Rak tidak membukanya sendiri.
Dong Hoon membuka pintu, ternyata petugas pindahan barang. Mereka disuruh pemilik apartemen untuk mengusir penyewa bernama Oh Jin Rak.
Jin Rak terkejut dan segera menarik Dong Hoon. Ia segera menutup dan mengunci semua pintu.
Ternyata Jin Rak lupa membayar sewa apartemen. Ia mengecek saldo rekeningnya dan ternyata tidak ada isinya. Ha!
Dong Hoon tampak tidak mengerti, Jin Rak tidak berdaya karena memang itu syaratnya saat ia masuk ke apartemen ini. Pemilik apartemen adalah orang yang nyentrik dan misterius, tidak minta deposit (biasa kalau mau sewa rumah di Korea pasti minta deposit), biaya sewanya murah. Tapi syaratnya, kalau lupa sehari saja membayar biaya sewa, maka penyewa akan langsung ditendang. Jin Rak mengerti.
Dong Hoon : Apa itu masuk akal? Kau menyewa tempat ini tanpa melihat pemilik dan tahu telpnya?
Jin Rak : Aku menyewanya karena murah. Dimana kau bisa mendapat tempat 350 ribu Won sebulan sekarang ini? (mahal juga ya)
Aku baru membayar 230 ribu Won, jadi kurang 120 ribu Won. Hei, apa kau punya uang?
Enrique siap-siap untuk berangkat main bersama Dok Mi. Tae Jun melihat ke arahnya dengan pandangan bersalah. Enrique mendapat sms dari Dok Mi, lalu ia minta kunci mobil Tae Jun. Enrique mengambilnya sendiri di saku Tae Jun. Lalu ia bergegas pergi.
Dok Mi mengirim sms, Nenekku sakit jadi aku harus pergi. Selamat jalan-jalan. Ia mendengar keributan diluar kamarnya.
Jin Rak dan Dong Hoon keluar dan berusaha bicara dengan petugas yang ingin mengeluarkan barang2 Jin Rak. Jin Rak merasa mereka masih punya waktu 2 jam sampai jam saat ia menandatangani kontrak. Watanabe juga ikut keluar kamar, Dong Hoon..ada apa?
Enrique menunggu lift dan bertemu penjaga apartemen. Keduanya naik lift bersama dengan tujuan lantai yang sama. Lantai 4.
Penjaga ingin membereskan masalah apartemen 401, sementara Enrique ingin pergi ke apartemen 402. Petugas tanya untuk apa ke apartemen 402?
Enrique : Untuk bertemu temanku.
Penjaga itu bingung? teman? nona di apartemen 402 itu adalah temanmu?
Enrique sampai mundur karena ludah penjaga itu kemana-mana haha...
Jin Rak dkk masih ribut dengan petugas yang mau memindahkan barang. Dong Hoon jadi malu, semua orang di gedung ini akan keluar dan melihat kita. Berapa kurangnya?
Jin Rak : 120 ribu Won.
Dong Hoon membuka sepatunya dan mengeluarkan simpanan uangnya wkk, 50 ribu Won. Jin Rak bengong, coba lihat, aku tahu kau punya uang.
Dok Mi mendengar dari balik pintu, apa mereka akan benar-benar diusir?
Watanabe ikut membantu 50 ribu Won juga. Kurang 20 ribu Won.
Dok Mi menghitung uangnya, ia punya 20 ribu Won. Jin Rak membujuk petugas, cuma kurang 20 ribu Won. Tapi mereka tidak mau.
Penjaga apartemen datang bersama Enrique. Jin Rak melihatnya dan tanya kenapa kau kesini lagi?
Penjaga mengira Jin Rak bicara padanya, ia berkata disuruh pemilik apartemen membuka pintu. Aku harus menjalankan perintahnya. Ajumma tetangga mereka juga keluar, ia tanya ada apa ribut2.
Enrique mencoba jalan ke arah apartemen Dok Mi, tapi tidak bisa jalan karena gang itu penuh orang.
Jin Rak minta waktu lagi, ia hanya kurang 20 ribu dan masih ada 2 jam sesuai waktu kontrak.
Tiba-tiba pintu apartemen 402 terbuka dan Dok Mi mengulurkan 20 ribu Won. Dong Hoon langsung berkata, uang! Ia tanpa ragu mengambil uang Dok Mi dan berterima kasih.
Dong Hoon langsung lari untuk membayar biaya sewa. Jin Rak berjaga di sekitar apartemennya.
Dok Mi melihat Enrique dan langsung menutup pintunya lagi. Jin Rak dan Enrique bergegas pergi ke depan pintu Dok Mi.
Jin Rak mengetuk dan janji akan membayar uang Dok Mi kembali secepat mungkin.
Enrique mengetuk pintu, ajumma aku sudah disini. Ayo kita pergi, bergegaslah. Tidak ada waktu lagi, aku datang ajumma. Ayo cepat pergi.
Dok Mi menutup telinganya.
Jin Rak melihat ke arah Enrique dengan pandangan tidak senang.
Enrique nyengir lebar ke arah Jin Rak.
Do Hwi memutuskan pindah ke apartemen yang lebih bagus. Teman2nya mengetawakan Do Hwi, apa kau mau mendapatkan pinjaman lagi? Do Hwi kesal karena mereka meniru gayanya.
Teman2nya teriak, kami beli baju rancanganmu dari websitemu.
Dok Mi panik di dalam apartemennya. Ia mengambil jaketnya dan bingung, ada apa sebenarnya dengannya. Enrique terus mengetuk pintu dan memanggilnya.
Dok Mi : Nenek...aku pasti kena hukuman karena berbohong.
Jin Rak menunjukkan sms bahwa uang sewanya sudah dimasukkan.
Jin Rak juga melihat ke arah Enrique dan mengancam, ia bisa saja melaporkan orang yang suka mondar-mandir ke rumah orang lain pada polisi.
Penjaga apartemen juga dapat sms tentang deposit Jin Rak, ia mengajak petugas yang memindahkan barang untuk pergi. Ajumma itu juga kembali masuk.
Jin Rak minta Watanabe kembali ke apartemennya, minta uangmu ke Dong Hoon saja.
Enrique mengetuk pintu, ajumma, ayo pergi. Jin Rak merasa Enrique ini konyol.
Tapi ia benar2 tidak percaya saat pintu Dok Mi terbuka dan Dok Mi keluar. Enrique senang, kau keluar. Kenapa lama sekali?
Enrique memeriksa baju Dok Mi, coba lihat apa kau mengenakan baju yang cukup hangat. Ayo.
Enrique mendorong Dok Mi keluar dari apartemennya. Mereka melewati Jin Rak.
Jin Rak masih berdiri di tempatnya. Enrique bahkan berbalik dan berkata ke Jin Rak : Hyung, fighting! Bersemangatlah!
Enrique membawa Dok Mi pergi.
Enrique membuka pintu mobil Tae Jun dan memasukkan Dok Mi ke dalamnya.
Dok Mi bicara dalam hati, aku sudah berhati-hati. Tapi kenapa aku bisa terjebak dengan pria ini?
Dok Mi : Darimana orang brengsek ini muncul.
Dok Mi tidak sadar, ia mengeluarkan suara. Enrique mendengarnya, heh? apa katamu?
Dok Mi : Bukan apa-apa.
Enrique minta Dok Mi memasukkan alamat neneknya ke GPS. Dok Mi menolaknya, tidak perlu. Ia minta diantar ke terminal saja. Tapi Enrique benar2 tampak mencemaskan Nenek Dok Mi.
Dok Mi tersenyum lemas dan akhirnya memasukkan alamat neneknya ke GPS.
Jin Rak akhirnya tersadar apa yang barusan terjadi. Ia melemaskan leher dan langsung lari.
Jin Rak tidak mau menunggu lift, ia lari menuruni tangga begitu saja.
Jin Rak lari sekuat tenaga ke luar apartemen dan melihat mobil Enrique. Mobil itu bergerak. Jin Rak lari mengejarnya.
Mobil Enrique semakin jauh. Jin Rak berhenti lari dan teriak sekuat tenaga : Berhenti! Aku bilang Berhenti!
Enrique menekan rem dalam-dalam. Keduanya menoleh dan melihat ke arah Jin Rak.
Apakah mereka akan berhenti?
Notes :
Kita berdoa untuk Jakarta, agar banjir segera surut dan Ibukota bisa segera pulih. God Bless Indonesia.
FBND [1], [2]
No comments:
Post a Comment