Enrique mendengar teriakan Dok Mi. Ia segera keluar dari mobil dan lari ke kamar. Ajumma..ada apa?
Keduanya bertubrukan dan jatuh ke lantai. Lampu menyala dan ternyata Enrique jatuh ke atas badan Dok Mi, tanpa sengaja bibir mereka bersentuhan. Keduanya membuka mata dan syok.
Reaksi Enrique sangat lucu. Ia segera bangun dan duduk di sudut seperti anak kecil yang habis berbuat salah. Enrique berkata ini tidak sengaja ajumma.
Tapi Dok Mi juga tidak kalah aneh, ia membeku dan tetap di posisi semula. Enrique tampak cemas.
Enrique menoleh dan melambaikan tangan, apa kau baik-baik saja ajumma?
Dok Mi mendadak bangkit dan bergegas lari keluar. Enrique ketakutan, ia reflek menyilangkan tangan di dekat wajahnya.
Enrique membela diri : Itu seperti tabrakan mobil dan kau tidak bisa melihat karena saat itu gelap.
Dok Mi keluar. Ia mengenakan sepatu dan berdiri menenangkan diri.
Enrique melihat punggung Dok Mi dan berkata ia tidak melakukan kejahatan besar, lalu menghibur dirinya sendiri, jangan pengecut. Kau harus percaya diri. Enrique memukul dirinya sendiri agar bersemangat.
Dok Mi berdiri dan teringat masa lalunya di SMA. Ternyata Dok Mi dan Do Hwi sahabat baik waktu di SMA.
Keduanya ada di kelas. Dok Mi dan Do Hwi bicara sambil sembunyi di balik buku mereka. Do Hwi berkata, aku pasti akan putus dengan orang dimana aku mendapatkan ciuman pertamaku. Aku ingin mempertahankannya sebagai kenangan indah.
Dok Mi : Itu tidak masuk akal. Bagaimana kalau kau semakin menyukainya setelah ciuman pertama itu, apa kau tetap akan putus dengannya?
Do Hwi : Aku akan melakukannya dengan guru. Saat lulus nanti aku akan melakukannya dan putus dengannya. Bagaimana? Itu rencana yang hebat kan? bagaimana denganmu? apa kau punya rencana tentang ciuman pertamamu?
Dok Mi : Dengan orang dimana aku mendapatkan ciuman pertamaku, aku akan bersama dengannya selamanya.
Guru mendengar suara mereka dan menegur keduanya, siapa yang membuat keributan di belakang?
Do Hwi dan Dok Mi melihat ke arah guru dan ketawa. Mereka memang berteman baik saat itu.
Enrique duduk bersandar di pintu kamar, ia memegang ponsel Dok Mi. Dok Mi muncul. Enrique langsung melompat berdiri dan buru-buru menjelaskan, aku tidak melakukan apa-apa.
Enrique menyembunyikan ponsel Dok Mi di punggungnya.
Enrique : Tadi kudengar kau berteriak, jadi aku langsung lari datang, dalam situasi seperti itu, kurasa memang itu yang bisa dilakukan seorang pria. Aku yakin itu.
Enrique memajukan dagunya dengan gaya menantang, ia tidak bersalah.
Dok Mi tidak menunjukkan ekspresi, ia hanya mengajak Enrique pergi, ayo berangkat, kau sudah bisa menyetir sekarang, ya kan?
Dong Hoon dan Jin Rak masih beradu pendapat soal penghuni apartemen 402 dan perbedaan selera mereka soal wanita. Jin Rak membela Dok Mi, kenapa kau merasa kesal padanya? Dia seorang gadis yang tenang bagaikan udara. Apa salah Dok Mi ssi sampai kau merasa kesal?
Dong Hoon : Kak, wanita itu harus bersinar dan ceria.
Jin Rak : Apa wanita itu sebuah lampu? Jadi dia bisa bersinar? Jadi semua wanita yang kencan denganmu setiap malam, apa mereka bersinar terang jadi itu sebabnya mereka pergi setiap malam?
Dong Hoon tidak mengerti kenapa Jin Rak jadi sensitif, apa yang kau tahu soal mereka dan aku? Apa? Kenapa marah?
Mereka lumayan ribut sampai Watanabe keluar, ada apa? kenapa kalian berkelahi? Jangan berkelahi. Apa kau tidak punya uang untuk membayar makanan?
Jin Rak minta alkohol. Dong Hoon kaget dan buru-buru memberi kode pada Watanabe untuk tidak memberikan alkohol. Dong Hoon dan Watanabe berusaha menyeret Jin Rak keluar dari restoran itu. Jin Rak menghempaskan kedua temannya dan keluar. Dong Hoon bergegas mengejar Jin Rak.
Enrique dan Dok Mi masuk mobil. Tiba-tiba Enrique ingat sesuatu dan minta waktu untuk pergi sebentar.
Enrique bergegas lari ke istana pasir di tepi pantai.
Enrique sempat membaca catatan Dok Mi di ponsel. Terdengar suara Enrique membaca bersama suara Dok Mi, Sama seperti kulit dibutuhkan untuk melindungi darah dan daging di bawahnya...kebohongan dibutuhkan untuk melindungi kebenaran.
Daripada tetap jujur dan membuka semua lukanya ...memasang senyuman di wajahnya dan berbohong..terasa lebih aman bagi wanita itu.
Enrique menepuk-nepuk istana pasirnya dengan penuh rasa sayang, ia berkata ke istana itu, meskipun ombak yang datang sangat kuat..jangan jatuh dengan mudah dan bertahanlah selama mungkin, mengerti?
"Aku membuat ratusan alasan untuk bertemu denganmu secara kebetulan."
Dong Hoon membawa Jin Rak ke resto kecil, mereka makan daging panggang dan minum soju.
Jin Rak sudah setengah mabuk. Ia minta Dong Hoon tidak menganggap penghuni no 402 sebagai pria atau wanita. Aku menyukainya sebagai manusia.
Dong Hoon setuju untuk itu, karena Dok Mi memang orang yang baik dan pintar berhemat. Apa aku harus memanggilnya Hyung sunim? (kakak ipar, wkk). Jin Rak minum soju langsung dari botol, oh my gosh!
Jin Rak : Polos, sopan, terhormat, belahan jiwa.
Dong Hoon mengeluh karena Jin Rak mulai mencampur bahasa Korea dan Ing, itu tandanya ia sudah mabuk. Jin Rak tanya, apa kau tahu seperti apa pertemuan pertama kami?
Flashback, Jin Rak kena marah oleh seorang pria yang mengantarnya, kenapa kau tidak pindahan dengan truk saja, tapi menggunakan mobilku. Pria itu kesal dan minta Jin Rak segera mengeluarkan barang2nya.
Jin Rak segera mengambil barang2nya. Lalu ia tersandung tumpukan barang lain. Jin Rak bingung, apa ini? apa barang2ku sebanyak ini?
Jin Rak jongkok dan membuka sebuah kotak, ia ingin melihat isinya apa benar kotak itu miliknya.
Dok Mi datang, maaf, itu milik saya. Dok Mi menunjuk tanda Mr. Smile di setiap sudut kotak, ia memberi tanda smiley di setiap barang2nya agar tidak tercampur.
Jin Rak membuka kaca mata hitamnya dan terpesona pada Dok Mi. Wkk..
Dong Hoon heran, kalau memang sudah bertemu 3 tahun lalu, Jin Rak seharusnya sudah mendapatkan nomor telp Dok Mi dan pendekatan kepadanya. Kupikir kalian berdua tidak kenal satu sama lain.
Jin Rak marah lagi, bagaimana aku bisa mendapatkan nomor telpnya. Bagaimana kau bisa memperlakukan Dok Mi-ssi ku serendah itu, wanita seperti ini harus kau perlakukan dengan sopan dan kau lindungi. Do you know what I'm saying?
Enrique menghentikan mobil di pinggir jalan, aku benar-benar mengantuk. Ia menunjukkan video pada Dok Mi, itu tentang seekor gajah yang bisa berbahasa Korea dan jadi berita di Spanyol.
Dok Mi heran bagaimana binatang bisa bicara bahasa manusia?
Enrique : Waktu gajah itu masih kecil, ia dipisahkan dari keluarganya dan dikirim ke kebun binatang di Korea. Gajah muda itu sangat kesepian, dan begitu kesepiannya sampai ia ingin berkomunikasi dengan seseorang. Jadi ia belajar bahasa pawangnya. Dan seperti keajaiban, kau juga harus belajar ajumma, untuk berkomunikasi dengan seseorang. Dan tidak mengatakan kata2 seperti, kalau kita tiba di Seoul nanti, tolong pura2 tidak mengenalku,
Tapi katakan ini : Apa menyetir itu sulit? Tolong nyalakan musiknya. Pasti menyenangkan kalau kau mengatakan hal-hal seperti itu. Jika seekor gajah bisa belajar bahasa manusia, bukankah komunikasi jauh lebih mudah?
Dok Mi menangis. Enrique terkejut, apa kau menangis ajumma?
Dok Mi memalingkan wajah.
Enrique : Coba lihat aku, kau menangis ya? Apa kau merasa tersentuh dengan cerita gajah ini?
Dok Mi menyangkal, aku tidak menangis.
Enrique menghiburnya, jangan menangis. Ada berita bagus, akhir2 ini gajah itu tidak bicara bahasa Korea lagi, itu karena ia sudah mendapat pacar gajah betina. Jadi sekarang ia bicara bahasa gajah. Sekarang ia tidak kesepian lagi.
Aku sudah tidak ngantuk sekarang, ayo kita pulang. Enrique mengemudi lagi.
Jin Rak benar2 mabuk. Ia menyusun kardus-kardus bekas di tempat sampah dekat apartemen mereka.
Dong Hoon pusing melihat Jin Rak. Jin Rak bicara sendiri, Dok Mi-ssi kita melakukan ini sepanjang malam.
Dong Hoon mencoba mengorek lagi, kenapa Jin Rak ganti nama. Apa masalah keluarga atau masalah Jin Rak sendiri yang sangat rumit? Apa kau menipu orang? Atau mencuri sesuatu?
Jin Rak tiba2 berdiri dan bicara dengan nada suara serius : Aku sudah bilang jangan bertanya soal itu!
Dong Hoon langsung tutup mulut. Jin Rak mengatur kardus dan tidur di atas tumpukan kardus, kepalanya dimasukkan dalam kardus.
Dong Hoon panik, Hyung! jangan tidur disini. Ayo bangun!
Jin Rak tidak peduli. Dong Hoon akhirnya menutupi tubuh Jin Rak dengan kardus.
Paginya, Jin Rak sudah tidur di tempat tidurnya sendiri. Dong Hoon menggusur Jin Rak dari tempat tidur, dan komplain kenapa Jin Rak selalu menyalakan alarm.
Jin Rak bangun dan mematikan alarm.
Tukang susu datang dan mengantar susu ke apartemen Dok Mi. Mobil Enrique dan Dok Mi juga tiba di depan apartemen mereka.
Jin Rak keluar dan menempel pesan pada kotak susu itu. wow ternyata Jin Rak ya..tapi kemarin kenapa tidak pakai cincin? benar2 menyesatkanku haha...
Jin Rak mengganti kertas pesannya dan menulis pesan baru.
Dok Mi keluar dari mobil. Enrique berkata, istana pasir yang ia bangun itu akan hancur karena ombak tanpa ada jejaknya dan menghilang. Maka cinta tidak berbalas dan cinta pertama kita akan menjadi lebih mudah untuk dihadapi karena aku sudah membuat sebuah permintaan.
Dok Mi minta maaf dan berterima kasih untuk hari ini. Enrique protes, apa Dok Mi tidak akan tanya, berapa lama ia akan di Korea? Apa kalau kau tidak tertarik maka kau tidak mau tanya?
Enrique berkata Seo Young juga seperti itu, ia tidak tertarik padaku yang tinggal di sebelahnya dan hanya ingin tahu soal kakakku yang tinggal di Korea. Tapi aku tetap ingin tahu tentang dirimu, Go Dok Mi-ssi, kenapa kau mengintip, kenapa kau bersembunyi, apa yang kau lakukan. Tapi bagimu, ajumma aku cuma orang yang lewat begitu saja, kita memang tidak saling mengenal.
Dok Mi berkata semoga Enrique senang saat di Korea. Dok Mi jalan masuk. Enrique menghentikannya dengan pertanyaan, apa kau benar2 berpikir seperti itu?
Enrique mengutip tulisan Dok Mi, kalau demi menutup kebenaran, maka Dok mi lebih memilih berbohong.
Dok Mi terkejut dan tampak marah, bagaimana Enrique bisa membaca tulisan pribadi orang lain. Apa itu tidak keterlaluan?
Enrique membela diri, ia tidak sengaja dan itu bukan buku harian.
Dok Mi : Aku tidak akan pernah membaca tulisan pribadi orang.
Enrique : Aku tidak akan pura2 berkata tidak membacanya, tapi meskipun menyakitkan dan traumatis, kurasa kebenaran itu lebih baik.
Dok Mi marah, apa itu pernah terjadi padamu? Kebohongan yang jadi kenyataan, itu adalah kebohongan tapi menjadi kenyataan, lebih baik kau lupakan tulisan itu dan juga aku. Dok Mi jalan masuk.
Enrique berseru : Tidak ada keadaan yang membuat satu kebohongan menjadi kebenaran. Coba periksa hatimu dan lihat apa yang salah.
Dok Mi masuk ke gedung apartemennya dan membanting pintu karena kesal.
Jin Rak menulis, Meskipun kau jauh, aku tahu kalau itu kau. Ini Oh Jin Rak - No. 401.
Jin Rak duduk di lantai dekat apartemen Dok Mi, ia menoleh dan kaget saat melihat Dok Mi
Jin Rak langsung lari ke apartemennya, tapi ia melihat catatan di kotak susu itu.
Jin Rak menyinggung soal Dok Mi menginap di luar dan berkata kalau teman Dok Mi, Cha ..itu datang. Jin Rak mendekat dan dengan cepat mengambil catatan di kotak susu. Lalu memberikan susu itu pada Dok Mi. Dok Mi tampaknya masih belum menyadari kalau Jin Rak menulis pesan untuknya.
Jin Rak jalan kembali ke apartemennya, tapi ia tidak sadar kalau kertas pesannya menempel di pantatnya. Dok Mi melihat itu.
Dok Mi masuk ke dalam. Ia tertegun dan mengamati kotak susunya. Dok Mi melihat pesan2 yang ia kumpulkan di dinding. Ia sadar, jadi selama ini Oh Jin Rak yang menulisnya.
Dok Mi membuka pesan2 itu dengan cepat, seperti adegan film kartun, seorang pria di taman jatuh cinta pada seorang gadis dan ia memberikan bunga pada gadis itu. Itu adalah pernyataan cinta Jin Rak. It's so sweet..selama 3 th, ia menggambar adegan demi adegan hanya untuk menyatakan perasaannya pada Dok Mi, berarti sudah ada 1000 lebih kertas pesan.
Dok Mi baru menyadari ini dan tampak terharu.
Jin Rak kembali ke kamarnya dan teriak pada Dong Hoon, kenapa tidak mencegahnya minum alkohol. Dong Hoon susah payah menjelaskan kalau kemarin ia benar2 mencoba mencegah Jin Rak minum.
Dong Hoon : Sudahlah, jangan khawatir.
Jin Rak panik, ini sungguh memalukan, apa yang harus kulakukan?
Dong Hoon kaget, kenapa? Apa kau mengakui perasaanmu pada No. 402?
Jin Rak menahan nafas: Bagaimana kau tahu?
Dong Hoon cerita bagaimana Jin Rak ngoceh kalau Dok Mi harus diperlakukan dengan baik dan harus dilindungi dll. Dong Hoon melihat pesan di pantat Jin Rak, ia mengambilnya dan memberikan pesan itu pada Jin Rak.
Jin Rak membacanya dan syok, ia teriak Oh my God!!!!!
Enrique juga teriak keras....!!! Astaga anak ini.
Pada Seo Young yang berdiri dengan wajah kesal di depannya. Enrique menghentikan teriakannya dan tanya kenapa kau kesini sekarang? Seo Young marah2, kudengar kau menginap di luar.
Enrique : Aku tanya kenapa kau kesini?
Seo young ingin tahu kenapa Enrique sibuk sekali, apa sengaja menghindari kak Tae Jun? Kak Tae Jun merasa sulit menghadapimu, jadi ia terus memikirkan perasaanmu. Apa kau bisa berusaha untuk membuat Kak Tae Jun tidak mencemaskanmu? Sepertinya ia sengaja menjauhiku karena kau.
Enrique membuatkan kopi untuk Seo Young, sambil ngoceh mengikuti petunjuknya.
Keduanya duduk di sofa. Enrique berkata ia tidak ada masalah dengan kakaknya. Kalau kakak memikirkan perasaanku, berarti ia sangat menyukaimu. Dia pasti sangat menyukaimu.
Seo Young tampak senang dan minum kopinya. Seo Young berdiri, ia melihat apartemen Dok Mi dan komen betapa dekatnya apartemen di depan.
Enrique tersenyum : Benda yang kelihatan lebih dekat daripada aslinya.
Seo Young membenarkan, kau memang pintar.
Enrique bicara sendiri, tapi tidak sedekat seperti kelihatannya.
Do Hwi keluar dari mobil bersama teman2nya. Mereka membawa baju2 tapi Do Hwi tidak bawa apa-apa. Saat melihat Jin Rak dkk, Do Hwi segera mengambil barang dari tangan teman2nya.
Do Hwi menyeberang dan pura2 kesulitan membawa barang. Ia sengaja menjatuhkan beberapa barang di jalan.
Watanabe segera lari membantu Do Hwi. Jin Rak diam saja. Teman2 Do Hwi menyapa Watanabe dengan bahasa Jepang, hai, o genkidesu-ka? Do Hwi melotot pada teman2nya.
Dong Hoon juga lari menemui Do Hwi, selamat datang di lingkungan ini. Dong Hoon berkata ia ingin membantu tapi kakak tidak enak badan jadi..
Do Hwi langsung lari mendekati Jin Rak, ia mencemaskan Jin Rak. Do Hwi mengira Jin Rak flu dan menawarkan obat juga teh.
Jin Rak berkata ia hanya habis mabuk dan harus makan nasi dan sup. Jin Rak teriak pada Dong Hoon dan Ryu, ya! ayo kita makan! Aku lapar. Jin Rak langsung pergi.
Do Hwi mencoba menghalangi Dong Hoon dan Ryu, ia meminta mereka jadi model untuk shopping mallnya. Dong Hoon tertarik dan teriak ke Jin Rak untuk makan sendiri. Tapi Do Hwi minta Dong Hoon menyusul Jin Rak dan ia janji akan telp Dong Hoon lagi.
Dong Hoon lari ke arah Jin Rak dan berkata ia akan jadi model. Teman apartemen 402 itu adalah CEO Shopping mall. Dong Hoon berkhayal akan jadi model lalu masuk ke dalam dunia bintang Hallyu. Dong Hoon janji akan tetap menggambar untuk webtoon.
Jin Rak baru sadar sudah kasar pada Do Hwi, Do Hwi kan teman Dok Mi. Ia memarahi Dong hoon lagi, kau seharusnya berkata kalau mereka adalah teman. Dasar...bukannya kemarin juga Do Hwi sudah bilang kalau ia temannya Dok Mi haha...
Teman2 Do Hwi heran kenapa Do Hwi ingin mempekerjakan model pria, bukankah mereka menjual baju untuk wanita. Do Hwi akan menjual baju pria mulai sekarang.
Jin Rak menemui Do Hwi lagi dan bersikap sopan. Jin Rak mengucapkan selamat datang di lingkungan mereka .
Jin Rak berkata kalau Dok Mi pulang pagi2 sekali, itu artinya ia tidak menginap di luar.
Do Hwi heran, apa Jin Rak menemuinya hanya untuk mengatakan ini.
Jin Rak : Karena dia pulang pagi-pagi sekali, dia harus tidur jadi kalau mau kesana sore saja.
Jin Rak jalan pergi. wkkk kasihan Do Hwi.
Jin Rak bolak balik di sekitar apartemen Dok Mi, ingin tahu kondisi Dok Mi.
Dok Mi ada di dalam, ia membuka file Geu Yeoja/wanita itu. Lalu melanjutkan menulis.
Saat ia jalan ke dunia luar, wanita itu sering menjadi tidak kelihatan (Dok Mi ada di dalam lift, tapi tidak bisa keluar karena orang2 mendorong dan menginjak jarinya. Saat Dok Mi berdiri di antrian, ada orang lain yang menyerobotnya.)
Sepertinya orang-orang tidak bisa melihat wanita itu, jadi wanita itu bersembunyi di kamarnya. Di dalam kamar sempitnya, seperti sarang bagi burung yang terluka sayapnya, dia bisa bernafas dengan bebas disana. Wanita itu tidak pernah merindukan atau memimpikan tentang dunia luar.
Paling tidak sampai sekarang...
Paling tidak sampai sekarang...
Paling tidak sampai sekarang...
Paling tidak sampai sekarang...
Dok Mi terkejut karena bel apartemennya berbunyi. Enrique batuk-batuk diluar, ajumma..aku kena flu setelah pergi ke pantai. Aku berdarah.
Enrique mengenakan masker dan menawarkan obat flu untuk Dok Mi, apa kita perlu ke RS?
Enrique mengetuk dan menendang pintu apartemen Dok Mi. Dok Mi cemberut di dalam kamar.
Enrique akhirnya jalan pergi karena Dok Mi tidak juga buka pintu.Jin Rak yang membuka pintu dan ia tampak kesal.
Enrique kembali lagi. Kali ini ia menunjukkan jepit biru mencolok. Ajumma, jepit rambutmu tertinggal di mobilku. Bukankah ini punyamu ajumma?
Dok Mi tidak merasa kehilangan jepit rambut.
Enrique terus memanggil Dok Mi, ajumma..ia memukul dan menendang pintu Dok Mi. Enrique pergi. Jin Rak keluar dan marah lagi.
Untuk kesekian kalinya, Enrique muncul lagi, kali ini dengan alasan keuangan. Enrique ingin Dok Mi juga menanggung biaya perjalanan mereka. Terutama yang dipinjam Enrique dari orang2.
Enrique : Aku tidak bisa tidur karena hutang itu, ajumma..ayo bayar mereka kembali.
Dok Mi kirim sms dan minta nomor rekening Enrique. (Jin Rak yang naksir Dok Mi 3 th, belum dapat nomor ponselnya, ini anak yang baru kenal beberapa hari udah dapat hahaha)
Enrique menyanyi : Aku tidak punya rekening di Korea, bagaimana ini?
Dok Mi sms : Kalau begitu berikan nomor rek. Han Tae Jun. Dok Mi tersenyum sendiri.
Enrique sms : Aku akan segera kembali.
Enrique teriak, aku tidak mau. Aku mau mendapatkannya sendiri darimu. Enrique jalan pergi sambil tersenyum.
Jin Rak keluar dan sekarang tidak tahan lagi, ia ingin memukul Enrique, awas kau ya...
Jin Rak masuk dan mengambil jaketnya, ia menyusul Enrique. Jin Rak teriak memanggil Enrique. Hei! Jin Rak kelihatan marah dan jalan ke arah Enrique.
Enrique bingung melihat Jin Rak. Jin Rak menyadari kekonyolannya dan ia batuk2 sendiri, lalu menutupi rasa kikuk dan tanya, apa kau Enrique-ssi?
Enrique terkejut sekaligus senang sekali, kau mengenaliku? Enrique menari-nari dan mulai bicara dengan Jin Rak, kau yang tinggal di lantai 4 kan? waktu itu aku dituduh sebagai orang genit. Aku mengenakan topi panda. Ah aku ingat sekarang, kau yang hampir diusir keluar itu kan karena kekurangan uang. Kenapa kau pura2 tidak mengenaliku saat itu?
Enrique langsung menggandeng lengan Jin Rak.
Jin Rak serba salah menghadapi Enrique. Enrique bahkan langsung minta nomor ponsel Jin Rak. Jin Rak memberikan nomornya, ia bahkan memberikan nama aslinya, Oh Jae Won.
(Enrique ini punya bakat membuat orang lepas kendali haha...Jin Rak saja sampai memberikan nama aslinya yang tidak diketahui Dong Hoon).
Enrique tanya bagaimana Jin Rak mengenalnya, dari game atau animasi.
Jin Rak : Kadang aku main game.
Enrique melihat kaus Jin Rak, ada lambang Real Madrid, ia langsung menunjuknya : Madrid. Aku Barca (Barcelona) Ah siapa yang mengira aku bertemu musuh di sini?
Jin Rak : Barca? kalau begitu kau adalah musuhku.
Enrique mengangkat tangan dan merangkul Jin Rak, El Clasico..!! Hyung. Kenapa kau menunggu lama sekali dan baru menegurku. Ayo.
Enrique mengajak Jin Rak jalan-jalan. Ia mulai curhat, Hyung aku tidak kenal siapapun, apa kau tahu kalau aku sangat kesepian beberapa hari ini?
Jin Rak : Mungkin karena kau kesepian, kau mendatangi apartemen 402 beberapa kali setiap hari.
Enrique : Dia tidak mau membukakan pintu karena tidak mengenalku.
Jin Rak : Kau tidak dikenalnya dan dia tidak akan membuka pintu untukmu, jadi kenapa kau datang setiap hari?
Enrique mengutip ayat : Ketuklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (hihi..)
Jin Rak melepaskan diri dan berkata, sekarang situasinya lain, jangan mengetuk dan pintu akan terbuka. Ada juga yang seperti itu. Kalau orang yang tidak kau kenal mengetuk pintu, maka siapa yang akan membukanya?
Enrique berbisik, bukannya kami tidak benar2 saling mengenal. Kami berdua...
Jin Rak panas dan teriak, apa katamu ? Masalahnya, mengetuk pintu orang seperti itu bisa dianggap penyerangan.
Enrique langsung minta maaf, aku sudah membuat keributan ya Hyung? Maaf, maaf, maafkan aku. Untuk merayakan ini, ayo kita main game. Ok?
Enrique menarik Jin Rak pergi.
Pak Hong (Keamanan Apartemen) dan Im Jung (Ajumma di lantai 4/Dayang Bong) melihat keduanya dan heran, sejak kapan mereka berteman.
Enrique mengajak Jin Rak main game Zombie soccer. Enrique minta Jin Rak tidak perlu berlebihan karena ia ahli dalam game ini (dia penciptanya gitu lo).
Enrique dan Jin Rak mulai bertanding Zombie soccer. Enrique menang dan memuji Jin Rak karena main dengan bagus.
Jin Rak kesal dan memberikan alasan, keyboardnya beda dengan yang di rumah (wkk alasan.)
Jin Rak terus main dan tiba2 ingat saat Dok Mi pingsan di pelukan Enrique, lalu saat Enrique menarik Dok Mi pergi
Jin Rak emosi dan ia main game dengan gila-gilaan, kehormatannya dipertaruhkan. Jin Rak sampai membara hahaha...Tapi tetap saja kalah dari Enrique.
Paginya, Dong Hoon heran karena Jin Rak tidak pulang, ia tidur di luar?
Han Tae Jun juga gelisah karena Enrique tidak pulang.
Dok Mi kesal karena kehabisan pasta gigi dan kertas tissue, artinya ia harus keluar dan bertemu orang.
Enrique dan Jin Rak keluar dari warnet. Keduanya tidak tidur semalam hanya demi game. (Orang Korea sering menginap di PC-Bang untuk main game, sampai berhari-hari. Di Ind juga banyak haha)
Jin Rak silau karena sinar matahari. Sudah lama sekali tidak menghabiskan malam di warnet. Ini pertama kalinya aku ke warnet lagi sejak menyelesaikan wamil.
Enrique ketawa dan kagum, wah kau sudah wamil. Jin Rak membenarkan, memangnya kau belum pergi?
Enrique : Belum.
Jin Rak menyombongkan diri, saat di kemiliteran ia masuk dalam pasukan khusus. Ia terlatih untuk membunuh. Jin Rak pura2 akan memukul Enrique. Aku terlatih menyerang tanpa peringatan lebih dulu.
Enrique benar2 kagum, kau benar2 keren. Kau masuk militer, kau benar-benar pria sejati. Aku tidak tahu karena aku tidak masuk militer, tapi aku benar2 hebat dalam berlari.
Jin Rak mengajak Enrique lomba lari. Enrique pura-pura menyerah tapi ia curang dan lari lebih dulu.
Jin Rak dan Enrique lari ke arah apartemen mereka sambil ketawa.
Jin Rak dan Enrique lari melewati Dok Mi yang sedang membeli makanan. Dok Mi menoleh, tapi tidak menyadari kalau yang lewat adalah tetangganya dan Enrique.
Jin Rak melihat Dok Mi. Ia pura2 sakit lututnya dan berhenti lari. Enrique cemas dan memeriksa lutut Jin Rak. Jin Rak menoleh ke arah Dok Mi dan berkata ke Enrique, sampai disini saja untuk hari ini. Kenapa kau lari secepat itu.
Enrique : Aku juga lari pelan-pelan.
Jin Rak jalan pergi dan berkata harus melakukan sesuatu, aku duluan. Enrique melihat Jin Rak menoleh ke belakang, Enrique melambai ke Jin Rak, selamat tinggal.
Enrique melihat ke belakang dan ia lari ke arah Dok Mi. Enrique tertawa lebar saat melihat Dok Mi. Tapi Dok Mi kelihatan tidak suka bertemu Enrique. Ia buang muka.
Enrique cemberut lalu mengambil usus dan mulai makan. Kau mau bersikap pura2 tidak mengenalku.
Enrique sengaja menyebut ajumma. Dok Mi otomatis menoleh. Tapi Enrique bicara pada bibi penjual makanan, kenapa tidak makan disini saja tapi justru membeli untuk dibawa pulang.
Bibi penjual berkata kalau itu keinginan pembelinya.
Enrique berkata ajumma lagi. Dok Mi menoleh ke arah Enrique lagi. Tapi Enrique bicara dengan bibi dan tanya apa bibi menempatkan makanan di kontainer? Kontainer itu kelihatannya mahal.
Bibi tampak geli, ia berkata pelanggan yang pintar dan cantik yang membawa kontainer ini. Dok Mi memberi kode pada bibi agar cepat membereskan pesanannya.
Enrique teriak lagi : Ajumma!
Dok Mi otomatis melihat ke arah Enrique lagi. Enrique tidak tahan dan ketawa, dia memang sengaja melakukan ini. Enrique tanya soal makanan yang dijual disitu. Bibi menjelaskan macam2 makanan yang ia jual, dan berkata nona ini tidak suka makanan itu.
Enrique menoleh ke arah Dok Mi, oh nona ini, pelanggan yang pintar dan cantik yang bibi maksud tadi adalah nona ini? Oh aku mengerti.
Dok Mi menerima makanan dari bibi dan bergegas meninggalkan Enrique.
Jin Rak sengaja menunggu Dok Mi. Ia tidak melihat Do Hwi yang jalan sambil membawa kue beras satu baki penuh.
Jin Rak melihat Dok Mi dan pura-pura baru bertemu Dok Mi. Ini kebetulan sekali, orang bisa bertemu seperti ini. Sungguh mengejutkan.
Jin Rak membayar kembali pinjamannya pada Dok Mi. Dok Mi mengambil uang dari Jin Rak dan keduanya saling membungkuk.
Jin Rak menawarkan diri membawakan barang belanjaan Dok Mi. Dok Mi menolaknya, ini tidak berat.
Jin Rak akhirnya memberanikan diri bicara, ia ingin menjelaskan apa yang terjadi tadi pagi. Jin Rak minta Dok Mi menunggu sebentar dan melihat catatan di ponselnya, lalu berkata : Meskipun dari kejauhan aku mengenalimu. Meskipun aku tinggal di dekatmu aku tidak mengenalmu.
Jin Rak berhenti berpuisi dan bicara jujur : Aku merasa sangat ingin tahu setiap hari. Apa kau hidup dengan baik di dalam sana, apa kau makan dengan baik, apa kau bahagia sendirian di dalam sana. Ini membuatku cemas. Sehingga aku menulis pesan, semoga harimu menyenangkan, semoga harimu mengasyikkan, semoga harimu menyenangkan, melukis dan menempelkannya di kotak susu setiap hari. Itu adalah rahasiaku yang kunikmati sendiri.
Itu seperti main game sendiri.
Dok Mi ingat perkataannya pada Enrique tentang cinta rahasianya.
Jin Rak minta maaf karena membuat Dok Mi kedinginan di luar, apa kau mau masuk?
Dok Mi mengangguk dan jalan ke dalam. Jin Rak mengikutinya.
Ternyata Enrique melihat mereka. Ia komen, aku pasti datang untuk menembakkan panah cinta. Ada pasangan lain yang harus kutembak disini. Enrique tampak cemberut sebentar, lalu ia menggigil, brrr dingin sekali dan bergegas lari ke apartemennya.
Jin Rak dan Dok Mi masuk ke lift. Ia minta maaf karena mengejutkan Dok Mi, jangan merasa terbeban hanya karena itu, jangan menutup pintumu semakin rapat. Jika kau tidak mau aku menulis pesan2 lagi, aku tidak akan melakukannya. Aku tidak akan mendekati apartemen 402 lagi.
Dok Mi : Tidak, tidak apa-apa. Aku senang mengumpulkan semua gambar dan membuka pesan2 itu. Terima kasih.
Jin Rak tersenyum : Itulah sebabnya aku menggambarnya seperti itu, kau tahu bagaimana membacanya.
Jin Rak terlalu semangat dan tanpa sadar ia berdiri dekat sekali dengan Dok Mi. Dok Mi terkejut dan mundur. Jin Rak minta maaf dan mundur. Tapi ia tetap senyum karena senang. Dok Mi juga tersenyum.
Do Hwi menekan bel apartemen 401. Dong Hoon membuka pintu, ia mengira yang datang adalah Jin Rak, kenapa menginap di luar? Tapi heran karena yang berdiri disana adalah Do Hwi.
Dong Hoon melihat kue beras Do Hwi, apa ini? Ia membantu Do Hwi membawanya. Dong Hoon sadar bajunya berantakan, ia ingin menutup pintu dan ganti baju. Tapi Do Hwi menahannya, ia tanya apa Jin Rak-ssi menginap diluar.
Dong Hoon mendorong kaki Do Hwi dan berkata akan menjawabnya setelah ia ganti baju dan cepat2 menutup pintu.
Do Hwi berdiri dan mengulang kata2 Dong Hoon, menginap di luar.
Pintu lift terbuka. Jin Rak dan Dok Mi jalan keluar lift. Do Hwi melihat Dok Mi, matanya tampak marah, Dok Mi!
FBND [1], [2], [3], [4]
Notes :
Ini cerita tentang Koshik, gajah yang bisa berbicara bahasa Korea dan yang sekarang tidak bicara lagi karena sudah mendapat pacar gajah betina, sehingga Koshik tidak kesepian lagi.
No comments:
Post a Comment