Truk polisi yang membawa Damsari dihadang anggota pasukan kemerdekaan. Terjadi baku tembak dan polisi Jepang banyak yang meninggal. Kang To membawa Damsari sembunyi di balik pohon dan menembak polisi yang akan menembak Jeok Pa.
Damsari terkejut sekaligus lega melihatnya. Sekarang tinggal Kang to yang membawa Damsari bertemu dengan Jeok Pa dan dua rekan intelijen 36.
Jeok Pa menyuruh Kang To menyerahkan Damsari dan Kang to melakukannya. Damsari sempat menoleh untuk berterima kasih pada Kang To. Tapi Salah satu intel 36 menembak Kang to. Damsari teriak melarangnya. Belum sempat orang itu menembak, Shunji sudah datang dengan pasukan dan menembak anggota intel 36.
Orang itu roboh, polisi dan pihak Jeok Pa mulai saling tembak lagi.
Anggota Damsari mulai melarikan diri termasuk Damsari, jadi Kang to terpaksa memukul Damsari untuk kamuflase.
Shunji mendekat dan memandangi Damsari yang pingsan. Kang To menyimpan senjatanya dan berkata ia senang Shunji datang, akan ada masalah besar kalau kau tidak datang.
Shunji tanya apa yang terjadi dan Kang To berkata mereka dihadang dan ditembaki. Kupikir Damsari akan lolos lagi.
Shunji heran bagaimana mereka bisa tahu untuk menyergap disini. Kang to menebak mereka pasti sudah menunggu disekitar jalan menuju penjara.
Koiso minta maaf, mereka terlalu cepat, jadi dia tidak bisa menangkapnya. Shunji berkata, jangan cemas. Kita akan segera menangkap tikusnya cepat atau lambat. Shunji menyuruh Koiso memasukkan Damsari ke mobil dan minta Kang To mengurus TKP.
Kang To heran, apa mereka tidak akan mengantar Damsari ke penjara.
Shunji berkata mereka akan kembali ke kantor polisi Jong Ro. Kang To tanya apa sudah mendapat ijin dari Chief Konno.
Shunji : Sato Hiroshi, apa mencintai putri pemberontak membuatmu tidak sadar dengan tugasmu? Aku tidak akan memaafkanmu kalau kau melanggar batas, kau ini polisi Jepang.
Kang To : Kapten, sebagai polisi Jepang, anda juga tidak boleh melanggar batas. Mengawal Damsari adalah perintah Chief.
Kang to menyuruh Abe dan Kagawa untuk mengurus TKP. Ia sendiri pergi dengan Shunji.
Shunji kembali ke kantor polisi bersama Kang to, Damsari dan Koiso. Kang to langsung jalan masuk.
Koiso mendekati Shunji, Kapten..anda tidak akan apa-apa? Ia takut Shunji kena marah Konno Koji.
Shunji minta Koiso menjauhkan Kang to dari Damsari. Koiso mengerti. Shunji juga berbisik pada Koiso, tentang Mok Dan. Shunji minta Koiso bergerak cepat agar tidak ada yang mengetahuinya. Koiso segera pergi.
Kang to menghadap Konno Koji. Ia melaporkan kejadian tadi. Untungnya Damsari tidak melarikan diri sayangnya mereka kehilangan 9 orang Polisi.
Koji terkejut. Kang to berkata para pemberontak masih memiliki amunisi. Koji tidak mengerti bagaimana mereka bisa memiliki amunisi.
Kang To : Pada hari sebelum upacara peringatan persatuan Jepang-Korea, para penjahat itu merampok kantor Polisi Jong Ro.
Koji terkejut, ia sama sekali tidak tahu masalah ini. Kang To tanya apa masih ingin mengeksekusi Damsari di depan publik kalau tahu seperti ini kondisinya.
Pasti akan banyak orang berkumpul untuk melihat eksekusi itu, jika rekan2 Damsari muncul lagi dengan membawa bom untuk menyelamatkannya, apa yang akan anda lakukan?
Koji : Eksekusi di depan umum?
Kang to : Bukankah itu perintah anda? Kapten Kimura sudah membawa Damsari kembali ke sini.
Koji marah sekali, si brengsek itu! Panggil Kapten Kimura kesini!
Shunji menghadap Konno Koji. Koji membentaknya, aku jelas berkata tidak boleh ada eksekusi di depan umum! Koji memukul Shunji.
Koji minta Kang To memasukkan Shunji ke penjara. Aku memerintahkan penahanan atas Kimura Shunji, Kapten yang berani melanggar perintah atasan.
Shunji membela diri, ia sudah mempertaruhkan nyawanya untuk menangkap Gaksital. Shunji tidak akan menyerah hanya karena Konno Koji menangkapnya.
Koji : Hanya mengandalkan nyawamu, kau berani melanggar perintah Gubernur Jendral? Letnan Sato! Apa yang kau lakukan? Cepat masukkan penjahat ini ke penjara.
Koji mengambil tanda pangkat di pundak Shunji.
Kang To : Baik.
Kang To maju dan akan memborgol Shunji. Tapi Shunji melarangnya ikut campur. Shunji masih menunggu ijin eksekusi di depan publik, ia tidak akan beranjak.
Koji teriak lagi ke Kang To. Akhirnya Kang To memborgol tangan Shunji.
Tepat saat itu telp berdering, dari Gubernur Wada. Ia ingin Koji mengeksekusi Damsari di depan umum, di depan rakyat Semenanjung ini. Koji terkejut, Gubernur, apa maksud anda?
Koji protes, kalau Liga Bangsa-Bangsa tahu masalah ini, pembenaran Jepang menguasai Joseon agar semakin maju akan ditertawakan! Bagaimana dia bisa dieksekusi di depan umum? Pak, Jepang adalah negara berdasarkan hukum!
Gubernur Wada juga tidak kalah keras kepala, apa kau pikir aku tidak punya rencana cadangan, sebelum memerintah eksekusi di depan umum? Berhenti membantahku dan lakukan apa yang kukatakan!
Gubernur Wada menutup telp. Sementara Koji tampak marah dan bingung.
Kang to juga heran dalam hati, bagaimana Shunji bisa mengendalikan Konno Koji. Chief Kimura juga sudah diberhentikan dan siapa sebenarnya yang mendukung Shunji?
Shunji minta Kang To melepas borgolnya. Kang to melepasnya.
Shunji : Dalam 5 hari, Damsari akan dieksekusi di depan umum di Lapangan Gyeongseong. Terima kasih atas ijin anda, Chief.
Ternyata Gubernur Wada sedang bersama Ueno Rie. Wada mengikuti keinginan Rie untuk mengeksekusi Damsari di depan umum. Meskipun sebenarnya Wada setuju dengan Konno Koji, tapi ia tidak tahan menghadapi rengekan Lala.
Gubernur Wada juga cemas, ia takut Liga Bangsa-Bangsa akan menganggap Manchukuo yang kita dirikan sebagai boneka Jepang. (Memang negara boneka Jepang. Di Manchuria). Tapi Rie yakin, LBB akan mendukung negara yang lebih kuat.
Wada setuju dan ia juga berkata ingin sekali menghukum sendiri orang-orang yang berani mengebom upacara peringatan persatuan Jepang-Korea. Rie minta Wada tidak perlu cemas dan serahkan saja semua pada rakyat Joseon.
Shunji memanggil Kang To. Ia menyuruh Kang To duduk dan tanya kenapa Kang to terburu-buru mengantar Damsari ke penjara. Shunji yakin Kang to bukan bagian dari kelompok Damsari, karena anak buahnya ingin membunuhmu. Tapi..waktunya sangat kebetulan sekali.
Saat kau terburu-buru mengantarnya, rekan-rekan Damsari juga tiba2 menyerang truk yang mengawalnya. Ini karena aku merasa tidak tenang jadi aku ingin tahu alasannya.
Kang To mengaku mendengar saat Shunji menghadap Koji dan ingin melakukan eksekusi terbuka. Kang To juga menentang ini, sama seperti Koji. Kang to takut akan terjadi perlawanan lagi diantara rakyat Korea. Kalau seperti itu bagaimana kau akan mengatasinya.
Shunji : Apa itu satu2nya alasanmu?
Kang to berkata ia tidak ingin Mok Dan melihat ayahnya dieksekusi di depan umum.
Shunji : Jadi, meskipun kau tahu kalau begitu Damsari tiba di penjara dia akan segera dieksekusi, kau tetap bergegas mengantarnya kesana?
Kang to : Kau juga tahu, meskipun Gubernur Jend ingin segera mengeksekusinya, Damsari harus tetap menjalani persidangan lagi atas kasus peledakan bom saat acara Persatuan Jepang-Korea. Dia harus mengikuti persidangan lagi. Apa karena dia sudah dihukum mati, kau akan langsung membunuhnya begitu saja?
Shunji berkata ia memiliki pemikiran berbeda. Damsari bukan hanya terhubung dengan Gaksital dan rekan2nya, tapi rumor tentang Damsari akan tersebar ke seluruh penjuru Semenanjung Korea dan semuanya akan terhubung juga. Racun tikus langka seperti ini, sayang jika dilewatkan. (Jadi Shunji ingin menyebar teror kalau Damsari dieksekusi ke seluruh negeri, untuk menyebarkan ketakutan, tidak ada gunanya melawan Jepang.)
Kang To jalan ke sel Mok Dan tapi gadis itu tidak ada disana. Kang to terkejut, ia bergegas mencari Mok Dan.
Shunji dapat telp dari Koiso : Kapten, sesuai perintah anda, dia sudah dipindahkan.
Shunji mengerti dan akan segera pergi menemui Mok Dan. Kang To pergi ke kantor Shunji, tapi Shunji tidak ada di tempat.
Kang to duduk dan berpikir, Shunji pasti sudah memindahkan Mok Dan. Ia tidak mematuhi perintah Chief Konno dan sekarang ia memindahkan orang dari penjara sesuka hatinya?
Sejak kapan Kimura Shunji menjadi begitu berkuasa? Shunji siapa yang sebenarnya mendukungmu?
Kang To ingat, saat ia bertempur dengan Jun. Shunji memerintahkan orang itu minggir dan Jun minggir. Kang to ingat ia bertemu Jun di Asuka Hotel.
Kang To langsung telp Asuka Hotel, ia ingin bicara dengan orang yang menginap di kamar suite no. 501. Tapi tidak ada yang mengangkat, jadi Kang To bergegas ke Asuka Hotel. Ishida langsung mengikutinya.
Shunji tiba di Asuka Hotel dan menemui Mok Dan. Jun melihat Shunji dari luar kamar.
Shunji duduk di depan Mok Dan, ia bicara dengan santai. Esther, apa kau baik-baik saja? Mok Dan meludahi Shunji. Ouch that goss haha..
Shunji mengelap wajahnya dan berkata ia baru saja membawa Damsari kembali dari Seo Dae Mun. Gubernur Jend telah mengeluarkan perintah untuk mengeksekusi Damsari, jadi sesampainya disana, ayahmu juga akan dihukum mati. Karena Kang To terburu-buru membawanya kesana, aku jadi pusing, tapi untungnya aku bisa membawa ayahmu kembali dengan selamat.
Mok Dan : Lee Kang To tahu ayahku akan segera dieksekusi, dan dia tetap bergegas mengantarnya kesana?
Shunji : Kau pasti tidak akan percaya begitu saja kalau Lee Kang To mencintaimu, ya kan?
Mok Dan : Apa aku ini gila?
Shunji berkata Konno Koji dan Kang to ingin tahu informasi dari Damsari, kalau Mok Dan tetap ada di tahanan, maka ayahmu akan menyerah. Ayahmu tidak akan bisa tahan kalau melihat anaknya menderita.
Kau dengar sendiri tangisan ayahmu kan, demi ayahmu, demi dirimu, hanya ini yang bisa kulakukan. Shunji minta Mok Dan tidak melarikan diri dan tetap disitu saja. Agar aku bisa menolong ayahmu. Aku akan melakukan yang terbaik agar ayahmu tidak dieksekusi. Percayalah padaku.
Mok Dan : Kau mau aku mempercayaimu? Melihat bagaimana orang-orang yang mengenakan seragam yang sama denganmu memperlakukan ibuku, bagaimana aku bisa percaya padamu? Sejak usia 7 tahun, aku diseret bersama ibuku ke ruangan penyiksaan. Mereka terus bertanya dimana ayahku dan memukuli ibuku selama berhari-hari. Kalau ibuku pingsan, mereka akan membakarnya! Dan kalau itu tidak juga berhasil, mereka akan melemparnya ke dalam air!
Di depan ibuku yang disekap dalam kotak paku, mereka akan menggantungku di udara dan tertawa, mereka mengancam akan menjatuhkanku. Sama sepertimu, binatang itu mengenakan seragam yang sama. Dan kau ingin aku mempercayaimu?
Shunji mendekat dan menggenggam tangan Mok Dan. Baiklah Esther, aku ..mengenakan seragam polisi Jepang ini hanya untuk melindungimu.
Mok Dan menarik tangannya.
Shunji : Kau tahu kalau Gaksital membunuh kakakku. Jika aku bisa menangkap Gaksital, aku bisa segera menanggalkan seragam ini! Aku ingin menanggalkannya, tapi..aku benar2 ingin membuka seragam itu saat ini, dan mengajar anak-anak! Aku benar2 ingin hidup seperti itu! Kumohon..aku tidak akan minta apapun lagi darimu. Saat kulihat kau jalan masuk ke kotak paku itu, aku memutuskan untuk tidak akan bertanya lagi siapa Gaksital itu. Aku hanya ingin..kau selamat dan ada disisiku.
Apa kau tidak bisa melakukan itu?
Mok Dan : Ayahku saat ini ada di penjara, dan saat ini, dia mungkin sedang disiksa oleh iblis-iblis Jepang itu..kau ingin aku tetap aman dan duduk disini? Apa aku adalah mainanmu?
Shunji jadi marah, ia berdiri dan menampar Mok Dan! Shunji teriak, Takeda! borgol dia! Jangan ijinkan dia keluar satu langkahpun dari ruangan ini! Jaga dia!
Shunji keluar dan menyuruh Koiso menambahkan 2 atau 3 penjaga lagi. Koiso mengerti.
Shunji jalan sambil marah lalu bertemu Katsuyama Jun. Jun mengantarnya menemui Ueno Rie. Rie berpikir, disaat seperti ini kenapa Shunji justru menyembunyikan gadis itu disini.
Shunji masuk dan tanya apa yang diinginkan Rie.
Rie cemas kalau akan ada demonstasi ke-2 saat Damsari dieksekusi. Shunji berkata itu tidak akan terjadi. Rie mengingatkan Shunji yang sudah beberapa kali gagal menangkap Gaksital, kau harus yakin kali ini. Aku tidak akan menerima kegagalan lagi.
Shunji : Kalau aku gagal lagi, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri juga.
Rie mengerti dan ingin membahas masalah pribadi. Rie menginginkan Mok Dan kalau rencana Shunji gagal.
Shunji tidak suka rencananya dianggap gagal (belum juga dilaksanakan).
Rie : Bukankah yang jatuh ke dalam jebakanmu adalah Lee Kang To dan bukannya Gaksital?
Shunji marah, jebakan itu bukan ditujukan untuk Lee Kang To. Rie tanya apa Shunji sudah menemukan bukti kalau Lee Kang to adalah Gaksital?
Shunji : Meskipun tidak bisa dipastikan kalau Kang To bukan Gaksital, tapi kurasa ada banyak kemungkinan kalau dia adalah Gaksital.
Rie mengerti, tapi ia tetap ingin mendapatkan Mok Dan. Shunji heran, kenapa Rie mengejar Mok Dan.
Rie : Karena kau masih mencintai gadis itu dalam hatimu. Anggota Kishokai yang penuh harapan dibutakan oleh gadis Joseon itu. Aku harus membantumu, Kapten Kimura.
Shunji mendekat, Ueno Rie..kalau kau berani menyentuh sehelai saja rambut gadis itu, kau akan mati ditanganku.
Rie marah, apa katamu?
Shunji : Aku peringatkan, jangan sentuh Oh Mok Dan.
Rie : Dasar bodoh..hanya karena seorang gadis Joseon, apa kau ingin menghancurkan rencana yang besar?
Shunji : Rencana besar? Ah rencana untuk menguasai Timur Jauh dan Samudra Pasifik, apa kau berjuang demi itu?
Rie : Bukankah untuk itu kau mempertaruhkan nyawamu?
Shunji mengejeknya : Kau benar2 seorang gadis yang menyedihkan.
Shunji pergi. Rie tertegun lalu menangis. Sebagai wanita Joseon, Chae Hong Joo (Rie) tidak mendapatkan apa yang didapatkan Mok Dan. Sekarang dia sudah punya identitas Jepang dan posisi yang tinggi, tapi masih tidak mendapatkan apa yang didapatkan Mok Dan.
Kang To pergi ke Hotel Asuka, ia melihat Shunji keluar dari Hotel, jadi memang kemungkinan besar Mok Dan di Hotel ini. Ishihara juga mengikuti Kang To.
Kang To jalan masuk dan berdiri di depan kamar suite 501, ia berpikir untuk masuk tapi mendengan suara orang.
Kang to bergegas sembunyi dan melihat Lala/Rie...bersama Katsuyama Jun.
Kang To terkejut, ia ingat kalau wanita itu adalah Lala, penyanyi di Angel Club yang menciumnya saat itu. Kang to berpikir, Jadi.. Lala memang sengaja mendekatiku.
Takeda mengamati lukanya di depan cermin. Tiba-tiba Mok Dan berdiri dan lari menyerang Takeda. Mok Dan keluar kamar dan berkelahi dengan dua polisi lainnya, keren..
Takeda marah dan hampir memukul Mok Dan. Tiba-tiba Kang to teriak, Takeda!
Kang To memasukkan lagi Mok Dan dalam kamar, ia melarang Takeda masuk dan berjaga diluar saja. Kang to masuk ke kamar hotel.
Ishida mengamati Kang To dan telp ke Koiso untuk melaporkan pergerakan Kang To.
Koiso lapor ke Shunji bahwa Kang to menemui Mok Dan. Shunji terkejut, ia pergi lagi ke Hotel.
Kang to masuk ke kamar hotel dan duduk di depan Mok Dan. Mok Dan mulai bicara, kau berkata akan membantu ayahku melarikan diri. Aku pasti sudah gila karena mengharapkan sesuatu dari kata-katamu. Aku mempercayai kata-kata penghianat yang memangsa pejuang kemerdekaan.
Aku sudah gila..aku benar-benar gila. Kau juga orang Joseon..bagaimana kau bisa memanfaatkan hati seseorang yang ingin hidup, seperti ini?
Kang to tidak tahan lagi, ia mulai mengaku. Kukira kau sudah meninggal..Jika aku tahu ada kemungkinan sedikit saja kalau kau masih hidup, aku akan mengenalimu lebih awal. Boon..apa kau tidak mengenaliku?
Pisau itu....orang yang memberikan pisau itu untukmu adalah Yeong ee.
Mata Mok Dan membesar karena terkejut. Kang To menangis, apa kau tidak mengenaliku?
Flashback, kejadian saat rombongan Keluarga Lee menemukan Boon Yi bersama ibunya, saat Boon dan Yeong main bersama, Boon mencarikan pisau Yeong yang hilang sampai pingsan kelelahan, lalu saat mereka diserang, dan Yeong menutup mata karena tidak tahan melihat Boon akan dibunuh.
Kang to menangis sambil memandangi Mok Dan. Shunji tiba di hotel dan jalan menuju kamar Mok Dan.
Mok Dan menangis, tapi lebih pada murka dan tidak terima. Lee Kang To...orang yang menangkap ayahku, dan membuatnya mendapat hukuman mati..Lee Kang To itu..adalah Tuan Muda?
Lee Kang To yang adalah seorang polisi Kerajaan yang menangkap para pejuang kemerdekaan..adalah Tuan Muda yang kutunggu selama ini? Lee Kang To yang menangkapku dan menyiksaku untuk menangkap Gaksital..Lee Kang To yang membuatku berdiri di lapangan dan mencoba membunuhku..
adalah Tuan Muda yang memintaku untuk tetap hidup dan janji untuk menemukanku? Bagaimana bisa...bagaimana bisa kau adalah Tuan Muda?!!
Ini bohong, ya kan? Katakan padaku kalau semua ini adalah bohong! Bagaimana Tuan Muda bisa menjadi seorang sepertimu? Aku bahkan mengira kalau Tuan Muda adalah Gaksital! Aku mengira ia adalah Gaksital yang menyelamatkan rakyat Joseon.
Orang yang menangkap pejuang kemerdekaan, adalah Tuan Muda?
Kang To mendekat dan berusaha minta Mok Dan mendengarnya. Tapi Mok Dan menghindar, ia teriak minta Kang To pergi. Keluar! Keluar sekarang.
Kang to tetap bicara dengan nada rendah, sekarang aku tahu kalau hidupku yang dulu itu salah. Aku benar-benar menyesalinya sekarang.
Shunji tiba di depan pintu kamar Mok Dan. Ia mendengar Mok Dan teriak, keluar!
Kang to tetap bicara, Boon..kumohon..percayalah padaku. Aku benar2 mencoba menolong ayahmu melarikan diri. Tidak ada waktu lagi, katakan padaku dimana aku harus pergi menemui pejuang lainnya, katakan padaku.
Mok Dan teriak : Aku bilang, keluar!
Mok Dan berdiri dan jalan ke pintu, tapi ia tertegun. Shunji masuk ke dalam kamar. Shunji menatap tajam Kang To, Sato Hiroshi, bukankah kau dengar ia memintamu segera keluar?
Kang to berdiri, ia melihat ke arah Mok Dan lalu keluar. Kang To berdiri termangu di depan pintu sambil menahan tangisnya.
Bangsawan Lee Shi Young akan pergi tapi Ny. Lee memintanya ganti jas dengan warna resmi. Lee Shi Young harus bertemu dengan Wada karena Lee adalah penasehat Gubernur Jend.
Lee mengeluh, penasehat apa. Aku tidak punya kekuatan ataupun digaji. Istrinya melarang Lee bicara seperti itu, menjadi penasehat adalah kedudukan paling tinggi yang bisa didapat oleh rakyat Joseon. Kau tidak boleh gugup, tidak boleh gemetaran dan jangan tertidur, mengerti?
Lee mengerti dan minta istrinya di rumah saja. Ia akan segera pulang.
Gubernur Wada mengadakan pertemuan dengan para anggota dewan. Kaneko membacakan topik rapat hari ini, Meskipun sudah 20 th sejak Jepang menguasai Korea tapi Jepang dan Korea bersatu masih belum terjadi. Mereka akan membahas ini dan mendengar pendapat dari para penasehat.
Para penasehat memiliki satu suara, untuk menyatukan Jepang-Korea, para pemberontak harus disapu bersih dan rakyat Joseon harus memiliki semangat Jepang dalam darah mereka. Untuk mencapai ke arah itu, maka Bahasa Joseon harus dilarang dan mereka harus bicara dengan bahasa Jepang. Lalu segera menangkap Gaksital dan Damsari.
Mereka juga setuju untuk segera mengeksekusi Damsari di depan umum.
Gubernur Wada : Baiklah, Karena ini adalah pendapat para penasehat, demi keselamatan rakyat Joseon dan demi ketertiban umum, aku merekomendasikan untuk mengeksekusi Mok Dam Sa Ri di depan umum sebagai peringatan untuk yang lainnya.
Para penasehat langsung membungkuk, terima kasih Gubernur!
Damsari masih diikat di ruang penyiksaan. Sepertinya ia habis disiksa lagi.
Kang To turun ke ruang penyiksaan. Abe yang menjaga Damsari tertidur. Kang To memanggilnya dan Abe langsung siap grak.
Kang to minta Abe keluar. Abe bingung, Letnan, anda tidak diijinkan masuk ke ruang penyiksaan. Kang To melihat Abe dengan tajam. Abe mengerti dan pergi.
Kang To membuka borgol Damsari dan membantunya duduk. Ia sendiri mengambil kursi dan duduk di depan Mok Damsari.
Damsari memandang Kang To dan ingat saat Kang To menolong Jeok Pa. Damsari berterima kasih, tidak peduli seberapa jauh kau sudah menjadi antek Jepang, kau juga seorang pemuda Joseon.
Kang To : 4 hari lagi kau akan dieksekusi di depan umum, di lapangan Gyeong Seong. Aku janji pada Boon Yi untuk membantumu melarikan diri, tapi aku tidak bisa melakukannya sendiri.
Katakan padaku dimana rekan2mu.
Damsari : Kalau kau pergi, apa rekan2ku akan mempercayaimu?
Kang To : Serahkan padaku. Demi menolongmu, orang itu terbunuh (anggota intel 36). Agar kematiannya tidak sia-sia, aku harus menyelamatkanmu. Katakan padaku dimana aku bisa menemukan rekan2mu.
Damsari : Jangan memikirkan rencana yang tidak masuk akal, aku tidak ingin melihat ada anak muda lagi yang gugur untuk menyelamatkanku.
Kang To : Mereka tidak gugur dengan sia-sia. Seperti katamu, mereka memecahkan batu dengan telur.
Damsari tersenyum, ia percaya pada Lee Kang To.
Jeok Pa dan intel 36 sedang mempelajari peta. Tiba-tiba pintu terbuka dan Gaksital masuk ke dalam. Keduanya terkejut dan senang. Intel 36 bahkan memeluk Gaksital.
Jeok Pa tersenyum padanya. Gaksital sebenarnya bukan superman, tapi kehadirannya membangkitkan spirit para pejuang kemerdekaan itu. That's great.
Rie bertemu Kimura Taro. Rie marah, karena Shunji ternyata masih mencintai gadis itu. Apa kau tidak tahu itu? Taro terkejut, ia merasa itu tidak mungkin. Akhir2 ini Kimura Shunji lebih sibuk bekerja ini dibanding kakaknya, Kenji.
Rie : Bagaimana kau tidak tahu ini..Kapten Kimura tidak tertarik dengan semenanjung ini dan Timur Jauh. Hanya karena gadis Joseon biasa, bisa mengobarkan kemarahan di hatinya.
Taro : Jadi, apa anda ingin meminta saya membunuh gadis itu?
Rie : Sebenarnya, aku yang akan membunuh gadis itu. Chief, kau tinggal mengurus anakmu yang pasti akan gila kalau tahu gadis itu mati.
Taro : Saya mengerti.
Taro akan pergi tapi Rie mencegahnya. Duduklah, kau harus melihatnya mati disini, sendiri. Taro terkejut.
Ternyata Katsuyama Jun berhasil melumpuhkan polisi Jepang dan menculik Mok Dan.
Jun memasukkan Mok Dan ke dalam mobil dan membawanya pergi.
Kang To kebetulan pergi ke Asuka Hotel dan melihat itu. Ia terkejut sekali dan segera mengikuti mobil Katsuyama.
Katsuyama membawa Mok Dan ke Geum Hwa Jeong. Kang to melihatnya, ia bergegas pergi.
Jun meletakkan Mok Dan di depan Rie. Mok Dan perlahan mulai siuman dan melihat Ueno Rie. Mok Dan duduk, ia terkejut. Rie tersenyum dan memanggilnya : Saudari. Sudah kubilang, kita akan bertemu lagi. Ya kan?
Rie : Chief Kimura, katakan ini pada putra anda. Kalau dia ingin mempertaruhkan nyawanya, jangan demi cinta yang bisa berubah kapan saja, tapi demi kekuasaan.
Katsuyama, bunuh dia!
Jun mengangkat pedangnya dan bersiap memenggal Mok Dan. Mok Dan memejamkan mata.
Tiba-tiba sebuah pisau melayang dan melukai lengan Jun. Gaksital datang.
Gaksital berhasil melumpuhkan Jun. Gaksital menarik Mok Dan, tapi Kimura Taro tidak tinggal diam. Ia mengambil pedang dan maju untuk menghadapi Gaksital.
Taro dan Gaksital bertempur. Gaksital berhasil menjatuhkan Taro dalam beberapa jurus. Lalu ia menarik Mok Dan.
Ueno Rie maju, ia menusuk dinding kertas untuk menghadang langkah Gaksital dan Mok Dan.
Gaksital lari keluar sambil menarik Mok Dan. Jun sadar dan mengejar mereka bersama Rie, keempatnya bertarung di taman Geum Hwa Jeong.
Jun menghadapi Gaksital sementara Rie berkelahi dengan Mok Dan. Jun dan Gaksital bertempur di kolam.
Mok Dan tidak bersenjata, ia hanya bisa berusaha menghindari pedang Rie dengan gerakan akrobat. Mok Dan terjatuh. Gaksital yang terus mengamati Mok Dan, langsung berusaha naik dan melindungi Mok Dan. Jun melukai kaki Gaksital.
Saat loncat ke atas jembatan, Jun juga berhasil melukai lengan Gaksital.
Gaksital berusaha menyuruh Mok Dan lari, tapi gadis ini tetap ditempat. Gaksital sempat terdesak, saat itulah Mok Dan melemparkan pisau pemberian Kang To ke arah Jun.
Jun dengan mudah menangkis pisau itu sampai tertancap ke pohon.
Gaksital akhirnya teriak ke Mok Dan : Cepat! Lari!
Mok Dan menurut dan segera lari.
Gaksital membuat Rie pingsan dan menjatuhkan Jun ke kolam. Ia mengambil pisau itu sebelum lari.
Rie siuman dan hanya melihat punggung Gaksital saja. Rie marah.
Mok Dan lari ke hutan, tempat dia biasa bertemu Gaksital. Mok Dan gelisah menunggu Gaksital. Lalu Mok Dan melakukan satu hal yang ia ketahui. Mok Dan berdoa.
Mok Dan menunggu ..dan berdoa. Menunggu dan berdoa.
Rasanya berjam-jam sampai terdengar derap kaki kuda yang jalan perlahan. Mok Dan berdiri dan melihat kuda Gaksital membawa Gaksital yang terluka parah di punggungnya.
Mok Dan perlahan mendekati Gaksital. Gaksital memegang erat pisau milik Mok Dan.
Mok Dan mengulurkan tangan dan membuka topeng Gaksi itu. Voila..it's Lee Kang To.
Kang to masih setengah sadar, ia luka parah, lalu perlahan membuka matanya dan memandang Mok Dan
Mok Dan syok.
BM [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12], [13], [14], [15], [16]
Bridal Mask episode 17
On Wednesday, October 17, 2012 Labels: Bridal Mask
No comments:
Post a Comment