Kasim Yang membenarkan. Sukjong tidak percaya, bagaimana kau bisa melakukan itu pada Min Yoo Jung yang agung? Dimana Jang Sukwon sekarang?
Kasim Yang berkata Jang Sukwon masih ada di depan kediaman Ibu Suri untuk minta pengampunan.
Sukjong ingin pergi ke sana.
Ibu Suri keluar dengan marah saat mendengar kata2 Ok Jung, bahwa kebencian juga bentuk dari perhatian. Ini terakhir kalinya putraku dicuri oleh wanita murahan seperti dirimu!
Ok Jung : Putra Yang Mulia Ibu Suri hampir dicuri..tapi saya hampir tidak memiliki kesempatan mengandung putra saya sendiri.
Ibu Suri tidak percaya, apa kau mengancamku karena memaksamu minum obat infertilitas itu?
Sukjong tiba dan mendengar perkataan ibunya, ia benar2 syok. Ok Jung melihat kehadiran Raja dari sudut matanya, Ok Jung memanfaatkan kondisi ini untuk membuat Ibu Suri mengakui perbuatannya.
Ok Jung mulai menangis dan berkata ia tidak akan mengancam Ibu Suri, ia bisa mengerti kalau Ibu Suri khawatir soal suksesi. Dan ia tidak pernah menyalahkan Ibu Suri untuk itu.
Sukjong tidak tahan dan jalan ke arah ibunya, Ibunda! Apa ini?
Ibu Suri terkejut, Yang Mulia..
Sukjong : Memaksanya minum obat infertilitas, apa artinya itu? Ibunda menyeret Jang Sukwon di tengah malam ..dan mencekoki-nya obat agar dia tidak akan mengandung?
Ibu Suri murka pada Ok Jung, dasar perempuan murahan! Apa kau mencoba mengadu domba antara aku dan putraku?
Sukjong teriak : Ibunda!
Ibu Suri akhirnya mengakui semua perbuatannya, benar. Saya memang melakukannya! Saya, orang yang sudah melahirkan Yang Mulia. Saya menarik perempuan itu di tengah malam. Pikirkan betapa putus asanya saya sampai melakukan itu!
Ratu masih hidup dan sehat, jika wanita rendahan itu yang melahirkan cucu saya..bagaimana saya bisa menerima kenyatakan mengerikan itu?
Sukjong sakit hati : Bagaimana Ibunda bisa mengatakan kalau itu mengerikan? Tidak peduli siapa yang melahirkannya, anak seorang Raja adalah Anak Raja.
Ibu Suri punya pendapat lain : Tidak. Keluarga Raja tidak boleh dinodai dengan darah rendahan. Itu tidak boleh terjadi selama aku masih hidup. Anda mengerti, kan?
Sukjong masih ingin membantah. Ok Jung ikut bicara, Yang Mulia, jangan melawan Yang Mulia Ibu Suri lagi. Ini semua karena ketidakberuntungan saya, jadi saya mohon jangan marah lagi..
Ibu Suri menoleh dan merasa muak dengan sikap Ok Jung. Baginya, Ok Jung benar-benar munafik, tadi mengancam sekarang menunjukkan sikap seolah menjadi korban. Ibu Suri jalan sempoyongan dan ingin menampar Ok Jung. Tapi ia hampir terjatuh.
Ok Jung ingin menolong Ibu Suri. Ibu Suri menyingkirkan Ok Jung, beraninya kau menyentuhku dengan tangan kotormu itu!
Sukjong sekarang melihat sendiri sikap ibunya, ia teriak, Ibunda! Ibu Suri tertegun, mungkin baru sekali ini mendengar suara anaknya yang begitu keras.
Sukjong memerintah Dayang Hong membawa Ibu Suri masuk ke kamarnya dan menyuruh dayang lain membawa Jang Sukwon ke Chwi Seon Dang. Setelah itu Sukjong pergi dengan wajah murka.
Ibu Suri teriak2 putus asa, putraku..putraku..
Ok Jung menghela nafas, akhirnya Sukjong tahu semua perbuatan ibunya, tapi Ok Jung juga sadar, musuhnya semakin banyak.
Sukjong kembali ke kamarnya, memikirkan semua perkataan Ibunya. Ibunda..kenapa anda melakukan itu? Bagaimana agar Ibunda bisa menerima Ok Jung?
Sukjong ingat saat Ok Jung jalan tersaruk-saruk tanpa alas kaki, dengan baju kotor berantakan, dan dalam kondisi syok. Sukjong masih ingat Ok Jung menangis histeris dan gemetaran dalam pelukannya. "Tapi bagaimana saya bisa mengatakan itu kepada Yang Mulia, yang sangat berbakti?"
Sukjong merasa marah, karena ibunya berarti tidak menghargai keturunannya yang dilahirkan dari selir, padahal ia sangat mencintai wanita itu.
Ok Jung kembali ke kamarnya, kakinya lemas karena berlutut semalaman. Ok Jung terjatuh. Yang Mulia Raja tiba. Ok Jung segera berdiri dan membungkuk, Yang Mulia..
Sukjong merasa bersalah pada Ok Jung, ia minta maaf karena tidak tahu insiden mengerikan malam itu. Bagaimana Ok Jung bisa menahan semua penghinaan yang dilakukan ibunya. Kau pasti sangat ketakutan, kenapa kau tidak mengatakannya kepadaku?
Ok Jung tidak ingin Raja dan Ibu Suri saling bermusuhan. Saya yang akan disalahkan pada akhirnya...
Sukjong menarik Ok Jung dalam pelukannya, Aku tidak mencintaimu hanya untuk membuatmu menderita, maafkan aku.
Ok Jung menangis terharu, tolong jangan berkata seperti itu. Selama saya bisa ada di sisi Yang Mulia saya bisa menahan semua penghinaan itu.
Sukjong : Ada satu hal yang harus kau lakukan untukku.
Ok Jung langsung bersedia, katakan saja Yang Mulia, jika saya bisa melakukannya, saya pasti akan melakukan untuk Yang Mulia.
Sukjong : Aku ingin kau melahirkan anakku.
Ok Jung terkejut, tapi..Yang Mulia Ratu seharusnya yang pertama..
Sukjong : Apa kau tahu..aku sangat ingin memiliki anak dengan dirimu.
Ok Jung terharu, ia memeluk erat Sukjong. Yang Mulia! Sukjong juga sudah tidak peduli lagi, ia tidak peduli meskipun akan dianggap melanggar tradisi.
Ibu Suri marah, ia tidak terima diperlakukan seperti ini oleh anaknya. Aku tidak boleh membiarkan ini terus, aku juga harus membuat keputusan. Hong sanggung, panggilkan cenayang itu sekarang! (aish kirain memutuskan apa, dukun lagi..dukun lagi wkk)
Dayang Hong membungkuk dan keluar. Ratu Inhyeon jalan masuk, Ibunda!
Ibu Suri senang melihat Ratu. Ratuku, anda datang tepat sekali waktunya.
Ratu mencemaskan kesehatan Ibu Suri. Ibu Suri berkata ini bukan waktunya untuk santai, kita harus mendapatkan kembali hati Yang Mulia Raja yang sudah jatuh ke dalam perangkap siluman rubah.
Ratu Inhyeon melepaskan tangan Ibu Suri, ia merasa putus asa. Hati Yang Mulia Raja sudah jatuh ke sana, bagaimana kita bisa membuatnya berbalik?
Ibu Suri : Ratuku, apa anda pikir saya tidak mengenal putra saya? Dia tidak akan pernah meninggalkan wanita yang melahirkan anak laki2 untuknya. Jadi saya mohon, anda harus melahirkan anak laki-laki sulung.
Hanya itu satu-satunya cara menghancurkan Jang itu dan mendapatkan kembali perhatian Yang Mulia Raja.
Ratu tampak serba salah. Ibu Suri berkata ia sudah memanggil cenayang dan Ratu hanya tinggal melakukan yang diperintah Ibu Suri.
Cenayang datang. Ia jalan mengelilingi dan mengamati Ratu Inhyeon. Cenayang itu duduk dan berkata ia sudah selesai 'melihat' Inhyeon dan akan mengatakan hasilnya secara pribadi kepada Ibu Suri.
Ibu Suri mengerti dan minta Ratu keluar dulu, ia akan segera mengatakan hasilnya pada Ratu. Ratu Inhyeon menoleh ke arah cenayang itu dengan pandangan skeptis lalu keluar setelah menghormat pada Ibu Suri.
Ibu Suri tanya hasilnya, bagaimana? apa kau bisa melihat cucu laki-lakiku?
Cenayang itu takut mengatakan apa yang dilihatnya.
Ibu Suri tampak lelah, apa lagi? Tidak mungkin akan ada Ratu yang lain lagi kan? Cenayang itu diam saja. Ibu Suri akhirnya menjamin hidup cenayang itu, tapi kau tidak boleh berbohong.
Cenayang : Ampuni saya, Yang Mulia Ratu infertil. (Mungkin ini juga karena kesalahan Ibu Suri, memaksa orang minum obat infertil, jadinya menantu kesayangannya yang benar2 infertil.)
Ibu Suri syok, infertil? maksudmu..Cenayang itu membenarkan, Yang Mulia Ratu tidak akan bisa mendapatkan anak.
Ibu Suri marah, omong kosong apa ini? Pembacaan ramalan telah dilakukan sebelum Pernikahan Kerajaan dan aku hanya mendengar ramalan yang bagus saja mengenai kebahagiaan mereka!
Cenayang itu minta ampun, ia hanya mengatakan apa yang dilihatnya. Ibu Suri merasa putus asa, karena satu2nya yang bisa membuat Raja memperhatikan Ratu hanya kalau Ratu mengandung seorang anak laki-laki. Tapi dia tidak bisa memiliki anak? astaga.
Ibu Suri tanya apa tidak ada yang bisa dilakukan? pengusiran roh, doa2 atau apa saja?
Cenayang : Mungkin masih ada satu kemungkinan.
Ibu Suri : Cepat katakan.
Cenayang itu berkata akan mencoba membalikkan takdir dari langit, asal Ibu Suri berjanji untuk memberikan dukungan. Ibu Suri tanya apa maksudnya membalikkan takdir langit. cenayang itu menjelaskan, meskipun Yang Mulia Ratu infertil, ada satu hari dimana pintu takdir langit terbuka. Ibu Suri senang dan tanya kapan waktunya.
Cenayang itu berhitung dan berkata waktu hae-si (sekitar jam 9-11 malam) tiga hari lagi. Jika kesempatan itu berlalu, maka tidak akan ada kesempatan lain.
Ibu Suri : Waktu hae-si, tiga hari lagi?
Ibu Suri Agung Jo, Ok Jung dan bangsawan Jo Sa Seok minum teh bersama. Dayang Choi membisikkan sesuatu pada Ibu Suri Agung Jo.
Ibu Suri Agung Jo tidak percaya, jadi mereka sudah menentukan malamnya? Setelah mengaku sudah memaksa Ok Jung minum obat infertilitas, sekarang Ibu Suri membuat trik lagi karena putus asa.
Bangsawan Jo berkata malam pengantin itu sudah ditentukan oleh kantor meteorologi dan astronomi, kita tidak bisa melanggarnya. Ini adalah acara resmi.
Ibu Suri Agung Jo tetap cemas, kalau Ratu sampai mengandung, maka status Ok Jung tidak akan ada artinya.
Ok Jung tanya kapan waktunya.
Ibu Suri Agung : Waktu hae-si, tiga hari lagi. Tapi setelah tahu apa yang dilakukan Ibu Suri kepadamu, apa Yang Mulia akan mendengarnya sekarang?
Ok Jung : Yang Mulia Raja adalah putra yang berbakti, lagipula ini adalah acara resmi untuk negara ..jadi Yang Mulia pasti akan mendengar apa yang dikatakan Ibu Suri.
Ibu Suri Agung Jo merasa resah, apa mereka masih bisa menghalanginya? Itu adalah hari keberuntungan yang diberikan Dewi Bayi. Bangsawan Jo tetap berkata itu acara resmi, semua akan memperhatikannya. Jika mereka tidak hati-hati, para Menteri pasti tidak akan diam saja.
Ibu Suri Agung marah, ini sungguh berbahaya. Memiliki anak laki-laki sulung adalah satu-satunya cara agar kita bisa bertahan!
Mata Ok Jung berkilat, ia harus memutar otak menghentikan ini.
Sukjong membahas pertahanan ibukota dengan Menteri Jo serta Hyeon Moo. Sukjong ingin memperkuat ibukota. Hyeon Moo membenarkan, baik benteng Namhan maupun pulau Ganghwa terlalu jauh. Sukjong memutuskan untuk membangun benteng di sebelah Utara ibukota.
Mereka tidak bisa membangun di sekitar istana karena itu artinya melanggar perjanjian damai dengan Qing-Cina. Akan banyak orang yang menentangnya.
Hyeon Moo khawatir, jika mereka membangun konstruksi sebesar itu, bukan hanya pihak Qing, tapi para Menteri juga akan ribut. Tidak akan ada Menteri yang bersedia melakukan pekerjaan itu, karena takut dengan Qing.
Sukjong minta Menteri Jo yang melakukannya. Karena Jo Sa Seok adalah satu-satunya orang yang bisa melancarkan urusan dengan Qing. Apakah anda bisa memimpin pembangunan proyek Benteng Bukhansan?
Menteri Jo : Saya akan melakukannya untuk Yang Mulia.
Hyeon Moo masih cemas, kalau Menteri Jo yang dipilih sebagai pimpinan Proyek, itu pasti akan menimbulkan argumen di kalangan istana dan di negara ini, bahkan sebelum proyeknya dimulai.
Sukjong mengerti dan akan memikirkan cara mengangkat Jo Sa Seok di dalam kabinetnya dan melakukan pembangunan benteng secara diam-diam.
Menteri Jo bertemu Ok Jung dan membahas masalah ini. Ok Jung mengerti, Yang Mulia ingin menyiapkan pembangunan benteng Bukhansan secara diam-diam untuk sementara ini. Menteri Jo membenarkan, karena itu akan menimbulkan perlawanan.
Ok Jung tersenyum : Ada satu cara. Daegam, apa anda pernah mendengar ungkapan "bisikan di atas bantal?" Itu artinya, wanita penggoda biasanya selalu dipersalahkan, tapi ini bisa sangat berguna untuk sesuatu seperti ini.
Menteri Jo terkejut, maksudnya anda akan menanggung semua kesalahan? Ok Jung membenarkan, semakin ia selalu dipersalahkan, semakin cepat Yang Mulia mencapai tujuannya. Jadi Ok Jung ingin menjadi tumbal untuk kesuksesan Sukjong.
Ok Jung : Jika memang seperti itu, biarkan saja mereka membenci saya semaunya.
Ratu Inhyeon mendengar dari Dayang Joo semua yang dilakukan ayahnya pada Jang Sukwon demi dirinya. Ratu tampak terkejut. Dayang Joo berkata ia diminta sembunyi oleh Min Daegam untuk beberapa waktu karena Jang Nain kembali ke istana. Tapi saya diculik dan saya dibebaskan kembali, itulah mengapa saya bisa melayani anda sekarang karena saya tidak perlu sembunyi lagi.
Ratu tanya apa Jang Sukwon mengancam ayahnya karena ini? Ayah mertua Yang Mulia Raja, ayah kandungku?
Dayang Joo membenarkan, dia bukan seorang selir di istana ini, dia adalah gumiho berusia 100 tahun.
Ratu tampak marah dan tersinggung, aku akan ke Chwi Seon Dang. Bersiaplah. (aneh, apa kalau bangsawan dan dia melakukan kejahatan maka orang biasa harus diam saja? Dan dianggap kurang ajar kalau melawan perbuatan jahat seorang bangsawan? hanya karena dia mertua Raja?)
Ok Jung jalan keluar, sepertinya sudah mendapat pemberitahuan kalau Ratu akan datang. Ok Jung melihat Ratu dan hanya melirik dengan gaya meremehkan.
Ok Jung berdiri menyambut Ratu dan membungkuk, Apa yang membawa anda mendatangi tempat sederhana ini, Yang Mulia Ratu? (Menyakitkan sebenarnya kata2 Ok Jung ini hehe..tempat sederhana, tapi yang membangun Raja sendiri sigh..kasihan memang Inhyeon ini.)
Ratu Inhyeon : Aku akan langsung saja, apa kau memerintah orang untuk menculik Dayang Joo. Dan bahkan mengancam ayahku, ayah mertua Yang Mulia Raja?
Ok Jung tersenyum, Yang mulia..saya memerintah penculikan Dayang Joo? Dayang Joo-lah yang memancing saya dan menculik saya lebih dulu. Dan juga, Min Daegam-lah yang memberikan sesuatu pada saya untuk digunakan mengancam.
Ratu Inhyeon tidak percaya, Jang Sukwon, ayahku memberimu alasan untuk mengancamnya?
Ok Jung menantangnya : Yang Mulia, apa anda tahu bagaimana anda bisa mendapatkan kursi itu? Itu adalah kursi yang anda peroleh dari air mata dan jeritan saya.
Ratu Inhyeon : Itu menggelikan. Bagaimana bisa kediaman Ratu diperoleh dari air mata dan jeritanmu?
Ok Jung : Sebelum anda bertanya apa yang saya lakukan kepada Min Daegam, tolong cari tahu apa yang dilakukan Min Daegam agar anda bisa duduk di kursi Ratu.
Ratu Inhyeon membela ayahnya, Ayahku adalah seorang sarjana terkenal dan pria yang terhormat di Joseon. Apapun yang ia lakukan, ia tidak melakukannya tanpa alasan. Ratu jadi marah, beraninya kau Sukwon level 4 mengkritikku dan memintaku memeriksa ayahku sendiri?
Ok Jung minta Ratu tanya sendiri ke Min Daegam. Dan tolong katakan pada Min Daegam, kalau Jang Sukwon sangat senang mendengar para menteri kembali lagi ke istana hari ini dan menghentikan protes yang direncanakan oleh para Sarjana Sungkyunkwan. Jadi saya akan menganggap bahwa kami sudah sepakat. Dan tidak akan ada lagi yang lain setelah ini, jadi dia bisa tenang.
Ratu tidak tahan, Sukwon! kau sungguh kasar!
Sukjong datang. Semua membungkuk. Sukjong heran, kenapa Inhyeon ada di Chwi Seon Dang. Ok Jung tersenyum dan menjawab untuk Ratu, Yang Mulia Ratu datang begitu saya selesai minta pengampunan. Kemurahan Yang Mulia Ratu benar2 tidak terukur.
Sukjong hanya tersenyum dingin, astaga...Ratu ternyata benar-benar baik. Aku akan kembali lagi nanti.
Inhyeon tampak kesal pada Ok Jung, tapi ia tahu diri serta berkata ia hanya mampir, Yang Mulia silahkan disini.
Inhyeon melirik ke arah Ok Jung lalu pergi.
Sukjong langsung menggenggam tangan Ok Jung dan berkata ia sengaja mencari waktu untuk jalan-jalan bersama Ok Jung.
Sukjong berkata ia tidak sempat tanya kenapa mereka tiba-tiba menghentikan protesnya, padahal Sukjong mengira itu adalah seperti benteng besi dan ia tidak pernah mengira mereka akan berhenti.
Ok Jung hanya menjawab, mungkin mereka menyadari bahwa protes mereka itu tidak masuk akal dan absurd.
Sukjong tidak merasa seperti itu, pasti ada alasan lain. Tapi apapun itu, selamat karena kau berhasil mengalahkan Min Yoo Jung, musuh paling kuat di Joseon.
Ok Jung ketawa, mengalahkan....Yang Mulia membuat saya merasa malu.
Sukjong mengingatkan Ok Jung, apapun yang kau lakukan. Ini akan membuatmu menjadi musuh partai Seoin dan menjadi pusat Partai Namin. Ok Jung tersenyum, bagaimana Yang Mulia bisa mengatakan 'pusat' pada seorang wanita seperti saya?
Sukjong : Kau akan menjadi pemicu yang membawa Tuan Jo Sa Seok kembali ke dalam kabinet. Aku akan membawa beberapa orang dari Partai Namin dan mengatur kembali kabinetku.
Ok Jung minta Sukjong melakukan saja apa yang jadi rencananya, ia akan membantu. Sukjong geli dan tanya apa yang akan dilakukan Ok Jung.
Ok Jung : Semua berkata saya adalah wanita penggoda yang merayu Yang Mulia Raja, jadi saya akan membantu dengan cara yang paling pas.
Sukjong tertawa, baiklah aku akan berharap untuk itu. Keduanya jalan sambil bergandengan tangan.
Menteri Min dan Kim melihat mereka. Keduanya jelas tidak senang. Menteri Kim berkata terus terang, ia takut Ok Jung akan hamil lebih dulu. Menteri Min berkata, Ibu Suri telah menentukan malam pengantin untuk Sukjong dan Inhyeon yang diperoleh dari kantor Astronomi. Menteri Min yakin Raja tidak akan bisa menghindarinya lagi kali ini.
Ratu Inhyeon mempersiapkan diri malam itu. Jika malam ini berjalan lancar, Ratu pasti akan mengandung. Ratu tersenyum.
Sukjong juga dibantu berpakaian, tapi wajahnya muram.
Ibu Suri mengawasi Dayang menyelipkan jimat di bawah bantal Ratu Inhyeon. Jimat untuk mendapatkan bayi.
Ratu Inhyeon jalan masuk dan menghormat pada Ibu Suri. Ibu Suri tersenyum, ia sangat berharap malam ini semua berjalan lancar.
Ok Jung juga merias diri di kediamannya. Shi Young membantunya dan berkata kalau Raja sudah berangkat ke kediaman Ratu. Malam ini jelas malam untuk mendapatkan anak.
Ok Jung tidak berkomentar. Ia tetap merias diri dengan tenang. Lalu menyelipkan hiasan rambut yang dulu diselipkan Sukjong saat mereka tidur bersama untuk pertama kalinya di kediaman P. Dong Pyeong. Ok Jung punya rencana. wkk..rencana ala gumiho.
Rombongan Sukjong diantar menuju kediaman Ratu. Rombongannya melewati Chwi Seon Dang. Jadi kediaman Ok Jung memang lebih dekat daripada kediaman Ratu, kasihan juga. Sukjong melihat ke arah Chwi Seon Dang dan melihat Ok Jung.
Ratu Inhyeon menunggu Sukjong di kamarnya, ia kelihatan bahagia dan penuh harap.
Ok Jung muncul di pintu gerbang Chwi Seon Dang, hanya mengenakan baju tipis dengan rambut disanggul mengenakan ornamen kenangan yang penuh makna itu dan wajah mengundang. Lalu Ok Jung berbalik dan jalan masuk.
Sukjong tidak tahan dan memerintahkan rombongannya untuk berhenti. Sukjong langsung turun dari tandu dan mengejar Ok Jung.
Kasim Yang panik. Ia lari mengejar Raja, Yang Mulia..! wajah Kasim Yang benar2 putus asa, tapi ia tidak berdaya menghentikan Raja yang sudah lari ke dalam kediaman Ok Jung.
Dayang Joo masuk dan minta Ratu menunggu sebentar lagi, ia tidak tahu kenapa pembawa pesan belum datang. Ratu mengerti, ia paling ahli dalam hal menunggu. Tapi kemudian Ratu ingat saat bertemu Ok Jung pertama kalinya, saat Ok Jung cerita soal bunga yang bisa menarik kupu-kupu mendekat.
Saat itu Inhyeon merendahkannya, kupu-kupu yang mendatangi bunga, bagaimana bunga bisa menarik kupu-kupu? Ok Jung hanya berkata itu cuma ungkapan saja. Saya hanya mencoba membuat baju yang bisa dicintai pria.
Sekarang Ratu Inhyeon merasa gelisah, bagaimana kalau Ok Jung benar2 menggunakan tekniknya dan menarik Raja malam ini? Ratu akhirnya jalan keluar.
Sukjong jalan mendekati Ok Jung di taman. Ok Jung sudah bersikap biasa lagi, tidak menggoda seperti tadi.
Sukjong menggenggam tangan Ok Jung, ia tersenyum pasrah, bagaimana ini? Aku pasti sudah tersesat dari jalanku untuk sesaat. Ok Jung tersenyum.Ratu jalan ke arah Chwi Seon Dang dan melihat mereka. Ok Jung melihat Ratu, ia awalnya terkejut. Sukjong hampir menoleh ke arah Ratu tapi Ok Jung sengaja menarik Sukjong dan menciumnya.
Ratu Inhyeon hampir pingsan. Ia dipaksa melihat mereka berciuman di depannya.
Ratu kembali ke kediamannya dengan sakit hati. Dayang Joo memanaskan suasana, Yang Mulia..dia benar2 perempuan paling mengerikan. Dia harus diseret dan dipukuli sekarang.
Ratu : Apa kau ingin aku menemui Jang Sukwon yang tengah bersama Yang Mulia Raja, memarahinya di depan Raja? Lalu mencakar wajah Yang Mulia dan mengikuti jejak Ratu Yoon yang diturunkan dari takhta?
Dayang Joo menangis, Yang Mulia.. Ratu Inhyeon benar-benar sakit hati saat ini. Ia mungkin bisa mentolerir yang lainnya, tapi saat ini, Ratu benar2 marah.
(Ratu Yoon, Ibu dari Yeonsangun. Ratu Yoon cemburu pada selir Raja Seongjong yang tinggal di istana. Ratu Yoon meracuni selir Raja th 1477. Th 1479 Ratu Yoon menyerang Raja di suatu malam dan meninggalkan bekas goresan. Ibu Suri marah dan memerintah untuk membuang Ratu Yoon. Setelah gagal mencoba dikembalikan ke posisi semula, akhirnya para menteri mengajukan petisi untuk menghukum mati Ratu Yoon. Ratu Yoon dihukum minum racun. Kisahnya ada di awal drama Dae Janggeum)
Sukjong dan Ok Jung berpelukan di kamar tidur, Sukjong tanya kenapa Ok Jung melakukan itu. Ok Jung tanya, melakukan apa. Sukjong geli, kau pasti sudah tahu ini adalah malam resmiku bersama Ratu. Kenapa kau menghentikanku dan memancingku masuk?
Ok Jung tersenyum : Lalu kenapa Yang Mulia mendatangi saya, kalau tahu itu?
Sukjong tertawa : Pria mana yang mampu menolakmu?
Ok Jung menggodanya, pasti akan ada keributan besok pagi. Mereka akan mengira Yang Mulia sedang mabuk cinta. Sukjong ketawa, ia bersyukur jika mereka berpikir seperti itu. Standar dalam kabinetku adalah, pertama..apa aku bisa menggunakannya, kedua, kalau perlu aku akan menggunakan mereka untuk pelaksanaan rencanaku. Tapi kalau mereka mengatakan ini adalah kesalahanmu seperti orang bodoh...
Ok Jung : Apa artinya 'bisikan saya diatas bantal' tidak berguna sama sekali?
Sukjong ketawa : Kenapa kau tidak mencobanya? Aku ingin melihatnya.
(Jadi maksud Sukjong, keputusannya tidak terpengaruh dengan rayuan Ok Jung. Ia memang sudah lama ingin mengatur ulang kabinetnya, agar semua rencana Raja bisa dijalankan. )
Paginya, Ibu Suri Myeongseong marah besar saat mendapat laporan dari Dayang Hong bahwa malam resmi Sukjong dan Inhyeon gagal lagi gara-gara Ok Jung.
Ibu Suri marah sampai batuk-batuk.
Ratu Inhyeon datang menemui Ibu Suri. Ratu khawatir dengan kesehatan Ibu Suri. Ibu Suri senang Ratu datang dan ia sangat kecewa dengan gagalnya malam itu. Ibu Suri ingin menghukum Ok Jung. Ratu Inhyeon melarangnya, ia takut Ibu Suri akan sakit gara-gara ini.
Ratu berjanji akan bicara dengan Ok Jung sebagai Pemimpin Nae Myeong Bu. Ibu Suri putus asa, Ratuku..apa anda tidak tahu kalau kemarin malam itu adalah satu-satunya kesempatan anda bisa..
Ibu Suri batuk-batuk lagi dan tidak melanjutkan kata-katanya. Lalu ia berkata akan menyerahkan semuanya pada Ratu. Ibu Suri tahu tingkatan Ratu memang berbeda dari Ok Jung.
Sukjong mengubah susunan kabinetnya.
Kim Man Gi diberhentikan, Kim Sung Juk diberhentikan Jo Sa Seok diangkat menjadi Menteri urusan pembangunan. Park Ju Myoung sebagai konsul general dan sebagainya.
Kim Man Gi langsung protes dan berkata Jo Sa Seok tidak berpengalaman dalam hal itu dan dia berasal dari Partai Namin. Sukjong membela Jo Sa Seok dan berkata kalau Jo tidak ikut dalam pemberontakan.
Menteri Min juga menuduh Sukjong melakukan ini karena "bisikan di atas bantal" atau karena perasaan pribadi. Sukjong kecewa kalau mereka berpendapat seperti itu. Kim Man Gi menjawab, mereka tidak bisa berpikir lain karena keputusan Raja keluar karena Chwi Seon Dang.
Sukjong ketawa, apa kalian menuduh Jang Sukwon terlibat dalam keputusan ini? Mereka membenarkan, itu jelas. Jo Sa Seok pasti meminta posisi lebih tinggi pada Jang Sukwon.
Sukjong marah : Jadi..Jang Sukwon menerima sogokan dari Jo Sa Seok agar Sukwon memintaku mengangkat Jo Sa Seok sebagai menteri melalui bisikan diatas bantal? Dan aku menerima bisikannya lalu mengangkat Jo Sa Seok ke posisi itu?
Menteri itu kelabakan (aku tidak tahu namanya, mungkin dia Song Si Yeol, melihat kebencian Sukjong kepadanya.). Sukjong membentaknya, kenapa kau tidak menjawabku! Jadi..kalian berkata kalau Jo Sa Seok menyuap Jang Sukwon dan dia membalas dengan sebuah posisi? Jadi artinya aku menerima suap dari Jo Sa Seok dan memberikan posisi di pemerintahan? Apa benar itu yang kalian pikirkan?
Semua terdiam, karena baik Menteri Min maupun Kim tahu bahwa mereka yang biasa menyuap Ibu Suri untuk mendapat apa yang mereka inginkan.
Sukjong memukul kursinya, beraninya kalian mempermalukan Raja negeri ini! Bagaimana menteri negara bisa bicara dengan cara sekasar itu!
Para Menteri minta maaf, tapi ini karena anda sering sekali berkunjung ke Chwi Seon Dang dan kediaman itu dekat dengan Jo Sa Seok, jadi sepertinya keputusan anda dipengaruhi oleh Chwi Seon Dang. Tolong dipertimbangkan.
Sukjong kesal : Kalian menyalahkan Jang Sukwon untuk masalah bencana alam, dan membuatnya memohon pengampunan waktu itu, dan sekarang kalian mengkritik bagaimana caraku memerintah dengan menyinggung soal bisikan diatas bantal? Apa kalian pernah menganggapku sebagai Raja kalian? Tidak menyenangkan bagiku tinggal disini lebih lama lagi..jadi pertemuan selesai sampai disini. Dan akan kupastikan untuk menjalankan penggantian anggota kabinet mulai hari ini tanpa perubahan lagi. Jika ada yang menentang, keluar saja dari kabinetku. Mengerti?!
Wkkk..Sukjong sudah lama muak dengan Menteri Partai Seoin dan akan menggunakan apapun yang mereka katakan sebagai bumerang.
Ratu Inhyeon mengundang Ok Jung minum teh. Ratu menyindir Ok Jung, kau hebat sekali semalam. Ok Jung tertawa, benarkah?
Ratu Inhyeon : Apa kau tahu tentang Lu Zhi dari Dinasti Han?
Ok Jung pernah mendengarnya, dia adalah istri Liu Bang pendiri Dinasti Han. Ratu membenarkan, Liu Bang berhutang banyak pada Lu Zhi saat mendirikan Dinasti Han. Tapi setelah menjadi Kaisar, Liu Bang mengabaikan Lu Zhi dan jatuh cinta pada Selirnya yang cantik. Dia bahkan ingin menunjuk putra Selir Qi sebagai Putra Mahkota.
Ok Jung : Kenapa anda mengatakan kisah ini kepada saya?
Ratu Inhyeon : Lalu kemarahan Lu Zhi tidak terbendung dan ia menunggu kesempatan untuk membalas semua penghinaan yang diterimanya. Dan takdir tidak meninggalkan Lu Zhi, Liu Bang tiba-tiba meninggal dan putra Lu Zhi menjadi Raja. Apa kau tahu apa yang dilakukan Lu Zhi setelah ia menjadi Ibu Suri?
Ok Jung tersenyum : Apa yang dia lakukan?
Ratu Inhyeon : Dia memotong kaki dan tangan selir itu dan melemparkannya ke penampungan kotoran. Ia membuatnya menjadi manusia-babi. Selir Qi yang menikmati semua kenikmatan dunia saat masih di sayang Raja diubah menjadi manusia-babi dimana hidup menjadi sangat sulit baginya. Bukan itu saja...Lu Zhi meracuni anak Selir Qi sampai mati.
(hm..tapi masalahnya Inhyeon tidak punya anak laki untuk dijadikan pegangan. Dia tidak akan bisa jadi Lu Zhi)
Ok Jung tersenyum : Apa Yang Mulia ingin mengatakan bahwa kemarahan anda sedalam itu? Hanya karena peristiwa semalam?
Inhyeon ketawa : Bukan, tidak sama sekali. Maksudku, meskipun aku sudah menjadi Ibu Suri setelah putraku naik takhta..aku tidak akan membalas dendam kepadamu seperti yang dilakukan Lu Zhi. Aku akan menunjukkan padamu, apa arti kemurahan yang sebenarnya. Dan aku akan membuatmu meninggalkan istana atau menjadi biarawati dengan kemauanmu sendiri.
Ok Jung tahu maksud Inhyeon, tapi ia tetap tersenyum : Saya adalah Jang Ok Jung, sama seperti Yang Mulia bukanlah Lu Zhi, saya juga bukan Selir Qi. Jadi saya tidak akan pernah meninggalkan istana ataupun menjadi biarawati. Jika tidak ada yang lain, saya akan mohon diri.
Ok Jung berdiri dan menghormat. Lalu keluar, tapi kelihatan jelas kalau ia memang sedikit terganggu. Inhyeon minum tehnya dan tersenyum tipis.
Sukjong dan P. Dong Pyeong berlatih memanah, keduanya sama-sama bagus penampilannya. P. Dong Pyeong berkata pergantian personel kali ini lumayan menimbulkan gejolak.
Sukjong tidak percaya, P. Dong Pyeong sudah mendengar ini. Tidak sampai setengah hari beritanya sudah tersebar keluar istana? Sukjong tahu berita itu pasti sudah kemana-mana.
P. Dong Pyeong cemas karena rumor ini dihubungkan dengan Jang Sukwon.
Sukjong : Apa paman juga berpikir ini adalah hasil dari "bisikan diatas bantal?"
Sukjong tahu Chwi Seon Dang dan Jo Sa Seok memang dekat, tapi ia hanya memilih mereka yang proaktif tentang masalah perbatasan di Utara. Untuk membangun dasar memperkuat kekuatan militer. Jadi Ok Jung membantunya menjalankan rencana Sukjong yang memang ingin menyerahkan proyek benteng Utara pada Jo Sa Seok.
Dan Sukjong akan memulai pembangunan benteng Bukhansan di Goyang.
P. Dong Pyeong terkejut, maksud anda, Jang Sukwon melakukan sesuai perintah anda?
Sukjong : Dia bersedia disebut wanita penggoda yang jahat, dia berkata akan melakukan bagiannya untuk membantuku.
P. Dong Pyeong benar2 cemas, itu bisa membahayakan Jang Sukwon.
Sukjong mulai membidik lagi, membahayakan Ok Jung? tidak akan. Dia wanitaku dan juga rekan politikku, itulah sebabnya aku semakin menyukai Ok Jung. Aku akan melindunginya dengan semua yang kumiliki.
Ok Jung jalan kembali ke kediamannya sambil ngomel, dia tidak akan membalas dendam padaku seperti Lu Zhi? Dia seharusnya mengatakan itu setelah ia memiliki anak laki-laki. Shi Young mendukung Ok Jung. Lalu Ok Jung melihat bagian jimbang. Shi Young ketawa, sudah lama anda meninggalkan bagian jimbang.
Ok Jung jalan ke arah jimbang. Kedatangan Ok Jung diumumkan, Lady Sukwon tiba.
Semua mantan rekannya langsung berdiri dan membungkuk, kecuali dua orang gungnyeo yang suka menyakiti Ok Jung waktu itu. Mereka sembunyi di balik meja, tapi Ok Jung melihatnya. Kedua dayang itu keluar dan minta ampun. Jangan usir kami dari istana, Nyonya..
Ok Jung ketawa, memangnya aku berhak mengambil nyawa kalian?
Cheon Sanggung datang, anda disini Lady Sukwon? Ok Jung menoleh dan tersenyum pada mantan atasannya.
Cheon Sanggung berkata seharusnya Ok Jung tinggal memanggil mereka, kenapa harus datang kesini. Ok Jung tersenyum, ia hanya mampir. Apa saya bisa minta teh?
Cheon Sanggung menyajikan teh untuk Ok Jung. Ok Jung berkata, apa Cheon Sanggung ingat, anda pernah berkata akan mengusir saya dari jimbang kalau saya punya niat lain. Saya sangat kecewa saat mendengar itu, tapi akhirnya saya menjalani jalan lain.
Cheon Sanggung : Tidak ada yang bisa memastikan soal jalan hidup sampai akhir jalan itu. Semua orang akan melakukan yang terbaik untuk menjalani hidupnya.
Ok Jung berkata ia punya mimpi dalam kehidupan yang tidak pasti ini. Ia bermimpi, jika satu hari ia bisa mengenakan baju terbaik yang pernah dikenakan seorang wanita..apa Cheon Sanggung sebagai pembuat baju terbaik bersedia membuatkan baju itu untuknya?
Cheon Sanggung terkejut sampai hampir menjatuhkan tehnya, baju terbaik artinya posisi selir tingkat 1 atau Ratu. Ok Jung hanya tersenyum, siapa tahu, seperti kata anda tidak ada yang bisa mengatakan apa yang akan terjadi dalam hidup ini.
Ok Jung : Kadang, saya ingin mempertaruhkan semua yang saya miliki dalam ketidak pastian ini. Kita ketemu lagi nanti.
Ok Jung berdiri dan ingin pergi, justru bertemu dengan Ja Kyung. Ja Kyung terkejut, Ok Jung-ah! Maaf..Jang Sukwon.
Ok Jung mengajak Ja Kyung bicara di luar, ia ingin tahu siapa yang membakar gudang waktu itu. Ja Kyung pasti tahu siapa pelakunya.
Ja Kyung ketakutan, bagaimana saya bisa tahu? Kenapa anda tiba-tiba bertanya seperti itu?
Ok Jung terus mendesak Ja Kyung sampai ke tepi kolam cuci, kau hanya perlu menjawabku! Bagaimana awal kebakaran itu? Apa kau yang menyalakan api? Ja Kyung menyangkal, bukan, jelas bukan saya yang menyalakan api! Saya melihat seorang pria dengan tatto di lengannya. (Kwang San)
Ok Jung : Seorang pria bertatto? Apa kau melihat wajahnya?
Ja Kyung lupa wajah pria itu. Ok Jung tanya kenapa Ja Kyung mengurungnya di gudang waktu itu.
Ja Kyung akhirnya menjawab kalau itu karena Chi Soo. Ia menyukai Chi Soo tapi Chi Soo hanya memperhatikan Ok Jung, itu sebabnya ia merasa sangat marah.
Ok Jung marah : Jadi, guru kita meninggal dan aku juga hampir mati hanya karena itu? Karena temperamen dan keegoisanmu?
Ok Jung terus mendesak Ja Kyung dan menginjak kakinya. Ja Kyung mundur dan tidak mendapatkan pijakan lagi, ia terjatuh ke kolam cuci. Semua terkejut melihatnya.
Ok Jung berbalik dan jalan pergi. Ia menahan tangis mengingat mendiang Ayah dan gurunya. Lalu mengingat Chi Soo orabeoni yang selalu memperhatikannya.
Hyeon Chi Soo yang juga tidak ingin melihat Ok Jung menangis lagi.
Hyeon Chi Soo (Jae Hee!) akhirnya kembali ke Joseon. Chi Soo turun dari kapal. Dibelakangnya, Jang Hee Jae juga turun. Hee Jae terburu-buru dan tanpa sengaja menabrak Chi Soo. Membuat semua buku Chi Soo berhamburan. Hee Jae minta maaf dan membantu membereskan buku2 itu.
Hee Jae melihat buku merah dengan gambar2 wanita. Ia nyengir dan mengira Chi Soo juga sama seperti dirinya, suka buku erotis. Chi Soo merampas buku itu, ini bukan untukku. Hee Jae ketawa, tentu saja. Siapa yang akan mengakuinya di siang hari seperti ini? Chi Soo kesal, ia membereskan buku2nya dan pergi. Hee Jae ngomel, penampilannya saja yang seperti laki-laki, tapi marah-marah seperti wanita. Chi Soo membawa buku merah itu untuk Ok Jung. (Kalau saja dia tahu dimana Ok Jung sekarang ini.)
Malamnya, Chi Soo pergi ke sebuah gibang terbesar. Ia disambut Seol Hyang, gisaeng yang mengepalai tempat itu. Ia memanggil Chi Soo dengan panggilan Tuan Jin.
Chi Soo tanya apa tempat ini dibangun oleh Jang Hyeon 10 tahun lalu. Seol hyang membenarkan, kenapa anda menginginkan tempat ini? Chi Soo jalan dan melihat sekitar, aku menyukainya. Kapan aku bisa bertemu dengannya? Orang yang membuat istana dalam genggamannya?
Menteri Min diantar masuk oleh Seol Hyang. Seol Hyang memanggil Chi Soo. Tuan Jin, Min Daegam disini.
Chi Soo jalan keluar, ia mengenakan baju yang lebih rapi. Chi Soo membungkuk pada Menteri Min. Seol Hyang jalan keluar.
Menteri Min terkejut, ia tidak mengira Tuan Jin ternyata masih muda, kudengar anda adalah orang paling kaya di Cina dengan kekuasaan yang bisa mempengaruhi istana. Chi Soo menjelaskan, sebenarnya Tuan Jin adalah ayah angkatnya. Tapi beliau terlalu sibuk untuk pergi jadi memintanya mengurus perdagangan dengan Joseon.
Menteri Min : Apa anda orang Joseon?
Chi Soo membenarkan.
Keduanya duduk sambil minum. Menteri Min langsung bicara ke intinya, jadi anda ingin memberikan dukungan dana pada partai Seoin? Berapa yang akan anda berikan?
Chi Soo akan memberikan berapapun dan apapun yang diminta Tuan Min. Menteri Min ketawa, anda sungguh berani. Kalau begitu anda pasti menginginkan hak perdagangan yang besar juga.
Chi Soo tersenyum, hanya ada satu hal yang saya inginkan.
Menteri Min : Apa itu?
Chi Soo : Kepala Jang Hyeon. Saya datang untuk mengambil itu.
Jang Hyeon bertemu dengan Hee Jae, ia tanya apa semua berjalan lancar. Hee Jae membenarkan, ia minta lain kali Kwang San saja yang melakukan tugas kecil seperti ini. Adikku adalah Sukwon kesayangan Yang Mulia Raja.
Jang Hyeon : Bagaimana kau akan mengenyangkan perut laparmu hanya dengan status Sukwon?
Hee Jae mengatakan soal Chi Soo, saya dengar ada pedagang besar di kapal dari Cina kali ini. Jang Hyeon tampak waspada. Pedagang besar dari Cina? Siapa dia?
Hee Jae : Saya dengar dia adalah Tuan Jin. Jadi saya memeriksanya, tapi saya tidak bisa menemukan apapun.
Jang Hyeon : Tuan Jin..hanya mendengar namanya saja aku merasa tidak tenang.
Ratu Inhyeon membantu Ibu Suri minum obat. Ratu ingin minta tolong pada Ibu Suri, ia juga ingin Ibu Ok Jung diundang dalam acara perjamuan yang diadakan Ibu Suri untuk para istri pejabat dan ibu Inhyeon.
Ibu Suri marah, ia tidak ingin bertemu Ok Jung, kenapa harus mengundangnya.
Ratu tidak ingin Sukjong marah karena merasa mereka pilih kasih. Ratu Inhyeon berkata kalau latar belakang Ibu Jang Sukwon adalah budak di keluarga Bangsawan Jo Sa Seok. Dan mohon Ibu Suri bisa memperlakukan Ibu Jang Sukwon seperti ibunya.
Ibu Suri kesal, ia tidak bisa duduk bersama kita karena latar belakangnya, itu hanya akan merusak suasana. Tiba-tiba Ibu Suri Myeongseong mendapat ide brilian, oh Ratuku..! Mungkin kita bisa menikam hati perempuan itu dengan memanfaatkan ibunya. Anda juga bisa membalas penghinaan yang dilakukannya malam itu. Aku harus segera mengundang ibu perempuan itu.
Ratu tampak serba salah. Ia sebenarnya berniat baik tapi Ibu Suri justru ingin memanfaatkan ini. Tapi Ratu juga masih sakit hati urusan malam itu. Jadi Ratu diam saja.
(Kalau seperti ini, rasanya aku ingin Choi Ran pemeran Ibu Ok Jung dalam Dong Yi muncul dan memaki-maki Ibu Suri. Choi Ran lebih sangar jadi Ny. Yoon dibanding Kim Seo Ra wkk.)
Ok Jung merapikan baju Sukjong. Sukjong mencium dahi Ok Jung.
Sukjong : Kau pasti mendapat kabar gembira, kau tampak lebih bahagia dari biasanya.
Ok Jung tertawa lebar, sebenarnya ibu saya akan datang hari ini. Ibu saya diundang ke pesta untuk para istri pejabat hari ini. Ibu saya benar2 ingin melihat istana, jadi saya sangat bahagia.
Sukjong mengerti dan ia akan berkunjung ke lokasi pesta kalau urusannya selesai.
Ok Jung : Benarkah?
Sukjong menghela nafas, Ok Jungku..kau gembira sekali seperti anak kecil. Sukjong harus segera ke Daejeon. Ia memegang bahu Ok Jung lalu jalan. Sukjong berhenti di depan pintu dan berbalik lagi ke arah Ok Jung. Sukjong mencium Ok Jung sekali lagi. Ampun dua orang ini wkk..
Ibu Ok Jung diantar masuk istana. Ia tampak takjub melihat istana. Dayang yang mengantarnya tidak sabar, kenapa kau lambat sekali? Kau bisa tersesat nanti. Ibu Ok Jung minta maaf. (Perasaan sudah tidak enak)
Menteri Jo melihatnya dan tanya kenapa Ny. Yoon ada di istana, apa kau ingin menemui Jang Sukwon? Ny. Yoon membenarkan.
Menteri Jo heran kenapa Ny. Yoon tidak kelihatan bersemangat. Ny. Yoon mencemaskan putrinya, sepertinya putri saya berjalan diatas permukaan yang tipis.
Menteri Jo minta Ny. Yoon tidak terlalu cemas. Jang Sukwon sangat bijaksana.
Menteri Min dan rombongan melihat Menteri Jo dan Ny. Yoon. Menteri Min tanya siapa wanita yang berbicara dengan Menteri Jo.
Menteri Kim : Sepertinya dia ibu Jang Sukwon.
Menteri Min heran bagaimana Kim Man Gi bisa tahu soal itu. Menteri lain berbisik dan Menteri Min kelihatan tidak suka.
Ok Jung sibuk di Boyeomseo (bagian kosmetik istana). Ia mempersiapkan goody bag untuk para istri pejabat. Ok Jung menyiapkan kosmetik dari ulat sutra yang berharga. Ini bagus untuk memperbaiki kulit juga untuk memutihkan serta mengencangkan. (ternyata kegilaan orang Korea dengan produk pemutih sudah ada sejak dulu kala wkk)
Ok Jung sudah akan pergi menemui Ibunya, tapi Dayang Hong mencegahnya, tolong bantu saya memilih produk untuk mandi yang bagus untuk menghaluskan kulit. Ibu Suri merasa itu sangat penting untuk mengesankan para istri pejabat, jadi ia membuat permintaan agar anda bersedia memilihkan produknya. Ibu Suri sengaja menahan Ok Jung di bagian kosmetik.
Ok Jung berkata ibunya juga datang dan ia harus menyambutnya. Dayang Hong berjanji akan mengantar Ibu Ok Jung, jadi tolong selesaikan ini Jang Sukwon. Ok Jung mengerti.
Ibu Suri tiba di aula untuk perjamuan. Ibu tiri Inhyeon dan semua istri bangsawan membungkuk kepadanya.
Ibu Suri menyambut hangat ibu tiri Ratu Inhyeon. Inhyeon juga membungkuk dan menyambut ibunya, lalu minta semua istri pejabat duduk.
Ibu Ok Jung tiba belakangan. Ny. Yoon minta maaf karena ia datang terlambat. Ny. Yoon ingin jalan naik ke aula tapi Ibu Suri berdiri dan mencegahnya, beraninya orang rendahan seperti dirimu naik ke sini.
Ny. Yoon tertegun dan hanya menunduk. Ibu Suri bicara lagi, apa kau ibu dari perempuan Jang Sukwon itu?
Ny. Yoon membenarkan. Ibu Suri tidak terima dan tidak mengijinkan budak seperti Ny. Yoon duduk bersama para Nyonya dari golongan bangsawan.
Semua Nyonya bangsawan itu langsung berterima kasih atas pengertian Ibu Suri. Grrr..orang2 ini.
Ibu Suri memerintah Dayang Hong membawakan meja yang sudah disiapkan. Dayang Hong mengerti dan memanggil para pelayan. Pelayan menggelar tikar jerami dengan meja berisi hidangan sederhana tanpa matras untuk duduk. Ny. Yoon harus duduk di atas tikar.
Gilanya lagi, para nyonya bangsawan juga ikut mempermalukan dan menertawakan Ny. Yoon. Ada yang minta dibawakan air dan sebagainya. Ny. Yoon diam saja dan menelan semua penghinaan ini. Ibu Suri dan bahkan Ibu tiri Inhyeon juga tersenyum. Ratu Inhyeon minum dengan tenang, membiarkan saja perlakuan ini.
Ibu Ok Jung akhirnya berdiri karena tidak tahan diejek para Nyonya.
Ok Jung datang, wajahnya langsung berubah waktu melihat perlakuan yang diterima ibunya. Ok Jung terkejut, eomoni!
Ok Jung mendekati ibunya, apa yang ibu lakukan disini? kenapa ibu duduk di atas matras jerami seperti ini? Ibu menjelaskan, ia tidak bisa duduk bersama nyonya dari kaum bangsawan karena statusnya.
Ok Jung hampir menangis, tapi ibu adalah ibuku, selir tingkat 4. Bagaimana ibu bisa duduk di tikar jerami ini?
Ibu Ok Jung berusaha tersenyum, ibu tidak apa-apa, sudahlah, ibu baik-baik saja.
Tapi Ok Jung tidak terima. Ia naik ke aula dan menghadap Ibu Suri, apa karena alasan ini Yang Mulia mengundang ibu saya?
Ibu Suri Myeongseong hanya tersenyum dingin. Ratu Inhyeon berdiri dan berkata Ok Jung yang menerima kenaikan status tapi bukan ibunya. Ini bisa terjadi karena para nyonya disini merasa tidak nyaman.
Ok Jung : Yang Mulia Ratu seharusnya anda tidak mengatakan itu, bukankah akan sangat menyakitkan bagi anda kalau ibu anda diperlakukan seperti ini?
Inhyeon : Aku merasa sedih kalau ini menyakitimu tapi apa yang bisa kulakukan dengan strata kelas? Dan itu adalah hukum di Joseon!
Ibu Suri hanya tersenyum dan berdiri, ia minta Ratu tidak perlu berdebat lagi dengan Ok Jung. Ibu Suri berkata ke Ok Jung, aku mendengar rumor tentang ibumu sebagai budak rendahan dan kudengar kau punya ayah kandung di tempat lain?
Ok Jung gemetaran menahan marah, Dae Bi Mama...!
Ok Jung langsung mengangkat tangan dan menampar....bukan Ibu Suri. Tapi Dayang Hong. Ibu Suri dan Ratu syok. Semua tamu juga terkejut.
Ok Jung membentaknya, kau janji akan menjaga ibuku! Dan seperti ini caramu menjaganya?
Dayang Hong ketakutan, hei, saya hanya...
Ok Jung semakin marah dan menampar dayang Hong sampai jatuh ke lantai.
Ok Jung : Seorang dayang rendahan berani memanggil selir tingkat 4 dengan kata-kata 'hei'? Apa ini aturan di istana?
Suara Ok Jung menggelegar sampai Ibu Suri ketakutan. Ibu Suri sampai terduduk dan seperti akan stroke.
Ibu Ok Jung ketakutan dan menahan tangisnya.
Ratu Inhyeon marah, memukul dayang Ibu Suri sama artinya dengan memukul Ibu Suri sendiri. Bukankah kau sudah bersikap kasar?
Ok Jung tidak gentar : Apa kita harus membahas apa ini kasar atau tidak? Hong sanggung adalah dayang dengan status lebih rendah dari saya. Seorang selir yang melayani Yang Mulia Raja.
Saya bisa menahan semua penghinaan yang ditujukan pada saya, tapi saya tidak akan bisa menahan penghinaan yang ditujukan kepada ibu saya. Apa anda mengerti?
Ok Jung [1], [2], [3], [4], [5], [6], [7], [8], [9], [10], [11], [12]
Notes :
No comment..speechless wkk...intrik Ratu dan selir2 Raja memang selalu membuat pusing dan esmosi :)
Kisah Ratu Lu Zhi dan Selir Qi dari jaman Tiga Negara Cina memang mengerikan. Jangan-jangan nanti Ok Jung benar2 mengurung dan menyiksa Choi musuri itu karena dianggap mencuri Sukjong darinya.
No comments:
Post a Comment