Da In menyelinap ke kamar mayat Uigeumbu dan memeriksa mayat Min Do Saeng. Da In mendengar suara orang dan sembunyi. Gon-oh masuk ke ruangan itu lalu menemukan Da In.
Gon-oh menyeret dan melempar Da In keluar, wanita ini! kau pikir tempat apa ini, beraninya kau..
Gon-oh menarik baju Da In dan memerintah anak buahnya segera memasukkan Da In ke penjara.
Tiba-tiba terdengar seruan, ada apa? Gon Oh dan Da In menoleh. PM Yi Ho datang bersama pasukannya. Semua terkejut dan segera menghormat. Yang Mulia. PM Yi Ho tanya ada masalah apa.
Da In dibawa menghadap ke depan PM Yi Ho. PM Yi Ho tanya apa alasan Da In mempertaruhkan nyawa dan memeriksa sendiri mayat tabib istana.
Da In berkata ingin menemukan petunjuk yang membuktikan bahwa Tuan Bong-sa Choi bukanlah pembunuh. PM Yi Ho merasa itu sia-sia karena mereka sudah menemukan bukti yang tidak bisa disangkal.
Da In ingin menjelaskan soal hiasan jade miliknya yang terjatuh tapi tidak jadi karena ingat peringatan Ins. Lee yang melarangnya bicara soal hiasan jade itu. Kalau semua yang kau katakan benar, maka tanduk rusa dan pisau bedah itu juga bukti palsu dan jika mereka yang melakukannya mendengar ini, mereka pasti akan mengacaukan penyelidikanku, benar kan?
PM Yi Ho tahu Choi Won bukan orang yang bisa membunuh seseorang. Jika Choi Won adalah orang seperti itu, ia sudah mati di tangan Choi won sejak lama.
Gon-oh lapor pada Menteri Kim bahwa PM Yi Ho membawa Da In pergi. PM Yi Ho tidak melihat mayat Min Do Saeng dan hanya membawa Da In pergi.
Gon-oh juga berkata kalau Da In mengatakan soal hiasan jade itu pada setan merah. Gon oh cemas, bagaimana kalau Setan merah ingin menyelidiki kembali kasus ini..
Menteri Kim : Kalau demikian, ia pasti mati di tanganku. Kau harus membuat Choi Won menjadi mayat. Kau sama sekali tidak boleh membiarkannya kembali hidup-hidup.
Peti mati Do Saeng dibawa keluar kantor Uigeumbu. Di tengah hutan, mereka mendengar suara dari dalam peti mati. Orang-orang itu ketakutan dan membuka peti matinya. Ternyata isinya bukan mayat Min Do Saeng melainkan Choi Won!
Choi Won duduk sebentar dan berterima kasih pada mereka lalu kabur.
Ins. Lee menemukan mayat Min Do Saeng masih ada di kantor Uigeumbu. Ia menunjukkan lukisan wajah Won ke pengangkat peti dan mereka membenarkan kalau orang dalam lukisan itu yang sudah melompat keluar tadi.
Menteri Kim, Yoon dan Tuan Jang berkumpul untuk melakukan perintah rahasia Ratu Munjeong lagi. Ada surat dengan lukisan bunga magnolia. Ratu minta mereka menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan karakter kura-kura itu.
Menteri Yoon : Itu artinya perintah untuk membunuh Deok Pal..
Menteri Kim minta Yoon menyingkirkan Deok Pal dengan bersih tanpa ketahuan Putra Mahkota. Menteri Yoon merasa itu tidak perlu, saya sudah memintanya untuk tutup mulut dan pergi jauh. Apa perlu membunuhnya?
Menteri Kim : Kau seharusnya tahu konsekuensi tidak mematuhi perintah rahasia lebih baik dariku.
Menteri Kim wajahnya ada bekas luka melepun akibat disiram teh panas semalam oleh Ratu Munjeong. Menteri Yoon mengerti, karakter kura-kura itu memang penting, tapi bukankah hiasan jade itu juga satu masalah?
Menteri Yoon tanya apa mereka akan melepaskan perawat istana yang memiliki setengah dari hiasan batu jade itu yang mencoba menyelamatkan Choi Won?
Tuan Jang janji akan mengatasi masalah putri angkatnya dan minta mereka tidak khawatir.
Menteri Kim kesal, seharusnya kau tidak boleh membiarkannya bertemu Putra Mahkota. Menteri Yoon terkejut, perawat itu bahkan menemui Putra Mahkota? Tuan Jang tetap berjanji akan mengurus masalah ini.
Pil Doo gelisah menunggu Choi Won dan lega saat Choi Won bisa kembali dengan selamat. Ia menemukan tempat sembunyi untuk Choi Won. Choi Won kehabisan nafas akibat lari dari hutan.
Pil Doo menghela nafas, aigoo..benar-benar. Kau masih selamat. Kau masih bisa melarikan diri dengan selamat, itu karena langit membantumu. Apa kau begitu putus asa ingin melindungi keluargamu?
Pil Doo akhirnya cerita, bahwa Da In perawat istana itu tanya soal hiasan jade itu. Dia tanya apa kau pemiliknya dan ia sangat terkejut. Sepertinya perawat istana itu mengetahui sesuatu tentang hiasan itu.
Choi Won bingung, namanya...Da In? Pil Doo membenarkan, kurasa namanya Da In.
Malamnya, ada seseorang menyelinap ke dalam kamar Da In di kediaman Jang. Orang itu meraih Da In. Da In ketakutan dan berusaha melepaskan diri. Ternyata orang itu adalah Choi Won.
Choi Won tanya bagaimana Da In bisa tahu soal hiasan itu. Da in ingin mengobati luka Choi Won dulu. Da In ingin membalas hutang budinya kepada Won.
Choi Won : Jawab dulu pertanyaanku, bagaimana kau bisa mengetahui soal hiasan itu?
Da In : Hiasan itu ...adalah milik penyelamatku. Beberapa waktu lalu ia menyelamatkan budak kecil yang dalam kondisi kritis karena sakit radang tenggorokan parah. Dia menjatuhkan hiasan itu. Budak kecil itu adalah...saya.
Choi Won terkejut, apa kau benar..? Da In membenarkan, orang yang selama ini dicarinya adalah Choi Won.
Choi Won akhirnya membiarkan Da In mengobati luka di lengannya. Serem...lukanya pasti sakit sekali. Da In juga cerita, ia sudah menemui Ins. Lee dari Uigeumbu dan mengatakan soal hiasan itu. Da In ingin mereka menyelidiki ulang kasus ini.
Choi Won : Penyelidikan ulang?
Da In membenarkan dan Ins. Lee berkata akan mempertimbangkannya. Choi Won sedikit lega, reputasiku dan keluargaku bergantung padamu.
Tuan Jang memerintah Do Mun untuk menemukan Deok Pal, dia bongkok orangnya, jadi kau tidak akan sulit menemukannya. Setelah kau menemukan orang itu, kau harus segera membunuhnya.
Do Mun : Baik, Tuan.
Choi Won memastikan lagi, apa Ins. Lee benar-benar mempertimbangkan penyelidikan ulang. Da In membenarkan dan janji ia pasti akan membantu Choi Won membersihkan namanya. Choi Won ingin menarik tangannya tapi Da In mencegahnya, ia masih membalut luka Choi Won. Kalau tidak ditangani dengan benar, Tuan bisa terinfeksi tetanus.
Choi Won mencemaskan Rang dan ia ingin bertemu Ins. Lee dari Biro Penyelidik Kerajaan. Da In merasa ini belum saatnya, sebelum Ins. Lee memutuskan untuk menyelidiki ulang, anda harus berhati-hati.
Choi Won tidak bisa menunggu sampai saat itu, ia mencemaskan kondisi Rang. Da In janji akan mengurus Rang. Anda pasti akan segera terbukti tidak bersalah, sampai saat itu saya akan melakukan yang terbaik untuk merawat Rang.
Choi Won heran kenapa Da In melakukan ini. Da In menyesal, kalau saja ia tidak menjatuhkan hiasan itu di perpustakaan ..maka Tuan tidak akan seperti ini. Saya yang membuat Tuan menjadi seperti ini, jadi ini adalah sesuatu yang harus saya lakukan.
Tuan Jang ingin menemui Da In, kau didalam? Da In dan Won terkejut. Da In segera mematikan lilin dan keluar. Ia menyambut ayah angkatnya. Da In tanya ada perlu apa malam-malam seperti ini.
Tuan Jang berkata, ia mendengar Da In ingin membantu orang yang membunuh tabib istana dari RS Istana itu, apa itu benar?
Da In : Paman..
Tuan Jang tanya apa itu benar. Da In menjawab, ia yakin orang itu bukan pembunuh. Tuan Jang berkata itu tidak penting baginya, tapi yang penting adalah apa yang dilakukan Da In saat ini bisa membuat mereka terbunuh.
Seluruh keluarga kita bisa diseret dan dibunuh. Ini sangat berbahaya. Aku selalu menganggapmu sebagai putriku sendiri, apa kau mau menggigit tangan orang yang sudah memberimu makan?
Da In : Paman, bukan seperti itu.
Tuan Jang tidak akan bicara lagi, ia hanya minta Da In menghentikan apa yang sedang dilakukannya saat ini.
Tuan Jang hampir berdiri dan melihat kain menyembul dari balik sekat kamar. Da In dan Choi Won membeku karena tegang. Tuan Jang mengambil kain itu dan ternyata itu hanya lembaran kain pembalut yang biasa.
Da In meminta kain itu dan minta maaf karena tidak beres-beres dengan rapi.
Tuan Jang : Ingat apa yang kukatakan.
Da In : Ya.
Da In mengantar Tuan Jang keluar dan bertemu Do Mun. Nona..saya melihat ada bayangan mencurigakan di kamar anda. Tidak ada masalah kan?
Da In tegang tapi memaksakan diri tersenyum, tidak. Tidak ada masalah.
Da In masuk ke dalam kamar lagi dan Choi Won sudah menghilang. Jendelanya sedikit terbuka.
Choi Won lari melintasi halaman dan ingin melompat tembok. Tapi Do Mun mendengar suara kakinya, siapa disana?!
Do Mun mengarahkan pedangnya ke arah Won dan jalan mendekat. Choi Won tegang dan meringkuk dibalik tembok.
Da In mendekat ke arah mereka, ia jelas melihat Won dalam bahaya. Da In segera berbalik dan menjerit.
Do Mun terkejut dan lari ke arah kamar Da In. Choi Won berhasil lolos. Do Mun masuk ke dalam kamar. Da In menunjuk jejak Choi Won, coba lihat ini. Saat aku masuk tadi, aku melihat jendelanya sudah terbuka.
Do Mun segera lari mengikuti arah jejak, tapi Choi Won sudah berhasil pergi.
Da In melihat sesuatu di diagram jalan darah tubuh manusia miliknya. Lalu ingat saat Won mempelajari buku kedokteran tentang penyakit TBC dan menemukan beberapa jalan darah yang ditandai oleh Won.
Won meninggalkan pesan agar Da In merawat Rang dengan akupuntur sesuai jalan darah yang ia tandai.
Choi Won kembali menemui Pil Doo. Pil Doo mendengar soal hiasan itu dan ia tampak heran, bagaimana bisa ada takdir seperti ini? Ini benar2 takdir yang tidak biasa. Pil Doo smangat sekali dan merasa ini romantis, tapi Won melirik Pil Doo dengan tajam.
Pil Doo diam, dan tanya apa yang akan dilakukan Choi Won.
PM Yi Ho mendapat laporan tentang kesehatan Rang. Tabib yang dikirim untuk mengobati Rang tidak bisa melakukan apa-apa karena penyakit Rang sudah parah. PM Yi Ho memerintah anak buahnya untuk mengirim tabib istana yang lebih pintar.
Saat itu PM Yi Ho dan Kepala pengawalnya ada di dalam rumah kebun. Mereka baru sadar ada seorang pria yang jongkok di depan sana tanpa menghormat ke arah PM Yi Ho.
Kepala Pengawal langsung mengarahkan pedang pada pria itu. Ternyata dia adalah Chun Bong. Chun Bong komen, hanya untuk bunga tidak berharga ini, berapa banyak waktu berharga yang sudah anda sia-siakan?
PM Yi Ho minta Kepala Pengawalnya pergi dulu dan tidak boleh membiarkan orang lain masuk ke dalam.
Chun Bong berdiri dan membawa bunga magnolia. Ia menghormat pada PM Yi Ho. PM Yi Ho heran bagaimana Chun Bong bisa masuk ke sini. Chun Bong merasa sedih karena ada salah seorang anggota Simgokjisa yang meninggal dengan tragis di istana. Jadi ia ingin berdoa untuk orang itu (maksudnya Tabib Min).
Chun Bong menegur PM Yi Ho, bagaimana anda bisa membiarkan anak buah anda pergi begitu saja?
PM Yi Ho janji akan menemukan kebenaran dibalik kematian Jubu Min. Chun Bong tidak percaya, anda masih sangat dekat dengan Ratu, bagaimana anda bisa menemukan kebenarannya?
PM Yi Ho marah karena Chun Bong berani mengolok ibunya. Ibunda tidak ada hubungannya dengan masalah ini.
Chun Bong : Apa anda benar2 mempercayainya? Tidak, anda hanya ingin mempercayainya. Anda hanya percaya begitu saja. Ini adalah kasus yang melibatkan pembunuhan seseorang dan anda dengan bodohnya ingin mempercayainya!
PM Yi Ho marah : Sudah cukup!
Chun Bong mengulurkan bunga magnolia itu, Raja segala bunga. Yang Mulia tolong keluarkan Ratu dan akarnya dari hati anda. Hanya ini satu-satunya cara agar Yang Mulia dan rakyat bisa bertahan.
Kepala Pengawal masuk dan mengatakan sesuatu.
Di halaman ada kerumunan orang yang melihat sebuah tanaman. PM Yi Ho dan rombongan datang. Semua menyingkir. Mereka melihat tanaman dengan daun yang sudah ada tulisannya.
Kepala Pengawal berlutut dan memperlihatkan daun itu. Ada tulisan yang dibuat oleh ulat : Raja segala bunga adalah penjahat yang menghancurkan negara ini.
PM Yi Ho yakin ini perbuatan Chun Bong. Ia ingat kata2 Chun Bong, tidak lama sebelum Tabib Min Do Saeng meninggal, ia mendapat cula badak dari saya. PM Yi Ho heran untuk apa tabib Istana Timur membutuhkan cula badak?
PM Yi Ho pergi ke perpustakaan dan mencari manfaat cula badak dari buku-buku pengobatan. PM Yi Ho akhirnya menemukan jawabannya. Itu adalah obat penawar racun jim. Kasim Hwang mengintip PM Yi Ho di perpustakaan.
Choi Won juga berpikir keras, ia mengingat mayat Do Saeng dan heran kenapa pisau bedahnya bisa digunakan membunuh Min Do Saeng. Siapa pelakunya? kenapa dia dibunuh?
PM Yi Ho kembali ke kamarnya dan ingat saat ia menanyakan pada tabib Min, burung apa yang ada di depannya. Tapi saat itu tabib Min pura2 tidak tahu. PM Yi Ho heran, sebagai tabib istana Timur bagaimana Min Do Saeng bisa tidak tahu kalau ini adalah burung jimsae yang legendaris itu.
PM Yi Ho sekarang menyadari, tidak mungkin Jubu Min tidak tahu soal jimsae. PM Yi Ho ingat ketegangan Menteri Kim saat P. Gyeongwon ingin melakukan gimi dan mencoba toniknya.
Choi Won ingat sebelum kejadian, si bongkok Deok Pal menyampaikan pesan kalau Min Do Saeng ingin bertemu dengannya. Choi Won berpikir, apa yang sebenarnya ingin dikatakan Do Saeng kepadanya. Choi Won ingat betapa keras usaha Min Do Saeng untuk membujuknya menjadi tabib PM Yi Ho.
Choi Won mulai menyambungkan kedua fakta ini, apa kematian Do Saeng ada hubungannya dengan Yang Mulia Putra Mahkota?
PM Yi Ho ingat waktu memakan manisan jahenya, rasanya manis sewkali. Jubu Min saat itu meminta PM Yi Ho menghabiskan semua manisannya. PM Yi Ho juga menyadari kalau dayang istana yang membuat manisan jahe itu telah menghilang.
Choi Won ingat saat menegur Wol Ha soal manisan jahe yang disajikan bersama tonik PM Yi Ho. Tapi Min Do Saeng waktu itu berkata dia yang menyuruhnya.
PM Yi Ho mendengar laporan dari Kepala Pengawal kalau beberapa saat lalu Menteri Kim Chi Young juga diam-diam memeriksa catatan dari bagian dapur. PM Yi Ho mengerti sekarang. Jubu Min gagal membunuhku dengan racun, jadi mereka membunuhnya. PM Yi Ho ingat kata-kata Won, sebelum meninggal, dia menulis huruf Gu di lantai Perpustakaan Terlarang.
PM Yi Ho : Huruf Gu. Aku harus tahu apa artinya itu. Dimana Won sekarang?
Choi Won juga tahu Min Do Saeng tidak mungkin meracuni PM Yi Ho. Tapi siapa dan kenapa orang itu harus membunuhnya lalu menjebakku sebagai pembunuh? Huruf Gu. Aku harus tahu apa artinya.
Bagus, jadi PM Yi Ho dan Choi Won sampai pada kesimpulan yang sama.
Menteri Kim berkumpul bersama sekutunya. Menteri Yoon panik, menurut Kasim Hwang PM Yi Ho sudah tahu kalau kita mencoba membunuhnya dengan racun. Saya dengar dia melakukan penyelidikan kasus ini dan mulai menyelidiki soal huruf Gu itu. Kalau dia tahu bahwa karakter itu adalah julukan Deok Pal..(Jadi benar itu julukan Deok Pal.)
Tuan Jang minta Menteri Yoon tidak cemas, ia sudah memerintah Do Mun untuk menyelesaikan ini semalam.
Do Mun adalah orang yang tidak mengenal kegagalan. Do Mun sudah tiba di satu tempat dan menyebar anak buahnya untuk mencari Deok Pal.
Menteri Yoon tanya apa benar mendiang Min Do Saeng adalah salah satu pengikut Jo Gwang Jo? Menteri Kim membenarkan, itu sebabnya aku berkata kita sudah tertipu. Mereka ingin mengumpulkan semua orang untuk membahas masalah ini. Mereka juga membahas tulisan di daun paulownia.
Ratu Munjeong memperlihatkan daun paulownia itu pada Raja Jungjong. Yang Mulia, anda masih ingat Jucho wiwang kan? saat itu juga daunnya seperti ini. Madu dioleskan ke atas daun dan membuat ulat memakannya, ini pasti perbuatan pengikut Jo Gwang Jo yang mencoba mengadu domba antara saya dan Putra Mahkota.
Raja Jungjong marah, beraninya mereka menulis kata-kata seperti ini!
Ratu minta Raja tidak marah karena itu tidak baik untuk kesehatan Raja, saya tidak apa-apa Yang Mulia. Tapi saya mencemaskan Putra Mahkota, ia mendengar rumor bahwa Putra Mahkota dan pemberontak bekerja sama.
PM Yi Ho menghadap Raja. Ia memberi hormat pada Raja dan Ratu. Raja tanya apa PM Yi Ho sudah melihat daun ini. PM Yi Ho membenarkan.
Raja marah, bagaimana bisa ada penghinaan seperti ini! PM Yi Ho berkata ini semua karena kesalahannya dan ia akan mencari siapa pelakunya.
Ratu kelihatan tidak mengharapkan jawaban seperti ini dari PM Yi Ho, tapi ia berkata : tentu saja harus seperti itu. Saya akan mempercayakan masalah ini kepadamu, Putra Mahkota.
Pil Doo menemui Choi Won dan memberikan makanan untuk temannya itu. Makan sedikit untuk menambah tenaga. Dengan begitu kau akan bisa membersihkan namamu dan menyelamatkan putrimu, ya kan?
Choi Won masih tenggelam dalam pikirannya. Choi Won tahu pasti Deok Pal bisa memberikan mereka petunjuk. Dia jelas berkata Do Saeng ingin bertemu denganku di Jeonseolsa. Tapi hari itu, Do Saeng tidak pergi ke tempat itu. Kenapa?
Pil Doo : Bagaimana aku bisa tahu? Ayo cepat makan ini. eh..tadi kau bilang Deok Pal? Gu Deok Pal?
Choi Won tanya apa Pil Doo kenal Deok Pal. Pil Doo membenarkan, Deok Pal paling sering minta jimat kepadanya. Bukankah dia kura2 RS Istana, Gu Deok Pal?
Choi Won terkejut : Gu? kura-kura?
Choi Won sadar sekarang, itu julukan dan juga nama keluarga Deok Pal. Deok Pal si kura2, karena punggungnya bongkok. Choi Won harus bertemu Deok Pal.
Da in jalan sambil memikirkan larangan ayah angkatnya untuk membantu Choi Won. Da In tidak konsentrasi dan memecahkan obat yang ia bawa. Pil Doo mendekat dan ingin bicara dengan Da In.
Dari Da In, Pil Doo mendengar bahwa Deok Pal sudah mengundurkan diri dari RS Istana beberapa hari lalu. Pil Doo bingung, bagaimana ini, temanku Won pasti akan sangat kecewa. Da In terkejut ia tanya apa Pil Doo tahu dimana Tuan Bong-sa Choi sekarang.
Percakapan mereka didengar seorang perawat istana lain yang sepertinya adalah mata-mata Menteri Kim.
Pil Doo membawa Da In menemui Choi Won. Da In berkata Deok Pal sudah meninggalkan ibukota. Tapi Da In tahu satu tempat, dulu waktu Deok Pal mengumpulkan tanaman obat, ia mengirimnya ke Yangju.
Pil Doo ingat, Deok Pal mencintai seorang cenayang dan Deok Pal sering meminta jimat untuk membuat cenayang itu menjadi gadis biasa. Cenayang itu tinggal di Yangju.
Choi Won mengerti dan minta Da In kembali dulu. Ia tanya apa ada berita soal penyelidikan ulang kasusnya? Da In belum mendengar berita tentang itu. Choi Won tahu dan minta Da In tidak ikut campur lagi, kau harus segera kembali.
RS Istana ingin menentukan tabib untuk menggantikan posisi mendiang Tabib Min Do Saeng di Istana Timur. Tapi Jang Geum tidak setuju dengan pilihan Menteri Yoon.
Menteri Yoon mengejeknya, tentu saja di RS Istana tidak ada yang memiliki kemampuan seperti Tabib Istana Wanita Jang Geum, apa anda ingin menjadi Tabib untuk Istana Timur? Anda tidak puas meskipun Raja sangat menghargaimu?
Jang Geum hanya ingin mereka memikirkan dengan hati-hati siapa tabib yang ditunjuk sebagai Pengganti Tabib Min. Menteri Yoon menunjuk Tabib Lee untuk menggantikan Min Do Saeng. Menteri Kim juga setuju karena ini demi kesehatan Yang Mulia Putra Mahkota.
Perawat wanita itu mengikuti Pil Doo dan Da in, lalu menemukan tempat persembunyian Choi Won.
Da In tidak mau dilarang terlibat oleh Choi Won. Choi Won minta Da In jangan terlalu merasa berhutang budi, saat itu aku hanya melakukan kewajibanku untuk menyelamatkanmu. Aku tidak berharap apapun.
Da In tetap merasa tidak enak.
Choi Won : Jadi agar kau merasa tenang, kau ingin membantuku? Masalah ini akan menyeret keluargamu ke dalam kesulitan.
Da In ingin membuktikan kalau Choi Won tidak bersalah. Choi Won ingin Da In tidak melakukannya lagi agar ia tenang. Choi Won minta Da In menolongnya dengan membantu merawat Rang.
Choi Won ingin pergi ke satu tempat. Orang-orang yang sudah membunuh tabib istana Timur dan mengkambing hitamkannya dengan menyebar bukti2 palsu jelas bukan orang sembarangan, mereka tidak akan membiarkan kasusnya diselidiki lagi. Mereka tidak bisa hanya berharap dan menunggu seperti ini. Choi Won ingin menangkap pembunuh sebenarnya.
Ins. Lee mengamati hiasan jade milik Choi Won, aku ingin menangkap pembunuh sebenarnya. Lalu ia memutuskan memanggil Da In.
Da In kembali ke RS Istana dan mendengar kalau dia dipanggil ke Uigeumbu. Da In semangat, apa mereka akan menyelidiki ulang kasus ini?
Da in melihat Rang dan seorang budak lain. Budak itu melarang Rang melakukan apapun. Da In mendekat dan memanggil Rang. Rang langsung tersenyum manis pada Da In. Eonni!
Da In sedih melihat kondisi Rang yang tidak terawat setelah dijadikan budak. Rang-ku baik-baik saja kan? Rang mengangguk.
Da In mengelus kepala Rang dan berkata saat ini ia harus pergi ke satu tempat, ada masalah penting. Da In janji akan segera menyelesaikannya lalu kembali menemui Rang, tunggulah sebentar saja.
Rang : Kakak benar2 akan datang dan menemuiku?
Da In berkata, Aku akan merawatmu dengan akupuntur yang tidak sakit. Da In tanya apa Rang minum obat. Rang minum obat, tapi tidak ada efeknya, hanya obat seperti racikan ayahnya yang bisa memberikan efek untuknya.
Da In akan merawat Rang seperti yang dilakukan Ayah Rang. Da In janji, ia mengulurkan kelingking dan membuat janji.
Da In menemui Ins. Lee, sudah ada Petugas perpustakaan Kim yang ditolong Choi Won waktu itu. Da In awalnya sangat lega tapi ia jadi terkejut saat Tuan Kim berkata kalau Da In dan tabib Istana itu adalah pasangan kekasih.
Ins. Lee menduga Da In mungkin akan melakukan apapun untuk menyelamatkan Choi Won bahkan sampai memberikan pernyataan palsu. Tuan Kim membenarkan, hubungan mereka memang tidak biasa.
Da In protes, Tuan! Tapi Kim berkata waktu itu, Da In sendiri yang mengatakan kalau mereka adalah pasangan kekasih, benar kan?
Da In tidak bisa membantahnya. Saat itu mereka terdesak dan alasan itu memang paling masuk akal. Da In berkata ke Jeong Hwan kalau saat itu ia bohong karena tidak punya pilihan.
Ins. Lee tidak percaya lagi pada Da In, apa orang yang pernah berbohong tidak akan berbohong untuk kedua kalinya?
Perawat istana yang menjadi mata-mata Menteri Kim memberikan laporan. Menteri Kim puas dan memberikan uang untuk perawat itu.
Petugas Kim itu menemui Gon-oh dan Gon-oh berterima kasih padanya dan berkata kalau para atasannya tidak akan mempersulit Petugas Kim atas masalah di Perpustakaan Terlarang.
Pil Doo mencegah Choi Won untuk pergi kemana-mana, kau ini sedang dikejar. Siapa yang bisa kau temukan? Kau juga tidak punya senjata. Pil Doo janji akan mencari informasi soal penyelidikan kembali di Uigeumbu dan minta Choi Won menunggu.
Choi Won tahu meskipun kasusnya diselidiki lagi kalau ia tidak menangkap penjahat aslinya, itu sia-sia saja. Kalau aku ingin merawat Rang, aku harus menangkap penjahat yang sesungguhnya, kalau aku bertemu Deok Pal, aku akan tahu pembunuh sebenarnya.
Pil Doo : Tapi gambar wajahmu sudah dipasang di seluruh negeri. Kalau kau keluar kau pasti akan tertangkap.
Choi Won yakin demi Rang, ia tidak akan tertangkap. Pil Doo mengeluh, kenapa kau merobek semua jimat pelindung yang kuberikan, kalau saja kau menyimpannya dengan benar.
Choi Won menenangkan Pil Doo, bagiku, kau sudah melindungiku dan telah menjadi jimat keberuntunganku selama beberapa hari ini. Choi Won berkata ia pasti akan membersihkan namanya dan akan membalas kebaikan Pil Doo kepadanya.
Pil Doo terharu tapi kesal, ia tidak mau tahu lagi apa yang akan dilakukan Choi Won. Ia harus kembali ke istana. Tapi saat Pil Doo membuka pintu, ia melihat Gon oh dan pasukan Uigeumbu berbaris ke arah gudang persembunyian mereka.
Pil Doo panik dan minta Won segera lari. Ia menghancurkan jendela dan membantu Choi Won memanjat dan keluar dari jendela. Choi Won mencemaskan Pil Doo, bagaimana denganmu?
Pil Doo menenangkan Won, ia sudah menulis jimat keberuntungan untuk para petugas Uigeumbu dengan gratis, jadi tidak perlu mencemaskannya. Tapi Won tahu nasib Pil Doo pasti akan berakhir mengerikan kalau tertangkap. Pil Doo minta Won segera pergi, kau tidak perlu mencemaskanku, cepat pergi!
Pil Doo minta Choi Won mencari Mak Bong, peramal yang pura2 buta dan menjual papan nama palsu di pasar gelap.
Choi Won hanya bisa minta maaf pada Pil Doo. Ia bergegas lari.
Pasukan Uigeumbu menyerbu gudang tapi hanya menemukan Pil Doo. Mereka pasti menangkap Pil Doo.
Ratu Munjeong melukis bunga lagi dan minta Dayang hong menggantung daun paulownia itu ke seluruh penjuru istana. Dayang Hong heran kenapa Ratu melakukan itu.
Ratu ingin PM Yi Ho merasakan sendiri panasnya dijadikan bahan gosip.
PM Yi Ho mendengar perintah Ratu dari Kasim Hwang. Ibunda benar2 memberikan perintah seperti itu?
Kasim membenarkan, sepertinya gosip di istana semakin tidak terkendali. PM Yi Ho tidak ingin memikirkan itu dan memerintah Kasim Hwang untuk menyelidiki arti kata kura-kura, entah itu nama orang atau benda, kau harus menyelidiki semuanya.
Kasim Hwang mengiyakan lalu pergi. Kepala Pengawalnya masuk dan lapor sesuatu..
Ins. Lee menantang Da In untuk memenuhi janjinya waktu itu, kalau apa yang kau katakan tidak benar maka kau siap menyerahkan nyawamu. Kau harus bertanggung jawab atas perkataanmu. Atau katakan saja dimana kekasihmu berada.
Da In memilih untuk bertanggung jawab, tapi kata-katanya tidak bohong dan ia tidak mau menyerahkan nyawanya. Da In berkata Tabib Choi bukan kekasihnya dan ia juga baru tahu kalau Tabib Choi adalah penolongnya.
Tiba-tiba Gon-oh berkata Da In bohong, ada orang yang bisa membuktikan kalau ia bohong. Lagipula, hubungan mereka berdua memang tidak biasa.
Pil Doo disiksa habis-habisan oleh Gon-oh, ia hanya berkata aku minta maaf...aku benar-benar minta maaf..Sepertinya Pil Doo tidak tahan dan mengatakan kemana Choi Won pergi.
Rang mondar-mandir di sekitar Uigeumbu. Ins. Lee melihatnya, ia mengenali Rang. Apa yang kau lakukan disini, nak?
Rang menunggu tabib wanita. Ins. Lee tanya apa maksudnya Hong Da In. Rang dengan polos mengiyakan. Ins. Lee komen, hubungan Rang dengan tabib wanita itu bnar2 dekat.
Rang : Kakak berkata akan merawat saya dengan akupuntur dan membuatkan obat.
Ins. Lee mengerti. Lalu tanya kalau hubungan Rang dengan Da In begitu dekat, bukankah itu artinya hubungan Da In dengan ayahmu lebih dekat lagi?
Rang menarik tangan Ins. Lee, Ajussi..apa anda akan menangkap ayah saya? Ayah saya bukan orang jahat, jadi saya mohon jangan menangkapnya!
Tiba-tiba PM Yi Ho datang mengenakan busana bangsawan biasa. Ins. Lee terkejut dan menghormat, Yang Mulia kenapa anda datang tanpa pemberitahuan?
Rang juga mengenali PM Yi Ho, Ajussi! PM Yi Ho langsung tersenyum dan berlutut di depan Rang.
Rang dengan polos tanya apa kedudukan PM Yi Ho lebih tinggi dari ajussi itu? Rang menunjuk Lee. Kalau benar, tolong katakan pada ajussi itu untuk tidak menangkap ayah saya.
PM Yi Ho bingung : Rang..
Rang kesal dan berkata orang yang ingin menangkap ayahnya adalah orang jahat. Rang memohon pada PM Yi Ho lalu batuk-batuk dan pingsan di pundak PM Yi Ho.
PM Yi Ho panik, Rang! Ayo cepat, panggilkan tabib! Panggilkan tabib! Panggil tabib wanita Hong Da In! Ins. Lee hanya menghela nafas melihat reaksi PM Yi Ho. Ins. Lee berkata ke PM Yi Ho, tabib wanita Hong Da In ada disini karena kejahatan membantu seorang penjahat, apa itu sebabnya Yang Mulia juga datang ke sini?
Da In merawat Rang dengan akupuntur di depan PM Yi Ho dan Ins. Lee. Da In mengingat titik akupuntur yang ditandai Choi Won dan mulai menusukkan jarum.
PM Yi Ho mengamati Da In dan ingat laporan kepala pengawalnya, dia dibesarkan sebagai anak angkat Jang Hong Dal tangan kanan Menteri Kim Chi Yong. Dia sudah dianggap seperti putri kandungnya sendiri.
Choi Won tiba di Yangju. Banyak rakyat yang kelaparan di sana. Choi Won melihat Mak Bong, peramal yang pura2 buta itu.
Mak Bong serius meramal, takdir kalian tidak bisa diubah bahkan oleh leluhur kalian. Aku Mak Bong, peramal buta terbaik di ibukota, aku jamin itu.
Choi Won mendekat dan ingin bertanya pada Mak Bong. Tapi di saat yang sama ada petugas patroli yang mencurigai Choi Won. Choi Won lari. Mak Bong sengaja menendang tabung isi tongkat ramalannya dan membuat petugas terjatuh.
Choi Won berhasil melarikan diri. Mak Bong mengeluh, aigoo...santongku..(tabung isi tongkat ramalan.)
Choi Won sembunyi dan bertemu Mak Bong lagi. Choi Won menahannya, ia tahu Mak Bong tidak buta dan ingin minta tolong. Choi Won memberikan banyak uang untuk Mak Bong.
Akhirnya Mak Bong membuka matanya, ia sudah tidak buta lagi.
Geo Chil, So Baek dan anak buahnya mencoba menjual hasil rampokan mereka dan tidak puas dengan harga yang ditawarkan penadah mereka. Penadah itu mengeluh dan berkata ia juga rugi karena barang2nya tidak bisa dikirim tepat waktu gara2 Geo Chil ditangkap. Mereka terlibat perdebatan.
Tiba-tiba Kkeok Jung melempar pisau ke dekat pria itu untuk membunuh seekor serangga. Penadah itu ketakutan dan akhirnya setuju membayar sesuai kesepakatan. Penadah itu minta mereka pergi.
Kkeok Jung tidak mau pergi, ia menunjukkan plat nama pada pria itu, sampai kami menangkap penjahat yang melaporkan Ketua, kami tidak akan pergi!
Tiba-tiba salah seorang anak buah Geo Chil lapor sudah menemukan keberadaan Mak Bong. Kkeok Jung langsung lari pergi setelah Geo Chil memberikan ijin.
So Baek juga ingin membunuh orang brengsek itu dan mengikuti Kkeok Jung. Ini membuat Geo Chil stres, ia harus segera menikahkan putrinya agar bisa tenang.
Ins. Lee mendapat laporan, kami sudah menemukan keberadaan penjahat Choi won. Lee Jeong Hwan langsung lari pergi.
Woo Young ternyata ditugaskan membersihkan sekitar gedung itu dan mendengarnya. Ia lari mengikuti mereka.
So Baek dan Kkeok Jung tiba di rumah Mak Bong. Choi Won ternyata sudah bersembunyi di sana.
Flashback, Mak Bong minta Choi Won sembunyi dulu disitu dan menunggu.
So Baek dan Kkeok Jung menggeledah rumah Mak Bong dan menemukan gambar wajah para pelarian. Ternyata Mak Bong yang melaporkan Ketua Geo Chil. So Baek marah2. Lalu mereka melihat wajah Choi Won.
So Baek heran, kenapa wajah Choi Won belum disilang. Kkeok Jung mengambil lukisan wajah Won dan memberikannya pada So Baek, pakai saja untuk lap kalau ke toilet. Wkk..(jelas, wajah Won belum disilang karena Mak Bong belum berhasil melaporkan Choi Won, tapi So Baek tidak ngeh.)
So Baek memuji Kkeok Jung yang ternyata pintar.
So Baek dan Kkeok Jung keluar dan mencari Mak Bong lagi. So Baek masuk ke sebuah gudang dan melihat ujung sanggul seorang pria.
So Baek mengira itu Mak Bong dan menariknya keluar. Ia terkejut karena ternyata orang itu adalah Choi Won. Kau pencuri kuda itu kan?
Choi Won panik dan minta So Baek diam. So Baek kesal, kenapa kau mencuri Hodong-ku waktu itu?
Choi Won hanya minta maaf, lalu So Baek menjatuhkan peralatan medis milik Won. Won terkejut dan mengambilnya, bagaimana kau bisa memiliki ini?
So Baek : Aku tidak mencurinya, itu jatuh di jalan jadi aku memungutnya. Meskipun aku putri seorang pencuri, aku tidak mencuri.
Saat itulah, pintu tiba-tiba terbuka dan petugas Uigeumbu menyerbu masuk. Disini!
oo..
Mandate [1], [2], [3], [4]
Mandate of Heaven episode 5
On Wednesday, May 15, 2013 Labels: Mandate of Heaven
No comments:
Post a Comment