Choi Won dan Da In duduk diluar untuk bicara, tiba-tiba mereka diserang. Ada yang melempar pisau ke arah mereka. Keduanya terkejut. Orang itu melemparkan pisau lagi. Choi Won menarik Da In untuk merunduk, keduanya melarikan diri.
Untungnya sebelum lemparan ke-3, seseorang menahan lengan pria itu.
Ternyata pelempar pisau itu anak buah Geo Chil, Gae Pal Son dan orang yang menahan Pal Son adalah So Baek.
So Baek marah dan melarang Pal Son melukai kedua tabib itu. Pal Son marah, ia tidak bisa membiarkan mereka hidup karena mereka tahu lokasi markas dan itu berbahaya untuk kelompok mereka.
So Baek: Mereka adalah penyelamat Ayah. Apa kau ingin aku mengatakannya pada Ayah?
Tiba2 Geo Chil muncul, Ayah disini. Geo Chil minta So Baek pergi dulu. Ia harus bicara dengan Pal Son.
Geo Chil marah karena Pal Son berani menyerang orang yang sudah menyelamatkan nyawanya. Geo Chil membuka bajunya, kalau kau mau melempar pisaumu lemparkan saja padaku. Ayo..cepat bunuh aku!
Pal Son tertegun. Geo Chil menantangnya, kau tidak bisa melakukannya? kalau begitu, jangan menyentuh orang-orang itu. Mereka yang menyelamatkanku sama saja dengan diriku sendiri.
Kkeok Jung muncul dan mengingatkan Geo Chil untuk tidak bergerak dulu. Geo Chil meminta Kkeok Jung yang memimpin perampokan kali ini. Geo Chil pergi. Kkeok Jung memperingatkan Pal Son untuk tidak macam2 dan keduanya hampir berkelahi, tapi Kkeok Jung dengan mudah bisa melempar Pal Son.
Pal Son marah.
Da In minta Choi Won sembunyi di tempat lain saja, disini pun ada orang yang ingin membunuh Tuan. Choi Won tidak mau karena sama saja, tertangkap dan dipenggal atau mati di tempat ini tidak ada bedanya.
Da In melirik lengan baju Choi won yang robek dan mulai mengeluarkan benang-jarumnya lalu mulai menjahit lengan baju Won. Choi Won mengeluh kenapa Da In harus pergi ke tempat berbahaya ini. Da In pergi ke sini karena Rang.
Choi Won tertegun dan tanya apa maksud Da In, apa terjadi sesuatu pada Rang? Da In bingung, ia sudah melakukan akupuntur pada titik-titik yang ditunjuk Won, tapi kenapa kondisi Rang tidak membaik.
Choi Won bingung, dia jelas semakin membaik waktu aku melakukan akupuntur untuknya. Kau yakin setelah merawatnya, demamnya tidak berkurang?
Da In : Benar. Saya menyadari, pasti sangat berat bagi anak sekecil Rang tiba-tiba menjadi budak. Meskipun anak itu ingin tampak bahagia dan seolah-olah tidak terjadi apa-apa tapi tetap saja, Rang..
Da In janji akan melakukan apapun untuk merawat Rang dan minta Won segera membersihkan namanya. Da In hanya heran soal Deok Pal.
Deok Pal masuk ke ruangan itu dan ingin bicara dengan Choi Won. Deok Pal heran kenapa selama ini Tabib Choi Won pura2 tidak bisa apa-apa di RS Istana.
Choi Won berkata ia memang tidak bisa apa-apa, karena ia gagal membuat istrinya mendengar detak jantung putri mereka. Choi Won tanya apa istri Deok Pal baik2 saja. Deok Pal membenarkan lalu berlutut.
Deok Pal berterima kasih atas pertolongan Choi Won, ia tidak mengerti kenapa Choi Won masih mau menolong mereka setelah apa yang ia lakukan pada Choi Won.
Choi Won : Kalau kau ada di posisiku, kau juga akan melakukan hal yang sama. Sebagai orang tua, kau tidak bisa mengabaikan orang tua lainnya.
Deok Pal menangis, Tuan..saya sudah melakukan kejahatan yang tidak terampuni, tolong bunuh saja saya. Choi Won tahu Deok Pal tidak sungguh-sungguh, ia baru saja memiliki anak, tidak mungkin kau ingin mati.
Choi Won berlutut dan memegang bahu Deok Pal, kau tahu kan, kau tahu siapa yang membunuh Do Saeng, ya kan? Kau memberikan pisau bedahku pada siapa?
Deok Pal ketakutan tapi akhirnya ia menjawab juga, ke..kepada Penanggung Jawab RS Istana.
Choi Won syok, penanggung jawab? itu berarti Perdana Menteri Kanan Kim Chi Young?
Deok Pal membenarkan, ia terpaksa melakukan semua perintah mereka agar bisa bertahan hidup.
Bukan hanya Choi Won yang syok, Da In yang mendengar pembicaraan mereka dari luar juga syok. Ia menutup mulutnya agar tidak bersuara.
Choi Won merenung dan menyadari kalau ia terseret dalam kisaran politik istana yang rumit, padahal yang ia inginkan hanya menyembuhkan putrinya. Sekarang setelah tahu pembunuhnya adalah Perdana Menteri, Choi Won bagai membentur batu, ia tidak tahu apa masih ada harapan untuk membela dirinya. Choi Won teriak frustrasi.
Da In memasak obat sambil merenung, ia ingat melihat Perdana Menteri Kim dan Menteri Yoon jalan keluar dari kediaman ayah angkatnya. Da In sadar hubungan dekat mereka, ia menggelengkan kepalanya berusaha mengusir kecemasannya.
Deok Pal membelai tangan mungil bayinya dan mengamati anak-istrinya yang tertidur lelap. Deok Pal sudah membuat keputusan.
Paginya, Deok Pal menemui Choi Won. Tuan, saya akan mengatakan semua yang saya ketahui kepada Yang Mulia Putra Mahkota. Saya tidak ingin putra saya malu memiliki ayah seperti saya.
Da In masuk dan membenarkan keputusan Deok Pal, Da In memanggil Deok Pal dengan panggilan paman. Da In tanya bagaimana Choi Won dan Deok Pal akan menemui Putra Mahkota, padahal mereka berdua sedang dikejar petugas.
Choi Won tampak bingung. Da In tersenyum dan usul, dia akan berusaha mempertemukan Yang Mulia Putra Mahkota dengan Choi Won.
Ratu Munjeong marah lagi kepada Perdana Menteri Kim, kau merahasiakannya dan berpikir aku tidak tahu? Jika Choi Won bertemu Deok Pal, ia pasti akan menyerahkan pria itu pada Putra Mahkota, kau masih bisa begitu tenang.
Menteri Kim menenangkan Ratu, mereka berdua tidak akan bisa menginjakkan kaki ke dalam ibukota hidup-hidup. Menteri Kim menunjukkan sebuah surat.
Ratu membuka surat itu dan Menteri Kim menjelaskan, ia menemukan surat itu di rumah kebun Putra Mahkota dan tulisan di surat itu sama dengan tulisan di daun paulownia yang menjelekkan Ratu.
Menteri Kim tersenyum.
Da In berusaha masuk ke RS Istana dan menghindari Menteri Kim maupun Yoon. Da In menemui Jang Geum. Kepala Tabib wanita! Jang Geum tampak terkejut melihat Da In. Jang Geum mengajak Da In menemui PM Yi Ho sambil membawakan toniknya dan lapor ada perubahan tabib yang akan memeriksa PM Yi Ho.
PM Yi Ho heran, kau mau aku memperhatikan masalah itu?
Jang Geum menoleh ke Da In yang membawakan kue beras kesukaan PM Yi Ho. PM Yi Ho terkejut, bagaimana kau tahu? Ini sesuatu yang hanya diketahui oleh Choi Won. Da In memberikan surat dari Won.
PM Yi Ho terkejut tapi segera membaca surat Choi Won. Choi Won ingin bertemu di depan batu dimana mereka makan kue beras bersama sekitar pk 9-11 malam. Choi Won akan pergi dengan orang yang bisa membersihkan namanya dan mengatakan siapa orang yang mencoba meracuni PM Yi Ho. Choi Won ingin PM Yi Ho datang tepat waktu.
Tapi PM Yi Ho tidak bisa segera pergi menemui Choi Won. Ia masih harus menghadapi Raja yang marah karena membaca surat yang diberikan Ratu Munjeong. Raja melempar surat itu di depan PM Yi Ho.
PM Yi Ho ingat, itu adalah surat yang dikirim Chun Bong kepadanya.
Raja marah, ini adalah surat yang ditemukan di rumah kebunmu, apa kau benar2 terlibat dengan orang-orang Jo Gwang Jo?
Ratu pura-pura membela PM Yi Ho, mana mungkin mereka bekerja sama, itu tidak benar. Pasti ada sesuatu yang tidak bisa dikatakan oleh Putra Mahkota.
Ratu menegur PM Yi Ho : Se Ja, bagaimana anda bisa membiarkan ini terjadi? Tulisan tangan di surat itu dan tulisan yang ditemukan di daun paulownia ...
PM Yi Ho langsung menyangkal semuanya, ia tidak tahu masalah ini. Bagaimana saya berani..ini benar2 omong kosong.
Raja menunjuk surat itu dan minta penjelasan. PM Yi Ho berkata Jo Gwang Jo adalah gurunya saat ia masih kecil dan ia belajar banyak dari orang itu.
Raja murka, tutup mulutmu! Jo Gwang Jo adalah penghianat yang sudah kuhukum mati!
PM Yi Ho : Tapi Ayahanda, anda menyesalinya sekarang, ya kan?
Raja marah dan kesakitan lagi. Ratu menenangkan Raja dan berkata ke PM Yi Ho, bagaimana anda bisa begitu tidak sopan didepan ayah anda?
PM Yi Ho : Apakah pengikut Jo Gwang Jo harus disebut pemberontak, itu adalah sesuatu yang saya yakin harus dipertimbangkan kembali. Pemberontak sebenarnya adalah mereka yang terus mengintai saya bagaikan harimau dan ingin meracuni saya. Abba Mama...pembunuhan kepada tabib pribadi saya ada hubungannya dengan konspirasi meracuni saya.
Raja marah, tutup mulutmu!
PM Yi Ho : Abba Mama, saya pasti akan menemukan kebenarannya.
Raja : Aku tidak mau mendengarnya lagi!
Menteri Yoon panik bagaimana Deok Pal bisa menyebut soal rencana meracuni Putra Mahkota? Tuan Jang merasa itu mustahil, semua orang di Yangju adalah orang2 mereka, Choi Won dan Deok Pal pasti tidak akan bisa melarikan diri dari Yang Ju. Do Mun tidak akan membuat kesalahan lagi.
Mereka sepakat harus mendapatkan Won dan Deok Pal sebelum si Setan merah. Menteri Kim merasa gelisah, Putra Mahkota pasti memiliki dasar dalam bicara.
Do Mun bersama anak buahnya menyusuri hutan tapi belum menemukan Choi Won dan Deok Pal.
Geo Chil sudah sehat, ia minta Choi Won segera pergi mengurus urusannya. Choi Won ingin mengingatkan soal obat tapi Geo Chil memotongnya, aku tahu semuanya, aku akan minum obatmu. Geo Chil minta Kkeok Jung mengantar Won dan Deok Pal.
So Baek khawatir karena semua orang mencari Choi Won. Ayahnya minta mereka pergi ke gerbang dimana ada penjaga yang sudah menerima suap dari para bandit. So Baek mengerti dan segera pergi.
Kkeok Jung, So Baek, Choi Won dan Deok Pal mengamati pintu gerbang kota. Kkeok Jung berkata mereka harus mencari orang dengan janggut dan alis yang kalau diamati akan membentuk karakter angka "8" (pa, 八)
So Baek menemukan orangnya tapi ia hampir salah mengucapkan kata sandi, untung So Baek segera memperbaikinya. Petugas itu mengerti dan Kkeok Jung langsung menyelipkan uang ke tangannya.
Petugas itu mengajak keempatnya mengikutinya dan mereka akhirnya bisa keluar dari Yangju. Fiuh..
Da In keluar dari rumah kebun milik PM Yi Ho. Kasim Hwang tanya apa PM Yi Ho sudah menghabiskan semua toniknya. Da In membenarkan. Yang Mulia berpesan akan tetap disini sepanjang malam dan tidak seorangpun diijinkan mengganggunya. Da In pergi. Kasim Hwang melihat bayangan PM Yi Ho di dalam kebun.
Tapi sebenarnya itu bukan PM Yi Ho, tapi salah seorang pengawalnya. PM Yi Ho tukar baju dengan pengawalnya dan pergi lewat pintu rahasia bersama Kepala Pengawalnya.
Choi Won berterima kasih pada Kkok Jung dan So Baek, setelah melewati gunung ini mereka akan sampai di tujuan. Kkeok Jung mengerti dan segera berpamitan. Tapi So Baek seperti enggan berpisah begitu saja dengan Choi Won.
Choi Won mengajak Deok Pal segera pergi.
Da In kembali ke RS Istana dan tanpa sengaja mendengar percakapan Menteri Yoon dan Kim. Guryong..apa mereka benar-benar disana? Menteri Yoon panik, kita harus segera mengatakan pada orang2 di Yangju. Menteri Kim minta Yoon tenang.
Menteri Kim yakin kali ini mereka pasti akan bisa menyingkirkan keduanya, ia sudah memberikan perintah.
Menteri Yoon heran darimana Menteri Kim tahu soal ini. Menteri Kim mendapat laporan dari Gon Oh.
PM Yi Ho dan pengawalnya tiba di lokasi yang dijanjikan. Pengawalnya berkata masih ada beberapa waktu lagi sampai jam yang dijanjikan.
Choi Won datang. Ia segera membungkuk pada PM Yi Ho. PM Yi Ho lega sekali, kau sudah banyak menderita karena aku.
Choi Won berkata ada yang ingin bertemu PM Yi Ho. Orang itu tahu siapa yang ingin meracuni Yang Mulia dan membunuh Jubu Min, dan soal menjadikan saya sebagai kambing hitamnya, orang itu tahu semuanya dengan jelas.
Choi Won meminta Deok Pal keluar. Deok Pal keluar dan langsung berlutut dengan gemetaran.
PM Yi Ho mengenalinya, bukankah kau Gu Deok Pal? Deok Pal minta ampun, saya telah melakukan kejahatan yang tidak terampuni Yang Mulia.
Sementara itu Da In lari ke lokasi pertemuan, berusaha memperingatkan mereka. Da In sampai terjatuh di tengah hutan, tapi ia berdiri dan lari lagi.
PM Yi Ho masih menanyai Deok Pal, apa benar pembunuhan Jubu Min terkait dengan konspirasi untuk meracuniku?
Deok Pal membenarkan. PM Yi Ho tanya siapa mereka.
Deok Pal : Penanggung jawab Kim dan Asisten Yoon. Saya telah melakukan kejahatan besar! Api di istana timur dan pencampuran tonik Yang Mulia dengan racun jim semuanya adalah perbuatan saya atas perintah mereka.
PM Yi Ho gemetar menahan murka, apa kau bisa mengatakan itu di depan Yang Mulia Raja? Deok Pal bersedia melakukannya, ia akan berusaha mengatakan semuanya yang sebenarnya di depan Raja.
Tiba-tiba Da In lari ke arah mereka, ia mengatur nafasnya dan berkata kalau Perdana Menteri Kim Chi Young sudah tahu lokasi ini. Semua panik. Kapten menyarankan mereka pergi dulu.
Pasukan Do Mun tiba dan menyerang mereka. PM Yi Ho dan yang lain bergegas lari, sayangnya Deok Pal terkena panah dan roboh. Choi Won panik, hei kau..kau sadarlah!
Kapten PM Yi Ho langsung meniup peluit dan memanggil anak buahnya, dua kelompok langsung terlibat pertempuran sengit.
Choi Won dan Da In berusaha keras menolong Deok Pal. Do Mun melihat mereka dan langsung jalan ingin menyerang mereka.
Kapten melihatnya dan menghalangi langkah Do Mun. Tapi yang membuat Do Mun tertahan adalah Da In. Ia mengenali Da In.
Da In juga syok melihat Do Mun, meskipun Do Mun mengenakan topeng tapi Da In jelas mengenali Do Mun.
Kapten minta PM Yi Ho pergi dulu. Ia bertarung dengan Do Mun.
Choi Won menggendong Deok Pal dan keempatnya berhenti di tempat aman. Da In berusaha mengeluarkan anak panah di punggung Deok Pal.
Choi Won membantunya. PM Yi Ho tanya apa Deok Pal bisa diselamatkan.
Choi Won : Saya pasti akan menyelamatkannya! Pasti.
PM Yi Ho ingin membawa Deok Pal ke istana. Choi Won menolaknya, karena orang yang ingin meracuni anda dan membunuh Jubu Min masih ada di istana, Yang Mulia.
PM Yi Ho berkata ia harus menyelamatkan Deok Pal agar bisa menghadap Raja dengan percaya diri dan bisa mengungkapkan semua kebenarannya jika waktunya tiba.
Choi Won ingin ikut ke istana juga. PM Yi Ho menolaknya, saat ini kau adalah buronan berbahaya, jika kau muncul sekarang, kau akan dieksekusi sebelum semua kebenarannya terungkap! Choi Won masih ragu.
PM Yi Ho kesal, mereka bahkan sudah tahu lokasi ini, jika Deok Pal bersama denganmu, bukannya itu akan lebih berbahaya?
Da In menengahi keduanya dan minta Won mengikuti kata2 PM Yi Ho, hanya dengan cara ini anda, Rang, Deok Pal ajussi dan juga PM Yi Ho semuanya akan selamat. Choi Won masih belum bersedia melepaskan Deok Pal. Da In menangis, kalau Tuan menolak nasihat kami, Yang Mulia Putra Mahkota terpaksa mengeluarkan perintah kerajaan agar anda melakukannya!
So Baek menghentikan Kkeok Jung, aku tidak bisa pergi begitu saja. Ia menekan dadanya, dadaku berdebar dengan sangat keras.
Kkeok Jung menarik tangan So Baek. Sudah kita pergi saja. So Baek melepaskan tangannya dan justru menarik tangan Kkeok Jung untuk merasakan debaran dadanya, ini, seperti ini. Melihat si pencuri kuda itu di depanku, jantungku berdetak sangat kencang.
Kkeok Jung syok dan menarik tangannya. Tapi So Baek menarik tangan Kkeok Jung lagi dan menempelkannya kembali ke dadanya, semakin kupikir semakin keras debarannya, saling berlomba tanpa henti seperti kodok.
Kkeok Jung menarik tangannya, ia benar2 panik karena sudah menyentuh dada So Baek. Kkeok Jung jelas menyukai So Baek haha..
So Baek dengan polosnya berkata harus tanya ke Won kenapa jantungnya berdebaran seperti ini. Dia kan tabib, ia pasti tahu penyebabnya ya kan? (wkkk siapa tahu harus dipasangi ring ya neng atau perlu operasi bypass haha..)
So Baek langsung lari tanpa menunggu reaksi Kkeok Jung. Kkeok Jung masih linglung dan memandangi tangannya.
Choi won sekarang sendirian, ia duduk di dekat sungai dan mengamati kantung obat milik Rang. Choi Won mengeluarkan isinya dan heran melihat lukisan bunga peoni Ratu Munjeong.
Da In datang lagi dan duduk di samping Won, itu adalah Raja bunga, peoni. Kenapa anda masih disini? bagaimana kalau ada yang menemukan anda?
Choi Won tanya kenapa Da In datang lagi dan bagaimana dengan Deok Pal. Da In lebih mencemaskan Won daripada Deok Pal, karena ia yakin PM Yi Ho pasti akan menyelamatkan Deok Pal.
Choi Won membenarkan, atau berusaha percaya dengan kata2 Da In. Tangan Choi Won gemetaran karena gelisah. Da In menghela nafas dan menggenggam tangan Won, Tuan..semuanya akan menjadi lebih baik. Dan anda akan bisa hidup bersama Rang seperti dulu lagi.
Da In melihat wajah Won yang terkena darah Deok Pal. Ia mengulurkan tangan untuk menghapus darah di pipi Won.
Mereka tidak menyadari kalau So Baek sudah jongkok di dekat keduanya sambil mengamati mereka.
So Baek komen, kalau seperti itu tidak akan bisa dihapus. Da In dan Won terkejut.
So Baek jalan mendekat dan membasahi jarinya dengan ludah. Ia menghapus darah di pipi Won, So Baek terkejut melihat wajah Won sedikit luka, kau tidak bisa berkelahi, apa yang sebenarnya terjadi?
Kkeok Jung muncul dan menarik So Baek. So Baek, kau tidak bisa mengganggu mereka. Ia mengajak So Baek pergi. So Baek protes, apa? Aku tidak seharusnya mengganggu mereka? wkkk ..ada iklan lewat.
Da In dan Won jadi sedikit kikuk. Da In berkata akan mengikuti instruksi Won dalam merawat Rang. Choi Won tanya dimana Da In bertemu Rang.
So Baek ternyata tidak pergi, ia jongkok beberapa meter dari Won dan Da In. So Baek tanya pada Kkeok Jung, kapan ia bisa tanya pada Choi Won. So Baek heran kenapa nona cantik itu selalu bersama Won.
Kkeok Jung berkata kedua orang itu saling menyukai.
Choi Won ingin memastikan kondisi Rang dan ingin bertemu putrinya. Da In mohon agar Choi Won bisa menahannya, karena Uigeumbu itu berbahaya.
Da In akhirnya janji akan membawa Rang ke tempat ini sekitar pukul 3-5 sore. Lokasi ini lebih aman. Choi Won setuju.
Menteri Kim panik dan marah-marah, mereka hampir tertangkap! tapi mereka tetap bisa lari. Menteri Yoon berkata, Deok Pal tertembak panah, mereka memanggil salah seorang dengan sebutan Yang Mulia, apa orang itu Putra Mahkota?
Menteri Kim bingung karena kata Kasim Hwang, PM Yi Ho ada di rumah kebun sepanjang malam. Menteri Kim bergegas ke rumah kebun PM Yi Ho.
Menteri Kim ingin masuk tapi Kasim Hwang menghalanginya. Menteri Kim tidak peduli dan menerobos masuk.
Ada seorang pria jongkok dekat tanaman bunga bersama pengawalnya. Pria itu menoleh dan ternyata dia benar PM Yi Ho!
Menteri Kim terkejut. PM Yi Ho tanya kenapa Menteri Kim datang malam2 seperti ini. Menteri Kim menguasai emosinya dan membungkuk, saya dengar Yang Mulia ada di sini, sebagai penanggung jawab RS Istana saya mencemaskan kesehatan anda.
PM Yi Ho : Aku membuatmu merasa cemas dengan sia-sia.
Menteri Kim : Tidak sia-sia, Yang Mulia kelak akan naik takhta, jika tubuh anda terluka..
PM Yi Ho : Percuma saja. Meskipun kau memberiku racun, aku sangat sehat dan aku masih bisa bertahan. Kau tidak perlu merasa cemas berlebihan.
Kata-kata ini mengejutkan Menteri Kim. PM Yi Ho hanya menatapnya dengan tajam.
Setelah itu, PM Yi Ho bergegas menemui Raja dan lapor, ia menemukan saksi yang bisa bicara dengan sebenarnya. Raja dan Jang Geum yang juga ada di sana tampak terkejut.
Raja tanya dimana saksi itu sekarang.
PM Yi Ho sudah membawa saksi itu ke istana agar Raja bisa menemuinya. Tapi saksi itu terkena panah dari orang-orang yang ingin menjebaknya. Dia harus segera dirawat saat ini.
Raja Jungjong terkejut. PM Yi Ho janji meskipun ia tidak sadar saat ini, tapi ia akan memastikan orang itu bisa bangun dan menemui Raja. Jadi saya mohon ijinkan saya memberikan perawatan kepadanya di istana.
PM Yi Ho melarang orang masuk tanpa ijin ke kamarnya. Tapi ia minta stafnya pura2 tidak melihat orang yang keluar masuk kamarnya dengan ijinnya. Kalau ada yang melanggar, PM Yi Ho akan menghukum mati orang itu. Semua stafnya termasuk Kasim Hwang mengiyakan.
PM Yi Ho masuk kamarnya dan memperhatikan Jang Geum yang berusaha menyelamatkan Deok Pal. Jang Geum membungkuk sedikit melihat PM Yi Ho.
PM Yi Ho ingat pesan Raja, jangan membuatku kecewa. Rawat orang itu dengan baik dan buat dia bisa berbicara. Aku benar2 ingin mendengar apa yang bisa ia katakan dari mulutnya.
PM Yi Ho tanya pada Jang Geum apa Deok Pal bisa diselamatkan. Jang Geum berjanji akan melakukan yang terbaik dan ia membutuhkan bantuan Da In. PM Yi Ho mengerti dan akan memanggil Da In.
Choi Won tetap bertahan di lokasi di tengah hutan karena Da In janji akan membawa Rang menemuinya besok. Padahal saat itu hujan deras.
So Baek berusaha membujuknya untuk kembali ke markas mereka di gunung dan janji akan mencegah Pal Son melukai Won.
Won diam saja. So Baek kebingungan sendiri, aduh bagaimana ini..kau kehujanan. Sepertinya kau bahkan tidak punya kekuatan untuk naik ke gunung. So Baek berdiri di depan Choi Won, ayo aku akan menggendongmu. nyahaha..
Kkeok Jung kelihatan kesal. Won masih diam saja.
Da In diantar masuk ke istana Putra Mahkota. Kasim Hwang mengamatinya. Hwang lapor pada Menteri Kim dan Yoon.
Menteri Yoon : Jadi termasuk kau, Kasim Hwang tidak ada yang bisa masuk ke istana Putra Mahkota, tapi hanya tabib wanita itu, Da In diijinkan masuk ke Istana Timur?
Kasim Hwang membenarkan. Menteri Kim tanya, anak itu, Da In dia bahkan membawa obat ke dalam rumah kebun ya kan? Mereka benar2 gelisah dengan kegiatan rahasia di Istana Putra Mahkota.
So Baek dan Kkeok Jung masih ada di dekat Won. Won duduk diam seperti patung dan So Baek jongkok di dekatnya. Kkeok Jung mengajak So Baek pergi saja. So Baek langsung setuju, baiklah.
Tapi tujuan So Baek bukan ke markas mereka, melainkan ke Uigeumbu. So Baek ingin membawakan putri si pencuri kuda itu kesini. Kkeok Jung tidak setuju, Uigeumbu itu berbahaya dan mereka tidak akan bisa mengalahkan semua orang di sana.
So Baek tidak peduli, saat ayahku di penjara aku benar2 merindukannya sampai rasanya akan mati, jika pencuri kuda tidak bertemu putrinya sekarang, ia bisa mati.
Hujan sudah mulai reda dan malam semakin larut. So Baek dan Kkeok Jung menyelinap di Uigeumbu. Penjaga melihatnya tapi Kkeok Jung melumpuhkan dua orang itu. So Baek juga melumpuhkan penjaga di dalam.
So Baek menyelinap ke kamar para budak wanita dan melihat Rang. Rang belum tidur. So Baek memastikan kalau Rang adalah putri Choi Won lalu ia menggendong Rang pergi.
Woo Young terbangun, ia terkejut melihat So Baek membawa Rang. So Baek memberi tanda untuk diam dan mengajak Woo Young juga.
So Baek meminta Woo Young pergi ke arah Yong Sam, mereka akan bertemu Choi Won. Woo Young mengerti dan segera menarik Rang. Sementara So Baek harus melumpuhkan penjaga yang memergokinya.
Sebelum So Baek turun tangan, Kkeok Jung muncul dan melumpuhkan penjaga itu. So Baek heran, kenapa kau muncul padahal katanya kau tidak mau pergi?
Kkeok Jung : So Baek, kalau kau tertangkap, Ketua bisa jadi gila. Jika kau tertangkap ..aku juga bisa jadi gila. (ahaihai..)
Woo Young dan Rang berhasil bertemu dengan Choi Won. Pertemuan yang penuh air mata. Ayah-anak ini saling mengelus pipi dan menanyakan kabar masing2 sambil menangis. Mereka saling merindukan. Woo Young menangis dan geleng kepala melihat kakak dan keponakannya.
Kkeok Jung dan So Baek muncul. Choi Won memeriksa nadi Rang. So Baek menirukannya dan memeriksa nadi Kkeok Jung haha
Won tanya apa Rang sering batuk? apa kau batuk darah? Apa kau kena diare?
Rang diam saja karena tidak mau membuat ayahnya cemas. Won minta Rang mengatakan semua kepadanya. Woo Young akhirnya menjawab semua pertanyaan Won, dia kena diare. Bukan itu saja dia juga sering batuk-batuk. Benar2 parah sampai ia tidak bisa tidur.
Rang menghibur ayahnya, tidak apa-apa..aku akan segera sembuh. Karena tabib wanita yang cantik itu akan merawatku dengan akupuntur.
Woo Young kesal sekali, apa maksudmu kau membaik? Ia minta kakaknya memeriksa Rang, dia semakin parah. Sebenarnya berapa lama lagi kau akan membiarkannya seperti ini? Kakak, bukankah kau ingin mengobatinya? Itulah mengapa kau lari dari penjara, ya kan?
Woo Young ingin lari bersama Choi Won. Aku tidak mau menjadi budak meskipun aku harus mati. Choi Won meminta Woo Young bertahan beberapa waktu lagi, ia sudah menemukan orang yang bisa membersihkan nama baiknya. Setelah itu, ia akan menjemput Woo Young dan Rang.
Choi Won sebenarnya ingin membawa Woo Young dan Rang bersamanya sekarang, tapi itu akan membuat kalian menderita. Aku tidak bisa membuat kalian jadi pelarian.
Rang mengerti, kalau ayah membawa kami, ayah akan ditembak dengan jarum besar itu lagi kan? Aku tidak ingin Ayah kehilangan banyak darah karena tertembak jarum besar itu.
Rang membelai wajah ayahnya, ayah harus segera datang.
Choi won mengangguk, ayah pasti akan datang dan menjemput kalian berdua, jadi sampai dengan saat itu..
Rang : Aku bisa menunggu. Ayah harus segera datang.
Choi Won : Ayah janji.
Rang mencium jarinya satu per satu dan mengaitkannya ke jari ayahnya. Lalu Won ganti mencium jarinya sendiri satu per satu dan mengaitkannya ke jempol Rang. Rang menangis, Ayah ..kau harus datang dan menjemput kami.
Woo Young menangis. Kak..kau harus datang. Woo Young mengajak Rang pergi sebelum setan merah muncul.
Ins. Lee menemukan anak buahnya yang pingsan di sekitar barak budak wanita dan tidak menemukan Woo Young serta Rang. Ins. Lee murka, cepat cari ke seluruh daerah ini.
Tapi saat Lee jalan keluar, Woo Young dan Rang kembali ke Uigeumbu. Keduanya tampak ketakutan.
Ins. Lee mengamati Rang lalu Woo Young, kalian pergi kemana di tengah malam seperti ini?
Woo Young : Sumur
Rang : Toilet
Jawaban keduanya berbeda dan Ins. Lee langsung tahu keduanya bohong. Woo Young memperbaikinya, kami ke toilet untuk buang air kemudian kami pergi ke sumur untuk mencuci tangan kami.
Ins. Lee langsung menarik Woo Young, ia minta Rang kembali ke barak dan membawa Woo Young ke dalam kantornya.
Ins. Lee melempar Woo Young ke sebuah kursi dan menghunus pedang ke arah leher Woo Young. Jangan bohong! Karena kakakmu, aku tidak bisa melihat hal lain saat ini. Cepat katakan dimana kau menemui kakakmu!
Woo Young : Kau ingin aku mengatakannya padamu? Baik, akan kukatakan. Jika kau bisa membuatku tergila-gila sampai aku bisa menghianati kakakku.
Ins. Lee tidak percaya, apa?
Woo Young menantangnya, cobalah. Berusahalah membuatku hanya melihatmu dan tidak mempedulikan kakakku. Dengan demikian, meskipun kau tidak mau tahu, aku akan tetap mengatakannya kepadamu.
Ins. Lee marah dan mengayunkan pedangnya. Woo Young memejamkan mata, tapi pedang itu hanya menebas lukisan di dinding fiuh..
Ins. Lee mendekat. Woo Young memalingkan wajahnya. Lee menarik paksa wajah Woo Young dengan tampang seram. Jeong Hwan melihat luka di wajah Woo Young, cepat obati lukamu, kalau tidak akan meninggalkan bekas.
Setelah itu Lee melepaskan Woo Young dan pergi begitu saja dengan kesal. Woo Young baru bisa bernafas lega.
Menteri Kim dan Yoon kesal dengan kegagalan mereka mendapatkan Choi Won, mereka ingin membunuh Do Mun anak buah Tuan Jang. Tuan Jang datang menawarkan uang untuk menebus nyawa Do Mun.
Menteri Kim ketawa, kau bukannya menyerahkan nyawa tapi ingin menukar nyawa dengan uang. Seperti yang sudah kuduga, seorang pedagang memang berbeda sampai akarnya. Menteri Yoon komen, Kau sudah membuat semuanya seperti ini, dan kau tetap tidak mau memenggalnya.
Tuan Jang memberi alasan, Do Mun adalah orangnya sampai kapanpun. Menteri Yoon marah. Menteri Kim tidak bisa menerimanya begitu saja, ia ingin anak angkat Tuan Jang, Da In menjadi kaki tangan mereka juga di RS Istana.
Da In pulang ke kediaman Tuan Jang. Do Mun melihatnya dan ingat saat bertemu Da In di hutan.
Da In menemui Tuan Jang dan ingin tahu apa Perdana Menteri Kim dan Menteri Yoon serta ayah angkatnya terlibat dalam pembunuhan Jubu Min.
Tuan Jang tanya apa jawaban yang diinginkan Da In. Da In hanya ingin tahu yang sebenarnya.
Tuan Jang menjelaskan, Da In bisa dibebaskan dari Uigeumbu atas jasa Menteri Kim Chi Young, tapi orang itu tidak akan melakukan sesuatu tanpa balasan. Da In harus membalas jasa kebaikan Menteri Kim.
Da In benar2 ada di posisi sulit.
Rang menyiapkan diri dan pergi ke suatu tempat. Kasihan anak ini wajahnya semakin kelihatan pucat. Ins. Lee diam-diam mengikutinya.
Rang ternyata menemui Da In. Ins. Lee mau tidak mau tersenyum melihat keduanya.
Tapi kemudian Jeong HWan melihat Rang berbisik dan memberikan kantung kain kepada Da In. Sebelum Da In menerimanya, Jeong Hwan muncul dan memeriksanya.
Da In memang sudah dibebaskan karena perintah dari atas, tapi Jeong Hwan curiga Da In mengontak Choi Won melalui Rang. Jeong Hwan menemukan lukisan bunga karya Ratu Munjeong.
Rang merampas lukisan itu dari tangan Jeong Hwan, itu lukisan bunga kesukaan ibuku. Da In berkata kantung itu adalah kantung obat milik Rang yang biasa diberikan ke Da In untuk diisi obat.
Ins. Lee tanya kepada Rang, apa itu benar. Rang membasahi bibirnya dulu (tanda kalau Rang bohong wkk) dan mengangguk. Ins. Lee hanya ketawa, ia tidak percaya begitu saja dan ingin membawa Rang kembali ke Uigeumbu. Ins. Lee memanggul Rang.
Rang pura2 teriak2 sambil menggoyangkan kakinya, anak itu sengaja melepas salah satu sepatu jeraminya dan memberi tanda pada Da In.
Da In mengambil sepatu Rang dan menemukan surat terselip dalam sepatu jerami anak itu, oh anak pintar :)
Da In segera mencari tempat aman untuk membaca suratnya. Won ingin tahu kondisi Deok Pal dan minta Da In mengirim pesan lewat Pedagang Man Mul di pasar. Sekarang kau adalah penyelamatku, aku benar2 berterimakasih dan benar2 minta maaf.
Da In tampak senang tapi juga serba salah karena posisi ayah angkatnya.
Chun Bong memeriksa bekas luka Geo Chil dan merasa tidak senang karena lukanya sembuh dengan sangat baik. Tidak usah memanggilku lagi nanti. Nenek heran apa ada kesalahan dalam penyembuhannya.
Geo Chil terkekeh, bukannya ada kesalahan, tapi terlalu bagus. Itu sebabnya dia marah. Chun Bong jalan pergi. So Baek heran melihatnya, Kakek..?
So Baek menanyakan kondisi ayahnya. Geo Chil tertawa, apa kau pikir aku bisa meninggalkanmu dan mati begitu saja?
So Baek senang sekali, ia tepuk tangan dan ingin tos jempol ala Choi Won-Rang. Geo Chil heran, apa kau salah makan? So Baek berkata ia ingin meniru si pencuri kuda.
Geo Chil tanya soal Choi Won dan So Baek memastikan Choi Won sudah diantar dengan aman, dan sekarang kembali ke markas mereka.
Gae Pal Son yang ada di situ kelihatan tidak senang mendengar Choi Won selamat.
Choi Won kembali ke markas Geo Chil. Chun Bong mengenalinya. Pal Son juga mengamatinya.
Flashback, Pal Son adalah mata-mata Menteri Kim. Dialah yang mencuri dengar percakapan Won, Da In dan Deok Pal. Ia mendengar nama tempat pertemuan Won dan PM Yi Ho, gunongam. Pal Son mengirim pesan ke Uigeumbu dan pesan itu diterima Gon Oh.
Pal Son tidak mengerti bagaimana cara kerja para petugas ibukota itu. Aku sudah membiarkan mereka menangkap orang itu.
Nenek hampir memergoki Pal Son, apa katamu? menangkap siapa? apa kau iri dengan posisi Ketua? Nenek memukuli Pal Son. Pal Son pergi.
Choi Won duduk memikirkan Rang. Ia mencabut rambutnya dan merenung. Choi Won begitu fokus sampai tidak menyadari kehadiran Chun Bong.
Chun Bong : Aku sedang berpikir siapa orang yang bersembunyi disini dan ternyata itu adalah dukun dari RS Istana.
Chun Bong menarik tangan Won dan mengamatinya, ia memuji Won yang memiliki kebiasaan untuk tetap mempertahankan sensitivitas untuk melakukan akupuntur. Ini tangan yang terlatih melakukan akupuntur. Chun Bong tahu Won pura-pura tidak memiliki keahlian.
Kebiasaan Won yang mencabut rambut dan memelintirnya, itu sebenarnya latihan melakukan akupuntur.
Choi Won baru mengingat Chun Bong, seorang tetua yang dibawa oleh PM Yi Ho dalam kondisi terluka parah ke rumahnya.
Choi Won tanya kenapa Chun Bong ada disini. Apa Yang Mulia Putra Mahkota tahu kalau saya ada disini? Jadi ia mengirim anda menemui saya?
Chun Bong ketawa : Mana mungkin. Aku berterima kasih karena kau menolongku waktu itu. Aku harus membalas jasamu.
Chun Bong memberikan sebuah kantung pada Choi Won. Chun Bong pergi sambil ketawa. Choi Won membuka kantung kain itu, isinya sebuah lencana untuk masuk ke istana.
Choi Won memeriksa kondisi anak-istri Deok Pal dan ia tampak lega karena mereka baik-baik saja. Song berkata ada tabib yang memberikan perawatan kepadanya. Choi Won senang mendengarnya, itu bagus.
Choi Won heran kenapa Song tidak tanya apapun. Song menghela nafas dan ingin bangun tapi So Baek masuk dan ia ingin tanya soal dadanya yang berdebaran, tapi Choi Won tanya soal surat. Apa ada surat untukku? So Baek tertegun, surat?
Choi Won bermimpi, ia melihat Deok Pal mati terpanah, sementara anak Deok Pal menangis dalam pangkuan ayahnya. Tidak jauh dari mereka ada Rang yang terbaring tidak sadar setelah muntah darah. Choi Won teriak2, Rang! Tidak! Choi Won terbangun.
Choi Won mengambil lencana dari Chun Bong. Geo Chil masuk ke kamar Choi Won, itu ijin masuk ke istana. Apa kau akan pergi ke istana?
Choi Won membantu Geo Chil duduk. Geo Chil bicara panjang lebar soal hubungan ayah dan anak yang tidak terpisahkan, lalu ia mengambil lencana itu dari tangan Won. Apa kau bisa menyelamatkan putrimu dengan hanya memandangi lencana ini saja? Aigoo..kau benar2 ayah yang tidak berguna.
Choi Won tanya apa Geo Chil memiliki baju budak. Geo chil tanya apa Won akan menyamar sebagai budak untuk masuk istana? Tapi sayangnya Geo Chil tidak punya baju seperti itu.
Da In ada di pasar dan melihat orang yang mengenakan baju seperti Won. Tapi ternyata bukan Choi Won, melainkan budak RS Istana Han ga. Da In mengecek lengan baju Han Ga, ada jahitannya. Da In tanya darimana Han ga mendapat baju itu.
Han Ga mendapatkannya dari Choi Won. Tuan Choi berkata akan memberikan saya uang kalau saya mau memberikan baju saya.
Da In segera mencari Choi Won di tengah pasar.
Di saat bersamaan, Ins. Lee menyeret tangan Woo Young. Tunjukkan jalan, dimana pedagang obat yang membantu kakakmu mengirim surat?
Woo Young marah, berapa kali aku harus mengatakannya meskipun aku tahu, aku tidak akan mengatakannya padamu!
Ins. Lee menatap Woo Young dengan tajam, kau tidak akan mengatakannya meskipun kau tahu?
Ins. Lee melihat Da In dan ia memilih mengikuti instingnya. Jeong Hwan mengejar Da In, meninggalkan Woo Young di tengah pasar.
Da In jalan dan melihat Choi Won. Jeong Hwan masih ada di ujung jalan.
Da In terus saja lari mengejar Won. Ia berdiri dan melihat Ins. Lee serta Choi Won di sisi yang lain. Da In panik.
Mandate [1], [2], [3], [4], [5], [6]
Notes :
Aku tidak menduga ada adegan2 lucu di tengah ketegangan haha..So Baek-Kkeok Jung ini lucu juga dan wajah Choi Won- Da In yang tanpa ekspresi melihat keduanya. Won dan Da In ini benar2 sedang kusut pikirannya, jadi semua (Ins. Lee, Kkeok Jung) bilang mereka pasangan kekasih, tapi keduanya sama2 tidak menyadarinya, tapi boro2 mikirin pacaran ya...mereka lebih fokus memikirkan membersihkan nama baik Choi Won dan mencari pelaku pembunuhan sebenarnya.
Mandate of Heaven episode 7
On Thursday, May 30, 2013 Labels: Mandate of Heaven
No comments:
Post a Comment