Rooftop Prince episode 3

 On Monday, April 9, 2012  

Tae Mu masuk ke dalam rumah dengan resah karena bertemu Park Ha lagi. Tiba-tiba Nenek turun dari lantai atas sambil menyeret Yi Gak.
Nenek teriak ke Tae Mu, Tae Mu! Tae Mu lihat..Tae Yong kita sudah pulang! Tae Yong pulang!

Tae Mu terkejut dan menoleh, ia syok melihat Yi Gak yang wajahnya mirip sekali dengan Tae Yong.
Tae Mu ingat saat Tae Yong jatuh dari yacht di lepas pantai New York, tidak mungkin Tae Yong bisa kembali secepat ini. Tae Mu merasa tegang, tapi ia diam saja.

Nenek jelas sangat senang dan merindukan Tae Yong, Kemana kau selama ini, kenapa baru datang sekarang, katakan padaku.
Yi Gak marah, hei wanita tua, kau salah orang. Nenek terkejut, apa maksudmu, bagaimana mungkin aku tidak mengenalimu? Lihat aku baik2 ini Nenek, apa yang terjadi padamu sampai seperti ini?
Kau sudah pulang tapi kenapa seperti ini?

Yi Gak semakin tidak suka, kenapa kau seperti ini padahal ini pertama kalinya kita bertemu, bagaimana bisa kau adalah Nenekku?

Nenek kesal dan memukuli Yi Gak. Yi Gak adalah Putra Mahkota Joseon, tidak boleh ada yang menyentuhnya tanpa ijin, apalagi memukulinya. Jadi Yi Gak otomatis mendorong Nenek dengan keras sampai Nenek terjatuh ke tangga. Memang kelihatannya tidak tahu sopan santun, tapi kalau di jaman Joseon, Nenek yang tidak sopan.

Tae Mu terkejut, ia menarik baju Yi Gak, siapa kau?!

Park Ha masih bicara dengan Se Na. Se Na tidak suka melihat Park Ha di kediaman majikannya. Park Ha berkata hanya melakukan apa yang diminta ibu. Se Na berkata ibunya membuat kesalahan, kau tidak perlu cemas, bawa saja trukmu pergi.
Se Na ini sepertinya tidak suka hidup di jaman yang sama dengan Park Ha. Memang aneh.

Park Ha kesal juga, aku tidak datang karena aku ingin, ini hanya bantuan. Tapi kau menginginkanku pergi secepat mungkin.
Se Na panik, cepat pergi!

Wu Yong Seol mendengar panggilan Yi Gak, tanpa pikir panjang, ia langsung lari masuk ke dalam rumah. Diikuti Song MAn Bo dan Do Chi San. Park Ha terkejut, ia juga lari masuk ke dalam.

Di dalam, Tae Mu mencengkeram baju Yi Gak dan akan memukulnya. Yong Seol muncul dan teriak, hentikan! Ia menarik Tae Mu dan melemparnya..yup melemparnya ke lantai.

Tubuh Tae Mu terlempar ke arah lemari dan ia terjatuh. Nenek sampai pingsan karena terkejut.
Man Bo dan Chi San bergegas mengamankan Yi Gak. Lindungi Yang Mulia! Ketiganya mengawal Yi Gak keluar dari rumah.

Park Ha masuk dan terkejut, ia teriak melihat kondisi di dalam rumah yang kacau gara2 mereka. Apa yang harus kulakukan? Aduh bagaimana ini?

Tapi Tae Mu tidak ingin memperpanjang masalah, itu Tae Yong atau bukan, ia tidak peduli dan ingin mereka pergi. Tae Mu melambai ke Park Ha untuk segera pergi. Park Ha sedikit heran, tapi Tae Mu terus saja memberi kode untuk segera pergi.
Tae Mu ini juga tidak ingin hidup satu masa dengan Tae Yong. Idem ama Se Na.

Park Ha marah2 di truk. Ia kesal karena setiap kali ada kesempatan, Joseon 4 selalu membuat masalah, berkelahi, memecahkan barang2, apa yang harus kulakukan jika mereka ingin kita membayarnya?
Park Ha menirukan kata2 yang biasa diucapkan Yi Gak, apa ini? menyebut orang penjahat, brengsek, dsb..jika kau bicara pada orang lain seperti itu, tidak heran kalau kau dipukul!

Yi Gak : Jangan bicara lagi!
Park Ha teriakbalik : Kau tidak mendengar apa yang kukatakan selama ini? Apa kau tuli? Aku sudah bilang jangan mengatakan hal2 kasar seperti itu!

Yi Gak : Aku sudah bilang jangan bicara keras2! Kau mau menutup mulutmu atau aku harus merobeknya? (pembicaraan khas sageuk hahaha)

Park Ha menghentikan truk mendadak dan menyorongkan mulutnya, ayo cepat, robek saja!
Yi Gak : apa yang kau lakukan? singkirkan mulutmu sekarang!

Park Ha mengingatkan, mulai sekarang jangan bicara kasar pada orang, atau aku tidak akan diam saja. Aku bersungguh-sungguh.

Di istana, Yi Gak sudah terbiasa bicara kasar, karena semua orang adalah bawahannya. Kecuali saat bicara pada Raja of course. Tapi di masa ini, jika Yi Gak bicara seperti itu, maka kesannya tidak tahu sopan santun, apalagi berani bersikap kasar pada orang tua.

Tiga bawahan Yi Gak menonton semua ini sambil menahan nafas, mereka tidak bisa membayangkan PM Yi Gak dibentak-bentak oleh seorang gadis. Chon Na..
Yi Gak menunjuk lampu yang sudah jadi hijau, lampunya sudah hijau, ayo jalan!

Nenek menangis, kenapa Tae Mu memukul Tae Yong tadi. Tae Mu terkejut dan mencoba menjelaskan kalau orang tadi bukan Tae Yong.

Nenek tidak mau tahu, dia itu Tae Yong. Dia bahkan bisa pulang ke sini, pasti terjadi sesuatu saat ia menghilang, itulah mengapa ia tidak bisa mengingat aku. (wah..masuk akal haha khan Tae Yong terbentur kepalanya, jadi amnesia sementara gitu..)
Kau harus mengerti Tae Mu, kita harus mencoba bicara padanya dan mencari tahu apa yang terjadi.

Nenek tetap marah, kenapa Tae Mu memukul Tae Yong. Andai Nenek tahu yang sebenarnya di New York..

Nenek berkeras minta Tae Mu mengejar Tae Yong dan tidak mau mendengar alasan Tae Mu, bawa dia kepadaku. Cepat kau cari dia! Bukan! Sekretaris Hong! Dia yang memanggil mereka untuk memindahkan barang kan? Panggil dia, aku ingin dia disini sekarang!

Tae Mu hanya bisa mengiyakan. (Orang Korea, lebih mementingkan hubungan darah daripada apapun, jadi meskipun Tae Mu hebat dalam bisnis, ia tidak ada artinya jika ada penerus yang masih punya hubungan darah murni.)

Tae Mu meminta Se Na masuk, ia tidak ingin menjelaskan panjang lebar. Masuk saja dan kau akan tahu. Tae Mu pergi.

Se Na masuk ke dalam dan Presdir Yeo langsung memanggilnya, sini cepat. Tadi ada anak muda yang masuk ke sini, cepat minta ia kembali lagi kesini.
Se Na : Apa?

Nenek : Sekretaris Hong, kau yang memanggil jasa angkutan kan? Orang pertama yang masuk ke dalam rumah ini, cari dia dan bawa dia kembali ke sini.

Park Ha mencari baju2 di kumpulan barang2 yang dibuang. Baju2 disitu bisa saja masih baru, kalau ada donatur bisa menaruh saja baju baru di box itu dan kalau ada yang perlu bisa langsung ambil.
Park Ha menyingkirkan Yi Gak, ia masih kesal dan mencari baju untuk Wu Yong Seol. Park Ha mendapat satu yang cocok untuk Yong Seol. Yong Seol tampak malu.

Man Bo juga dapat yang baru, meskipun Man Bo lebih suka baju training hijaunya ini. Aku diajar harus Chung Bin Nak Do, mencukupkan dengan apa yang ada.

Park Ha berkata kalau semua pakai training pelangi itu, maka orang2 akan melihat mereka dengan aneh. Mereka akan berkata kalian mirip lampu lalu lintas.
Park Ha minta Man Bo mengenakan baju training di rumah dan baju kaos untuk diluar, ia memuji Man Bo. Akhirnya Manbo setuju.

Do Chi San yang mempunyai bakat metroseksual-man, mendapatkan baju kuning bling2. Ia langsung menyukainya. Park Ha setuju saja, tapi mereka tidak boleh ganti baju disini, harus cari toilet umum.

Park Ha memanggil Yi Gak, hei..orang yang agung, apa kau tidak akan memilih baju? Yi Gak mendekat dan ingin mulai memilih, tapi Park Ha yang masih kesal berkata tidak masalah jika hanya satu yang pakai training, lalu meninggalkan Yi Gak.

Mereka mencari celana dan sepatu. Yong Seol terpana, apa baju2 di dunia ini gratis semua? Man Bo merasa busana Chi San terlalu gemerlap.
Chi San : Jika gemerlap, maka itu bagus. Kurasa disini lebih baik daripada di Joseon.

Chi San menemukan sepatu boot yang mirip dengan milik Yi Gak, ia langsung lari2 sambil teriak2 Chon Na..Chon Na...(kamera dipelankan, kapas beterbangan dari jaket yang jebol menambah efek dramatis.)
Chon Na..saya sudah menemukan sepatu yang cocok untuk Raja! Ini benar2 bagus untuk anda. Semua memberi selamat dan Yi Gak tampak senang.

Tae Mu berusaha mengingat nama toko Park Ha yang ada di kantung kresek waktu mengirim sayur ke Se Na. Tae Mu minta Manager Hwang (asistennya Kim Tak Gu?) membantunya.
Tae Mu : Apa kau tahu pasar bernama Yu Jin di Daelim-dong?

Manager Hwang memberikan arahnya dan Tae Mu berkata, di komplek itu ada toko bernama Shing Shing. Ada seorang gadis yang kerja di sana mengantarkan makanan. Tolong bantu aku menyelidikinya, tapi diam-diam.

Park Ha mengantar Joseon 4 ke sebuah pusat kebugaran dan berkata di dalam sana ada kamar kecil pria, ganti baju di sana saja. lalu cepat kembali.

Joseon 4 masuk ke gedung dan Yi Gak ngomel, kenapa mereka harus ganti baju di kamar kecil, dimana kamar kecilnya?
Mereka melewati tanda ke toilet, dan justru melihat pintu lift yang terbuka. Yong Seol langsung bersikap waspada.

Song Man Bo, yang merasa sudah mulai mengerti dunia modern, mendekati Yong Seol, petugas Woo..ini bergerak sendiri, sama seperti mobil, pintu ini bergerak. Kita sudah mempelajarinya kemarin, apa kau lupa?
Mereka minta pendapat Yang Mulia. Chi San berkata, ada 4 dinding didalam, kita seharusnya bisa ganti baju disini. Yi Gak membenarkan. Yang Mulia berkata, kita kedalam.

Yi Gak masuk dan Joseon 3 mengikutinya masuk lift. Pintu tertutup sendiri. Joseon 3 memutuskan memunggungi Yang Mulia, agar Yi Gak bisa ganti baju dengan nyaman.
Yi Gak : Baik, ayo kita ganti baju.

Mereka mulai membuka baju dan lift mulai bergerak. Tiba-tiba lift berhenti dan pintunya terbuka.

Ke lantai dimana banyak wanita sedang senam bersama. Para wanita itu justru memamerkan tubuh di depan mereka.

Pintu lift tertutup dan Joseon 4 teriak ngeri karena tubuh mereka dilihat oleh lawan jenis yang mengenakan busana minim. Yi Gak bingung, apa yang mereka lakukan?
Mereka bingung kenapa pintunya terbuka. Chi San berkata, Yang Mulia, kita harus segera ganti baju sebelum pintunya terbuka lagi.

Yi Gak setuju dan semua langsung mempercepat ganti bajunya. Terlambat! pintu lift terbuka lagi dan kali ini rombongan pelajar putri.
Mereka terkejut melihat pemandangan di depannya. Ada beberapa yang langsung mengambil gambar, beberapa berkata, Daebak! tapi ada juga yang melempari Joseon 4 makanan dan menuduh mereka orang2 genit.

Park Ha curiga, kenapa Joseon 4 tidak juga muncul. Ia masuk dan tanya petugas keamanan, apa melihat 4 orang pria aneh.
Petugas itu menunjuk layar CCTV dan Park Ha bisa melihat Yi Gak dll yang sedang ganti baju dalam lift.

Park Ha menunggu mereka. Lift terbuka dan Joseon 4 terkejut, tapi jadi lega karena itu adalah Park Ha.
Yi Gak marah, ia menaikkan dagu, kenapa kau lama sekali? bwa..sebenarnya yang ngaco siapa haha..

Park Ha membalas mereka, semua seperti anak kecil yang sedang marahan.

Park Ha menyetir ke satu tempat, mereka melewati Changdeok-gung lagi. Yi Gak teriak, hentikan. Hentikan mobilnya!

Kita baru saja melewati gerbang Changdeok-gung! Kenapa kau tidak mengatakan padaku kalau kita akan melewati gerbang istana? Kenapa kau tidak menghentikan mobil?

Park Ha tidak punya waktu saat ini, ia sibuk sekali. Tidak bisa. Park Ha terus saja menyetir. Yi Gak mencoba bersikap sopan, kau benar2 tidak bisa..
Park Ha : Jawabanku adalah...

Byur! Park Ha menyiram air ke jendela kaca di depan Yi Gak, seperti menyiram Yi Gak haha. Park Ha mempekerjakan mereka untuk beres2 di tempat yang akan jadi tokonya.
Yi Gak tidak mau kerja tentu saja. Park Ha kesal minta ampun, apa kau tidak akan bekerja? Cepat pel!

Yi Gak merengut, tetap tidak mau kerja. Park Ha keluar dan membujuknya, kalau kau melakukan pekerjaan dengan baik, aku akan membawamu ke Changdeok-gung.
Yi Gak langsung semangat, benarkah? Yi Gak langsung meyakinkan Park Ha kalau ia pasti akan bekerja dengan rajin.

Yi Gak masuk ke dalam toko dan ingin mulai kerja. Tapi lucunya, tiga anak buahnya melarangnya kerja. Chi San menyembunyikan alat pel. Yi Gak memintanya, Chi San berikan padaku. Tidak apa-apa, berikan padaku.
Tapi tidak ada anak buahnya yang berani membiarkan Yang Mulia bekerja. Mereka justru berjanji akan bekerja lebih keras lagi. Yang Mulia, bagaimana anda bisa melakukan hal seperti ini? Yang Mulia, kami sudah bersalah, kami tidak akan mengeluh karena pekerjaan.

Yi Gak : Aku sudah bilang aku akan kerja sungguh2, jadi hentikan ini!

Park Ha mengamati pembicaraan itu dengan wajah tidak percaya, ia harus menghela nafas panjang lebar.

Joseon 4 bekerja dengan bersungguh-sungguh. Efektif juga kalau Yang Mulia ikut kerja haha.

Se Na menemui ibunya dan ibunya marah, ia membanting pisau ke talenan. dan berkata apa ini salahku kalau ponselku tidak jalan? Ponselnya terlalu tua dan tidak ada yang akan membelikannya untukku meskipun lusa adalah hari ulang tahunku.

Se Na kesal, ia minta tolong ibu, ibu justru telp Park Ha. Ibu cemas, apa Park Ha membuat masalah. Se Na tidak ingin membicarakannya. Apa ibu tahu dimana Park Ha sekarang?

Ibu tidak mengerti, telp saja Park Ha. Se Na berkata kalau Park Ha tidak akan mengangkat telpnya saat ini, benar2 membuat frustrasi. Dimana aku bisa bertemu dengannya.

Tae Mu berdiri di seberang toko Park Ha. Ia mengamati Park Ha beserta Joseon 4 itu. Ia melihat mereka sibuk kerja.

Yi Gak terlalu semangat menggosok sebuah rak besi, ia melukai jarinya sampai berdarah. Semua panik melihatnya. Yang Mulia pantang meneteskan darah.
Man Bo : Kita harus menghentikan pendarahannya! naikkan tangan anda ke atas, tinggi-tinggi!
Lebih tinggi lagi, lebih tinggi lagi!

Yi Gak mengangangkat jarinya tinggi2, semua panik tidak karuan. Park Ha hanya geleng2 kepala, ia minta mereka menekan pendarahannya, aku akan ke apotik.
Park Ha beli tensoplas sambil sekalian promosi tokonya. Park Ha keluar dan bertemu Tae Mu di jalan.

Park Ha terkejut, lalu memberi salam. Tae Mu pura2 terkejut dan tanya apa yang kau lakukan disini? Park Ha berkata kalau ia bisnis di sekitar sini. Park Ha langsung minta maaf atas kejadian di kediaman Presdir.

Se Na juga sampai di sekitar situ, Yi Gak berdiri sambil masih menahan jarinya. Yi Gak tidak melihat Se Na yang jalan melewatinya.
Tae Mu mengajak Park Ha bertemu di cafe sekitar dan membicarakan ganti rugi kerusakan. Park Ha terkejut tapi ia mengerti, orang2 yang kerja dengannya merusakkan barang, tentu saja ia harus menggantinya.

Tae Mu : Bukan itu maksudku, kau tidak perlu mengganti kerugian kami.
Park Ha terkejut : Tidak perlu menggantinya?

Tae Mu tanya apa Park Ha memanggil pria dengan jaket merah itu bersama jasa pemindahan. Park Ha mengaku pria itu kerja untuknya.
Tae Mu : Orang itu yang pertama masuk ke dalam rumah, apa mungkin ia familiar dengan kondisi rumah?

Park Ha : Orang itu bahkan tidak tahu ini Hanyang atau Seoul.
Park Ha memperbaiki jawabannya dan berkata kalau ya benar ini pertama kalinya orang itu kesana, Park Ha yang memintanya masuk lebih dulu.

Tae Mu mengerti. Ia menakut-nakuti Park Ha, mungkin saja akan ada orang yang mencarimu untuk membayar kerusakan. Jadi, katakan saja kau tidak tahu dimana orang itu berada.
Park Ha : Anda ingin saya mengatakan kalau saya tidak tahu?
Tae Mu : Kompensasinya mungkin jumlahnya besar, jadi katakan saja kau tidak tahu dimana orang itu. Kau juga tidak tahu kontaknya. Aku bisa mengurus sisanya.

Tae Mu menyogok Park Ha dengan VIP-gift Cards. Park Ha bisa menggunakannya, perusahaan mereka mengeluarkan ini, jadi pakai saja saat pembukaan mall.
Park Ha minta maaf, ia tidak bisa memakainya, tapi Tae Mu mendesaknya.

Park Ha jalan kembali ke toko dan bertemu Se Na. Se Na tanya kenapa Park Ha tidak mengangkat telpnya.
Park Ha : Kau telp? Aku pasti meninggalkannya di trukku.

Se Na menanyakan Yi Gak, dimana dia. Park Ha hanya menjawab tidak tahu, soalnya Tae Mu memintanya seperti itu.
Se Na tidak percaya, kau yang membawa mereka, bagaimana kau tidak tahu? Berikan no. telpnya.

Park Ha : Aku tidak tahu no telpnya dan aku juga tidak tahu namanya. Aku tidak tahu tempat tinggalnya. Dia hanya datang dan kerja untuk sehari saja. Jadi aku tidak tahu dimana ia sekarang.
Aku sibuk, jadi aku pergi dulu. Lusa adalah ulang tahun ibu, jadi kita harus mengatakan padanya dimana kita akan bertemu. Aku pergi.

Park Ha memberikan tensoplas untuk Yi Gak, ini yang terbaik untuk luka. Tidak akan sakit lagi. Yi Gak bersikap seperti anak kecil, ini sakit.

Malamnya, Tae Mu dan Se Na bertemu. Tae Mu tampak bersalah, apa Se Na kena marah Presdir. Se Na tanya, apa ini salahku kalau dia (Park Ha) tidak mengetahui no telp pria itu.
Se Na ingin tahu apa benar pria itu mirip Tae Yong. Tae Mu menjelaskan, Presdir mengira ia melihat seseorang yang mirip Tae Yong di RS sebelumnya, kemudian, ia berkata itu hanya imajinasinya saja. Yah seperti itulah. Mungkin kali ini juga sama, tolong maafkan Nenekku.

Se Na : Jangan cemas, aku tidak apa-apa.
Tae Mu mengajak Se Na liburan ke Inggris musim panas ini. Se Na terkejut, ke Inggris, untuk apa?
Tae Mu : Apa lagi? Kita akan ke London menemui ibumu.

Se Na : Oh itu..kita bisa menunggu menemui ibuku kalau dia datang ke Korea Selatan. Kau bisa menemuinya saat itu.
Tae Mu merasa ia harus mengambil inisiatif untuk bertemu ibu Se Na lebih dulu, musim panas ini, kita pasti akan ke London bersama.

Astaga..Se Na ternyata bohong tentang ibunya, pasti ibu yang diceritakan Se Na itu adalah ibu kandung Park Ha. Itu sebabnya Se Na tidak ingin Park Ha ada di dekatnya, jadi kalau satu hari ibu itu datang, Se Na bisa mengaku sebagai putrinya. Mungkin..
Tae Mu sama saja, ia membutuhkan istri dengan latar belakang keluarga kuat, agar bisa jadi pendukungnya untuk mengambil alih perusahaan keluarga Tae Yong. Idem.

Park Ha sibuk mengajar Joseon 4 membaca hangul. Mereka sudah kenal Raja Sejong, jadi pasti sudah tahu hangul, hanya sebagai bangsawan, mereka tidak menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Ayo les bersama Park Ha : Semuanya, katakan bersama denganku..Ka Kya Keo Kyeo..dst..

Woo Yong Seol ngantuk, Park Ha memukulnya. Jangan tertidur!

Paginya, Park Ha membawa Yi Gak ke Changdeok-gung. Tiga petugasmu mununggu di rumah, masuklah dan lihat2 tapi kita harus segera pulang ke rumah.
Yi Gak jalan dan melihat2 istana yang sekarang banyak turis. Yi Gak berdiri di tepi kolam dan ingat saat ia dan Putri Mahkota biasa jalan melintasi jembatan dan bagaimana tubuh Putri Mahkota mengambang di kolam. Yi Gak menangis.

Park Ha datang sambil membawa kopi. Yi Gak melihat Park Ha dan segera menghapus air matanya. Park Ha memberikan kopi untuk Yi Gak, minum ini.
Yi Gak mencicipi kopi dan tampak tidak suka, apa ini?
Park Ha :Kopi.
Yi Gak : Kenapa pahit sekali? Sangat pahit sampai keluar air mata. Ambil kembali.

Park Ha dapat telp dari Presdir Wang dan diminta pergi ke satu tempat. Park Ha tampak semangat, ia mengucapkan terima kasih.

Park Ha mengajak Yi Gak ke stasiun kereta, mereka harus mengejar kereta. Yi Gak jalan seperti biasanya Pangeran jalan, pelan2. Park Ha tidak sabaran dan menarik Yi Gak, ayo cepat! kita terburu-buru!
Park Ha tidak bisa membiarkan Yi Gak pulang saat ini.

Keduanya akhirnya naik juga ke kereta, Park Ha merasa lega, kita hampir saja ketinggalan kereta. Park Ha meminta Yi Gak bicara lebih sopan lagi.
Ia mengajar ungkapan2 kalimat sederhana yang sopan pada Yi Gak, seperti : Tolong berikan pada saya, apa ini? itu..dll

Yi Gak kesal, kau ini ribut sekali. Mengapa kau ngomel lagi padaku? Park Ha tidakmau masalah di rumah Presdir terulang lagi hanya karena Yi Gak tidak bisa bicara dengan sopan.

Park Ha tanya, tadi di istana, kenapa Yi Gak menangis. Yi Gak terkejut, kau melihatnya?
Yi Gak mengarang alasan dan berkata itu karena kopi. Park Ha tidak bisa dibohongi, itu sebelum kau minum kopi.

Yi Gak tiba2 panik, ia memohon agar Park Ha tidak mengatakannya pada anak buahnya. Park Ha menahan geli, ia punya senjata menekan Yi Gak sekarang. Park Ha minta Yi Gak bicara sopan jika bertemu orang, ayo cobalah.
Yi Gak mau tidak mau harus belajar bicara sopan.

Keduanya sampai ke stasiun tujuan dan telp Presdir Wang untuk tanya arah. Ternyata lokasinya dekat taman ria lokal.
Park Ha mengajak Yi Gak kesana. Yi Gak ngomel, kenapa Park Ha selalu menyeretnya pergi. Park Ha berkata ia tidak membawa Yi Gak, Yi Gak yang datang dengannya. Jika kau tidak mau, kau harus kembali sendiri, oh ya..kau tidak tahu jalan.

Yi Gak berjanji : Satu hari nanti aku pasti akan memberi mulutmu pelajaran. (the question is how hahaha)

Park Ha dan Yi Gak sampai ke kebun strawberry. Park Ha berkata ia dari pasar dan dikirim oleh Presdir Hwang.

Seorang pria berkata memang benar Presdir bilang akan mengirim seseorang, tapi ia tidak mengira seorang gadis muda.
Park Ha baru akan buka toko dan ingin memberikan diskon jadi ia perlu buah yang murah. Pria itu berkata mereka sedang panen besar dan Park ha beruntung, hanya saja Park ha harus memetiknya sendiri.

Park Ha dan Yi Gak berdiri di kebun straberry.

Yi Gak mulai tantrum lagi, apa kau sudah gila? Kau berharap aku akan memetik semua strawberry ini sendirian? Apa kau sudah lupa atau kau hanya omong kosong gila saja?

Park Ha berusaha mendiamkan Yi Gak karena manajer kebun masih disitu. Pria itu tampak tidak percaya dengan sikap Yi Gak.

Park Ha nego, apa dia bisa mendapatkan bantuan tenaga untuk memetiknya. Manajer berkata kalau begitu harganya akan lain. Bukankah presdir sudah bilang untuk membawa orang sendiri. Pria itu hanya berkata petik saja semampunya, ia tidak bisa memberikan yang lain selain yang mereka petik.

Yi Gak berkata ia tidak akan memetik strawberry itu, jadi kau harus tahu itu.
Park Ha : Aku juga akan memperjelas, jika kau tidak memetik strawberry, maka aku akan mengusirmu dari apartemenku.

Tapi ternyata..Yi Gak tetaplah Putra Mahkota yang tidak sudi memetik strawberry atau berjongkok-jongkok ria seperti itu. Park Ha harus susah payah sambil ngamuk2 untuk memetik strawberry.
Park Ha harus beberapa kali berdiri karena punggungnya sakit. Park Ha janji akan mengusir Joseon 4 setelah mereka kembali ke Seoul.

Kenapa ngga dibuat yang seperti di Lembang aja ya..Strawberrynya ada di polibag dan diatur di rak. Tapi yang disini lebih bersih kayanya.

Yi Gak jalan-jalan dan melihat papan namayang ditulis dengan huruf Hanja/Mandarin. Ia tertarik dan mendekatinya. Yi Gak mengulurkan tangan ingin menyentuh huruf Ren, tiba2 papan itu jatuh dan pecah.
Tiga penduduk senior keluar dan melihat Yi Gak dengan pandangan menuduh.

Yi Gak : Tidak. Bukan aku!
Yi Gak ingat peringatan Park Ha untuk bicara dengan lebih sopan, Yi gak langsung mengubah perkataan-nya, benar, saya tidak menyentuhnya. Itu jatuh begitu saja dan pecah.

Park Ha masih kerja keras, ia ingat kekesalannya pada Yi Gak dan ingin pergi mencarinya untuk mengubah orang itu. Tapi dibatalkan di tengah jalan, Park ha merasa tidak perlu susah payah, toh mereka akan segera keluar dari apartemenku. Park Ha kembali kerja.

Yi Gak harus memperbaiki papan nama dengan kaligrafi Hanja itu. Ia duduk di dekat tinta dan kuas. Yi Gak menarik nafas. Ia dikelilingi banyak orang tua, mereka sedikit meremehkan Yi Gak, anak muda ini bisa apa.
Pria manajer kebun strawberry yang sudah melihat saat Yi Gak marah2 juga hanya mendengus.

Yi Gak membuka mata dan meraih kuas, mencelupkannya ke bak tinta dan mulai menulis. Semua melongo dan takjub melihat Yi Gak bisa menulis seperti itu.
Yi Gak menulis huruf Hanja satu per satu dengan goresan2 yang indah.

Flashback, PM Yi Gak menulis puisi saat belajar bersama para pelajar. Semua mengagumi tulisan tangan PM, Yang Mulia ini bagus sekali.

Di masa kini pun, Yi Gak juga menuai kekaguman. Manajer kebun memuji kaligrafi Yi Gak, ini benar2 kaligrafi yang luar biasa, saudara2. Seorang senior berkata, jika manajer kebun mengatakan demikian, maka kemampuannya memang hebat, karena mendiang ayah manajer itu juga ahli kaligrafi.

Park Ha masih asyik kerja dan Yi Gak muncul sambil makan es lilin coklat. Yi Gak tidak merasakan kemarahan Park Ha, ia mengagumi esnya, apa ini yang disebut es lilin? Rasanya manis, dingin dan menyegarkan, rasanya juga cukup enak.

Yi Gak mengulurkan satu untuk Park Ha. Ini. Park ha marah dan menepis es dari Yi Gak sampai jatuh ke tanah.

Park Ha marah, ya aku ini orang rendahan. Tapi aku tahu bagaimana bekerja dengan dua tangan dan kakiku untuk menghidupi diriku sendiri. Kau pikir, hanya karena kau adalah bangsawan kau tidak perlu melakukan apapun?
kau begitu agung, tapi kau merendahkan orang seperti aku. Kau seharusnya punya sedikit hati nurani. Kalau kita kembali ke Seoul, aku akan mengusirmu keluar!

Tiba2 manajer kebun dan semua pekerja kebun senior datang untuk membantu mereka memetik strawberry. Manajer Lee memuji Yi Gak, semuanya dia adalah ahli kaligrafi, tangannya sangat bernilai, bagaimana kita bisa menggunakannya untuk memetik strawberry?
Mereka berkata akan memetiknya untuk Yi Gak. Manajer Lee sampai memijat-mijat lengan Yi Gak.

Manajer minta Park Ha menyampaikan rasa terima kasihnya pada Presdir Hwang karena sudah membuatnya bertemu Yi Gak.
Park Ha masih bengong. Yi Gak tampak bangga dengan dirinya sendiri. Ia menghabiskan esnya dan mengambil es lilin yang tadi dibuang Park Ha, membersihkan bungkusnya dan memakannya juga.

Park Ha mengajak Yi Gak jalan-jalan ke taman ria di dekan kebun. Yi Gak makan permen kapas, ia suka makanan manis. Park Ha berkata mereka kesini karena mereka bisa selesai memetik strawberry lebih cepat dari yang diperkirakan.

Park Ha melihat mesin boneka coin dan tertantang memainkannya. Yi Gak komen, ini seperti memancing. Koin pertama gagal. Koin kedua, Park Ha hampir berhasil tapi bonekanya jatuh di tengah jalan.

Dua orang itu kesal bukan main haha...I know the feeling :)
Yi Gak ingin mencobanya dan Park Ha mengajar Yi Gak untuk meminta koin dengan sopan. Tolong, saya ingin mencobanya.
Yi Gak menirukan : Tolong, saya ..ingin mencobanya.

Park Ha memberikan koin untuk Yi Gak. Koin pertama gagal. Park Ha memberikan arahan untuk koin kedua.
Yi Gak berhasil mendapatkan boneka. Keduanya langsung bersorak.

Park Ha segera mengambil boneka itu dari kotak pengambilan dan keduanya loncat2 karena senang.

Nah, sekarang giliran Yi Gak menyombongkan diri. Apa yang akan kau lakukan tanpa diriku, kau pasti masih memetik strawberry sekarang dan masih kerja keras setengah mati. Jika aku tidak melakukan permainan memancing itu, kau tidak akan mendapatkan boneka lobak ini.
Tadi apa yang kau katakan padaku? Sesuatu tentang orang terhormat seperti aku merendahkan orang rendahan seperti dirimu? Berkata aku seharusnya punya kesadaran? Aku harus segera mendisiplin mulutmu.

Park Ha menahan kesal, aku tahu..aku tahu, apa kau mau makan sesuatu yang manis? Yi Gak mau. Dimana itu?
Park Ha melihat penjual balon, disana. Itu..lihat? Yi Gak terkejut, benda itu..melayang di langit. Apa kau memakannya?

Park Ha menipu Yi Gak, kau tidak memakan kulitnya. Kau menghirup udara di dalamnya. Rasanya manis sekali, cobalah.
Yi Gak : Apa kau serius? Aku akan mencobanya.

Park Ha : Kau mau mencobanya?
Yi Gak mau, cepat dan belikan satu. Park Ha beli balon satu, warnanya kuning. Warna kesukaan Bu Yong. Park Ha mengulurkan balon itu, satu kali, tarik nafas dalam-dalam, lalu telan.

Yi Gak benar2 melakukannya, ia menelan gas helium itu. Rasanya manis tapi saat bicara, suara yang keluar seperti suara chipmunk atau suara kartun.
Yi Gak terkejut, ia tampak ketakutan. ParkHa ketawa ngakak.
Yi Gak marah2 tapi semakin marah, suara yang keluar mirip suara Davy Duck, jadi semakin lucu. Yi Gak akhirnya tidak bisa bersuara.

Park Ha jalan pergi dengan puas, yes!

Mimi dan Becky mengajak Joseon 3 untuk makan burger, french fries, dan cola. Mimi berkata kalau Park Ha meminta mereka mengurus Joseon 3.
Becky tanya pada Yong Seol, oppa..kapan kau tiba di Korea Selatan? Yong Seol hanya menjawab pendek, belum lama. Becky ini cantik sekali, seperti orang Turki.

Becky berkata ia juga belum lama di Korsel. Becky tanya mereka dari negara mana. Chi San tanya, jika mereka berkata Joseon, apa kalian akan percaya?
Song Man Bo : Kalian tidak akan tahu meskipun kami mengatakan negaranya.

Ponsel Mimi berdering, ternyata Park Ha yang menanyakan Joseon 3 dan ingin bicara dengan mereka. Mimi mengarahkan ponsel ke Joseon 3.

Joseon 3 melihat Yi Gak di dalam ponsel itu, mereka terkejut dan langsung berlutut, Choin Na! Kenapa anda ada di dalam sana, Chon Na?

Park Ha ngantuk di kereta api. Kepalanya bersandar ke lengan Yi Gak. Yi Gak merasa risih dan menyingkirkan kepala Park Ha dengan telunjuknya.

Yi Gak sadar, pasangan senior di depan mereka menatapnya dengan pandangan tidak suka. Akhirnya Yi Gak mengalah dan membiarkan Park ha bersandar di lengannya.
OST time..

Park Ha mengajak ibu ke grand opening mall. Park Ha menyuruh ibu memilih kosmetik apa saja yang diinginkan.
Ibu melihat harga lotion dan terkejut, mahal sekali. Kau tidak tahu berapa harganya dan berkata akan membelikannya untukku.

Park Ha melihat harganya, memang mahal. Ibu mengajak Park Ha pergi sebelum ada yang datang lagi.

Park ha tidak ingin mengecewakan ibu dan menunjukkan VIP gift yang di dapat dari Tae Mu. Ibu terkejut, omo! darimana kau mendapatkan yang seperti itu? Ini baru rasanya ulang tahun.
Mereka memilih-milih lotion dan merasakannya di kulit mereka.

Tae Mu dan Se Na jalan bersama staf untuk memeriksa semua fasilitas mall itu. Mereka tanya usia pelanggan dan mendengar kalau pelanggan menyukai produk mereka karena bagus untuk kulit sensitif.
Tae Mu menoleh dan melihat Park Ha bersama ibu. Tae Mu menunjuk, bukankah itu yang kau sebut adik itu? Tapi Se Na sudah menghilang.

Tae Mu mendekati Park Ha. Kita bertemu lagi. Park ha memberi salam dengan sopan.
Park Ha : Saya datang untuk menggunakan gift card. Ini sedikit memalukan.

Tae Mu ingin tahu apa Park ha datang sendiri. Park Ha berkata ia datang dengan ibu tirinya, tapi ibu juga menghilang. Karena Tae Mu harus pergi, keduanya berpisah.

Ibu ternyata diseret Se Na keluar dari mall itu. Ibu bingung, ada apa kenapa kau menyeretku keluar. Se Na minta ibu diam, ayo cepat pergi bu.
Ibu : Kemana?
Se Na : Kita ke restoran dulu.

Di dalam taksi, Se Na marah, Park Ha..kenapa Park Ha harus selalu muncul di depanku? Apa dia tidak akan kembali ke Amerika? Dia pernah tinggal disana sebelumnya, kenapa dia kembali ke sini? Tahun lalu, bukankah dia berkata akan kembali ke Amerika?

Ibu tidak mengerti, Park Ha baru saja membuka tokonya sendiri. Dia bisa kemana lagi? Dia akan tetap disini.
Se Na : Ibu, aku minta bantuanmu. Kau harus berjanji padaku.

Park Ha, Ibu dan Se Na berkumpul di restoran untuk merayakan ultah Ibu. Park Ha memberikan hadiah, kosmetik yang tadi dipilih ibu dan tambahan kecil sedikit.
Ibu senang, tapi ia berkata seharusnya Park Ha tidak menghabiskan banyak uang karena ia baru saja membuka toko. Kau tidak perlu membuat pemesanan di restoran mahal ini.

Ibu ingin tahu bagaimana Park Ha bisa mendapatkan uang 65 juta sebagai biaya sewa toko. Park Ha mengaku meminjam dari sana sini. Hari ini, aku baru dapat sedikit uang untuk membayar pinjaman.
Se Na berkata ingin ke toilet, tapi ibu berkata dia juga ingin pergi. Ibu minta Park ha mengantarnya ke toilet.

Park Ha berdiri untuk membantu ibu, tidak sengaja menjatuhkan tasnya dan cek yang diterima Park ha terlihat keluar.

Ibu keluar dari toilet dan ia mengaku pada Park ha, Se Na memintanya untuk bertanya pada Park Ha tentang pria yang mengenakan training merah, apa kau mengenalnya?
Park Ha mengiyakan. Ibu berkata kalau sebenarnya pria itu tidak perlu membayar biaya kompensasinya. Sepertinya Presdir Se Na menekannya untuk mencari pria itu, ia ingin Se Na menemukan pria itu dan membawanya menemui Presdirnya.

Keduanya jalan kembali ke ruangan dan melihat Se Na buru2 pergi. Ibu memanggilnya, Se Na kau mau kemana? Se Na berkata ada masalah di kantor, ia harus pergi.
Ibu hanya bisa mengeluh. Ibu minta tolong, agar Park Ha mau membantu Se Na kali ini saja.

Bibi Seol-hee mempelajari tiga bahasa sekaligus, handle-ippai-khoko ot dengan mainan anak2. Ia bertingkah kekanak-kanakan dan membuat Presdir Yeo sakit kepala.

Bibi Seol-hee : Itu sebabnya aku memberikanmu terapi senyum. Eonni..apa kau tahu seperti apa penyanyi Seol Woon Do mengganti bajunya? Kau tidak tahu kan? Atas-bawah, atas-bawah, atas-bawah
Haha..andaikan ibu Kim Joo Won benar2 seperti ini, pasti rumah mereka ramai.

Nenek semakin stres. Bibi mendapat telp dan memberikannya ke Nenek, Eonni..mereka berkata sudah menemukan pria dengan training merah itu.
Nenek langsung duduk, apa? benarkah?

Di saat bersamaan, Tae Mu mendapat bisikan dari manager Hwang. Lalu ayahnya memanggilnya, Tae Mu..
Ayah Tae Mu mendengar mereka sudah menemukan orang yang mirip dengan Tae Yong. Orang itu sedang menuju ke perusahaan ini sekarang.

Tae Mu terkejut. Ayah berkata kalau Sekretaris Hong sedang menunggunya untuk membawanya ke Presdir.
Tae Mu bergegas pergi, ia lari mencari Se Na, tidak sabar menunggu lift dan turun lewat tangga darurat.

Tae Mu melihat Se Na di dekat pintu masuk. Ia mendekati Se Na dan tanya apa orang itu akan datang. Se Na membenarkan, kali ini ia tidak mengenakan baju merah, tapi biru semua. Bendera Korsel dong haha
Tae Mu menawarkan diri mengantar Yi Gak, kau pergi saja dan pastikan fashion shownya berjalan lancar. Ayah sangat ingin tahu mengenai itu.

Se Na tampak lega dan menyerahkan masalah Yi Gak ke Tae Mu. Ia pergi.

Park Ha mengantar Yi Gak ke depan gedung, ia menyuruh Yi Gak masuk, akan ada seorang wanita yang menunggumu. Ia akan membawamu menemui Nenek itu, setelah itu kau kembali.
Yi gak : Aku mengerti. Kau harus menepati janjimu padaku.
Park Ha : Jangan khawatir, aku minta maaf aku harus memintamu melakukan ini.

Yi Gak masuk dan menemui Tae Mu, apa kau menungguku? Tae Mu membenarkan dan mengajak Yi Gak bicara diluar.
Yi Gak : Katanya seorang wanita tua menungguku.
Tae Mu ingin bicara dulu dengan Yi Gak. Saat keduanya akan keluar, Bibi Seol Hee jalan masuk dan langsung terpana melihat Yi Gak.

Bibi : Ya Tuhan! Kau benar2 mirip sekali dengannya. Kau tampak persis sama, kalau sampai Eonni salah mengira, itu bisa dimengerti.
Bibi Seol Hee langsung menggandeng Yi gak masuk ke dalam. Aku adalah bibi mereka, Bibi Yong, ayo.

Bibi Seol Hee masuk dan berseru pada kakak iparnya, Eonni, dia datang.
Ayah Tae Mu juga terkejut, ia mirip sekali dengan Tae Yong.

Sekretaris datang dan tanya pada Nenek, apa ia harus menyiapkan kopi. Yi Gak berkata tidak suka kopi dan minta minuman manis.
Nenek tanya siapa nama Yi Gak.
Yi Gak : Nama saya Yi Gak.

Nenek ingin tahu apa yang dikerjakan Yi Gak. Yi Gak berkata sedang mencari seseorang.
Nenek : Siapa yang kau cari?
Yi Gak : Putri Mahkota.

Yong Dong Man menahan ketawa, Chon Na! Bibi Seol Hee menyenggol lengannya, agar tidak menyinggung Nenek.
Nenek putus asa, apa kau benar2 tidak mengenalku, apa kau tidak mengingatku.

Yi Gak tidak tahu siapa Nenek, ia sudah mengatakannya sebelumnya.
Dong Man tanya, jadi kau mencari seseorang, lalu kau dimana dan apa yang kau lakukan 2 tahun lalu?

Yi Gak : Dua tahun lalu, di Joseon..
Yi Gak terdiam, ia ingat kata2 Park Ha, jika mereka tanya sesuatu, jangan katakan apapun tentang Joseon, dewan menterimu, atau hal-hal seperti itu.
Mereka tidak akan mengerti, paham? Jika kau melakukannya dengan baik, aku akan membuatkanmu omurice.

Yi Gak : Aku setuju, tepati janjimu!
Yah..ternyata janjinya cuma omurice haha...kukira apa.

Jadi jawaban yang keluar dari mulut Yi gak adalah : Aku tidak ingat. Bagaimana aku bisa ingat kejadian dua tahun lalu?

Yi Gak meminum yakult-nya dan ia tanya apa nama minuman ini.
Nenek tampak terpukul, ia sungguh berharap kalau Yi Gak ini adalah Tae Yongnya. Tapi kenapa seperti ini.

Yong Dong Man dengan gaya menyebalkan menjelaskan nama minuman itu : Itu disebut yo gu ru tu (Yogurt dalam bhs Korea)
Yi Gak : Yogurt.

Nenek mulai menangis. Yi Gak berkata padanya, Nenek, saya mengatakan ini karena merasa kasihan padamu. Saya bukan orang yang anda cari. Jadi, tolong jangan menyia-nyiakan usahamu.

Nenek : Dengarkan aku anak muda, tidak masalah kalau kau bukan orang yang kucari, apa kau tidak bisa menjadi cucuku Tae Yong?
Bibi Seol-hee terkejut, Eonni, kau tidak boleh mengatakan itu padanya. Kau harus menenangkan hatimu dulu.

Tae Mu mengantar Yi Gak turun, ia minta Yi Gak tidak perlu mencemaskan Neneknya. Karena ia kehilangan cucunya, hatinya mudah tersentuh. Itulah mengapa ia seperti itu.
Yi Gak mengerti. Tae Mu berterima kasih dan menawarkan uang untuk ongkos taksi (dalam jumlah besar).

Yi Gak tidak membutuhkannya, ia menunjukkan yakult se-pak, ini saja cukup.
Tae Mu heran, ya sudah. Jaga dirimu.

Yi Gak jalan ke arah pintu keluar, ia melewati fashion-show baju renang. Model2 cantik jalan bersliweran dengan hanya mengenakan baju minim.

Yi Gak syok. Belum ada yang seperti ini di Joseon.

Yi Gak mencoba mengalihkan pandangannya, ia sampai berdehem-dehem.

Tapi Yi Gak tetaplah pria, ia menoleh lagi dan kali ini melihat model2 bule. Yi Gak terkejut.

Lebih terkejut lagi saat melihat seorang wanita yang berdiri di balik panggung, Se Na! Yi Gak langsung mengenalinya sebagai Hwa Yong dan wanita di RS itu.

Yi Gak tidak peduli lagi, ia teriak, Bin Gung! Semua reporter dan orang2 disitu terkejut dan melihat ke arah Yi Gak.
Yi Gak lari naik ke atas panggung, merusak dekorasi panggung dan mendekat ke arah Se Na. Bin Gung! Yi Gak langsung memeluk Se Na.

Se Na ketakutan dan marah, ia mendorong Yi Gak dan menamparnya. Yi Gak terkejut, seumur-umur mana pernah ia diperlakukan seperti itu?

Petugas keamanan lari naik ke panggung dan menyeret Yi Gak turun.

Yi Gak teriak2, Putri Mahkota! Putri Mahkota! lepaskan aku! Kejadiannya mirip saat Yi Gak ditarik oleh pengawalnya agar tidak masuk ke kolam saat Putri Mahkota meninggal.

Notes :
Aku ingin endingnya gini, Yi Gak kembali ke 300 th lalu, semalam sebelum kejadian dan mencegah hal2 yang tidak perlu terjadi. Siapapun yang akan dibunuh atau siapapun yang jahat akan ketahuan.

Lalu Park Ha kembali ke Amerika dan bertemu Tae Yong, karena ternyata Tae yong selamat, hanya dia memang mengalami amnesia karena terbentur kepalanya. Justru yang diingat Tae Yong adalah Park Ha. Andai endingnya kaya gitu ya..maunya.

RP [1], [2]
RP [1]
Rooftop Prince episode 3 4.5 5 Beetlebum Monday, April 9, 2012 Tae Mu masuk ke dalam rumah dengan resah karena bertemu Park Ha lagi. Tiba-tiba Nenek turun dari lantai atas sambil menyeret Yi Gak. Nenek t...


No comments:

Post a Comment