The Prime Minister and I episode 4

 On Monday, January 6, 2014  

Kwon Yul mengajak Da Jung bicara secara pribadi dan mengatakan kalau Da Jung harus menikah dengannya.
Da Jung terkejut, ia tanya apa Kwon Yul benar-benar ingin menikah dengannya.

Kwon Yul : Siapa yang bilang ini sungguhan? Kau yang menawarkan pernikahan kontrak. Jadi maksudku, aku akan menerima tawaranmu itu.


Da Jung tidak mengerti kenapa Kwon Yul tiba-tiba seperti itu, ia mengaku waktu ia mengajak Kwon Yul menikah, itu karena ayahnya.
Kwon Yul tahu itu, ia tahu kalau Ayah Da Jung sakit parah.
Da Jung : Apa itu sebabnya anda mengajak saya menikah? Karena saya terlihat menyedihkan? Kalau itu alasannya, anda tidak perlu melakukannya. Saat itu, pikiran saya sedang tidak waras. Sekarang saya baik-baik saja.

Kwon Yul memotongnya dan berkata ini bukan karena ia kasihan pada Da Jung. Ini karena Kwon Yul ingin bertanggung jawab dengan caranya sendiri. Kau, menerima pernikahan ini demi ayahmu dan aku melakukannya untuk diriku sendiri.
Dan juga, aku tidak tahu apa alasannya, tapi sepertinya Man Se kami sangat menyukaimu. Bagaimana? Bukankah kita mempunyai cukup alasan untuk melakukan pernikahan kontrak?


Da Jung masih merasa ini terlalu mendadak. Kwon Yul tidak punya waktu dan minta Da Jung segera membuat keputusan, kau mau atau tidak menikah denganku? Da Jung tertegun.


Kwon Yul kembali ke kantornya dan merenung. Latar belakang keputusannya adalah panggilan telp dari Blue House semalam.
Presiden Kim terkejut mendengar rencana Kwon Yul untuk mengumumkan perpisahannya dengan Da Jung. Presiden mengira Kwon Yul akan segera menikah, itu sebabnya ia memanggil Kwon Yul ke Blue House. Presiden ingin memberikan ucapan selamat untuk PM Kwon.

Kwon Yul : Saya tidak tahu darimana Bapak mendengar rumor itu, tapi itu tidak benar.
Presiden Kim menghela nafas, ia tidak berniat mencampuri kehidupan pribadi Kwon Yul, tapi masyarakat sudah menjulukiku sebagai "bebek lemah" dan jika timbul kegemparan soal masalah Perdana Menteri..(ini akan semakin menyulitkan posisi politik Presiden).


Tapi Presiden tidak ingin memaksa Kwon Yul, kau sudah membuat keputusanmu dan ini hanya akan menambah kecemasanmu saja kalau aku terus saja bicara.


Kwon Yul terpaksa membuat keputusan ini demi kebaikan dan ketenangan politik. Hye Joo dan In Ho menghadap PM Kwon. Wajah Hye Joo terlihat dingin, ia sudah mengumumkan keputusan pernikahan PM Kwon dan melarang reporter mendekat ke kediaman resmi Perdana Menteri.
In Ho : Saya juga sudah mengirim pemberitahuan resmi pada setiap departemen bahwa anda akan menolak semua karangan bunga, uang ataupun hadiah barang. (Keren. Andaikan ada pemimpin seperti ini kkkk)

Kwon Yul mengerti, kalian sudah bekerja keras. Hye Joo protes, ia masih tidak merasa kalau pernikahan ini adalah cara terbaik untuk menyelesaikan masalah. Kenapa anda memilih jalan ini..
Kwon Yul : Ini adalah pilihan yang salah sejak awalnya. Aku tidak merasa ini pilihan yang ideal tapi ini adalah pilihan politik terbaik yang bisa kubuat saat ini. Demi negara ini dan demi gadis itu. Untuk semuanya.

Hye Joo seperti akan menangis, katanya anda tidak akan membuat pilihan emosional yang tidak sesuai hati anda.
Kwon Yul : Ya, itu benar. Sepertinya aku harus membayar harga untuk pilihan ini satu hari nanti. Tapi saat ini aku tidak punya solusi lain. Karena aku tidak bisa mengubah apa yang sudah kukatakan.
(Paling nanti Kwon Yul harus mengaku di depan publik dan turun dari jabatan PM lalu menikah sungguhan dengan Da Jung hore..!)
Hye Joo dan In Ho jalan keluar. In Ho menyesal, semua adalah kesalahannya. Kalau saja waktu itu ia tidak ikut campur.
Hye Joo hanya menanggapi dingin, kalau kau sudah menyadari kesalahanmu, maka mulai sekarang lakukan tugasmu dengan baik. Agar Perdana Menteri tidak perlu membuat kesalahan yang sama lagi. Mengerti?

Hye Joo jalan pergi tapi In Ho menghentikannya, Sekretaris Seo, apa kau tidak apa-apa?
Hye Joo : Ini hanya pernikahan kontrak, kenapa aku harus merasa tidak enak? Kenapa? apa ada yang kau cemaskan Chief Kang? Apa karena Nam Da Jung?
In Ho diam saja. Tapi Hye Joo tersenyum tipis, sepertinya memang demikian. Hye Joo pergi.


Da Jung memberikan undangan pernikahan untuk Editor Go dan Hee Chul, kalian tahu kalau pernikahan ini tertutup untuk umum kan? Kalian juga tahu kalau peralatan merekam seperti kamera jelas terlarang, ya kan?
Editor Go : Tentu saja. Meskipun kau tidak mengatakannya, aku tidak akan membawa kamera ke pernikahanmu.
Tapi kelihatan jelas Editor Go dan Hee Chul punya rencana untuk menyelundupkan kamera :)


Hee Chul tanya apa Da Jung sudah membuat perjanjian pra-nikah. Da Jung heran, perjanjian? Ia menghela nafas, aku tahu pasti akan seperti ini. Hee Chul sudah menduga Da Jung noona-nya tidak memikirkan masalah ini. Apa kau tidak tahu bahkan orang biasa saja membuat perjanjian pra nikah untuk menentukan bagaimana pembagian aset dan siapa yang akan mendapat hak perwalian.

Editor Go membenarkan, sekarang ini kau tidak bisa percaya pada hubungan, kau hanya bisa percaya pada surat perjanjian.
Da Jung tertegun dan ingat saat Kwon Yul menyudutkannya waktu itu, "..menggunakan satu tempat tidur. Kau tahu apa yang akan terjadi meskipun aku tidak menjelaskannya, benar kan?" Da Jung tampak syok lalu bergegas pergi, aku harus bersiap, aku pergi dulu!

Diluar kantor, Da Jung bicara sendiri, ia harus segera menulis kontrak perjanjian.


Da Jung menemui PM Kwon. Ia sudah membuat kontrak dan ingin membacakannya untuk Kwon Yul. Ini adalah sebuah pernikahan kontrak jadi tentu saja harus ada kontraknya. Untuk menghindari insiden-insiden yang akan terjadi, untuk mengurangi kesalah-pahaman, dan untuk menjaga kehidupan pribadi mereka, ini sangat penting.
Kwon Yul duduk bersandar dan bersedia mendengar isi kontrak Da Jung.

Da Jung dengan bangga membacakan kontrak mereka : Kontrak Pernikahan Kwon Yul dan Nam Da Jung.
Kwon Yul mengangguk dan mendengar. Isi kontraknya, selain untuk kepentingan publik, kontak fisik jelas terlarang. Kedua, mereka akan tetap melindungi kehidupan pribadi masing-masing dengan menggunakan kamar terpisah.
Ketiga, dilarang melakukan kekerasan baik verbal maupun fisik. Keempat, tulus pada orang tua masing-masing. Sederhana kan?


Kwon Yul tersenyum dan mengangguk. Da Jung menyerahkan surat kontraknya dengan wajah bangga.
Kwon Yul menerimanya dan langsung merobek surat itu hahaha. Da Jung syok, kenapa anda merobeknya?

Kwon Yul : Kontrak tidak ditulis seperti ini. Jika kau menulis kontrak, bukankah harus ditulis dengan benar?


Next, kita melihat Kwon Yul dan Da Jung duduk di depan laptop dan printer. Kwon Yul mendiktekan isi kontraknya. Saya, Pihak penerima janji/Promisee, Kwon Yul dan Pihak yang berjanji/Promisor, Nam Da Jung.
Da Jung berhenti mengetik dan menoleh. Kenapa dia adalah pihak pemberi janji. Kwon Yul menegaskan, karena kau yang pertama kali melamarku. Da Jung menahan rasa kesal. Keduanya reflek meraih mug dan minum. Haha keduanya sudah mirip pasangan.

Da Jung terus mengetik, lama kontrak adalah selama saya menjadi Perdana Menteri. Tapi jika timbul masalah yang tidak terduga, akan ada kemungkinan untuk diperpanjang. Da Jung berhenti mengetik, ah ..tapi kenapa itu harus terjadi? Kwon Yul minta Da Jung terus mengetik.


Poin 1, Tugas-tugas seorang istri. Promisor harus bersedia menghadiri acara resmi dengan Promisee. Dan Promisor harus bersedia kontak fisik selama acara resmi dengan Promisee.


Kita lihat Kwon Yul dan Da Jung mulai berdebat soal sepele khas pasangan baru menikah. Soal kebiasaan memencet pasta gigi, soal kertas toilet yang habis, soal vacuum cleaner. Kwon Yul juga bermasalah dengan baju Da Jung. Jangan mengenakan baju seperti ini di kediamanku.


Kwon Yul mengangkat lengan Da Jung. Tiba-tiba Pak Shim masuk. Kwon Yul langsung memutar Da Jung dan keduanya seperti berpelukan. Pak Shim tersenyum bahagia, ia senang melihat keduanya yang kelihatan sangat harmonis. Begitu Pak Shim lewat, Kwon Yul langsung melepaskan Da Jung.


Meskipun kita tidak harus tampil di muka umum, tapi demi mempertahankan validitas kontrak, pihak promisor harus menerima permintaan pihak promisee tanpa bertanya. Misalnya jika kita harus melakukan perjalanan. Kita akan menggunakan kamar terpisah, tapi untuk menghindari kecurigaan ada kalanya kita harus menggunakan satu kamar. Tapi ada batasan untuk akting.

Contoh kasus : Kwon Yul dan Da Jung harus menampilkan kemesraan di depan pengawal pribadi mereka agar keduanya tidak dicurigai. Sampai di dalam kamar, keduanya langsung melepaskan diri.
Kwon Yul protes, bagaimana kau bisa menyentuhku? hehehe yang benar saja.

Dalam situasi apapun, Promisor tidak boleh memperlakukan tubuh Promisee sesuai keinginannya sendiri.


Da Jung juga harus bersikap baik pada anak-anak, menemani bermain dan menyediakan makanan untuk mereka.
Da Jung berhenti lagi dan tanya, kenapa tidak ada poin untuk suami, dan hanya ada poin untuk istri?

Kwon Yul : Ah ya, aku lupa. Poin berikutnya, tanggung jawab suami. Selama waktu kontrak, bekerja sama dengan setia. Selesai. (brrrr)
Da Jung terkejut, cuma ini? Kwon Yul minum lagi dan membenarkan. Da Jung protes, kenapa cuma ini? Ada begitu daftar panjang untuk istri tetapi kenapa hanya satu poin untuk suami? Bagaimana jika anda melakukan sesuatu yang aneh pada saya, lalu apa yang harus saya lakukan saat itu..

Kwon Yul meletakkan mugnya, tidak. Selama aku tidak jadi gila. Tidak, meskipun aku jadi gila. Jelas tidak mungkin terjadi hal-hal seperti itu. Atau..apa kau berpikir yang bukan-bukan tentang diriku?
Da Jung ngamuk, omong kosong apa itu?
Kwon Yul mencetak perjanjian mereka : Baiklah, kalau begitu kau bubuhkan stempelmu disini atau cap jempolmu juga tidak masalah.

Da Jung keluar dari kantor Kwon Yul dan merasa sudah membuat kesalahan. Ia memandangi surat kontraknya, Aku merasa pernikahan ini mengkhawatirkan.


Istri Menteri Park gelisah dan tidak suka dengan rencana pernikahan Perdana Menteri. Yoon Hee tidak siap jika wanita seperti Da Jung harus menghadiri pertemuan mereka dan lebih mengerikan lagi, posisi Da Jung lebih tinggi dari mereka.
Park Jun Ki kesal, lalu kenapa kau harus bertengkar saat kau pergi ke acara pembuatan kimchi? Yoon Hee terkejut waktu tahu suaminya sudah tahu.

Jun Ki juga mendengar istrinya memanggil istri2  birokrat lain dan pergi ke acara membuat kimchi. Apa mereka itu pelayanmu? Berapa lama lagi aku harus mendengar soal kelakukanmu?


Yoon Hee mencoba membela diri, lalu bagaimana aku harus membuat 1000 sawi menjadi kimchi? Perdana Menteri Kwon...
Jun Ki tidak tahan dan minta istrinya berhenti bicara, ia jalan keluar.  Jun Ki marah, Kwon Yul, kau berani merencanakan pernikahan? Kalau begitu..aku akan menyiapkan hadiah pernikahan untukmu.


Da Jung dan Yu Ri pergi melihat-lihat cincin. Petugas toko memperlihatkan cincin platinum bertahta berlian keluaran terbaru. Petugas itu merasa mengenal wajah Da Jung.
Yu Ri asyik melakukan foto selca dengan Da Jung di latar belakangnya.

Yu Ri senang, omo..kau mengenalnya. Dia adalah calon istri Perdana Menteri. Aku lumayan dekat dengannya.
Da Jung langsung menyangkalnya, apa maksudmu kita cukup dekat..(biasa, kalau sudah mulai menjabat, pasti ada yang suka sok dekat)

Da Jung terkejut saat melihat harga cincin itu, hiks..20 juta Won! buset mahal amat ya.  Da Jung mengembalikan cincin itu, terlalu mahal untuknya. Da Jung cepat-cepat pergi.


Kwon Yul mengamati kontrak yang baru saja dibuatnya, ia mengeluh. Bagaimana aku bisa berakhir seperti ini?  Kwon Yul menghela nafas dan keluar dari kamar kerjanya. Ia merasa ada yang mengamati.


In Ho datang dan lapor kalau Menteri Strategi dan Keuangan menolak koreksi pada anggaran. Menteri Park Jun Ki minta semuanya menjalankan anggaran seperti yang sudah ditetapkan. Kwon Yul minta Menteri Park dipanggil ke kantornya.
Kwon Yul bertemu Jun Ki. Jun Ki tahu ia dipanggil pasti karena urusan anggaran.
Jun Ki mengerti, Perdana Menteri ingin Kementrian Kesejahteraan mengatur ulang anggarannya, tapi tidak ada lagi yang bisa diubah. Semua anggaran sudah dibuat berdasar masukan dari semua kantor dan tidak ada dana yang berlebihan. Tidak ada kemungkinan sama sekali untuk mendistribusikan uang dari bagian lain.

Kwon Yul tidak percaya, benarkah? Bagaimana kalau aku bisa menemukan penyelewengannya?


Jun Ki : Bukankah peran Perdana Menteri adalah mengarahkan dan menasehati? Mau menerima atau tidak nasehat itu terserah para menteri seperti saya.

Kwon Yul menantangnya, baik. Aku mengerti apa maksudmu. Kami tidak akan bisa mengirim anggaran itu ke Konggres. Kecuali kau memperbaikinya dan mengajukannya kembali. Ini bukan permintaan. Ini perintah.

Jun Ki menahan rasa kesalnya, ia terpaksa setuju lalu berhenti bicara dengan gaya resmi, ia menyindir Kwon Yul, oya, aku lupa mengucapkan selamat padamu. Kudengar kau akan menikah? Tapi sebagai calon mempelai pria, kau terlihat sedikit muram. Saat kau menikah dengan Na Young, kau terlihat bahagia.
Kwon Yul tertegun.


Setelah Jun Ki pergi, Kwon Yul mengamati cincin pernikahannya yang lama. Kwon Yul tampak sedih.
Kwon Yul ingat saat ia dan Na Young pergi memilih cincin dan Kwon Yul menyelipkan cincin di jari Na Young. Keduanya terlihat bahagia.

Kwon Yul menyimpan kotak cincin itu di dalam laci waktu Hye Joo masuk. Hye Joo lapor, Da Jung dan ayahnya sudah tiba.
Kwon Yul keluar bersama ketiga anaknya, Hye Joo dan In Ho. Mereka menunggu Da Jung. Kwon Yul minta anak-anaknya bersikap sopan pada keluarga Da Jung.
Woo Ri tanya apa dia harus memanggil Ahjumma itu dengan panggilan Ibu. Kwon Yul tertegun, lalu menjawab, Woo Ri tidak harus melakukan itu.


Mobil yang membawa Da Jung dan Ayahnya tiba. Kwon Yul menyambut ayah Da Jung. Kwon Yul minta maaf karena membuat ayah Da Jung datang ke kediamannya. Saya Kwon Yul.
Ayah Da Jung : Aigoo, tidak.. tidak, kau sangat sibuk melayani masyarakat. Jadi meskipun aku lebih tua, aku yang harus datang menemuimu.
Ayah Da Jung merasa Menantu Kwon-nya sangat keren.
Kwon Yul mengenalkan semua orang disekitarnya, mereka adalah anak buah saya yang sudah seperti keluarga. Dan ini adalah anak-anak saya.
Anak-anak mengenalkan diri dengan sopan. Saya Kwon Woo Ri, saya Kwon Na-ra, saya Kwon Man Se.


Ayah Da Jung kagum, Woo-Ri, Na Ra, Man Se aigoo..mereka dinamakan dengan bagus sekali kan? Hidup Republik Korea! wkk Tiba-tiba penyakit ayah kambuh, ia lupa lagi dan mengira kalau anak2 itu adalah anak Da Jung.
Ayah heran, kapan kau melahirkan mereka? Astaga..mereka sudah tumbuh besar, kapan kau mendapatkan mereka? Da Jung tampak hampir menangis, Appa..


In Ho baru tahu soal penyakit ayah Da Jung dari Pak Shim. Dementia katamu? Pak Shim membenarkan, ia menjemput Ayah Da Jung di RS Syaraf. Pak Shim tampak terharu dengan kisah hidup Da Jung yang harus merawat ayahnya yang sakit. Pak Shim pergi dengan wajah terharu.

In Ho tampak menyesal dan bersalah karena sudah berkata pedas pada Da Jung. Hye Joo menemui In Ho, Perdana Menteri ingin kau segera membawa anggaran yang sudah direvisi untuk Kementrian Kesejahteraan setelah pertemuan dengan orang tua selesai. In Ho mengerti.


In Ho : Sekretaris Seo, Ayah Reporter Nam sakit, apa kau tahu itu?
Hye Joo tahu, bahkan penyakitnya sudah sangat parah, kenapa memangnya? In Ho terkejut, sakit parah?


Kwon Yul bertemu ayah Da Jung secara resmi, ia minta maaf karena keluarganya kemungkinan besar tidak bisa datang saat pernikahan mereka karena tinggal di luar negeri.
Ayah Da Jung sudah menganggap Kwon Yul sebagai menantunya dan ingin bicara sesuatu. Aku awalnya sangat marah denganmu, Perdana Menteri Kwon.

Da Jung terkejut dan berusaha menghentikan perkataan ayahnya. Tapi Kwon Yul justru ingin ayah melanjutkan. Silahkan, katakan saja.
Ayah Da Jung : Jadi, maksudku..orang tua seperti apa yang akan membiarkan putri mereka menikahi duda dengan tiga orang anak?

Da Jung : Ayah! Apa yang ayah katakan?


Ayah membentak Da Jung, kau diam saja dan jangan ikut campur! Ayah melanjutkan, aku bukan orang kaya atau orang yang berhasil. Tapi aku membesarkan Da Jung kami dengan penuh cinta. Da Jung, yang tumbuh besar tanpa kehadiran seorang ibu. Da Jung..jika kau membuat putriku menangis, aku tidak akan membiarkanmu.
Da Jung tampak sedih, Ayah..kenapa kau mengatakan hal seperti itu?


Diluar dugaan, Kwon Yul menanggapi serius perasaan Ayah Da Jung. Kwon Yul mengerti karena ia juga seorang ayah.

Kwon Yul : Saya minta maaf dan juga terima kasih. Terima kasih karena anda sudah memberikan putri anda yang berharga pada seseorang yang penuh kekurangan seperti saya.
Saya bukan orang yang membuat janji kosong. Saya tidak bisa berjanji bahwa ini tidak akan berat dan janji untuk selalu memberikan kebahagiaan kepadanya. Tapi, selama dia menikah dengan saya, situasi dimana Da Jung menangis karena saya tidak akan pernah terjadi.


Da Jung tertegun dan menoleh ke arah Kwon Yul. Perkataannya seperti sungguhan. Ayah Da Jung tampak terharu, ia percaya pada Kwon Yul. Kwon Yul mengajak ayah makan.


Beberapa saat kemudian, Da Jung duduk dengan Man Se. Man Se komen, kudengar kau akan menikahi ayahku. Apa kau pikir aku akan memanggilmu ibu?
Man Se tidak mau memanggil Da Jung ibu sampai Da Jung melipat 1 juta kodok dan 5 juta ddakji untuknya. Da Jung tampak geli.
Woo Ri dan Na Ra datang, keduanya sama sekali tidak menyukai Da Jung. Woo Ri tidak tahu apa yang dilakukan Da Jung pada Man Se, tapi itu tidak akan berhasil pada mereka.
Jangan mencoba bersikap seperti ibu dan jangan berharap kami memperlakukanmu seperti ibu. Na Ra menekankan, kau harus hati-hati.


Da Jung terkejut mendengarnya. Kwon Yul datang dan minta anak-anaknya mengucapkan selamat tinggal pada kakek. Woo Ri dan Na Ra langsung akting, keduanya membungkuk sopan pada Da Jung dan jalan pergi.

Da Jung bengong dan bahkan Man Se pun garuk-garuk kepala melihat sikap kedua kakaknya. Kwon Yul komen, aku kenal anak-anakku, mereka sopan. Ia heran melihat ekspresi Da Jung, kenapa? Jangan khawatir, mereka tidak akan menyusahkanmu.
Setelah Kwon Yul pergi, Da Jung hanya geleng kepala, tidak..itu tidak benar. Ada apa dengan keluarga ini?

Paginya, Kwon Yul menerima laporan In Ho soal proyek Pelabuhan Internasional Geum Cho Man yang disetujui Menteri Keuangan. Padahal sekitar proyek terjadi pencemaran berat. Anggarannya sangat besar dan kalau mereka mengambil sedikit saja dari anggaran itu, mereka bisa menutup kekurangan anggaran Kementrian Kesejahteraan.
Kontraktor utama pembangunan pelabuhan itu adalah Mertua Menteri Park Joon Ki, Industri Air Myung Shim.

Kwon Yul ingin mendengar laporan dari ahli lingkungan dulu sebelum bertindak. In Ho mengerti, lalu berkata ada telp dari Ayah reporter Nam tadi.

Kwon Yul mengerti dan akan telp Ayah Da Jung nanti. In Ho komen, ia tidak tahu kalau ayah Da Jung sakit parah. Kwon Yul membenarkan, itulah mengapa hatiku merasa lebih berat. Jika dia dalam kondisi sehat, apa dia akan menyetujui pernikahan ini semudah itu? Aku sudah pernah menikah dan memiliki anak-anak. Akan lebih baik kalau pria itu masih bujangan seperti dirimu. Benar kan?
In Ho diam saja.
Hye Joo mengantar Da Jung memilih gaun pengantin. Ia tidak suka dengan gaun yang dipakai Da Jung. Apa tidak ada yang lain?
Da Jung merasa gaun ini cukup bagus untuknya. Hye Joo berkata, ini bukan soal pilihanmu. Yang penting adalah sesuai dengan Perdana Menteri. Hye Joo minta pihak butik mencarikan gaun lain.
Da Jung jelas tidak suka, tapi ia menahan diri dengan sikap Hye Joo.


Da Jung menemui Kwon Yul. Kwon Yul kelihatan marah dan langsung menunjukkan ponselnya.
Foto selca Yu Ri dengan Da Jung melihat-lihat cincin di latar belakang telah menyebar kemana-mana. Kwon Yul kesal, ini..katakan kalau ini bukan dirimu. Cincin 20 juta Won, gadis yang pergi belanja cincin itu bukan kau, ya kan?
Da Jung mengaku, memang itu dirinya. Ia hanya melihat saja. Ia tidak akan sanggup membeli cincin semahal itu/
Kwon Yul marah, kau pikir ini main2? Ada 15 ribu laporan tentang dirimu! Chief Seo saat ini berusaha keras untuk mencegah artikel itu diterbitkan. Da Jung bingung, ia hanya melihat-lihat. Apa saya tidak bisa melihat-lihat?

Kwon Yul : Meskipun ini pernikahan kontrak, apa kau ingin mendapatkan semua paket pernikahan seperti orang lain?
Da Jung akhirnya kesal, apa? saya tidak boleh melakukannya juga? Saya ini juga wanita biasa. Memilih lokasi pernikahan, cincin, gaun, apa saya tidak diijinkan melakukannya juga?

Kwon Yul menyindirnya, jadi..kau ingin seperti Cinderella?

Da Jung : Cinderella?
Ia balik tanya, dimana ada Cinderella seperti dirinya. Orang yang akan menjadi Pangerannya marah-marah terus kepadanya, dan para pelayan membuatnya menderita. Cinderella macam apa ini? Tidak ada Cinderella yang menerima kebencian begitu banyak!
(Kwon Yul nanti harus mengulang semuanya lagi, pasti. Dia harus melamar Da Jung lagi dan membiarkan Da Jung memilih sendiri perlengkapan pernikahannya. Aku tidak sabar melihatnya hehehe)

Perdebatan keduanya semakin memanas. Kau yang duluan mengajakku menikah, apa kau ingat? Da Jung tidak terima, ia juga tidak ingin melakukan ini.
Kwon Yul tidak percaya, kalau saja aku tahu kau wanita seperti ini. Aku tidak akan memintamu menikah.
Da Jung juga murka, Ok..kalau begitu jangan lakukan. Kita batalkan saja. Pria hebat seperti Perdana Menteri, apa yang tidak bisa anda lakukan?


Kwon Yul : Kau sudah selesai bicara? Apa kau benar-benar ingin membatalkannya?
Da Jung : Ya, batalkan saja. Batal!
Pertengkaran mereka berhenti waktu In Ho mengetuk pintu dan masuk. In Ho lapor, Prof Kim sudah datang. Kwon Yul mengerti dan akan segera menemui Profesor.


Kwon Yul belum selesai dengan Da Jung. Ia minta Da Jung tidak kemana-mana, kita harus mencapai kesepakatan. Tunggu aku disini. Ini perintah.
Da Jung mencibir, apa saya harus takut kalau anda mengatakan, ini perintah? Da Jung pergi. Kwon Yul menghela nafas panjang. Hahaha..hari-hari Jong Ri-nim pasti akan menyenangkan.


Da Jung jalan keluar sambil ngomel. Kwon Na Ra muncul di sudut, memangnya dia pikir dia siapa? Berani datang kesini? Lihat saja nanti.


Da Jung masuk toilet, ia menirukan gaya diktator Kwon Yul dan mencibir sendiri. Da Jung ingin mencuci tangan dan mengambil "sabun". Insiden dimulai.

Apa yang dikira sabun oleh Da Jung ternyata adalah super glue. What a brilliant idea. Da Jung panik, omo..apa ini? Apa yang harus kulakukan?
Kwon Na Ra cekikikan geli di kamarnya, super glue instant...rasakan! 


Kwon Yul dan In Ho menemui Prof Kim. Ahli lingkungan itu membawa sampel air dari perairan sekitar pembangunan pelabuhan. Airnya benar-benar tercemar, anda bahkan tidak bisa melihat tangan anda sendiri. Baunya juga menyengat. Kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD-nya (Chemical Oxygen Demand) sangat berlebihan.

Kwon Yul memutuskan untuk segera pergi meninjau lokasi itu sendiri. Ia minta In Ho menyiapkan helikopter.


Da Jung merendam tangannya di air, ia berusaha melepaskan kedua tangannya. Da Jung kesal sekali, siapapun yang melakukan ini, kau tidak akan lolos.
Kwon Na Ra muncul, ia pura-pura polos, omo..apa ini? Bagaimana ini? aku tidak mengira itu akan menempel.
Da Jung syok, apa kau yang..? Na Ra tersenyum puas, aku sudah memperingatkanmu. Na Ra jalan pergi.


Ahjumma datang membawa termos isi air panas, ia menambahkan air panas begitu saja ke dalam baskom. Da Jung langsung mengangkat tangannya, ah..ini panas! wkkk Ahjumma itu juga tidak suka pada Da Jung.
Da Jung tampak cemas, apa tangannya akan bisa dilepaskan. Ahjumma kesal dan berkata dengan dingin, kalau sudah waktunya pasti akan terpisah. (Bisa juga berarti soal hubungan Da Jung dan Kwon Yul.)

Da Jung sudah menunggu selama 30 menit, apa aku tidak perlu pergi ke RS? Ahjumma kesal, ia menghempaskan tangan Da Jung, apa kau kira akan bisa terlepas dengan cara seperti ini?


Ternyata gerakan Ahjumma itu justru membuat tangan Da Jung terlepas. Da Jung senang sekali, terlepas!  Hore..!Ahjumma mengeluh, bagaimana Perdana Menteri bisa menikah dengan orang seperti ini?

Tidak lama, Kwon Yul jalan ke arah ruang tengah. Da Jung tanya sampai berapa lama ia harus menunggu. Kwon Yul menggerutu, tidak punya kesabaran sama sekali! Aku akan kembali setelah mencuci tanganku. Jadi tunggu saja.
Da Jung baru sadar, kamar mandi! Ia bergegas menyusul Kwon Yul.


Terlambat, Kwon Yul sudah mengambil "sabun" dan siap cuci tangan. Da Jung lari masuk kamar mandi, Jong Ri-nim ..jangan..! Tapi usahanya mencegah Kwon Yul justru membuat kedua tangan mereka lengket akibat zzuperr glue. Awesome!
Kwon Yul dan Da Jung terpaksa merendam kedua tangan mereka di dalam akuarium. Wow..how cool is that?  In Ho jalan masuk dan wajahnya terlihat heran.

Kwon Yul tidak percaya ini, Super glue instant? bagaimana ini..? Siapa yang melakukan ini? Kwon Woo Ri? Kwon Na Ra? Kwon Man Se?
Da Jung tidak menjawab, ia hanya tersenyum. Bagaimana bisa terjadi..saya juga tidak yakin. Kwon Yul kesal dan tidak akan melepaskan ketiganya.


Kwon Yul marah dan menarik tangannya, otomatis Da Jung dan bahkan In Ho terkena percikan air. Ini semua salahmu! Kenapa kau mengikutiku dan membuatku jadi tertawaan.
Da Jung tidak terima, saya juga menyesalinya. Kalau saja saya tetap disana! Anda akan seperti orang berdoa. (Da Jung menempelkan tangannya ke punggung tangan Kwon Yul)

Kwon Yul berdiri dan teriak ke In Ho, Chief Kang! Apa kau tidak bisa melakukan sesuatu? Da Jung mengembalikan tangan mereka ke dalam akuarium, apa anda tidak mengerti? Biarkan saja didalam. Da Jung berkata kalau tangan mereka akan terlepas sendiri selama 30 menit.

Kwon Yul minta In Ho menunda helikopternya. In Ho bingung, kalau begitu kita harus menunda pertemuan dengan Dubes AS. Kwon Yul mengeluh dan melotot ke arah Da Jung.
Helikopter mereka sudah datang. Kwon Yul tidak punya pilihan dan terpaksa menyeret Da Jung untuk ikut dengannya. Pengawal Kwon Yul saling berbisik, Perdana Menteri sangat menyukainya.


Kwon Yul naik lebih dulu ke atas heli dan menarik Da Jung. Akibatnya Da Jung terjatuh ke pangkuan Kwon Yul. In Ho tampak menderita melihat keduanya.
Kwon Yul minta In Ho segera mencari sesuatu untuk memisahkan tangan mereka begitu mereka sampai di lokasi. In Ho sudah melakukannya. Mereka berangkat.

Jun Ki menerima info kalau Perdana Menteri pergi ke Geum Cheon Man. Jun Ki minta sekretarisnya memperingatkan Industri Air Myung Shim.
Jun Ki bicara sendiri, Kwon Yul, apa kau akan seperti ini sampai akhir?


Da Jung mendengar suara ponsel, ia teriak ke Kwon Yul. Jong Ri-nim..ada telp! Kwon Yul susah payah berusaha meraih telp dengan tangan kanan-nya. Ia menyerah dan minta Da Jung mengambilkan ponselnya.
Setelah itu, Kwon Yul juga minta Da Jung membantu menerima telp. Ternyata dari Hye Joo. Sayangnya Kwon Yul tidak bisa mendengar kata-kata Hye Joo dengan jelas. Kwon Yul bergeser dan tanpa sengaja menarik Da Jung.

Da Jung teriak. Kwon Yul kesal, Nam Da Jung, diamlah! Hye Joo tertegun, Nam Da Jung? Jong Ri-nim, kenapa Nam Da Jung ada disana?

Kwon Yul sama sekali tidak bisa mendengar suara Hye Joo karena suara berisik helikopter. Ia akan telp Hye Joo nanti. Kwon Yul teriak ke Da Jung, matikan! Da Jung mematikan ponsel.


Kwon Yul menjatuhkan ponselnya. Ia kesal pada Da Jung, lalu membungkuk untuk mengambil ponsel. Da Jung melakukan hal yang sama. Akibatnya kepala mereka saling terbentur ^^. In Ho membantu mereka mengambilkan ponsel. Tapi Da Jung masih harus membantu Kwon Yul mengembalikan ponsel kesaku jasnya. Insiden ponsel ini benar2 menggelikan. (Apa tangan mereka benar2 dilem? tangan keduanya sama sekali tidak bergeser.)

Hye Joo jelas resah waktu tahu Nam Da Jung juga ikut Kwon Yul. Ekspresi In Ho juga tampak tersiksa menyaksikan keduanya, meskipun keduanya sama-sama tidak sadar kalau tingkah laku mereka sudah mirip pasangan sungguhan.
Helikopter mereka sampai di lokasi air yang tercemar. In Ho keluar terlebih dulu.

Da Jung tampak bingung. Kwon Yul memutuskan turun dulu dan minta Da Jung mengikutinya dengan hati-hati.
Keduanya turun dengan tangan lengket. Semua yang melihat merasa mereka adalah pasangan yang benar-benar tidak terpisahkan. Kwon Yul langsung minta cairan untuk melepaskan tangan mereka.


Hye Joo bertemu Park Jun Ki di kantor. Jun Ki menyindirnya, kau bekerja di hari Minggu. Apa Perdana Menteri tidak terlalu keras padamu?

Hye Joo balik tanya kenapa Menteri Park juga ada di kantor hari Minggu. Jun Ki ke kantor karena Perdana Menteri. Ia susah payah mengatur kembali anggaran tapi sepertinya Perdana Menteri menyerahkan semua pekerjaan kepadamu sementara dia sibuk menyiapkan pernikahan.
Hye Joo berkata kalau Kwon Yul menghadiri tugas tidak resmi di kediamannya.
Jun Ki tidak percaya, tugas apa itu, aku ingin tahu. Hye Joo tidak ingin bicara dengan Jun Ki lagi dan pamit pergi.

Jun Ki menahannya, ia masih ingin mengatakan sesuatu. Hye Joo memotongnya, apa anda ingin tanya apa saya merasa tidak enak dengan pernikahan Perdana Menteri? Apa itu yang ingin anda katakan?
Jun Ki bertanya dengan nada serius, apa kau baik-baik saja? Jika Kwon Yul menikahi wanita itu, apa kau benar2 tidak apa-apa?
Hye Joo memaksakan diri tersenyum, jawaban apa yang ingin anda dengar? "Ini sulit, menyiksa. saya marah. saya seperti akan mati?" Tapi maaf, apa boleh buat, saya tidak merasakan apapun. Kalau anda sudah selesai bicara, saya akan pergi.
Hye Joo diam sebentar sebelum jalan pergi. Jun Ki tidak percaya kalau Hye Joo tidak merasakan apapun.


Kwon Yul bicara dengan stafnya dan beberapa penduduk lokal. Da Jung dan In Ho berdiri di kejauhan mengamatinya. Da Jung menghela nafas, tidak mudah menjadi Perdana Menteri.
In Ho : Menunggu itu berat kan? Bertahanlah sebentar lagi.

Da Jung tersenyum, aku tidak apa-apa. Jangan khawatir. In Ho tampak kikuk, akhirnya ia memutuskan untuk minta maaf pada Da Jung.
In Ho tidak tahu kondisi ayah Da Jung. Da Jung minta In Ho tidak seperti itu, ini hanya salah paham. Kau tidak perlu minta maaf.

In Ho tanya apa Da Jung bisa melupakan kata-katanya yang kasar.


Da Jung menggoda In Ho, tentu saja. Apa kau berharap aku mengatakan itu? Aku tidak mau hanya permintaan maaf.

In Ho menghela nafas, lalu apa yang harus saya lakukan agar Nyonya memaafkan saya?
Sebutan Nyonya membuat Da Jung dan In Ho terdiam. In Ho berkata, ia tanpa sengaja mendengar soal pembatalan pernikahan. Apa kau benar2 akan membatalkannya?
Da Jung tidak yakin. Sejujurnya ia ingin menghindarinya. Tapi aku tidak bisa melakukan itu.

In Ho : Awalnya aku juga merasa pernikahan ini menggelikan. Tapi..kalau dipikir lagi, ini sama sekali tidak buruk.
Da Jung : Apa?
In Ho tersenyum, berjalanlah di jalan yang paling diingini oleh hatimu. Apapun itu, aku akan selalu ada di sisimu. Da Jung tampak terpesona, Chief Kang...

Tiba-tiba orang-orang ribut. PM Kwon memutuskan jalan ke arah air. Semua lari mengejar Kwon Yul. Termasuk In Ho dan Da Jung.


Kwon Yul menemukan dua ekor ikan yang mati akibat pencemaran kimia.  Ia tanya pada warga lokal, apa ini yang pertama terjadi di sini?

Penduduk lokal tampak serba salah. Kwon Yul minta mereka bicara terus terang. Akhirnya penduduk lokal mengaku kalau kejadian ikan mati itu terjadi setiap hari di perairan ini. Karena Perdana Menteri datang hari ini, jadi kami membersihkannya sedikit.
Kwon Yul marah sekali. Ia menoleh kesal kearah anak buahnya yang tampak ketakutan.

Kwon Yul langsung memberi perintah, dalam seminggu, setiap hari di waktu yang sama, ia ingin mendapatkan laporan akurat tentang sumber, aliran dan kualitas air. Jika ia tidak mendapat laporan dengan tepat, mereka harus bertanggung jawab untuk ini. Semua sibuk mencatat perintah Kwon Yul.


Kwon Yul memanggil Da Jung mendekat. Ia mencium ikan mati itu. Kwon Yul menyuruh Da Jung melihat dan mengambil ikan itu. Da Jung tidak mau, kenapa ia harus melakukannya?
Kwon Yul : Kau sudah naik helikopter. Jika kau naik helikopter yang dibeli dari dana pajak masyarakat, kau harus membayarnya.


Tanpa menunggu persetujuan Da Jung, Kwon Yul langsung meletakkan ikan2 mati itu di tangan Da Jung. Ini! Da Jung meringis ngeri. Kwon Yul jalan pergi bersama rombongan.
Da Jung tampak putus asa, Jong Ri-nim!


Beberapa saat kemudian, Da Jung menemui Kwon Yul sambil membawa semua sampel yang berhasil ia kumpulkan. Mau ikan, plankton, air, kotoran, dan bahkan sampah semuanya ada.
Kwon Yul minta Da Jung meletakkan kotak sampelnya. (Jadi kepikir, kalau Yoona berperan jadi dokter forensik atau ahli lingkungan hidup kayanya seru. Atau polisi hahaha)

Da Jung masih kelihatan kesal, jadi sekarang saya sudah membayar ongkos naik helikopter kan?
Kwon Yul ingin melanjutkan pembicaraan mereka tadi. Ia tanya apa Da Jung masih merasa tidak ingin melanjutkan rencana pernikahan mereka.


Da Jung mengaku, saya takut. Saya memakai urusan cincin sebagai alasan. Sejujurnya, saya ketakutan setengah mati. Saya memang setuju menikah demi ayah, tapi menjalankan tugas sebagai istri Perdana Menteri, itu sangat berat. Apa saya pantas?
Pikiran-pikiran itu membuat saya ingin melarikan diri darinya. Saya rasa anda tidak akan mengerti perasaan seperti ini.

Kwon Yul tersenyum : Kenapa kau berpikir kalau aku tidak akan mengerti perasaan seperti itu? Saat aku harus melepaskan pekerjaanku sebagai Jaksa dan memulai karir di dunia politik. Saat aku memulai pemilihan menjadi anggota Konggres, dan kemudian menjadi Gubernur, kemudian menjadi Perdana Menteri. Semua momen dalam hidupku begitu menakutkan dan aku ingin melarikan diri.
Karena aku merasa takut. Tapi, rasa takut bukan alasan untuk melarikan diri.


Da Jung : Apa tidak apa-apa jika saya melakukan kesalahan? Apa cukup selama saya tidak melarikan diri? Tapi saya akan mencoba melakukan yang terbaik, saya akan bekerja keras.
Saya tidak bisa berkata kalau saya akan berhasil, tapi saya akan memberikan yang terbaik. Saya akan menepati janji itu.
Kwon Yul tampak senang, tidak melarikan diri berarti sudah menempuh setengah perjalanan. Tapi paling tidak itu adalah pilihan yang lebih baik. Kurasa itu sama sekali tidak jelek.


Da Jung tersenyum dan mengulurkan tangannya, ia mengajak Kwon Yul berjabat tangan. Tolong perhatikan saya, Jong Ri-nim.
Kwon Yul menjabat tangan Da Jung, itu yang ingin kukatakan, Nam Da Jung-ssi. Keduanya tersenyum.


The Wedding Day
Mobil pengantin yang membawa Da Jung tiba di Gereja. In Ho menyambut Da Jung, ia tertegun melihat penampilan Da Jung yang mengenakan baju pengantin.

Da Jung tersenyum pada In Ho. In Ho seperti menyesali idenya menjodohkan PM Kwon dan Da Jung :)
Kwon Yul bersama Sekretaris Seo menyambut para tamu di depan Gereja. Kwon Yul memasang senyuman.
Da Jung menunggu di dalam dengan gelisah. Ia berkata ke In Ho, ini kelihatannya sedikit aneh kan?

In Ho : Tidak, terlihat cantik. Cantik tapi, rasanya aneh. Melihat Reporter Nam dengan penampilan seperti itu disampingku. Rasanya benar-benar aneh.

Da Jung salah paham dan mengira penampilannya terlihat aneh. Aku tahu kalau ini akan seperti ini. Da Jung gugup dan tiba2 merasakan gatal di kepalanya. Ia menggaruk kepalanya dan membuat kerudungnya jatuh.
In Ho minta Da Jung diam. Ia berlutut di dekat Da Jung dan membantu memasang kerudung Da Jung.

Tepat saat itu, Kwon Yul masuk ke dalam dan melihat keduanya. Kwon Yul sedikit terkejut. In Ho tidak segera berdiri, ia tampak tenang.
In Ho berdiri dan berkata akan segera keluar. Ia berbalik dan membungkuk ke arah Kwon Yul. Kwon Yul tampak sedikit cemburu hee..

Kwon Yul mendekati Da Jung setelah In Ho keluar. Da Jung tersenyum dan kelihatan ingin mendengar sedikit pujian. Tapi Kwon Yul langsung tanya, apa Da Jung ingat Poin pertama dalam perjanjian mereka.
Da Jung ingat semua aturan tentang peranan istri.
Kwon Yul mengingatkan, ada kata menjaga martabat/moral sebagai istri. Tidak masalah karena aku yang melihatnya, tapi bagaimana jika orang lain yang melihatnya?

Da Jung heran, dia Kepala Staf, apa itu akan menjadi masalah? Kwon Yul minta Da Jung mengingatnya.

Kwon Yul tanya soal ayah Da Jung. Da Jung berkata Editor Go dan Hee Chul yang menjemput ayahnya. Kwon Yul langsung marah-marah, ia tidak mau reporter Scandal News menulis artikel aneh-aneh. Kalau mereka melakukannya, ia tidak akan melepaskan Da Jung.
Da Jung kesal, ia sudah mengerti itu. Kenapa anda selalu mengatakan hal yang sama berulang-ulang? Da Jung juga mengusir Kwon Yul dari ruangannya.



Sebelum Kwon Yul pergi, ia mengeluarkan kotak dari sakunya. Oh ya aku lupa, kenapa ada benda ini disini? Kwon Yul mengulurkan kotak itu lalu menjatuhkannya ke tangan Da Jung.
Da Jung membukanya dan tampak surprise melihat cincin pernikahan mereka, Jong Ri-nim, kapan anda membeli ini? Anda pasti sangat sibuk.
Kwon Yul : Kapan aku punya waktu? Aku membelinya lewat internet.

Da Jung tampak kesal : Inter..siapa yang membeli cincin pernikahan lewat internet?
Kwon Yul : Lalu kenapa? Apa kau tidak menyukainya?
Da Jung tidak peduli, bagaimanapun kita membutuhkan cincin untuk pernikahan.
Kwon Yul komen soal baju pengantin Da Jung, kenapa bajunya mewah sekali? Apa kau harus mengenakan sesuatu yang tembus pandang seperti itu? Apa tidak bisa hanya gaun putih saja?
Da Jung : Hanya karena semua putih...Putih?

Da Jung tiba-tiba menyadari sesuatu dan terlihat panik, Aduh bagaimana ini? Kwon Yul heran, ada apa?
Da Jung tanya apa dia bisa mengenakan hanbok saja?

Ayah Da Jung sudah tiba di depan ruangan pengantin wanita diantar Dokter, Editor Go dan Hee Chul. Ayah mengintip kedalam dan langsung masuk.

Dokter menjelaskan sikap ayah pada tim Scandal News, mendiang istrinya adalah seorang chef, itu sebabnya kalau ia melihat wanita mengenakan baju putih, ia mengira itu adalah istrinya.

Tim Scandal News mengerti, itu sebabnya dia memanggil dokter sebagai istrinya. Dokter membenarkan, ini karena aku mengenakan baju putih.
Editor Go merasa kasihan pada Da Jung dan ayahnya. Lalu mereka sadar, bagaimana dengan gaun pengantin Da Jung? Hee Chul yakin kalau Ayah tidak akan salah paham.
Tapi yang terjadi adalah sebaliknya. Ayah Da Jung langsung masuk ke ruang pengantin dan mengira Da Jung adalah istrinya. Hei, apa hari ini adalah hari istimewa?
Ayah Da Jung marah pada Kwon Yul, siapa kau? kenapa kau berdekatan dengan istri orang lain? Minggir! Ayah mendorong Kwon Yul.

Semua terkejut dengan sikap Ayah. Da Jung menangis putus asa, Ayah!! Sadarlah. Ayah, ini aku Da Jung. Bagaimana kau bisa tidak mengenaliku di hari seperti ini? Aku menikah demi Ayah.
Kwon Yul dan In Ho tampak sedih.

Da Jung masih berusaha menyadarkan ayahnya, apa yang akan kami lakukan kalau Ayah tidak mengenaliku? Ayah masih dalam delusinya, istriku..kenapa kau marah kepadaku? Da Jung menangis, ayah..Ayah kau tidak bisa melakukan ini.
Ayah tidak boleh seperti ini padaku.

Kwon Yul heran, ia bicara pada dokter, waktu saya bertemu dengannya beberapa waktu lalu, kondisinya tidak separah ini.
Dokter menjelaskan, sejak beberapa hari lalu, dia menjadi terlalu gugup. Hari ini..dia ada dalam kondisi terlalu bahagia. Saya rasa hal itu meningkatkan gejala delusi dan halusinasinya.

In Ho tanya apa ayah Da Jung bisa mengikuti upacara pernikahan. Dokter terlihat serba salah, melihat kondisinya saat ini, memang menyedihkan tapi ia tidak akan bisa melakukannya.
In Ho bingung, Jong Ri-nim, ini sudah waktunya untuk upacara pernikahan, apa yang ingin anda lakukan?

Para tamu juga mulai gelisah. Kwon Na Ra tampak senang, Apa mungkin Ayah berubah pikiran?
In Ho menyarankan Kwon Yul dan Da Jung jalan masuk bersama saja. Kwon Yul tahu Da Jung belum siap. Ia minta In Ho berkata kalau mereka akan keluar lima menit lagi.

Kwon Yul menemui Da Jung, Nam Da Jung..Nam Da Jung lihat aku!

Da Jung mengerti, ia mengendalikan tangisnya. Jong Ri-nim, kita harus bergegas. Para tamu menunggu. Kwon Yul setuju dan keduanya memutuskan keluar bersama. Saat mereka jalan keluar, mereka melihat salju mulai turun.
Da Jung tertegun, apa ini salju pertama? Da Jung ingat keinginan ayahnya dan menangis lagi. Ayah ingin menggandeng tangan Da Jung dan jalan menuju altar dalam pernikahan Da jung. Hanya itu harapan ayah.

Da Jung dalam hati : Ayah, ini Da Jung. putri Ayah, Da Jung. Sesuai keinginan ayah, aku menikah hari ini. Ayah ingin menggandeng tanganku dan mengantarku jalan ke altar di hari pernikahanku. Meskipun aku tidak bisa menggandeng tanganmu, tapi aku sudah membuat keinginanmu menjadi kenyataan, ya kan?
Salju pertama sedang turun saat ini. Ada yang bilang, jika kau berharap pada saat salju pertama turun, maka harapanmu akan jadi kenyataan. Jadi aku berharap..aku berharap..

Da Jung menangis. Kwon Yul tampak tersentuh, ia mengulurkan tangan seperti ingin menghibur Da Jung, tapi tidak jadi.

Ayah juga melihat salju turun, wow...salju. Da Jungku sangat suka salju. Da Jung-ku..Da-Jung-ku! Da Jung! Sepertinya ayah mulai sadar.

Kwon Yul tanya apa Da Jung sudah puas menangis. Da Jung membenarkan, ia mengembalikan sapu tangan Kwon Yul (yang penuh air mata dan ingusnya wkk), terima kasih sudah meminjamkan ini.
Kwon Yul : Jadi, apa kita mulai saja?
Da Jung : Ya, Jong Ri-nim.

Ayah keluar dan memanggil Da Jung. Anak ini, bagaimana kau bisa jalan begitu saja tanpa menggandeng tanganku?
Da Jung terkejut, Ayah..? Apa ayah mengenaliku?
Ayah : Tentu saja, apa kau pikir aku tidak mengenali putriku sendiri?
Da Jung menangis lega dan berpelukan dengan Ayah. Kwon Yul tampak lega.



Upacara dimulai. Kwon Yul jalan ke arah altar lebih dulu. Lalu Da Jung jalan digandeng ayahnya. Da Jung menatap Kwon Yul lalu menoleh ke arah ayahnya, ia menahan tangis dan tersenyum.


Kwon Man Se satu-satunya yang terlihat gembira dengan pernikahan ini.
Setibanya di depan, Kwon Yul mendekat dan membungkuk pada Ayah. Ayah menggenggam tangan Kwon Yul, Menantu Kwon, tolong jaga Da Jung-ku. Kwon Yul mengiyakan.
Ayah menyerahkan tangan putrinya pada Kwon Yul. Keduanya jalan ke altar untuk memulai upacara pemberkatan.

Keduanya berpandangan dan Da Jung tersenyum pada Kwon Yul.
Park Jun Ki minum sendirian, wajahnya tampak muram. Hye Joo datang menemuinya. Jun Ki menoleh, ia komen, jadi aku tidak salah lihat. Bukankah kau Kepala Sekretaris Seo Hye Joo?
Hye Joo tanya kenapa Jun Ki memintanya datang.

Jun Ki tidak mengira Hye Joo akan benar2 datang kalau ia memanggilnya. Hye Joo kesal dan jalan pergi. Jun Ki menahan pergelangan tangannya. Hye Joo marah, lepaskan!

Jun Ki menghela nafas, awalnya ia memanggil Hye Joo untuk menghiburnya, tapi sebenarnya aku yang butuh dihibur. Ini mengingatkanku pada Na Young.
Hye Joo akhirnya duduk di depan Jun Ki. Ini tidak seperti dirimu, Seonbae.
Jun Ki heran, kau tidak memanggilku Menteri hari ini? Hye Joo berkata saat ini dia datang sebagai seorang adik kelas dari kampus. Ambilkan aku minuman juga.

Jun Ki tersenyum, ia jalan ke bar untuk mengambilkan Hye Joo minuman. Saat Jun Ki pergi, ponselnya menyala. Ada pesan masuk. Hye Joo membacanya tapi kita belum tahu isinya.
Pasangan pengantin baru pulang ke rumah dinas Kwon Yul dan keduanya duduk dengan kikuk di ujung sofa. Kwon Yul sudah mengatakan pada reporter kalau mereka menunda bulan madu karena kesibukan kerjanya.
Da Jung mengerti.
Kwon Yul mendapat telp. Ternyata dari Ayah Da Jung. Da Jung ikut mendengar kata-kata ayahnya. Ayah Da Jung ingin Kwon Yul libur hari ini, ia juga ingin satu hal, segera berikan aku cucu. Hahaha
Da Jung panik dan langsung mengambil ponsel Kwon Yul, Ayah...nanti aku akan meneleponmu. Da Jung segera mematikan telp. Ia minta Kwon Yul melupakan kata-kata ayahnya.

Kwon Yul mengerti, ia membuka jasnya dan minta Da Jung keluar. Ia ingin istirahat. Da Jung tidak mau, bukankah ini kamar saya? Anda harus ke ruang kerja.
Kwon Yul : Apa katamu? Kenapa aku harus meninggalkan kamarku dan pergi ke ruang kerja?

Da Jung : Lalu apa kita harus berbagi kamar? Bukankah sesuai perjanjian, jelas tertulis kita akan menggunakan kamar terpisah.
Kwon Yul setuju itu, tapi bukan berarti kamar ini milik Da Jung. Da Jung tidak mau mengalah, artinya kamar ini juga bukan kamar anda.

Da Jung tidak mau keluar dari kamar itu, ia bahkan langsung membaringkan diri di atas tempat tidur, mengklaim kepemilikan-nya hahaha
Kwon Yul mendekat, karena kau seorang reporter, apa kau akan melakukan apapun untuk menolak keluar dari sini?

Da Jung membenarkan, anda tahu itu, jadi cepat keluar. Da Jung menyilangkan tangan, jangan-jangan..anda ingin berbagi kamar dengan saya?
Da Jung jalan terus, otomatis Kwon Yul mundur sampai terdesak ke dinding. Anda tidak berpikir untuk berbagi kamar dengan saya, berbagi tempat tidur dan bahkan sampai tahap selanjutnya, ya kan? (wkkk Seung Gi bisa jantungan lihat ini)

Kwon Yul syok, apa yang kau lakukan? Da Jung berkata ia hanya melakukan persis seperti yang ia lihat dan pelajari dari Kwon Yul.
Kwon Yul seperti kehabisan nafas, baik. Nam Da Jung, lihat saja! Kwon Yul langsung jalan pergi.

Da Jung bersorak, yes! Sekarang aku bisa hidup..
Da Jung mendengar bunyi ponsel Kwon Yul. Sepertinya Da Jung akan menerimanya.

Kwon Yul mondar-mandir di kamar kerjanya, ini membuatku gila. Aku bahkan tidak bisa masuk ke kamarku sendiri. Bagaimana aku bisa hidup kalau seperti ini?
Kwon Yul akhirnya memutuskan. Benar..aku harus menulis ulang perjanjiannya. Kali ini harus secara mendetil.

Da Jung tampak terburu-buru, ia lari keluar dari kamar Kwon Yul. Tadi Da Jung menerima telp dari Hye Joo. Ada mata-mata di kediaman Perdana Menteri dan Hye Joo minta Da Jung mengatakannya pada Kwon Yul. Da Jung tidak boleh mempercayai siapapun. Hye Joo akan memberi penjelasan nanti.
Da Jung keluar dan melihat Kwon Yul. Jong Ri-nim!

Kwon Yul juga keluar dari kantornya. Keduanya bertemu di taman. Kwon Yul  sibuk memikirkan perjanjian mereka, aku sudah memikirkannya dan ada beberapa poin yang harus ditambahkan dalam perjanjian.
Da Jung melihat dua pengawal Yul, ia berusaha minta Kwon Yul diam.

Kwon Yul bicara terus, dari Poin pertama di paragraf ke-3..
Da Jung meletakkan telunjuk di mulutnya, Jong Ri-nim, jangan mengatakan sepatah katapun.

Kwon Yul salah paham dan mengira Da Jung tidak ingin mengubah perjanjian mereka. Tapi ada yang harus diperbaiki dan ditambahkan lagi. Da Jung mulai stres, jangan bicara lagi..
Kwon Yul : Maksudku soal tugas-tugas..
Da Jung berusaha semaksimal mungkin mencegah Kwon Yul bicara. Ia membungkam mulut Kwon Yul! Kwon Yul terkejut, turunkan tanganmu!
Da Jung : Jong Ri-nim!

Kwon Yul terus saja bicara soal perjanjian. Da Jung panik karena si Jiban-Emon justru semakin memperhatikan mereka. Sementara kedua tangannya ditahan Kwon Yul.
Da Jung tidak bisa memikirkan cara lain. Da Jung nekad mencium Kwon Yul! Well..ternyata itu berhasil mendiamkan Jong Ri-nim..hore!

PMI [1], [2], [3]

Notes :
Astaga..pasangan ini lucu sekali. waktu tangan mereka kena lem itu lucu banget. Kebetulan tanganku kena super glue - itu juga cuma sedikit, tapi rasanya lengket sekali dan hilangnya lama. Gimana kalau telapak tangan lengket seperti itu, rasanya pasti putus asa banget. Untung tidak ada yang ingin buang air hahahaha.
Hye Joo jelas menyukai Kwon Yul. Kasihan juga dia, sepertinya sudah lama memendam perasaan. Hye Joo ini mirip Jin Rak sementara Da Jung adalah Enrique :)

In Ho semakin meresahkan. In Ho ini sepertinya mendendam dan salah paham pada Kwon Yul.

The Prime Minister and I episode 4 4.5 5 Beetlebum Monday, January 6, 2014 Kwon Yul mengajak Da Jung bicara secara pribadi dan mengatakan kalau Da Jung harus menikah dengannya. Da Jung terkejut, ia tanya apa Kwon Yu...


No comments:

Post a Comment